CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 4210|Reply: 5

KISAH ABU NAWAS

[Copy link]
Post time 20-8-2014 06:14 PM | Show all posts |Read mode
Istana Raja Hancur Karena LalatAbu Nawas sangat sedih melihat rumahnya hancur karena diobrak-abrik prajurit kerajaan. Tapi, dengan akal liciknya, Abunawas berhasil membalas menghancurkan kerajaan dengan sebuah tongkat yang terbuat dari besi. Dengan berdalih untuk membunuh lalat-lalat yang telah makan nasinya, Abu Nawas memporak-porandakan seluruh isi kerajaan.



Berikut KisahnyaPada suatu hari Abu Nawas terlihat murung. Ia hanya tertunduk lesu mendengarkan penuturan istrinya yang mengatakan kalau beberapa pekerja kerajaan atas titah Raja Harun membongkar rumahnya. Raja berdalih bahwa itu dilakukan karena bermimpi kalau di bawah rumahnya terpendam emas dan permata yang tak ternilai harganya.

Namun, setelah mereka terus menerus menggali, ternyata emas dan permata tidaj jua ditemukan. Parahnya, sang raja juga tidak mau meminta maaf dan mengganti rugi sedikitpun kepada Abu Nawas. Karena itulah Abu Nawas sakit hati dan memendam rasa dendam kepada perusak rumahnya.

Lama Abu Nawas memeras otak, namun belum juga ia menemukan muslihat untuk membalas perbuatan baginda. Makanan yang dihidangkan istrinya pun tidak dimakan karena nafsu makannya telah lenyap.

Balasan Abu NawasKeesokan harinya Abu Nawas melihat banyak lalat-lalat mulai menyerbu makanannya yang sudah mulai basi. Begitu melihat lalat-lalat itu berterbangan, Abu Nawastiba-tiba saja tertawa riang seolah mendapatkan ide.

"Tolong ambilkan kain penutup untuk makananku dan sebatang besi," kata Abu Nawas kepada istrinya.

Dengan wajah berseri-seri, Abu Nawas berangkat menuju istana.
Setiba di istana, Abu Nawas membungkuk memberi hormat kepada Raja Harun. Raja Harun terkejut atas kedatangan Abu Nawas.i hadapan para menterinya, Raja Harun mempersilahkan Abu Nawas untuk menghadap.

"Ampun Tuanku, hamba menghadap Tuanku Baginda hanya untuk mengadukan perlakuan tamu-tamu yang tidak diundang. Mereka memasuki rumah hamba tanpa izin dan berani memakan makanan hamba," lapor Abu Nawas.
"Siapakah tamu-tamu tidak diundang itu wahai Abu Nawas?" ujar Baginda dengan bijaksana.
"Lalat-lalat ini Tuanku," kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya.

"Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Paduka junjungan hamba, hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil ini," ujar Abu Nawas sekali lagi.
"Lalu, keadilan yang bagaimana yang engkau inginkan dariku?" respon Raja Harun.
Hamba hanya menginginkan izin tertulis dari Baginda sendiri agar hamba bisa dengan leluasa menghukum lalat-lalat yang nakal itu," kata Abu Nawas memulai muslihatnya.










Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 21-8-2014 03:04 PM | Show all posts
sambung lagi
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-8-2014 03:40 PM | Show all posts
Mengobati Sakit dengan Telur UntaPosted by Kisah Abu Nawas on Minggu, Juni 15, 2014

0


Blog Kisah Abu Nawas hadir kembali untuk menghibur para pembaca sekalian, dan semoga kalian tidak bosan membaca kisah-kisah seru mengenai kecerdikan Abunawas walaupun dalam kondisi yang sangat sulit dan terjepit.

Pada suatu hari, baginda raja sedang didera sakit. Tabib kerajaanpun sudah dikerahkan, namun tak sanggup menyembuhkan sakitnya. Raja pun akhirnya membuat sayembara berhadiah dan Abu Nawas pun tidak mau ketinggalan untuk mengikuti sayembara berhadiah besar tersebut.


KisahnyaSuatu hari Raja Harun Al Rasyid terkena penyakit yang sangat aneh. Tubuhnya terasa kaku dan pegal semua. Suhu badannya panas dan dia tak kuat untuk melangkah. Kondisi ini membuat sang raja tak nafsu makan sehingga sakitnya bertambah parah. Bermacam tabib sudah pada berdatangan untuk mengobatinya, namun tetap saja masih sakit.

Namun raja tak mau menyerah begitu saja. Tekadnya untuk sembuh sangatlah besar. Raja pun akhirnya membuat sayembara, barang siapa dapat menyembuhkan raja, maka dia akan mendapat hadiah. Berita sayembara itu pun didengar oleh Abu Nawas, dan ia pun tertarik untuk mengikuti sayembara itu.

Maka, tak berapa lama kenudian, ia pun berpikir kersa, memutar otak sebentar, kemudian pergi ke istana dan menghadap Raja Harun Al Rasyid.

Penyakit AnehSang raja sangat terkejut begitu melihat Abunawas dan menawarkan diri untuk mengobati.
"Wahai Abu Nawas, setahuku kamu itu bukan seorang tabib, tapi mengapa engkau mengikuti sayembara ini?" tanya sang raja heran.

Mendengar ucapan rajanya, Abu Nawas hanya tersenyum saja. Dia berhasil meyakinkan raja bahwa dia emiliki kemampuan untuk menyemnbuhkan orang yang sakit. Pada awalnya sih sang raja tidak percaya akan penjelasan Abu Nawas tersebut. Namun bukan Abu Nawas kalau dia tidak bisa meyakinkan lawan bicaranya.

Kemudian Abu Nawas mulai mengadakan observasi dengan menanyakan sakit dan kondisi raja.
"Aku juga tidak tahu, tetapi aku merasa bahwa rasanya seluruh tubuhku terasa sakit dan badanku panas. Aku merasa lesu," keluh raja.

Mendengar keluhan raja itu, Abu Nawas sontak saja tertawa lebar.
Tentu saja Sang Raja tersinggung oleh olokan Abu Nawas itu.
"Tidak Paduka, kalau penyakit seperti itu sih gampang sekali menemukan obatnya," jelas Abu Nawas.

Raja pun kaget dan menanyakan nama obat dan dimana raja bisa memperolehnya.
"Obat itu adalah telur unta, Paduka Raja bisa mendapatkannya di kota Baghdad," jelas Abu Nawas.

Sang Raja yang kepingin cepat sembuh ini sangatlah antusias sekali. Pada keesokan harinya, Raja mencari obat tersebut dengan ditemani oleh pengawal dengan memakai busana rakyat biasa agar tidak dikenali oleh rakyatnya. Dia pun engunjungi hampir seluruh pasar yang ada di kota Baghdad.

Namun mereka tidak kunjung juga menemukan telur unta yang dicarinya. Raja pun tetap mengelilingi kota walaupun pengawalnya sudah tampak kelelhan yang amat sangat. Sang Raja tampak menggerutu sambil berencana memberikan hukuman kepada Abu Nawas jika ia tak bisa menemukan obat itu.

Sebelum kembali ke istananya, raja melihat seorang kakek yang membawa ranting.
"Tunggu Kek, bolehkah saya bertanya sesuatu?" cegat Raja Harun.

Mana Ada Unta BertelurSetelah bertatap muka, raja merasa kasihan melihat kakek itu dan menawarkan diri untuk membawakan kayu-kayu tersebut sampai ke rumah kakek. Setelah sampai rumah dan berbasa-basi sejenak, raja pun menanyakan tentang telur unta kepada kakek itu.
"Telur unta?" si kakek kemudian berpikir sejenak lalu tertawa lebar.

Si kakek menjelaskan bahwa di dunia ini mana ada telur unta. Setiap hewan yang memiliki daun telinga itu melahirkan, bukan bertelur, jadi mana ada telur unta. Raja dan pengawalnya tersentak kaget mendengar penjelasan kakek itu. Raja sangat murka dan merasa dirinya telah dipermainkan oleh Abu Nawas.

Pada keesokan paginya raja segera memanggil Abu Nawas untuk menghadap.
"Hai Abu Nawas, berani sekali kamu mempermainkan aku, bukannya unta tidak bertelur?" ujar sang raja yang kesal.
"Betul, Paduka," jawab Abu Nawas.

Mendengar itu, raja memerintahkan untuk memberikan hukuman berat kepada Abu Nawas.
"Tunggu, sebelum menghukum, bagaimana kondisi kesehatan Paduka?" tanya Abu Nawas.
"Aku baik, tubuhku tidak lemas dan tidak pegal lagi," jawab raja.
"Berarti saya berhasil menyembuhkan paduka ya, dan saya berhak untuk mendapatkan hadiah sayembara itu," ujar Abu Nawas yang tersenyum dengan riang.

Itulah kisah Abu Nawas yang berjudul Mengobati Sakit dengan Telur Unta.



Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2014 04:17 PM | Show all posts
kisah lalat tu memang tergantung macam tu je ke?
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2014 09:40 PM | Show all posts
Aku ada cerita kisah Abu Nawas kena hukum dihumban kedalam kawah air panas..tetapi kena nak tahu kisah lalat tu dulu.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-8-2014 11:19 AM | Show all posts
Akhirnya Raja Harun dengan terpaksa membuat surat izin yang isinya memperkenankan Abu Nawas memukul lalat-lalat itu dimanapun mereka hinggap. Setelah mendapat izin tertulis itu Abu Nawas mulai mengusir lalat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini. Dengan menggunakan tongkat besi yang dibawa dari rumah, Abu Nawas mengejar dan memukuli lalat-lalat itu.

Ketika hinggap di kaca, Abu Nawas dengan tenang dan leluasa memukul kaca itu hingga pecah. Kemudian vas bunga nan indah juga ikut terkena pukul dan pecah. Akhirnya hanya dalam beberapa menit saja seluruh perabot istana hancur berkeping-keping. Raja Harun tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kekeliruannya yang telah dilakukan terhadap Abu Nawas dan keluarganysa.

Dan setwlah merasa puas, Abu Nawas mohon diri
Barang-barang kesayangan Raja Harun banyak yang hancur. Bukan cuma itu saja, raja juga menanggung rasa malu. Kini dia sadar betapa kelirunya telah berbuat semena-mena kepada Abu Nawas.

Reply

Use magic Report

Follow Us
You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

29-3-2024 07:03 PM GMT+8 , Processed in 0.061178 second(s), 31 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list