|
Bab 32
"So...Congrats,"kata Iz sambil memandu."Thanks,"gumamku."Iz tengok Kimi pon cam kecewa jer...Sama macam Ridzal.Iz rasa,Wana dapat teka kenapa Ridzal nak pergi London,"kata Izzat.Aku memandang ke luar."Rasanya,"balasku sepatah.
"Only one..."aku tidak tahu kenapa perkataan itu terkeluar dari bibirku."Only one?Apa?"soal Iz."Sorang sajer yang tak kecewa...Wana tengok dia cam happy,"kataku.Iz diam.Sunyi.
"Nope...I'm a bit frust...Iz berpisah ngan Wana bukan nak Wana ngan Putra tapi nak Wana ngan Ridzal.But...What can I do?It's up to you,"katanya.Aku mendengus.Ingin sahaja aku menangis mendengar katanya."Kenapa?Kenapa kita mesti putus?After 4 years?"soalku.
"That's because...Bukan jodoh kita agaknya,"jawabnya.Senangnya dia jawab,tiada jodoh?"Wana rasa macam dipermainkan..."Dia segera memotong,"Iz tak permainkan Wana."Nadanya tenang sahaja.
"Wana rasa.Yelah,kita dah 4 tahun ada hubungan tapi,takder ikatan langsung.Macam Iz sengaja nak mempermainkan Wana..."Argghh...Dia potong lagi!"Stop it,Wana!Iz tak permainkan Wana.Trust me!"Aku menggigit bibir.
"Jadi apa alasan Iz putus dengan Wana?"soalku."Seorang abang harus mengalah..."Aku memotong,"Tapi...Bukankah seorang abang ada hak untuk mengecapi kebahagiaan?Atau...Iz tak happy bersama ngan Wana?"
"Wana...Kalau Ridzal happy,Iz pon happy.That's what 'happy' means for me.Seeing people happy,"katanya.Aku mendengus."Tapi Wana dah happy ngan Iz.Naper Iz nak putuskan hubungan ni?"
"I believe you feel happier now,"katanya."Oh,not now but when I am with my family and Putra,"jawabku.Dia mengangguk."Bila?Bila Wana kawin?"tanyanya."Dua bulan lagi.Nanti Wana akan bagi kad jemputan kat mama,"kataku.Dia mengangguk."Iz doakan Wana ngan Putra happy forever,"katanya.
*******************************************************************************
Pejam,celik,pejam,celik,tinggal dua hari sahaja lagi aku akan bergelar seorang isteri.Urmm...Aku rasa berdebar...Happy tu melebihi segalanya.Aku ketawa kecil.
"Naper ngan Wana ni?Dah tak betul?"soal Kak Aini.Aku tersengih dan menggeleng.Aku merenung Kak Aini yang sudah seminggu mengandung manakala Kak Rah sudah 5 minggu.
"Wana ngantuk...Nak tidur,"kataku lalu memanjat tangga.Aku tidak dapat menahan bibir ini dari meleret.Aku akan berkahwin!Tak terlalu muda untukku berkahwin di usia 23.
Telefon bimbitku berdering.Aku bersimpuh di atas katil dan merenung skrin telefon bimbit.Nama 'Future Hubby' terpapar di situ.Bibirku mengukir senyuman lebar.
"Happy?"soal Putra.Aku tersengih.Nak cakap apa ek?
"Tak...I sedih..."jawabku.Putra ketawa.
"Kalau sedih,I datang skang ke umah you.Pujuk,nak?"
"Nak!"
"Manjanya pulak isteri I ni,"kata Putra.
"Sorry...'Bakal' isteri,okey!"
"I tak sabarlah..."
"I pon,"kataku tenang.
"Can you do me a favor?"soalku.
"Urrmmm?"
"Kalau you jealous...Jangan melenting depan I boleh tak?Buat depan orang lain...Boleh?I takut,"kataku.Putra ketawa.
"Okey.I janji.I takkan pernah marah you.Kalau setakat tegur,boleh kan?"
"Boleh...Huh.."
"Naper mengeluh?"
"Tak..."
"Sweetheart...You belum lupakan Iz lagi kan?"soal Putra.Sepi."I'm okey with it.He deserves to be loved but have I ever been in your heart?"
"Of course...Always...I tak lupakan Iz bukan bermakna I masih mencintai dia.He is my first love.Orang kata first love susah nak lupa,kan?Sebab first love tu yang mengajar kita erti cinta,"jawabku.
"I feel better."
"Emm?"
"Tak,I ingat you tak cintakan I langsung."
"You ni..."
"Okeylah,darling.Good nite and have a good dream."
"Bye..."
Aku meletakkan telefon bimbitku di dalam laci.Aku terduduk di atas katil.Dari situ,aku merenung keindahan langit malam di luar.Ya Allah...Aku serahkan segalanya pada-Mu kerana Engkaulah yang berkuasa dan benar.Langit malam yang terhampar luas di udara ini membuktikan kebesaran-Mu.
Ya...Cintaku yang benar dan sejati sepatutnya pada Allah.Aku tersenyum...Namun tidak salah untukku mencintai lelaki yang dijodohkan untukku.Aku mengambil wudu' dan menunaikan solat sunat hajat. |
|
|
|
|
|
|
|
tesssssssssssssssssssssssssssssstttttttttttttttttttttttttttttttttttttiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnngggggggggggggggggg |
|
|
|
|
|
|
|
1/2 dr bab 33 k!Igt!Byk lg bab...
Bab 33
Aku sudah pun bergelar seorang isteri.Aku menongkat dagu.Kenapa aku rasa...Keliru?Kenapa harus aku merasa keliru lagi?Bukan ke aku dah pilih?Aku yakin pilihanku ini betul...Tapi mengapa?
"Wana?"panggil Putra.Aku berpaling dan melemparkan senyuman pada suamiku."Letih?"soalku.Dia mengangguk dan duduk di sebelahku di beranda bilik."Banyak bintang malam ni..."kata Putra.Aku mengangguk dan turut melihat bintang-bintang di langit."Dulu ni hobi Wana.Wana akan tengok langit bila dah cerah tu.Pastu Wana cuba teka awan tu buat bentuk apa...Bila malam Wana cuba sambungkan semua bintang yang Wana nampak...Jadi bentuk apa...Membosankan tapi...Rasa tenang,"kataku.Putra mengangguk.
"Tadi I berbual ngan Dato' Amirul,"katanya.Aku memandangnya ingin mengetahui lebih lanjut."Dia kata...Dia happy sangat,Lydia dah berubah.Tapi...Dia...Entahlah...Tak nak kawin.Kata Dato',mungkin Dia masih mengharapkan I.Tapi bila ditanya,Dia kata tak.Dia kata tak elok mengharap pada orang yang dah kawin."
"Alhamdulillah Dia dah berubah,"kataku tenang.Padahal jiwaku bagaikan ribut melanda.Lydia masih mengharap pada Putra!Aku berhak untuk jealous kan?Tapi...Huh...Aku mengeluh berat dan menuju ke arah katil.
"Mama nak bawak you shopping nanti kat KL,boleh?"soal Putra.Aku tersengih."Shopping?You kena ada.Kalau tak nanti mummy jadi mangsa kena angkat barang-barang I,"kataku.Putra tersenyum."Mama suka shopping macam you.Jadi setiap kali dia nak shopping,dia desak I ikut,"kata Putra.Aku ketawa kecil.
Putra baring di sebelahku.Kepalaku diletakkan di atas lengannya."Mama you tak marah I panggil dia mama Sara?Yelah,sebab I panggil mama Iz pon mama,"kataku.Putra menggeleng."Dia kata lagi suka.Nampak lagi muda,"kata Putra.Aku ketawa.Tetapi aku teringat kembali ketika di majlis persandinganku.
"Eh mama!"aku berlari menuju ke arah mama dan papa Riz.Seperti yang aku sangka,Iz ada di belakang mereka.Setelah bersalam dengan mama dan papa Riz,aku menjauhkan diri dari Iz.
Dari pelamin,aku dapat melihat mutiara jernih yang menitis dari mata Iz.Aku teringat harapannya untuk melihat aku menjadi ratu sehari.Mataku berkaca.Iz...Sudahlah kau membuatkan aku menangis lagi!
******************************************************************************* |
|
|
|
|
|
|
|
lily x nmpk page bawu!!!!!!!!!!!! |
|
|
|
|
|
|
|
smbgn bab 33
"Mummy..."panggilku.Mummy memandangku."Naper?"soal mummy.Aku melabuhkan punggung di sebelah mummy."Bulan mengambang pada malam pengantin Wana!"kataku separuh menjerit.Mummy ketawa kecil.
Kak Aini dan Kak Rah yang sedang membelek majalah untuk bakal ibu turut mendengar kataku lalu tersengih.
"Rah!"panggil Abang Raz.Kak Rah bangun perlahan."Ye!"sahutnya."Kita nak gi birthday party anak kawan you kan?"soal Abang Raz yang berjalan ke arah Kak Rah.Kak Rah mengangguk.
"Kita pergi..."kata Abang Raz sambil merangkul pinggang Kak Rah.Mereka berjalan beriring ke kereta Mercedes Benz SLK 55 kepunyaan abang.Aku?Aku bila nak pandai bawak kereta?
"Wana?"panggil mummy."Apa?""Kak Rah pesan kita kena tengok-tengok kat butik dia!"Aku bangun dan menuju ke bilikku.Aku mengambil tudung dan mencalitkan sedikit gincu di bibirku.Tak lawa!Aku mengambil tisu dan melunturkan warna gincu di bibir.Better!
Mana Putra ek?Aku tak nampak dia lepas breakfast tadi.Aku menuruni anak tangga."Mummy ada nampak Putra?"soalku pada mummy yang sedang menungguku."Putra?Tu,tengah berbual ngan Nazif.Dia jadi driver kita ari ni.Pak Din sakit lagi.Risaulah mummy Pak Din tu.Mummy ingat nak Pak Din tu berhenti kerja jelah...Nanti mummy mintak papa kau sara hidup diorang...Sian pulak mummy tengok Mak Ton ngan Pak Din tu...Anak diorang...Huh...Tak sedar dek untung!"
"Mummy ni emosi sangatlah!"kataku.Mummy tersengih.Aku menapak ke arah Putra."Putra...Jomlah!"Dia tersenyum dan bangun.Dia meraih tanganku.Aku tersengih.Aku bahagia dengan Iz...Putra!Kenapa aku ni?Arrgghhh...Lupakan dia!
"Butik Kak Rah tu kat mana?"soal Putra."Kat..."Aku terpinga-pinga.Kat mana butik dia?Mummy memotong.Tetapi aku tidak mendengar butir-butirnya.Aku rasa...Berdosa.Tidak tahu mengapa.Mengapa?
"Wana...Petang ni,mama ambik you kat umah,"kata Putra apabila aku sedar dari lamunan.Aku tersenyum dan mengangguk.
Aku merenung baju-baju yang tersusun di butik Kak Rah.Cantik..."Mummy ak baju baru!"kataku sambil menunjuk ke arah baju kurung yang menarik perhatianku.Mummy menggeleng melihat tingkahku.Putra tersengih.
"Mummy,Putra nak curi tulang jap ngan Wana boleh?"soal Putra.Mummy tersenyum dan mengangguk."Pergilah...Karang tak pasal-pasal baju tu dikebasnya,"kata mummy.Aku tersengih.Salah ke aku kebas baju tu?Dah lawa sangat.
Tangan Putra melingkari pinggangku.Kami berjalan bersama ke kedai-kedai lain.Kadang-kadang kami ketawa mendengar lawak Putra.Sudah lama...Sudah lama aku tidak mengecapi bahagia sebegini...Alhamdulillah...Akhirnya Allah telah mengembalikan semua itu.Aku berharap masjid yang dibina ini tidak pernah runtuh tetapi makin kukuh!
"Wana...Tu Izzat kan?"soal Putra sambil menunjuk ke arah seorang lelaki yang sedang menghulurkan beberapa keping not merah kepada seorang pengemis.Aku menggelabah.Tidak...Aku ingin menjauhinya tetapi mengapa dia sering dekat denganku?Namun begitu,satu perasaan bangga menyelinap dalam jiwaku.Bangga pernah menjadi teman wanita dirinya yang pemurah.
Ya,sejak 4 tahun aku bersamanya,dia tidak pernah lokek membantu orang lebih-lebih dalam soal kewangan.Aku hairan kenapa begitu lambat untuk orang sebaik dia untuk mencari pengganti.Nak kata hodoh,dia begitu kacak untuk digelar hodoh.Nak kata miskin,dia memegang jawatan tinggi di syarikat MFH.Malah,cuc pengasas MFH lagi!Nak kata jahat,dia amat baik.Apa yang tidak cukup lagi?Bukankah Izzat pakej sempurna untuk menjdai jejaka pujaan ramai?
Aku menunduk apabila Izzat menoleh.Putra menarikku mendekati Izzat.Kenapa dengan Putra ni?Ada pulak tarikku...Aku cuba memprotes namun tidak terkeluar pula dari bibirku.Akhirnya aku berada di hadapan Iz.Iz merenungku sekilas sebelum memandang Putra.Putra membalas senyumannya.Mereka berbual.Aku kehilangan butir-butir perbualan mereka kerana asyik melayan perasaanku yang tidak keruan apabila dekat bersama Izzat.Dengan Putra,aku berasa tenang dan damai pula.Aneh! |
|
|
|
|
|
|
|
Bab 34
"Wah,wah...Pengantin baru pon nak gi kerja?Tak gi honeymoon ke?"soal Dahlia.Aku tersenyum simpul."Honeymoon?Perlu ke?"
"Hah,korang tak gi honeymoon?"Dahlia terkejut."Apa yang hang dua orang dok bualkan ni?"celah Rinna.Kelly turut menyertai."Ni hah...Pengantin baru kita ni tak mau honeymoon,"kata Dahlia."Lia...Aku bukan tak mau tapi kau taula...Buat membazir duit jer...Bukannya apa tapi..."kata-kataku tergantung kerana telefon bimbitku berdering.
Aku terpempan.Izzat?Naper dia call aku?Tanganku terketar-ketar menekan butang hijau."Hel...Hello?"
"Hello,Wana!"
"Err...Ye?Naper Iz call?"
"Iz nak mintak tolong Wana.Tolong temankan Iz pilih hadiah untuk Ridzal dengan bakal tunang dia.Diorang nak balik Malaysia esok,"kata Iz.Aku terkejut.Tengok,adik dia cepat jer jumpa pengganti lepas aku.Iz ni,lain pula ceritanya.
"Err...Okey..."
"Iz ambik Wana kat office skang,"katanya sebelum memutuskan talian.Tengok,suka sangat letak telefon sebelum aku sempat memprotes!
"Saper call?"saol Kelly.Aku tersenyum nipis."Izzat..."kataku.Mereka bertiga terkejut."Dia nak apa?"
"Err...Dia nak ambik aku skang.Dia nak beli hadiah untuk Ridzal sempena Ridzal nak bertunang,"jelasku."Wow...Cepat benor dak Ridzal tu jumpa pengganti,"kata Rinna.Aku merenung Rinna."Rinna,kau ni dah campur adukkan loghat tau tak?"
Rinna tersengih dan menjawab,"Hobi aku."Aku tergelak."Eh,aku nak gi jumpa Mia jap.Kalau Izzat naik sampai tingkat ni,suruh dia turun tau!"kataku sebelum berlalu.
"Mia...Naina ada call aku semalam,"kataku.Mia mendongak dan merenungku."Apa dia cakap?""Dia kata tunang dia dah putus ngan dia.So...Rumah yang tu,atas nama tunang dia.Jadi dia..."
"Nak buat umah baru?Tanah yaang kat taman tu ke?"Aku menggeleng."Habis tu?"Aku mengeluh."Kau punya apartment."
"Apartment aku?Oh...Yang tu...Aku nak jual dah kat sorang budak ni.Baru balik dari London.Nama...."
"Wana?"panggil seseorang.Aku berpaling.Jantungku berdegup kencang.Rasa macam pertama kali jatuh cinta.Stop it Nurul Hazel Nirwana!
"Iz?"bisik Mia di telingaku.Aku mengangguk."Naper ngan dia?"bisik Mia lagi.Aku menjungkitkan bahu.Malas ingin menjawab.Aku berlalu bersama Iz.
*******************************************************************************
"Wana tak nak cuba bawak kereta sekali lagi ke?"soal Iz ketika sedang memandu.Aku di sebelahnya mengeluh."Kalau Iz nak tengok kereta untuk budak nak ambik lesen tu hancur,bolehlah suruh Wana ambik lesen lagi guna kereta tu,"selorohku.
Iz ketawa.Aku ketawa kecil.Ini mengembalikan kenangan kami bersama.Tawa riang seperti ini memberikan aku semacam ketenangan dan aku tahu,Iz takkan pernah membicarakan tentang masalahku pada masa yang tidak sesuai.Dia pandai memilih masa dan...pandai baca fikiranku.Huh...Kalaulah..."Kita tak putus...?Dah terlambat Wana nak fikir benda tu.Dari fikir benda tu,lebih baik Wana cuba jadi seorang isteri yang baik,"kata Iz.
"Wana isteri yang jahat ke?"soalkuu pada Iz."Iz tak cakap pon,"kata Iz."Iz..."
Iz berpaling."Em?""Saper tunang Ridzal?"soalku."Your bestest friend,"kata Iz.Aku mengerutkan dahi,"Don't tell me it is Azyan.Come on,tell the truth.""It isss Azyan.They met at Mawar Restaurant...Diorang kawan.After a month,Azyan...I'm proud of her...Dia kata dia suka kat Ridz.However,Ridz still love you but...I think...Don't know why,he accept.I'm afraid he...No...Ridz tengah belajar untuk mencintai Azyan,"jelas Iz.Aku mengangguk mengerti.
"Wana rasa...Biar Wana pilih hadiah Azyan.Iz pilih hadiah Ridzal."kataku."No...Kita pilih sama-sama,"kata Iz.
"Iz...Naper lambat sangat Iz nak jumpa pengganti?"soalku.Iz berkerut."Yelah,lepas Iz,Wana jumpa Putra.Kimi pon dah jumpa Miza.Ridzal pon dah dengan Azyan...Only you,"jelasku."Becareful,"kata Iz sambil menarik lenganku apabila aku hampir terlanggar seseorang.Akibat tarikan itu,aku hilang pertimbangan dan masuk ke dalam dakapan Iz.Walaupun sebentar namun aku dapat mendengar degupan jantung Iz yang laju...Dia...Dia masih mencintai akukah?
"Sorry sebab tarik Wana kuat sangat.Okey ke?"soalnya..Pipiku terasa hangat.Aku mengangguk perlahan dan menunduk malu."Err...Iz..."Iz berpaling."Ye?"soalnya.Aku membuat isyarat mata ke arah tanganku yang digenggam erat olehnya.Dia melepaskan perlahan-lahan seolah-olah berat hati.
"Sorry,"ucapnya.Aku mengangguk dan berjalan laju sedikit.Okey,tenang.Nurul Hazel Nirwana,tenang!Aku isteri Putra!Putra yang aku cinta!Tenang...
"Jubah tu sesuai untuk..."aku baru ingin memberi pendapat untuk hadiah Azyan apabila menyedari Iz tiada di sisi.Aku terpandang di suatu sudut.Hatiku bagai disentap melihat seorang wanita berada dekat sekali dengan Iz.Dia menjinjing sedikit dan membisikkan sesuatu ke telinga Iz.Mereka berdua ketawa.
Aku segera mengalih perhatian apabila Iz menoleh.Aku berpura-pura mencuba sepasang baju kurung.Eh,lawa jugak baju kurung ni!Nanti nak suruh Putra belikanlah...Hehe..."Wana nak ke baju kurung tu?"soal satu suara.Begitu dekat dengan telingaku malah nafasnya menampar pipiku.Aku terkesima.Bau pemuda di belakangku...Aku kenal benar bau ini.4 tahun...Tetapi tidak pernah dia berlaku begini.
Perlahan-lahan aku berpaling.Dia sudah berdiri tegak sambil merenung baju kurung di tanganku.Dia tersengih.Sedap dia tersengih!Aku berdebar-debar.Apakah dia tidak sedar aku ini isteri Putra?Siapakah pula wanita tadi?
"Iz gi mana tadi?"soalku.Iz tersenyum."Oh,Wana pasan heh Iz lari kejap.Iz terserempak ngan adik bongsu mama,"kata Iz.Oh,aku lupa.Mama punya adik tiri yang masih muda.Baru 32 tahun...Tunggu jap...Aku cemburu ke tadi?Aku cemburu ke melihat adegan tadi?Argghh...Apa-apa jelah!
"So...Baju kurung ni nak beli untuk Wana ke Azyan?"soal Iz.Aku bagai tersedar berpaling ke arah baju kurung itu.Bibirku meleret."Baju ni...Tak.Wana sajer jer tengok tadi.Rasanya...Tak sesuailah dengan Azyan.Wana rasa jubah tu lagi sesuai,"kataku sambil menunjuk ke arah sepasang jubah seluar.Azyan memang suka memakai jubah seluar!Iz mengangguk.
"Iz...Wana nak gi toilet jap.Jangan gi mana-mana tau!Tunggu sini!"arahku.Aku berlalu ke tandas.Setelah beberapa minit,aku melihat Izzat membayar untuk jubah seluar itu.Anehnya,cuma jubah seluar sahaja,kenapa beg kertasnya agak besar...Biarlah...
"Jom kita lunch..."ajak Iz.Aku menurut.Aku makan fish and chip sementara Iz berselera dengan chicken chopnya.Sebagai pencuci mulut,aku makan ais krim manakala Iz tolong bau jer...Seeperti biasa,mulutku sedikit comot selepas makan ais krim.Aku mencapai tisu tetapi Iz bangun dan membongkok sedikit di hadapanku dan meletakkan ibu jarinya di bibirku.Ibu jarinya mengelap kesan comot itu.Iz duduk kembali dan menjilat sisa ais krim di ibu jarinya."Sedap ais krim tu,"katanya.Aku...Aku bangun."Wana kenyang."Aku rasa rimas dengan sikapnya.Dia tidak pernah berlaku begitu.Tunggu...Apakah kejadian tarikan tadi pun dia lakukan dengan sengaja?Apa maksud semua ni?
"Wana tunggu!"Iz menarik lenganku.Aku merenungnya marah."I'm sorry okey.It's just...Iz...iz tak sengaja...Sumer tu berlaku tanpa sedar Iz,"jelasnya.Aku mendengus."Iz dah bayar makanan tu?"soalku.Iz menepuk dahinya."Lupa."Dia menarikku lembut ke restoran tadi dan membayar makanan.Sampailah ke dalam kereta,dia tidak melepaskan pegangannya.Sebelum masuk kereta pun,dia seperti berat hati melepaskannya.Arrgghh...Iz cukuplah buat begini!Kau buat hati ini mendambakan dirimu buat kali kedua! |
|
|
|
|
|
|
|
ekekekk
sker iz....
dye da berani memikat bini org.... |
|
|
|
|
|
|
|
lily lom nmpk lg page bru..... |
|
|
|
|
|
|
|
okeyh...
lily da nmpk page bru....
da smbg td...
bab 35 nnt ekk... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #215 ~elYna~'s post
|
|
|
|
|
|
|
lily...
nape wana kawin ngan putra...
sian iz... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #217 inusya's post
haah
sian iz...
nk wat camner...jln tu yg wana pilih......
tp ending lom sampey lg....
so kita tgk dulu apa yg tjadi k....
Bab 35
"Aku letih shopping,"kataku pada Kelly."Mana Lia ngan Rinna?"soalku."Lia ada lunch date ngan Arfan.Rinna pergi curi tulang anjing,"seloroh Kelly.Aku ketawa kecil."Seriusla,"kataku."Diorang kat bahagian engineer.Arfan plak gi usha mak cik jual pisang goreng kat gerai bawah tu,"kata Kelly.Aku mengangguk."Usha mak cik jual pisang goreng?"
"Ha'ah...Sebenarnya usha anak maak cik tu...ekekekk...Budak skolah menengah lagik.Sebenarnya,bini Arfan tu rahim dia kena angkat.Dia berangan nak ada anak cantik cam bini dia.Jadi lepas tengok anak mak cik tu lawa,dia dok intailah tu,"jelas Kelly.Aku mengangguk.
Aku menongkat dagu."Apa masalahnya?"soal Kelly.Aku memandangnya dan tersengih."Orang suruh citer,dia tersengih plak.Apa yang Iz beli untuk adik dia?"soal Kelly.Aku tersentak."Iz macam lupa nak beli hadiah untuk adik dialah,"kataku.
"Lupa?Tak mungkin...Mesti ada udang di sebalik mee ni..."kata Kelly.Udang di sebalik mee?Hemm...Apa makna tu?Aku lupala plak..."Cuba kau citer apa yang terjadi!"pinta Kelly.Aku pun menceritakan apa yang terjadi.
"Sah!Memang ada udang di sebalik mee!Aku rasa dia nak pikat kau balik,"kata Kelly."Saper nak pikat aku balik?"aku seperti tidak percaya."Iz!Dia naak pikat kau balik!Dia cuba ambik hati kau balik...Hemm...Tapi aku tak paham.Naper dia putus ngan kau sebelum ni?Dari apa yang kau citer tadi,memang dia suka kau!"kata Kelly.
"Dia suka aku?"aku merenung kakiku.Aku segera menyelak sedikit kain baju kurungku.Gelang kaki ni...Aku membukanya dan tunjuk ke arah Kelly."Naper?"soal Kelly yang aneh."Hati aku luka sebab dia...Tapi sebelum ni aku tak sanggup nak balas dendam sebab tak sampai hati tengok hati dia terluka tapi...Aku...Huh...Lupakanlah..."Aku segera melupakan niat jahatku.
"Gelang kaki ni dia bagi kan?"soal Kelly.Aku mengangguk.Dia menokok,"Kau nak tau sekiranya dia masih cintakan kau...Cuba kau bagi gelang kaki ni kat tunang adik dia.Tengok reaksi dia.Kalau dia tarik and bagi balik kat kau means he still love you.Sekiranya dia biarkan means dia tak pernah ikhlas mencintai kau,"kata Kelly.Aku mengangguk.Aku akan cuba.
*******************************************************************************
Aku pulang ke tumah ibu bapa Putra."Mama Sara,mana Putra?"soalku.Mama Sara menapak ke arahku."Dalam bilik.Dia pelik tadi.Tak mau keluar langsung dari bilik.Dia baru balik jumpa kawan lama.Pastu dia terus memerap dalam bilik.Wana pujuklah.Sure dia baik sikit,"kata mama Sara.Aku mengangguk.
Aku mendaki tangga dan mengetuk kamar bilik Putra."utra...Bukakla pintu ni,"kataku.Naik lenguh tanganku tapi demi suamiku...Aku rela!"utra...Sayang...Bukak!"aku cuba melembutkan hatinya dengan memanggilnya 'sayang'.Akhirnya,pintu dibuka.
Wajah Putra seperti marah.Aku masuk kamar.Bersepahnya!Bilik kami seperti tong kapal pecah!"Naper berselerak ni?"soalku.Aku membongkok untuk mengutip buku-buku kepunyaan Putra di lantai tetapi tanganku ditarik."What are you doing back there with Izzat?"soal Putra.Aku terkejut.
"Err...Beli barang untuk tunang adik dia,"kataku."Beli barang?"utra duduk di atas katil dan merenungku tajam."Dia peluk you...He touch your lips and you merelakan...Membiarkan!"jerkahnya.Aku melabuhkan punggung di sebelahnya."Dia tak peluk I...Dia tarik I dari dilanggar orang.Tapi I lost my balance and dia terpeluk I.That's all and about he touch my lips it's because...Bibir I comot,"jelasku.
Putra kemudian meletakkan dagunya di atas bahuku dan berbisik,"Macam dengan yang kat kedai tu?Da buat macam ni kan?"soal Putra.Aku tidak tahu macam mana lagi harusku menerangkan pada dia.Bila cemburu...Janji!"utra...You have promised me that you..."
Putra memotong,"I know!It's just...You still love him...I rasa bersalah memisahkan you dengan dia.""Tak!Putra,you tak pisahkan I dengan dia!Kan I dah citer kat you what really happen.And....I love you,Putra!Not Izzat!"
"Okay...Tapi...Dia macam nak pikat you jer,"ujar Putra.Aku tersentak.Kelly pun bilang begitu.Apakah benar Iz cuba mangambil hatiku yang pernah dilemparnya suatu ketika dahulu?"Bukan salah I kalau dia nak goda I,"kataku."Kalau camtu,I'll stop him,"kata Putra dengan nada cemburu."No...No...I mean.You dah salah faham!Dia tak sengaja...Percayalah,dia tak sengaja.I kenal dia 4 tahun!Dia bukan orang macam tu!"tegasku.
Putra mengeluh."Ingat janji you,"tegasku lagi.Dia mengukir senyuman dan mengangguk.Aku melentokkan kepalaku ke dadanya,manja!"I letih tadi.Kat office...Esok ada orang nak tengok rumah teres.Huh...I wonder naper sejak kebelakangan ni,Kimi dah kurang kerja dia.Jealousla dia asyik rehat ngan girlfriend dia!I takder masa pulak nak honeymoon ngan hubby I,"rengekku.Putra tersenyum simpul.Tangannya melingkari pinggangku."Bukan ke kita honeymoon tetiap malam?"
Aku mencubit pahanya.Aku bangun dan membuka tudung.Aku menuju ke tandas untuk mandi.Orang kata mandi malam-malam tak elok...Ah,lantaklah!Aku panas ni...
Aku menyisir rambut sambil merenung Putra yang leka benar membaca buku.Aku memanjat dia atas katil dan merampas buku itu dari tangannya."Buku apa ni?"soalku sambil membelek-belek buku itu.Putra mengambil buku itu dari tanganku."Orang perempuan tak minat buku macam ni,"katanya lalu meletakkan buku itu di atas meja sudut."Orang perempuan minat benda macam ni..." |
|
|
|
|
|
|
|
ak cam lg suke wana ngan izzat..bkn putra..nape ye?ak pn KELIRU,hahahaha |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by lily_lyssa at 24-11-2007 11:40 AM
ekekekk
gamaknyer jd andartu lerh wana kalu tgglkan sumer...
kikiki...crla org lain xyg xde kena mengena..nie diorg 4 org tue sume ada link..adeh!!..sian wana..nk lari pon xle...sob2.. |
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Belia & Informasi
|