CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: riccckyyy

Cerita-cerita Rakyat Melayu

[Copy link]
akmala This user has been deleted
Post time 28-3-2007 01:03 PM | Show all posts
Singa pergi meninggalkan musang dan serigala. Serigala dan musang sangat kecewa sekali, karena sudah susah payah mereka menangkap mangsa tetapi tidak dapat menikmatinya. "Bukankah kau lapar sekali wahai musang?" tanya serigala. "Ya, sudah empat hari aku tidak makan." Jawab musang dengan wajah lesu. "Kalau begitu, mari kita makan anak rusa ini bersama-sama." Ajak serigala kepada musang. "Tidak, tidak. Aku tidak mau. Nanti si Raja Hutan marah kepada kita." Musang menolak. "Tidak, tidak akan. Nanti aku yang bertanggung jawab. Sebenarnya aku sangat marah dengan sikap singa. Ia sangat licik, serakah, dan tidak mempunyai belas kasihan. Rasakan nanti pembalasanku! Sekarang, ayo makanlah!" serigala membujuk. "Baiklah, mari kita santap anak rusa itu." Sahut musang lalu menyantap anak rusa itu. Dengan lahap mereka menyantap anak rusa itu. Selesai makan mereka segera membawa babi hutan ke tempat peristirahatan singa. Dengan nada sedih serigala dan musang melapor. "Aduh, ampun Tuan. Anak rusa milik Tuan telah diambil oleh Raja Hutan yang lain." Serigala melapor. "Apa?! Mana ada Raja Hutan lainnya?"! Ketahuilah akulah satu-satunya Raja di Hutan ini, Penguasa Rimba yang tidak ada tandingannya." Ujar singa marah sekali mendengar ada Raja Hutan lainnya.

"Betul Tuan, di sana ada Raja Hutan yang mirip dengan Tuan," tutur musang ikut meyakinkan "Di mana?! Cepat tunjukkan di mana tempatnya!" ujar singa berapi-api."Kalau begitu, mari ikut kami. Akan kami tunjukkan tempatnya." Ajak serigala. Singa mengikuti langkah serigala dan musang. Singa sangat penasaran sekali ingin melihat musuhnya yang mirip dengannya. Tiba di dekat sebuah sumur tua, serigala dan musang berhenti. "Di mana Raja Hutan itu, aku akan menghajarnya." Seru singa yang sudah tidak sabar. "Itu Tuan, dia ada di dalam sumur tua itu!" ujar serigala menunjukkan. Singa mendekati sumur tua itu. Ia menengok ke dalam sumur tua yang masih ada airnya itu. Terlihat bayangan dirinya di dalam sumur itu. Namun singa tidak menyadari kalau itu adalah bayangannya sendiri. Langsung saja singa terjun menerkam bayangannya itu.

"Byuuuurr..." suara singa masuk ke dalam sumur. Setelah di dalam singa baru sadar kalau dirinya tertipu. Dengan berteriak-teriak ia minta tolong kepada serigala dan musang. Namun mereka tidak memperdulikannya. Dan tamatlah riwayat Raja Hutan yang serakah dan kejam tak berbelas kasihan itu di sebuah sumur tua yang dalam.  
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


akmala This user has been deleted
Post time 28-3-2007 01:05 PM | Show all posts
BUAYA YANG SERAKAH  

Pada suatu hari di sebuah sungai, seekor buaya yang
sedang mencari-cari mangsa. Sudah tiga hari ia tidak mencari mangsa. Sebelumnya ia mendapatkan seekor babi yang besar dan gemuk. Lalu tertidur pulas selama tiga hari karena kekenyangan.

Moncong buaya sudah dibuka lebar di sungai menanti kalau ada ikan yang lewat. Tetapi sudah lama ia menunggu mangsanya tak kunjung datang. Tidak berapa lama muncul seekor ikan gurame di dekat moncongnya. "Hai buaya! Kelihatannya kau lapar sekali!" sapa ikan gurame persis di depan mulutnya yang ternganga.

"Kebetulan sekali kamu datang. Perutku lapar sekali karena belum diisi." ucap buaya dengan gembira. "Wahai buaya, kalau kau makan aku, pasti kau cepat lapar lagi. Bukankah dagingku tidak seberapa besar? Tetapi kalau kau ingin mendapat mangsa yang lebih besar lagi, diujung sana ada seekor itik yang sedang berenang. Tentu daging itik itu lebih besar dan lebih lezat daripada dagingku?" ujar ikan gurame memberi saran.

Buaya diam sejenak dan berpikir. Terbayanglah seekor itik yang besar dibandingkan dengan seekor ikan gurame. Buaya akhirnya mengikuti saran ikan gurame. Setibanya di dekat itik berada, ia langsung memburunya. Itik berlari ke darat untuk menghindari serangan buaya. Buaya terus mengejar, dan itik terdesak di sudut sebuah pohon. "Hati itik! Mau lari ke mana kamu?" gertak buaya.

"Jangan buaya! Janganlah kau mangsa aku, dagingku tidaklah seberapa besar. Kalau kau makan dagingku, pasti kau akan cepat lapar." seru itik memohon. "Tetapi kalau kau ingin mangsa yang lebih besar dari aku, aku dapat menunjukkan di mana tempatnya." "Tidak, aku sudah lapar sekali. Dagingmu kurasa cukup lumayan untuk mengisi perutku yang kosong ini." ujar buaya yang sudah merasa lapar sekali. "Tunggu, tunggu dulu! Kalau kau ingin mangsa yang besar, di hutan sebelah sana ada seekor kambing yang besar dan gemuk. Bukankah daging kambing lebih lezat jika dibandingkan dengan dagingku?" usul itik.

"Baiklah, kalau begitu tunjukkan aku di mana kambing itu berada sekarang. Sebab aku sudah tak kuat lagi menahan lapar." Buaya menyetujui usul itik, karena ingin mendapatkan mangsa yang lebih besar lagi. Itik berjalan menuju hutan dan buaya mengikuti dari belakang. Sampailah di hutan yang dimaksud. Di sana terlihat seekor kambing yang memakan rumput dan daun-daunan. Tubuh kambing itu lumayan besar dan kelihatan sehat dan segar. Perlahan-lahan ia mendekati kambing, sedangkan itik kembali ke sungai.

"Hai kambing! Sedang apa kau?" tanya buaya membuat kambing terkejut. "Aku sedang makan, memangnya ada apa?" jawab kambing sambil berhenti mengunyah rumput. "Aku juga mau makan." ucap buaya sambil membuka moncongnya lebar-lebar. "Kalau begitu mari kita makan bersama. Rumputnya masih banyak jangan khawatir. Ayo kita makan!" ajak kambing itu. "Bodoh! Aku tidak suka makan rumput!" sahut buaya geram. "Lantas, kamu biasanya memakan apa?" tanya kambing lagi. "Aku suka makan daging. Mungkin dagingmu juga enak kalau kusantap. Alangkah lezatnya dagingmu." kata buaya sambil membuka mulutnya.

"Tunggu dulu! Kalau kau ingin mangsa yang lebih besar dan lebih lezat, aku dapat menunjukkannya. Di hutan sebelah sana ada seekor gajah yang besar sekali. Bila kau dapat memangsangnya, kau pasti akan tahan beberapa hari tidak makan. Konon kabarnya daging gajah itu empuk dan sangat lezat rasanya." bujuk kambing.

Buaya menyetujui bujukan kambing, karena terbayang akan mendapat mangsa yang lebih besar serta dagingnya empuk dan lezat. "Baiklah, sekarang tunjukkan aku di mana tempatnya?" seru buaya. "Baik, akan aku tunjukkan tempatnya, tapi aku tidak dapat mengantarkanmu karena aku belum selesai makan." ucap kambing berdalih. "Ya, cepat tunjukkan saja arahnya."

"Di sebelah barat sana di sana ada telaga. Disitulah tempat gajah-gajah berkumpul." seru kambing. Buaya berlalu meninggalkan kambing untuk mencari gajah. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seekor kerbau. Lantas bertanya pada kerbau yang sedang berkubang itu. "Hai kerbau! Tahukah kau di mana tempatnya gajah berada? Kalau kau tahu tolong tunjukkan kepadaku," sapa buaya pada kerbau. "Ada apa kau mencarinya?" tanya kerbau.

"Aku ingin sekali memakan dagingnya. Kata kambing, daging gajah itu empuk dan lezat rasanya." Jawab buaya. "Baiklah kalau begitu, mari aku antarkan ke tempat gajah itu berada." Ajak kerbau. Tibalah mereka di dekat telaga. Ada beberapa ekor anak gajah yang sedang minum air telaga. Kerbau pergi setelah menunjukkan tempatnya.

"Benar kata kambing. Gajah itu memang besar-besar. Aku pasti akan kenyang apabila dapat memakan seekor saja. Aku dapat tidur beberapa hari kemudian." Seru buaya dengan perasaan gembira melihat mangsanya yang cukup besar-besar. Lalu didekatinya seekor anak gajah yang sedang minum itu.

"Hai gajah! cepat minumnya, karena aku akan segera memangsamu. Perutku sudah tak kuat lagi menahan lapar." ucap buaya kepada anak gajah. Anak gajah itu kaget mendengar ancaman buaya, lalu berteriak memanggil induknya. Tidak lama kemudian beberapa ekor gajah besar datang ke tempat itu. "Ada apa anakku?" Adakah yang mengganggumu?" tanya salah satu gajah yang paling besar. "Ya, aku diganggu oleh buaya itu. Katanya dia akan memangsaku." Seru anak gajah sambil menangis. "Apa? Kau ingin memangsa anakku?" kata gajah besar dengan marah. "Oh, rupanya ada yang lebih besar lagi. Kalau begitu kau saja yang kumangsa, supaya perutku kenyang!" seru buaya yang serakah itu. "Cobalah kalau dapat, wahai buaya yag serakah!"

Buaya lalu menyerang gajah besar. Moncongnya yang panjang dengan gigi-giginya yang tajam menyerang gajah besar. Gajah besar melompat dan menginjak perut buaya. Dengan belalainya yang panjang ia melilit moncong buaya itu. Ketika ekor buaya ingin menyambar tubuh gajah besar, kaki gajah besar menghadangnya lalu menginjaknya. Buaya jadi tak dapat berkutik, karena moncong dan ekornya tidak dapat bergerak. Sedang kaki-kaki gajah besar terus menginjak-injak tubuh buaya hingga tak bernapas lagi.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 29-3-2007 01:37 AM | Show all posts

Reply #102 akmala's post

Hehehe... Ok juga ceritanya bro!
Reply

Use magic Report

Post time 3-4-2007 03:14 PM | Show all posts

Hikayat si Bongkok Tanjung Puteri





PADA zaman dahulu tersebutlah kisah Daing Ibrahim, Temenggung yang memerintah negeri Johor. Kerajaan Johor pada waktu itu banyak membuat hubungan perdagangan dengan negara-negara luar, seperti negeri Portugis, Makasar dan Jawa. Banyak pedagang negeri itu berniaga di Johor.

Jajahan takluk Johor meliputi kepulauan Riau, Temasik hinggalah ke Melaka. Selat Teberau merupakan kawasan lalu-lalang pedagang-pedagang asing yang singgah di Johor. Kapal-kapal dagangan dari dunia barat juga berlabuh di pelabuhan Johor. Pelabuhannya pula terletak di Tanjung Puteri.

Adapun pedagang-pedagang asing sangat bimbang tentang keselamatan mereka. Perairan Selat Teberau dan Selat Melaka merupakan sarang lanun bermaharajalela. Lanun-lanun itu akan merompak kapal-kapal pedagang dari barat.

Maka tersebutlah kisah Si Bongkok yang gagah orangnya; hingga beliau digelar oleh orang-orang Temenggung sebagai Panglima Si Bongkok. Seluruh rakyat, panglima dan hulubalang Johor takut kepadanya.

Si Bongkok hanya hidup di atas kapal layar di tengah laut. Dia mempunyai pengikut yang ramai. Masing-masing memang cekap bermain senjata dan mengendalikan kapal layar di laut Pada waktu itu tiada siapa pun yang berani menentang Si Bongkok. Dia sangat handal dan cekap bermain senjata serta berani. Setiap kapal dagang yang melalui Selat Melaka atau Selat Teberau akan menerima padahnya.

Si Bongkok dan orang-orangnya akan mengacau. Tujuan mereka, supaya pedagang-pedagang dari barat seperti Inggeris, Portugis dan Belanda tidak berniaga di Johor.

Si Bongkok sangat benci kepada pemerintah Johor kerana mengadakan hubungan dengan orang Barat itu. Dia ingin bebas di negerinya sendiri. Dia juga sangat benci kepada penindasan.

Oleh sebab angkara Si Bongkok ini keadaan perdagangan di Tanjung Puteri semakin merosot.

Pihak kerajaan Johor pun mencari jalan untuk menghapuskan kumpulan lanun yang diketuai oleh Si Bongkok. Berbagai-bagai cara dibuat untuk membunuh Si Bongkok tetapi tidak berjaya. Maka pada suatu hari, Daing Ibrahim Temenggung Johor pun bertitah, 揥ahai pahlawan Johor, hapuskan Si Bongkok bedebah itu!

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 21-6-2007 01:27 AM | Show all posts
alamak bestnya thread ni. aku dulu memang minat baca buku2 fairytale/legend melayu. sekarang ni susah nak cari buku2 melayu cam ni. kalau ada pun dah asyik ringkasan jer..tak puas nak baca.

ada sapa2 tahu cerita asal-usul naga tasik cini? aku cuma ingat org tu termakan telur ular..lepas tu badan rasa panas2. minum air tak sejuk2 badan..last2 jadi naga.

utk sapa yg tanya pasal citer wan malini tu kan..yg aku ingat ada anak raja turun ke tempat dia org..semua padi2 dia org jadi emas. tak silap ada dlm cerita hikayat merong mahawangsa.
Reply

Use magic Report

Post time 30-6-2007 11:25 AM | Show all posts

Penglipur Lara

To My_3A..nampaknya kao macam tau jer crita lama..ada kah kao ada tahu crita lama ini ..nama pengarangnya pun aku lupa.

Kisahnya mungkin macam ni...ada satu budak..entah mak bapak dia hidup atau mati...tapi dia ada seko kerbau pusaka, dan barang barang hikmat saperti satu golok yang boleh terbang sendiri. Kemudian dia juga ada satu pinggan yang dipanggil pinggan ayan.( pinggan tin laaa tu) soo pinggan ni kalau dia lapar dia akan seru saya maka makanan pun sampai. Tapi yang aku perasan pa bila dia seru makanan takda la ayam masak kurma..heheheh...Dan dia juga ada seko seko kala jengking (Scorpion) yang kadang kala menjadi tungangannya selain kerbau dia.

Ada masa dia akan merentasi satu padang yang luas seampai tujuh hari tujuh malam. Misi dia untuk mencari sesuatu..dalam perjalanan dia berbagai bagailah rintangan yang dihadapi.

Siapa terbaca crita ni ..siapa pengarangnya...aku tengah cari copynya..
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 5-7-2007 09:50 AM | Show all posts
bila baca thread nih rasa cam best pulak...bnyk yg aku tak tau...nak2 cerita rakyat dolu2 nih...
Reply

Use magic Report

Post time 5-7-2007 10:02 AM | Show all posts
menarik gak baca cerita-cerita ni.

OFFTOPIC: kalaulah salah satu daripada cerita-cerita ini difilemkan, korang nak tengok yang mana satu?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 5-7-2007 01:47 PM | Show all posts

Reply #108 keep88's post

nak tengok citer sang kelembai & si luncai...leh tak kalau dibuat drama ker...filem kerr...apa2 jerlah... hehhe
Reply

Use magic Report

Post time 4-9-2007 10:02 AM | Show all posts
aku ada buku cerita2 mitos & lagenda terbitan fajar bakti. skrang ni buku cam tu tak jual lagi. skrang nya buku cerita2 rakyat semua dah diringkaskan cam tak puas baca je
Reply

Use magic Report

Post time 16-5-2009 07:59 PM | Show all posts
Berapa kali kancil kalah yek??
Yang pernah baca dia kalah dengan Bangau. Satu hari 2 2 binatang tu lepak sambil minum di tepi sungai tetiba ternampak kerak nasi yang orang buang selepas kenduri. Kerak tu nampak kukuh dan mereka pun menaiki kerak tu bagai rakit. Semasa berlayar tu tetiba kancil lapar jadi dia pun makan la kerak tu sedikit demi sedikit tetiba dah kecik kerak tu... Bangau tengok steady jer kata yang ko makan nape lalu terbang...
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

28-4-2024 12:19 AM GMT+8 , Processed in 0.059917 second(s), 34 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list