View: 3779|Reply: 1
|
CARA MENGHAFAL AL QUR'AN YANG BENAR
[Copy link]
|
|
Kiat Menghafal Qur抋n
Oleh : Ummu Abdillah & Ummu Maryam
Sebagai seorang mukmin, kita tentunya berkeinginan untuk dapat menghafal
Al-Quran dan setiap kita pasti memimpikan agar dapat melahirkan anak-anak
yang hafal Al-Quran (hafidz/hafidzah). Berikut ini ada beberapa cara/kaidah
dasar untuk memudahkan menghafal, di antaranya:
1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah Azza wa Jalla.
Memperbaiki tujuan dan bersungguh-sungguh menghafal Al-Quran hanya karena
Allah Subhanahu wa Ta`ala serta untuk mendapatkan syurga dan keridhaan-Nya.
Tidak ada pahala bagi siapa saja yang membaca Al-Quran dan menghafalnya
karena tujuan keduniaan, karena riya atau sumah (ingin didengar orang), dan
perbuatan seperti ini jelas menjerumuskan pelakunya kepada dosa.
2. Dorongan dari diri sendiri, bukan karena terpaksa.
Ini adalah asas bagi setiap orang yang berusaha untuk menghafal Al-Quran.
Sesungguhnya siapa yang mencari kelezatan dan kebahagiaan ketika membaca
Al-Quran maka dia akan mendapatkannya.
3. Membenarkan ucapan dan bacaan.
Hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan mendengarkan dari orang yang baik
bacaan Al-Qurannya atau dari orang yang hafal Al-Quran. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam sendiri mengambil/belajar Al-Quran dari Jibril
alaihis salam secara lisan. Setahun sekali pada bulan Ramadhan secara rutin
Jibril alaihis salam menemui beliau untuk murajaah hafalan beliau. Pada
tahun Rasulullah shallallahualaihi wa sallam diwafatkan, Jibril menemui
beliau sampai dua kali. Para shahabat radliallahu anhum juga belajar
Al-Quran dari Rasulullah shallallahualaihi wa sallam secara lisan demikian
pula generasi-generasi terbaik setelah mereka. Pada masa sekarang dapat
dibantu dengan mendengarkan kaset-kaset murattal yang dibaca oleh qari yang
baik dan bagus bacaannya. Wajib bagi penghafal Al-Quran untuk tidak
menyandarkan kepada dirinya sendiri dalam hal bacaan Al-Quran dan tajwidnya.
4. Membuat target hafalan setiap hari.
Misalnya menargetkan sepuluh ayat setiap hari atau satu halaman, satu hizb,
seperempat hizb atau bisa ditambah/dikurangi dari target tersebut sesuai
dengan kemampuan. Yang jelas target yang telah ditetapkan sebisa mungkin
untuk dipenuhi.
5. Membaguskan hafalan.
Tidak boleh beralih hafalan sebelum mendapat hafalan yang sempurna. Hal ini
dimaksudkan untuk memantapkan hafalan di hati. Dan yang demikian dapat
dibantu dengan mempraktekkannya dalam setiap kesibukan sepanjang siang dan
malam.
6. Menghafal dengan satu mushaf.
Hal ini dikarenakan manusia dapat menghafal dengan melihat sebagaimana bisa
menghafal dengan mendengar.
Dengan membaca/melihat akan terbekas dalam hati bentuk-bentuk ayat dan
tempat-tempatnya dalam mushaf.
Bila orang yang menghafal Al-Quran itu merubah/mengganti mushaf yang biasa
ia menghafal dengannya maka hafalannya pun akan berbeda-beda pula dan ini
akan mempersulit dirinya.
7. Memahami adalah salah satu jalan untuk menghafal.
Di antara hal-hal yang paling besar/dominan yang dapat membantu untuk
menghafal Al-Quran adalah dengan memahami ayat-ayat yang dihafalkan dan juga
mengenal segi-segi keterkaitan antara ayat yang satu dengan ayat yang
lainnya.
Oleh sebab itu seharusnyalah bagi penghafal Al-Quran untuk membaca tafsir
dari ayat-ayat yang dihafalnya, untuk mendapatkan keterangan tentang
kata-kata yang asing atau untuk mengetahui sebab turunnya ayat atau memahami
makna yang sulit atau untuk mengenal hukum yang khusus.
Ada beberapa kitab tafsir yang ringkas yang dapat ditelaah oleh pemula
seperti kitab Zubdatut Tafsir oleh Asy-Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar.
Setelah memiliki kemampuan yang cukup, untuk meluaskan pemahaman dapat
menelaah kitab-kitab tafsir yang berisi penjelasan yang panjang seperti
Tafsir Ibnu Katsier, Tafsir Ath-Thabari, Tafsir As-Sadi dan Adhwaaul Bayaan
oleh Asy-Syanqithi.wajib pula menghadirkan hatinya pada saat membaca
Al-Quran.
8. Tidak pindah ke surat lain sebelum hafal benar surat yang sedang
dihafalkan.
Setelah sempurna satu surat dihafalkan, tidak sepantasnya berpindah ke surat
lain kecuali setelah benar-benar sempurna hafalannya dan telah kokoh dalam
dada.
9. Selalu memperdengarkan hafalan (disimak oleh orang lain).
Orang yang menghafal Al-Quran tidak sepantasnya menyandarkan hafalannya
kepada dirinya sendiri. Tetapi wajib atasnya untuk memperdengarkan kepada
seorang hafidz atau mencocokkannya dengan mushaf. Hal ini dimaksudkan untuk
mengingatkan kesalahan dalam ucapan, atau syakal ataupun lupa.
Banyak sekali orang yang menghafal dengan hanya bersandar pada dirinya
sendiri, sehingga terkadang ada yang salah/keliru dalam hafalannya tetapi
tidak ada yang memperingatkan kesalahan tersebut.
10. Selalu menjaga hafalan dengan murajaah.
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam : 揓agalah benar-benar
Al-Quran ini, demi Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Al-Quran lebih cepat
terlepas daripada onta yang terikat dari ikatannya. |
|
|
|
|
|
|
|
HAL-HAL YANG DAPAT MENGHALANGI HAFALAN
Setelah kita mengetahui beberapa kaidah dasar untuk menghafal Al-Quran maka
sudah sepantasnya bagi kita untuk mengetahui beberapa hal yang menghalangi
dan menyulitkan hafalan agar kita dapat waspada dari penghalang-penghalang
tersebut.
Di antaranya:
1. Banyaknya dosa dan maksiat.
Sesungguhnya dosa dan maksiat akan melupakan hamba terhadap Al-Quran dan
terhadap dirinya sendiri. Hatinya akan buta dari dzikrullah.
2. Tidak adanya upaya untuk menjaga hafalan dan mengulangnya secara
terus-menerus. Tidak mau memperdengarkan (meminta orang lain untuk menyimak)
dari apa-apa yang dihafal dari Al-Quran kepada orang lain.
3. Perhatian yang berlebihan terhadap urusan dunia yang menjadikan hatinya
tergantung dengannya dan selanjutnya tidak mampu untuk menghafal dengan
mudah.
4. Berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktu yang singkat dan
pindah ke hafalan lain sebelum kokohnya hafalan yang lama.
Kita mohon pada Allah Subhanahu wa Ta`ala semoga Dia mengkaruniakan dan
memudahkan kita untuk menghafal kitab-Nya, mengamalkannya serta dapat
membacanya di tengah malam dan di tepi siang. Wallahu alam bishawwab. |
|
|
|
|
|
|
| |
|