CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 5750|Reply: 13

nusyuz kah saya?

[Copy link]
Post time 27-2-2007 05:15 PM | Show all posts |Read mode
adakah nusyuz jika saya meninggalkan rumah tanpa mendapat kebenaran suami,
selama ini saya "dikurung" dan tidak diberi kasih sayang yang sepatutnya...
saya selalu "didera" secara psikologi oleh suami selama hampir setahun...

rumah tangga kami memang sedikit bergolak...

saya cuma nak menenangkan perasaan masing2 dengan cara berjauhan.

adakah jatuh hukum nusyuz keatas saya?
dan bagaimana dengan tanggung jawab suami selama ini?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-2-2007 05:26 PM | Show all posts
Originally posted by riena19 at 27-2-2007 16:15
adakah nusyuz jika saya meninggalkan rumah tanpa mendapat kebenaran suami,
selama ini saya "dikurung" dan tidak diberi kasih sayang yang sepatutnya...
saya selalu "didera" s ...


Assalamualaikum warahmatullah,

Bacalah fatwa ini saudariku -semoga ALlah memudahkan segala urusanmu,amin-

ALTERNATIF PEMECAHAN PROBLEMATIKA SUAMI ISTRI SEBELUM TALAK

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Islam tidak menetapkan talak kecuali sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi problema suami istri. Islam telah menetapkan langkah-langkah pendahuluan sebelum memilih talak. Kami mohon perkenan Syaikh untuk membahas tentang cara-cara pemecahan yang digariskan Islam untuk mengatasi perselisihan antara suami istri sebelum memilih talak (bercerai).

Jawaban
Allah telah mensyariatkan perbaikan antara suami istri dan menempuh cara-cara yang dapat menyatukan kembali mereka dan menghindari akibat buruk perceraian. Di antaranya adalah pemberian nasehat, pisah ranjang dan pukullah yang ringan jika nasehat dan pisah ranjang tidak berhasil, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta鈥檃la.

Artinya : Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar[An-Nisa : 34]

Setelah cara itu, jika tidak berhasil juga, maka masing-masing suami dan istri mengutus hakam (penengah) dari keluarga masing-masing saat terjadi persengketaan antara keduanya. Kedua hakam ini bertugas mencari solusi perdamaian bagi kedua suami istri tersebut, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami istri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal[An-Nisa : 35]

Jika cara-cara tadi telah ditempuh namun perdamaian tidak kunjung terjadi, sementara perselisihan terus saja berlanjut, maka Allah mensyari'atkan bagi suami untuk mentalak (istrinya), jika penyebabnya berasal darinya, dan mensyariatkan bagi istri untuk menebus dirinya dengan harta jika suaminya tidak menceraikannya jika sebabnya berasal darinya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya [Al-Baqarah : 229]

Karena bercerai dengan cara yang baik adalah lebih baik dari pada terus menerus dalam perselisihan dan persengketaan sehingga tidak tercapainya maksud-maksud pernikahan yang telah ditetapkan syari鈥檃t.

Karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

Artinya : Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karuniaNya. Dan adalah Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Bijaksana[An-Nisa : 130]

Benarlah apa yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa ketika istri Tsabit bin Qais Al-Anshari Radhiyallahu'anhu menyatakan tidak bisa melanjutkan rumah tangga dengannya karena tidak mencintainya, dan ia bersedia menyerahkan kembali kebun kepadanya yang dulu dijadikan sebagai mahar pernikahannya, beliau menyuruh Tsabit untuk menceraikannya, maka Tsabit pun melaksanakannya. Demikian sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab shahihnya. Hanya Allahlah pemberi petunjuk. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan atas Nabi kita Muhammad semua keluarga dan para sahabatnya.
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2007 05:31 PM | Show all posts
Perhatikan!
"Jika cara-cara tadi telah ditempuh namun perdamaian tidak kunjung terjadi, sementara perselisihan terus saja berlanjut, maka Allah mensyari'atkan bagi suami untuk mentalak (istrinya), jika penyebabnya berasal darinya, dan mensyariatkan bagi istri untuk menebus dirinya dengan harta jika suaminya tidak menceraikannya jika sebabnya berasal darinya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya [Al-Baqarah : 229]

Karena bercerai dengan cara yang baik adalah lebih baik dari pada terus menerus dalam perselisihan dan persengketaan sehingga tidak tercapainya maksud-maksud pernikahan yang telah ditetapkan syari鈥檃t.

Karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

Artinya : Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karuniaNya. Dan adalah Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Bijaksana[An-Nisa : 130]

Benarlah apa yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa ketika istri Tsabit bin Qais Al-Anshari Radhiyallahu'anhu menyatakan tidak bisa melanjutkan rumah tangga dengannya karena tidak mencintainya, dan ia bersedia menyerahkan kembali kebun kepadanya yang dulu dijadikan sebagai mahar pernikahannya, beliau menyuruh Tsabit untuk menceraikannya, maka Tsabit pun melaksanakannya."


Maka dalam masalah anti ini dilihat, apakah anti telah berkali-kali di zalimi? Dan apakah sang suami telah dinasehati dengan baik? Apakah sang suami masih tetap memberikan nafkah lahir dan batin? Atau datangkanlah orang lain yang di segani oleh suami untuk menasehatinya agar menghentikan kezalimannya kepada ukhty. JIKA, tidak berubah sifat buruknya, maka tak ada jalan lain selain memintanya untuk menceraikan anti. dan sesuai fatwa diatas, jika anti minta diceraikan maka anti harus memulangkan mahar yang telah diberikan sang suami ketika menikahi anti dulu.
Semoga bermanfaat, insha Allah
Reply

Use magic Report

Post time 1-3-2007 11:56 AM | Show all posts
Hak Muslim: Langkah hadapi kerenah isteri nusyuz
Bersama Mohamad Isa Abd Ralib


SAYA baru mendirikan rumah tangga hampir setahun. Saya dan isteri bekerja serta tinggal di Johor Bahru. Beberapa bulan lalu saya ditukarkan ke Shah Alam dan kami tinggal berasingan. Isteri saya masih bertugas di Johor Bahru dan tinggal di rumah sewa bersama kawannya. Masalahnya, saya beberapa kali mengajaknya pindah dan berhenti kerja supaya dapat mengikut saya ke Shah Alam tetapi beliau enggan. Alasan yang diberi, sukar mencari kerja baru di Lembah Klang, ingin mempunyai pendapatan sendiri kerana ingin membantu keluarganya di kampung dan bosan duduk di rumah tanpa kerjaya. Untuk pengetahuan tuan, saya membeli rumah dan menyediakan segala keperluan selain gaji yang mencukupi untuk menanggung kami sekeluarga. Buat masa ini isteri saya sanggup berulang alik setiap minggu dari Johor Bahru ke Shah Alam. Isnin hingga Jumaat saya tinggal bersendirian dan makan minum terpaksa dimasak atau beli di warung. Adakah tindakan isteri enggan mengikuti saya ke Shah Alam dikira nusyuz? Jika isteri nusyuz, adakah wajib saya memberi beliau nafkah? Apa yang perlu saya lakukan?

SUAMI RESAH,
Shah Alam

Seorang isteri perlu taat kepada suami kerana wujudnya ikatan pernikahan. Walau bagaimanapun, tanggungjawab itu bukan mutlak tanpa batas sempadan.

Antara syarat yang mewajibkan isteri mentaati suami ialah suami menjalankan sepenuh tanggungjawab terhadap isteri.

Segala hak dan tanggungjawab saling bertimbal balik.

Hak isteri adalah tanggungjawab suami, manakala, hak suami pula adalah tanggungjawab isteri termasuk mematuhi suruhan suami selagi ia tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Jika suruhan suami bertentangan dengan ajaran Islam, ia bukan saja tidak wajib dipatuhi malah, suami perlu diperbetulkan dengan cara bijaksana.

Tanggungjawab isteri mentaati suami boleh difahami daripada hadis Sunan Abu Daud yang bermaksud: 揝ekiranya aku (boleh) menyuruh manusia menyembah manusia nescaya aku akan menyuruh isteri menyembah suaminya.
Reply

Use magic Report

Post time 29-11-2007 09:37 AM | Show all posts
Memahami kaedah boleh disabit nusyuz


SAYA terbaca mengenai isteri fobia hadir perbicaraan kes cerai di mahkamah yang disiarkan sebelum ini. Saya akan menghadiri perbicaraan berkaitan hak jagaan anak tetapi suami mengatakan hak penjagaan anak akan diberikan kepada beliau kerana saya nusyuz. Saya khuatir jika disabitkan nusyuz kelak. Apakah makna nusyuz itu yang sebenarnya dan bagaimanakah keadaan yang dikatakan isteri itu nusyuz?

ISTERI BIMBANG

Melaka

APABILA disebut nusyuz, kebanyakan akan merujuk kepada kederhakaan isteri saja. Menurut istilah fiqh, nusyuz bermaksud kederhakaan isteri kepada suami atau kederhakaan suami terhadap isteri, terhadap kewajipan ditentukan Allah. Nusyuz juga diertikan sebagai suatu tindakan isteri atau tindakan suami yang dapat diertikan sebagai menentang kehendak suami atau isteri tanpa alasan syarak.

Al-Quran menjelaskan berkenaan hukum nusyuz melalui firman Allah yang bermaksud: 揇an jika seorang perempuan bimbang akan timbul daripada suaminya nusyuz (kebencian), atau tidak melayaninya, maka tiadalah salah bagi mereka (suami isteri) membuat perdamaian di antara mereka berdua (secara yang sebaiknya), kerana perdamaian itu lebih baik (bagi mereka daripada bercerai berai); sedang sifat bakhil kedekut (tidak suka memberi dan bertolak ansur) itu memang tabiat semula jadi yang ada pada manusia. Dan jika kamu berlaku baik (dalam pergaulan), dan mencegah diri (daripada melakukan kezaliman), maka sesungguhnya Allah Maha mendalam pengetahuan-Nya akan apa yang kamu lakukan.
Reply

Use magic Report

Post time 29-11-2007 09:43 AM | Show all posts
amboi kak syd, muslimin dan muslimah tu..   (gurau aje..)

secara hukumnya, memang tak boleh pun untuk seorang isteri meninggalkan rumah tanpa keizinan suami..
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 29-11-2007 03:44 PM | Show all posts
tapi nak sabitkan nusyuz pun
banyak eh prosedur kena lalui?
Reply

Use magic Report

Post time 29-11-2007 03:51 PM | Show all posts
Originally posted by Syd at 29-11-2007 03:44 PM
tapi nak sabitkan nusyuz pun
banyak eh prosedur kena lalui?

sabitkan dalam court susah.. tapi nak jatuhkan berdasarkan perlakuan senang aje..

macam talak le.. nak jatuh kat mahkamah sikit punya susah.. padahal kalau ikut hukumnya, cukup sekadar lafaz aje, di mana2 pun takpe..
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-11-2007 04:01 PM | Show all posts
selagi suami beri nafkah, tak sepak tendang bini maka ada baiknya you jgn keluar rumah & jgn tinggalkan suami.
Reply

Use magic Report

Post time 29-11-2007 07:45 PM | Show all posts
Originally posted by riena19 at 27-2-2007 05:15 PM
adakah nusyuz jika saya meninggalkan rumah tanpa mendapat kebenaran suami,
selama ini saya "dikurung" dan tidak diberi kasih sayang yang sepatutnya...
saya selalu "didera" secara psikologi oleh ...


didera secara psikologi bukan fizikal...?

dikurung tanpa nafkah? atau sekadar tdk bg kuar umah  - bersosial..?

~ suami  lak cmne..? bukan seorang yg fasik ke..? maksud In, solat , tdk mlakukan dosa bsar n mngekalkan dosa kcil...

~  sudahkah reina mengadu pd kluarga terdekat, mmbantu menasihati suami..?

~ usaha2 yg len bg mmbantu tekanan yg reina hadapi, sudahkan dilakukan...?

detailkanlah citer riena... buat aduan kt pej agama, minta kaunseling...

buat solat hajat,, minta petunjuk Allah.... moga Allah mmberi hidayahNya kpd riena...
Reply

Use magic Report

Post time 29-11-2007 07:52 PM | Show all posts
Menurut al-Khatib asy-Syarbini bahawa tidak gugur nafkah isteri sekalipun isteri itu keluar rumah tanpa izin suami dan dia tidak dianggap nusy鹺 dalam beberapa keadaan:

          i) Apabila rumah tempat tinggal itu hendak runtuh.
          ii) Apabila dipaksa keluar dari rumah itu secara zalim.
          iii) Apabila isteri bersendirian dalam rumah dan bimbang akan diri dan hartanya daripada orang f鈙iq dan pencuri.
          iv) Apabila dihalau keluar oleh tuan yang empunya (rumah sewa atau seumpamanya) selain rumah suami.
          v) Apabila isteri keluar menemui kadi atau hakim bagi menuntut haknya daripada suami.
          vi) Apabila hendak memohon fatwa.

vii) Apabila isteri menziarahi atau mengucapkan ta憐iah kepada kerabatseperti bapa atau jiran, ketika suami berada di luar daerah atau negeri. Menurut al-Khatib asy-Syarbini kebiasaan (憉rf) seperti ini tidak dianggap nusy鹺.

        Dalam hal ini Imam asy-Syafi慹 menjelaskan bahawa suami mempunyai hak melarang isteri keluar rumah bagi menziarahi kedua ibu bapanya sama ada mereka masih hidup atau sebaliknya. Walaubagaimanapun adalah sunat (mustahab) bagi suami memberi kebenaran kepada si isteri menjenguk kedua ibu bapanya, apatah lagi menziarahi mayat mereka, kerana melarang isteri keluar menziarahi itu boleh menimbul atau mendatangkan kebencian, sedangkan sikap benci membenciitu adalah ditegah oleh Islam.
        Adapun keluar kerana mencari nafkah seperti berniaga atau bekerja disebabkan oleh suami yang melarat tidak dianggap nusy鹺, sebagaimana menurut pengarang kitab Fathal-Mu戭n.
Reply

Use magic Report

Post time 30-11-2007 06:37 PM | Show all posts
Originally posted by indah1285 at 29-11-2007 07:45 PM


didera secara psikologi bukan fizikal...?

dikurung tanpa nafkah? atau sekadar tdk bg kuar umah  - bersosial..?

~ suami  lak cmne..? bukan seorang yg fasik ke..? maksud In, solat , tdk mlakukan dosa bsar n mngekalkan dosa kcil...

~  sudahkah reina mengadu pd kluarga terdekat, mmbantu menasihati suami..?
...


Soklan yg bagus......Indah1285

Tapi kekadang................kena dengar ceghiter dari Pihak Lelaki juga.
Baru kita bley nampak keseluruhan ceghiter tersebut.

AMAT SEDIKIT sekali manusia yg mahu mengakui akan kelemahan or kesalahan nya melainkan oghang yg beriman kpd Allah n Hari Kemudian.
Reply

Use magic Report

Post time 1-4-2009 12:16 PM | Show all posts
Nusyuz tidak tertakluk kepada isteri sahaja

KITA sering dengar perkataan 'nusyuz' selalunya diguna-pakai kepada isteri yang derhaka/tidak taat kepada suami tanpa keuzuran syarie. Kali ini saya kongsikan pula, nusyuz tidak tertakluk kepada isteri samata-mata, tetapi suami juga boleh nusyuz.

su ini sebenarnya sudah pun diterangkan dalam entry Suami juga boleh nusyuz.

Dikongsikan sedutan kertas-kerja Ustz Alias Othman bertajuk: 慔uraian Al-Quran tentang nusyuz suami dan isteri: Pengertian dan penyelesaian
Reply

Use magic Report

Post time 1-4-2009 09:18 PM | Show all posts
mana tuan umah dah pi?
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

11-1-2025 07:15 AM GMT+8 , Processed in 0.206936 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list