Bulan Alutsista TNI Memasuki bulan September, TNI dipastikan bertambah persenjataannya.
MBT Leopard 2RI ☆
Minggu lalu sudah diberitakan Marinir akan mendapat mainan amfibi pengangkut pasukan baru dari Ukraina, BTR 4M. Kapal pengangkut alutsista ini dipercaya sudah menuju perairan Indonesia. Marinir rencananya akan membeli sebanyak 50 unit ranpur BTR 4M, namun dari gambar yang telah beredar, hanya 4 unit ranfib (kendaraan amfibi) yang siap mendarat di Nusantara. Tidak jelas apakah akan ada pengadaan tambahan atau digantikan dengan ranfib jenis yang lain.
Nampak Pesawat CN 235 MPA produksi PT DI bersama pesawat pesanan Filipina dan Thailand. [def.pk]
Selain itu kemaren tepatnya, beredar kabar dari pengamat militer di forum militer menyatakan akan ada pengirim tambahan alutsista untuk TNI AD. Berupa 40 unit M113 A1, ARV (Armoured Recovery Vehicle) 3 RI 2 unit, AVLB (Armoured Vehicle Launched Bridge) Beaver 3 unit, MBT (Main Battle Tank) Leopard RI sebanyak 16 unit. Dan kapal pengangkutnya diyakini sudah berlayar menuju Indonesia, yang diperkirakan akan sampai pada tanggal 29 Agustus ini.
Bersama PT Dirgantara Indonesia, perusahaan BUMNIS sudah menyelesaikan produksi pesawat dan helikopter untuk TNI. Untuk TNI AU akan mendapat pesawat 1 unit CN235 MPA dan sejumlah helikopter Nbell 412 EP dipersiapkan untuk TNI AD.
Menariknya beredar di forum militer helikopter VVIP untuk Presiden dengan warna dasar khas KTP RI seperti pesawat kepresidenan. Diberitakan helikopter ini sebentar lagi akan menjadi kuda terbang baru Kreshna, atau umum dikenal RI1.
Dari PT Pindad dipastikan telah memproduksi Anoa dengan variasinya sebanyak 300 unit dan puluhan unit rantis Komodo.
PT PAL seolah tak mau ketinggalan akan memamerkan kapal terbarunya PKR 10514, KRI Martadinata 331, yang sekarang dalam penyelesaian ujicoba laut di timur pulau Jawa.
Bila semua telah resmi diterima, dipastikan sebagian alutsista diatas akan muncul pada parade HUT TNI bulan Oktober mendatang. Seperti tahun lalu, memasuki bulan September, alutsista baru berdatangan memenuhi gudang alutsista TNI dan merupakan bulan kegembiraan untuk semua jajaran penjaga kedaulatan Indonesia.
The Indonesian Air Force shortlisted four candidates for it's Medium Range Air Defense in the 2nd Minimum Essential Forces (MEF) Acquisition Programme 2015 - 2019. The four candidates are:
Checking out NASAMS (Norwegian Advanced Surface to Air Missile System)
The leading candidate for MERAD (Medium Range Air Defence) system to fulfil MEF II.
TUESDAY, 30 AUGUST, 2016 | 09:32 WIB Govt Has 3 Weeks to Revise Satellite Budget: the House
TEMPO.CO, Jakarta - Deputy Head of the Defense Commission, TB Hasanuddin, said that the House of Representative has given the government three weeks to reevaluate the details of the defense satellite since the US$849 million price tag is deemed utterly expensive.
Hasanuddin said the government and the DPR will sit and discuss the budget for the satellite. "We need to look at some cheaper parts," he said Monday, August 29, 2016.
He added that the budget can be less than US$849 million. He believes that it can be US$650 million or less.
"The function, range, and needs were not clear. There was no detailed coordination with the armed force," he said.
He added that the commission has a team specifically monitoring the satellite provision. "The basic price is US$400 million. We might not need some of the add-ons. we hope it will not exceed US$650 million," he said.