CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: ajami

ANAK HALAL - superb!!!

[Copy link]
Post time 24-12-2007 09:57 PM | Show all posts
kawan2...
sape ade info kutipan anak halal yang terkini meh lah post kat cni....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 24-12-2007 11:34 PM | Show all posts
aku sokong spe pun yang menyokng anah halal..

HIDUP ANAK HALAL!!!!

:pompom: :pompom: :pompom:
Reply

Use magic Report

Post time 25-12-2007 03:02 AM | Show all posts
Superb?..biasa jer aku tengok..a better than average movie, which says a lot for a local movie
Reply

Use magic Report

Post time 25-12-2007 03:47 AM | Show all posts
:pompom: dah tengok:pompom:

suka jer
Reply

Use magic Report

Post time 25-12-2007 11:46 PM | Show all posts
filem melayu paling best so far...

adiputra was brilliant!

fasha n maya great job!

farid kamil excellent!

sumerla excellent...x penah lg rase jatoh chenta for each of every character in one movie!

bravo osman ali!
Reply

Use magic Report

Post time 26-12-2007 09:08 AM | Show all posts
rasa macam nak tgk lagik jer anak halal ni
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 26-12-2007 09:36 AM | Show all posts

MAU MASAT KA? by Hassan Abdul Muthalib

tuan tanah nak tompang lalu & tepek ulasan Pak Hassan dicilok dr http://groups.yahoo.com/group/filemkita/

--- In [email protected], Hassan Abd Muthalib <hassan.muthalib@...> wrote:

Ahhhhh! (giving the van Winkle stretch) I'm back online again! Much H2O has flowed under the proverbial - & crooked - bridge. What with mentalities of a primordial nature (according to the venerable President of Kelab Seni Filem Malaysia), equations bizarre & surreal (from internationally-acclaimed director-diva Yasmin), Misi 1511's psychiatric evaluations & (Aaron's) confusion over Misi 1511's comments about comrades & cronies, Kairospirit's naivete & Linus' reminiscences of episodes which I had forgotten, life on Malaysian-Cinema it seems, hasn't been that altogether boring!
A friend once remarked that the worst person in the world will have at least someone who will love him/her & that the best person in the world will have someone who will hate him/her. So let's not lose sleep over such trivial matters but move on to more stimulating subjects. But anyway, thank you, guys & gals, for your support including those who have sent personal emails of encouragement. I'll belanja you all teh tarik but only up to 30 sen each. I'm a pensioner, you know.
Meanwhile, back at the cinema:
THE GOLDEN COMPASS was mind-blowing! I could swear those animals were real! Two friends (one, a former student of mine) were involved in the making of the film. Check out their websites by typing CAROLYN EE & HANS RIJPKEMA. But more interesting for me than THE GOLDEN COMPASS is ANAK HALAL (Legitimate Child) by Mr Nice Guy, Osman Ali (also a former student). Yes, a film that is interesting (it's not often that I use euphemisms). Obviously Osman is making references to Malaysian cinema history in ANAK HALAL. Harking back to the Golden Age of Malay films in the 1950s and opting to be classicist in his visual style (though a bit erratic), he also depicts the class struggle as in P Ramlee's ANTARA DUA DARJAT (Between Two Classes), even mentioning that title in the dialogue. A little belatedly, Osman is articulating what has already been done intelligently in AMERICAN GRAFFITTI (USA), TENTANG DIA (Indonesia) & UNUSUAL YOUTHS (Hong Kong). I think I'll let the bloggers have their day & make critical comments only after the film finishes its run. But for the time being, my rating is 3.5 out of 5, the 0.5 for effort).
Perhaps even more interesting is DI KALA BULAN MENGAMBANG (When the Moon Waxes Full) by the effervescent & Bohemian Mamat Khalid (opening at GSC on Jan 10, 2008). In style & narrative, the film's reference is to classic Hollywood film noir & its imitations as found in 1950s Malay cinema. Finally, yes, yes! I see Rosyam Nor's talents as an actor! And he's at his best when he does renditions of P Ramlee (ahem! Thanks to the director). Film buffs will have fun trying to point out the references to CASABLANCA, THE SHEIK, THE MALTESE FALCON & other classic films, including 1950s Malay cinema.
And great Caesar's ghost, I swear Charlie Chan has risen from the grave! Catch the incredible rendition of Fu Manchu from none other than the indefatigable David Teo. Yes! He puts to shame many of our veteran (!) actors! I swear he was brought into this world for only one reason - & that is, to play the role of the hotel owner in DI KALA! Get a load of his recurring: Mau masat ka? (Want a massage?). Eyes a-drooping, sallow of face, David Teo, in glorious Method acting, puts the great Marlon Brando to shame! (Perhaps he actually smoked the opium pipe prop in the film. I wouldn't put it past him).
Again Mamat Khalid presents a parody. But of what is he gleeful of this time? More of this later. Looks like an interesting time for mainstream Malaysian cinema, folks. It's finally going somewhere what with the likes of Yasmin Ahmad, Osman Ali & Mamat Khalid. Kudos to Tayangan Unggul & Grand Brilliance for their part in this but for now, I'll just give them the Orwellian two cheers (he gave it for democracy in the 1940s  which is not far from the truth of present day).
My rating: 4.5 out of 5. Eat your heart out, Roslen Fadil!
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 26-12-2007 12:46 PM | Show all posts

ANAK HALAL - Amukan Realisme Osman Ali

UPDATED: 9/12/07
Anak Halal ialah momen rehat sebentar kelajuan usia untuk menilai samada hidup kita lebih beruntung atau semalang mereka? ~ Ajami Hashim.131207

AMARAN: ULASAN INI ADA SPOILER!!!

Salaam.. Ini ulasan peribadi saya. Kalau kamu tidak setuju atau menginterpretasi filem ini dari sudut lain samada berdasarkan kepandaian ilmiah atau kepakaran membikin filem oleh anda, itu hak kamu dan ini hak saya! Tiada yang semuanya benar atau khilaf walaupun mungkin tafsiran saya atau kamu TIDAK serupa dengan isi sebenar yang hendak Osman Ali ceritakan!.. atau yang kamu fikirkan! Ia cuma sebuah filem!!!

Salah satu agenda sesebuah filem ialah propaganda dan lihatan peribadi pembikinnya tentang sesuatu perihal yang sudah lama terpendam bak gunung berapi dalam rembesan ingatannya! Anak Halal ialah apertur luas dan mikroskop khusus Osman Ali mengamat-amati punca dan akibat beberapa masalah sosiol asas dalam masyarakat. Itu sahaja! Ia sememangnya kudis-kudis klise yang sudah diceritakan sebelum ini berkali-kali dalam pelbagai bentuk dan format. Jadi kenapa Anak Halal ini gah benar diwayangkan dan riuh sangat diwar-warkan sebagai yang terbagus?

Generally, great writers are not eclectic. Each tightly focuses his oeuvre on one idea, a single subject that ignites his passion, a subject he pursues with beautiful variation through a lifetime of work. ~ Story by Robert McKee (ms. 98)

NARATIF

struktur:
Anak Halal ialah sebuah cerita linear melewati 3 time-frame jangka hayat Indraputra - bayi, kanak-kanak dan dewasa. Tiada flashback yang berjela-jela untuk meyakinkan khalayak tentang apa, bila, siapa, kenapa dan bagaimana? (err!.. sebenarnya Hisham ada flashback sekejap di belakang filem ini). Mukadimahnya cuma backstory pantas yang dikongsi oleh Hisham, Mariam, seorang bayi comel yang tidak tahu apa-apa dan sepasukan polis (sistem sah). Kemudian dilompatkan ke zaman kanak-kanak Putra dan Jo yang ditimbulkan tiba-tiba di atas bumbung diikuti beberapa babak Mariam yang sudah pulih? (kasih-sayang mampu mengubah orang siuman ke gila atau sebaliknya kan?). Kisah besarnya ialah real-time hari ini iaitu cerita realisme subculture sekelompok terpencil anak-anak muda generasi masakini di Kuala Lumpur yang sebenarnya terpecah kepada 2 kumpulan protagonis dan antagonis, baik dan jahat. Di dalam keduanya pula, setiap individu bergerak sendirian secara mental dan fizikal, rohani dan jasmani dalam rentetan jalan hidup masing-masing yang bergerak ke depan dimana ia berkaitan sesama sendiri dari awal cerita ke klimaknya. Genrenya ialah 'drama sosiol' - sebuah analisa serius permasalahan masyarakat yang dipilih khas oleh Osman Ali secara di-dramatik-kan dan di-fiksyen-kan untuk kesesuaian tontonan (cinta dan aksi) dari awal ke tengah penceritaan lalu diakhiri dengan puncak selesaian secara balasan terus bak peribahasa alang berjawab, tepuk berbalas, alang dijawat, tepuk dibalas!

asuhan:
Plot pertemuan tanpa jangka yang terpaksa dan terdesak di antara Hisham (Rosyam) dan Mariam/Bonda (Mislina) adalah 'bingkai' Anak Halal yang membuka dan menutup, memula dan mengakhiri, mencetus dan meletus! Mereka disuakan dalam kelam-kabut - wrong time! wrong place!.. Perjumpaan itu adalah titik mula dalam satu torehan kehidupan yang ditemukan semula pada titik yang sama membentuk sebuah bulatan/putaran karma merentasi masa. Adakah ulangan bebanan bala dan bencana yang ditanggung oleh Putra (Farid) seolah-olah saka buruk iaitu dosa ayah yang diturunkan kepada anaknya? Mungkin juga! Apatah lagi bila memikirkan beban hutang kepada along oleh ayah Erzan (Adi) dan Milya (Farah) yang kini mereka warisi secara terpaksa. Namun begitu, saya melihat salah satu isi sebenar Anak Halal ialah nasib seseorang manusia yang dipilihnya sendiri tanpa menyalahkan siapa dan apa sahaja onar di atas atau sebelumnya (ayah). Kenapa? Kerana semua manusia diberikan akal fikiran yang waras (bukan OKU) untuk mencorakkan sendiri hala tuju hidupnya bergantung kepada limitasi sumber survival seseorang individu. Tidak adil rasanya untuk menyalahkan apa-apa kekurangan pada diri kita di bahu orang lain (mahupun keluarga sendiri). Anak Halal salah satu agendanya cuba membentangkan situasi bak main tarik tali ini dalam dua pandangan sisi yang memakan masa bertahun-tahun ke arah satu konklusi dalam sekelip mata. Maksud saya, Hisham sepanjang durasinya di penjara sudah tentu menyalahkan dirinya sendiri seandai anaknya terbiar kerana menyerahkannya kepada seorang wanita yang jelas kurang siuman. Putra pula hakikatnya tidak pernah menyalahkan Hisham kerana baginya hanya Mariam/Bonda sahaja yang wujud dalam ingatannya untuk beberapa tahun zaman kanak-kanaknya. Cuma di titik akhir Hisham, Mariam dan Putra dipertemukan semula ia adalah momen ironi kepada titik mula filem ini. Seolah-olah ia adalah hukum karma di dunia kerana perjumpaan ketiga-tiganya kali ini bukan 'pemulangan' semula anak kepada ayah dalam bentuk percantuman semula kasih yang terpisah tetapi 'pembalasan' tanpa sedar kerana mengabaikannya dari anak kepada ayah! Anak Halal masih asasnya adalah balik kepada soal tanggungjawab seorang pengasuh (punca). Secara ayat mudah, sekiranya kita tersalah asuhan keturunan sendiri, akibatnya akan kembali kepada siapa yang menjadi penjaga? Secara sambil lalu Anak Halal melalui sub-plot Bu Leha (Kartina) dan anaknya Johanna (Maya) yang sama-sama berniaga buah-buahan sebagai analogi hubungan positif penjaga-jagaannya. Bagaimana pula dengan plot Mariam dengan Putra dan Jo/Ana? Pada pendapat saya, pertalian bukan darah daging di antara seorang wanita kepada dua orang kanak-kanak sebagai metafora dimana kadangkala kasih-sayang bukan keturunan sendiri lebih akrab dan bermakna sehingga 'men-siuman-kan' kembali seorang yang gila-gila! Ia seakan menyindir institusi kekeluargaan moden dan mewah yang gagal. Teguran Anak Halal ini dicerminkan sejelas-jelasnya dalam sub-plot politikus Datuk Farid (Tarmimi) dan anaknya Atikah (Fasha). Hancur! Walau hanya ada anak tunggal dan di kelilingi 1001 materialistik hubungan mereka berkecai-kecai dan berderai-derai terhempas menjadi serpihan paling hina!

moralisasi:
Adakah Osman Ali seorang moralis? Adakah Anak Halal bersifat didaktik? Adakah Osman Ali melalui Anak Halal melakukan didaktisme? Kamu tonton, dengar dan nilai sendiri dari 3 bahagian wawancara saya dengan beliau:

BUAL SANTAI: Ajami & Osman Ali [pt.1]

BUAL SANTAI: Ajami & Osman Ali [pt.2]

BUAL SANTAI: Ajami & Osman Ali [pt.3]

NOTA:
Saya tidak akan mengupas mengenai drug abuse & gangsterism dalam Anak Halal kerana Osman sudah ceritakan semuanya dalam sesi soal-jawab youtube di atas!

A great work is a living metaphor that says, "Life is like this." The classics, down through the ages, give us not solutions but lucidity, not answers but poetic candor; they make inescapably clear the problems all generations must solve to be human. ~ Robert McKee
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 26-12-2007 12:54 PM | Show all posts
UPDATED: 19/12/07
PERWATAKAN

PELAKON/WATAK:
FARID KAMIL sebagai INDRAPUTRA
MAYA KARIN sebagai JOHANNA
FASHA SANDHA sebagai AMIRA ATIKAH
ADI PUTRA sebagai ERZAN
RAJA FARAH sebagai MILYA
BRONT PALARE sebagi DANIAL
ROSYAM NOR sebagai HISHAM
REMY ISHAK sebagai SHAH
JEHAN MISKIN sebagai IJAM
ZULHUZAIMI sebagai TAJUL
FAUZI NAWAWI sebagai JEFF
FIZZ FAIRUS sebagai LUD
KARTINA AZIZ sebagai BU LEHA
MISLINA MUSTAFA sebagai MARIAM
DATO
Reply

Use magic Report

Post time 26-12-2007 01:22 PM | Show all posts
akhirnya habis jugak review tuan tanah ... baca di blog pakcik dpt lebih feel lol..hehe
Reply

Use magic Report

Post time 26-12-2007 04:22 PM | Show all posts
fuhh.. besh tol review..

aku rs cam nk ngok lg buat kali ke-5...
Reply

Use magic Report

Post time 26-12-2007 05:30 PM | Show all posts
mesti laa terbaik terbakar91...gua berani jamn laa...banyak yang komen semua best...tp banyak tak ske pasha..
ape leh buat....setiap filem pun bukan org ske giler dengan pelakun yea tak...

gua member dar singapore pun sanggup trun JB nak tengok...tak kan org semenanjung xnak supprt kot...

g laaaaaaaaaaaaaaaaaa.........
Reply

Use magic Report

Post time 26-12-2007 08:45 PM | Show all posts
Originally posted by ahasyraf80 at 20-12-2007 05:37 PM


Faisal Tehrani bukan sebarang penulis doee..dia dah banyak menang anugerah sastera di malaysia. Seorang penulis merangkap pemikir yang kritis dan telah banyak menghasilkan karya-karya Islamik ...



yup...masa aku sekolah dulu cerpen dia selalu cikgu aku minta aku satu kelas buat kajian.....
setiap org ada pendapat masing
Reply

Use magic Report

Post time 26-12-2007 09:56 PM | Show all posts
bes malay film eva.....
Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2007 11:31 AM | Show all posts
Filem yang menarik....best aku tgk...
Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2007 02:40 PM | Show all posts
Berape kutipan tiket dia arr..?? Bleh kalahkan Jangan Pandang Belakang tak lg??
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-12-2007 03:38 PM | Show all posts
Ini cerita manyak bodo la
Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2007 05:42 PM | Show all posts
Ini cerita manyak bodo la



dengki siak mamat nie...bis cite local mane yang ko suke?....aduhai saleha ker...ahahhahhah
Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2007 07:07 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 27-12-2007 10:18 PM | Show all posts

Reply #397 IceMallet's post

-edited-

double posting

[ Last edited by  kalchi at 27-12-2007 10:21 PM ]
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

6-2-2025 02:52 AM GMT+8 , Processed in 0.045792 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list