|
WAHABI & ANCAMAN TERHADAP ASWJ (merged topics abusyafiq)
[Copy link]
|
|
Originally posted by kyas at 13-12-2006 16:26
tulah masalahnya ... aku tgk tak de siapa pun yg telah samakan dudukNya itu dngan manusia pun kat sini... termasuk lah mereka2 yg saya quotekan di bawah... yg ada, cuma tuduh menuduh.
...
Assalamualaikum,
Naam...right. Jadi pemahaman yang benar tentang hal sifat Allah nii adalah sebagai berikut:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah menetapkan sifat-sifat Allah Ta'ala, tanpa ta'thil, tamtsil, tahrif, dan takyif[1]. Mereka mempercayainya sebagaimana tersebut dalam nash Al-Qur'an dan Al-Hadits.
[1]. Tahrif
Tahrif secara bahasa berarti merubah dan mengganti. Menurut pengertian syar'i berarti: merubah lafazh Al-Asma'ul Husna dan Sifat-sifat-Nya Yang Maha Tinggi, atau makna-maknanya. Tahrif ini dibagi menjadi dua:
Pertama:
Tahrif dengan cara menambah, mengurangi, atau merubah bentuk lafazh. Contohnya adalah ucapan kaum Jahmiyah, dan orang-orang yang mengikuti pemahaman mereka, bahwa istawa [2] Adalah istaula [3] Disini ada penambahan huruf lam. Demikian pula perkataan orang-orang Yahudi, "Hinthah [4] ketika mereka diperintah untuk mengatakan "Hiththah[5]" Contoh lain adalah perkataan Ahli Bid'ah yang memanshubkan[6] lafazh Allah dalam ayat :
"Artinya : Dan Allah berbicara kepada Musa dengan langsung."[An-Nisa' : 164].
Kedua:
Merubah makna. Artinya, tetap membiarkan lafazh sebagaimana aslinya, tetapi melakukan perubahan terhadap maknanya. Contohnya adalah perkataan Ahli Bid'ah yang menafsirkan Ghadhab (marah), dengan iradatul intiqam (keinginan untuk membalas dendam); Rahmah (kasih sayang), dengan iradatul in' am (keinginan untuk memberi nikmat); dan Al-Yadu (tangan), dengan an-ni'mah (nikmat).
[2]. Ta'thil
Ta'thil secara bahasa berarti meniadakan. Adapun menurut pengertian syar'i adalah : Meniadakan sifat-sifat Ilahiyah dari Allah Ta'ala, mengingkari keberadaan sifat-sifat tersebut pada Dzat-Nya, atau mengingkari sebagian darinya. Jadi, perbedaan antara tahrif dan ta'thil yaitu : ta'thil adalah penafian suatu makna yang benar, yang ditunjukkan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah, sedangkan tahrif adalah penafsiran nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan interpretasi yang bathil.
MACAM-MACAM TA'THIL
Ta'thil ada bermacam-macam.
[a]. Penolakan terhadap Allah atas kesempurnaan sifat-Nya yang suci, dengan cara meniadakan Asma' dan Sifat-sifat-Nya, atau sebagian dari-nya, sebagaimana yang dilakukan oleh para penganut paham Jahmiyah dan Mu'tazilah.
. Meninggalkan muamalah dengan-Nya, yaitu dengan cara meninggalkan ibadah kepada-Nya, baik secara total maupun sebagian, atau dengan cara beribadah kepada selain-Nya di samping beribadah kepada-Nya.
[c]. Meniadakan pencipta bagi makhluk. Contohnya adalah pendapat orang-orang yang mengata-kan: Sesungguhnya, alamlah yang menciptakan segala sesuatu dan yang mengatur dengan sendirinya.
Jadi, setiap orang yang melakukan tahrif pasti juga melakukan ta'thil, akan tetapi tidak semua orang yang melakukan ta'thil melakukan tahrif. Barangsiapa yang menetapkan suatu makna yang batil dan menafikan suatu makna yang benar, maka ia seorang pelaku tahrif sekaligus pelaku ta'thil. Adapun orang yang menafikan sifat, maka ia seorang mu'athil, (pelaku ta'thil), tetapi bukan muharif, (pelaku tahrif). |
|
|
|
|
|
|
|
[3]. Takyif
Takyif artinya bertanya dengan kaifa, (bagaimana). Adapun yang dimaksud takyif di sini adalah menentukan dan memastikan hakekat suatu sifat, dengan menetapkan bentuk/keadaan tertentu untuknya. Meniadakan bentuk/keadaan bukanlah berarti masa bodoh terhadap makna yang dikandung dalam sifat-sifat tersebut, sebab makna tersebut diketahui dari bahasa Arab. Inilah paham yang dianut oleh kaum salaf, sebagaimana dituturkan oleh Imam Malik Rahimahullah Ta'ala ketika ditanya tentang bentuk/keadaan istiwa', -bersemayam-. Beliau Rahimahullah menjawab :
"Istiwa' itu telah diketahui (niaknanya), bentuk/ keadaannya tidak diketahui, mengimaninya wajib, sedangkan menanyakannya bid'ah."[7]
Semua sifat Allah menunjukkan makna yang hakiki dan pasti. Kita mengimani dan menetapkan sifat tersebut untuk Allah, akan tetapi kita tidak mengetahui bentuk, keadaan, dan bentuk dari sifat tersebut. Yang wajib adalah meyakini dan menetapkan sifat-sifat tersebut maupun maknanya, secara hakiki, dengan memasrahkan bentuk/keadaannya. Tidak sebagaimana orang-orang yang tidak mau tahu terhadap makna-maknanya.
[4]. Tamtsil
Tamtsil artinya tasybih, menyerupakan, yaitu menjadikan sesuatu yang menyerupai Allah Ta'ala dalam sifat-sifat Dzatiyah maupun Fi'liyah-Nya.
Tamtsil ini dibagi menjadi dua, yaitu :
Pertama :
Menyerupakan makhluk dengan Pencipta. Misalnya orang-orang Nasrani yang menyerupakan Al-Masih putera Maryam dengan Allah Ta'ala dan orang-orang Yahudi yang menyerupakan 'Uzair dengan Allah pula. Maha Suci Allah dari itu semua.
Kedua :
Menyerupakan Pencipta dengan makhluk. Contohnya adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah mempunyai wajah seperti wajah yang dimiliki oleh makhluk, memiliki pendengaran sebagaimana pendengaran yang dimiliki oleh makhluk, dan memiliki tangan sebagaimana tangan yang dimiliki oleh makhluk, serta penyerupaan-penyerupaan lain yang bathil. Maha Suci Allah dari apa yang mereka ucapkan.[8]
ILHAD TERHADAP ASMA' DAN SIFAT-SIFAT ALLAH
Pengertian ilhad terhadap Asma' dan Sifat-sifat Allah adalah menyimpangkan nama-nama dan sifat-sifat Allah, hakekat-hakekatnya, atau makna-maknanya, dari kebenarannya yang pasti. Penyimpangan ini bisa berupa penolakan terhadapnya secara total atau pengingkaran terhadap makna-maknanya, atau pembelokannya dari kebenaran dengan menggunakan interpretasi yang tidak benar, atau penggunaan nama-nama tersebut untuk menyebut hal-hal yang bid'ah, sebagaimana yang dilakukan oleh para penganut paham "Ittihad". Jadi, yang termasuk dalam kategori ilhad adalah tahrif, ta'thil, takyif, tamtsil dan tasbih. [9]
INILAH pemahaman ang benar tentang asma'Allah. Orang yang kerakal bersih dan bebas dari kebencian akan memahaminya dengan mudah. Karena memang Islam itu mudah, dan binasalah yang mencoba untuk mempersulitnye sebagaimana hadith Nabi. |
|
|
|
|
|
|
|
Abu syafiq pun dah lama tak nampak.... emm mana dia pegi ntah, bab membantai wahabi dia lah juara merangkap tekong nye... tapi malang dah ilang, lenyap tanpa berita. |
|
|
|
|
|
|
abu_syafiq This user has been deleted
|
Assalamu'alaikum...kembali kejap
[ Last edited by abu_syafiq at 14-12-2006 05:17 PM ] |
|
|
|
|
|
|
abu_syafiq This user has been deleted
|
sila baca elok2!
Assalamu'alaikum sahabat islam seaqidah semua.
Dari segi ilmiah islamiahnya ...Wahhabi sememangnya sering menuduh sesiapa sahaja yag menentangnya dianggap sebagai sesat dan kafir.
Lihat saja perbincangan mengenai kesesatan Wahhabi telah dicuba oleh puak Wahhabi menutup pandangan orang ramai dengan membuka isu Syiah.
Kalau nak dibandingkan bahaya Syiah dengan bahaya golongan Wahhabi ini maka kita akan dapati bahawa Wahhabi lebih bahaya dan terpesong dari ajaran
Ahli Sunnah Wal Jamaah.
Kewujudan Wahhabi di bumi malaysia dan indonesi tersebar luas dengan riyal yang dikurniakan kepada mereka bagi menyesatkan lagi umat islam di rantau ini. Tidak lupa juga bahaya Syiah walaupun bilangannya tidak seramai Wahhabi di Nusantara ini perlu juga Syiah dihindari.
Mengenai ikhwanindo...kalau saudara sekalian nak tahu cara Wahhabi lihatlah cara Ikhwanindo. dia akan paste dari website2 Wahhabi yg diterjemah bagi menyesatkan lagi aqidah umat islam.
Ketahuilah apa yang dipastekan secara terjemah oleh ikhwanindo itu adalah cara da'yah golongan Wahhabiyah. Awasi kesesatan yang ada!
Mengenai soalan yg diajukan oleh ikhwanindo :
"Dimana Allah? ". saya mengatakan bahawa sekiranya di maksudkan dari soalan itu :
Dimana tempat bagi zat Allah?
maka saya menjawab bahawa ALLAH WUJUD TANPA MEMERLUKAN KEPADA TEMPAT, ALLAH TIDAK MEMERLUKAN KEPADA MAKHLUKNYA TERMASUK ARASY DAN LANGIT, ALLAH TIDAK MEMERLUKAN KEPADA ARASY ATAU LANGIT UNTUK MENGAMBIL TEMPAT BAGI ZATNYA. haasya lillah...mahasuci Allah dari itu semua.
jawapan saya berdalilkan firman Allah sendiri yg bermaksud : 'Allah Maha Kaya Dari Alam Ini (Tidak Memerlukan kepada Alam ini').
cukup ayat Allah menjadi bukti ketidak perlunya Allah kepada makhlukNya termasuk mana-mana tempat,arasy dan langit.
Dan ketahuilah bahawa sesiapa yang menetapkan tempat bagi Allah maka dia adalah musyabbih.
Itulah jawapan saya dari soalan ikhwanido. Sekiranya ikhwanindo tidak puas hati dengan kenyataan saya yg berdalilkan firman Allah sendiri maka ikhwanido
perlu menanyakan soalan pada diri sendiri berimankah ikhwanido dengan firman Allah?!
Mengenai terjemahan silap dalam ayat "Arrohman 'ala 'asryi istawa" walaupun ia datang dari mana-mana pihak sekali pun JAKIM atau mana mana jabatan mufti sekiranya ia silap maka perlu diperbetulkan.
Mereka bukan golongan Nabi mahupun Rasul. kata-kata mereka bukan satu kemaksuman.
Diambil jika benar ditolak jika salah.
Adalah satu kesilapan yang amat besar sekiranya alquran diterjemahkan atau ditafsirkan sehingga mendatangkan keraguan.
Dalam hal ini, "istawa"yang disandarkan kepada Allah.
Kesilapannya apabila ' istawa' tersebut diterjemahkan dengan duduk atau pun bersemayam. Ini kerana bersemayam bererti duduk iaitu dalam bahasa arabnya jalasa atau julus. Perkara ini adalah tidak layak bagi Allah dengan beberapa dalil antaranya :
- Allah tidak pernah menyandarkan pada diriNya sebagai duduk atau Maha Duduk. Tidak dari alquran mahupun hadith Nabawi yang sabit.
Apabila Allah tidak pernah menyifatkan diriNya sebagai 'duduk' mengapa kita beria-ria nak sifatkan Allah sedemikian?! siapa yg lebih mengenali Allah?! kita ke Allah itu sendiri?!
-Apabila 'bersemayam' dalam bahasa melayu beerti 'duduk'. Maka ianya tidak perlu disandarkan kepada Allah. Ini kerana Nabi muhammad tidak pernah mengajar para sahabat baginda bahawa 'Allah Duduk' tetapi ayat yang disandarkan kepada Allah adalah ' istawa' bukannya 'jalasa'!
-Para sahabat sendiri tidak pernah menyatakan bahawa ' Allah duduk tidak seperti makhlukNya '. Maka mengapa kita memperada-adakan kalaimat tersebut?!
bukankah aqidah para sahabat merupakan sanad ilmu aqidah kita?!
Maka dengan itu cukuplah kepada kita agar tidak mendatangkan perkara bid'ah dalam aqidah! |
|
|
|
|
|
|
|
Bagi ana, Wahabi adalah penerus Khawarij dalam mengkafirkan sesama Muslim.
Dari Wahabi, baik ana masuk Syiah. |
|
|
|
|
|
|
PersadaMaya This user has been deleted
|
Originally posted by abu_syafiq at 14-12-2006 05:16 PM
Kalau nak dibandingkan bahaya Syiah dengan bahaya golongan Wahhabi ini maka kita akan dapati bahawa Wahhabi lebih bahaya dan terpesong dari ajaran Ahli Sunnah Wal Jamaah.
...
aku setuju ler dgn kata2 abu syafiq nih..aku pun pk cam tu gak.... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by PersadaMaya at 14-12-2006 06:00 PM
aku setuju ler dgn kata2 abu syafiq nih..aku pun pk cam tu gak....
Laa...ko ni tak boleh guna satu nick ajer ker belalang oii! |
|
|
|
|
|
|
|
haaa kyas, itulah maksud aku. Julus wa duduk.Itu lah problem dia, bukan setakat translation |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #565 abu_syafiq's post
I just dropped in for a minute and I see all this ruckus going along......quite a lot of misunderstandings here. I'm sorry though, I cannot talk Malay very well although I can understand it perfectly, so I will just reply in English okay....siapa yang faham tu alhamdulillah lah, whoever doesn't understand can ask for translation from someone who is so good at English....Gravedigger misalnye.
Assalamu'alaikum sahabat islam seaqidah semua.
Dari segi ilmiah islamiahnya ...Wahhabi sememangnya sering menuduh sesiapa sahaja yag menentangnya dianggap sebagai sesat dan kafir.
Wa'alaikum assalam wa rahmatullah.
What you are saying right now is perfectly wrong. These people whom you call "Wahhabi" are very careful in labeling anyone with the term 'kafir' in fact it is part of their Aqidah that they do NOT label anyone a Kaafir merely because of sins committed, unlike the Khawarij.
Imam at-Tahawi said " And we do not accuse anyone of being a kaafir because of a sin which they committed as long as they do not claim such a sin to be allowed in Islam, but we also do not say that ones Iman is not harmed by sins"
(Aqidah at-Tahawiyyah)
Kalau nak dibandingkan bahaya Syiah dengan bahaya golongan Wahhabi ini maka kita akan dapati bahawa Wahhabi lebih bahaya dan terpesong dari ajaran
Ahli Sunnah Wal Jamaah.
You really think so? You dare say that these Syiah who claim that Muhammad alaihi assalam was not meant to be Prophet, These Syiah who slander Aishah,Abdullah bin Umar, Abu Hurairah and other Sahabah, These Syiah who say that the Qur'an is incomplete, are on a more pure path? Ya lil Ajab!! Do you not know the Hadeeth in which Rasulullah said " Laa tasubbu as-haabi fa walladhi nafsee bi yadih, law anfaqtum mithl jabal uhud dhahaban maa balagha mudda ahadihim wa laa naseefih" (Do not slander my companions, because by Allah in whose hands my soul is, if one of you were to give gold the size of Jabal uhud in sadaqah, it would not be worth one handful of what my companions give, nay, but not even half) But yet these Syiah do exactly this?
These Syi'ah who have been brought around by the plottings of a Jew by the name of Abdullah ibn Saba' are of no harm?! A'aadhanallahu wa iyyak. Revise your words brother because what these Syi'ah do are clearly shirk billah and you regard it as a light matter?
Kewujudan Wahhabi di bumi malaysia dan indonesi tersebar luas dengan riyal yang dikurniakan kepada mereka bagi menyesatkan lagi umat islam di rantau ini. Tidak lupa juga bahaya Syiah walaupun bilangannya tidak seramai Wahhabi di Nusantara ini perlu juga Syiah dihindari.
For your information brother, The Da'wah of "Wahhabi" but more correctly known as Salafy is NOT funded by the riyals of 'conspirators' who seek to distort the beleifs of muslims in Malaysia and Indonesia. If this was true, then how come the da'wah is spreading in places all over the world and not only in these two countries? Even in this tiny little island (Bahamas) in which I am living the Da'wah of Salafy is going strong, but are we 'payed' to do it? I laugh. The Da'wah is spreading on it's own brother and it would do you better if you realized that. It's not because of the fundings or bribings or cash of any rich conspirator. Allahs word does not need that in order for it to be spread.
Mengenai ikhwanindo...kalau saudara sekalian nak tahu cara Wahhabi lihatlah cara Ikhwanindo. dia akan paste dari website2 Wahhabi yg diterjemah bagi menyesatkan lagi aqidah umat islam.
Ketahuilah apa yang dipastekan secara terjemah oleh ikhwanindo itu adalah cara da'yah golongan Wahhabiyah. Awasi kesesatan yang ada!
Anything wrong with copying and pasting an article which holds elements of truth? not as far as I or anyone can see. God, how many people copy and paste? as longs as what he is saying is of correct information then what's wrong with that? It's only up to you whether you want to read it or not.
Dimana tempat bagi zat Allah?
maka saya menjawab bahawa ALLAH WUJUD TANPA MEMERLUKAN KEPADA TEMPAT, ALLAH TIDAK MEMERLUKAN KEPADA MAKHLUKNYA TERMASUK ARASY DAN LANGIT, ALLAH TIDAK MEMERLUKAN KEPADA ARASY ATAU LANGIT UNTUK MENGAMBIL TEMPAT BAGI ZATNYA. haasya lillah...mahasuci Allah dari itu semua.
jawapan saya berdalilkan firman Allah sendiri yg bermaksud : 'Allah Maha Kaya Dari Alam Ini (Tidak Memerlukan kepada Alam ini').
cukup ayat Allah menjadi bukti ketidak perlunya Allah kepada makhlukNya termasuk mana-mana tempat,arasy dan langit.
Dan ketahuilah bahawa sesiapa yang menetapkan tempat bagi Allah maka dia adalah musyabbih.
Well you didn't specifically say 'where' Allah is? you didn't really make that clear, from what you're saying now it kind of sounds as if you are saying that Allah is everywhere. Clarify please.
But according to part of your explanation Allah is 'There' (Wujud) or 'Exists' and He is not in need of His throne or any of His creation? Well surprise surprise, that's exactly what we 'Wahhabi's' Beleive! Only let me break it down into more detail for you our beleif.
Allah is of course most high in needing anything from His creation. He is above all of that. When we are asked 'where is Allah' what do we answer? we say "Above his Throne" . This is in accordance to when Allah says he ascended above His throne. Nay, but He is ABOVE His Throne and ABOVE The skies. Allah is too Great to be encompassed by anything! If we were to say that the throne and the sky encompasses him this would surely be a defect to the Greatness of Allah Jalla Sha'nuh!
Allah is Above His throne, Above His creation, it neither encompasses him nor engulfs Him. He is not in 'need' of it because He is not in need of anything, but he described Himself as having elevated to above the Throne and so we say it.
Is it Tashabbuh then , I ask you, to say such a thing? We are not restricting Allah to a certain place are we. Allah himself says "They fear their Rabb who is above them" [16:50] and thus the ayat clearly states that Allah is above creation.
Imam Maalik Rahimahullah said " Al-istiwaa' ma'luum, wal kayf majhool, wal imaan bihi waajib, was-su'aal 'anhu bid'ah" Which means : Istiwaa is known to us (i.e. we know that Allah ascended above His Throne, The method in which He did it is unknown to us, Beleif in Istiwaa' is Waajib, But to Question it's method is Bid'ah
Adalah satu kesilapan yang amat besar sekiranya alquran diterjemahkan atau ditafsirkan sehingga mendatangkan keraguan.
Dalam hal ini, "istawa"yang disandarkan kepada Allah.
Kesilapannya apabila ' istawa' tersebut diterjemahkan dengan duduk atau pun bersemayam. Ini kerana bersemayam bererti duduk iaitu dalam bahasa arabnya jalasa atau julus. Perkara ini adalah tidak layak bagi Allah dengan beberapa dalil antaranya :
- Allah tidak pernah menyandarkan pada diriNya sebagai duduk atau Maha Duduk. Tidak dari alquran mahupun hadith Nabawi yang sabit.
Apabila Allah tidak pernah menyifatkan diriNya sebagai 'duduk' mengapa kita beria-ria nak sifatkan Allah sedemikian?! siapa yg lebih mengenali Allah?! kita ke Allah itu sendiri?!
-Apabila 'bersemayam' dalam bahasa melayu beerti 'duduk'. Maka ianya tidak perlu disandarkan kepada Allah. Ini kerana Nabi muhammad tidak pernah mengajar para sahabat baginda bahawa 'Allah Duduk' tetapi ayat yang disandarkan kepada Allah adalah ' istawa' bukannya 'jalasa'!
-Para sahabat sendiri tidak pernah menyatakan bahawa ' Allah duduk tidak seperti makhlukNya '. Maka mengapa kita memperada-adakan kalaimat tersebut?!
bukankah aqidah para sahabat merupakan sanad ilmu aqidah kita?!
I did not read thru the whole thread, therefore I do not know why you bring up this argument? Of course Allah is not 'sitting' in other words you said 'duduk'. He is not sitting or reclining in His Throne, because if we said that, then it would mean that the Throne encompasses Him and that would be a sign of deficiency.
Istawa in the Arabic language means "Irtafa'a". That means 'To rise above'. We beleive that Allah has risen above his throne, not reclining on it.
Wallahu A3lamu bissawaab......we merely beleive in what the Qur'an and Sunnah says without Tamtheel, Ta'teel, Tahreef and Takyeef.
[ Last edited by houriyyah_abed at 15-12-2006 12:39 AM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Fahaman Wahabi nie krontroversi habis ahh...:siok:
Tu yang aku fikir Saudi nak hantar Bala tentera ke Iraq lak tu...nak hentam sapa lak agaknyer??
Nape fahaman nie suka laga2 kan muslim yer???:hmm: |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by vato at 15-12-2006 12:39 AM
Fahaman Wahabi nie krontroversi habis ahh...:siok:
Tu yang aku fikir Saudi nak hantar Bala tentera ke Iraq lak tu...nak hentam sapa lak agaknyer??
Nape fahaman nie suka laga2 kan muslim yer???: ...
Ada apa kena mengena Government saudi dengan fahaman "Wahhabi" ni?:hmm:
Hmmmm......daripada apa yang saya lihat ye, people like to associate this "Wahhabi" with the Saudi government, so everytime the Saudi government does something they immediately point fingers at the "Wahhabis"
It's not like that you know. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by houriyyah_abed at 14-12-2006 11:33 PM
I just dropped in for a minute and I see all this ruckus going along......quite a lot of misunderstandings here. I'm sorry though, I cannot talk Malay very well although I can understand it perfect ...
Omputih ker nie?? Aku pun putih gak..tapi bukan omputih kot:geram: |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by houriyyah_abed at 14-12-2006 11:45 PM
Ada apa kena mengena Government saudi dengan fahaman "Wahhabi" ni?:hmm:
Hmmmm......daripada apa yang saya lihat ye, people like to associate this "Wahhabi" with the Saudi ...
Itu yang tengah fikir tu? How are they associate?:hmm:
From my understanding this ism is famously associate and funded by the Saud's Govt? |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by vato at 15-12-2006 12:46 AM
Omputih ker nie?? Aku pun putih gak..tapi bukan omputih kot:geram:
Hish...bukan omputih lar....orang melayu gak....tapi orang melayu yang tak pandai berbahas melayu jer:nyorok: |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by houriyyah_abed at 14-12-2006 11:51 PM
Hish...bukan omputih lar....orang melayu gak....tapi orang melayu yang tak pandai berbahas melayu jer:nyorok:
Tahniah ler...:nerd:
Aku suka sangat orang macam kau nie...you got style bro!!! Anyway tolong komen sikit ttg wahabi dengan saudi nie?? |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by vato at 15-12-2006 12:55 AM
Tahniah ler...:nerd:
Aku suka sangat orang macam kau nie...you got style bro!!! Anyway tolong komen sikit ttg wahabi dengan saudi nie??
So anyway.... See people beleive that "Wahhabi" is a new sect which came around after Sheikh Muhammad bin Abdulwahhab. And so they named them "Wahhabis" after this Sheikh, but this is wrong actually.
These people whom they call "Wahhabis" are not the followers of Sheikh Ibn Abdul Wahhab, because the Sheikh was merely reviving the long lost teachings of the Salaf before us. He was not bringing about any new teachings or anything of the sort, but for some reason people fail to understand that......we are 'Salafy' and not 'Wahhabi'. Salafy because we follow the ways of the Salaf as-Saalih before us. When I say Salaf as-Saalih that means Rasulullah, the Taabi'een and Taabi' at-Taabi'een.
Anyway.
At the time in which the Sheikh was giving his Da'wah, he was sheltered and given support by the family of Saud that time in Saudi. I dont know whether it is because of this reason that people assume that the Sheikh was merely a 'sucker-up' to the family?
But to relate to the current state of affairs. Saudi is a country from which many scholars came from, and is currently the only country which openly protects it's scholars and those calling towards the Aqeedah of Ahl- as-Sunnah wal-Jamaa'ah. And May Allah have Mercy on them because of this.
However! it does not mean that all Salafy scholars are in agreement with all that the Government of Saudi decides to do.
Sheikh Muqbil, a renowed Salafy scholar of Yemen and a Muhaddith of his times was clearly against the government of Saudi for a long period of time. He disagreed with their support of America and refused to set foot in Saudi for a long period of time. But that did not make him any less Salafy, because like I said, it has nothing to do with the Government of Saudi. The Government merely supports their Ulama' but that does not mean that the Ulama agree with everything that the government does.
Maybe people do not see it openly, but that is because those scholars follow the advise of Rasulullah when he taught us how to deal with our leaders. We do not openly discriminate them and admonish them for what wrong they are doing, but we pull them aside and talk to them privately.
Because it is the Aqidah of Ahl-as-Sunnah wal-Jamaa'ah that we must follow our leader in all that they order, as long as what they order is not against Islam.
Rasulullah said that if an oppressive leader comes and rules the Muslims we must follow him in his orders as long as he performs the Salaat and his orders are not against the Rulings of Allah.
The 'Wahhabis' have nothing to do with what the Government of Saudi decides to do.
[ Last edited by houriyyah_abed at 16-12-2006 07:26 AM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by houriyyah_abed at 15-12-2006 12:19 AM
Hey...not bro! I'm a sister lol.
So anyway.... See people beleive that "Wahhabi" is a new sect which came around after Sheikh Muhammad bin Abdulwahhab. And so they named them " ...
BUT still da same..the "ism" |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by vato at 15-12-2006 01:33 AM
BUT still da same..the "ism"
Understand that 'Salafy' means the followers of the Salaf. Salaf means those people who came before us.
Thats the 'ism' you're talking about isn't it.
But still, this 'ism' and the Government of Saudi are not beholden to each other. All i'm saying is, do not associate everything that they do to our Ulama. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by houriyyah_abed at 15-12-2006 12:37 AM
Understand that 'Salafy' means the followers of the Salaf. Salaf means those people who came before us.
Thats the 'ism' you're talking about isn't it.
But still, this 'ism' and the Govern ...
Good...Love you too!!:nerd: |
|
|
|
|
|
|
| |
|