|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
2013, PT.PAL Serahkan KCR dan 2 Buah Tug Boat Pesanan TNI-AL

Di penghujung tahun 2012, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengunjungi galangan kapal nasional PT.PAL di Surabaya Jawa timur. Wamenhan rupanya ingin mengetahui progress pembuatan kapal perang pesanan TNI-AL.
Seperti diketahui, sepanjang 2012, Kementrian Pertahanan telah memesan sejumlah kapal kepada PT.PAL. Diantaranya KCR-60, Kapal Tunda, Perusak Kawal Rudal serta kerja sama pembuatan Kapal Selam dengan Korea Selatan.
Untuk KCR-60M, progresnya boleh dibilang masih pada jalurnya. Namun, melihat presentasi yang diberikan oleh PT.PAL, progresnya justru lebih cepat dari yang direncanakan.
Hingga bulan November 2012, kemajuan produksi telah mencapai 43 % lebih dari semula yang direncanakan 34,7%. Jika tidak ada aral melintang, pada desember 2013, KCR-60M sudah melaut.

Namun demikian ditemukan juga sejumlah kendala dalam pembangunan KCR-60M. Yaitu, General Arrangement yang menjadi lampiran kontrak ternyata belum memenuhi opsreq TNI AL dan baru dapat disepakati pada bulan september 2012. Lalu pada Maret s/d mei 2012 , baru diproses persetujuan BKI (biro klasfifkasi Indonesia) untuk gambar konstruksi kapal.
Dan juga adanya permasalahan daftar kebutu*an pembelian steel plate & profil yang baru dapat dikonfirmasi oleh vendor (PT.KS dan vendor LN), dengan jadwal kedatangan di PT. PAL INDONESIA bulan November dan Desember 2012.
Selain itu disarankan juga pengadaan combat system dapat diputuskan anggarannya, sehingga proses desain platform dan combat system dilakukan bersamaan.

Sementara untuk kapal tunda, justru PT.PAL akan mengalami kemunduran jadwal serah terima. Awalnya, serah terima kapal pertama akan dilakukan pada bulan april 2013, dan terpaksa mundur hingga 15 juli 2013.
Permasalahannya adalah Steel Plate yang rencana awal menggunakan material stock ,ternyata pada saat Blasting painting terdapat beberapa cacat/ pitting.
Sehingga harus diganti dengan pembelian steel plate baru . Plate pengganti mulai datang pada awal Desember 2012 secara bertahap. selain itu, terdapat pula kesulitan untuk mendapatkan tenaga Sub kontraktor.
Namun demikian, pada proyek Tug Boat ini sudah terlihat bentuk kapalnya. Bagian haluan dan dek kapal sebagian sudah selesai dibuat.


Sumber : ARC |
|
|
|
|
|
|
|
Semakin Dekat Dengan Kapal Selam

Tak lama lagi, kejayaan Hiu Kencana akan kembali. Cakra dan Nanggala tak lama lagi akan mendapat teman, seiring dengan makin nyatanya rencana kerjasama PT PAL dengan galangan DSME Korea Selatan berdasar skema JOA (Joint Operations Agreement).
Berdasarkan kunjungan Wamenhan ke PT PAL pada 28 Desember 2012 lalu, sudah mulai ada sedikit sinar terang mengenai perkembangan proyek kapal selam Type-209 DWT 1.400 ton untuk TNI-AL.
Dari kontrak awal sebanyak 3 kapal selam, dirinci bahwa kapal selam I dan II akan dibangun di galangan DSME, sementara untuk kapal selam ketiga modulnya akan dibangun oleh DSME, sementara final joint (penyambungan antar modul/ segmen) akan diselesaikan oleh PT PAL.

Mengingat krusialnya proses tersebut, maka proses ToT (Transfer of Technology) menjadi sangat penting. Apalagi PT PAL belum pernah melakukan rekayasa rancang bangun kapal selam sebelumnya.
ARC sebelumnya memberitakan bahwa PT PAL telah menyiapkan sejumlah tenaga kerja yang akan melakukan OJT (On Job Training) ke DSME.
Tak tanggung-tanggung, 416 orang teknisi PT PAL akan dikirim untuk melakukan observasi dan belajar pada saat kapal selam I dan II dibangun di DSME, lebih banyak dari jumlah 186 yang diberitakan sebelumnya. Bagi yang sedang mencari lowongan pekerjaan dan memiliki kualifikasi teknik khususnya desain dan produksi, ada kabar gembira.
PT PAL masih membutu*kan 254 orang tenaga kerja baru untuk engineering, technician/ foreman, dan worker. Untuk menyiapkan sejumlah orang dan fasilitas produksi yang diperlukan untuk memproduksi kapal ketiga ini dibutu*kan anggaran sebesar US$ 215,2 Juta, yang terbagi USD 29,8 juta untuk manpower, USD 149,9 juta untuk fasilitas dan perlengkapan produksi yang meliputi 11 workshop, 8 instalasi, perlengkapan produksi dan ujicoba.
Lebih jauh lagi, PT.PAL juga sudah menyiapkan lokasi tempat pembangunan kapal selam III. Lokasi yang disiapkan itu berada di Sektor B Galangan PT.PAL.


Apabila semua pihak berkomitmen untuk mendukung proses ini, PT PAL sejak jauh hari sudah menyatakan sanggup untuk menyiapkan segala aspek teknis dalam rangka pembangunan kapal selam ketiga.
Komitmen tersebut dibutu*kan untuk menjaga agar kapal selam U-209 DWT 1.400 ton ini dikerjakan sesuai dengan jadwal, yaitu kapal I selesai pada 2016, kapal II pada pertengahan 2017, dan kapal III pada pertengahan 2018. Mari sama-sama kita doakan bersama agar kejayaan Hiu Kencana bisa kembali.
SUMBER : ARC |
|
|
|
|
|
|
|
met tahun baru all...  |
|
|
|
|
|
|
|
Wamenhan: PT.Pal Harus Perkuat Infrastruktur Kapal Perang

Jurnas.com | WAKIL Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin meminta PT PAL Indonesia untuk memperkuat infastruktur devisi kapal perang. Sebab penyertaan modal negara ditujukan untuk memperkuat infrastruktur divisi kapal perang.
“Secara keseluruhan PT PAL sudah bangkit dengan aktifitas yang cukup padat, tetapi secara khusus saya meminta perhatian untuk memperkuat infrastruktur divisi kapal perang,” kata Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/12).
Dalam kunjungan tersebut, Wamenhan meninjau langsung proses dan kesiapan pembuatan kapal perang untuk TNI Angkatan Laut seperti kapal perusak kawal rudal (PKR), tugboat, kapal cepat rudal (KCR) dan persiapan produksi kapal selam ketiga di PT PAL Indonesia.
Pada kesempatan itu, Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Edy Widarto sempat melaporkan kepada Wamenhan mengenai persiapan pembuatan sejumlah kapal perang yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut.
Wamenhan menekankan pentingnya alih teknologi dalam pembuatan kapal selam. Dalam rangka alih teknologi, menurut Sjafrie, pemerintah telah menetapkan untuk membeli dua kapal selam dari Korea Selatan, yang pembuatannya berlokasi di Korea Selatan dengan melibatkan tenaga dari Indonesia.
Sedangkan satu unit kapal selam merupakan bagian daripada Pusat Alih Teknologi Kapal Selam yang pembuatannya dipusatkan di PT PAL Indonesia, Surabaya dan ini akan terjadi pada tahun 2016.
Untuk tujuan itu, Sjafrie mengingatkan perlu persiapan dan alokasi anggaran serta manajemen alih teknologi alutsista strategis. Dengan adanya UU Industri Pertahanan maka seluruh transfer of technology (ToT) Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) strategis yang diperlukan baik oleh matra darat, laut dan udara diangkat ke tingkat nasional yang dikendalikan oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
“Ini merupakan proyek nasional. Oleh karena itu membutu*kan persiapan-persiapan. Pemerintah sejak tahun 2011-2012 dan akan meluncur ke tahun 2013 telah menyediakan anggaran yang disebut penyertaan modal negara kurang lebih Rp1,2 triliun.
Dan, ini yang pertama digunakan untuk mempersiapkan infrastruktur devisi kapal perang khususnya ToT kapal perusak kawal rudal yang juga bagian daripada ToT,” kata Sjafrie.
Menurut Sjafrie, pemerintah juga sedang memikirkan untuk mengalokasikan anggaran kurang lebih US$ 150 juta untuk kebutukan infratruktur kapal selam.
Wamenhan selaku Sekretaris KKIP mengingingkan bahwa PT PAL Indonesia betul-betul serius dan telaten untuk mengelola alokasi anggaran yang diberikan dalam rangka memperkuat infrasrtuktur divisi kapal perang.
Sjafrie menjelaskan terhitung mulai tahun 2013, Ketua KKIP adalah Presiden dan beranggotakan 10 menteri, termasuk Panglima TNI dan Kapolri.
Sjafrie yang juga selaku Ketua High Level Committee dalam rangka mengendalikan dan mengawasi modernisasi peralatan militer yang dibebankan kepada PT PAL sebagai tindak lanjut dari keinginan pemerintah untuk modernisasi peralatan, menyampaikan bahwa industri pertahanan dalam negeri dialokasikan selama lima tahun sebesar Rp7,9 triliun.
Anggaran itu digunakan baik oleh PT PAL, PT Pindad maupun PT DI serta industri dalam negeri lain yaitu swasta dalam rangka memasok kebutu*an TNI. |
|
|
|
|
|
|
|
rifa posted on 29-12-2012 06:36 PM 
Wamenhan: PT.Pal Harus Perkuat Infrastruktur Kapal Perang
wow wow wow... trit yang cantik.
Proud to be Indonesian 
|
|
|
|
|
|
|
|
PT.Pal Patok Pendapatan 2013 Rp1,5 Triliun

SURABAYA – PT PAL Indonesia pada 2013 memproyeksikan pendapatan menjadi Rp1,5 triliun dengan menggenjot jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal, atau naik 250% dibandingkan pendapatan tahun ini hanya senilai Rp600 miliar.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengatakan BUMN tersebut tahun depan berpotensi mendongkrak pendapatan, menyusul besarnya peluang di bidang pemeliharaan dan perbaikan (harkan) maupun pembuatan kapal baru.
Menurutnya, sepanjang tahun ini divisi harkan kapal mengontribusikan 45% terhadap total pendapatan PAL yang mencapai Rp600 miliar.
“Tahun depan kami memproyeksikan kenaikan revenue menjadi Rp1,5 triliun. Divisi harkan masih akan menjadi tulang punggung, selain pembuatan kapal niaga, kapal perang dan rekayasa umum (komponen industri minyak dan gas bumi),” ujarnya saat ditemui Bisnis di kantornya, kemarin (29/12).
Firmansyah optimistis pada 2013 mampu mencapai kinerja sesuai yang direncanakan, mengingat kini mendapat sejumlah proyek yang akan dirampungkan tahun depan. Diantaranya dua unit tanker pesanan Pertamina masing-masing berbobot 17.500 dead weight ton (DWT) dengan harga US$25 juta dan US$24,8 juta.
Divisi rekayasa umum (general engineering/GE) juga tengah merampungkan pengerjaan platform untuk pemboran minyak lepas pantai pesanan Petronas senilai US$46 juta.
Perusahaan migas asal China CNOOC juga memesan komponen yang sama untuk pemboran minyak di Madura seharga US$42 juta.
“Platform pesanan CNOOC kami kerjakan bersama perusahaan asal China, maka nilai kontraknya dibagi dua masing-masing memperoleh US$21 juta,” tutur Firmansyah.
Dia menambahkan peluang lain masih terbuka lebar berupa pembuatan dan harkan kapal dari dalam maupun mancanegara. Untuk itu, bagian pemasaran PAL tahun depan disebutkan akan lebih proaktif mencari order.
Upaya tersebut akan dibarengi dengan pembenahan manajemen, agar PAL dapat bangkit kembali sesudah tahun lalu mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
“Kami optimistis pada 2013 sudah mampu menangguh untung, tahun ini pun [dengan pendapatan Rp600 miliar] kami sudah bisa membukukan laba usaha kendati masih sangat kecil,” paparnya.
Sumber : (Bisnis Jatim) |
|
|
|
|
|
|
|
Pesawat Tanpa Awak Dioperasikan 2013


Pesawat tanpa awak yang dikendalikan remote kontrol buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan dioperasikan pada 2013 mendatang, kata Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.
Di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Sabtu Gusti Muhammad Hatta mengatakan, kemampuannya tidak diragukan lagi karena telah diuji coba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2012.
" esawat tanpa awak yang diberi nama Wulung tersebut dirancang khusus dan sangat canggih sehingga memiliki kemampuan yang luar biasa dibandingkan dengan pesawat-pesawat yang ada," kata Menristek, Gusti Muhammad Hatta.
Selain bisa menjadi pesawat mata-mata, pesawat tersebut nantinya juga dapat dipergunakan untuk pemotretan wilayah dari udara dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Pesawat ini memiliki kemampuan terbang selama 4 jam tanpa henti dan bisa digunakan untuk membuat hujan buatan.
Jarak tempuh maksimalnya 70 kilometer, dengan kecepatan jelajah 52--69 knot. Puna Wulung bisa dikendalikan dengan jarak 73 kilometer dari remote control. Wulung mampu terbang hingga ketinggian 12 ribu kaki, dan yang sudah diujikan sejauh 8.000 kaki.
BPPT membuat lima pesawat serupa, dan biaya yang dikeluarkan untuk lima pesawat serupa berkisar antara Rp6 miliar--Rp8 miliar.
Wulung memakai mesin 2 tak dan untuk mendapatkan tenaga yang optimal, bahan bakar yang dipergunakan adalah pertamax.
Bahan material pesawat tanpa awak tersebut menggunakan komposit (komposisi serat kaca, fiber, karbon) sehingga mendapatkan struktur pesawat yang ringan.
"Dengan adanya pesawat tersebut nantinya pemadaman kebakaran hutan dan pembuatan hujan buatan tidak perlu lagi menaburkan garam pada awan dan kami telah menemukan bahan penggantinya, yani bernama pleer," katanya.
Setiap satu kilogram pleer sama dengan satu ton kilogram garam dan pesawat Wulung mampu membawa delapan kilogram pleer.
SUMBER Antara) |
|
|
|
|
|
|
|
Sistem Pertahanan Diri CN-235 ASW

Salah satu ancaman masa kini dan masa depan yang akan terus langgeng dan abadi terhadap pesawat udara adalah ancaman rudal maupun peperangan elektronika.
Oleh karena itu, pesawat udara yang dioperasikan oleh militer, termasuk Angkatan Laut, harus dilengkapi dengan mission systems yang mampu merespon kedua ancaman tersebut.
Hal demikian seharusnya sudah dirancang pula untuk pesawat patroli maritim CN-235 ASW yang akan dioperasikan oleh Angkatan Laut.
Mengingat bahwa biaya pengadaan dan integrasi sistem pertahanan diri itu tidak murah, setidaknya saat ini dalam pembangunan pesawat CN-235 ASW telah dirancang suatu "ruangan" untuk itu.
Meminjam istilah yang lebih umum, CN-235 ASW menganut pendekatan fitted for but not equipt with. Melalui adopsi pendekatan itu, ketika nanti suatu saat perlengkapan mission systems untuk bela diri itu telah tersedia, yang harus dilakukan hanyalah integrasi sistem saja.
Dalam era masa kini dan masa depan, sangat riskan mempertaruhkan aset perang milyaran rupiah "telanjang" tanpa sistem pertahanan diri. Resiko kerugian yang ditanggung jauh lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk pengadaan perangkat bela diri tersebut.
Bagaimana dengan TNI ???
PT DI selain punya produk baru berupa pesawat angkut medium CN-295, mereka juga punya produk model pesawat CN-235 ASW (Anti-Submarine Warfare).yang pernah di tawarkan kepada TNI AL,CN 235 ASW sudah di operasikan oleh Turki.

Dimana dalam proyek ini,PT DI sangat beruntung,seperti ketiban durian runtuh,semua berawal dari pihak turki yang ingin,menjadikan 9 Pesawat CN 235 mereka,di rombak menjadi CN235 MPA(6 Unit) CN235 ASW(3 Unit.)
Dimana didalam proyek ini teknisi PT DI di kirim untuk diperbantukan dalam perancangan dan modifikasi CN235 ASW Turki,semua dana Riset dan Pengembangan CN235 ASW di tanggung oleh pihak Turki,jadi PT DI tidak mengeluarkan dana untuk proyek ini.
TNI sudah memesan CN 235 MPA di PT.DI dan sekarang dalam tahap finishing,TNI AL dalam Rencana strategis (Renstra) 2010-2014 merencanakan akan mengakuisi 3 pesawat patroli maritim CN235 ASW dari PT Dirgantara Indonesia.

nantinya 3 CN-235 ASW TNI AL akan bergabung dengan Pusat Penerbangan Angkatan Laut dan akan menjadi pesawat patroli maritim pertama di Indonesia dalam arti sebenarnya.
Sebab sampai kini, TNI hanya menggunakan CN-235 MPA di bawah TNI AU dan NC-212 MPA di bawah TNI AL
Fungsi dari pesawat patroli maritim adalah untuk peperangan anti kapal selam, sehingga dilengkapi dengan beberapa peralatan deteksi bawah air dan juga torpedo anti kapal selam.

Diera sekarang ini peralatan deteksi dan kemampuan yang diusung sejumlah pesawat patroli maritim masa kini sangat penting dalam pendeteksi dini,teknologi ini banyak dioperasikan oleh Angkatan Laut di dunia, seperti P-3 Orion, Atlantique, Nimrod dan P-8 Poseidon, dirancang secara khusus untuk menghadapi ancaman kapal selam.
Semoga dengan pembangunan pertahanan yang dilakukan ditubuh TNI AL sekarang ini dalam memenuhi MEF, semakin menambah sisi pertahanan maritim bangsa ini. |
|
|
|
|
|
|
|
Awal Tahun Dengan PKR 10514

Di awal tahun, mari kita buka dengan kabar mengenai PKR10514. Seperti kita ketahui, poyek PKR ini merupakan salah satu proyek prestisius PT.PAL dan juga Kementrian Pertahanan, selain Kapal Selam. Seperti kita ketahui, kontrak pengadaan PKR 10514 telah ditandatangani sejak Juni 2012 lalu.
Dalam kontrak senilai 220 Juta Dollar itu, juga disebutkan Transfer Teknologi yang akan didapat PT.PAL. Yaitu, pembangunan 4 buah modul serta integrasinya.
Namun demikian, pada pelaksanaannya tidak semudah dibayangkan. Hingga berganti tahun, belum ada kepastian tanggal efektif kontrak. Diduga, masih ada rincian kontrak yang belum terselesaikan, seperti detail ToT yang akan didapat PT.PAL.
Di satu sisi, hal ini tentu sangat mengganggu, namun disisi lain, hal ini bisa dimaklumi. Pasalnya Pemerintah dalam hal ini Kemhan dan TNI-AL tentu harus berhati-hati dalam menyusun detail kontrak. Sehingga nantinya ditengah jalan tidak merugikan PT.PAL maupun Pemerintah.
Meski demikian, timeline produksi sudah disiapkan oleh PT.PAL. Yaitu Steel Cutting nantinya akan dilaksanakan pada bulan ke 13 setelah kontrak efektif berlaku.
Lalu pada bulan ke 15 setelah efektif kontrak, produksi akan dimulai. Dilanjutkan produksi Blok di Hall Divisi Kapal Perang dan penyambungan keseluruhan akan dilakukan di dok Irian pada bulan ke 28.
Dan akhirnya, launching serta Setting to Work akan dilaksanakan pada bulan ke 36. Total keseluruhan proyek akan memakan waktu 49 bulan setelah efektif kontrak.

Disisi lain PT.PAL juga melakukan persiapan secara internal, meski kontrak efektif belum berlaku. Diantaranya menyiapkan keseluruhan calon peserta training ke luar negeri.
Evaluasi calon peserta gelombang pertama bahkan sudah dilaksanakan pada bulan Nopember 2012, untuk posisi Project Management, Design dan Procurement. Perkiraan pemberangkatan peserta gelombang pertama akan dimulai sekitar minggu ke 10 setelah kontrak efektif.
Karenanya untuk kelancaran program PKR ini, PT.PAL memerlukan kepastian tanggal efektif kontrak. Ini dibutu*kan untuk finalisasi kebutu*an SDM, khususnya untuk perencanaan proyek secara menyeluruh.
Selain itu, jadwal training (Training Plan) juga masih belum diterima, sehingga pengaturan calon trainee belum bisa ideal. Ironisnya pula, pembicaraan masalah fasilitas dan kemampuannya dalam mendukung pembangunan PKR, sampai saat ini masih belum dibicarakan.
Tampaknya kita semua masih harus bersabar mengenai pembangunan PKR 10514 ini. Semoga saja ada titik cerah pada Rapim Kemhan 2013 yang rencananya diselenggarakan pertengahan Januari ini.

Sumber : ARC |
|
|
|
|
|
|
|
Malaysian and Indonesian armies to hold joint border patrols

LETS CONTINUE WORKING TOGETHER: Redzuan (centre) exchanging a memento with Sugihantyo.
TEBEDU: Malaysian and Indonesian armies will hold joint border patrols near Tebedu and Entikong, West Kalimantan, for three times annually starting next year.
Third Brigade Infantry commander Brigadier- General Datuk Redzuan Baharuddin said the similarities in language and culture between both countries facilitated the conduct of the joint patrols between both sets of armies along the 966-km long border.
“There is no problem and everything is progressing smoothly. We help each other out, because of our long standing friendship. Furthermore, we speak the same language and are able to understand each other,” he told reporters at the closing of the Coordinated Patrolling (Patkor) Series 1/12 at Camp Tebedu here yesterday.
On the recently conducted joint patrol, he said it involved the Third Brigade Battalion from Malaysia and DANREM 121 ABW from Indonesia.
He also stated the main objective of the programme was to monitor movement along the border, the boundary stones affected by change in topography and to look out for ‘jalan tikus’ (illegal routes).
“Since the operation started on Dec 23, we did not make any arrests. We did not find new ‘jalan tikus’ where human and goods smuggling occur. The operation also enabled us to look at change in topography which we will then notify the relevant agencies for updates to be made,” he said.
Among those present yesterday was Colonel of Infantry Binarko DANREM121 ABW Sugihantyo Alambuana Wanawai who represented the Indonesian army.
http://www.theborneopost.com/201 ... rols/#ixzz2GmzJePMy |
|
|
|
|
|
|
|
102 Pesawat Baru Segera Perkuat Alutsista TNI AU

SEKITAR 102 pesawat baru yang terdiri atas F-16, T-50, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500 maupun Radar akan segera memperkuat TNI Angkatan Udara.
Pengadaan pesawat tersebut bagian dari rencana strategis (Renstra) pembangunan TNI AU tahun 2010-2014. “Kita akan menambah alat utama sistem senjata yang cukup signifikan,” kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Madya TNI I.B. Putu Dunia, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Komandan Korps Pasukan Khas Marsekal Muda TNI Amarullah pada Apel Khusus menyambut Tahun Baru 2013, di Lapangan Merah Markas Komando Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Bandung (2/1/2-2013).
Menurut KSAU, kebijakan pengembangan kekuatan TNI AU tetap mengacu pada rencana pengembangan yang telah dituangkan dalam Renstra TNI AU tahun 2010-2014. Kebijakan pengembangan tetap memperhatikan dinamika yang terjadi di lapangan khususnya kemungkinan ancaman dan kontijensi yang muncul akibat situasi politik dan keamanan internasional yang makin intens.
Selain itu, juga memerhatikan fenomena global dan adanya rehabilitas akibat bencana alam, kebijakan operasi militer pengamanan perbatasan dan daerah rawan serta pengamanan pulau-pulau terdepan.
KSAU mengingatkan agar dapat melaksanakan tugas sebagaimana diamanatkan dalam UU RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Kebijakan yang ditempuh TNI Angkatan Udara yakni Minimum Essensial Force atau kekuatan pokok minimum yang merupakan jawaban tepat untuk dilaksanakan.
“Kita berharap pelaksaan renstra lima tahunan, pertumbuhan dan perkembangan TNI Angkatan Udara kedepan secara bertahap mampu mewujudkan impian tersebut,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Kepala Penerangan Korpaskhas, Mayor Sus Rifaid yang diterima Jurnal Nasional.
http://www.jurnas.com/news/79292 ... al/Politik-Keamanan |
|
|
|
|
|
|
|
Tim Pembangun Berangkat ke Korsel Januari 2013

TNI Angkatan Laut memfokuskan pada peningkatan kemampuan satuan tempur dan mobilitas pasukan dalam mencapai kekuatan pokok minimum (MEF). Berkaitan dengan itu, tim dari TNI AL akan segera berangkat ke Korea Selatan untuk memulai pembangunan kapal selam pesanan TNI AL.
"Januari ini akan ada satgas yang berangkat ke Korea Selatan untuk mulai membangun kapal selam,"kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio usai acara pisah sambut KSAL di Jakarta, Rabu (2/1).
TNI AL memesan tiga unit kapal selam yang pelaksanaanya dilakukan dengan kesepakatan adanya transfer of technology dan joint production dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME). Nilai kontrak pembelian tiga unit kapal selam itu mencapai US$ 1 Miliar.
KSAL sebelumnya, Laksamana TNI Soeparno pernah mengatakan Korea Selatan dipilih dalam pengadaan kapal selam ini karena kemampuannya sama dengan Eropa dalam menyediakan kebutu*an kapal selam yang diperlukan TNI AL. "Tapi harganya lebih murah,"kata Soeparno September 2011 lalu. Dia pun berharap, pada 2014 mendatang kapal selam tersebut sudah dapat mengarungi wilayah perairan Indonesia.
Menurut Marsetio, pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk menjadikan TNI AL handal dan disegani tidak hanya dengan membangun kapal selam. TNI AL juga telah memesan alutsista lain seperti kapal freegat dari Inggris, dan PKR nasional.
Marsetio pun berharap, pada 5 Oktober mendatang yang bertepatan dengan HUT TNI, beberapa alutsista yang dipesan TNI AL dapat disaksikan masyarakat luas sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi atas anggaran yang digunakan.
Dalam hal percepatan pencapaian MEF di bidang alutsista, KSAL menjelaskan, semua diprioritaskan pada penggantian alutsista yang kondisinya kritis dan tidak layak pakai. "Serta pemenuhan kebutu*an untuk pelaksanaan tugas-tugas mendesak," tuturnya.
Marsetion menambahkan, pihaknya juga akan mempertajam program-program TNI Angkatan Laut, disesuaikan dengan dinamika, kebijakan pemimpin, dan alokasi anggaran yang ada dengan tetap mengacu pada MEF. "Tidak hanya alautsista, tapi juga peningkatan kesejahteraan prajurit," urai dia.
Sementara itu, mantan KSAL Laksamana TNI Soeparno menyatakan, TNI AL harus semakin baik ke depan untuk menghadapi ancaman dan tantangan yang semakin kompleks. Dia percaya, di bawah kepemimpinan KSAL yang baru, hal itu bisa dicapai.
Soeparno yang akan pensiun dalam beberapa bulan ke depan berpesan agar jajaran TNI AL solid dan kuat.
http://www.jurnas.com/news/79351 ... al/Politik-Keamanan |
|
|
|
|
|
|
|
Siswa Intai Amphibi Marinir Latihan Para Dasar Static


2 Januari 2013, Sidoarjo: Sejumlah siswa Sekolah Khusus (Sesus) Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) Angkatan-39 melakukan persiapan Latihan Teknik (Latek) Para Dasar Static dengan menggunakan pesawat Cassa NC212 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara-1 Puspenerbal, saat, di Lanudal Juanda Surabaya di Sidoarjo, Rabu (2/1).
Sesus Diktaifib merupakan kawah Candradimuka pasukan khusus Intai Amfibi (Taifib) Marinir, yang mencetak pasukan tempur sebagai garda depan menjaga kedaulatan NKRI. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ama/12) |
|
|
|
|
|
|
|
Tahun 2024, Kekuatan TNI AU Yang Sebenarnya Akan Terlihat

itoday - Rencana TNI AU yang akan diperkuat 102 pesawat baru sebagai bagian dari rencana strategis (Renstra) dan pemenuhan Minimum Essential Forces (MEF), dianggap tidak lepas dari perencanaan modernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista) secara umum saja. Sebab, secara prinsip, perkuatan TNI AU yang sesungguhnya baru akan terlihat 2024 nanti.
“Melihat perkuatan TNI AU tidak lepas dari perencanaan modernisasi Alutista secara umum. Secara prinsip, perkuatan tersebut baru terlihat 2024. Berapa skadron yang dibutu*kan, mulai dari pesawat tempur, latih dan angkut, “ ujar pengamat pertahanan Muradi, ketika dihubungi itoday, Rabu (2/1).
Muradi menganggap apa yang diungkapkan adalah bagian dari perencanaan, dan tidak ada masalah dengan perencanaan tersebut. Hanya kemudian harus digarisbawahi, sejauh mana renstra itu implementatif.
“Saya tetap pada dua hal, pertama, dia harus tidak menggunakan alutsista yang sifatnya satu pintu, karena ini menyangkut maintenance ke depan. Jika bermasalah dengan HAM maka akan mendapatkan kesulitan. Kedua, lebih kepada penggunaan produk local. Untuk pesawat tempur, Indonesia baru bisa kerjasama dengan Korea Selatan, “ tuturnya.
Pengamat pertahanan yang juga dosen di FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung ini mengungkapkan, bicara pertahanan juga bicara anggaran dan komitmen pemerintah. Dari situ dapat terlihat apakah yang diungkapkan KSAU itu rasional atau tidak. Kalau melihat polanya 2024 itu masih rasional, hanya masalahnya dalam konteks realisasi.
Muradi menilai, pesawat yang dibeli seperti sukhoi, f-16 dan super tucano secara prinsipil sudah oke, yang menjadi masalah adalah bagaimana menambah dan memperkuat yang ada. Sedangkan proses modernisasi adalah lebih kepada kebutu*an pesawat angkut yang kebanyakan sudah uzur.
“Mungkin tahapan sampai 2014 hanya kepada pergantian pesawat lama menjadi pesawat baru, sedangkan untuk tahapan 2024 mungkin berfokus pada modernisasi bukan sekedar mengganti, tetapi juga menambah. Bagi saya, bicara 2024 bukan lagi pemenuhan MEF, tetapi justru mewujudkan kekuatan maksimum agar kembali menjadi raja di Asia Tenggara, “ ujarnya.
Ketika ditanya pendapatnya tentang jumlah ideal pesaawt tempur yang seharusnya dimiliki TNI AU, Muradi memberikan perhitungan yang cukup mengejutkan, dimana Ia menilai Indonesia setidak memiliki 20-30 skadron pesawat tempur.
“Kalau bicara standar, saya kira perlu 20-30 skadron tempur dimana satu skadron berisikan 16-18 pesawat tempur. Tetapi idealnya Indonesia butu* 50-60 skadron untuk mengcover, “tandasnya.*
http://www.itoday.co.id/politik/ ... arnya-akan-terlihat |
|
|
|
|
|
|
|
KRI Frans Kaisiepo–368 Mendapat Predikat “The Most Impresice Ship”


Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaiseipo – 368 dengan Komandan Letkol Laut (P) Yayan Sofyan, S.T. mendapat predikat “The Most Impresice Ship” dalam Multilateral Exercise Kakadu 2012 yang diikuti oleh 18 Kapal Perang dari berbagai Negara Asia Pasifik.
Predikat tersebut berhasil diraih karena seluruh serial latihan dapat dilaksanakan dengan menakjubkan. Hal ini disampaikan melalui surat resmi dari Fleet Commander Royal Australian Navy (RAN) kepada Mabesal dan menjadi juara 1 dalam “Event Sport Day Kakadu”
Latihan Kakadu merupakan latihan bersama dua tahunan. Latihan ini dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara di Asia Pasifik, sehingga diharapkan dapat mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik.
Sedangkan dalam Event Latihan Bersama (Latma) Sea Eagle, KRI Frans Kaiseipo – 368 menjadi juara umum dan berhak membawa piala bergilir Eagle Cup. Latma Sea Eagle 2012 merupakan latihan Bilateral antara TNI Angkatan Laut dengan Republic Singapore of Navy (RAN) yang digelar setiap dua tahun sekali.
Penyerahan Piala Kakadu dan Eagle Cup diserahkan oleh komandan KRI FKO kepada Pangarmatim pada saat apel khusus di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya (Kamis, 030113) (Dispenarmatim)
http://koarmatim.tnial.mil.id/in ... 0%9D&Itemid=191 |
|
|
|
|
|
|
|
Kemenristek akan buat skuadron pesawat tanpa awak

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta mengatakan pada tahun 2013 pihaknya akan membuat satu skuadron pesawat tanpa awak untuk kepentingan mata-mata sistem pertahanan nasional.
"Kementerian Pertahanan meminta untuk dibuatkan satu skuadron pesawat tanpa awak. Setidaknya pembuatannya untuk keperluan memata-matai," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta, di Jakarta, Kamis.
Gusti Muhammad Hatta mengatakan pesawat tanpa awak merupakan salah satu fokus pengembangan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang akan dilakukan lembaganya tahun ini, selain rencana pembuatan roket serta satelit.
Menurut dia, selain untuk keperluan pertahanan pesawat tanpa awak juga dapat berfungsi membantu menghasilkan hujan buatan dan keperluan pengamatan di daerah berbahaya.
"Pesawat tanpa awak dapat masuk menembus awan untuk menabur garam membuat hujan buatan, serta untuk mengamati gunung berapi yang berbahaya apabila dilakukan pesawat berawak. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengamati praktik `ilegal fishing` dan `ilegal logging`," kata dia.
Gusti mengatakan di luar negeri pesawat tanpa awak sudah digunakan untuk kepentingan perang. Di Israel misalnya, pesawat tanpa awak dilengkapi dengan senjata untuk menembak.
Sejauh ini Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menghasilkan sejumlah pesawat tanpa awak. Ia mengatakan bahwa dalam pembuatan skuadron pesawat tanpa awak, Kemenristek kembali akan menggandeng dua lembaga tersebut.
"Sejauh ini LAPAN sudah membuat satu pesawat tanpa awak ukuran kecil. Sedangkan BPPT sudah mengembangkan tiga kelas pesawat tanpa awak yakni ukuran kecil, sedang dan besar," kata dia.
Pendanaan pesawat tanpa awak menurut dia akan disediakan oleh Kementerian Pertahanan.
Last edited by rifa on 3-1-2013 09:50 PM
|
|
|
|
|
|
|
|


Last edited by rifa on 3-1-2013 10:33 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
TNI AL Tunggu Kapal Produksi PAL Tahun Ini

Jakarta - Markas Besar TNI Angkatan Laut menegaskan akan menunggu dua buah tugboat dari PT. Penataran Angkatan Laut (PAL) tahun ini. “Berdasarkan kontrak, seharusnya tugboat dikirimkan pada 2013,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati saat dihubungi oleh Tempo, Kamis 3 Januari 2013.
Menurut Untung, ada dua unit tugboat yang sedang dibuat oleh PT. PAL. Selain tugboat dari PT. PAL, TNI AL akan menerima dua unit kapal Patroli Cepat (PC) 40 dari galangan Palindo Marine (Batam), dan dua buah kapal tanker dari galangan Anugrah Buana Marine (Banten) dan Dok Kodja Bahari (Jakarta).
Sebelumnya, PT. PAL berjanji akan menyelesaikan program pengadaan alutsista yang sudah dipercayakan pada mereka tahun ini. Setidaknya, ada dua program militer yang akan diselesaikan pada tahun ini, yaitu Kapal Cepat Rudal (KCR) dan tugboat. “Itu akan selesai akhir tahun 2013,” ujar Direktur Utama PT. PAL Firmansyah Arifin.
Dia menolak jika disebutkan ada 10 item program pengadaan alutsista milik Kementerian Pertahanan dan TNI yang tidak bisa selesai. “Enggak ada, semua proyek masih berjalan sesuai rencana,” kata dia.
http://www.tempo.co/read/news/20 ... duksi-PAL-Tahun-Ini |
|
|
|
|
|
|
| |
|