Langkawi - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tidak lagi memproduksi helikopter mewah dan canggih Super Puma NAS332C1. BUMN ini sedang memproduksi helikopter berteknologi tinggi dan lebih canggih yakni EC-725-Cougar.
"Kita tidak lagi produksi Super Puma, kita tinggalkan itu. Memang Super Puma ini saja helikopternya canggih, sekelas Mercy kalau di merek mobil," ucap Direktur Utama PT DI Budi Santoso ditemui di 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).
Dikatakan Budi, saat ini sudah ada helikopter bertekonolgi yang lebih baru lagi yakni Helikopter Cougar yang jauh lebih canggih.
"Kita sekarang memproduksi Cougar EC-725, tekonologi dan peralatannya jauh lebih bagus dibandingkan Super Puma. Ya seperti mobil kijang, kan dari kapsul makin tahun ada pembaruan. Nah Cougar ini generasi terbaru helikopter di kelas heavy," ungkap Budi.
Diakui Budi, helikopter Cougar ini memang tidak 100% buatan PT DI sendiri. "Justru Cougar ini lisensinya dan desainnya punya EuroCopter, sama seperti Super Puma yang punya Eurocopter, tapi dari desain menuju produksi kami yang melakukan, seperti pembuatan hampir seluruh bagian badan helikopter seperti fuselage and tail boom," terangnya.
Saat ini PT DI sedang mengerjakan 6 helikopter Cougar pesanan TNI yang rencananya akan selesai dikerjakan pada 2014.
Situbondo - TNI Angkatan Udara (AU) menguji coba persenjataan canggihnya di pusat latihan tempur Karang Tekok, Situbondo, Rabu (27/3/2013). Salah satunya dengan menembakkan rudal Maverick dari pesawat tempur F-16.
Penembakan rudal maverick yang dapat menembus bungker itu dilakukan dalam sebuah operasi udara TNI AU untuk menghancurkan kekuatan lawan, sebelum melakukan infasi atau penyerbuan.
"Yang kita laksanakan ini latihan Sikatan Daya tahun 2013. Dalam latihan ini kita mengasumsikan lima operasi TNI AU. Di antaranya operasi serangan udara strategis, dimana kita akan menghancurkan sentral ografiti lawan," kata Masda Agus Supriatna di lokasi titik tinjau (T-12) Puslatpur Karang Tekok Situbondo.
Pangkoops II TNI AU itu menambahkan, jika operasi pertama itu gagal maka akan dilanjutkan dengan operasi lawan udara ofensif. Sasarannya dengan menghancurkan pesawat-pesawat tempur atau apa saja yang dapat mengancam negara Republik Indonesia (RI). Berikutnya baru dilaksanakan operasi pertahanan udara.
"Dalam latihan ini kita akan menghancurkan target yang sudah ditentukan, sesuai dengan kemampuan pesawat yang kita miliki. Alutsista yang kita gunakan ada pesawat F-16 sebagai main bodys atau striker dan akan dikawal oleh skipper pesawat F-5.
Daya hancurnya akan dilakukan oleh pesawat-pesawat Sukhoi, Maverick juga akan kita laksanakan dengan menggunakan pesawat F-16," sambung Masda Agus.
Operasi Sikatan Daya adalah operasi serangan udara yang bertujuan untuk menghancurkan pusat kekuatan lawan (OSUS) yang berdampak strategis bagi jalannya peperangan.
Sasaran serangan udara ini di antaranya adalah untuk batalnya niat lawan untuk berperang atau menghentikan perang. Selain itu tercapainya kemenangan perang.
Operasi Sikatan Daya diawali dengan pesawat Boeing 737 dengan mengadakan pengintaian udara untuk mendapatkan informasi kekuatan, kemampuan, dan posisi musuh secara akurat.
Berikutnya disusul 1 flight pesawat F-16 sebagai striker menyerang kekuatan lawan dengan air to groud missile AGM-65G Maverick yang menggunakan sistem pencari panas (infrared tracking system) terhadap sasaran presisi.
Saat bersamaan, satu pesawat F-5 memberikan perlindungan terhadap pesawat penyerang F-16 fighting falcon untuk mengatasi ancaman musuh dari udara.
Disusul berikutnya pesawat Embraer 319 Super Tucano yang membawa 4 bom MK-81 seberat 250 pound. Bom yang dijatuhkan di lokasi sasaran itu merupakan bom anti personel.
Operasi ditutup dengan aksi pesawat Sukhoi 27 SKM dan Sukhoi 30 MKZ yang masing-masing membawa 18 bom OFAB 100 sebagai areal booming.
Setelah membombardir kekuatan lawan, TNI AU pun berhasil memenangkan peperangan. Selain Pangkoops II TNI AU Masda Agus Supriatna, latihan tersebut juga disaksikan para petinggi TNI AU lainnya, termasuk sejumlah Komandan Pangkalan Udara.
"Personel yang dikerahkan sekitar 1.650 an personel, baik dari Lanud Hasanuddin, Lanud Iswahyudi, dan Abdurahman Shaleh, serta Paskhas TNI AU.
Rencana ke depan, mudah-mudahan sesuai rencana pemerintah kita akan kedatangan pesawat T-50 dari Korea Selatan dan 24 pesawat Sukhoi dari Rusia serta pesawat-pesawat tanpa awak," pungkas Masda Agus Supriatna.
Selasa, 26 Maret 2013, TNI AD kembali menguji coba meriam KH-178 kaliber 105mm buatan Korea Selatan.
Uji coba berlangsung di pesisir pantai desa bades kecamatan Pasirian Lumajang Jawa Timur. Setelah dilakukan paparan mengenai meriam , dua buah meriam di uji coba oleh prajurit TNI AD.
Uji coba pertama dilakukan dari desa bades dengan target sasaran di pesisir pantai Wotgalih kecamatan Yosowilangun dengan jarak target mencapai 18 kilometer .
Uji coba kedua dilakukan dari kali Mujur dengan jarak target enam dan sebelas kilometer di desa Wotgaih Yosowilangun. Dari hasil uji coba, secara umum meriam bekerja sesuai dengan spesifikasinya.
Meriam KH- 178 tersebut akan ditempatkan di beberapa satuan armed. Antara lain yonarmed 9 kostrad, yonarmed 8 kostrad dan yonarmed 15 DAM II Sriwijaya.
Laporan dari Malaysia
Jenderal Pramono Minta PT DI Rampungkan Heli Bersenjata Roket
Langkawi - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo telah meminta PT Dirgantara Indonesia segera menyelesaikan pengerjaan 1 unit Helikopter hadiah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Kapan selesai? Nanti serah terimanya sama KASAD yang baru ya," kata Pramono ketika berkunjung ke booth PT DI di pameran The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace & Exhibition, Malaysia, Rabu (27/3/2013).
Edhie meminta pengerjaan helikopter tersebut bisa diselesaikan secepatnya agar bisa segera digunakan untuk mengamankan daerah perbatasan di Kalimantan Timur.
"Biar bisa segera amankan daerah perbatasan kita di Kalimantan," tambah Pramono.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT DI, Budi Santoso mengatakan pengerjaan sedang dilakukan.
"April sudah selesai Pak dan siap di-delivery," kata Budi.
Ada beberapa kendala terutama setelah menunggu kamera yang baru datang. "Kameranya baru datang. Dan saat ini terus dikerjakan. Helikopter ini nantinya juga akan dipasang roket dan senjata api kaliber 12,7 inchi," tandasnya.
Seperti diketahui untuk menambah pengamanan wilayah perbatasan, Pemprov Kaltim menghibahkan 1 unit pesawat Helikopter BEL 412EP kepada TNI AD.
Banjir Pesanan, PT DI Kewalahan Penuhi Pesawat Orderan TNI
Langkawi - BUMN produsen pesawat yaitu PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menyatakan saat ini pabrik pesawatnya yang di Bandung kebanjiran pesanan. Sampai-sampai, PT DI kewalahan memenuhi pesanan TNI.
Direktur PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengungkapkan saat ini perusahaannya sedang kebanjiran order, bahkan untuk memenuhi pesanan TNI saat ini cukup kewalahan.
"Kita ini sudah diwanti-wanti agar tepat waktu memenuhi pesanan berbagai peralatan alusista terutama pesawat," kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso kepada detikFinance ditemui di The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace & Exhibition, Malaysia, Rabu (27/3/2013).
Kata Budi, kapasitas produksi PT DI sangat mampu mencukupi semua permintaan, bahkan dengan TNI yang kontraknya mencapai Rp 8,7 triliun.
"Tetapi yang jadi kendala kita perlu modal dulu untuk produksi, ya ini yang kami kewalahan mencari modal kerja," katanya.
Namun saat ini sudah ada dua bank nasional yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang memberikan modal dengan nilai Rp 2,5 triliun.
"Itu besar Rp 2,5 triliun, jaminan dari kita apa? Nggak ada. Hanya kepercayaan," tandas Budi.
katanya pesawat ini berpenumpang 120 kursi tapi masih pakai mesin baling2,
pesawat ini rencananya dirancang dengan kecepatan 0,8 kecepatan suara tapi hemat bahan bakar.
akarta, 27 Maret 2013—TNI Angkatan Laut saat ini tengah membangun kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak) di galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari. Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Hari Bowo, S.E., M.Sc., melaksanakan peninjauan di galangan I PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (27/3).
Dalam peninjauan tersebut, Wakasal didampingi oleh Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta selain meninjau pengerjaan kapal BCM di galangan I, juga meninjau pengerjaan kapal jenis Angkut Tank (Landing Ship Tank) yang dibangun di galangan II.
“Saat ini Kapal BCM proses pembangunannya sudah berjalan 60,27%, dan Kapal Angkut Tank sudah berjalan 37,47% dan 38,31%. Ketiganya merupakan kapal yang dipesan oleh TNI AL dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2014,” kata Dirut PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta.
Kedua jenis kapal yang tengah dibangun tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut: Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) memiliki panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 m3, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller.
Sedangkan spesifikasi Kapal Angkut Tank memiliki panjang keseluruhan 117,00 m, panjang antara garis tegak 107,77 m, lebar 16,40 m, tinggi 7,80 m, kecepatan maksimal 16 knots, jarak jelajah 6.240 NM, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 3.600 HP, dengan sistem propulsi fixed pitch propeller.
Pembuatan kapal ini sebagai tindak lanjut program Kementerian Pertahanan RI yang telah tertuang dalam Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan RI dengan Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian Negara RI tentang “Revitalisasi Industri Pertahanan” dalam menerapkan Program MEF (Minimum Essential Force).
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan program pemerintah dimaksud, dan juga sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri untuk membangun alutsista TNI.
Sementara itu, Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, S.E., M.Sc. dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa maksud peninjauannya adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan pengerjaan kapal tersebut, serta ingin melihat pemenuhan terhadap kriteria yang dipesan, baik spesifikasi teknis, kualitas, serta keamanannya (zero accident).
“Saya harap pengerjaan kapal ini sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan, serta senantiasa memperhatikan kualitas dan keamanan pengerjaannya,” kata Wakasal.
Turut mendampingi Wakasal dalam peninjauan ini adalah Asisten Logistik Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, Kadismatal Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kadiskomlekal Laksamana Pertama TNI Ir. Yuhastihar, Kadissenlekal Laksmana Pertama TNI Bambang Sugeng, S.E., Kadislaikmatal Laksamana Pertama TNI Ir. Harry Pratomo, dan Kadisadal Kolonel Laut (E) Agus Setiadji.
Laporan dari Malaysia
Malaysia Siap Beli 2 Pesawat Anti Kapal Selam dan 2 Pesawat Militer dari PT DI
Langkawi - Ikut berpertisipasinya PT Dirgantara Indonesia di Airshow The 12th Langkawi International Maritime & Exhibition ternyata membuat Malaysia berkeinginan membeli 4 pesawat buatan made in Bandung tersebut.
Vice President Sales and Marketing PT DI, Arie Wibowo mengungkapkan Malaysia akan membeli 4 pesawat buatan PT DI.
"Malaysia sudah menyatakan ingin membeli 4 pesawat PT DI," kata Arie ketika ditemui di Bandara Lengkawi, Malaysia, Kamis (28/3/2013).
Dikatakan Arie, 4 pesawat tersebut yakni 2 CN295 MPA dan 2 pesawat CN235 ASW.
"CN295 itu untuk kendaraan angkut militer, kargo sedangkan CN235 ASW merupakan pesawat anti kapal selam. CN 235 ASW baru Turki yang punya," ungkapnya.
Malaysia kata Arie juga mengingkan PT DI melakukan upgrade Pesawat CN 295 yang sudah dibelinya beberapa tahun lalu untuk dijadikan pesawat militer.
"Mereka juga ingin mengupgrade pesawat CN 295 yang sudah mereka beli dari PT DI beberapa tahun lalu untuk dijadikan CN295 MPA atau untuk militer, hal ini dilakukan karena Malaysia sedang mengatasi ketegangan di Sabah," tandasnya.
Diam-diam, RI Rancang Pesawat Tempur Sendiri Sejak 2010
Langkawi - Indonesia terus berusaha meningkatkan persenjataan militernya, termasuk juga membangung pesawat tempur sendiri. Saat ini Indonesia masih mengandalkan pembelian pesawat tempur dari Rusia yakni Sukhoi 30.
Vice President Corporate Communication PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Sonni Ibrahim mengatakan, sejak 2010 lalu Indonesia sudah mulai merancang pesawat tempur sendiri.
"Indonesia saat ini sudah memulai proses perancangan pesawat tempur. Proyek ini sudah dimulai sejak 2010 lalu," kata Sonni ketika ditemui detikFinance diacara Airshow The 12th Langkawi Internasional Maritime and Exhibition, Malaysia, Kamis (28/3/2013).
Proyek ini merupakan proyek negara dan PT DI sebagai BUMN produsen pesawat ikut berpartisipasi di dalamnya.
"Saat ini prosesnya sudah menyelesaikan tahap I yakni tahap teknologi dan development. Tahap ini dimulai sejak 2010 lalu dan Desember 2012 sudah selesai. Saat ini kita masuk dalam tahap ke II yakni Tahap Go no Go," ungkap Sonni.
Seperti diketahui, Indonesia terus meningkatkan peralatan militernya, sejak 2012-2014 setidaknya akan ada 60 pesawat tempur berbagai jenis dimiliki Indonesia. Indonesia juga saat ini mempunyai beberapa pesawat tempur mulai dari F5, F16, Sukhoi, Su30, dan lainnya.
RI butu* 11 Tahun Untuk Rancang Pesawat Tempur Sendiri
Langkawi - Indonesia diam-diam tengah merangcang pesawat tempur sendiri dengan melibatkan BUMN produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sejak 2010. butu* waktu 11 tahun untuk menyempurnakan rancangan pesawat tempur ini.
Adapun pesawat tempur yang sedang dirancang Indonesia bernama Indonesia Fighter X (IFX). "Namanya IFX yakni Indonesia Fighter X. Jadi X itu nanti nama seri tersendiri," kata Vice President Corporate Communication PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Sonni Ibrahim kepada detikFinance ketika ditemui di acara Airshow The 12th Langkawi International Maritime & Exhibition, Malaysia, Kamis (28/3/2013).
"Proyek ini dimulai sejak 2010, sekarang sedang memasuki tahap ke II yakni tahap Go no Go," ucapnya.
Setidaknya untuk menyelesaikan proyek IFX ini harus melalui 4 tahapan.
"Tahapan I Telkologi and Development, tahap ini sudah selesai pada Desember 2012, lalu Tahap II Go no Go saat ini kita ditahap ini, Tahap III yakni tahap Enginering Development, Protipe dan Sertifikasi dan tahap terakhir tahap IV produksi, semuanya ini memakan waktu 11 tahun, dan Indonesia akan punya pesawat tempur buatan sendiri," ungkapnya lagi.
Saat ini peran PT DI bersama TNI dan pemerintah adalah ikut mendesain IFX. "Kami (PT DI) sudah mulai kerja dengan memasuki tahap kerja detil," tandasnya.
Kalibrasi Penembakan Meriam Dalam Latihan Parsial III
Banongan, 26 Maret 2013
Komando Armada RI Kawasan Timur telah memberangkatkan 14 unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Kopaska, dan Marinir dari kesatuan Infantri, Artileri dan Kavaleri, serta unsur udara yang tergabung dalam gugus tugas Amfibi untuk melaksanakan Latihan Parsial III di Pantai Banongan, Situbondo.
Latihan ini terdiri dari beberapa kegiatan latihan terpadu di laut selama perjalanan menuju sasaran yang puncaknya adalah pendaratan amfibi di Pantai Banongan.
Latihan yang telah direncanakan selama dua bulan terakhir ini dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum yang menitik beratkan pada Operasi Amfibi.
KRI SIM sebagai salah satu unsur kawal yang menjadi tabir dari unsur utama latihan ini mendapatkan peran sebagai unsur BTK (Bantuan Tembakan Kapal) dalam operasi amfibi.
Bersama kedua SIGMA lainnya, KRI SIM akan menembakkan meriam 76 mm ke arah daratan sebagai tembakan bantuan terhadap pasukan pendarat.
Dalam rangka mempersiapkan diri, KRI SIM melaksanakan PAC (Pre-Action Calibration) yaitu proses kalibrasi awal yang bertujuan untuk mendapatkan koreksi nol benar pada meriam 76 mm sebagai langkah awal antisipasi perkenaan tembakan meriam saat pelaksanaan BTK.
Pada kesempatan ini diikutkan para perwira di lingkungan satuan kapal-kapal lainnya yang tidak berlayar untuk dapat mengikuti kegiatan latihan dengan on board pada kapal-kapal peserta latihan guna ikut berlatih mengasah kemampuan meningkatkan profesionalisme.
Dalam pelaksanaan PAC telah ditembakkan tiga butir peluru dan diperoleh hasil koreksi terhadap meriam 76 mm yang kemudian data tersebut akan digunakan saat pelaksanaan BTK. Diharapkan data yang sudah diperoleh tersebut dapat menjadi koreksi yang implikasinya adalah pada hasil perkenaan yang tepat sasaran.(Dispenarmatim)
YONARHANUD-2 DAN YON HOWITZER-2 MARINIR LAKSANAKAN DRILL PERSENJATAAN
Dalam rangka mengasah ketajaman dan meningkatkan keterampilan dalam mengawaki persenjataan, anggota Batalyon Howitzer-2 dan Batalyon Arhanud-2 Marinir melaksanakan drill rutin dalam mengoperasikan persenjataan mereka di lapangan Sepak bola Resimen Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (28/03)
Batalyon Howitzer yang dipimpin oleh Lettu Marinir Dedi E Putra Danrai C Howitzer dengan mengeluarkan 2 pucuk senjata meriam kaliber 75 mm sedangkan Batalyon Arhanud dipimpin oleh Kapten Marinirr Zaini Danrai A mengeluarkan 2 pucuk Rudal Stella AL 1.
Latihan kering / drill ini di bawah pengawasan Pasintel Batalyon Arhanud-2 Marinir Kapten Marinir Shahrir R.
TEMPO.CO , JakartaT Dirgantara Indonesia berencana menawarkan pesawat Casa 212 (C-212) ke Myanmar dalam kunjungan 15 BUMN ke negara itu awal bulan April.
"Jumlahnya belum ditentukan (karena) masih ada kendala," kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso dalam pesan singkat singkat kepada Tempo, Sabtu, 30 Maret 2013. "Nanti yang akan menawarkan ke Myanmar itu dari Direktur Marketing kami."
Kendala yang dimaksud adalah masalah komponen. "(Di sana) masih ada masalah embargo untuk komponen Amerika seperti engine dan avionic," katanya.
Meski begitu PT DI tetap akan berusaha menawarkan pesawatnya. "Saya dengar Amerika juga menawarkan produk mereka."
Sebanyak 15 BUMN akan pergi ke Myanmar guna menjajaki peluang kerjasama dan bisnis. Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengatakan para delegasi akan ditemani oleh Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Budi menyebutkan beberapa BUMN yang ikut antara lain: PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Timah (Persero), PT Garuda Maintenance Facilities (GMF), PT Bukit Asam (Persero), Perum Bulog, PT Bank BNI (Persero) Tbk , PT Pupuk indonesia, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT WIKA (Persero) Tbk.
"ertemuan nanti lebih banyak G to G (pertemuan antar pemerintah). Bank Negara Indonesia (BNI) nantinya sebagai koordinator bank lokal. Dan kami akan membuat kantor yang dikoordinasi BNI, Wika, dan Pertamina," katanya.
Casa C-212 Aviocar adalah pesawat berukuran sedang bermesin turboprop yang dirancang dan diproduksi di Spanyol untuk kegunaan sipil dan militer.
Pesawat ini telah diproduksi di PT. Dirgantara Indonesia, sebagai satu-satunya perusahaan pesawat pemegang lisensi di luar pabrik produsen utamanya.
Pada bulan Januari 2008, EADS CASA memutuskan memindahkan seluruh fasilitas produksi C-212 ke PT. Dirgantara Indonesia di Bandung.
Penerbang Jupiter Bertemu Menteri Pertahanan Malaysia
DIHARI kelima penyelenggaraan Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013 (LIMA’13) Sabtu (30/3) tim aerobatik TNI Angkatan Udara “The Jupiters” sangat mendapat sambutan masyarakat Malaysia yang memadati LIMA’13.
Ketika tim aerobatik The Jupiters saat melakukan aksinya banyak mendapat aplus dari masyarakat yang hadir pada demo udara tersebut dan selesai melakukan aerobatik para penerbang the Jupiter langsung menuju para penonton yang memadati area statik show.
Dan langsung mendapat serbuan dari masyarakat yang ingin berfoto dengan tim aerobatik kebangganan masyarakat Indonesia.
Di gedung Mashuri International Exhibition Center (MIEC) para penerbang The Jupiters juga di cegat para pengagumnya untuk berkesempatan berfoto, para pengunjung secara bergantian mengambil gambar sebagai kenangan.
Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahidi Hamidi yang masih keturunan Wates-Kulonprogo Yogyakarta, mengaku sangat kagum dan mengucapkan terma kasih dengan penampilan tim aerobatik The Jupiters yang sangat mengagumkan.
"Saya juga akan kirim balasan pada Indo Defence mendatang, untuk menampilkan tim aerobatik TUDM Smooky Bandit”, ujarnya.
Tidak hanya para penerbang The Jupiter yang diserbu masyarakat, namun souvenir The jupiters juga habis diserbu warga yang menginginkannya.
“Tiap tim aerobatik mengeluarkan cenderamata masing-masing mulai dari stiker, pin, badge, kaos hingga topi, yang tujuannya agar tim aerobatik mereka dapat lebih dikenal di masyarakat dan sebagai kenangan bagi yang mendapatkannya”, ujar Mayor Pnb. Ferry Yunaldi salah satu tim aerobatik The Jupiters.
The Jupiters Pukau Masyarakat Langkawi
PENAMPILAN The Jupiter Aerobatic Team TNI Angkatan Udara dihari keempat Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013 (LIMA’13) yang diperuntukan umum memukau ribuan pengunjung khususnya masyarakat Langkawi, Jum’at (29/3).
The Jupiter yang diterbangkan oleh para instruktur penerbang dari Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta, tidak saja memukau masyarakat namun juga para penerbang aerobatik dari Malaysia dan Russia.
“Saya sangat salut formasinya rapi, gerakannya bagus dan jarak antar pesawat terjaga”, ujar Major Shamsul salah satu penerbang aerobatik dari TUDM “Krisakti”.
Hal senada juga dikatakan penerbang aerobatik “Russian Knight” dari Angkatan Udara Russia, sangat sulit aerobatik dengan pesawat bermesin propeler, lebih mudah menggunakan pesawat bermesin jet, ujarnya.
Dihari keempat the Jupiters masih mengandalakan akrobatik
andalannya seperti Jupiter Roll, Arraw Head Loop, Clover Leaf, Leader Benefit, Arraw Head Loop-Break Off, Half Cuban-Jupiter Wheel, Tanggo To Diamond Loop, Mirror, Screw Roll, Heart, Roll Slide, Kite Barrel Roll, jupiter Roll Back, Knife Edge dan Arraw Head Loop-Bomb Burst.
The Jupiters dipimpin oleh Letkol Pnb Dedy “Leopard” Susanto, dengan Mayor Pnb Frando “Fennec” Marpaung sebagai Right Wingman, Kapten Pnb I Gusti Ngurah “Greyhound” Adi Brata Left Wingman, Mayor Pnb H.S “Condor” Romas Slot, Mayor Pnb H.M “Razor” Kisha Lead Syncro dan Mayor Pnb Marcellinus “Tiger” Dirgantara sebagai Syncro.
Bonus :Airforce Support. Latihan Parsial Korps Marinir TNI AL
Dalam Latparsial III Unsur Satkor Koarmatim Unjuk Gigi
Surabaya, 01 April 2013
Keheningan perairan Tanjung Jangkar pagi hari ini terusik oleh suara dentuman meriam yang memecah udara. Tampak melaju di permukaan laut tiga buah kapal perang silih berganti menembakkan meriam pada satu titik yang merupakan sasaran tembak.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Latihan Parsial III/Operasi Amphibi 2013 yang diselenggarakan oleh Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) sebagai persiapan melaksanakan Latihan Gabungan TNI yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2013.
Latihan Parsial ini dipimpin langsung oleh Danguskamlatim Laksamana Pertama TNI Wuspo Lukito S.E., selaku Pangkogasgabfib, serta ditinjau langsung oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono S.H. beserta Dankormar Mayor Jendral Marinir Achmad Faridz Washington.
Dalam latihan kali ini Satuan Kapal Eskorta Koarmatim mengirimkan tiga unsur KRI jenis Sigma yaitu KRI Sultan Hasanuddin (KRI SHN – 366), dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Dato Rusman SN, KRI Sultan Iskandar Muda (KRI SIM – 367), dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Didong R. Duta dan KRI Frans Kaisiepo (KRI FKO – 368), dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Yayan Sofyan.
Ketiga unsur tersebut tergabung dalam Unsur Tugas (UT) Tabir dan UT Bantuan Tembakan Kapal (BTK). Keterlibatan unsur Satkor Armatim dalam latihan kali ini memberi warna tersendiri dalam pelaksanaan Latparsial III, setiap serial latihan yang dipimpin oleh unsur Satkor dapat berjalan dengan baik dan menjadi tolok ukur bagi unsur lain dalam pelaksanaan serial selanjutnya.
Serial yang menjadi sorotan dalam pelaksanaan Latparsial III/Operasi Amphibi adalah serial Bantuan Tembakan Kapal yang dilaksanakan oleh unsur Satkor Koarmatim terhadap musuh yang disimulasikan dengan Killer Tomatto. Killer Tomatto sendiri merupakan sasaran penembakan meriam yang berbentuk silinder atau kubus dengan diameter antara 1 m sampai 1,5 m.
Bergerak dalam formasi “Cepu Lambung Kanan” ketiga unsur Satkor Koarmatim melaksanakan penembakan pada sasaran yang berupa Killer Tomatto dengan jarak 6700 yards sambil melaksanakan manuver. Penembakan dilaksanakan secara berurutan oleh KRI FKO – 368, KRI SIM – 367 dan KRI SHN – 366 yang masing-masing menembakkan 20 butir peluru jenis HE (High Explosive).
Dengan dukungan sistem persenjataan yang modern dan para prajurit yang profesional serta terlatih, ketiga unsur Satkor Koarmatim dapat menembak sasaran dengan tepat dan KRI SHN–366 sebagai unsur terakhir mampu menghancurkan serta menenggelamkan sasaran.
Hal tersebut sedikit banyak telah menggambarkan pola pembinaan yang dilaksanakan oleh Satkor dalam membentuk dan meningkatkan profesionalisme para prajurit Satkor dan menunjukan bahwa prajurit Satkor Koarmatim siap menjawab tantangan untuk menjadi sebuah World Class Navy yang handal dan disegani. (Dispenarmatim).
Sukses Gelar Operasi Amfibi, Koarmatim Siap Laksanakan Latihan gabungan TNI
Surabaya, 01 April 2013
Latihan Operasi Ampibi (Latopsfib) Tahun 2013 yang digelar oleh Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) telah berhasil meningkatkan kemampuan prajurit dalam mengaplikasikan dan menerapkan taktik peperangan laut serta memberikan rasa bangga dan semangat tempur secara positif antar unsur-unsur peserta latihan. Dengan keberhasilan ini Koarmatim siap laksanakan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun 2013.
Demikian ditegaskan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan TImur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono S.H., M. Hum dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasarmatim Laksma TNI Darwanto S.H., M. A.P pada saat menutup latihan Parsial III (Latopsfib) tahun 2013 di Puslat Kaprang, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya. Senin (01/4).
Latihan Parsial III ini, menurut Pangarmatim merupakan latihan dalam rangka menyiapkan diri untuk menyongsong latihan gabungan TNI yang akan digelar beberapa bulan ke depan.
Dari latihan ini diharapkan dapat meningkatkan perfoma unsur-unsur yang terlibat, termasuk dalam peningkatan kemampuan prajurit sehingga memiliki kesigapan dan kecermatan dalam bertindak sesuai dengan peran dan fungsi yang diembannya.
Manuvra lapangan yang digelar sejak tanggal 25 Maret lalu, berakhir hari ini dengan melaksanakan kaji ulang dan sekaligus penutupan. Latihan ini melibatkan 14 Kapal Perang Republik Indonesia dari berbagai type, 3 buah helikopter, 1 buah pesawat udara, 15 buah tank amfibi, 25 buah kendaraan amfibi dan 6 buah Kapa. Latihan peperangan laut dilaksanakan di laut Jawa, sedangkan operasi pendaratan amfibi dilaksanakan di pantai Banongan , Situbondo, Jawa Timur.
Berakhirnya latihan Parsial III Tahun 2013 ditandai dengan upacara penutupan dengan pelepasan tanda peserta latihan oleh Inspektur Upacara (Irup) Laksamana Pertama TNI Darwanto S.H., M.A.P. Kegiatan ini dihadiri oleh Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Dan Guskamlatim) Laksma TNI Wuspo Lukito, dan para pejabat teras Koarmatim serta para Perwira lainnya. (Dispenarmatim).
Wamenhan: Pembangunan Kekuatan Militer Bukan Untuk Offensive
Bandung, DMC – Membangun suatu sistem pertahanan negara adalah hal mutlak bagi suatu negara yang berdaulat seperti juga Indonesia. Dalam implementasi pembangunan sistem pertahanan untuk kekuatan militer, tidak didasarkan pada niat untuk membangun angkatan perang yang besar dan bukan untuk offensive, tetapi didasarkan kepada keinginan untuk memiliki Minimum Essential Force(MEF) atau kekuatan pokok minimal.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanahan Sjafrie Sjamsoeddin saat memberikan pembekalan kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler Angkatan 51 Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad), Rabu (27/3) di Seskoad, Bandung. Hadir mendampingi Wamenhan dalam kesempatan tersebut Komandan Seskoad Mayjen TNI Burhanuddin Siagian.
Lebih lanjut Wamenhan mengatakan, suatu negara yang berdaulat mutlak untuk membangun angkatan perangnya, begitu juga dengan Indonesia sebagai negara yang sah berdaulat harus dapat membangun angkatan perang yang modern dan profesional dalam rangka menjaga keutuhan wilayah, kedaulatan dan keselamatan bangsa.
Menurut Wamenhan, membangun angkatan perang yang modern dan profesional menjadi suatu kewajiban pemerintah dapat dilaksanakan apabila ada pertumbuhan ekonomi.
Manakala pertumbuhan ekonomi telah dapat memberikan kesejahteraan rakyat, maka baru dipikirkan bagaimana pembangunan sistem pertahanan negara.
“Kewajiban permerintah untuk bisa melengkapi angkatan perangnya, bisa dilaksanakan apabila ada pertumbuhan ekonomi. Kita tahu pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih besar dari pertumbuhan ekonomi negara- negara di Eropa, bisa sampai 6,5 persen”, jelas Wamenhan.
Selain kekuatan militer, dalam implementasi pembangunan sistem pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga meliputi pembangunan kekuatan pertahanan nir mliter. Aspek implementasi pembangunan pertahanan nir militer merupakan bagian dari bagaimana untuk menghadapi ancaman non militer.
Dijelaskan Wamenhan bahwa ancaman non militer adalah ancaman yang tidak bersenjata, namun demikian menurut Wamnehan gelombang ancaman non militer akan dapat terjadi lebih besar dibandingkan dengan gelombang ancaman militer.
“Ancaman non mliter dapat menganggu dan melumpuhkan kelangsungan hidup bangsa dan negara, kita tahu perang asimetrik bisa mempengaruhi pola pikir”, ungkapnya.
Pendidikan Reguler Angkatan 51 Seskoad diikuti 292 perwira yang terdiri dari 281 orang perwira TNI AD, dua orang perwira TNI AL, dua orang perwira TNI AU dan tujuh orang perwira siswa mancanegara. Selain diikuti Angkatan 51 Pasis Seskoad, pembekalan Wamenhan tersebut juga dihadiri sejumlah perwira organik Seskoad.