|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
wongedandotcom2 posted on 2-4-2013 01:16 PM 
Komodo sudah di Produksi massal ?
|
|
|
|
|
|
|
|
DPR JAJAKI KERJASAMA PRODUKSI RUDAL KE UKRAINA

Ukraina dipilih sebagai tujuan kunjungan kerja karena memiliki persenjataan berteknologi canggih. Kunjungan ini untuk menindaklanjuti upaya penjajakan kerja sama yang sudah terlebih dulu dilakukan Kementerian Pertahanan.
Pekan depan DPR RI memasuki masa reses. Komisi I sudah menyiapkan sejumlah agenda untuk mengisi masa reses. Salah satunya, kunjungan ke luar negeri dengan tujuan negara Ukraina.
Kunker ke negara di wilayah Eropa Timur itu akan dipimpin Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq dan wakilnya, Agus Gumiwang Kartasasmita dari Fraksi Partai Golkar.
"Rapat Komisi menetapkan, Ukraina akan menjadi tujuan kunker dalam masa reses nanti," ungkap Husnan Bey Fananie usai menghadiri rapat internal Komisi I DPR, Senin (1/4).
Politisi PPP ini mengatakan, kunker ke Ukraina akan dilakukan pada 12-19 April 2013. Rombongan yang berangkat berjumlah 14 orang. Mereka terdiri dari anggota Komisi I mewakili tiap fraksi, staf sekretariat, serta tenaga ahli.
Selain itu, kata Husnan, Komisi I berencana mengajak serta perwakilan dari industri pertahanan dalam negeri. Sebab, Kunjungan ke Ukraina bertujuan meningkatkan upaya kerja sama bidang pertahanan, industri pertahanan, dan alih teknologi alutsista. PT Pindad misalnya, akan dilibatkan untuk menjajaki kerja sama dalam bidang persenjataan.
Ukraina dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan teknologi alutsista. Negara pecahan Uni Soviet itu memiliki peluru kendali jarak jauh berteknologi canggih. Hal itu diketahui Komisi I dari Kementerian Pertahanan yang sudah melakukan penjajakan kesepakatan untuk saling memperkuat pertahanan kedua negara.
"Komisi I ingin melihat secara dekat beberapa tempat industri pertahanan alutsista mereka. Kita tentu akan meminta komitmen mereka untuk alih teknologi saat kita membeli atau meminati produknya," kata Husnan.
Sumber : Jurnamen |
|
|
|
|
|
|
|
DSME Selesaikan Basic Design Kapal Selam Pesanan TNI AL

A ceremony to commemorate the completion of the Indonesian submarine’s basic design was held on 18th March. It is Korea’s first submarine export so DSME received a great deal of media attention when signing the contract.
DSME had 50 basic design drawings approved by the Indonesian Navy and began the structure and production design. The Indonesian submarines will be constructed entirely by DSME instead of depending on German technology. DSME will also carry out the design and material supply autonomously.
During the ceremony, an Indonesian representative said, “DSME and the Indonesian Navy have a good relationship through the submarine depot maintenance. We deeply trust DSME’s technology.”

[/quote]
|
|
|
|
|
|
|
|
Menhan : RI Bangun Jaringan Cyber Defence

Jurnas.com | Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Selasa (2/4) melakukan pertemuan untuk membahas rencana pembangunan jaringan cyber defence yang merupakan bagian dari national cyber security, di kantor Kominfo Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan menjelaskan bahwa cyber defence terkait dengan keutuhan wilayah, menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa yang memerlukan koordinasi.
“Diharapkan pembangunan cyber defence dapat berjalan seiring dengan pembangunan national cyber security yang merupakan lingkup Kemenkominfo,” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.
Lebih lanjut, Menhan menyatakan bahwa cyber defence merupakan bagian dari Sistem Informasi Pertahanan Negara (Sisinfohanneg) yang terdiri pejabat eselon I di lingkungan Kemhan.
Sedangkan Menkominfo menjelaskan pembangunan national cyber security dilatarbelakangi kecenderungan serangan terhadap dunia maya dan fasilitas dunia maya yang semakin meningkat.
Dalam tiga tahun terakhir, kata Tifatul, terdapat 36,3 juta kali serangan terhadap kementerian dan lembaga. Untuk itu kerjasama antar kementerian dan stake holders perlu ditingkatkan dalam mengantisipasi serangan terhadap dunia maya tersebut.
“Ancaman serangan dapat merambah bidang ekonomi, bisnis, instansi-instansi vital seperti PLN, bandar udara, penerbangan dan bursa efek, e-ktp dan hasil-hasil pilkada,” kata Tifatul.
Dia juga mengatakan Kominfo berupaya untuk memberikan alert kepada seluruh stake holders terhadap serangan-serangan yang datang. “Diharapkan seluruh bidang untuk meningkatkan awareness akan datangnya bahaya berupa ancaman cyber,” katanya. |
|
|
|
|
|
|
|
Kemhan – IAMI Bahas Kerjasama Pengadaan 1000 unit.Truk Militer dalam Modernisasi Alutsista

Jakarta, DMC – Kementerian Pertahanan menargetkan akan mempercepat realisasi program modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) sampai tahun 2014 untuk mencapai kekuatan pertahanan negara sampai pada kekuatan pokok minimum.
Salah satunya adalah dengan melakukan pengadaan alat berat berupa truk militer seberat 2,5 ton dan 5 ton sejumlah 1000 unit.
Diharapkan alat berat tersebut dapat difungsikan sebagai alat angkut barang dan prajurit TNI yang pada akhirnya dapat memperkuat pertahanan negara.
Hal tersebut terungkap saat Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima Presiden Direktur PT. Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) MR. Isikawa beserta rombongan di kantor Kemhan, Rabu (3/4).
Untuk itu, Kemhan memandang penting untuk melakukan kerjasama dengan IAMI dalam memproduksi truk militer 2,5 ton dan 5 ton yang baru pertama kali diadakan. Wamenhan berharap kerjasama ini dapat terealisasi sebelum semester kedua pada bulan Oktober 2014.
Lebih lanjut dikatakan Wamenhan, dalam pengadaan truk militer 2,5 ton dan 5 ton ini dapat memfasilitasi personel TNI untuk mobilisasi. Untuk itu dalam pembuatannya diharapkan dapat memenuhi spesifikasi teknis atau military specification yang dibutu*kan TNI dan dalam pengirimannya (delivery) dapat dilakukan secara bertahap.
Menanggapi hal tersebut, Presdir IAMI menyatakan terdapat aspek teknis dalam pengadaan truk militer 2,5 ton dan 5 ton tersebut yaitu aspek availability atau aspek ketersediaan barang dengan tujuan untuk mempercepat jangkauan pelayanan.
Dalam aspek teknis dibutu*kan dukungan baik dari pemerintah Jepang maupun dari distributor lokal yang tersebar di wilayah Indonesia seperti di Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Banjarmasin dan Balikpapan.
Selain itu akan diadakan pelatihan secara periodik dengan satuan-satuan TNI yang berada di daerah-daerah atau kodam-kodam. Disamping itu juga, IAMI mengadakan program after sales service atau technical advisor dengan melakukan konsultasi secara berkala dan field advisor pada saat menghadapi permasalahan teknis ataupun pada kondisi baik.
Selain itu terdapat juga aspek affordability atau aspek keterjangkauan yang bertujuan untuk memberi dukungan spare part dengan harga yang kompetitif.
Untuk program maintenance, akan diadakan pelatihan secara periodik di satuan-satuan TNI di daerah, baik dalam pengoperasian maupun repair and maintain.
Untuk mendukung hal tersebut, akan diperkuat dengan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai payung hukum atau pegangan yang kuat untuk meningkatkan kerjasama dan solidaritas. Selain di Indonesia, produk ini juga diperkenalkan diberbagai negara seperti di Thailand. |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Beli 5 Pesawat C-130 Ex Australia

Indonesia is to buy five of Australia's second-hand C-130 Hercules military planes after discussions between defence ministers.
Foreign Minister Bob Carr and Defence Minister Stephen Smith held talks in Jakarta with their Indonesian counterparts.
Australia had already gifted four of the heavy-lift planes to Indonesia and last September Mr Smith told Indonesian defence minister Purnomo Yusgiantoro a few more were available.
Mr Purnomo says Indonesia wants to buy them, with Australia offering what it calls bargain prices.
Indonesia has embarked on a big military modernisation and expansion, buying fighter jets, missiles and building its own attack ships.
But Mr Purnomo says military modernisation should not be confused with an arms race.
Asylum seeker cooperation was at the top of the agenda of the talks, including the possibility of joint sea patrols.
However, there was no major announcement on asylum seekers.
In a media release written in Indonesian for local media, the defence ministry said the main reason Australia considered Indonesia a partner is because of illegal immigrants - the term often used locally for asylum seekers.
http://www.abc.net.au/news/2013- ... rcules-sale/4608200 |
|
|
|
|
|
|
|
Koarmatim akan Uji Senjata Strategis di Laut Jawa

Surabaya - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) kembali akan mengadakan uji coba senjata strategis. Uji coba bersandikan 'Gladi Parsial IV' dilaksanakan di Laut Jawa.
Dari rilis yang diterima detiksurabaya.com, Rabu (3/4/2013) Koarmatim telah menggelar Latihan Pos Komando (Latposko) di Gedung Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya.
Latihan uji coba senjata strategis yang akan dilaksanakan di Laut Jawa ini merupakan uji coba Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang dipersiapkan untuk Latihan Gabungan TNI Tahun 2013. Dalam latihan ini, TNI akan menggelar latihan yang melibatkan tiga unsur kekuatan matra TNI, yaitu matra darat, matra laut dan matra udara.
Untuk latihan uji coba senjata strategis, Koarmatim akan mengerahkan kapal-kapal perangnya sebanyak 13 kapal perang dari berbagai type, dengan berbagai senjata andalan strategis yang dimiliki oleh masing-masing kapal perang.
Kapal perang atau KRI yang terlibat itu antara lain KRI Sultan Hansanudin-366, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Sultan Iskandar Muda –367, KRI Yos Sudarso-353, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355,KRI Hiu-804 KRI Kerapu-812,KRI Kakap-811,KRI Cut Nyak Dien-375, KRI Sutanto-877, KRI Makassar-590, KRI Cakra-401 serta 1 helikopter dan pesawat Cassa sebagai Patroli Maritim.
Sedangkan senjata strategis yang akan diujicobakan itu antara lain, Rudal C-802, Rudal exocet MM -40, RBU -6000 dan torpedo sut. Torpedo Sut nantinya akan ditembakan oleh Kapal selam KRI Cakra-401, Rudal Exocet MM-40 akan ditembakan oleh kapal Sigma Class buatan Belanda, Rudal C-802 akan ditembakan oleh kapal jenis Vanspeijkh juga buatan Belanda dan RBU 6000 akan ditembakan oleh kapal jenis Parcim.
Kapal perang yang melakukan penembakan senjata strategis ini merupakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) dan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmatim.
Mesin-mesin perang Koarmatim ini akan segera bergerak menuju Laut Jawa, seusai melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) dan Tactical Game (TG) di Pusat Latihan Elektronika dan Pengendalian Senjata (Puslatlekdalsen) Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kobangdikal) tanggal 4-9 April mendatang.
Materi latihan yang akan dilaksanakan meliputi Check komunikasi, keluar pelabuhan, melewati medan ranjau/ Mine Field Transit, pertahanan udara / Adex, Screen Exercise, Aswex dan penembakan RBU-6000, Helly Cross Deck/Touch and Go Exercise, Gunnex sasaran tomatto Killer, Sul sasaran Tomatto Killer, prosedur penembakan exocet MM-40, prosedur penembakan rudal C-802, prosedur penembakan torpedo Sut, Anti Air Rapid Open Fire Exercise (AAROFEX) dan masuk pelabuhan.
Latihan ini bertujuan untuk memantapkan profesionalisme prajurit matra laut dan kesiapsiagaan KRI atau pesawat udara guna melaksanakan manuvra taktis penembakan senjata strategis dalam rangka mendukung latihan gabungan TNI Tahun 2013.
http://surabaya.detik.com/read/2 ... ategis-di-laut-jawa
|
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Akan Membeli 7 CN-295,Total jadi 16 Unit untuk 1 skuadron CN-295
Indonesia could order seven additional C295s

Indonesia could obtain up to seven additional Airbus Military C295 tactical transport aircraft, which would bring its eventual total of the type to 16 examples.
"The air force requires an additional seven aircraft," says Arie Wibowo, vice-president marketing and sales for PT Dirgantara Indonesia (PTDI). "Having 16 will allow them to form a full squadron."
Jakarta entered a deal for nine C295s at the Singapore air show in February 2012.
In addition to Jakarta's air force requirements, PTDI is promoting two C295s to the Indonesian National Police. The police would use them to transport special counter-terrorism teams.
PTDI is also working with Airbus Military to promote the twin-engined turboprop to Malaysia and the Philippines.
Jakarta has already received two completed aircraft (designated CN-295 in Indonesian service) from Airbus Military's Seville factory. The next five aircraft will be delivered in a green condition, with PTDI to customise the aircraft at a new Bandung delivery centre that it has set up for the programme.
The last two aircraft of the original nine will be produced at a Bandung final assembly line, using kits sent from Airbus Military. The final assembly line would be used for the potential follow-on order for seven aircraft.
Wibowo says PTDI also acts as a tier one supplier in the programme, producing the rear fuselage and the tail empennage.
http://www.flightglobal.com/news ... ional-c295s-384135/
Data jumlah pesanan mesin pesawat sesuai dengan data di SIPRI |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Defence & Security Report Q2 2013 - New Market Research Report



02.04.2013 18:17:32 -
(live-PR.com) - BMI's Indonesia Defence & Security Report for Q2 2013 examines the country's strategic position in the South East Asian region and the wider world. It provides an overview of the contemporary geopolitical challenges facing the country, and the developments it may face in the future.
The report examines the trends occurring in Indonesia's current and future defence procurement, and the order of battle across its armed forces. The report's general conclusion is that after many years of strategic isolation, Indonesia is emerging as an important player in the Asia-Pacific region.
In keeping with this development, the Indonesian military, after years of underinvestment and foreign vilification over its activities in East Timor, is starting to reap the rewards of an increasing defence budget and also of the country's improving international reputation.
First, this means that the Indonesian armed forces are beginning to procure advanced new equipment to replace an inventory that is generally nearing obsolescence. New materiel on order includes Apache Longbow attack helicopters from the United States, Sukhoi fighters from Russian, light combat aircraft from Brazil, tactical transport planes from Spain, and advanced trainer aircraft and diesel-electric submarines from South Korea.
A fast-growing defence budget has of course enabled these acquisitions. In late 2012, Indonesia announced still more procurements, including Javelin anti-tank guided missiles from US contractor Raytheon, and the potential acquisition of three offshore patrol vessels from BAE Systems.
Secondly, thanks to its much-improved international reputation, Jakarta is now in a position to obtain used military equipment on relatively favourable terms. Among the second-hand items that Indonesia has acquired relatively cheaply are armoured vehicles, including main battle tanks, from Germany, F-16C/D fighters from the US, and C-130 transport aircraft from Australia.
Thirdly, Indonesia is beginning to revamp its underperforming domestic defence industry, with a view to achieving self-reliance in key equipment areas in the future. In Asia, key defence industry partners now include China, India and South Korea, with Japan also opening discussions on increasing military cooperation in early 2013.
Further afield Australia and the UK have recently signed deals with Jakarta aimed at assisting the development of local industry while boosting market access for British and Australian companies. UK Defence Minister Philip Hammond visited Jakarta in January 2013 to push for British participation in Indonesian defence programmes.
The US is also ready to support Indonesia's industrial modernisation, with Lockheed Martin expressing a desire to work with local companies in Indonesia in upgrading the air force's existing fleet of F-16A/Bs.
Finally, Indonesia's stature has risen considerably within its own region. As the host nation of ASEAN, Indonesia has come to be seen as something of an honest broker by others in the region, and Jakarta has played an active role in attempting to mediate disputes between China and ASEAN members over territories in the South China Sea, for example.
Meanwhile, other countries, such as Australia, now see closer ties with Indonesia as a cornerstone of their foreign policy.
The only serious clouds on the horizon for Indonesia are domestic, and the government of Susilo Bambang Yudhoyono has struggled to make headway with its internal security agenda.
Having seen his efforts to establish a new National Security Council frustrated in parliament, Yudhoyono issued a Presidential Instruction in early 2013 which sought to achieve much the same ends, namely to facilitate agency
collaboration and military intervention in the event of domestic crises, such as social conflicts (which are a growing problem in Indonesia). However, the president's critics have said that he is undermining human rights, while NGOs point out that the government already had the power to intervene and prevent social conflicts, and in particular violence against religious minorities.
Over the last quarter BMI has revised the following forecasts/views:
* The implications of President Yudhoyono's Instruction 2/2013 on national security are discussed in detail, as are Indonesia's latest internal security developments.
* Indonesia's latest military procurements are also reviewed in detail. In addition to the deals described above, Russia confirmed that it was providing U$400mn in credit to Jakarta for military procurements; Japan is attempting to sell its U-2 seaplane to Indonesia; and South Korea is targeting Indonesia, now one of its key export markets, as a possible first customer for its Surion utility helicopter.
* Jakarta is to provide a U$144mn cash injection to the country's main state-run defence firms, while pressing overseas partners to put Indonesian defence industry development at the heart of any proposed military sales.
http://www.live-pr.com/en/indone ... t-q-r1049959752.htm |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Abstain Soal Traktat Perdagangan Senjata di PBB

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, Rabu, 4 April 2013 menyatakan penjualan senjata membuat konflik di dunia makin berlarut-larut dan mengakibatkan jatuhnya korban yang besar di kalangan masyarakat sipil. Akan tetapi, pemerintah memilih bersikap abstain soal traktat yang mengatur soal perdagangan senjata global tersebut.
Traktat tersebut dibahas dalam sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa, 2 April 2013. Perjanjian itu akhirnya disetujui melalui voting dengan hasil 154 suara menyatakan setuju, tiga menolak, dan 23 abstain.
Tiga negara yang menolak traktat itu adalah Iran, Suriah, dan Korea Utara. Negara yang bersikap abstain seperti Indonesia, antara lain Rusia dan Cina, yang dikenal sebagai dua negara produsen senjata terbesar.
Alasan pemerintah Indonesia bersikap abstain karena perjanjian itu mensyaratkan soal hak asasi manusia di dalamnya.
"Draft yang dihadapan kita seolah-olah memberikan kesan bahwa ekspor alat persenjataan ini ada semacam kondisionalisasinya, yang mengaitkannya dengan pelanggaran HAM," kata Marty usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr dan Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith di Jakarta, kemarin.
Dia menampik anggapan sikap tersebut menyiratkan adanya keberatan Indonesia karena perdagangan senjata dikaitkan dengan isu HAM. "Permasalahannya, kita tidak bisa memberikan semacam status hukum kepada pandangan yang menyatakan penjualan senjata itu ada kondisionalitas. Prakondisi ini akan melanggar undang-undang," kata Marty.
Dia menambahkan, penetapan kondisionalitas itu bertentangan dengan pasal 43 ayat 5 Undang Undang No. 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan yang menyatakan Indonesia melarang impor senjata apabila ada kondisionalitas politik yang menyertainya.
Dengan bersikap abstain, kata Marty, Indonesia juga memberikan kesempatan untuk mempelajari traktat penjualan senjata global dari berbagai dimensi, termasuk politik dan hukum. "Ini menunjukkan kita sangat berhati-hati dan tidak gegabah," katanya.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menambahkan, Indonesia sudah memiliki regulasi yang mengatur industri pertahanan serta ekspor-impor senjata. "Kita berpegang pada peraturan itu," katanya.
Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr, usai bertemu Marty mengatakan, Australia akan menjadi negara pertama yang menandatangai traktat tersebut. Ia menyebut perdagangan senjata ilegal di dunia sudah sangat mengkhawatirkan. Namun dia menghormati posisi yang diambil Indonesia.
Pembahasan soal traktat perdagangan senjata di forum PBB tersebut merupakan buah dari kampanye enam tahun koalisi organisasi non-pemerintah, termasuk Amnesty International dan Oxfam.
Menurut taksiran Amnesty International dan Oxfam, perdagangan senjata global diperkirakan bernilai antara US$ 60 miliar dan US$ 70 miliar per tahun. Sedangkan jumlah orang yang terbunuh akibat senjata ilegal sekitar 750.000 orang per tahun.
http://www.tempo.co/read/news/20 ... Perdagangan-Senjata
|
|
|
|
|
|
|
|
Korsel Tawarkan Kapal Laut Terbang


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Aron Flying Ship Ltd, menawarkan alat utama sistem senjata (alutsista) berupa kapal laut terbang (flying ship) kepada sejumlah pemangku kepentingan, seperti Kementerian Pertahanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Badan SAR Nasional. Hal itu terungkap ketika Aron Flying Ship dengan seri M-50 melakukan demonstrasi di Dermaga Pondok Dayung, kawasan TNI Angkatan Laut, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (4/4).
Presiden Direktur Aron Flying Ship Ltd, Hyunwook Cho, mengatakan pesawat itu merupakan produk pertama di dunia yang menawarkan kapal berkecepatan tinggi di laut dan bisa terbang.
Ketika berada di laut, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 54 knots atau 100 kilometer per jam, sedangkan saat terbang menjadi berlipat dua pada kisaran 220 kilometer per jam. Kapal yang menggunakan bahan bakar sejenis pertamax ini pun diklaim hemat energi.
"Dengan 200 liter bensin bisa terbang sejauh 800 kilometer. Performa di laut pun bisa lima kali lebih cepat dari speedboat," katanya.
Untuk bisa take off, kapal terbang ini hanya membutu*kan landasan air sepanjang 200--400 meter. Kapal ini diklaim mampu landing di perairan laut dengan kedalaman 50 sentimeter. Bahkan, kata dia, 'flying ship' ini bisa terbang walaupun ombak di laut mencapai 2 meter.
"Ini terjadi karena mesin yang digunakan berkekuatan 250 tenaga kuda. Dengan spesifikasi ini, 'flying ship' sangat berguna untuk pengintaian, navigasi, bahkan penyelamatan. Apalagi di Indonesia yang lautnya melimpah," katanya menjelaskan.
Pesawat Aron juga dinilai sebagai solusi bagi permasalahan laut yang dihadapi Indonesia, terutama penyelamatan di laut (sea rescue) dan pertahanan laut (defence). Hyunwook juga menjamin bahwa pesawat ini aman dan nyaman, bahkan nyaris tak ada getaran sewaktu terbang.
Kelebihan lain, kapal ini juga tak terdeteksi radar karena hanya bisa terbang rendah maksimal 150 meter di bawah permukaan laut. "Kapal ini juga bisa dipergunakan malam hari untuk pengintaian karena dilengkapi inframerah," ujarnya.
Adapun bahan bodi yang digunakan kapal ini adalah kevlar komposit karbon atau bahan yang kerap digunakan untuk rompi antipeluru. Dengan demikian, bodinya kuat walaupun menumbuk benda keras yang mengapung di permukaan laut. Bobot kapal tipe M-50 ini mencapai 1,7 ton.
Kapal yang dikembangkan selama 15 tahun ini sudah menarik peminat di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Kolombia, dan Filipina.
Keistimewaan lain, dalam keadaan mesin mati, kapal ini masih bisa bergerak maju-mundur dan berputar hingga 360 derajat. Kapal dengan sayap di bawah ini juga sudah dilengkapi radar dan senjata ringan.
Namun, sejumlah keunggulan yang ditawarkan itu tak serta-merta membuat pejabat di Indonesia langsung kepincut. Undangan dari TNI AU Kolonel Amrizal mempertanyakan sertifikasi apa saja yang telah didapat kapal ini.
"Saya lihat dari bodinya, kapal ini sepertinya tak layak untuk dipakai di laut lepas. Kekuatan terbangnya pun
terbatas," katanya.
Kapal ini hanya memiliki panjang 10 meter, rentang sayap 12 meter, dan tinggi 3 meter. Untuk tipe M-50, kapasitas penumpang hanya empat orang, belum termasuk pilot dan kopilot. Adapun untuk tipe M80, kapal ini sedikit lebih jembar dan mampu mengangkut delapan orang.
Jenis pesawat lainnya yang dimiliki Aron Flying Ship, yakni Aron MK80 yang dapat digunakan untuk kepentingan militer dan Aron M200 yang memiliki kapasitas 20 orang.
Irjen Kemhan Laksamana Madya TNI Sumartono mengatakan bahwa pesawat Aron lebih cocok untuk penyelamatan di laut, sementara pesawat untuk kepentingan militer perlu dikembangkan lagi. "Akan tetapi, bila untuk pengamatan maritim dan intelijen, saya kira masih memadai," katanya.
Untuk pembelian pesawat itu, kata Sumartono, Kemhan akan melakukan pengkajian dari berbagai aspek, bagaimana cara pemeliharaannya, anggarannya bagaimana, apakah bisa dilakukan alih teknologi (transfer of technology/ TOT).
"Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Namun, secara keseluruhan pesawat tersebut bagus," tuturnya.
Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati yang juga menyaksikan demonstrasi perdana itu menilai kapal ini sangat cocok untuk menjaga keamanan laut di Indonesia. "Terutama untuk mencegah 'illegal logging' dan 'illegal fishing' yang masih marak di sini," katanya.
Dengan harga yang ditawarkan sebesar lima juta dolar Amerika, Susaningtyas melihat angka itu relatif cukup murah dengan kemampuannya yang komplit. "Ada baiknya Indonesia memiliki kapal jenis ini, terutama untuk menjaga daerah kepulauan," ujarnya. |
|
|
|
|
|
|
|
HangPC2 posted on 2-4-2013 01:18 PM 
Komodo sudah di Produksi massal ?
sudah.. untuk TNI dan polisi.. yang paling banyak varian mistral
|
|
|
|
|
|
|
|
HangPC2 posted on 2-4-2013 01:18 PM 
Komodo sudah di Produksi massal ?
Esemka juga udah pak cik...
Mobil Esemka Mulai Dinikmati Konsumen April 2013
Senin, 4 Maret 2013, 20:23
Iwan Kurniawan, Fajar Sodiq (Solo)
VIVAnews - Produsen mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi akan melakukan penyerahan perdana mobil Esemka kepada pemesan pada April 2013 mendatang. Jumlah mobil Esemka yang akan diserahkan secara perdana tersebut mencapai 40 unit.
Humas PT SMK, Sabar Budi, mengatakan perusahaan telah menjanjikan kepada para konsumen bahwa mobil Esemka pada Maret-April 2013 sudah dapat diserahkan.
"Sebenarnya bulan April itu target penyerahan kepada pemesan. Nanti jumlah mobil yang diserahkan secara perdana kira-kira antara 20 sampai 40 unit," katanya kepada VIVAnews, Senin, 4 Maret 2013.
Ia menjelaskan penyerahan perdana mobil Esemka ini sebagai bukti bahwa pihaknya serius dalam memproduksi mobil Esemka yang dipopulerkan oleh Joko Widodo. Hal ini menjawab kesangsian masyarakat apakah proyek mobil Esemka ini serius apa tidak.
"Setelah diserahterimakan kepada pemesan, artinya sudah secara resmi mobil Esemka diperdagangkan," katanya.
Menurutnya, mobil Esemka yang akan diterima konsumen tengah menjalani proses produksi di Tangerang, mengingat proses perakitan baru bisa dilakukan di sana.
Ia menargetkan dalam kurun waktu satu tahun ke depan jumlah tempat perakitan mobil Esemka ada 33 titik. Sedangkan di Solo nantinya akan ada 3 titik assembly line," katanya.
Rencananya, mobil yang akan diserahkan adalah jenis Sport Utility Vehicle (SUV) Rajawali dan pick-up Bima. Dua tipe mobil tersebut telah mengantongi berbagai surat izin yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian.
|
|
|
|
|
|
|
|
HangPC2 posted on 2-4-2013 01:18 PM 
Komodo sudah di Produksi massal ?
indonesian aerospace industry
Ⓑung Karno dalam pidato di Hari Penerbangan Nasional 9 April 1962 mengatakan : "…, tanah air kita adalah tanah air kepulauan, tanah air yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang dipisahkan satu dari yang lain oleh samudra-samudra dan lautan-lautan. … tanah air kita ini adalah ditakdirkan oleh Allah SWT terletak antara dua benua dan dua samudra.
Maka bangsa yang hidup di atas tanah air yang demikian itu hanyalah bisa menjadi satu bangsa yang kuat jikalau ia jaya bukan saja di lapangan komunikasi darat, tetapi juga di lapangan komunikasi laut dan di dalam abad 20 ini dan seterusnya di lapangan komunikasi udara."
PK.KKH
Pada tahun 1938 atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist - perancang PK.KKH - dibuat lagi pesawat lebih kecil di bengkel Jl. Kebon Kawung, Bandung.
Pada tahun 1938 atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist - perancang PK.KKH - dibuat lagi pesawat lebih kecil di bengkel Jl. Kebon Kawung, Bandung.

WEL-X / RI-X
Selain itu juga pada tahun 1948 berhasil dibuat pesawat terbang bermotor dengan mempergunakan mesin motor Harley Davidson diberi tanda WEL-X hasil rancangan Wiweko Soepono dan kemudian dikenal dengan register RI-X.
Era ini ditandai dengan munculnya berbagai club aeromodeling, yang menghasilkan perintis teknologi dirgantara, yaitu Nurtanio Pringgoadisurjo.

Rancangan Wi-weko Soepono diberi tanda WEL-X yang dibuat pada tahun 1948, dengan menggunakan mesin Harley Davidson Kemudian kegiatan ini terhenti karena pecahnya pemberontakan Madiun dan agresi Belanda.

Replika RI-X
SIKUMBANG NU-200
Pada 1 Agustus 1954 berhasil diterbangkan prototipe "Si Kumbang", sebuah pesawat serba logam bertempat duduk tunggal yang dibuat sesuai dengan kondisi negara pada waktu itu. Pesawat ini berhasil di buat / produksi tiga buah.








Si Kumbang"
BELALANG 89
Pada 24 April 1957, Seksi Percobaan ditingkatkan menjadi Sub Depot Penyelidikan, Percobaan & Pembuatan berdasar Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara No. 68.
Setahun kemudian, 1958 berhasil diterbangkan prototipe pesawat latih dasar "Belalang 89" yang ketika diproduksi menjadi Belalang 90. Pesawat yang diproduksi sebanyak lima unit ini dipergunakan untuk mendidik calon penerbang di Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat.

"Belalang 89"
KUNANG NU-25
Di tahun yang sama berhasil diterbangkan pesawat olah raga "Kunang 25". Filosofinya untuk menanamkan semangat kedirgantaraan sehingga diharapkan dapat mendorong generasi baru yang berminat terhadap pembuatan pesawat terbang.


"Kunang 25".
UPAYA PENDIRIAN INDUSTRI PESAWAT TERBANG
Sesuai dengan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dan untuk memungkinkan berkembang lebih pesat, dengan Keputusan Menteri / Kepala Staf Angkatan Udara No. 488, 1 Agustus 1960 dibentuk Lembaga Persiapan Industri Penerbangan / LAPIP. Lembaga yang diresmikan pada 16 Desember 1961 ini bertugas menyiapkan pembangunan industri penerbangan yang mampu memberikan dukungan bagi penerbangan di Indonesia.
Mendukung tugas tersebut, pada tahun 1961 LAPIP mewakili pemerintah Indonesia dan CEKOP mewakili pemerintah Polandia mengadakan kontrak kerjasama untuk membangun pabrik pesawat terbang di Indonesia.
Kontrak meliputi pembangunan pabrik, pelatihan karyawan serta produksi di bawah lisensi pesawat PZL-104 Wilga, lebih dikenal Gelatik. Pesawat yang diproduksi 44 unit ini kemudian digunakan untuk dukungan pertanian, angkut ringan dan aero club.
Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, tahun 1965 melalui SK Presiden RI - Presiden Soekarno, didirikan Komando Pelaksana Proyek Industri Pesawat Terbang (KOPELAPIP) - yang intinya LAPIP - serta PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari.
Pada bulan Maret 1966, Nurtanio gugur ketika menjalankan pengujian terbang, sehingga untuk menghormati jasa beliau maka LAPIP menjadi LIPNUR / Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio.
Dalam perkembangan selanjutnya LIPNUR memproduksi pesawat terbang latih dasar LT-200, serta membangun bengkel after-sales-service, maintenance, repair & overhaul.
Pada tahun 1962, berdasar SK Presiden RI - Presiden Soekarno, didirikan jurusan Teknik Penerbangan ITB sebagai bagian dari Bagian Mesin. Pelopor pendidikan tinggi Teknik Penerbangan adalah Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie. Kedua tokoh ini adalah bagian dari program pengiriman siswa ke luar negeri (Eropa dan Amerika) oleh Pemerintah RI yang berlangsung sejak tahun 1951.
Usaha-usaha mendirikan industri pesawat terbang memang sudah disiapkan sejak 1951, ketika sekelompok mahasiswa Indonesia dikirim ke Belanda untuk belajar konstruksi pesawat terbang dan kedirgantaraan di TH Delft atas perintah khusus Presiden RI pertama.
Pengiriman ini berlangsung hingga tahun 1954. Dilanjutkan tahun 1954 - 1958 dikirim pula kelompok mahasiswa ke Jerman, dan antara tahun 1958 - 1962 ke Cekoslowakia dan Rusia.
Perjalanan ini bertaut dengan didirikannya Lembaga Persiapan Industri Pesawat Terbang (LAPIP) pada 1960, pendirian bIdang Studi Teknik Penerbangan di ITB pada 1962, dibentuknya DEPANRI (Dewan Penerbangan dan Antariksa Republik Indonesia) pada 1963.
Kemudian ditindaklanjuti dengan diadakannya proyek KOPELAPIP (Komando Pelaksana Persiapan Industri Pesawat Tebang) pada Maret 1965. Bekerjasama dengan Fokker, KOPELAPIP tak lain merupakan proyek pesawat terbang komersial.
Sementara itu upaya-upaya lain untuk merintis industri pesawat terbang telah dilakukan pula oleh putera Indonesia - B.J. Habibie - di luar negeri sejak tahun 1960an sampai 1970an. Sebelum ia dipanggil pulang ke Indonesia untuk mendapat tugas yang lebih luas.
Di tahun 1961, atas gagasan BJ. Habibie diselenggarakan Seminar Pembangunan I se-Eropa di Praha, salah satu adalah dibentuk kelompok Penerbangan yang di ketuai BJ. Habibie.
GELATIK PZL-104





PZL-Okecie PZL-104 Gelatik-C


Nurtanio Pringgoadisuryo, lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923 - meninggal 21 Maret 1966 pada umur 42 tahun adalah sebagai perintis industri penerbangan Indonesia.
Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.
Pada tahun 1965 Berdiri KOPELAPIP (Komando Pelaksana Industri Pesawat Terbang) dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari melalui Dekrit Presiden. Setelah pada tahun 1966 Nurtanio meninggal Pemerintah menggabungkan KOPELAPIP dan PN.
Industri Pesawat Terbang Berdikari menjadi LIPNUR kependekan dari Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio untuk menghormati kepeloporan almarhum Nurtanio.

Kemudian setelah itu datanglah BJ Habibie yang mengubah LIPNUR menjadi IPTN yang dikemudian hari sempat tercatat sebagai industri pesawat terbang termaju di negara berkembang.
IPTN

Industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur.
Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
N-250

Pesawat N250 Gatot Kaca (Foto AIRLINERS.NET)
Pesawat N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia.
berbeda dengan pesawat sebelumnya seperti CN-235 dimana kode CN menunjukkan CASA-Nusantara atau CASA-Nurtanio, yang berarti pesawat itu dikerjakan secara patungan antara perusahaan CASA Spanyol dengan IPTN. Pesawat ini diberi nama gatotkoco (Gatotkaca).
Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995).
Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997. Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh B.J. Habibie setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan perubahan di Indonesia yang dianggap demokratis.
Namun untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing harga di pasar internasional, beberapa performa yang dimilikinya dikurangi seperti penurunan kapasitas mesin,dan direncanakan dihilangkannya Sistem fly-by wire.
Pertimbangan B.J. Habibie untuk memproduksi pesawat itu (sekalipun sekarang dia bukan direktur IPTN) adalah diantaranya karena salah satu pesawat saingannya Fokker F-50 sudah tidak diproduksi lagi sejak keluaran perdananya 1985, karena perusahaan industrinya, Fokker Aviation di Belanda dinyatakan gulung tikar pada tahun 1996.
Performa Pesawat
Pesawat ini menggunakan mesin turboprop 2439 KW dari Allison AE 2100 C buatan perusahaan Allison. Pesawat berbaling baling 6 bilah ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 610 km/jam (330 mil/jam) dan kecepatan ekonomis 555 km/jam yang merupakan kecepatan tertinggi di kelas turprop 50 penumpang.
Ketinggian operasi 25.000 kaki (7620 meter) dengan daya jelajah 1480 km. (Pada pesawat baru, kapasitas mesin akan diturunkan yang akan menurunkan performa).

Berat dan Dimensi
* Rentang Sayap : 28 meter
* Panjang badan pesawat : 26,30 meter
* Tinggi : 8,37 meter
* Berat kosong : 13.665 kg
* Berat maksimum saat take-off (lepas landas) : 22.000 kg
(Meski mesin N 250 diturunkan kemampuannya, dimensi tidak akan diubah)
Sejarah
Rencana pengembangan N-250 pertama kali diungkap PT IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia, Indonesian Aerospace) pada Paris Air Show 1989. Pembuatan prototipe pesawat ini dengan teknologi fly by wire pertama di dunia dimulai pada tahun 1992.
Pesawat pertama (PA 1, 50 penumpang) terbang selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995. Sedangkan PA2 (N250-100,68 penumpang) sedang dalam proses pembuatan.
|
|
|
|
|
|
|
|
130 Prajurit Marinir Berangkat Jaga Pulau Sebatik

Metrotvnews.com, Surabaya: Sebanyak 130 prajurit anggota Satuan Tugas Marinir Ambalat XVI dengan Komandan Satgas Kapten Marinir M Ali Wardana berangkat ke perbatasan Indonesia-Malaysia yakni Pulau Sebatik.
Keberangkatan satgas yang menggantikan Satgasmar Ambalat XV dengan menggunakan KRI Teluk Parigi - 539 itu dilepas Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Markos di dermaga Ujung, Surabaya, Sabtu (6/4).
Sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar Ambalat XVI telah diinspeksi oleh Komandan Korps Marinir Mayjen A Faridz Washington pada 26 Maret 2013.
Selain itu, personel yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVI juga telah menerima pembekalan-pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan humaniter, dan pengetahuan hukum laut internasional.
Mereka juga menerima bekal tentang gambaran situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan dan pengetahuan agama, adat istiadat, bahasa yang dipakai masyarakat Pulau Sebatik, serta Latihan Pratugas di Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati Pasuruan.
Ke-130 personel Satgasmar Ambalat XVI tersebut akan menempati beberapa pos yaitu Sei Pancang, Sei Taiwan, Balansiku, Sei Bajau, Tembaring, Bambangan, dan Nunukan. (Antara) |
|
|
|
|
|
|
|
HangPC2 posted on 2-4-2013 01:18 PM 
Komodo sudah di Produksi massal ?
belum Hang,
hanya beberapa unit untuk TNI dan beberapa unit utk Polri
|
|
|
|
|
|
|
|
HangPC2 posted on 2-4-2013 01:08 PM 
Camo MARINIR baru ?
patternnya memang patern marinir yang lama tahun 60an,(saat di sebut KKO) tapi sekarang sudah di permak lagi.
|
|
|
|
|
|
|
|
biar tidak bias and hope they face public trial
Diponegoro TNI commander replaced
The Jakarta Post, Jakarta | National | Sat, April 06 2013, 1:24 PM
Indonesian Military (TNI) headquarters has announced its intention to replace Diponegoro Regional Military Command (Kodam) commander Maj. Gen. Hardiono Saroso with Maj. Gen. Sunindyo, a former member of the Army's Special Forces (Kopassus), who is currently posted as the Army chief of staff’s personal assistant.
Army spokesman Brig. Gen. Rukman Ahmad said the replacement would be made official on Monday next week, tribunnews.com reported on Saturday.
Hardiono will be posted as army chief of staff's expert staff.
When asked whether the rotation had anything to do with the recent attack on Sleman Prison, which claimed the lives of four detainees, Rukman rejected the claim, adding that the move was normal following a tour of duty.
Maj. Gen. Hardiono had been widely criticized for his statement denying the involvement of the military in the Sleman Prison killings on the day after the attack.(dic) |
|
|
|
|
|
|
| |
|