Ratusan Prajurit TNI Diterjunkan di Perbatasan Malaysia
Sebanyak 650 prajurit Batalyon 403 Kentungan Sleman akan dikirim ke perbatasan kawasan Kalimantan-Malaysia. Mereka akan diberangkatkan akhir bulan ini, untuk fokus pengamanan konflik di jalur darat.
Wakasad TNI AD Letjen TNI Moeldoko menyatakan, secara materiil para prajurit sudah siap diberangkatkan. Namun yang jauh lebih penting adalah faktor fisik dan psikologis.
"Banyak hal yang perlu diwaspadai. Apalagi di kawasan perbatasan sekarang marak kegiatan ilegal seperti peredaran narkoba, dan penyelundupan berbagai barang," katanya di Sleman, Jumat (12/4).
Masa tugas prajurit ini di daerah perbatasan ini adalah enam bulan. Setelahnya, mereka akan kembali dan digantikan anggota lain. Batalyon 403 Kentungan juga satu perwira TNI sebagai dokter, tiga bintara perawat, dan empat prajurit wanita sebagai tenaga medis.
Melalui tugas ini diharapkan mereka bisa mencermati langsung situasi di wilayah perbatasan. Selain itu juga untuk mengasah naluri tempur prajurit.
Analisis : Penyusutan Jumlah Pasukan TNI Hingga Tahun 2029
Jumlah pasukan TNI akan terus disusutkan secara bertahap. Jika saat ini jumlahnya sekitar 470.000 personil, maka pada tahun 2029 diproyeksikan tinggal 300.000 personil.
Di era perang modern, jumlah pasukan bukan segala-galanya, walau asumsi ini masih menjadi perdebatan. Jika mengacu kepada strategi Uni Soviet pada Perang Dunia II, pernyataan Stalin bahwa Quantity is Quality terbukti sukses di lapangan saat menghadapi invasi Jerman.
Namun teknologi militer terus berkembang dan muncul juga pemikiran jumlah pasukan bukan hal terpenting, melainkan persenjataan dan kesiapan tentara itu sendiri.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan sendiri menilai, kesiapan alat utama sistem senjata yang dimiliki oleh TNI masih sekitar 50 persen. Jumlah dan kualitas alutsistanya masih minim, baik dari segi umur maupun teknologi.
Konsekuensinya 50 persen dari jumlah prajurit tidak siap tempur dalam kondisi optimal karena tidak didukung alutsista yang memadai. Lebih parah lagi, anggaran belanja TNI yang diberikan pemerintah justru lebih banyak untuk belanja pegawai (gaji, tunjangan, pensiun, dll), bukan untuk belanja modal atau pembelian alutsista.
Belanja pegawai lebih tinggi daripada belanja modal menyebabkan tidak ada investasi di human investment melainkan human consumption.
Dengan disusutkannya jumlah pasukan, diharapkan kurva anggaran belanja TNI tidak gemuk untuk anggaran belanja pegawai, melainkan bisa berimbang dengan modernisasi alutsista. Sebagian anggaran bisa dialihkan untuk pendidikan, pelatihan dan terutama kesejahteraan prajurit yang lebih baik.
Mengapa penyusutan hingga tahun 2029 ?. Penyusutan dilakukan bertahap dengan memperkecil rasio jumlah perekrutan prajurit dibandingkan jumlah yang pensiun. Jika kita cermati prosentase perekrutan saat ini, lebih kecil dari prosentase yang pensiun per tahun.
Seiring dengan penyusutan jumlah anggota TNI, Dephan mendorong kenaikan anggaran belanja TNI. Jika anggaran pertahanan bisa ditingkatkan menjadi 2 persen dari PDB, maka selama 15-20 tahun, kesiapan alutsista yang dimiliki oleh TNI bisa mencapai 70 hingga 90 persen.
Berdasarkan data SIPRI 2010, anggaran belanja militer Indonesia 0,9 persen dari Produk Domestik Brutto (PDB) 2009. Sementara menurut Wapres Boediono (Nov 2012), belanja militer Indonesia lebih kecil lagi yakni 0,7 dari PDB.
Untuk menutupi gap “Quantity is Quality” maka TNI akan mendorong dipercepatnya RUU Komponen Cadangan. Anggota komponen cadangan akan dibentuk melalui proses pelatihan dasar kemiliteran dengan standar pelatihan yang out put-nya memiliki kemampuan dasar untuk bertempur, mental yang tangguh dan jiwa juang yang tinggi.
Komponen Cadangan ini hanya aktif untuk menghadapi ancaman militer khususnya ancaman militer perang berdasarkan strategi pertahanan, melalui mobilisasi dan demobolisasi yang ditetapkan oleh Presiden.
Negara tetangga Singapura dan Malaysia telah membentuk Komponen Cadangan. Sementara di Jerman, ide Komponen cadangan muncul tahun 2003 sebagai dasar restrukturisasi militer Jerman (Bundeswehr). Komponen Cadangan didisain sesuai kebutu*an misi militer, baik struktur, personel, pelatihan dan perlengkapan dengan motto “organize and train as you fight”.
Pada tahun 2007 militer Jerman dirampingkan dari 495,000 personel menjadi 252,500 termasuk Wamil. Komponen Cadangan aktif berjumlah 2,350 personel dari sekitar 80,000, seiring upaya pengefektifan dan pengurangan anggaran. (JKGR)
The Indonesian Navy Task Force of PKR starts its mission in the Netherlands
The Indonesian Navy Task Force for the Project Procurement of Guard Missile Destroyer (GMD) ship or known as the Satgas PKR, has arrived in the Netherlands on April 8, 2013.
Consisting of 12 (twelve) Indonesian Navy officers,-led by First Admiral Mulyadi-, this task force will conduct its mission in Netherlands for the period of 24 months.
The task force team had paid a courtesy call to the Ambassador of the Republic of Indonesia in The Hague,- H.E. Mrs. Retno L.P. Marsudi, accompanied by the Embassy’s Defence Attache, Col. Edy Sulistyadi, on Friday, 12 April 2013. During the meeting, the team explained road map of their work in the Netherlands.
As part of a signed deal between the Indonesian Ministry of Defence and the Damen Schelde Shipyard ship in Naval Shipbuilding (DSNs) Vlissingen to build 2 (two) Indonesian GMD ships, this task force will conduct its mission in assisting and supervising the construction process of the ships. The first ship will be handed over to the Government of Indonesia in January 2017, while the second one will be in October 2017. This cooperation will further strengthen bilateral relations between Indonesia and the Netherlands.
16.745 prajurit Tentara Nasional Indonesia melakukan latihan gabungan Tingkat Divisi
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 16.745 prajurit Tentara Nasional Indonesia melakukan latihan gabungan mulai 15 April-29 Mei 2013.
Menurut Kepala Dinas Penerangan Umum Puspen TNI Kolonel Minulyo Suprapto, latihan akan dilakukan di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta; latihan lapangan Asem Bagus, Jawa Timur; Bima, Nusa Tenggara Barat; dan Sangatta, Kalimantan Timur.
"Tujuannya meningkatkan profesionalisme prajurit TNI ketika melaksanakan operasi milter gabungan," kata Minulyo saat di Lanud Halim, Senin, 15 April 2013. Selain itu, untuk menguji kemampuan prajurit ketika merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan operasi gabungan.
Minulyo menuturkan, materi latihan gabungan berupa proses pengambilan keputusan militer, kesiapan dan latihan, hingga komando pengendalian kampanye militer dan operasi gabungan.
Di dalam latihan gabungan ini juga terdapat operasi pengintaian udara, operasi intelejen taktis, operasi pasukan khusus, dukungan udara, operasi perebutan pengendalian pangkalan udara, operasi laut gabungan, operasi amfibi, lintas udara, pendaratan administrasi, teritorial dan operasi darat gabungan.
Minulyo menjelaskan, ada sejumlah alat tempur yang dikerahkan dari TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Udara. Dari Angkatan Udara berupa 14 unit Tank Scorpio, 5 unit Tank Stormer Apc, 2 Unit Tank Stormer Co, 13 unit Tank Amx, 21 pucuk meriam, 12 hely MI 17, 12 Hely Bel dan 3 Bolco.
Sementara Angkatan Laut menggunakan 36 KRI, 17 unit BMP-3F, 33 BTR-50, 6 Kapa K-61, 2 RM-70Grad, 7 unit LVT-7A1, 2 unit BVP-2, 3 CASA, 5 Hely.
Sedangkan Angkatan Udara memanfaatkan 5 pesawat SU 27/30, 5 pesawat Hawk SPO, 5 unit F-16, 5 unit Hawk PBR, 11 pesawat C-130 Hs/H/B, 1 pesawat C-130, 2 pesawat B-737 Intai, 2 Pesawat C-212 Cassa, 2 unit Cn-235, 1 unit Cn-235 MPA, 2 Helly Nas-332/Sa 330, 4 Helly Ec-120 colibri.
Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi tahun 2013
Jakarta - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menjadi inspektur upacara pada Pembukaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Pembukaan dimulai pukul 09.00 WIB di Lanud Halim Perdana Kusuma. Turut Hadir Kasal Laksamana TNI Marsetyo, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan pejabatan teras Mabes TNI serta angkatan.
"Latgab TNI Tingkat Divisi Tahun 2013 mengambil tema 'Latihan Gabungan TNI Tahun 2013 adalah Komando Gabungan TNI melaksanakan kampanye militer di wilayah Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka Menegakkan Kedaualatan serta Keutuhan NKRI'.
Ini merupakan latihan puncak yang dilaksanakan TNI sebagai tindak lanjut latihan secara terencana, terpadu, bertingkat, dan berlanjut masing-masing matra serta latihan TNI Tingkat Brigade yang telah dilaksanakan 2012 lalu," ungkap Kadispenum Puspen TNI, Minulyo Suprapto, di Jakarta, Senin (15/4).
Tujuan Latgab ini selain untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam melaksanakan operasi militer gabungan, juga untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan secara tepat guna dan berhasil dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. Latihan ini juga sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia.
Adapun sasaran umum pelaksanaan Latgab TNI meliputi aspek strategis yaitu terwujudnya konsep strategis penangkalan dan penindakan dalam strata strategi militer untuk memenangkan peran terhadap niat negara tertentu yang ingin mengganggu kedaulatan dan keutuhan nasional.
Sedangkan aspek operasional, yaitu meningkatkan kemampuan, baik per orangan maupun satuan yang tergabung dalam komando gabungan TNI untuk mengaplikasikan, menerapkan doktrin kampanye militer, doktrin operasi gabungan dan doktrin operasi masing-masing angkatan dalam rangka menyusun rencana kampanye serta rencana operasi yang diperkirakan akan terjadi.
Menyangkut aspek taktis, teknis, dan prosedur yaitu meningkatkan kemampuan per orangan maupun satuan-satuan manuver untuk mengaplikasikan dan menerapkan petunjuk lapangan dan petunjuk teknis dalam menyusun rencana operasi berdasarkan rencana kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi.
Adapun untuk aspek psikologis yaitu terciptanya hubungan emosional dan saling pengertian antarprajurit dan berbagai unsur, solidaritas, semangat kemauan, dan kebanggaan prajurit TNI.
Materi latihan yang ingin dikembangkan adalah proses dan mekanisme pengambilan keputusan militer, proses dan mekanisme pengecekan, gelar dan latihan pendahuluan serta komando pengendalian kampanye militer dan operasi militer gabungan TNI.
Sedangkan metode latihan menggunakan metode latihan menggunakan latihan Posko yang dilaksanakan di Malo Divisi I/Kostrad Cilodong mulai 9 hingga 19 April 2013 dan latihan lapangan di wilayah Kalimantan Timur dan Bima NTB mulai tanggal 6 hingga 29 Mei 2013. Sedangkan latihan pendahuluan akan dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Asembagus Jawa Timur pada 4 hingga 5 Mei 2013.
Latgab TNI Tingkat Divisi ini sekaligus sebagai kampanye militer yang di dalamnya terdapat operasi dukungan udara, intelijen taktis, operasi pasukan khusus, operasi perebutan pengendalian pangkalan udara, operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi lintas udara, operasi pendaratan administrasi, operasi teritorial dan operasi darat gabungan.
Indonesian Navy and Coast Guard may order up to 20 Aron littoral combat WIG Craft
According to several South Korean media, Indonesian Navy and Coast Guard would be interested in ordered up to 20 Aron wing in ground effect craft, following an initial order of 2 units by the government. The South Korean company conducted a demonstration campaign at the Indonesian Navy (TNI AL) base in Jakarta.
The company previously received a lot of attention during INDODEFENCE 2012 which was held in November in Jakarta.
According to several South Korean media, Indonesian Navy and Coast Guard would be interested in ordered up to 20 Aron wing in ground effect craft, following an initial order of 2 units by the government. The South Korean company conducted a demonstration campaign at the Indonesian Navy (TNI AL) base in Jakarta.
Aron would be offering the M50 variant of its craft in a littoral combat configuration to the Indonesian Navy and Coast Guard.
Equipped with Optronics systems and a small naval radar, an armed Aron M50 can fire small anti-ship missiles or guided rockets to attack larger ships. Aron deployed from coastal bases can provide a country with swift first response capability against trespassing vessels on its maritime territory.
According to the manufacturer, Aron is an asset in strengthening core coastal patrol operations. It is able to assist in tactical response to enemy ships and control of long distance ocean borders.
In its basic configuration, the WIG craft is capable of reaching a top speed of 200 Km/h and has a range of 800 Km.
Jakarta (ANTARA News) - TNI akan menggelar Latihan Gabungan Tingkat Divisi 2013 di Pantai Asembagus, Jawa Timur, dan area latihan militer Sangatta, Kalimantan Timur, pada 2-24 Mei nanti.
"Akan ada pengujian beberapa doktrin baru, terkait sistem persenjataan baru yang kami miliki," kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Jakarta, Senin.
Bersama Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Putu Dunia, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dan Wakil Kepala Staf TNI AD, Letnan Jenderal TNI Moeldoko, di apron Skuadron Udara 2 TNI AU, Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta, dia meninjau persiapan akhir menuju latihan gabungan mandala yang dilaksanakan empat tahun sekali itu.
Latihan gabungan mandala ini akan melibatkan 16.745 personel TNI dari berbagai satuan dan matra. Kepala Staf Umum TNI, Marsekal Madya TNI Daryatmo, menjadi direktur latihan dengan Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir, sebagai panglima komando dan staf gabungan latihan mandala itu.
Selepas upacara pembukaan latihan ini, kontingen demi kontingen pasukan dari berbagai satuan dan matra TNI yang dilibatkan dalam latihan perang gabungan ini akan diberangkatkan. Tahun kemarin, latihan komposit dari masing-masing matra TNI telah dilakukan dan dievaluasi.
Menurut Suhartono, "Kehadiran sistem kesenjataan baru tentu mengubah sebagian atau keseluruhan doktrin tempur dan perang yang ada. Ini juga yang akan diketahui di lapangan secara persis dalam latihan gabungan ini."
Dia mencontohan, sebagian kapal-kapal pendarat pasukan dari TNI AL merupakan generasi baru. Kecepatannya bisa lebih tinggi ketimbang kapal pendarat tank (LST - Landing Ship Tank).
"Jadi kapal pengangkut pasukan pendarat tidak usah lagi terlalu dekat ke pantai kawasan yang akan direbut dan diduduki karena bisa menambah resiko," kata Suhartono.
Dari sisi pertempuran udara, sekarang ada EMB-314 Super Tucano yang dipersenjatai. Kegunaannya hampir sama dengan OV-10F Bronco dari generasi sebelumnya, yang dia gantikan; sama-sama turboprop multi fungsi dengan salah satu fungsi pengintaian udara dan serbu udara-darat jarak dekat serta payung udara pasukan infantri.
"Tentang ini tidak terlalu banyak perubahan doktrin, karena kegunaannya mirip-mirip. TNI AU punya pengalaman baik tentang ini," katanya.
Menurut rencana, Presiden Susilo Yudhoyono dan sejumlah pejabat terkait serta anggota DPR akan melihat secara langsung pelaksanaan latihan itu. "Juga beberapa atase pertahanan negara sahabat yang kami undang," kata Suhartono. (*)
Asah Naluri Tempur Prajurit, TNI Tak Pikirkan Anggaran
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar latihan gabungan mulai 15 April sampai 29 Mei 2013 di Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan untuk membentuk prajurit dengan kemampuan dan naluri tempur handal tentu harus dibekali melalui latihan dan memerlukan anggaran.
"Kalau kita ingin prajuritnya mempunyai kemampuan yang baik, naluri tempur yang baik tentu anggaran berapapun boleh kita gunakan untuk latihan," ucap Agus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (15/4/2013).
Menurutnya, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tentu TNI ingin mempunyai prajurit yang handal, sehingga pihaknya juga menyiapkan anggaran yang cukup untuk latihan ini.
Namun Agus tidak memperjelas berapa besaran anggaran yang dikeluarkan untuk latihan gabungan ini.
"Jumlah anggaran itu kita akan programkan, kita akan mengikuti dan akhir dari latihan ini karena yang terjadi di lapangan dan lain sebagainya pasti timbul perkembangan tentang pengunaan anggaran dan sebagainya," katanya.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, mengenai penggunaan anggaran selama latihan, publik diminta tidak khawatir, pasalnya dana latihan akan dipertanggungjawabkan.
"Yang pasti anggaran ini akan kita pertanggungjawabkan secara akuntabel, transparan, ada auditor yang memang menangani masalah ini," pungkasnya. (Sindo)
Lebih Baik Mandi Keringat di medan latihan, daripada Mandi Darah di medan perang.
Jalin kerjasama bidang pertahanan Parlemen Perancis kunjungi Koarmatim
Editor: Catur Prasetya | Senin, 15 April 2013 20:40 WIB, 38 menit yang lalu
Parlemen Perancis kunjungi Koarmatim
LENSAINDONESIA.COM: Sebanyak tiga anggota Parlemen Perancis yang dipimpin ketua rombongan anggota Komisi Luar Negeri di Majelis Rendah Mr. Pierre Lellouche mengadakan kunjungan kerja ke Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).
Mr. Pierre Lellouche adalah mantan Menteri Perdagangan Luar Negeri periode 2010-2012 dan mantan Menteri Muda Urusan Eropa periode 2009-2010.
Kedatangan Parlemen Perancis yang didampingi Duta Besar RI untuk Perancis Mr. Rezanlishar Jenie ini diterima Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Darwanto S.H, M.A.P di Gedung Laksamana Nala Koarmatim Ujung. Dalam menerima tamunya ini, Kepala Staf Koarmatim didampingi para Asisten Pangarmatim dan pejabat teras lainnya.
Selama berada di Koarmatim, tamu dari Parlemen Perancis ini diputarkan film dokumenter tentang seputar profil Koarmatim. Setelah itu dilanjutkan dengan saling menyerahkan cindera mata, dan diakhiri dengan foto bersama dengan latar belakang Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya).
Usai kunjungan kerja di Koarmatim, rombongan Parlemen Perancis ini melanjutkan kunjungannya ke PT. PAL Indonesia dan Hause Of Sampurna Surabaya.
Liputan6.com, Jakarta : Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar latihan gabungan (Latgab) 2013 yang berlangsung mulai 15 April hingga 29 Mei 2013 mendatang. Latgab ini dipimpin Direktur Latihan (Dirlat) Kepala Staf Umum (Kasum) Marsekal Madya TNI Daryatmo dan Wakil Dirlat Dankodilat TNI Mayjen TNI Chaidir Serunting Sakti.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, sebagaimana amanat undang-undang, TNI dituntut memiliki tingkat kemampuan dan kesiapan operasi yang tinggi. Dan kesiapan operasi yang mampu dikerahkan untuk mengatasi ancaman dan gangguan terhadap lebih dari satu wilayah.
"Oleh karena itu, mulai hari ini kita menyelenggarakan latihan gabungan TNI sebagai media untuk mengukur dan menguji latihan satuan yang telah dilaksanakan. Serta mewujudkan kesiapsiagaan interiperabilitas komando gabungan TNI dalam rangka menengah, menangkal, dan menghadapi setiap bentuk ancaman yang timbul di seluruh wilayah NKRI," ujar Agus dalam sambutannya saat membuka Latgab 2013 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Dia menjelaskan, dengan mencermati perkembangan keamanan regional, serta perkembangan militer yang telah berubah secara dramatis, TNI harus berupaya mengerahkan segala kapasitas dan intelektualitas. Untuk menciptakan pendekatan baru yang lebih holistik dalam pelaksanaan operasi militer. Melalui pembangunan kemampuan interoperabilitas TNI di masa depan.
"Kemampuan interoperabilitas dalam operasi gabungan sebagai pengembangan pemikiran strategi militer modern, telah menjadi salah satu kata kunci guna memperbesar momentum suatu operasi TNI. Baik pada perspektif strategis operasional maupun taktis," ucap Agus.
Latgab TNI tingkat Divisi 2013 ini akan dilaksanakan di wilayah Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Latgab tersebut merupakan latihan puncak yang dilaksanakan TNI sebagai tindak lanjut dari latihan secara terencana, terpadu, bertingkat, dan berlanjut masing-masing matra. Serta latihan TNI tingkat brigade yang telah dilaksanakan tahun 2012 lalu.
Latihan tingkat divisi ini sekaligus sebagai kampanye militer yang di dalamnya terdapat operasi dukungan udara atau pengintai udara, operasi intelijen taktis, operasi pasukan khusus. Kemudian operasi dukungan udara atau operasi perebutan pengendalian pangkalan udara (OP3U), operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi lintas udara, operasi pendaratan administrasi, operasi teritorial, dan operasi darat gabungan.
Personel yang terlibat dalam latihan gabungan ini berjumlah 16.745 prajurit. Dengan mengerahkan peralatan tempur antara lain, TNI AD 14 unit Tank Scorpio, 5 Unit Tank Stormer Apc, 2 Unit Tank Tomer Co, 13 unit Tank Amx, 21 Pucuk meriam, 12 hely Mi 17, 12 Hely Bel, dan Bolco.
Sedangkan untuk TNI AL mengerahkan 36 KRI, 13 Unit BMP-3F, 33 BTR-50, 6 Kapa K-61, 2 Unit RM-70/Grad, 7 unit LVT-7A1, 2Unit BVP-2, 3 Casa dan 5 Hely. Dan TNI AU terdiri dari 5 pesawat SU 27/30, 5 pesawat hawak SPO, 5 unit F-16, 5 unit Hawk PBR, 11 pesawat C-130 Hs/H/B. Lalu 1 pesawat C-130 BT, 2 pesawat B-737 intai, 2 pesawat C-212 Cassa, 2 Unit Cn-235, 1 unit Cn-235 MPA, 2 Helly Nas-332/Sa-330, dan 4 Helly Ec-120 Colibri. (Frd)
Cegah ancaman, TNI gelar latihan gabungan tingkat divisi
Reporter : Laurel Benny Saron Silalahi
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono memimpin langsung upacara pembukaan latihan gabungan (Latgab) TNI tingkat divisi tahun 2013 di Lanud Halim Perdanakusuma. Agus mengatakan, latihan gabungan ini adalah sebagai bentuk kesiapan TNI untuk menjaga kesatuan Republik Indonesia dari bahaya ataupun ancaman dari pihak luar.
"Negara kita berada di tempat yang strategis, untuk itu sebagai TNI kita harus menjaganya," kata Agus di depan ribuan anggota TNI, Senin (15/4).
Selain itu menurut Agus, pelatihan gabungan ini juga adalah untuk meningkatkan kemampuan personel TNI dalam mempertahankan negara Indonesia.
"Latihan gabungan ini untuk meningkatkan kemampuan personel, militer untuk menjaga negara kita. Tiap tahun kami terus lakukan latihan gabungan ini," jelasnya.
Informasi yang dihimpun merdeka.com Sebanyak 16.745 prajurit TNI melaksanakan Latgab ini. Tujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontijensi yang diperkirakan akan terjadi.
Latihan dengan tema "Latihan Gabungan TNI tahun 2013 adalah komando gabungan TNI melaksanakan kampanye militer di wilayah Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI".
JAKARTA – Hari ini, 16 April 2013, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tengah berulang tahun ke-61. Berdasarkan informasi yang diperoleh, peringatan HUT Kopassus kali ini akan digelar di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Sebagaimana dikisahkan dalam situs resmi Kopassus, sejarah kelahiran Kopassus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan).
Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel A E Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.
Peristiwa ini akhirnya mengilhami Slamet Riyadi untuk memelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimana pun beratnya. Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada salah satu pertempuran AE Kawilarang.
Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/ Inst / PDS /52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal “ Korps Baret Merah ”.
Sebagai Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochamad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat pada 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat pada 1952, selanjutnya pada 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Pada 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (Puspassus TNI AD), berikutnya pada 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.
Salam Komando! Dirgahayu Kopassus!
DANJEN: Tak Seorang Pun Boleh Menghancurkan Kopassus!
JAKARTA –Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) TNI Angkatan Darat Mayjen TNI, Agus Sutomo, menegaskan tak seorang pun bisa menghancurkan Kopassus yang sudah berdiri sejak 61 tahun lalu.
“Kopassus aset negara dan milik rakyat, bukan milik prajurit komando. Oleh karena itu, sudah selayaknya seluruh warga negara harus memelihara Kopassus.
Ini adalah senjata negara. Tak seorang pun boleh menghancurkan Kopassus,” kata Danjen Kopassus dalam sambutannya pada acara Peringatan HUT Ke-61 Kopassus di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (16/4).
Ia mengatakan, HUT Kopassus yang bertema “Dilandasi Semangat Persatuan dan Kesatuan Prajurit Kopassus Bertekad Memperkokoh Soliditas dan Profesionalisme dalam Mendukung Tugas Pokok TNI” akan terus melanjutkan apa yang sudah dirintis dengan segala pengorbanan.
“Hal-hal yang positif akan terus dikembangkan. Yang kurang, akan kami perbaiki,” kata Agus.
Ia pun mengimbau kepada prajurit Kopassus untuk mencirikan jujur, kesatria, bertanggung jawab dan jiwa korsa tinggi. “Serta hanya satu kalimat, prinsip kami, loyalitas tegak lurus ke atas,” ujarnya, menegaskan.
“Mari dengan tulus terus menjaga dan memelihara kehormatan korps baret merah. Kehadiran kita memberi arti positif untuk masyarakat dan bangsa. Kita hadir menjadi bagian solusi, jangan menjadi bagian masalah,” papar Danjen.
Ia menegaskan, Kopassus merupakan bagian dari TNI, di mana Kopassus sebagai garda terdepan menjaga bingkai keutuhan NKRI dan menjaga keselamatan rakyat.
“Kita prajurit kesatria, pantang menyerah di medan laga. Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan perang,” ucapnya.
Dalam peringatan HUT Ke-61 Kopassus itu, juga hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Ketua DPR Priyo Budisantoso, Ketua DPD RI Irman Gusman,
mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus purnawirawan TNI Sutiyoso, mantan Danjen Kopassus Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Moeldoko, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dan sejumlah purnawirawan anggota TNI AD. (Antara/ad)
Mantan Wakil Presiden JK. Sebut Kopassus Tulang Punggung Indonesia
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menganggap Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai tulang punggung Bangsa Indonesia.
"Kopassus menjadi tulang punggung bangsa, karena dalam sejarah Indonesia semua operasi-operasi besar militer tidak ada yang tanpa Kopassus, operasi apapun itu, kita selalu mendukung Kopassus," ujar JK usai peringatan HUT Kopassus ke 61, di Balai Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (16/4/2013).
SORONG Kapal selam 402 milik TNI Angkatan Laut yang sedang melakukan patroli rutinitas di perairan perbatasan negara, kemarin sore sekitar pukul 15.00 Wit singgah di Pelabuhan Sorong.
Sandarnya kapal selam yang bermarkas di Surabaya tersebut, untuk mengisi BBM, serta mengisi air tawar dan menguatkan bahan makanan.
Rencananya setelah keperluan itu tercukupi kapal selam akan kembali melanjutkan misi nya keliling perbatasan perairan negara. Komandan kapal selam Letkol Purwanto melalui wakil komandan Mayor Muhammad Dimas yang ditemui wartawan, mengatakan singgahnya kapal selam tersebut karena di Sorong terdapat pangkalan.
Ia sendiri belum dapat memastikan sampai kapan kapal yang dapat menyelam hingga 300 meter dibawah permukaan laut itu berada di Sorong. namun menurutnya direncanakan dalam waktu dekat harus sudah kembali berlayar.
Bukan kunjungan tetapi kami singgah karena di sini kan ada pangkalan, untuk mengisi bahan bakar dan juga mengisi air tawar dan bahan makanan,katanya seraya menambahkan, perlunya mengisi BBM , setelah sempat tiga pekan berlayar dan menyelam untuk mengelilingi perbatasan perairan negara.
Kalau untuk kondisi di perbatasan perairan sendiri sampai saat ini masih aman terkendali, tegasnya. Kapal selam tersebut sebelumnya sandar di Kupang dan melanjutkan perjalanan tujuan Sorong.
Kapal yang berangkat dari Surabaya kurang lebih satu setengah bulan lalu tersebut, mengangkut 66 anggota yang dilengkapi dengan peralatan khusus. Kapal selam sendiri, menurutnya sempat singgah di Sorong pada tahun 2002 lalu.
Untuk selanjutnya kita masih menunggu perintah, bisa saja saat dalam perjalanan ditengah laut mendapat perintah gerak kemana ya kita laksanakan,paparnya.
Dikatakannya,saat ini ada lima kapal selam milik Indonesia yang sedang beroperasi dengan kondisi yang baik. Kapal selam sendiri sandar di pelabuhan Sorong, tepatnya di pelabuhan sebelah kanan disamping kapal pengangkut container.(reg)
Komisi I Kunjungi 6 Industri Pertahanan di Ukraina
Senayan - Komisi I DPR RI telah melakukan pertemuan dan kunjungan ke sejumlah industri pertahanan Ukraina pada Selasa (16/4) waktu setempat. Setidaknya ada enam industri pertahanan di sana yang dikunjungi.
Keenam industri tersebut terdiri dari industri lapis baja, industri radio, industri missile/roket jarak jauh dan luar angkasa, industri penerbangan, industri perkapalan, dan usaha ekspor.
"Kunjungan ke lokasi sejumlah industri pertahanan di Ukraina ini, dimaksudkan untuk mendapat gambaran dan penjelasan mengenai jenis-jenis alutsista unggulan yang mereka produksi," ujar anggota Komisi I dari Fraksi PPP Husnan Bey Fananie, yang ikut dalam delegasi kunker, kepada JurnalParlemen, Rabu (17/4).
Sehingga, itu nantinya diharapkan dapat memberi masukan dalam pemantapan bagi pengelolaan industri pertahanan dalam negeri, guna menghasilkan alutsista yang modern untuk TNI dan menggunakan standar teknologi alutsista yang umum digunakan oleh negara maju saat ini.
"Indonesia sangat tertarik untuk menjalin kerjasama, karena Ukraina adalah negara produsen peluru kendali ketiga terbesar di dunia. Pola kerjasama yang diinginkan Indonesia adalah ToT (Transfer of Technology), produksi bersama, dan perdangan umum," tukas Husnan.
Selama kunjungan kerja ke perusahaan industri pertahanan Ukraina, delegasi Komisi I DPR RI telah mendapat berbagai informasi dan penjelasan yang sangat berharga dari pimpinan perusahaan industri pertahanan tersebut.
"Dari berbagai informasi dan penjelasan terkait keunggulan alutsista yang mereka produksi, termasuk cara atau manajemen pengelolaan dan pembiayaan industri pertahanannya, serta cara pemasarannya, saya berharap dapat memberikan gambaran yang posistif untuk perbaikan kepentingan industri pertahanan dalam negeri nantinya," katanya.
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi mengatakan banyak kementerian/lembaga yang membantu untuk pembangunan perbatasan. Alokasi anggaran yang disediakan juga cukup besar.
“Alokasi anggaran mencapai Rp4,7 triliun yang dikelola oleh kementerian dan lembaga,” kata Mendagri usai Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2013 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (17/4).
Menurut Mendagri, sebagian tentara yang akan membangun wilayah perbatasan, dengan bentuk kegitannya sebagian dari TNI. “Banyak swasta yang tidak mampu karena letaknya jauh hingga ke Miangas, Krayan tapi TNI yang mampu. Saya tanya ke daerah kalau diserahkan ke swasta banyak yang tidak selesai,” katanya.
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal TNI Moeldoko menyatakan kesiapannya untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
“Kesiapan TNI sendiri sudah siap dan akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tegas Moeldoko.