|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
rifa posted on 17-4-2013 07:04 PM 
5 Kapal Selam Milik Indonesia Patroli Perbatasan.
@rifa
jangan ngebahas kapal selam kilo yg gak pernah ada.
banyak karung seliweran cak
|
|
|
|
|
|
|
|
Skadron Udara 15 Siap Mengoperasikan T-50 Golden Eagle
Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., menerima kunjungan team dari Korea Aerospace Industries (KAI), Ltd, Senin (15/4). (Foto Pentak Lanud Iswahjudi)
16 April 2013, Madiun: Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., menerima kunjungan team dari Korea, terkait akan datangnya pesawat T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan yang dipesan pemerintah Indonesia untuk menggantikan pesawat HS Hawk MK-53 yang dioperasikan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Senin (15/4).
Team dari Korea, Mr. Og Don Lee (Deputy Senior Manager), Mr. Jeeyoun Lee (Manufacturing Engineer, Aircraft Manufacturing Engineer), Mr. Donghee Lee (I.E. Part Manager, Central Business Team). Kunjungan para personel Korea Aerospace Industries, Ltd (KAI), kali ini melihat dan memastikan kelengkapan dan kesiapan Lanud Iswahjudi dalam penerimaan pesawat T-50 Golden Eagle yang direncanakan tahun 2013 akan tiba.
Sementara Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., dalam menerima ketiga team dari Korea Selatan, yang didampingi Kadislog Letkol (Tek) Hevryanto dan Kadishar Skadron Udara 15, mengatakan bahwa, Lanud Iswahjudi siap menerima kedatangan pesawat T-50 Golden Eagle.
Untuk mengawaki pesawat baru tersebut, enam penerbang dari Skadron Udara 15 dan 31 teknisi telah diberangkatkan ke Korea dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 15 Mayor Pnb Wastum, para penerbang tersebut talah mempunyai kualifikasi sekolah instruktur penerbang.
Direncanakan para penerbang dan teknisi berada di Korea selama delapan bulan, guna mentranfer teknologi pesawat T-50 Golden Eagle.
|
|
|
|
|
|
|
|
Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013

KOMPAS.com — Pangkalan Udara (Lanud) Supadio mendapat tambahan kekuatan satu skuadron pesawat tanpa awak, yang diharapkan tiba pada akhir tahun ini.
Pesawat itu akan menjalankan tugas pemantauan wilayah, termasuk kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Barat.
Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Novyan Samyoga menjelaskan, pesawat tanpa awak itu akan membantu skuadron pesawat tempur Hawk yang juga berpangkalan di Supadio.
"Rencananya, pesawat tanpa awak akan tiba di Supadio sebelum akhir tahun 2013 atau paling lambat tahun 2014," kata Novyan, Kamis (18/4/2013).
Pesawat tanpa awak akan bekerja lebih efisien sehingga Skuadron Hawk akan fokus pada patroli udara. Menurut Novyan, ini adalah rencana strategis Indonesia untuk meningkatkan kekuatan pertahanan udara. Terlebih lagi, Kalimantan Barat berbatasan di darat dengan Malaysia dan berbatasan di laut dengan beberapa negara.
http://nasional.kompas.com/read/ ... ;utm_campaign=Kknwp
|
|
|
|
|
|
|
|
Wamenhan-Dubes India Bahas Implementasi Peningkatan Kerjasama Pertahanan

Jakarta, DMC - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (17/4), menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia HE Gurjit Singh di Kantor Kemhan, Jakarta.
Kedatangannya menemui Wamenhan ini adalah untuk membicarakan kemajuan hubungan kerjasama pertahanan antara kedua negara dan upaya untuk meningkatkannya, hal ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menhan India menemui Menhan RI pada Oktober tahun lalu.
Wamenhan dalam pertemuan ini menjelaskan, dalam rangka peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara Indonesia ingin melakukan transfer teknologi dengan industri pertahanan India karena saat ini industri pertahanan India telah sampai pada taraf advance.
Sedangkan dalam hal kerjasama militer, Wamenhan berharap kedua negara dapat bekerjasama dalam bidang peningkatan capacity building personelnya.
Dalam pertemuan ini Dubes India untuk Indonesia juga, menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara, India menyadari saat ini Indonesia sedang berupaya meningkatkan kemampuan alutsista dan industri pertahanan dalam negerinya. Karena itu India menawarkan joint production dan alih teknologi dari beberapa alutsista yang diproduksinya.
Selain itu. disadari pentingnya kerjasama dalam pengamanan perdagangan di perairan yang sangat penting saat ini, dirinya juga menyambut baik rencana diadakannya pembicaraan trilateral antara Indonesia, Australia dan India mengenai Samudra India.
http://dmc.kemhan.go.id/index.ph ... ional&Itemid=64 |
|
|
|
|
|
|
|
MARINIR LIBATKAN 2.000 PRAJURITNYA DALAM LATGAB TNI 2013


Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington menghadiri pembukaan Latgab TNI 2013 yang di buka oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (15/4).
Dalam pembukaan Latgab TNI 2013 Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono memerintahkan para prajurit TNI mengeluarkan kemampuan terhebatnya dalam latihan gabungan (Latgab) TNI 2013, latihan gabungan ini bertujuan untuk membuat pertahanan indonesia semakin tangguh.
Latgab TNI sebagai media mengukur dan menguji latihan satuan yang telah dilaksanakan serta mewujudkan kesiapsiagaan, Negara RI memiliki luas daratan 1,9 juta Km persegi dan luas perairan 3,3 juta Km persegi. Guna menjaga wilayah RI yang luas maka TNI harus memiliki posisi strategis dan kemampuan yang handal untuk menjaga kesatuan NKRI.
Strategi militer nasional memilki peran sangat penting dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan Negara sebagai implikasi dari posisi strategis yang dimilki Indonesia, Panglima memerintahkan latihan tahun ini sesuai dengan skenario dan menghasilkan kinerja yang optimal dan berharap Latgab tahun ini tidak ada kecelakaan atau zero accident.
“Laksanakan latihan dengan penuh kesungguhan dan disiplin, taati dan ikuti ramalan operasi gladi sehingga latihan ini dapat berjalan sesuai skenario gladi guna mendapat hasil yang optimal”, tegasnya.
Sedikitnya 2000 prajurit Korps Marinir TNI AL dibawah pimpinan Komandan Pasukan Pendarat (Danpasrat) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo HS dan peralatan perang berupa 17 unit BMP-3F, 30 unit BTR-50, 7 unit LVT-7A1, 6 unit KAPAK-61, 2 unit BVP-2,dan 4 unit Howitzer 105 mm serta 2 unit RM 70 Grad, dilibatkan dalam Latihan Gabungan TNI 2013 ini.
http://www.marinir.mil.id/index. ... lam-latgab-tni-2014
TNI Siap Hancurkan Negara Sonora
Pasukan Pendarat Marinir



INILAH.COM, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap menghancurkan musuh yang telah menguasai dan mengklaim wilayah Sangatta, Kalimantan Timur, menjadi sebuah negara berdiri sendiri dengan nama “Negara Sonora”.
Kesiapan TNI semakin nampak ketika Komandan Pasmar 1 selaku Komandan Pasukan Pendarat (Pasrat) Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso memaparkan kesiapan pasukan dengan segala jenis kendaraan tempur dan persenjataannya,
dihadapan Panglima Komando Gabungan Latihan (Pangkogablat) Latgab TNI 2013 Letjen TNI M. Munir, dan sejumlah pejabat tinggi TNI lainnya, selanjutnya paparan tersebut diteruskan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., di Markas Komando (Mako) Divisi Infanteri 1 (Divif 1) Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, Kamis (18/4/2013).
Drama perang-perangan tersebut merupakan salah satu bagian dari babak geladi posko dalam skenario Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Divisi tahun 2013.
Geladi Posko yang merupakan tahap perencanaan dalam Latgab terbesar ini berlangsung mulai 15 hingga 19 April 2013 mendatang. Sementara geladi lapang yang terdiri dari latihan perang darat, perang laut, maupun perang udara, akan berlangsung di Situbondo, Jawa Timur, di Sangatta, Kalimantan Timur, dan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk latihan perang udara dan laut akan dihelat di sejumlah wilayah udara dan perairan Indonesia, awal April 2013.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa hari yang lalu, sedikitnya 2000 prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Pasrat 13 melakukan pendaratan amfibi di pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, yang merupakan latihan parsial menjelang Latgab TNI tahun 2013.
Dalam pendaratan amfibi yang dipimpin Komandan Pasrat Kolonel Marinir Markos tersebut, selain melibatkan 2000 prajuritnya, Korps Marinir TNI AL juga menurunkan material tempurnya dalam latihan tersebut, diantaranya 4 unit LVT-7, 15 unit BMP-3F, 25 unit BTR-50, 4 unit Kapa K-61, 2 unit Kapa PTS, 2 unit Roket RM 70 Grad, 2 unit BVP-2 dan 4 unit How 105 mm serta 16 perahu karet beserta motor tempelnya.
Seluruh personel dan material tempur Korps Marinir TNI AL tersebut melaksanakan latihan Parsial Latgab TNI tahun 2013 dengan menggunakan KRI Makassar-590, KRI Banjarmasin-592, KRI Teluk Sibolga-544, KRI Teluk Mandar-514, KRI Teluk Cendrawasih-534, KRI Teluk Banten-516 dan KRI Teluk Cirebon-543.
Latihan pendaratan amfibi diawali dengan taklimat dari Pangkogasgabfib: Daratkan Pasukan Pendarat kemudian dilanjutkan dengan bantuan tembakan kapal, setelah itu meluncurlah 4 unit LVT-7 yang merupakan kendaraan tempur VVIP pada gelombang pertama pendaratan,
kemudian diikuti gelombang dua pendaratan yaitu 15 unit BMP-3F, di gelombang tiga pendaratan yaitu 13 unit BTR-50, dilanjutkan 12 unit BTR-50 sebagai gelombang keempat, pada gelombang lima 6 unit Kapa-61, 4 diantaranya membawa senjata Howitzer 105 mm dan pada gelombang terakhir 2 buah LCU dengan membawa roket multi laras RM 70 Grad.
Setelah semua personel dan material tempur sudah mendarat, dilanjutkan dengan penembakan Howitzer 105 mm dan roket RM 70 Grad dari pantai Banongan dengan sasaran berada di daerah latihan Puslatpur Korps Marinir Baluran dengan jarak 20 km.
Usai menyaksikan pendaratan amfibi dan penembakan senjata Artileri, Pangarmatim, Komandan Korps Marinir, dan rombongan, juga meninjau latihan di titik tinjau T.12, selanjutnya bersama Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Supriatna, menyaksikan penembakan yang dilakukan pesawat Sukhoi, F-16 dan Super Tucano.[rok]
http://nasional.inilah.com/read/ ... sonora#.UW_jsKDgzF9
Ilustrasi Skenario Pendaratan Ampibi Pada Latihan Parsial III:

Daratkan Pasukan Pendarat kemudian dilanjutkan dengan bantuan tembakan kapal



setelah itu meluncurlah 4 unit LVT-7 yang merupakan kendaraan tempur VVIP pada gelombang pertama pendaratan




kemudian diikuti gelombang ke dua pendaratan yaitu 15 unit BMP-3F






Di gelombang tiga pendaratan yaitu 13 unit BTR-50, dilanjutkan 12 unit BTR-50 sebagai gelombang keempat




pada gelombang lima.. 6 unit Kapa-61, 4 diantaranya membawa senjata Howitzer 105 mm.





Pada gelombang terakhir 2 buah LCU dengan membawa roket multi laras RM 70 Grad.





Gelombang Support Paling Terakhir Infanteri.




|
|
|
|
|
|
|
|
KEEL LAYING Ke - 2 Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL



Kamis, 18 April 2013, PT PAL INDONESIA (PERSERO) kembali menggelar acara Keel Laying Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M hull No. M000274 yang merupakan kapal kedua dari 3 (tiga) kapal sejenis pesanan TNI-AL. Direncanakan Kasal beserta jajaran berkenan hadir untuk menyaksikan acara tersebut.
Pembangunan KCR 60 M ini berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Nomor : KTR/1056/02-48/XII/2011/Disadal No. Pembangunan M000273, W000274 dan W000275 antara PT PAL INDONESIA (PERSERO) dan TNI-AL yang diwakili oleh DINAS PENGADAAN MABESAL, di bangun atas dasar kelas BKI.
Dijadwalkan kapal ke-2 ini akan diserahkan pada medio Maret 2014, sedangkan kapal yang ke-1, direncanakan akan diserahkan pada akhir Desember 2013, sedangkan kapal ke-3 akan diserahkan pada medio Juni 2014.
Adapun ukuran Utama Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M) :
- Panjang keseluruhan (LOA) : 59.80 M
- Panjang garis air (LWL) : 54.82 M
- Lebar (B) : 8.10 M
- Tinggi pada tengah kapal (T) : 4.85 M
- Sarat muatan penuh (Dd) : 2.60 M
- Berat muatan penuh (Displacement) : 460 Ton
Sistem Persenjataan
1. 1 X Meriam Utama 57 mm
2. 2 X Senjata 20 mm
3. 2 X 2 Peluncur rudal anti kapal permukaan (SSM)
4. 2 X Decoy Launcher
Olah Gerak
KCR 60M mempunyai kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam posisi tembak dan mampu melaksanakan penghindaran dari serangan balasan lawan.
Ketahanan Berlayar
1. Ketahanan dilaut : 9 hari
2. Jarak jelajah : 2.400 nm pada kecepatan 20 knot
3. Akomodasi : 43 orang
Kelaikan Kapal
KCR 60m dirancang dengan mempertimbangkan kriteria kelaikan laut sbb :
1. Stabilitas kapal memenuhi kriteria standar IMO A (749)
2. Tugas patroli hingga sea state 3
3. Kemampuan pengoperasian senjata hingga sea state 4
Diharapkan dengan even ini, semakin memperkokoh komitmen PT PAL INDONESIA (PERSERO) serta wujud nyata untuk terus berperan aktif dalam pemenuhan alutsista negara, menuju kemandirian bangsa pada ALUTSISTA khususnya bidang kemaritiman.
http://www.bumn.go.id/pal/publik ... cr-60-meter-tni-al/ |
|
|
|
|
|
|
|
Tank Leopard Tiba pada Oktober 2013

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan menyatakan tidak lama lagi senjata baru TNI Angkatan Darat, yakni tank tempur utama Leopard dan tank tempur menengah Marder, tiba di Indonesia. Sesuai dengan rencana, kedua tank asal pabrik Rheinmettal, Jerman ini tiba secara berangsur mulai Oktober 2013.
"Tank Leopard dan Marder yang datang bukan cuma contoh saja, tapi sudah yang produksi," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat ditemui kemarin malam di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 18 April 2013.
Sjafrie menambahkan, rencananya pengiriman kedua tank akan rampung akhir tahun 2014. Jumlah tank yang akan dikirim dari Jerman sebanyak 153 unit.
Tank tersebut yakni tank Leopard Ri sebanyak 61 unit, tank Leopard 2A4 sebanyak 42 unit, dan tank Marder sebanyak 50 unit. Pembelian tank ini dikatakan tidak melebihi pagu anggaran sebesar US$ 280 juta.
Pembelian tank ini juga dilengkapi dengan kesepakatan transfer teknologi yang diteken pada November 2012 lalu. PT Pindad dan Bengkel Pusat Angkatan Darat akan mendapatkan kerja sama pelatihan untuk perbaikan ringan hingga berat.
Kehadiran 153 unit tank ini diharapkan bisa menambah kekuatan TNI AD. Saat ini Indonesia belum juga punya tank kelas berat yang mumpuni.
Selama ini, TNI AD mengandalkan tank tempur ringan seperti Scorpion buatan Inggris, tank AMX-13 dan AMX-10p. Ketiga jenis tank ringan itu terbilang uzur, sebab diproduksi pada 1940-1950-an.
http://www.tempo.co/read/news/20 ... d-Tiba-Oktober-2013 |
|
|
|
|
|
|
|
TNI AU Kejar Target Tahun 2013 Lengkapi Skadron Sukhoi

Jakarta, DMC – Dalam rangka pencapaian modernisasi peralatan Alutsista TNI Angkatan Udara akan mengejar target untuk melengkapi pesawat tempur jenis Sukhoi di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebanyak 16 Unit di Tahun 2013.
“Sesuai dengan perencanaan semestinya tahun 2014, akan tetapi khusus skadron 11 yang alutsistanya pesawat tempur Sukhoi kita akan dorong di tahun 2013 sudah lengkap.
Jadi kesimpulan persiapan bahwa di dalam 2014 ini kita akan lengkap skadron 16 unit dan sudah mengudara semua, “ Ungkap Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddi, Kamis (18/4) saat meninjau Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dijelaskan Wamenhan, dengan datangnya 2 unit pesawat Sukhoi jenis MU SU-30 MK2 pada bulan Februari lalu, saat ini TNI AU sudah memiliki 12 unit pesawat jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 buatan industri pesawat terbang Rusia, Konsomolsk-Na Amure Aircraft Production Associattion (KNAPO).
Sisanya masih menunggu kedatangan 4 unit pesawat dari 6 unit yang terakhir di pesan oleh Indonesia dari Pabrikan Rusia. Diharapkan sisanya bisa kembali datang pada bulan Juni 2013, sehingga Skadron 11 ini sudah dilengkapi dengan 16 unit pesawat.
Wamenhan mengatakan, perjalanan moderanisasi Alutsista TNI AU sudah on the track, tinggal sekarang akan mengejar jadwalnya. Tentunya perencanaan ini harus didukung dengan administrasi keuangan dari negara.
Kemhan memiliki tugas untuk menuntaskan sampai dengan perjalaann Kabinet Indonesia Bersatu selesai pada tahun 2014 maka organisasi peralatan militer juga harus selesai karena itu bagian dari pertanggungjawaban pemerintah
Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan rencana kelengkapan unit pesawat di Skadron 11 ini juga harus sejalan dengan adanya dukungan konstruksi sistem yang bisa mengcover seluruh pesawat.
Selain itu juga dengan adanya keperluan fasilitas mesin simulator untuk bisa melatih efisiensi dan juga bisa melatih tekhnis non taktis dari para pilot penerbang tempur. Sehingga nantinya tidak perlu lagi mengirimkan pilot penerbang tempur keluar negeri untuk melatih skill tekhnis mereka.
“Alat simulator itu harus ada dipangkalan ini, itu akan kita jadikan paket bahwa kita punya satu skadron harus ada simulator agar bisa mengimbangi latihan penerbang.” jelas Wamenhan.
Disampaikan Wamenhan, mengenai pengadaan unit latih simulator ini akan direncanakan di tahun 2014. Tetapi jika simulator ini belum sampai, untuk sementara waktu para pilot penerbang akan di kirimkan ke negara yang memiliki fasilitas simulator salah satunya negara china karena sudah merupakan bagian dari kerjasama pertahanan Indonesia dengan Tiongkok.
Transfer Technology
Ketika menanggapi Alih Teknologi Pesawat Tempur Sukhoi dengan pihak Rusia, Wamenhan mengakatan untuk sementara waktu didalam rencana strategis belum sampai mengalihkan teknologi untuk membuat pesawat. Dengan arti lain targetnya baru sampai alih teknologi pemeliharaan pesawat (Maintanance Facility Center).
“ Untuk alih teknologi pesawat itu tidak mudah jadi sementara kita dengan pihak Rusia akan membangun Joint Facilities Center. Karena di dalam satu skadron harus dipenuhi untuk fasilitas tersebut supaya tidak mengirimkan kembali ke luar negeri,” Kata Wamenhan.
Pada saat meninjau Skadron 11 Wamenhan juga mengingatkan untuk selalu sama-sama memperhatikan di dalam penggunaan anggaran pertahanan.
Seiring dengan hal itu faktor ketertiban dan Akuntabilitas menjadi sangat penting untuk menghindari kekhawatiran akan terjadinya keborosan dan kebocoran di dalam penggunaan anggaran pertahanan.
" Perlu sama-sama kita perhatikan juga adalah tertib di dalam penggunaan anggaran pertahanan, jadi semua berpikir akuntabel dan tidak salah didalam penggunaan anggaran pertahanan karena sangat ketat dibandingkan dengan sasarannya.
“Jika kita tidak tertib didalam penggunanannya itu dikhawatirkan akan terjadi istilah “BOBO” atau Boros dan bocor. Dan itulah komitmen kita untuk mengerjakannya untuk mencegah keborosan dan kebocoran tersebut,” tegas Wamenhan.
Kunjungan Wamenhan ke Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin kali ini dalam rangka High Level Committee (HLC) untuk mengendalikan dan mengawasi perkembangan dari persiapan modernisasi peralatan Alutsista TNI untuk pencapaian 2014.
Saat meninjau Skadron Sukhoi Wamenhan didampingi oleh Komandan Lanud (Pangkalan TNI AU) Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Barhim, dan Komandan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb (Penerbang) Dedy S Salam .
|
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Navy Selects Nautics Class a FMB Simulators for Sigma Class Corvette Bridge Training
Quote:
Quote:
Indonesian Navy selects NAUTIS Class A FMB Simulators for SIGMA Class Corvette bridge training
or training of its Sigma Class Corvette bridge personnel, the Indonesian Navy and Ministry of Defence selected VSTEP to supply two Class A NAUTIS Full Mission Bridge (FMB) Simulators for its Kobangdikal marine training facility in Surabaya.
The Indonesian Navy is currently modernizing its fleet to more effectively combat maritime crime and piracy. Beginning 2012, the Indonesian Navy added several Sigma Class Corvettes to its active fleet. To allow realistic training of the Sigma Class bridge personnel, the Navy ordered two NAUTIS Full Mission Bridge Simulators, each with a 270 degree field of view projected on a cylindrical screen. The simulator bridges match the actual SIGMA Class Corvette bridge, allowing efficient and true-to-life bridge operations and navigation training. The Indonesian Navy also ordered five custom built ports, and customised navigation screens. VSTEP cooperated with local development and implementation partners, to increase the local content. 
The NAUTIS FMB simulators have been delivered by maritime simulator developer VSTEP in cooperation with its Indonesian partner Terravision. The Kobangdikal Marine Facility in Surabaya counts as one of the most important development, training and education facilities of the Indonesian Navy. In addition to the two Class A NAUTIS FMB Simulators, two NAUTIS Instructor Stations and two NAUTIS Desktop Training Simulators have also been installed at the premises.
VSTEP Director, Cristijn Sarvaas: “We are deeply honoured to have been selected as the simulation partner at this prestigious technology centre. The cooperation with our local partners has worked out really well and we look forward to working with them on other projects in the future. We are looking forward to the delivery and commissioning of these impressive simulators, and the training of the local instructors. |
__________________
|
|
|
|
|
|
|
|
Latihan Gabungan TNI Mulai Turun ke Lapangan
Out Door

JAKARTA – Gladi posko Latihan Gabungan TNI yang dilakukan di Markas Komando (Mako) Divisi Infanteri 1 (Divif 1) Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, berjalan sukses. Mulai Sabtu (20/4) ini, TNI akan langsung menggelar gladi lapangan yang akan berlangsung hampir satu bulan penuh.
"Kesiapan kami sudah lengkap untuk melanjutkan pada tahap gladi lapangan. Kami juga sudah mempersiapkan semua alat utama sistem senjata (alutsista) yang akan digunakan," kata Komandan Pasmar 1 selaku Komandan Pasukan Pendarat (Pasrat), Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, di Jakarta, Jumat (19/4).
Gladi posko yang berlangsung pada 15–19 April diisi dengan drama perang-perangan sebagai tahap awal menuju latihan sebenarnya. Sementara gladi lapangan yang terdiri dari latihan perang darat, perang laut, maupun perang udara, akan berlangsung di Situbondo, Jawa Timur, di Sangatta, Kalimantan Timur, dan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti diberitakan sebelumnya, 2.000 prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Pasrat 13 melakukan pendaratan amfi bi di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, yang merupakan latihan parsial menjelang Latgab TNI tahun 2013. nsf/P-3 |
|
|
|
|
|
|
|
Wah ....... Tampak sangat carut marut ya ? ...........

|
|
|
|
|
|
|
|
.......................................
Koarmatim Uji Coba Torpedo Kapal Selam
SUT TORPEDO buatan PTDI Bandung

Militer yang kuat dapat meningkatkan nilai tawar terhadap kedaulatan dan batas teritorial suatu negara. Akhir-akhir ini perkembangan teknologi militer negara-negara dikawasan Asia Pasifik menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Menyikapi hal tersebut Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) melaksanakan uji coba penembakan torpedo kapal selam, di sekitar perairan Selat Bali, Jum’at (05/04/2013) lalu.
Uji coba ini sangat peting bagi pengembangan Alat Utama Sitem Senjata (Alutsista) TNI AL, sekaligus wahana penelitian untuk memoderenisasai sistem persenjataan strategis guna menciptakan senjata bawah air yang ampuh dan handal. Torpedo merupakan jenis senjata bawah air yang memilki fungsi sebagi senjata pamungkas bagi kapal selam.
Ada beberapa jenis Torpedo yang digunakan oleh kapal selam, diantaranya adalah Torpedo SUT (Survace and Underwater Target) yang terpasang disalah satu kapal selam TNI AL KRI Cakra-401. Senjata pamungkas yang dimilki TNI AL tersebut sudah terintegrasi dengan sistem persenjataan kapal selam.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi, TNI AL terus melakukan pengkajian dan penelitian terhadap sistem dan persenjataan bawah air tersebut. Penelitian dilakukan oleh jajaran Dinas Persenjataan dan Elektonika Angkatan Laut (Disenlekal), melibatkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbagal), Labinlek, dan PT. DI.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur dimana moderenisasi kapal selam sebagai unsur senjata strategis yang canggih dan modern. Kapal selam merupakan salah satu kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL yang memiliki daya tempur tinggi terhadap kekuatan lawan. Hal tersebut sangat dibutu*kan untuk meningkatkan efek daya gentar (deterrent effect).
Untuk meningkatkan tujuan itu diadakan latihan penembakan torprdo kepala latihan oleh KRI Cakra di Selat Bali. Latihan itu menggunakan sasaran berupa Sea Rider yang dilengkapi dengan Noise Maker. Penggunaan sea rider sebagai sasaran bertujuan untuk melatih kemampuan operator sonar dan kemampuan deteksi bawah air kapal selam. Dimana pencarian target tersebut memilki tingkat kesulitan yang tinggi.
Meskipun menggunakan sasaran Sea Rider kapal selam berhasil melaksanakan uju joba penembakan torpedo kepala latihan dengan baik. Hal ini merupakan keberhasilan yang dicapai oleh TNI Angkatan Laut dalam meningkatkan profesionalisme prajurit. Disamping itu hal tersebut merupakan salah satu kreatifitas prajurit TNI AL yang berhasil memodifikasi beberapa komponen dan sistem senjata torpedo kapal selam.
Latihan penembakan torpedo kepala latihan oleh KRI Cakra memiliki makna strategis bagi perkembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan peningkatan profesionalisme prajurit TNI AL. Uji coba tersebut melibatkan tiga kapal perang yaitu KRI Cakra-401, KRI Frans Kisiepo-368 dan KRI Soputan-923.
m.beritajatim.com/detailnews.php/6/Polit..._Torpedo_Kapal_Selam
Last edited by dargo on 21-4-2013 09:39 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
Negara Sonora .... Malaysia atau China?
Mengapa military exercise TNI hanya bersifat defensive (baru beraksi setelah wilayah RI direbut oleh Sonora? Bukankah jauh lebih baik menghancurkan musuh di wilayah sendiri atau sebelum mereka masuk wilayah RI?
|
|
|
|
|
|
|
|
Pabrik Senjata di Bandung,
Pindad Siap Luncurkan Tank Pertama Buatan RIFeby Dwi Sutianto - detikfinance
Senin, 22/04/2013 16:27 WIB
Foto: Feby/detikFinance
Bandung - PT Pindad (Persero) akan meluncurkan kendaraan tempur roda rantai atau tank. Tank yang rencananya akan dirilis merupakan tank tempur tipe ringan atau light dan medium versi Indonesia.
Hal disampaikan Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady kepadadetikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
“Kalau light tank kita sudah punya prototype awal. Kalau medium kita masih tahapan konsep desain atau mematangkan desainnya seperti apa sih,” tutur Hery.
Untuk konsep tank versi light, Pindad mengadopsi tenologi dan desain tank jenis Scorpion buatan Inggris. Nantinya, tank ini, akan dikendalikan oleh tiga orang yakni bertindak sebagai commander, gunner dan driver.
“Kalau light tank itu skala scorpion, kalau medium itu skala dengan murder. Ke sana kita akan kembangkan. Kalau kelas heavy seperti leopard sepertinya kita belum. Itu terlalu berat. Kita lebih cocok di medium tapi persenjentaan kita bisa pakai misil anti tank atau pakai 105 kaliber besar,” tambahnya.
Meskipun akan mengembangkan 2 tipe tank yakni tipe light dan medium. Kemampuan senjata, tetap bisa ditingkatkan atau mengadopsi kemampuan heavy tank seperti Leopard.
“Teknologi sudah berkembang, tank medium pun mampu membawa senjata dengan kaliber besar,” sebutnya.
Untuk komponen, Hery mengakui, pihaknya di Pindad tetap memprioritaskan komponen lokal. Namun, saat komponen tersebut tidak dijual atau dikembangkan di dalam negeri, pihaknya baru membeli dari luar negeri.
“Tapi secara realistis, kita masih terbatas untuk power pack, engine, transmisi, dan cooling. Kita belum ada yang supply. Kalau senjata kaliber besar, kita masih impor karena di dalam negeri belum ada. Tapi kita usahakan, setiap kegiatan development setiap. Kalau terpaksa dengan luar negeri, kita harus ada TOT (transfer of technology), apa yang bisa kita ambil dari sana. Minimal kita tahu, konsep desain dan kalkulisinya seperti apa,” tegasnya.
Last edited by wongedandotcom2 on 22-4-2013 06:32 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
Pabrik Senjata di Bandung
SS2, Senjata Made in Bandung Pesaing AK47 & M16

Bandung - PT Pindad (Persero) sejak tahun 2006 telah meluncurkan senapan serbu terbaru, SS2. Dibuat dengan 4 varian, SS2 buatan Pindad di Bandung ini, dirancang dengan konsep andal dan akurat.
Konsep ini, mengadopsi pada keandalan senapan serbu AK47 buatan Rusia dan keakuratan senapan serbu M16 buatan Amerika Serikat (AS). Bahkan, dari konsep awal, SS2 merupakan senapan serbu yang lebih unggul dan memiliki kemampuan di atas senapan AK47 dan M16.
“Keunggulan SS2 itu lebih ringan. Kita adopsi dari senapan serbu AK(47) dan M16 dari AR15 Italia. Kita adopsi. Mana yang terbaik kita ambil. Secara akurasi kita di tengah-tengah AK dan M16,” tutur Kepala Departemen Produksi I Pindad, Diding Sumardi kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
SS2 buatan Pindad ini, mengadopsi dari komponen senapan yang dimiliki oleh SS1. Saat ini, di dalam senjata serbu ini, memiliki 135 komponen atau lebih dikit daripada komponen SS1.
“Tapi yang ngadopsi dari SS1 sekitar 30 komponen. SS1 itu lisensi. Itu lisensi Belgia tahun 1988 kalau SS2 itu full kita sendiri dan hasil karya kita. Kalau SS2 baru tahun 2006 dan diproduksi dengan 4 varian,” tambahnya.
Selain unggul dari sisi konsep dan desain, SS2 made in Bandung ini, terbukti mampu unggul di dalam kejuaraan menembak militer level internasional. Dengan SS2, TNI mampu menjadi juara umum menggalahkan negara-negara ASEAN dan negara lain yang rata-rata menggunakan senjata jenis AK47 dan M16
“Kejuaraan AASAM (Australian Army Skill At Arms Meeting) tahun 2012 di Australia, kita juara umum. Kita (TNI) pakai SS2 dan pintol G2,” tegasnya.
Saat ini, dengan 4 varian,SS2 dijual dari harga Rp 8 juta per unit. Varian yang ditawarkan antara lain: SS2-V1, SS2-V2, SS2-V4, SS2-V5.
Dulu Diragukan, Pindad Kini Hasilkan Senapan Standar NATO

Bandung - Pasca begulirnya Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2010, industri pertahanan tanah air seperti memperoleh angin segar. Salah satunya PT Pindad (Persero).
Dari produsen senjata dan amunisi yang kurang dipercaya kemampuannya selama puluhan tahun, serta di dalam negeri produknya dipandang sebelah mata, Pindad kemudian mampu menjelma menjadi produsen produk militer kelas dunia.
“Kalau dulu yang terkenal amunisi dan senjata tapi dia (TNI) nggak mau lihat lagi, Pindad bisa bisa bikin lebih dari itu,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Dengan visi ingin melayani TNI dan Polri, Pindad mampu memproduksi senjata,amunisi hingga kendaraan tempur kelas ringan dan berat yang mengadopsi dan berkiblat ke industri militer Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization).
“Kita kualitas Eropa dan Standar NATO. Kita mengkualifikasikan dan mengikuti kaidah NATO. Tapi kita nggak disertifikasi nanti produknya mahal jadi kita nggak diujikan. Standar seperti itu, karena yang ngajarin kita itu orang NATO,” ujarnya.
Berkat kualitas dan standar tinggi yang dipakai Pindad, dampaknya pada pesanan yang diperoleh. Pindad sampai harus menolak berbagai order untuk produk tertentu.
Bahkan divisi senjata dan amunisi harus bekerja selama 24 jam setiap harinya untuk memenuhi permintaan dari dalam dan luar negeri. Karena kemampuannya ini, produk senjata dan amunisi Pindad diakui hingga negara ASEAN dan Amerika Serikat (AS).
“Tahun 2012 kemarin sudah ke Australia dan Amerika tahun 2011 (Amunisi). Itu untuk kaliber yang kecil-kecil saja. Setidaknya dia mengakui kualitas kita,” tambahnya.
Bahkan panser asli buatan Pindad ANOA 6x6 yang kini menjadi salah satu pilihan dan andalan TNI, mengadopsi teknologi dan konsep panser VAB buatan Prancis.
Sementara, senapan serbu SS2 buatan Pindad mengacu pada senapan M16 buatan Amerika Serikat dan AK 47 buatan Rusia. Serta PM2 versi Pindad mengadopsi senapan anti teror MP5, pasukan SWAT.
Pindad Mampu Produksi 40.000 Senjata Tiap Tahun

Bandung - PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi puluhan tipe senjata. Dengan kapasitas saat ini, Pindad sanggup memproduksi 40.000 senjata api per tahun.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Departemen Produksi I Pindad, Diding Sumardi kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
“Kita bisa produksi senjata ekuivalen 40.000 SS2 per tahun. Itu bukan berarti SS2 saja,“ tambahnya.
Kapasitas produksi Pindad ini, didukung dari penambahan unit line mesin pembuat senjata. Kemampun ini diperoleh, pasca Pindad memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 300 miliar. Namun, Direktur Utama Pindad Adik Soedarsono mengaku, fdari potensi tersebut sebetulnya belum digunakan secara maksimal.
“Pindad itu kemapuan besar kalau mau diberdayakan,” papar Adik.
Perlu diketahui, karena banyak pesananan, pembuatan senjata diproduksi selama 24 jam di pabrik Pindad yang terletak di tengah kota Bandung Jawa Barat. Dari Divisi Senjata, Pindad mampu memproduksi berbagai jenis atau varian senjata, antara lain: senapan serbu: SS1-V1, SS1-V2, SS1-V5, SS1-M1, SS1-R5, SS2-V1, SS2-V2, SS2-V4, SS2-V5, PM2-V1, PM2-V2, SPG-1A.
Senapan sniper: SPR-1, SPR-2, SPR-3. Senapan mesin: SM-3, SM2-V2, SM2-V1. Meriam: ME-105 mm Howitzer. Senjata genggam: Revolver, Pistol G2 Combat, Pistol G2 Elite, Pistol P3-V1. Peluncur Mortir: MO-1, MO-2, MO-3.
Pindad Jual Senapan Sniper Ala Rambo

Bandung - PT Pindad (Persero) mampu membuat senapan khusus untuk keperluan para penembak jitu alias sniper seperti yang tampak pada film Rambo IV. Penasaran seperti apa? Yuk, simak di sini.
Senjata tersebut muncul dalam film yang dibintangi aktor kawakan Sylvester Stallone dalam sebuah adegan operasi penyelamatan sandera. Salah satu anggota tim Rambo ada yang menggunakan senjata sniper jarak jauh.
Senjata jenis yang sama dipakai dalam film itu bisa ditemui di pabrik senjata milik Pindad. Dibuat di Bandung, SPR-2 buatan Pindad mampu menembak hingga jarak 2.000 meter atau 2 kilometer.
Kuatnya daya jangkau amunisi dan senjata SPR-2 ini karena menggunakan peluru kaliber 12,7 mm x 99 atau disebut kaliber 50 dengan kapasitas per magasin 5 peluru.
“Ini merupakan senjata Sniper terjauh buatan Pindad,” demikian disampaikan Kepala Departemen Produksi I Pindad, Diding Sumardi kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Diding menuturkan, senjata ini dilengkapi dengan peredam dan mampu menembus baja setebal 2 cm. Harganya, dibandrol Rp 138 juta per unit.
Senjata ini, telah dijual sebanyak 110 pucuk kepada TNI termasuk untuk Kopassus TNI AD. Selain SPR-2, Pindad memproduksi varian lainnya yakni SPR-1 dan SPR-3, dengan daya tembak efektif 900 meter. |
|
|
|
|
|
|
|
Ini Dia Humvee Versi Pindad si 'Komodo Tempur'

Bandung - Sukses merancang kendaraan tempur jenis Panser Anoa 6X6, PT Pindad (Persero) kemudian mulai merancang kendaraan tempur ringan 4X4.
Pindad mulai merancang dan mengembangkan kendaraan tempur taktis mirip Humvee buatan Amerika Serikat (AS) sejak 2010. Dengan nama Komodo, kendaraan perang ini dirancang sangat modern nan lincah.
“Kalau kelas rantisnya seperti itu, baik rantis buatan Amerika atau Prancis, itu mirip-mirip. Secara ergonomis dan taktis, memang dibutu*kan dimensi seperti itu,” tutur Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Sementara itu, Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono menuturkan, lahirnnya Humvee versi Indonesia ini, bermula ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menantang Pindad. Presiden SBY, meminta Pindad untuk membuat kendaraan versi Humvee yang telah dibeli TNI dari Prancis.
“Kita sudah beli dari Prancis. Presiden bilang, Pindad bisa nggak bikin seperti ini. Kita bisa bikin dan kembangkan. Kita pakai komponen lokal kecuali drive line-nya. Dari mesin sampai putaran ke ban,” papar Adik.
Diakuinya, Komodo perang buatan Indonesia ini, mirip dengan Humvee buatan Amerika. Adik menjelaskan, Komodo perang versi Indonesia ini, dirancang dalam 7 varian.
Salah satu variannya ialah Battering Ram atau varian Pendobrak. Jenis ini, digunakan untuk pertempuran khusus dan aktivitas anti teror. Mobil yang dipesan secara khusus oleh Kopassus ini, mampu menabrak betok setebal 30cm dan dikendarai saat gelap karena menggunakan sistem kamera night vision.
Kendaaran ini juga, dilengkapi dengan peralatan elektronik dan komunikasi super canggih mendukung operasi khusus. Varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher.
Humvee Made in Bandung si 'Komodo Tempur' Dijual Rp 3 Miliar/Unit

Bandung - PT Pindad (Persero) telah memperkenal Humvee versi Indonesia yakni ‘Komodo Tempur’ sejak 2012. Dirancang di Bandung, Jawa Barat, kendaraan taktis ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 2-3 miliar per unit.
“Konfigurasi harganya Rp 2 sampai Rp 3 miliar,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Kendaraan taktis ini, dirancang dalam 7 varian. Harga pun menyesuaikan dengan keinginan user atau pengguna.
“Konsep 4x4 kita berikan konsep customizing. Customer ingin jeroannya Eropa tentu kasih harga lebih tinggi, customer bilang cukup produk lokal, bisa dengan harga lebih murah,” kata Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady.
Varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher.
Kopassus & Brimob, Pengguna Pertama 'Komodo Tempur'

Bandung - Pasukan elit TNI AD, Kopassus dan pasukan elit Polri, Brimob, merupakan konsumen pertama kendaraan taktis, Komodo 4X4 buatan PT Pindad (Persero). Diperkenalkan pada 2012, Humvee versi Indonesia ini, telah diproduksi sebanyak 5 unit.
“Kontrak dan delivery 5 unit yakni 2 unit untuk kopassus dan 3 untuk Brimob. Yang Brimob sudah delivery,” papar Staf Divisi Kendaraan Khusus, Sena Maulana detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Untuk Komodo pesanan Kopassus, tim Pindad awalnya mendengarkan permintaan khusus tentang kebutu*an kendaraan taktis. Kemudian, Pindad menangkap keinginan Kopassus dengan membuat konsep kendaraan taktis Komodo versi Pendobrak atau Battering Ram.
Kendaraan ini, mampu menabrak beton setebal 30cm dan dikendarai saat gelap karena menggunakan sistem kamera night vision. Kendaaran ini juga, dilengkapi dengan peralatan elektronik dan komunikasi super canggih mendukung operasi khusus.
Selain itu, kendaraan ini, dilengkapi tangga khusus yang bisa naik ke badan pesawat untuk tujuan operasi anti teror anti pembajakan pesawat.
“Basic desain kita, kita wawancara, kita terjemahkan jadi bahasa produk. Ini bisa untuk operasi pembebasan sandra di kereta, hutan, gedung dan pesawat,” tambahnya.
Untuk Brimob, model kendaraan hampir serupa. Namun spesifikasi lebih sederhana. Karena Brimob memesan Komodo versi APC atau angkut personil.
Setelah dijual secara terbatas kepada Brimob dan Kopassus, ternyata respon terhadap Komodo Perang ini, sangat tinggi.
“Polisi (Brimob) pesan lagi 10 unit dan Arhanud (TNI AD) 50 unit,” paparnya. |
|
|
|
|
|
|
|
Militer AS & Australia Pakai Amunisi Buatan Pindad Bandung

PT Pindad (Persero) mampu memproduksi produk militer yang mengacu ke Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization). Dari standar yang dipakai, Pindad menghasilkan produk seperti senapan, amunisi dan kendaraan tempur militer berkualitas tinggi.
Kualitas produk Pindad, seperti senjata dan amunisi, telah diakui oleh militer di dunia. Seperti amunisi ringan buatan Pindad yang telah dijual ke negara ASEAN, bahkan hingga ke Amerika Serikat (AS) dan Australia.
“Peluru kebanyakan ke ASEAN semua sudah, 2012 kemarin sudah ke Australia dan Amerika tahun 2011. Itu untuk kaliber yang kecil-kecil saja. Itu artinya barang kita sudah ada yang mau pakai,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Varian amunisi Pindad sangat beragam, mulai dari peluru kaliber kecil, peluru tajam, peluru kaliber besar, mortir dan granat. Selain amunisi, senapan Pindad juga telah diakui dunia. Bahkan senjata serbu buatan Pindad yakni SS1 berbagai varian telah digunakan di beberapa negara.
“SS1 Itu produk aslinya namanya FNC itu dari Belgia. Kalau mereka beli ke kita barangnya sama. Ada negara seperti Nigeria, itu sudah pakai FNC dari Belgia. Dia waktu mau nambah, dia minta tambahan dari kita,” tambahnya.
Saat ini, Pindad tengah menjajaki penjualan senjata ke beberapa negara termasuk ke Irak. Negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura juga berminat membeli Panser ANOA 6X6 dan kendaraan tempur Komodo 4X4.
“Semua sedang on proses. Kita contohnya mau ke Mozambik, kita ke Malaysia, ke Iran, Nepal,” tegasnya. (Detik) |
|
|
|
|
|
|
| |
|