|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
Re-embarkasi Material Tempur Dan Personel


Perairan Banongan, 4 Mei 2013--Material tempur dan personil prajurit TNI AL mulai melaksanakan embarkasi kembali ke KRI setelah sebelumnya sukses melaksanakan latihan pendahuluan di Asembagus, Situbondo, Sabtu (4/5).
Setelah proses re-embarkasi selesai dilaksanakan, rencananya, (5/5) KRI-KRI pengangkut material tempur dan personel akan melakukan pergeseran untuk melaksanakan latihan pelaksanaan di Sangatta Kalimantan Timur.
Material tempur seperti kendaran tempur ampibi, senjata artileri dan personil pasukan pendarat Marinir TNI AL sedikit mulai sedikit memasuki KRI-KRI jenis Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) di perairan Banongan Situbondo.
Setelah semua material masuk ke KRI, maka seluruh unsur-unsur laut akan segera bertolak ke Sangatta untuk melaksanakan latihan pelaksanaan ke daerah operasi dalam rangka Latgab TNI 2013.
Dalam rangkaian Latgab TNI 2013, TNI AL juga telah melakukan uji coba penembakan strategis rudal Exocet MM-40 yang ditembakkan dari KRI Sultan Iskandar Muda-367, Rudal C-802 yang ditembakkan oleh KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, dan Torpedo SUT yang ditembakkan dari KRI Cakra-401 dengan sasaran ex-KRI Teluk Semangka-512.
TNI AL pada Latgab kali ini mengerahkan 36 kapal perang (KRI) berbagai jenis mulai dari kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo(KCT) ,Kapal Buru Ranjau (BR), dan Penyapu Ranjau (PR) , Landing Ship Tank (LST) Landing Platform Dock (LPD) Kapal Patroli dan Kapal Bantu.
Sedangkan Korps Marinir mengerahkan 59 tank ampibi , yaitu 17 BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota), 33 BTR-50 (Browne Trasporter), 7 LVT-7A1 (Landing Vehicle Track), serta 2 BVP-2 (Bojove Vozidlo Pechoty), 2 unit Roket Multilaras RM 70 Grad, 16 perahu karet , 4 unit Meriam Howitzer 105 MM dan lebih dari 2000 Prajurit Marinir yang kesemuanya diangkut dengan kapal perang jenis LST dan LPD. Sementara Pupenerbal mengerahkan 3 Cassa sebagai patroli maritim dan 5 helikopter untuk kegiatan air surveillance.
Selain melakukan uji coba penembakan, TNI AL juga sebelumnya melakukan serial manuver latihan peperangan laut unsur KRI dan Pesud di Laut Jawa dengan materi Mind Fild Transit /dimana seluruh unsur melewati medan ranjau, Air Defence Exercise/ latihan pertahanan udara, Screen Exercise/Latihan Tabir, Anti Submarine Warfare Exercise dengan menembakkan roket RBU-6000 (Reaktivno Bombovaja Ustanovka)/ latihan peperangan anti kapal selam, Cross Deck Helly, Evakuasi Medis Udara (penyelamatan), Replenisment At Sea Approach/ KRI
secara bergantian melaksanakan approach manuver sebagai kapal penerima dan pemberi , Gunnery Exercise/ penembakan senjata artileri dengan meriam 76 MM, Bantuan Tembakan Udara (BTU) oleh pesawat F-16 TNI AU dan penembakan anti serangan udara/anti air rapid open fire exercise.
Persiapan Pendaratan Di Sangatta Prajurit Marinir Bindik DI KRI

Prajurit Pasukan Pendarat Marinir TNI AL yang onboard di KRI Surabaya-591 melaksanakan kegiatan olahraga bersama untuk menjaga kesehatan dan kondisi fisik selama di KRI agar tetap mampu tampil prima saat melaksanakan operasi pendaratan ampibi, latihan lanjutan Latgab TNI 2013 di Sangatta, Kalimantan Timur. |
|
|
|
|
|
|
|

Exc , C802 n Torpedo SUT Last edited by wongedandotcom2 on 8-5-2013 10:21 AM
|
|
|
|
|
|
|
|
(pics) CN-235MPA Versi Winglet Pesanan TNI AL
Cat Baru CN-235 Pesanan TNI-AL






Inilah dia tampang baru CN-235 versi patroli maritim pesanan TNI-AL. Setelah proses pengecatan, CN-235 boleh dibilang TNI-AL banget. Pasalnya, warna yang dipilih sama seperti pesawat-pesawat TNI-AL pada umumnya, yaitu biru ke abu-abuan.
Selain cat, dari foto yang dikirim anggota ARC, Andon Rudiyanto ini terlihat pula sejumlah simbol lainnya. Diantaranya lambang skadron berbentuk burung camar, yang menandakan pesawat ini nantinya akan bergabung dengan skadron 800 Puspenerbal.
Skadron 800 Puspenerbal sendiri merupakan skadron yang memiliki tugas utama patroli maritim. Selain itu, nomor ekor pesawat khas TNI-AL juga sudah tertera.
Namun uniknya, terdapat pula nomor lainnya bertuliskan AX-2339 yang merupakan kode dari PT. Dirgantara Indonesia. Dengan demikian, bisa dipastikan, pesawat ini masih menjalani serangkaian uji coba.
TNI-AL sendiri memesan sebanyak 3 unit CN-235 versi patroli maritim. Berbeda dengan milik TNI-AU, CN-235 pesanan TNI-AL ini memiliki radar dibawah perut. Namun demikian, belum diketahui secara pasti peralatan sensor dan kemampuan sejati dari CN-235 milik TNI-AL ini. |
|
|
|
|
|
|
|
Komodo, Other Milestone for PT Pindad?



Komodo. That was a name that given to PT Pindad latest 4×4 tactical vehicle. The President of Republic of Indonesia officially named this vehicle to the endemic animal from Indonesia at Indo Defence Expo and Forum, last November 2012.
The President had a hope that the tactical vehicle could be strong and tough at any combat field and could bring the glory for Indonesia.
If we looked back to the past, on October 26th 2011, President visited weaponry system exhibition at PT Indonesian Aerospace. He gave a challenge to Pindad Product Development Team to make a 4×4 tactical vehicle.
The Special Vehicle Division technicians agreed and then the journey to create the tactical vehicle was officially started.
The project was started at November 2011. The Product Development Team from Special Vehicle Division was busy designing the vehicle. They did the benchmarking by observing various design of similar tactical vehicles from many countries, such as Oskkosh which used by US Army, AMPV from Germany, Aravis and Sherpa from France, and many others.
They also did the Reverse Engine process in order to know what kind of machine that suitable for this kind of vehicle. The designing process was ended at January 2012 with an outcome one design which chosen by the management and continued by the making of this vehicle prototype
The decision to make this kind of vehicle wasn’t without a solid reason. The making process was based on the direction of combat vehicle evolution at the future. The direction of combat vehicle changing will lead to size shrinkage of the vehicle. The combat vehicle won’t prioritize the gigantic size, but the smaller vehicle yet managed to move swiftly and survived at the combat field.
Even though the size wasn’t as big as the other combat vehicle like Anoa Panser, the tactical vehicle still could manage to stay strong at combat field because the production process consistently paid attention to three things that should be noted at combat vehicle making process.
First is mobility, the movement capability to avoid the enemy attack and also the capability to move at a difficult field. Second is survivability, the capability to survive from enemy attack by using the bulletproof body. And last is fire power, the power to attack the enemy, by shooting back at them.


The outcome of the Product Development team of Special Vehicle Division designing process, was the good response from the defence industry circles. Since the vehicle prototype was joined in exhibitions, many parties were interested to the physical condition of the vehicle which is not that big, but still impressed strong and dashing. Even more, PT Pindad also gave an authority to the client to decide what kind of design which would be applied to Komodo, based on its function.
After that, an offering and contract agreements were made. Until this time, some parties recorded had ordered Komodo. BRIMOB (Paramilitary Police Force) already ordered two units of Komodo which had customized into a “Jungle Warfare” tactical vehicle. This vehicle was especially designed for a city movement and chasing until jungle area.

Jungle Walfare Tactical Vehicle
Different from BRIMOB, KOPASSUS (Indonesian Army Special Force) already ordered Komodo which had customized into a “Battering Ram” vehicle. KOPASSUS has a unit which called Gultor (Penanggulangan Teror, Terror Countermeasures).



Komodo Mistrall TNI AU
This unit has a task to overcome all kind of terror, such as kidnapping, bomb threat, and many others. Hence, they need a vehicle which not only has a function as the movement equipment, but also as terror countermeasures tools, one of them is to destroy a building.

Battering Ram tactical vehicle

The establishment of Law number 16 year 2012, which require that international cooperation should use a local content, also gave an advantage to PT Pindad and this Komodo project.
Until now recorded some of potential buyers which came from international client and stated their interest to Komodo and still on cooperation assessment process.
The Komodo project was estimated to have a bright future. Not only because the evolution of combat vehicle size was becoming smaller, but also this kind of vehicle will be the wanted vehicle which many peoples would looked for. Plus, the Ministry of Defence is busy to fill the Minimum Essential Force for the weaponry system and PT Pindad always be the first choice for the land dimension sector fulfillment. Hopefully, Komodo could be another milestone on PT Pindad history. (Anggia Susada Mantarlia)
Komodo Spesification

General
Configuration 4 x 4
Crew 5 persons
Dimension (LxWxH) ± (5,560 x 2,250 x 2,150)
Wheel Base ± 3,600 mm
Wheel Track ± 1,900
Empty Weight ±5,800 kg
Combat Weight ± 7,300 kg
Power to Weight Ratio ± 20.4 Hp/ton
Angle of Approach/Departure 45o/45o
Ground clearance ± 440 mm
Performance
Max Speed (flat road) ± 80 km/h
(offroad) ± 50 km/h
(highway) ± 100 km/h
Max. Gradient 60% (31”)
Max. Side Slope 30% (17”)
Fording Depth ± 0.75 m
Vertical Obstacle ± 0.40 m
Trench ± 0.50 m
Turning Radius ≥ 7 m
Fuel Tank ± 200 liter
Maximum Range ± 450 km
Technical
Engine Diesel Engine
4 Stroke Inline; 6 Cylinders
215 PS at 2500 rpm
Turbo Charger Inter Cooler
Transmission Manually; (optional), 6 forward/1 reverse
Body Monocoque
Body Protection (optional) Bullet Proof Steel; Bullet Proof Glass
Suspension Right Axle; Front (Bushing Arm with Coil Spring), Rear (Trailing Arm with Coil Spring, Stabilizer Bar, Telescopic Shock Absorber.
Steering System Power Steering
Wheel & Tyre 12.5 R 20
Brake System Hydropneumatic Control Disc Brake All Wheel
Electrical; (Battery) 2 x 12V – 100 AH
(Alternator) 24V / 100 Amp(Visited 542 times, 28 visits today) |
|
|
|
|
|
|
|
Latgab 2013 : Penembakan Senjata Strategis Tenggelamkan Kapal Sasaran

Jakarta • Penembakkan senjata strategis milik TNI Angkatan Laut telah dilaksanakan. tepat pukul 14.30 WIB, Kamis (2/4) Rudal Exocet MM 40 melesat dari KRI Sultan Iskandar Muda-367 mengarah pada sasaran yaitu ex. KRI Teluk Semangka-512 di perairan Laut Jawa.
Selang 2 (dua) menit kemudian KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 menembakkan Rudal C 802 dengan sasaran yang sama. Disusul kemudian dari KRI Cakra-401 meluncurkan Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) melaju deras di bawah air menuju sasaran ex. KRI Teluk Semangka-512.
Senjata-senjata strategis tersebut berhasil mengenai sasaran, hal ini ditandai dengan ex. KRI Teluk Semangka-512 perlahan-lahan mulai tenggelam.
Pelaksanaan penembakan ini disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Pejabat Tinggi TNI yang terlibat dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2013 dari KRI Makasar-590. Sedangkan Wakil Presiden Prof. Dr. Boediono beserta pejabat lain menyaksikan penembakan ini dari geladak KRI Surabaya-591. |
|
|
|
|
|
|
|
Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Alutsista


Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menerima kunjungan Presiden Direktur Avibras Brazil Mr. Sami Youssef Hassuani beserta rombongan di Markas Besar Angkatan Darat, Rabu (8/5/2013).
Kunjungan Presdir Avibras adalah untuk membahas mengenai perkembangan pembelian produk Alutsista dari Avibras, Brazil, yaitu produk Multi Launcher Rocket System (MLRS) Astros II.
Dalam kesempatan tersebut, Mr. Sami menyatakan bahwa sejauh ini diharapkan pengiriman Alutsista tersebut akan dapat memenuhi jadwal pengiriman yang telah disepakati dalam kontrak pembelian.
Di samping itu, Mr. Sami juga menyampaikan hasil-hasil pertemuannya dengan pihak Kementerian Pertahanan dan Kementerian terkait lainnya, dimana seluruh pertemuan tersebut menurutnya sangat membantu upaya Avibras dalam hal penyelesaian kontrak dengan TNI AD.
Kasad sendiri dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas segala upaya yang telah dilakukan oleh Avibras guna membantu program Modernisasi Alutsista TNI AD.
Kasad juga sangat berharap agar penyelesaian program ini tidak mengalami kendala yang berarti, karena modernisasi Alutsista adalah program yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dan negara.
Turut mendampingi Presdir Avibras dalam kunjungannya yaitu Mr. Hans Damgaard Kristensen, Manajer Pengembangan Usaha Avibras, Bpk. Jahadi Odang, Direktur Poris Duta Sarana selaku perwakilan Avibras di Jakarta, serta Bpk. Heru, staf Poris Duta Sarana.
Sementara Kasad didampingi Aspam Kasad, Waasrena Kasad, Danpussenarmed Kodiklatad, Kadispenad, serta Paban V/Hublu Spamad. (Dispenad). |
|
|
|
|
|
|
|
Arms Exports
Germany clears tank sales to Indonesia

An opposition politician has told DW that the German government has approved the sale of 164 tanks to Indonesia. The country joins Saudi Arabia, Qatar and the United Arab Emirates on a contentious new export list.
Green party parliamentarian Katja Keul told Deutsche Welle and other news outlets on Wednesday that the contentious tank deal was going ahead. Keul had submitted a formal request for clarification to Chancellor Angela Merkel's government.
Under the deal, German military manufacturer Rheinmetall was given government approval to sell 164 tanks to Indonesia. The deal comprises 104 Leopard 2 tanks, 50 of the older Marder 1A2 infantry fighting vehicles, four tanks specialized for mountain terrain, three mobile bridge-layers and three armored earth-movers, called "pioneer tanks" in Germany. The price is not known.
Indonesia had officially requested the deal during Angela Merkel's visit in the summer of 2012, with Reuters previously reporting that it was likely to be approved.
German military exports must be cleared by a special security council made up of Merkel and most top government ministers, including the defense, foreign, finance and development ministers.
Indonesia had also sought to procure Leopard tanks, considered among the most modern on the market, from the Netherlands, but the deal was stopped in the country's parliament. Indonesia's questionable human rights record helped explain the Dutch decision.
The opposition Green and Left parties had voiced concerns that the weapons might be used against ethnic minorities in the country.
The US has recently announced plans to export military equipment to the Asian country, a part of heavy investment since 2010 in modernizing its military.
Contentious customers
Indonesia is number 100 on Transparency International's corruption index and sits in 139th place on Reporters Without Borders' Press Freedom Index. The country resumed capital punishment in March this year after four years without the death penalty.
Germany has approved a number of similar deals in recent months, with Spiegel consistently reporting on the issue. One December issue of the weekly magazine featured a doctored image of Merkel in a military uniform with the cover headline "German weapons for the world.
" Saudi Arabia and Qatar are the two most notable examples for armored vehicle exports in recent months, with the United Arab Emirates a comparatively recent trading partner for automatic weapons and ammunition.
This February, the Süddeutsche Zeitung newspaper reported that German arms exports just to the Gulf region more than doubled in 2012 compared to the previous year, rising from a total of 570 million euros ($746 million) to 1.42 billion euros.
Traditionally, Germany's weapons export policies have been comparatively cautious, especially for land-based equipment. Hans-Dieter Genscher, foreign minister for almost two decades, once famously said that "whatever floats is ok, whatever rolls is not," referring to the difficulty of using naval weaponry to suppress internal conflicts compared to tanks and other land-based military equipment.
msh/jm (AFP, dpa, Reuters)
Bonus : Latihan Intai Amphibi Marinir
drown proofing.
 |
|
|
|
|
|
|
|
Latihan gabungan Anti Teror TNI-TDM Digelar di Medan

Medan, (beritasumut.com) – Setelah Kota Medan sukses menjadi tempat latihan anti teror gabungan TNI/Polri baru-baru ini, Kota Medan kembali menjadi tempat latihan gabungan (Latgab) anti teror TNI dengan Tentara Diraja Malaysia (TDM) pada Juni 2013 nanti.
Hal ini diketahui ketika sejumlah petinggi dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) Jakarta mengunjungi Balaikota Medan, Rabu (8/5/2013).
Petinggi Mabes TNI ini dipimpin Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana didampingi Danyon Marinir Belawan, petinggi AU dan petinggi TNI lainnya, diterima Sekda Medan Syaiful Bahri Lubis didampingi Asisten Administrasi Umum Ikhwan Habibi Daulay.
Brigjen Buyung Lalana mengatakan, pihaknya telah mendapat perintah dari Mabes TNI untuk menggelar latihan yang nantinya akan melibatkan sebanyak 1.200 personel.
Latihan ini merupakan latihan antiteroris gabungan antara TNI dan TDM yang mencakupi latihan di darat, laut dan udara yang dinamakan Malindo Darsasa 8AB 2013.
Menurutnya, nantinya Balaikota Medan akan dijadikan tempat peninjau Menteri Pertahahan (Menhan), sedangkan lokasi sasaran latihan adalah Bandara Polonia, Hotel Aryaduta, Asrama Haji, Gedung PPGT Helvetia, sejumlah lokasi di Belawan dan lokasi lainnya.
Sebelum latihan gabungan, akan digelar bakti sosial pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat Medan. Untuk ini dimta masukan dari pemko lokasi mana saja menjadi tempat pelayanan kesehatan tersebut.
“Kita rencanakan latihan ini pada bulan Juni, dan sebelumnya kita akan melakukan bakti sosial pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat. Untuk itu perlu adanya dukungan dari Pemerintah Kota Medan agar pelaksanaan latihan ini bisa suskes,” ujar Buyung Lalana.
Walikota Medan diwakili Sekda Syaiful Bahri Lubis menyambut baik kegiatan ini. Sebelumnya Kota Medan juga menjadi tempat latihan anti teroris gabungan TNI/Polri yang berlangsung dengan sukses.
Pemerintah Kota Medan sangat mendukung dan mensupport latihan ini dan diucapkan terima kasih dimana Kota Medan dipilih menjadi tempat latihan gabungan TNI dangan TDM.
“Kami sangat mendukung dan mensupport rencana latihan ini, dan akan memfasilitasi apa-apa yang diperlukan. Untuk bakti sosial pelayanan kesehatan kami akan melibatkan Dinas Kesehatan Kota Medan,“ ujar sekda. (BS-024) |
|
|
|
|
|
|
|
ITS dan PT Solusi-247 Kembangkan Radar Maritim

formatnews, SURABAYA (9/5): Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan perusahaan penyedia layanan teknologi komunikasi PT Solusi-247 menjalin kerja sama untuk mengembangkan "marine radar" (radar maritim).
Kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Utama PT Solusi-247, Beno Pradekso, bersama Pembantu Rektor IV ITS Prof Dr Darminto di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Rabu.
Beno Pradekso mengatakan pihaknya kini sedang gencar melakukan riset untuk pengembangan produk perusahaannya, karena itu pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, seperti ITS.
"Beberapa bidang riset yang akan kami lakukan dengan ITS antara lain Marine Radar, Electric Support Measure (ESM), Radio Direction Finding (RDF) Receiver , Electronic Chart Display and Information System (ECDIS), dan Integrated Surveillance framework," katanya.
Menurut dia, perusahaannya telah melakukan riset ESM hampir 90 persen dan telah diuji di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Pengawasan laut yang belum optimal, karena keterbatasan fasilitas menjadi dasar bagi Solusi 247 untuk mendalami aplikasi teknologi produk itu di bidang maritim," katanya.
Hingga saat ini, persoalan mengenai kecelakaan kapal, "illegal traffic", pencurian ikan, hingga pembajakan kapal nelayan menjadi masalah tak terpecahkan karena lemahnya aktivitas monitoring.
"Oleh karena itu, kami mengajak ITS, kami memiliki pengetahuan tentang sensor dan radarnya, sedangkan ITS punya pengetahuan di bidang maritim dan perkapalannya," katanya.
Beno mengatakan ITS adalah mitra yang sangat sesuai untuk melaksanakan kerja sama ini, karena ITS unggul di bidang maritim, lalu keberadaan sentra nelayan, pelabuhan internasional, dan armada pertahanan laut di Surabaya juga menjadi nilai tambah tersendiri.
Senada dengan itu, Prof Dr Darminto mengatakan kerja sama itu bukan pertama kalinya ITS bekerja sama dengan pihak swasta.
"Kami berharap produk-produk yang dikembangkan nanti dapat benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Untuk tahap awal, kerja sama akan dilangsungkan selama dua tahun. "Tidak perlu kita menggunakan produk asing untuk aplikasi ICT di Indonesia. Lebih baik kita buat sendiri dan kita kuasai teknologinya," katanya. (*/Ant) |
|
|
|
|
|
|
|
PANGLIMA TNI : LATGAB TNI 2014 AKAN MENJADI YANG TERBESAR DAN TERLENGKAP

Sangatta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa TNI akan menggelar sebuah latihan terbesar dan terlengkap pada 2014 untuk mempertanggungjawabkan kepada rakyat Indonesia kekuatan yang dimiliki TNI saat ini.
"Kira-kira akhir September atau awal Oktober 2014 latihan tempur terlengkap dan terbesar digelar dengan menampilkan seluruh alutsista yang telah diadakan Kementerian Pertahanan dan TNI," kata Panglima TNI Agus Suhartono kepada pers di Sangatta, Kalimantan Timur, Kamis.
Sebelum memberikan keteranga pers, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyaksikan Latihan Gabungan TNI di Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur Kaltim, Kamis.
Menurut Panglima, tahun depan ada dua kegiatan latihan TNI yakni pertama Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) tingkat Batalyon dan kedua latihan tempur gabungan tiga angkatan sebagai akhir dari kegiatan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dan pertanggungjawaban TNI kepada rakyat.
"Semua peralatan militer dan kekuatan tempur akan menunjukkan kemampuannya kepada rakyat, sebagai wujud pertanggungjawaban pemerintah dan TNI kepada rakyat tentang alutsista yang telah diadakan sampai dengan 2014," katanya.
Menurut dia, tahun 2014 merupakan akhir dari masa tugas Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, maka salah satu agenda TNI adalah memperlihatkan seluruh kekuatan dan hasil pembangunan militer selama lima tahun terakhir.
Namun, kata Panglima, dalam membangun kekuatan pokok-pokok minimal itu belum bisa selesai semuanya sampai 2024.
"40 persen dari program pembangunan kekuatan itu sudah selesai. Tentu ini tidak terlepas dari peran dan dukungan parlemen melalui Komisi I DPR RI," kata Panglima yang didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.
TNI, kata Panglima, menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap Komisi I DPR RI yang terus mendorong, mendukung pengadaan alutsista, sehingga bisa dilaksanakan sesuai dengan program pembangunan kekuatan menuju kekuatan pokok minimal.
"Pengadaan alutsista itu terus berjalan, tahun ini ada yang datang kemudian tahun depan juga datang. Itulah makanya perlu digelar latihan besar dan terlengkap sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia," katanya.
Anggota DPR RI Komisi I H. Tri Tamtomo, SH mengatakan pihaknya akan terus memberikan dorongan dan dukungan kepada Kementerian Pertahanan dan TNI dalam rangka memperkuat pertahanan negara kedepan.
"Komisi I DPR RI akan memberikan dukungan penuh bagi TNI untuk meningkatkan anggaran APBN 2014 dalam rangka memperkuat alutsista dan pertahanan negara," kata Politisi PDI Perjuangan yang juga hadir menyaksikan Latgab TNI di Kutai Timur, Kamis.
|
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia to hold largest military exercise next year
SANGATTA (East Kalimantan) - The National Defense Force or TNI will hold the largest military exercise in the country next year, Indonesian news agency ANTARA reported.
In 2014, Indonesia will hold two military exercises consisting of a fast reaction force (PPRC) exercise at battalion level and a joint combat exercise involving the Army, Navy and Air Force as the last activity of the second United Indonesia Cabinet, TNI Chief Admiral Agus Suhartono said Thursday.
"The most complete and biggest-ever exercise will be held late September or early October to demonstrate all of the military's main armament systems procured by the Defense Ministry and the TNI," he said.
The TNI will demonstrate the capability of the entire military equipment and combat force as part of the government and TNI's responsibilities to the people, Suhartono said.
"As 2014 is the final year of the second United Indonesia Cabinet's tasks, one of the activities high on the TNI's agenda is demonstrating all military development programmes next year," he said.
Suhartono said all programmes to develop minimum main forces will not be completed by 2014 as they will continue until 2024.
However, nearly 20 percent of the programmes will have been completed by 2014.
"Nearly 40 percent of the programmes have been completed, thanks to the role and support of the House of Representatives Commission I," Suhartono said. --BERNAMA
http://www.nst.com.my/latest/ind ... -next-year-1.275993
1.Leopard,
2.Marder,
3.Astros,
4.Caesar,
5.Super Tukano,
6.F 16 hibah,
7.Tambahan BMP 3F,
8.T-50i,
9.Tambahan Sukhoi,
10.CN-235 MPA,
11.Grob G-120TP,
12.UAV Made In Filipina,
13.Helikopter super puma
14.anti tank NLAW
15.rudal Mistral serta Starstreak
16.Tambahan NBell-412
17.meriam KH-179 dan LG Mk3
18.EC 725 Cougar
19. KCR-40 dan KCR-60
20.MLRS R-han 50 km untuk marinir
21.CN295
Dan lain sebagainya. Masih Panjang daftar listnya ..... |
|
|
|
|
|
|
|
Lapan Surveillance Aircraft (LSA) Pesawat Pengamatan Produksi Lapan

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat baru, Lapan Surveillance Aircraft (LSA). Pesawat dua awak ini akan digunakan untuk memotret wilayah Indonesia yang relatif besar.
Pengembangan pesawat pengamatan ini sekaligus membuktikan penguasaan teknologi pesawat terbang di Indonesia. LSA ditargetkan beroperasi secara penuh pada 2015. Akhir 2013 ditargetkan untuk penerbangan perdana secara resmi.
Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bersama Universitas Berlin di Jerman mengembangkan pesawat pengamat bernama Lapan Surveillance Aircraft (LSA).
Konsep ini sebenamya telah dibuat sejak 2011, tapi baru terealisasi pada 2012 dengan menggandeng Universitas Berlin sebagai mitra kerja sama.
"Sampai saat ini ada enam orang ahli teknik kita yang berada di Jerman untuk terus melakukan riset, perancangan modifikasi, desain, pengujian, serta teknologi terhadap pesawat surveillance.
Sedangkan untuk penerbangan resmi perdana LSA akan dilakukan akhir 2013 ini," ungkap Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan Rika Andiarti, saat dihubungi KORAN SINDO.
Program LSA ini memiliki beberapa misi di antaranya akurasi citra satelit, verifikasi dan validasi citra satelit, monitoring produksi pertanian, aerial photogrammetry, pemantauan, pemetaan banjir, deteksi kebakaran, search and rescue (SAR), pemantauan perbatasan dan kehutanan, serta pemetaan tata kota.
Selain itu, LSA ini juga mampu mengakurasikan data dari fotocitra satelit dengan resolusi tinggi yang telah digabung dengan satelit-satelit lain, mampu mengkroscek langsung di lapangan secara acak ketika terkadang satelit biasanya suka terhalang awan.
LSA ini berbasis pesawat Icon 5 Amphibius dengan memiliki daya ter bang 8—24 jam, mampu mencapai ke tinggian maksimal 7,5 km dan kecepatan jelajah 220 km/jam serta jarak tempuh maksimal 1.300 km.
Pesawat ini membutu*kan landasan dengan panjang minimal 300 m untuk takeoff dan landing. Pesawat ini memiliki total panjang mencapai 8,52 m dengan tinggi 2,45 m dengan lebar rentang sayap sepanjang 18 m.
Sedangkan resolusi gambar yang dihasilkan nanti mencapai hingga 50cm dengan muatan hingga 70 kg. Sebagai pesawat utilitas dengan dua kapasitas tempat duduk, badan pesawat komposit dengan mesin tunggal ini dilengkapi motor glider dan operasi aturan instrumen penerbangan (IFR).
LSA ini pesawat dengan mesin tunggal dan jenis mesin yang digunakan adalah Rotax 914 F2/15 dengan tenaga mesin (MTOP) 115 HP. Tangki bahan bakar LSA berkapasitas 130 liter dan jenis bahan bakar yang digunakan adalah Avgas 100LL/Mogas.
Pesawat ini juga dilengkapi Propeler MTV-7-A/170-051 serta 1,75 untuk diameter propeler dengan tiga bladed.
Pesawat pengamat ini juga dilengkapi turbo charge dengan silinder pendingin udara dan kepala silinder pendingin air, karburator, kontrol pembuangan limbah otomatis, dan pengapian elektronik ganda. Daya tampung pesawat ini mencapai maksimal 20 kg serta 80 kg beban muatan dengan MTOW 1,300 kg.
Di bawah sayap pesawat sepanjang 18 m itu terselip kamera metrik berkalibrasi dengan areal kamera mount, sebuah kamera yang secara nyata dapat memonitor melalui lintas udara dengan sensor optik yang dikembangkan dengan system wide angle dan menghasilkan gambar beresolusi tinggi.
“LSA merupakan pesawat ringan dengan teknologi yang dikombinasikan dengan aero dynamic serta engine dan sayap yang tentunya dapat mengangkat pesawat dengan stabil dan kamera canggih beresolusi tinggi,” papar Staf Ahli Kementerian Negara Riset dan Teknologi Bidang Hankam Teguh Rahardjo, kepadaf KORAN SINDO.
Teknologi canggih yang dipakai dalam pesawat LSA ini sebenarnya pengembangan dari pesawat Lapan Surveillance UAV (LSU), yang merupakan pesawat tanpa awak.
Pesawat ini memiliki dua tipe yakni LSU 01 dan LSU 02. Pesawat yang terbuat dari sterofoam dan telah dipakai pada ketinggian 3.300 m saat letusan gunung merapi dan banjir beberapa waktu lalu ini berguna untuk verifikasi data satelit.
“Menariknya, ini proses pembelajaran bagi Lapan untuk membangun pesawat dengan cara bertahap sehingga diharapkan kita akan mampu membuat pesawat sendiri tanpa bergantung negara lain,” ucap Teguh. (Koran Sindo, 5 Mei 2013/ humasristek)
Spesifikasi Teknis LAPAN Surveillance Aircraft
PerformaBobot Propulsi
Lintasan lepas landas: 300 m
MTOW: 1100 kg
Tenaga mesin (MTOP): 115 hp
Kecepatan jelajah: 220 km per jam
Berat muatan maksimal: 80 kg
Jumlah propeler: 3 bladed
Jangkauan maksimum: 1.300 km
Berat maksimum bagasi: 20 kg
Kapasitas bahan bakar: 130 liter
Daya terbang maksimum: 8 jam
Jenis bahan bakar: Avgas 100LL/Mogas |
|
|
|
|
|
|
| |
|