CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]

 Close [Copy link]
Post time 22-5-2013 11:17 AM | Show all posts
Pembuatan KRI Klewang Kedua Dimulai 2013



TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa   Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut masih menunggu selesainya produksi kapal cepat rudal pengganti KRI Klewang yang terbakar pada September 2012 lalu.

Produsen KRI Klewang, PT Lundin Industry Invest, kabarnya sedang memproses pembuatan kapal berkemampuan antiradar yang kedua.

"Kapal itu belum diserahkan ke TNI, jadi itu tanggungjawab produsen (mengganti)," kata Sjafrie saat ditemui di kantornya, Selasa, 21 Mei 2013.

Selain itu Kementerian dan TNI AL masih menunggu hasil investigasi soal penyebab terbakarnya kapal. Ada spekulasi kebakaran dipicu terjadi kesalahan rancang bangun.

Meski begitu, menurut Sjafrie, ada informasi kalau KRI Klewang terbakar karena hubungan arus pendek.

Meski begitu, Sjafrie melanjutkan, semua pihak harus menunggu kepastian dari hasil investigasi. Menurut Sjafrie kepastian soal penyebab terbakarnya KRI Klewang penting agar kualitas produk dan nama baik PT Lundin --juga industri pertahanan Indonesia-- tetap terjaga.

Untuk saat ini, Sjafrie meminta agar masyarakat tidak langsung memandang sebelah mata produk industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Lundin.

Dia berjanji jika hasil investigasi sudah keluar dan kapal buatan Lundin terbukti berkualitas, Kementerian Pertahanan akan mendorong produsen kapal perang antiradar lokal itu ke ranah  internasional. Salah satunya dengan memamerkan kapal itu ke negara-negara tetangga dan sahabat. "Itu sudah pasti."

Pada tanggal 28 September 2012, sekitar pukul 15.15, kapal baru milik TNI Angkatan Laut KRI Klewang 625 ludes terbakar. Padahal, seyogyanya, pada hari tersebut, kapal seharga Rp 114 miliar ini akan memulai uji coba perdana laut atau sea trial dari Dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur.

Kapal canggih jenis trimaran yang konon tidak bisa terdeteksi radar --alias kapal siluman-- ini diluncurkan pada 30 Agustus 2012 lalu. Kapal KRI Klewang ini memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK.

http://www.tempo.co/read/news/20 ... RI-Klewang-Ditunggu
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 22-5-2013 11:35 AM | Show all posts
5.000 personel diterjunkan dalam latihan TNI AL-US Pacom

CARAT 2013




Jakarta (ANTARA News) - Latihan bersama TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat bertajuk Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2013 pada 21-28 Mei 2013 melibatkan 5.000 personel.

"Kami mengerahkan empat kapal perang, helikopter. Sementara Amerika Serikat mengerahkan tiga kapal perangnya, sehingga diharapkan ada teknik-teknik baru dalam mengatasi teror di laut," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, di Jakarta, Selasa.

CARAT 2013 dibuka secara resmi dalam satu upacara di Markas Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL. Segenap pimpinan TNI AL hadir, sementara Amerika Serikat diwakili Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kristen F Bauer.

Angkatan Laut Amerika Serikat mengerahkan tiga kapal perangnya, USS Charles Momsen (DDG-932/perusak berpeluru kendali), USS Tortuga (LSD-46/kapal pendarat pasukan), USNS Safeguard, dan satu pesawat intai PC-3 Orion.

Sementara TNI AL mengerahkan KRI Oswald Siahaan-354, KRI Sultan Iskandar Muda-367, pesawat intai maritim CN-235 MPA, pesawat terbang Pusat Penerbangan TNI AL, dan dua kompi personel Korps Marinir TNI AL
.


Menurut Marsetio, latihan itu penerjemahan lebih lanjut kemitraan komprehensif Indonesia dan Amerika Serikat. Kualitas dan materi latihan CARAT terus berkembang dari tahun ke tahun yang telah dilaksanakan selama 19 tahun terakhir.

"Latihan ini diselenggarakan bukan karena memanasnya situasi Laut China Selatan, namun latihan ini memang diselenggarakan setiap tahun," ucapnya.

Latihan bersama ini terdiri dari tahap pangkalan dan tahap laut. Tahap pangkalan lebih bersifat interaksi antara angkatan laut dengan masyarakat, seperti simposium, pelatihan, olahraga, dan kunjungan ke sekolah dasar di Jakarta Utara.

Sedangkan tahap laut meliputi kegiatan latihan tempur di perairan Laut Jawa dan latihan Marinir di Korps Marinir, Antralina, Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi latihan antara lain di Mako Armabar, perairan Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu, serta Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.

Selain CARAT, kedua negara sebelumnya melaksanakan latihan bersandi Flash Iron, Passex, Rimpac, US Aid, Silent Iron 12-1, Minex 2012, Marex 2012, Salvex 2012, dan Lantern Iron 2012.


Last edited by rifa on 22-5-2013 11:37 AM

Reply

Use magic Report

Post time 22-5-2013 01:56 PM | Show all posts
RI Gencar Promosikan Produk Industri Pertahanan



Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Dirut PT Dirgantara Indonesia akan melakukan safari promosi industri pertahanan ke sejumlah negara.

Rencananya, selama 10 hari mulai 22 - 31 Mei 2013 mereka akan mengunjungi Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Malaysia.

"Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi strategis dalam rangka mempererat kerjasama bilateral di bidang pertahanan negara," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Sisriadi, Rabu, 22 Mei 2013.

Sisriadi mengatakan Wamenhan akan didampingi oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso. Dirut PT DI secara langsung akan mempromosikan produk–produk PT DI kepada mitra potensialnya.

"Selama kunjungan Wamenhan akan membicarakan berbagai aspek kerjasama pertahanan secara bilateral dengan pejabat Kementerian Pertahanan di negara–negara tujuan," ungkapnya.

Tak hanya itu, delegasi Kementerian Pertahanan RI juga akan melakukan joy flight dengan menggunakan pesawat CN-295.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada  komunitas pertahanan di negara tujuan melihat secara langsung kemampuan pesawat tersebut.

Pesawat CN-295 adalah jenis pesawat angkut sedang yang merupakan produk kerjasama industri  antara PT Dirgatara Indonesia dengan Airbus Military, Spanyol.

"Ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertahanan RI untuk mempromosikan produk-produk industri pertahanan Indonesia," kata Sisriadi. (adi)

Reply

Use magic Report

Post time 22-5-2013 01:58 PM | Show all posts
PRAJURIT MARINIR TIBA DARI LATGAB TNI





Setelah sembilan belas hari berada di daerah latihan, ribuan prajurit dan kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL yang terlibat dalam Latihan Gabungan TNI 2013 tiba di dermaga Ujung, Surabaya, Selasa, (21/5).

Dalam latihan gabungan TNI tahun 2013, Korps Marinir TNI AL melibatkan sedikitnya 2.000 prajurit dan beberapa kendaraan tempurnya yaitu 17 unit BMP-3F, 7 unit LVT-7A1, 33 unit BTR-50, 6 unit Kapa K-61, 2 unit BVP-2, 1 unit Tank Ampibi APC, 2 unit Roket RM-70 Grad dan 4 unit Howitzer 105 mm.

Sementara itu, Mayor Marinir Nioko selaku Perwira Embarkasi dalam Latgab TNI 2013 mengatakan kedatangan prajurit dan kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL di dermaga Ujung Surabaya dibagi menjadi tiga gelombang,

pada gelombang pertama tiba di dermaga Ujung Surabaya pada hari Senin, (20/5) yaitu prajurit Korps Marinir yang berada di KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Teluk Gilimanuk-531, gelombang dua tiba hari Selasa, (21/5) yaitu prajurit dan kendaraan tempur yang berada di KRI Surabaya-591,

KRI Makassar-590, KRI Teluk Cendrawasih-533 dan KRI Teluk Sabang-544, sedangkan untuk gelombang tiga akan tiba di Surabaya pada hari Rabu, (22/5), yaitu prajurit dan kendaraan tempur yang berada di KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Banten-516 dan KRI Teluk Penyu-513.

http://www.marinir.mil.id/index. ... iba-dari-latgab-tni


Reply

Use magic Report

Post time 22-5-2013 02:06 PM | Show all posts
Hovercraft 3T KARTIKA milik TNI AD.

Reply

Use magic Report

Post time 22-5-2013 04:51 PM | Show all posts
Dosan Tarantula CSE 90 mm



















Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 22-5-2013 08:27 PM | Show all posts
5 Aksi TNI AU usir pesawat asing di Indonesia







Bonus : Proses Bongkar Muat Persenjataan Rudal Sukhoi 20 Mei 2013







Swa Bhuwana Paksa, atau sayap yang melindungi udara tanah air. Itulah semboyan TNI Angkatan Udara.

Kini mereka kembali menunjukkan taringnya pada pesawat asing yang melanggar kedaulatan udara RI.

Senin (20/5) siang, giliran pesawat militer AS yang kena gertak. Pesawat Dornier seri 328 dari Maldives Srilanka menuju Singapura telah terlacak di radar di Lhokseumawe.

TNI AU memerintahkan pesawat itu mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda. Mereka dilarang terbang sebelum memiliki izin melintasi wilayah udara Indonesia.

Soal alutsista, boleh saja Indonesia kekurangan pesawat tempur. Tapi soal ketegasan, hukum harus ditegakkan. Sudah beberapa kali TNI AU berani mengusir pesawat asing yang melintas. Bukan hanya pesawat sipil, pesawat militer Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) saja disuruh angkat kaki.

Berikut 5 kisah heroik para tentara udara Indonesia mengusir pesawat asing.

1. TNI AU tahan pesawat asing di Aceh


TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda Provinsi Aceh menahan sementara pesawat militer milik Amerika Serikat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Senin, karena tidak memiliki izin terbang dalam wilayah Indonesia.

Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Supri Abu di Aceh Besar mengatakan bahwa keberadaan pesawat militer AS jenis Dornier seri 328 dari Maldives Srilanka menuju Singapura telah terlacak di radar di Lhokseumawe.

"Pesawat militer AS yang mendarat sekitar pukul 14.00 WIB tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanannya sebelum memiliki izin terbang di wilayah Indonesia," katanya.

Dijelaskannya, setiap pesawat militer yang akan terbang harus memiliki dua izin, yakni dari kementerian luar negeri dan Mabes TNI. Namun pesawat militer AS tersebut tidak memiliki kedua izin tersebut. Tapi tidak butu* pesawat tempur TNI AU untuk memaksa pesawat itu turun karena mereka menyatakan akan mendarat.

"Artinya, pesawat yang ditumpangi lima awak yang terdiri atas tiga militer dan dua sipil tidak bisa melanjutkan penerbangannya sebelum kedua izin tersebut ditebitkan," katanya.

Supri juga mengatakan bahwa lima awak pesawat tersebut juga tidak bisa meninggalkan pesawat sebelum kedua izin administrasi tersebut dikeluarkan oleh kedutaan besar negara bersangkutan.

2. Sukhoi TNI AU cegat Cessna milik Amerika

Minggu (30/9/2012), pesawat buru sergap TNI AU yang terdiri dari sebuah Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 milik Skadron Udara 11 Lanud Hasanudin, berhasil memaksa mendarat Pesawat Cessna 208 milik Amerika Serikat yang melanggar wilayah udara nasional Indonesia.

Sebelum dipaksa mendarat, pesawat Cessna sudah dideteksi jaringan radar udara Kohanudnas. Karena pesawat asing tidak tercatat dalam rencana penerbangan Flight Clearance Information System (FCIS), maka dikategorikan sebagai penerbangan gelap (Black Flight).

TNI AU sudah berupaya meminta pesawat mendarat di Makassar, namun pilot pesawat Cessna tidak mematuhi perintah. Setelah diperingatkan beberapa kali masih tetap membandel tidak mau mendarat di Makassar.

Maka Flight pesawat buru sergap Sukhoi yang selalu siaga di Lanud Hasanudin Makassar, langsung dikomando untuk melakukan Intercept atau pencegatan. Pesawat asing tersebut dipaksa turun (forced down) di Lanud Balikpapan, Kaltim pada pukul 13.30 WIT.

"Pesawat Cessna 208 yang diawaki seorang penerbang berkebangsaan Amerika, seharusnya hanya boleh melintasi wilayah udara Flight Information Region (FIR) Filipina dan Malaysia.

Namun dalam kenyataannya, melakukan pelanggaran dengan memotong jalan melintasi wilayah udara FIR Indonesia," ujar Sekretaris Dinas Penerangan Angkatan Udara (Sesdispenau) Kolonel Sus Muhammad Akbar Linggaprana dalam rilisnya kepada merdeka.com.

3. Sukhoi paksa turun pesawat Pakistan

Maret 2011, TNI AU mendeteksi keberadaan pesawat komersial jenis Boeing 737-300 milik Pakistan International Airlines terbang di wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Pesawat tersebut membawa 13 kru pesawat dan 49 personel militer Pakistan, dengan rute tujuan Dili-Kuala Lumpur Malaysia.

Setelah mendapat titik kordinat lokasi pesawat, TNI AU segera memberikan peringatan kepada pesawat tersebut. Namun peringatan tidak diindahkan,

hingga akhirnya TNI AU memerintahkan dua pesawat tempur Sukhoi untuk menjemput dan mendaratkan paksa Pesawat carteran tersebut di Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan.

Pesawat itu ditahan di Lanud Hasanuddin sampai akhirnya pihak kementerian luar negeri Pakistan berkoordinasi mengurus izin terbang pesawat itu.

4. TNI AU usir C17 Globemaster

TNI AU memergoki sebuah pesawat angkut C17 Globemaster berbendera Amerika melanggar batas wilayah udara Indonesia. Pesawat angkut berbadan tambun tersebut tertangkap radar masuk lewat Pekanbaru Riau, dan dinyatakan ilegal karena tidak tercatat dalam rencana penerbangan FCIS.

Setelah menempuh jalur diplomasi dengan pihak Amerika, akhirnya TNI AU sepakat untuk menuntun Globemaster keluar dari wilayah udara sampai Morotai Maluku Utara. Pemerintah Indonesia pun telah mengirimkan nota protes terkait insiden teritori tersebut.

"Ya memang kadang-kadang ada yang melewati batas, kita kalo menghadapi seperti itu melakukan protes diplomatik dengan maksud bahwa kita menjaga, mengelola wilayah tersebut. Saya minta ambil tindakan secara tegas, proporsional," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono Juli 2011 lalu.

5. Sukhoi cegat jet wakil perdana menteri Papua Nugini

November tahun 2011 lalu radar Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) mencium ada pesawat asing melintas di sekitar Balikpapan. Dua pesawat Sukhoi TNI AU segera terbang memburu mangsa mereka.

Ternyata sebuah pesawat P2-ANW Dassault Falcon 900EX bercat putih dengan logo merah terbang tanpa izin. Sukhoi segera memepet pesawat tersebut. Ternyata pesawat ditumpangi Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah.

Pesawat tempur itu menguntit tumpangan VIP tersebut selama 37 menit. Namun akhirnya atas perintah Kohanudnas, pesawat dibiarkan dan tak ditembak jatuh.

Buntutnya, hubungan Indonesia dan Papua Nugini sempat tegang. Perdana Menteri Papua Nugini Peter O"Neil, mengancam mengusir Duta Besar RI Andreas Sitepu dari Port Moresby. Tapi setelah melakukan pembicaraan antar menlu, insiden ini tak terjadi.

Sumber : Merdeka


Reply

Use magic Report

Post time 22-5-2013 10:41 PM | Show all posts
This is it..!! Indonesian Grob G-120TP

















Inilah dia salah satu alutsista baru yang akan memperkuat TNI AU. Pesawat latih Grob G-120TP ini di roll out pada rabu (22/05) di pabriknya di Jerman pada pukul 10 pagi waktu setempat.

Ada 4 pesawat yang ditampilkan ke publik pada hari ini. Keempatnya sudah menyandang livery atau cat serta penomoran khas TNI-AU.

ARC mendapat informasi, ke-4 pesawat ini nantinya akan dikirim via laut. Pengiriman sendiri memakan waktu 4 minggu.

Dengan demikian, diharapkan pada akhir Juni atau awal Juli, ke-4 pesawat sudah tiba di tanah air.

Indonesia sendiri memesan 18 unit Grob G-120TP. Pesawat ini nantinya akan mengganti peran pesawat Bravo yang sudah tua.


Mainan Baru TNI AU,Basic Trainer .

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 23-5-2013 07:55 AM | Show all posts
US Military Aircraft Lands in Aceh


TEMPO.CO, Banda Aceh - A Dornier 328 United States military aircraft made an emergency landing at the Sultan Iskandar Muda Airport, Blang Bintang, Aceh. The plane was forced to land after reportedly running out of fuel, Monday, May 20. As it has no permission to land on Aceh soil, the aircraft is being temporarily detained by the Air Force.

Blang Bintang air base commander, Colonel Supriabu, told Tempo that the plane landed around 14:30 local time. It was en route to Singapore from Sri Lanka.

The crew consisted of five men, two civilians and three army personnel. The five crew members are Tutle Colton Timothy (pilot), Priest Cynthia Elizabeth (co-pilot), Faire Loren Matthew (technician), Moreno David Antonio and Sanchez Gaona Diego.                 



TEMPO Last edited by wongedandotcom2 on 23-5-2013 08:03 AM

Reply

Use magic Report

Post time 23-5-2013 10:14 AM | Show all posts


Siap berangkat dalam misi perdamaian PBB.               
Reply

Use magic Report

Post time 24-5-2013 12:03 AM | Show all posts
Pentagon Contract Announcement

Raytheon / Lockheed Martin JAVELIN Joint Venture, Tucson, Ariz., was awarded a firm-fixed-price contract with a maximum value of $53,367,877 for the procurement of Javelin Block I Tactical Missile Rounds for the Army, Marine Corps and in support of foreign military sales (FMS). A portion of this contract will support FMS for Jordan and Indonesia.

A combination of fiscal 2010 and fiscal 2013 Procurement funds are being obligated on this award. The Army Contracting Command, Redstone Arsenal, Ala., is the contracting activity (W31P4Q-13-C-0129).

http://www.defense.gov/contracts/contract.aspx?contractid=5046


JAVELIN + NLAW  :wokeh:

Indonesia Akan Beli 180 Buah Javelin Block I Senilai 60 Juta USD
Reply

Use magic Report

Post time 24-5-2013 07:29 PM | Show all posts
Panglima TNI Tutup Latihan Gabungan 2013



Surabaya - Latihan gabungan (latgab) TNI 2013 resmi ditutup secara militer. Latgab selama 40 hari itu berjalan sesuai meski ada beberapa rangkaian latihan yang harus ditingkatkan.

"Sebelum ditutup diadakan kaji ulang atau evaluasi. Dari semuanya itu tujuan dari latgab bisa dicapai. Semua aspek yang dipenuhi ada beberapa hal yang ditingkatkan," kata Laksamana Agus Suhartono kepada wartawan usai upacara militer penutupan Latgab di Dermaga Ujung Koarmatim, Jumat (24/5/2013).

Panglima TNI ini memberikan contoh, rangkaian latihan yang perlu ditingkatkan diantaranya, adanya kendala prajurit saat melakukan terjun payung saat malam hari. Kata Agus, para prajurit mengeluh tidak dapat melihat sesama prajurit karena terlalu gelap.

"Kalau kita beri lampu pasti akan terang dan terlihat sehingga menjadi sasaran empuk. Kedepan akan kita ciptakan dan memodifikasi sebuah alat sehingga prajurit yang melakukan terjun malam hari bisa melihat kawan tanpa terlihat musuh," ungkapnya.

Mantan KSAL ini menambahkan, latgab yang diikuti 16.745 prajurit TNI tiga unsur ini dinilai sangat penting karena merupakan national power yang dibutu*kan Indonesia.

"National Power sangat penting untuk melangsungkan pembangunan Indonesia dalam menyongsong era globalisasi. Dan latgab sendiri sangat berperan penting selain untuk makin meningkatkan keahlian prajurit untuk menjaga kesatuan NKRI," tandas Agus.

Dalam penutupan latgab yang dilakukan secara militer, Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono melepas tanda pita secara simbolis kepada perwakilan prajurit peserta latgab TNI 2013. Dalam upacara ini seluruh prajurit peserta latgab hadir termasuk beberapa peralatan tempur yang digunakan.
Reply

Use magic Report

Post time 24-5-2013 08:46 PM | Show all posts
Exercise Chandrapura 2013- Kopassus TNI-AD & SAF Commando




















Reply

Use magic Report

Post time 24-5-2013 09:20 PM | Show all posts
Doosan DST finishes armored vehicle build for Indonesia



SEOUL, May 21 (UPI) -- South Korea's Doosan DST announced completion of production of an armored combat vehicle for the Indonesian Army.

The 6X6 carries a crew of three, weighs 18 tons, has a maximum land speed of about 60 mph and a speed of nearly 5 mph in water. Armaments include a 90mm gun and a 7.62mm machine gun.

The vehicle has been named the Tarantula by the Indonesians.

"The heavy armored wheeled vehicles that will be exported have been manufactured tailored to the Indonesian terrain and thus is lighter and can be operated in the water," the South Korean company said.

"Also, by arming these vehicles with a 90mm main gun and a 7.62mm machine gun, these vehicles possess the fire power capable of attacking dense enemy units as well as enemy tanks. At the same time, they are known as combat armored vehicles that can be operated for guerrilla search-and-destroy operations.

Read more: http://www.upi.com/Business_News ... 1609/#ixzz2UDO3BXFb


Indonesia Indigenous wheeled armored vehicles

Pindad Anoa 1 6x6





Prototipe Made in Pindad Panser Canon






http://www.militaryphotos.net/fo ... wfull=1#post3899447
Reply

Use magic Report

Post time 25-5-2013 12:48 AM | Show all posts





Reply

Use magic Report

Post time 25-5-2013 10:17 AM | Show all posts

Yonif 400















Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 25-5-2013 04:49 PM | Show all posts
Sukhoi Armament


bonus:

Reply

Use magic Report

Post time 25-5-2013 09:49 PM | Show all posts

Indonesia pitches transport planes to PAF







By David Santos


Just three days after President Aquino cited the government's P75 billion military upgrade to help protect the country's maritime territory, proposals from defense industrial firms started to pour in.
The latest is PT Dirgantara Indonesia (PTDI), the three-decade old state-owned aircraft maker, which is selling its latest fleet of cargo planes to Southeast Asian neighbors.
On Friday, it showcased to Filipino defense officials one of its latest products – the CN295, a military transport aircraft that it jointly designed with Spain-based Airbus Military.
CN295 is like a mini-version of the C130, the primary cargo aircraft of the Armed Forces of the Philippines (AFP).
They share the same functions – transport of troops or cargo, medical evacuation, surveillance missions, and maritime patrol.
With its smaller size, the CN 295 will be ideal for the Philippines, an archipelago made up of several islands, where landing and take-off capabilities of some airstrips are very limited, according to Sonny Ibrahim, PTDI assistant director for quality control systems.
"We believe that Philippine needs small and medium aircraft rather than big aircraft," he said. "Why? Because we have the same natural geographical condition [here] like Indonesia. There's a lot of forest, lot of hilly area, short strips or short runways, and unprepared runways. This aircraft can do with these situations."
Maj. Gen. Wilfredo Ona, chief of the Philippine Air Force (PAF), said: "Maganda ang eroplano [The plane is good], very stable."
He said it would be good for short haul flights to transport small groups, including paratroopers, and cargo.
With the CN295,  the AFP can make more frequent trips to the Kalayaan Group of Islands in the disputed West Philippine Sea.
Besides maritime patrol, the aircraft also has an anti-submarine capability because it can launch torpedoes.
Most importantly, PTDI said the aircraft would be cost-effective, claiming that it could halve operational and maintenance costs, compared to planes from competitors.
The price-tag? $36 million, or a little less than P1.5 billion.
Indonesia's Deputy Defense Minister Sjafrie Sjamsuddien, who traveled to the Philippines to make the pitch, said: "This is part of defense cooperation among the ASEAN [Association of Southeast Nation] countries. And now we are coming to ... strengthen and also to enhance cohesiveness while introducing an Indonesian defense industrial product."
Besides the Philippines, PTDI is also looking to sell its aircraft to Brunei, Vietnam, Myanmar, Thailand, and Malaysia.
The proposal will have to go through a study by the Department of National Defense (DND) and may be considered in the Medium-Lift Acquisition Project,
under the AFP Modernization Program.

http://www.solarnews.ph/news/201 ... to-paf#.UaDAWdg3nVs
Reply

Use magic Report

Post time 25-5-2013 10:02 PM | Show all posts




Reply

Use magic Report

Post time 26-5-2013 08:54 AM | Show all posts
CN295 on ASEAN Tour to Show its Capabilities and Efficiency


CN295 will make visits to  Philippines, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Myanmar and Malaysia  (photo : Guillermo Granger)

Airbus Military and PTDI promoting transport aircraft in the ASEAN region.

A CN295 military transport aircraft of the Indonesian Ministry of Defense will be making a tour around six ASEAN countries to promote the capabilities and efficiency of the transport aircraft that PT Dirgantara Indonesia (PTDI) and Airbus Military are producing jointly. The aircraft will make visits to Philippines, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Myanmar and Malaysia between 22nd and 31st of May.

The C295, denominated CN295 in the Indonesian Ministry of Defense, is a medium-sized multirole airlifter for both civic and military use. The tour, organized by the Indonesian Ministry of Defense, PTDI and Airbus Military, and led by Vice Minister Sjafrie Sjamsuddien, will showcase the benefits of the aircraft which is optimally suited for the wide range of humanitarian and defence tasks that ASEAN Governments need to cover. These missions include military transport, emergency response and medical evacuation, search and rescue, maritime patrol, or even more complex missions such as anti-submarine warfare or electronic surveillance missions.

The visits will also allow explanations on the specific capabilities of the CN235 and the NC212i, an upgraded version of the C212 launched in November 2012 between PTDI and Airbus Military with new avionics and autopilot systems as well as an increased passenger seating, increasing its cost efficiency significantly.

The Indonesia Air Force currently has  two CN295s in operation out of the nine units ordered from PTDI. By 2015, all of the nine units will be in service in Indonesia, with deliveries to the Indonesian Ministry of Defense taking place from the delivery centre and a final assembly line that Airbus Military and PTDI are setting up in Bandung, Indonesia, as a direct result of PTDI’s and Airbus Military’s Strategic Partnership signed in 2011.

In total, over 120 C295s have been ordered world-wide from Airbus Military and currently almost 100 are in operation with countries such as Algeria, Brazil, Chile, Colombia, Czech Republic, Egypt, Finland, Ghana, Jordan, Kazakhstan, Mexico, Poland, Portugal and Spain.

Meanwhile, the CN235 and NC212, with sales of over 270 and 470 respectively, are operating successfully in over 30 countries in the world. The operators of CN295, CN235 and NC212 are extremely satisfied with the reliability, capability, and robustness of the aircraft, which are extremely easy to operate even in hostile and difficult environments. As a result, the aircraft currently have the clear leadership in this segment.

CN295 on ASEAN tour to show its capabilities and efficiency - Airbus Military


Ground crew and mechanics stand beside the Indonesian-made CN295 military transport aircraft before it takes off from Villamor Airbase in Pasay City on Friday, May 24. Indonesia is promoting the transport plane in the ASEAN region to enhance international cooperation. The CN295 is medium-sized multi-role aircraft for both civil and military use. AFP/Noel Celis


Click here to view the original image of 712x474px.

A ground crew personnel watches an Indonesian made CN295 military transport aircraft before it takes off from Villamor Air Base in Manila on Friday. Indonesia is promoting the CN295 transport aircraft as a medium-sized, multi-role aircraft for both civil and military use. Photo by Noel Celis, AFP,05/24/2013 9:00 PM                                                                                                        

http://www.airbusmilitary.com/PressCenter/LatestNews/tabid/176/ArticleID/260/ArtMID/681/CN295-on-ASEAN-tour-to-show-its-capabilities-and-efficiency.aspx
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

21-2-2025 05:24 PM GMT+8 , Processed in 0.582564 second(s), 29 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list