CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 2760|Reply: 4

Mana Kg Halaman BM atau indo sekarang?

 Close [Copy link]
Post time 7-1-2009 11:03 PM | Show all posts |Read mode
Dayak Iban, bahasanya dipercaya sebagai cikal-bakal Bahasa Indonesia Sekarang
Oleh Prof. Usman Pelly, Ph.D (Antropolog dan Guru Besar , Univer sitas Negeri Medan - Sumatra Utara

Di mana kampung halaman (home land) Bahasa Melayu dan penutur bahasa itu? Sekarang makin jelas, sejak dilakukan penelitian ke lapangan yang dilakukan oleh ATMA-UKM  bekerja-sama dengan Leiden University (Belanda) (2005) menampilkan hasil kajian sangat kontroversiol pada permulaan abad ke-21 ini. Setidaknya sementara ini, telah terdapat tiga butir kesimpulan kajian tersebut, yaitu:

1. Bahwa kampung halaman (home land) penutur Bahasa Melayu/Indonesia adalah Kalimantan Barat,
2. Bahasa Melayu Dayak-Iban merupakan bahasa Melayu yang sangat autentik (asli), yang disebut sebagai “Proto-Malayic.”
3. Beberapa bahasa Melayu dari suku Dayak lainnya yang masih “isolated” seperti : Ngaju dan Mayaan, walaupun satu sama lain memiliki variasi, baik dari struktur, phonology, dan lexicon, tetapi kadar keaslian bahasa-bahasa itu sangat tinggi ditandai antara lain oleh minimnya pengaruh bahasa Sanskerta dan Arab.

Dengan ketiga kesimpulan di atas, maka berbagai pertanyaan Dunia Internasional seperti :

Where was the protolanguage Malayic spoken? Where was the geographic homeland, di mana penutur bahasa Melayu pertama dan di mana kampung halaman mereka, telah dapat dijawab secara tuntas.


Para arkeolog, ternyata sangat berjasa menemukan berbagai fakta (artifak) dalam menjawab pertanyaan sulit di atas (Collins, 2006: 2).

Sementara itu, ahli bahasa Prof. Adlaar dari Leiden University (1985), menegaskan bahwa keberatan Prof. Kern (1889), sebagai peneliti awal, terhadap Kalimantan Barat sebagai kampung halaman penutur asli bahasa Melayu - karena Kalimantan sebagai sebuah pulau terbesar ketiga di dunia yang jarang penduduknya (dispearse and lightly populated) - dengan penemuan baru ini dapat diabaikan. Seperti diketahui, hampir seratus tahun yang lalu, Prof. Kern (1889), bersikukuh mengajukan pendapat bahwa Champa/Kamboja (Indo-China) sebagai kampung halaman (homeland) penutur bahasa Melayu (proto-Malayic). Dengan hasil penelitian Dr. Adlaar dan penelitian-penelitian tim ATMA-UKM - Leiden (2005) tersebut, hipotesis Dr. Kern tersebut tidak dapat diterima lagi.

Penelitian-penelitian di bidang arkeologi dan antropologi yang mutakhir di atas, juga menyatakan bahwa asal usul orang Indonesia dewasa ini, yang semula dianggap berasal dari Indo-China, dengan sendirinya terbantah. Seperti juga dinyatakan oleh Belwood (1985: 124):

“The old idea, so often repeated in popular work today, that the Austronesians migrated from the Asian mainland through the Malay Penisula or Vietnam is absolutely wrong.”  


Arus migrasi orang-orang Kalimantan Barat tersebut, tersebar ke Utara ke arah Champa (Kambodia), dan ke Pulau Palawan, ke Selatan menuju Sumatra, Jawa, Lombok. Dari Sumatra kemudian naik ke utara menuju Malaya dan Patani, ke Timur menuju ke Makassar, Ternate, dan Mindanou (Filipina). Sedang ke Barat ke arah pulau Andaman dan Madagaskar (Malagasy). Karena itu, dapat dimengerti berdasarkan  suatu kajian disertasi program doktor linguistik budaya di Univer sitas Gadjah Mada (1987), menemukan persamaan struktur, phonetic, dan kosa kata yang signifikan antara bahasa-bahasa Malagasi (Madagaskar), Iban (Kalimantan) dan bahasa orang Sasak di Lombok (Nusa Tenggara Barat - NTB).

Lebih jauh, penelitian dari Leiden University (1985), menyatakan bahwa dalam konstruksi ponologi, lexicon, dan morfologi, memang terdapat perbedaan satu “level varian” bahasa Melayu dalam enam bahasa daerah yaitu bahasa Melayu di Semenjung, Minangkabau, Banjar Hulu, Serawai, Iban dan Betawi yang disebut Prof. Adelaar (1985) sebagai “six decendant variants” proto Malayic.

Bahasa Jawa sendiri adalah sebenarnya berbasis bahasa Melayu yang telah banyak menerima pengaruh bahasa Sansekerta dan kemudian Arab. Karena agama Hindu, Buddha, dan Islam telah melembaga ratusan tahun di dalam kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa. Berbeda dengan bhasa Jawa, Bahasa Melayu di Sumatra, dan bahasa-bahasa daerah yang ada di Kalimantan Sulawesi, dan NTB lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab ketimbang Bahasa Sansekerta.

Naskah I La Galigo, epik sastra Bugis (200 Masehi), tertua dan terbesar di dunia, dapat disimpulkan bahwa kata Melayu, secara empirik merupakan identitas kesatuan seluruh suku-suku bangsa di Nusantara.

Pendekatan asal usul Bahasa Melayu di atas sangat komparatif dengan usaha para ahli-ahli ilmu sosiol Eropa, sekitar dua ratus tahun yang lalu, dalam menemukan kampung halaman bahasa-bahasa Eropa (Proto-Indo-European and its homeland) (Collins, 2005: 2). Mengapa penemuan itu penting untuk Eropa? Seperti dinyatakan oleh Mallory (1973) lebih dari 30 tahun yang lalu:

“The location of the homeland and description of how the Indo-European langguages spread is central to any explation of how Europe became European. In a larger sense it is a search for the origins of western civilization.”


Dalam text di atas, Mallory (1973) mengingatkan bahwa dengan menemukan tanah asal (homeland) dan penutur bahasa (proto-spoken European) orang Eropa sekarang, mereka sendiri akan memahami bagaimana orang Eropa menjadi Eropa. Dan lebih dari itu, orang Eropa kemudian dapat mengerti asal usul peradaban Eropa, yaitu budaya hellenisme (Aristotelian-Yunani). Inilah faktor utama yang mendorong gerakan “rennaisances” (kebangkitan kembali) Eropa. Dari jejak lepas (offshore foot) Hellenisme-Aristotelian itu (walaupun peradaban hellenisme itu, telah dikembangkan kemudian oleh orang Islam selama hampir lima abad, yaitu abad ke 8 s/d 13), tetapi mereka kemudian bersatu melangkah dari jejak lepas Hellenisme-Arab itu membangun peradaban Eropa sekarang. Dunia menyebut peradaban itu sebagai peradaban Barat (western culture), atau peradaban yang modern (modern culture), yang sekarang sangat dominan.

[ Last edited by  amazed at 12-1-2009 06:55 PM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 8-1-2009 08:52 AM | Show all posts
Melayu itu tinggal di Wilayah Nusantara=Nusa di antara air.Bangsa ini mempunyai sifat penjelajah tapi bukan menjajah.Di seluruh Nusantara, Melayu mempunyai saudara yang mungkin sangat hampir pertalian darah tapi telah terpisah berabad lama.Jika ada orang di Pulau Jawa yg berketurunan wali Songo pertama.Kemungkinan besar orang itu berdarah Kesultanan sebuah Negeri di Semenanjung.Cukup luas taburan bangsa ini.Agak menarik jika dapat ditemukan Home Land bahasa tersebut.
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2009 05:33 PM | Show all posts
Perkara yang menarik untuk dijadikan perbincangan.

"Arus migrasi orang-orang Kalimantan Barat tersebut, tersebar ke Utara ke arah Champa (Kambodia), dan ke Pulau Palawan, ke Selatan menuju Sumatra, Jawa, Lombok. Dari Sumatra kemudian naik ke utara menuju Malaya dan Patani, ke Timur menuju ke Makassar, Ternate, dan Mindanou (Filipina). "

Setahu saya, orang dayak dan iban di Kalimantan dan Sarawak mengaku bahawa nenek moyang mereka berasal dari tanah Kemboja dan berhijrah ke Filipina dan seterusnya ke Kalimantan Indonesia dan akhir sekali ke Sarawak.

Pecahan dari Dayak tersebut menghasilkan berbagai bangsa orang asli di Sarawak seperti Bidayuh, Iban, Kayan, Kenyah, Penan, Kelabit dan sebagainya.

Begitu juga bangsa Melanau Sarawak yang berasal dari tanah Mindanao (Melayu Lanao). Malah bahasa orang melanau sarawak pun masih ada persamaan sedikit dengan orang di Mindanao. Kemudian bangsa melanau ini bercampur dengan etnik Sarawak lain dan menghasilkan bahasa melanau yang berbeza-beza di satu-satu daerah.
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2009 05:33 PM | Show all posts
Maaf kalau pendapat saya tidak setuju dengan artikel diatas.
Reply

Use magic Report

Post time 12-1-2009 06:54 PM | Show all posts
kalu ada diskusi pasal bahasa melayu asal usul sumer.... ko post kat tred ni:


http://eforum5.cari.com.my/viewthread.php?tid=224013&highlight=bahasa


kalu ada diskusi pasal bahasa indon asal usul sumer... ko post kat tred ni:

http://eforum5.cari.com.my/viewthread.php?tid=381136&highlight=bahasa


kalu ada diskusi pasal bahasa melayu lama.... ko post kat tred ni:



tred ni aku tutup.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

19-12-2024 02:16 AM GMT+8 , Processed in 0.051419 second(s), 17 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list