Kebanyakan dari kita selalu pandang lekeh dengan orang Bangladesh yang lalu depan mata, ada sahaja yang tidak kena tentang mereka yang membuatkan kita sakit hati. Dah tertanam dalam benak fikiran yang bangsa ini adalah orang-orang kelas bawahan yang datang ke negara kita sebagai buruh kasar, atau pekerja bawahan. Tambah lagi bau badan yang kuat dan 'tajam', bak kat orang 'badan busuk bau bawang' membuatkan ramai antara kita sering menutup hidung apabila berselisih dengan mereka. Namun perkongsian dari seorang pengguna laman sosial Facebook yang menggunakan nama sebagai Cikgu Rahim ini membuka mata kita tentang seorang 'Mat Bangla' yang bekerja di sebuah stesen minyak di Seri Manjung, Lumut Perak ini.
Cikgu Rahim dalam status yang dimuat naik baru-baru ini menyatakan kekagumannnya terhadap seorang pemuda Bangladesh yang hafal Al-Quran. Bukan sahaja hafal kitab suci tersebut, malah dia juga menghafal sebanyak 32,000 hadis. Menurut apa yang ditulis, pemuda tersebut berkerja di sebuah stesen minyak di Seri Manjung, Lumut. Menurut Cikgu Rahim, "Dia baca depan saya dua buah hadith lengkap dgn sanad. Dia uji saya nama sebenar imam asy-syafi'i dan abu hurairah ra. Alhamdulillah dapat jawab dgn izin Allah.Saya tanya dia nama sebenar Abu Hanifah, dia juga dapat jawab." Siapa pun kita, punya harta atau rupa, janganlah sesekali memandang lekeh dengan orang yang dianggap 'low class' sebab kita sebenarnya tidak tahu tentang kelebihan dan kemuliaan yang ada pada mereka. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Abdirrahman bin Syahrin radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah S.A.W bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.” Di sebalik perkara negatif tentang kedatangan pekerja Bangladesh ke negara ini, sebenarnya banyak perkongsian dan iktibar yang boleh diambil dari mereka. Orang Bangladesh pun fasih cakap Melayu, tapi kita di sini kadang-kadang malu nak guna bahasa sendiri. Pemuda tu dah hafal al-Quran, kita ni macam mana pula? -CARI |
20
Bagus |
22
Marah |
17
Terkejut |
15
Sedih |
15
Lawak |
33
Bosan |
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
ADVERTISEMENT