Memakai tudung bercorak Dreamcatcher yang merupakan simbol kepercayaan masyarakat Red Indian kini menjadi trend dan kegilaan wanita Islam di Malaysia.
Namun mStar Online melaporkan, melalui tulisan Mufti Wilayah Persekutuan, Datuk Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri di laman rasmi Mufti Wilayah, umat Islam dinasihatkan supaya berhati-hati bagi mengelakkan fitnah ke atas orang yang memakai dan menjualnya. "Lebih baik memilih alternatif lain yang tidak mengandungi apa-apa kontroversi adalah lebih baik dan lebih selamat, "Kita dilarang oleh Rasulullah SAW menyerupai golongan kafir dalam hal yang merupakan identiti agama mereka. Berdasarkan penelitian ulama, terhadap nas al-Quran dan al-Sunnah, salah satu bentuk penyerupaan dengan orang kafir yang dilarang ke atas umat Islam adalah pada pakaian." Sementara itu mengikut pendapat mazhab Hanafi, Maliki dan jumhur mazhab Syafie, menyerupai pakaian yang menjadi syiar orang kafir hukumnya kafir. "Kerana itu, sesiapa yang memakai topi orang Yahudi dengan sengaja maka ia kufur kecuali jika dipaksa atau memakainya sekadar untuk berlindung daripada kepanasan. Begitu juga orang yang memakai pakaian khas paderi Kristian, ia dihukumkan kafir kecuali jika memakainya sebagai helah dalam peperangan, maka ia tidak dihukumkan kafir." Bagaimanapun sesetengah ulama mazhab Hanafi, Maliki dan Syafie mengatakan, sesiapa mengenakan pakaian khas orang kafir, tidak jatuh kafir kecuali jika ia beriktikad dengan iktikad kufur tersebut. -CARI
|
27
Bagus |
9
Marah |
2
Terkejut |
15
Sedih |
11
Lawak |
11
Bosan |
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
ADVERTISEMENT