View: 5953|Reply: 51
|
Semakin dekat, semakin diuji.....kenapa?
[Copy link]
|
|
IM selalu terfikir....
kenapa kita diuji?
kenapa kita diduga?
IM sering dapat jawapan dari kawan-kawan...
mgkin dulu IM pernah buat silap....
mgkin dulu IM hampir melupainya....
yerrrrr...
IM terima pandangan tersebut dengan positif
IM akui, IM pernah buat silap....
maka IM diuji....
IM pernah hampir melupaiNYA...
lalu IM diuji...
dan sekarang...
IM cuba dekatiNYA.....
namun....
semakin IM cuba dekatiNYA...
semakin IM diuji.....
kadangkala...
IM hampir give-up....
dan terfikir....
adalah lebih baik sekiranya...
IM terus berjumpa denganNYA....
kerana orang sering berkata....
bila DIA ambil kita ke sana...
bermakna dia amat menyayangi kita...
betul kerrrrr???..... |
|
|
|
|
|
|
|
Diuji krn Allah mnyayangi kite...
ingin kite sntse beringat tentang khdupan yg hnye pnjaman...brsabar la dlm menempuh ujian..bukan seorg saje yg Allah tgh uji. Malah, brjuta2 lagi mnusia yg sedang d uji...letakkan keimanan d hdapan diri kita.... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #1 intan_mahsuri's post
betul...sama ada ujian itu datang dengan kesenangan yang melimpah ruah atau non stop adversities... |
|
|
|
|
|
|
|
motivasi utk diri sendiri..sesungguhnya hidup ini tk lepas dari ujian..ujian datang dn pergi...bersilih ganti..Allah ingin menguji sejauhmana keimanan dan ketakwaan kita kita kepadNya..mungkin ada hikmah disebalik apa yg berlaku.... |
|
|
|
|
|
|
|
semakin tebal iman seseorang semakin kuat ujian diterimanya.. |
|
|
|
|
|
|
|
Jawapannya mudah saja, diuji, di balas atau apa saja musibah itu kerana perlakuan dan tingkahlaku kita yg lepas2, dosa kesalahan yang lepas2.
Dr time kita baligh sampai sekarang ni mana kita nak ingat semua kesalahan yang kita buat, kita tak buat pun catatan macam yg dibuat oleh malaikat di kedua2 belah bahu kita..
Lebih baik terima sekarang dr di neraka, jadi jika kita diterima musibah, bersyukurlah kerana kita tahu Allah sayangkan kita yang tidak mahu kita di balas di neraka kerana siksaan dineraka berjuta2 kali amat pedih dari apa yang kita rasai didunia ini.
Jadi jika kita tahu musibah ini dr kesalahan yg lepas2 dr fikiran dan tindakan yang lepas2, bukankah tiba masanya untuk kita mengubah fikiran kita, kerana semua tindakan bermula dr cara berfikir... kawal akal, supaya akal kawal emosi, apa yg berlaku sekarang emosi yang mengawal kita.. marah contohnya, tanpa memikirkan betul ke orangnya yg patut dimarah, apa sebabnya nak marah, apa tujuannya, setimpal ke kadarnya, betul ke masanya.... bila marah secara automatik andrenalin semua ke tangan apatah lagi ke mulut...... kita terus mencaci (kebiasaannya) padahal cacian/lidah itu menghiris lebih tajam dr mata pedang... tangan pun jadi ringan je untuk melayang.... so jika kita lebih gunakan akal dr emosi, insyaallah hidup ini akan lebih ceria, lebih gembira..
Kita boleh cipta "syurga" didunia ini jika semua manusia boleh sedar yang setiap apa juga yang terjadi dalam hidup kita ini adalah berpunca dr diri kita sendiri, agungnya Allah membuat semua manusia bila menunjuk kan jari pada orang lain, menuduh orang lain yang salah, tanpa sedar 3 jari masih menghala ke diri sendiri.
Kita kena ubah diri kita sendiri jika kita mahu ubah hidup kita, ubah cara kita berfikir.... kerana apa yg kita fikirkan itu yang akan jadi kenyataan.... dengan syarat.. yakin padaNya...
http://syurgadidunia.blogspot.com |
|
|
|
|
|
|
|
tapi...
org pun sering berkata...
kalau buat baik...
kita di balas baik....
telah im coba...
tapi blom nampak hasilnya....
kdgkala sering juga terfikir...
adakah ujian yg kita hadapi
akibat tempias kesilapan orang lain....
ntahlah....hanya DIA yang Maha Mengetahui.... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by intan_mahsuri at 26-6-2008 12:11
IM selalu terfikir....
kenapa kita diuji?
kenapa kita diduga?
IM sering dapat jawapan dari kawan-kawan...
mgkin dulu IM pernah buat silap....
mgkin dulu IM hampir melupainya....
yer ...
IM Hadizhakillah.
Ketahuilah, Bahwa semakin BESAR iman seseorang, maka akan semakin BESAR pulak ujiannya. Dan yang paling besar ujiannya adalah al anbiya wal mursalin (Para Nabi dan Rosul). Lihatlah para Nabi dan Rosul yang mendapatkan ujian yang hebat...apa kita berfikir karena mereka (Alaihis sholaatu wassalam) seorang nabi maka mereka tidak akan di coba? Infact mereka lah yang mendapat ujian terbesar di banding bani Adam lainnya.
Lihatlah Nabi Musa alaihis salam yang sejak lahir sudah di ancam di bunuh oleh Fir 'aun karena mimpinya, lalu dia di hanyutkan di sungai nil. Lalu bliau berdakwah kepada Fir 'aun, lalu di kejar Fir 'aun seorang penguasa yang amatlah lalim. Belum lagi di uji dengan kebengalan kaum Bani Israil, etc.
Lihatlah Nabi Nuh alaihis salam, yang telah berdakwah selama 950 tahun tetapi hanyalah segelintir saja yeng mau mengikutinya. Bahkan dia di ingkari oleh istri dan anak-anaknya sendiri .
Lihatlah Nabi Ibrahim alaihis salam yang di uji dengan pembakaran dirinya oleh Namrud, juga di uji dengan penyembelihan anak tersayangnya Ismail.
Dan juga Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wasallam, yang tak terhitung cobaannya. Pernah suatu hari beliau di lempar batu dan tahi, lalu Malaikat penjaga gunung menawarkan kepada beliau "Yaa Muhammad, bagaimana menurutmu jika aku jatuhkan gunung ini ke atas kepala mereka !!!", tapi yang mulia menjawab "Jangan wahai malaikat, sesungguhnya aku berharap dari tulang sulbi mereka keluar hamba-hamba Allah yang hanya beribadah kepada Allah saja". Lihatlah kesabaran beliau, apa ujian yang terberat selain ini?
Maka dari itu para ulama mengatakan semakin besar kadar iman seseorang maka makin berat pulak cobaannya.
Lihat juga para sahabat. yang rata-rata mereka di coba dengan dunia dan mereka berhasil meninggalkannya. Lalu di coba dengan peperangan yan mereka tidak pernah berpaling darinya untuk membela nabiNya shalallahu alaihi wasallam.
Lalu lihatlah para ulama yang di penjara karena mempertahankan imannya. Imam Ahmad ketika di tanya tentang :apakah Al Qur'an itu makhluq?", maka beliau menjawab "TIDAK", dan beliau menghujat yang memahami seperti itu. Karenanya beliau di hukum cambuk dan di penjara.
Juga IMam Bukhari, yang di fitnah oleh musuh-musuhnya sehinga beliau terpaksa harus meninggalkan kampungnya dalam keadaan terusir dan terfitnah .
Itulah ukhti IM, dah menjadi sunnatullah, semakin tinggi iman seseorang, akan semakin banyak dan berat pula ujiannya. Ibaratnya jika sekarang iman kita sedang-sedang saja, mungkin iblis yang menggoda masih berpangkat kopral lagi , lalu kita mendapat hidayah untuk memperdalam agama ini, lalu kita mencoba untuk menghafal al qur'an, naah naiklah pangkat iblis yang menggoda tuuu, menjadi leutenant . Naah jika kita dah berilmu dan mengajar atau bahkan menjadi ulama, maka dah jendral lah tuu yang meggoda , begitulah kira-kira ilustrasinya.
Allah berfirman: "
- Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS: Al-`Ankabuut:2)
- Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al Baqoroh, 214)
- Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (Ali IMran, 142)
Jadi bersabarlah ukhti IM, ada hadits Nabi yang mengatakan bahwa dunia ini adalah penjara bagi seorang muslim. Karena banyaknya ujian danlarangan yang harus di hadapinya. Tapi bukankah dalam ujian itu dosa kita berguguran dan derajat kita di angkat oleh Allah? Jadi we have nothing to lose walaupun di coba dengan ujian yang berat sekalipun. Fikirkanlah surga dan kenikmatannya, maka semuanya akan terasa nikmat dan di situlah kita dapat merasakan manisnya iman. Yaitu tetap istiqomah di tengah-tengah derasnya cobaan. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by Yo-Ya at 26-6-2008 02:22 PM
semakin tebal iman seseorang semakin kuat ujian diterimanya..
betul tuh... kalau baca buku Siti Khadijah RA.. baca citer Siti Aisyah RA, malah Nabi Muhammad SAW sekalipun, akan buat kira bergelinangan air mata... ujian yang mereka tempuhi tak ada taranya dengan ujian yang kita lalui sekarang....
ramai orang kata Nabi Muhammad SAW maksum.. tapi kita tahu tak bahawa baginda sangat2 menginginkan anak lelaki... memang Allah SWT kurniakan baginda anak lelaki, tapi semua meninggal waktu baby... boleh bayangkan perasaan baginda? walaupun baginda seorang RASUL ALLAH... Allah tetap uji dengan ujian yang pedih... tapi baginda tak pernah menyalahkan takdir... Siti Khadijah RA, bernikah dengan pemuda pujaan wanita dan anak dara di kota Mekah, suami yang dikasihi asik menyendiri di gua hira'. kalau kita hari ini? mesti kita merajuk kalau suami kita, orang yang kita sayangi lebih suka dok sendiri kat atas gunung... perasaan beliau? rendah diri walaupun beliau seorang rupawan dan hartawan, kerana usia, kerana tak dapat beri anak lelaki pada suami kacak beliau...tapi beliau tetap menapak dari rumah panjat gua hira' sampai atas sebab nak hantar makanan pada suaminya... tak peritkah ujian tuh kalau kena pada kita sendiri? Sampaikan ALLAH SWT berkirim salam kepada Siti Khadijah RA melalui Jibrail dan disuruhNya Jibrail sampaikan berita kepadanya bahawa Allah dah siapkan sebuah syurga daripadada mutiara untuk siti khadijah r.a.
kalau kita?
kadang2 memang kita rasa ujian yang kita lalui ini amat perit untuk diri kita... tapi kalau kita baca kisah2 silam, mengenai mereka yang Allah janjikan Syurga... yang terpaksa lalui ujian yang lebih pedih dari kita... kerdil nya kita nih sebenarnya....
saya tulis ini hanyalah untuk kesedaran kawan2 terlebih2 lagi diri saya sendiri.. sebab kadang2 kita selalu lupa bila terlalu ingat masalah kita..kita lupa ada orang yang lebih teruk Allah uji...bukan sebab dia tak sayang... tapi sebagai jalan untuk kita rintis dalam mencari syurga dan rahmat nya.... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by intan_mahsuri at 26-6-2008 13:49
tapi...
org pun sering berkata...
kalau buat baik...
kita di balas baik....
telah im coba...
tapi blom nampak hasilnya....
kdgkala sering juga terfikir...
adakah ujian yg kita hadapi
...
Jika kita tidak di balas di dunia ini, maka sesungguhnya balasan di akherat itu jauh lebih besar jika kita mengetahui |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by intan_mahsuri at 26-6-2008 13:49
tapi...
org pun sering berkata...
kalau buat baik...
kita di balas baik....
telah im coba...
tapi blom nampak hasilnya....
kdgkala sering juga terfikir...
adakah ujian yg kita hadapi
...
Jika kita tidak di balas di dunia ini, maka sesungguhnya balasan di akherat itu jauh lebih besar jika kita mengetahui |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by intan_mahsuri at 26-6-2008 02:49 PM
tapi...
org pun sering berkata...
kalau buat baik...
kita di balas baik....
telah im coba...
tapi blom nampak hasilnya....
kdgkala sering juga terfikir...
adakah ujian yg kita hadapi
...
menarik thread ni sebab ada menyentuh beberapa persoalan secara spesifik iaitu:
a) adakah kita merujuk kepada perbuatan baik kita terhadap seseorag akan dibalas oleh org ITU juga ?
b) adakah kita berbuat sesutu kebaikan agar satu hari nanti ada juga hamba Allah lain yg membantu kita di kala kesusahan
c) adakah kita melakukan kebaikan just forthe sake of being happy just for fun or semata nak KEREDHAAN ALLAh tanpa mengharapkan balasan yg berbentuk fizikal
d) saya dah lupa hehehe apa maksud IHSAN / EHSAN?
sebab apa yg naqibah saya cakap dulu u just buat jer kebaikan dengan harapan BUKAN org tu jugak yg balas tapi org lain
dan apa kaitan dengan UJIAN ALLAH?
sebenarnya saya pernah lalui bebenda ni actually waktu kita diuji saya "rebeL" sekejap dan mula membuat perbandingan buat apa buat baik kalau teruk teruk diuji....tapi u know looking back Ya RABB in there lies hikmah u know , satu peluang yg Allah berikan yg Professor saya cakap balik kat saya ,ok Syida i do not want u to ask why me why me anymore i want you to say thank GOD sebab ALLAH beri saya ujian ni DAHULU sebab now i know why.... u know that Prof of mine melalui situasi sama seperti saya dan cara dia layan saya ( sebab tu saya tertanya how did she become so understanding ? sebab she just knew what to say and how to say something at the right time and place and moment)...so ALAH NI MAHA MENGEATHUI pun so u know buat lkah baik just semata mata nak dapatkan keredhaan-Nya tu jer ...so tak pa sabaq is te key though i tak suka thsi word ketika melalui redah duri diujinya tapi looking back IT IS WORTH MY WHILE. U have the quality that HE wants U to know and HE is showing it to you.....
okay well pendapat saya ialah seperti apa Yg Allah firmankan dalam satu surah ni ( i dah lupa) yg DIA tidak akan menguji u dengan sesuatu yg tidak mampu u tanggung....
ada org eropah ni dia suffer sakit multiple sclerosis - dia cakap dedulu selalu dia tanya why me why me ? tapi NURSE tu jawab : why not? kan? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #9 Ser3ndIpIty's post
so true, the Prophet yg BAIKKKKKKKKKKKK pun kena uji dan inilah my sis selalu cakap dedulu so kita nikan apalah sangat... |
|
|
|
|
|
|
|
oh lagi satu
Ujian ni bagus bagi melupuskan sifat angkuh actually. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by mbhcsf at 26-6-2008 04:06 PM
menarik thread ni sebab ada menyentuh beberapa persoalan secara spesifik iaitu:
a) adakah kita merujuk kepada perbuatan baik kita terhadap seseorag akan dibalas oleh org ITU juga ?
b) adaka ...
part yang akhir-akhir tu buat im tersentuh....
tak tahu kenapa....
IM dah nampak hikmahnya...
yes...kdg2 im bersyukur bila kenang balik apa yg telah terjadi dulu....
im memang alpa...
im rasa DIA hanya 'jentik' IM sikit sahaja just utk mengingatkan agar IM jangan leka....
tapi...
IM cuba berubah....
dan cuba hampiriNYA....
IM tetap diuji lagiiii.....
rasa macam tak sanggup.....
kenapa tidak dijemput IM terus berjumpaNYA?....
IM takut...
semakin panjang nafas IM...
semakin bertimbun dosa.....
wpun mgkin tanggapan org dosa2 tu hanya kecil, tapi impaknya boleh jadi besar.... |
|
|
|
|
|
|
|
IM, ada satu ayat dlm surah al-Baqarah yang maksudnye "Allah takkan uji hambaNya melainkan atas kemampuan hambaNya itu" (maaf mungkin maksud ayat tak begitu tepat tp antara lainnya begitu la) |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #18 nanas's post
"la yukallifullahu nafsan illa wus'aha
laha ma kasabat wa 'alaiha maktasabat"
"ya muqallibal qulub tsabit qalbi 'ala dinika wa 'ala tha'atik"
wahai Tuhan yg membolak-balik hati tetapkanlah hatiku di atas
agamaMu dan ketaatan kepadaMu. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by intan_mahsuri at 26-6-2008 04:17 PM
part yang akhir-akhir tu buat im tersentuh....
tak tahu kenapa....
IM dah nampak hikmahnya...
yes...kdg2 im bersyukur bila kenang balik apa yg telah terjadi dulu....
im memang alpa...
im ...
Yang, please remember... mati bukanlah suatu pengakhiran, melainkan permulaan sebuah perjalanan abadi... pls understand perjalanan abadi nih banyak orang sebut, tapi tak banyak orang takut... kalau kita berjalan gi klcc.. kalau terlupa bawak handbag, leh u-turn amik... kalau kat dunia, heart-broken dengan boyfrend, leh jumpa orang lain yang lebih baik dari mamat tuh, hati leh happy balik... tapi perjalanan yang abadi nih... kalau tak siapkan handbag, kalau tak jumpa mamat yang lebih baik... takder dapat lagik dah nak carik ganti nyer... no turning back... so, kalau belum cukup ilmu dan amalan, kalau takder 3 perkara yang dapat mengiringkan kematian kita.. jangan ler mintak dulu... baik lah berbanyak munajat pada yang Maha Esa...
banyak orang ingat mati tuh senang... |
|
|
|
|
|
|
| |
|