View: 16836|Reply: 110
|
UNESCO: Batik adalah Warisan Dunia dari Indonesia
[Copy link]
|
|
Post Last Edit by jf_pratama at 8-9-2009 15:38
Setelah Keris dan Wayang kini Batik telah dinyatakan sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO ..
Apalagi ya ...... Angklung, Gamelan dan banyak lagi lainnya ...
Batik Jadi Warisan Budaya Dunia
Selasa, 8 September 2009
Bogor, Kompas - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.
Batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan dan filosofi mendalam, serta mencakup siklus kehidupan manusia, sehingga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari kemanusiaan.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menjelaskan hal itu seusai menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/9).
”Kami melaporkan mengenai diangkatnya batik Indonesia menjadi representasi dari budaya tak benda warisan manusia,” ujar Aburizal.
Sebelumnya UNESCO menyatakan wayang dan keris sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.
”Yang berikutnya sedang dimasukkan sekarang adalah angklung. Kita terus memperjuangkan satu per satu karya budaya bangsa kita,” ujar Jero Wacik.
Menko Kesra menjelaskan bahwa yang dimaksud budaya tak benda oleh UNESCO terdiri dari budaya lisan, cerita, termasuk bahasa, seni pentas, tari, wayang, adat istiadat kebudayaan masyarakat, kerajinan tradisional, dan semua benda yang terkait dengan lingkungan alam tersebut. Sementara budaya benda terdiri dari monumen, candi, pemandangan alam, dan sebagainya.
”Batik merupakan warisan budaya tak benda dari kemanusiaan. Ini penting. Kata kemanusiaan saya tekankan karena ini bukan hanya menyangkut Indonesia. Batik dianggap sebagai budaya yang asalnya dari Indonesia,” ujar Aburizal.
Turun-temurun
Penetapan kain tradisional batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia antara lain dengan menimbang batik sebagai kerajinan tradisional turun-temurun dari Indonesia yang kaya akan nilai budaya.
Dalam penilaiannya, UNESCO juga meneliti perlindungan yang diberikan Pemerintah Indonesia terhadap batik. ”Dipertanyakan apakah pemerintah melakukan safeguard (perlindungan dalam perdagangan) terhadap batik? Untuk itulah pemerintah membuat buku dan panduan pendidikan tentang batik yang disebarkan di sekolah-sekolah,” kata Aburizal.
UNESCO juga meneliti apakah Indonesia memiliki masyarakat batik, industri batik, konsumen pemakai, budaya, serta sejarah batik di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, UNESCO menyetujui batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia. ”Insya Allah peresmiannya akan dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai 2 Oktober di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab,” ujar Aburizal lebih lanjut.
Kenakan Batik
Terkait dengan peresmian batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia, Presiden Yudhoyono meminta seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 mengenakan batik. Menurut Aburizal, hal itu dimaksudkan Presiden sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap batik.
Pada kesempatan yang sama, Jero Wacik mengatakan, pengakuan UNESCO terhadap batik akan memperkuat tekad untuk terus membudayakan batik di Indonesia. (DAY)
Batik selected for UNESCO cultural heritage list
Erwida Maulia , The Jakarta Post
Indonesians have been asked to wear batik on Oct. 2, following UNESCO’s decision to add the traditional dyeing technique to its Intangible Cultural Heritage list.
The listing, which will give the age-old batik tradition some degree of protection under the UNESCO charter, will be made official at an event in Abu Dhabi, the United Arab Emirates, between Sep. 28 and
Oct. 2.
To acknowledge the listing, President Susilo Bambang Yudhoyono has asked all Indonesians to wear batik.
“Batik is regarded as a cultural icon with its own uniqueness. It contains symbols and a deep philosophy of the human life cycle — and it was submitted by Indonesia as a non-material element of cultural heritage,” Coordinating Minister for the People’s Welfare Aburizal Bakrie told a press conference at Bogor Presidential Palace on Monday.
“We’ve been told that batik has been recognized as an element of global cultural heritage produced by Indonesians. The President has called on all Indonesians to wear batik on Oct. 2, to celebrate batik.”
Batik is a wax-resistant dyeing technique used on textiles. Due to modern advances in the textile industry, the term is also used for fabrics incorporating traditional batik patterns that are not necessarily produced using traditional batik techniques.
In the past, Indonesians, mostly adults, wear batik only at formal events. Nowadays it has become increasingly popular even among the younger generation with batik factories starting to manufacture more wearer-friendly and fashionable batik outfits.
Many office workers now wear batik on a daily basis, while local designers compete to produce more attractive designs.
While batik originated in Javanese courts, several other regions in Indonesia also have their own styles of batik. The fabric is also widely worn in countries such as Malaysia, Singapore and Thailand.
Aburizal explained that the jury team from UNESCO, before declaring batik an element of global cultural heritage, had inquired about the origins of Indonesian batik, on the government’s protection of it and to what extent batik was a part of local community life.
Culture and Tourism Minister Jero Wacik said batik was therefore Indonesia’s third tradition to secure UNESCO’s recognition as an element of non-material global cultural heritage.
In 2003, the UN body named wayang (Indonesia’s traditional shadow puppets) and keris (traditional wavy blades) as elements of non-material cultural heritage.
“And now we are submitting angklung (traditional musical instrument made of bamboo) as an element of global cultural heritage from Indonesia,” Jero said.
“We will keep fighting for our heritage one tradition at a time.” |
|
|
|
|
|
|
|
Motip??? |
|
|
|
|
|
|
|
hish..kepohnyeee..mencik tol |
|
|
|
|
|
|
|
itu batik indonesia...batik terengganu pon ada jugak...habis, ular sawa batik tu pon dari seberang jugak?Keris pon dari sberang???? x mungkin..keris asal dari kesemua rumpun melayu..ada keris Indonesia,keris dari Sulu,dari Malaysia.. x kan lar semua lu mau sapu...agak agak ler...hehehehe
tarian zapin,dondang sayang,inang,dabus,geragok x nak ambik ker? |
|
|
|
|
|
|
|
Kalau pattern batik indonesia tu ye la...batik ganu haram tak serupa dengan Indonesia punya....sama ngan keris, keris jawa pattern lain dah la tu cara bawak pun lain! |
|
|
|
|
|
|
|
KOLEKSI BATIK IBU OBAMA DIPAMERKAN DI AS
An Dunham tak hanya memerkenalkan Indonesia lewat batik koleksinya, namun juga lewat buku.
Chicago, Amerika Serikat _ Sebanyak 22 potong batik tradisional Indonesia warisan ibu Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, Ann Dunham dipamerkan di Walton Room, Drake Hotel, Chicago, Amerika Serikat mulai 17 – 20 Mei 2009.
Seperti dikutip dari halaman Departemen Luar Negeri, Senin (18/5), koleksi batik Ann Dunham ini juga akan dipamerkan di beberapa negara bagian di AS, antara lain Chicago, Los Angeles, San Fransisco, Houston, New York dan Washington DC sepanjang bulan Mei hingga Agustus 2009.
Koleksi yang dipamerkan berupa kain sarung, selendang dan kain gendong buatan Yogyakarta, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, dan Madura dengan berbagai motif seperti parang dan kawung. Tak ketinggalan juga ditampilkan demonstrasi cara tradisional membatik oleh Ibu Rukiah, salah seorang sesepuh masyarakat Indonesia di Chicago.
Ketika membuka pameran batik, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu menyampaikan kesan-kesannya terhadap Ann Dunham, yang merupakan antropolog. Ann pernah tinggal di Indonesia selama lebih dari sepuluh tahun serta mengabdikan dirinya kepada kegiatan-kegiatan sosial, kemanusiaan, serta mencintai seni budaya Indonesia.
Sementara adik Obama, Maya Soetoro, dalam sambutan tertulisnya menceritakan kecintaan sang ibu terhadap Indonesia dan batik.
Menurutnya, koleksi batik Ann Dunham menjelaskan mengenai perpaduan harmonis dari sebuah kompleksitas. Bagi Maya, batik dan wanita yang mengkoleksinya merupakan simbol dari kolaborasi berdasarkan cinta kasih yang menyatukan perbedaan-perbedaan. Sebagaimana dikatakan oleh kakaknya, Obama, batik dapat dimanfaatkan untuk menjembatani hubungan antara dua bangsa, Amerika dan Indonesia.
Ann Dunham memang dekat dengan Indonesia. Selain memerkenalkan Indonesia melalui batik koleksinya, Ann Dunham juga memerkenalkan nusantara lewat buku kajian antropologi karyanya tentang pandai besi tradisonal Jawa akan segera terbit di Amerika.
Penelusuran VIVAnews, disertasi Ann Dunham justru sudah beredar di Indonesia dalam versi Bahasa Indonesia. Buku berjudul Pendekar-pendekar Besi Nusantara: Antropologi tentang Pandai Besi Tradisional di Indonesia diterbitkan Penerbit Mizan.
(VIVAnews/Elin Yunita Kristanti)
|
|
|
|
|
|
|
|
5# alphawolf
Pak Cik Alphawolf, kenapa Malaysia kasih nama Batik juga ya? Kenapa tak pakai nama Betik, Batok atau Botak? Kan jadi beda tuh..... wkwkwkk..
Kami yang buat nama, kami yang buat motif, kami yang lestarikan budaya Batik, jelas Batik milik kami... |
|
|
|
|
|
|
|
Teluk Batik dia tak mau claim ka? |
|
|
|
|
|
|
|
pegawai kerajaan setiap hari khamis pakai baju batik rupa2nye warisan indonesia...heheh |
|
|
|
|
|
|
|
Aper daaa cite mcm nie pun kecoh2 letak kat board nie kaa... |
|
|
|
|
|
|
|
13# malon posting ko je dah menunjukkan taraf mentaliti ko.. |
|
|
|
|
|
|
|
Batik Malaysia
Batik Afrika
Batik Okinawa
tak nak klaim ker ? |
|
|
|
|
|
|
|
Nasionalis tak bertempat...tu aje aku boleh kata. Tambah sikit ada masalah superiority complex |
|
|
|
|
|
|
|
agak2 "Malay" pun indon punya jugak kot?
|
|
|
|
|
|
|
|
rokok keretek,batik,batak dan batak rabit kat perak rupe2nya ade kene mengena dgn sana lar..baru i taw..biar betikkkk |
|
|
|
|
|
|
|
claim la semua... tak mati derrr tak pakai kain batik ni...
masuk dalam kubur karang balut kain kapan jek... |
|
|
|
|
|
|
|
Batik malaysia dan batik indon adalah 2 jenis batik yang berbeza. Kain pelikat taknak jadikan warisan juga ker? |
|
|
|
|
|
|
| |
|