View: 6340|Reply: 26
|
Syekh Yusuf Al-Maqassari: Pahlawan Nasional Indonesia di Afrika Selatan
[Copy link]
|
|
Kisah menarik Syekh Yusuf Al-Maqassari yang ditangkat dan dibuang oleh Belanda serta kemudian wafat di Cape Town - Afrika Selatan yang menjadi cikal bakal keturunan Indonesia di sana ...
Jangan marah ya ... sebab beliau bukanlah Melayu dan tidak pernah tinggal ataupun berjuang di Tanah Melayu ...
Riwayat Syekh Yusuf Al-Maqassari
Syeikh Yusuf lahir tahun 1626 di Goa, Sulawesi Selatan. Ayahnya, Abdullah, bukan bangsawan, tetapi ibunya, Aminah, keluarga Sultan Ala al-Din. Dia dididik menurut tradisi Islam, diajari bahasa Arab, fikih, tauhid. Pada usia 15 tahun dia belajar di Cikoang pada seorang sufi, ahli tasawuf, mistik, guru agama, dan dai yang berkelana. Saya tahu dari sejarawan Belanda, Van Leur, betapa agama Islam dibawa ke Indonesia pada mulanya oleh pedagang-pedagang Islam yang sekaligus adalah sufi. Kembali dari Cikoang Syeikh Yusuf menikah dengan seorang putri Sultan Goa, lalu pada usia 18 tahun dia naik haji ke Mekkah sekalian memperdalam studi tentang Islam.
Di Makassar dia naik sebuah kapal dan berlayar menuju Banten yang merupakan pusat Islam penting di Nusantara. Di sana dia bersahabat dengan putra mahkota yang kelak memerintah sebagai Sultan Ageng Tirtayasa (1651-83), penguasa agung terakhir dari Kesultanan Banten, juga kerajaan terakhir dari Nusantara yang dengan kapal-kapalnya melaksanakan perdagangan jarak jauh.
Mengikuti rute perdagangan antar-Nusantara zaman itu Syeikh Yusuf melanjutkan perjalanan ke Aceh, lalu ke Gujarat, India, tempat dia bertemu dengan Sufi Nuruddin Ar-Raniri, penasihat sultan perempuan Safyatuddin dari Aceh, kemudian ke Yaman, akhirnya ke Mekkah dan Madinah, bahkan sampai ke Damascus (Suriah) dan Istanbul (Turki) yang disebut dalam tambo-tambo Melayu sebagai “Negeri Rum”. Bila dipikir sangat lamanya waktu perjalanan dengan kapal layar atau dengan kafilah unta zaman itu, maka sungguh mengagumkan kekuatan fisik dan mental Syeikh Yusuf untuk berkelana sambil belajar tasawuf bertahun-tahun dalam tradisi seorang sufi. Sungguh menyenangkan di Mekkah dia memperoleh ijazah dari tarekat (mystical order) Khalwatiyyah, diakui sebagai ilmuwan Islam yang berwibawa, dipandang sebagai guru agama oleh orang-orang Melayu-Indonesia yang datang naik haji ke tanah Haramyn. Dia menikah dengan putri Imam Shafi’i di Mekkah yang meninggal dunia waktu melahirkan bayi. Sebelum pulang ke Indonesia, dia kawin lagi dengan seorang perempuan asal Sulawesi di Jeddah.
SYEIKH Yusuf tidak kembali ke Goa di mana agama sudah dilecehkan, orang berjudi, mengadu ayam, meminum arak, menghidupkan lagi animisme tanpa ditindak secara tuntas oleh Sultan. Alih-alih dia menetap di Banten dan menjadi penasihat agama utama Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan ini sangat anti-VOC Belanda. Ia berselisih dengan putranya yang dikenal sebagai Sultan Haji. Timbul perang saudara, Sultan Haji minta bantuan VOC yang mengirim tentara Kompeni untuk menangkap Sultan Ageng dan menyekapnya di Batavia di mana dia meninggal tahun 1692.
Syeikh Yusuf dengan 4.000 tentara Bugis memihak Sultan Ageng, turut bergerilya dengannya, juga ditangkap oleh Belanda. Pada bulan September 1682, Syeikh Yusuf bersama dua istrinya, beberapa anak, 12 murid, dan sejumlah perempuan pembantu dibuang ke Ceylon, kini Sri Lanka. Di Sri Lanka dia menulis karya-karya keagamaan dalam bahasa Arab, Melayu, dan Bugis. Dia aktif menyusun sebuah jaringan Islam yang luas di kalangan para haji yang singgah di Sri Lanka, di kalangan para penguasa, dan raja-raja di Nusantara. Haji-haji itu membawa karya-karya Syeikh Yusuf ke Indonesia, dan karena itu bisa dibaca di negeri kita sampai sekarang.
Mengingat aktivitas Syeikh Yusuf tadi, VOC Belanda khawatir dampaknya dalam bidang agama dan politik di Nusantara. Keadaan bisa bergolak terus. VOC lalu mengambil keputusan memindahkan Syeikh Yusuf ke Kaapstad di Afrika Selatan. Dalam usia 68 tahun, Syeikh Yusuf beserta rombongan pengikutnya terdiri dari 49 orang tiba di Tanjung Harapan tanggal 2 April 1694 dengan menumpang kapal Voetboog. Di tengah perjalanan badai besar menghantam sehingga membuat nakhoda Belanda, Van Beuren, ketakutan kapalnya akan tenggelam, tapi berkat wibawa dan karisma Syeikh Yusuf dia bisa tenang dan selamat sampai di Kaapstad. Akibat pengalaman tersebut, sang kapten memeluk agama Islam dan sampai sekarang keturunannya yang semua Muslim masih ada di Afrika Selatan.
Syeikh Yusuf ditempatkan di Zandvliet, desa pertanian di muara Eerste Rivier, dengan tujuan supaya tidak bisa berhubungan dengan orang-orang Indonesia yang telah datang lebih dahulu. Lokasi itu di Cape Town sekarang dikenal sebagai Macassar. Bersama ke-12 pengikutnya, yang dinamakan imam-imam, Syeikh Yusuf memusatkan kegiatan pada menyebarkan agama Islam di kalangan budak belian dan orang buangan politik, juga di kalangan orang-orang Afrika hitam yang telah dibebaskan dan disebut Vryezwarten.
MENYAMPAIKAN syiar Islam, memelihara dan mempertahankan agama Islam di kalangan golongan Muslim merupakan perhatian dan aktivitas Syeikh Yusuf di Afrika Selatan. Sebagai sufi, dia mengajarkan tarekat Qadiniyyah, Shattariyyah, dan Rifaiyyah di kalangan Muslim Afrika Selatan. Dia meninggal dunia tanggal 22 Mei 1699 dan dimakamkan di Faure, Cape Town. Makamnya terkenal sebagai Karamah yang berarti ‘keajaiban, mukjizat’. Sultan Gowa meminta kepada VOC supaya jenazah Syeikh Yusuf dibawa ke Tanah Airnya. Dia tiba di Goa 5 April 1705 dan dimakamkan kembali di Lakiung. Seperti makamnya di Faure, makamnya di Makkasar juga banyak diziarahi orang. Fakta bahwa Syeikh Yusuf memiliki dua makam menimbulkan spekulasi. Sejarawan De Haan percaya Belanda mengirimkan kerangka Syeikh Yusuf ke Makassar dan karena itu makamnya di Faure telah kosong. Di pihak lain, tulis Prof Azyumardi Azra dalam makalahnya, orang-orang Muslim di Cape percaya hanyalah sisa sebuah jari tunggal dari Syeikh Yusuf yang dibawa kembali. Spekulasi ini mungkin ada benarnya mengingat sebuah legenda di Goa mengenai jenazah Syeikh Yusuf yang dimakamkan kembali. Menurut legenda, pada mulanya hanya sejemput abu yang mungkin sisa-sisa jarinya yang dibawa dari Afrika Selatan. Tapi abu itu bertambah terus sampai mengambil bentuk seluruh badan penuh Syeikh Yusuf tatkala tiba di Goa. Dr Nabilah Lubis berkata kepada saya, soalnya adalah apakah yang tiba di Goa, kerangka atau keranda?
Syeikh Yusuf adalah seorang sufi. Pada awal tahun 1960-an ketika membaca soal mistik di Jawa dalam disertasi Dr Schmidt yang diajukan di Universitas Geneva saya mendapat keterangan tasawuf mana yang tidak diterima oleh Islam. Yaitu yang mengandung panteisme, yang menganggap diri sendiri adalah Tuhan, ana’l Haq, itu ditolak. Azyumardi Azra menulis Syeikh Yusuf menolak konsep wahdah al-wujud. Dalam analisis terakhir: man is man and God is God. Karena HAMKA menulis buku Tasawuf Indonesia saya bertanya kepadanya apakah dia sufi, dan pada awal tahun 1960-an Buya menjawab dalam bahasa Minang: Ha indak, ambo ma ngaji-ngaji sajo. HAMKA menyangkal dirinya seorang sufi.
Memang susah menjelaskan tentang sufi apabila orang tidak menjalankannya dengan bergabung dalam sebuah tarikat yang dipimpin oleh syeikh. Sebagai orang awam, tentu terlebih-lebih saya tidak punya bakat dan persediaan untuk memahami sufi dan ajarannya. Kalangan yang mengetahui berkata sufi-ism adalah sama dengan akhlak yang baik.
Siapa yang berusaha hidup dengan akhlak baik, tidak mengundurkan diri dari masyarakat ramai, tetap aktif dalam urusan dunia, mengindahkan sepenuhnya suruhan dan larangan Tuhan, dia itu sesungguhnya mirip sufi. Bagaimanapun juga, Syeikh Yusuf al-Makassari, Pahlawan Nasional, adalah seorang sufi. |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia : Bapa x kisah anak murtad...
dari berita Metro
JAKARTA: Seorang bapa sanggup membiarkan anaknya menukar agama untuk membolehkan si anak berkahwin dengan pelakon yang juga pengacara televisyen tempatan.
Lebih buruk lagi, keluarga Haji Anshori sanggup meraikan majlis perkahwinan anaknya yang sudah murtad itu di Jakarta Barat, kelmarin dengan alasan kononnya untuk kebahagiaan si anak. - Agensi
=================
ini dari forum Indo
Jakarta Presenter Choky Sitohang melepas lajang dengan menikahi kekasihnya, Melissa. Kabarnya istri Choky itu pindah agama dan keluarga pun hanya bisa pasrah.
Saya yakin, umpama tidak diberikan kebebasan sekarang toh nanti akan menikah juga. Saya moslem jadi saya serahkan ke keluarga, jadi tidak ada masalah," ujar ayah Melissa, Hj Anshori ditemui di tempat resepsi, Gedung Wisma 76, Jl S Parman, Jakarta Barat, Jumat (18/6/2010) malam.
Choky yang akan dimintai keterangannya tidak memberikan kepastian akan berbicara pada pewarta. Hanya keluarga Melissa yang tampak ramah.
Meskipun merelakan putri bungsunya pindah agama, ayah Melissa tidak ingin menyesal. Keluarga Melissa hadir dalam pernikahan untuk mendukung kebahagiaan putrinya.
ni kata bapaknya gan komentar dia huft
"Itu sudah ketentuan allah, apapun yang terjadi saya yakini Allah. Kita semua sudah ada ketentuan. Semua itu bukan kehendak kita masing-masing. Akhirnya kembali pada keyakinan dan kita mengharapkan mana yang benar," jelas Anshori.
Hebat sekali dong Islam di Indonesia.....sungguh bertoleransi......
Sejarah Islam di Indonesia je yang konon hebat , umat Islam nya? waduh...kok ramai bener yang murtad...siap diraikan.... |
|
|
|
|
|
|
|
sebab world cup nie.. kalau tak mamat2 indon nie, afrika selatan pun tak tahu letak kat mana.. |
|
|
|
|
|
|
|
bayek nyer posting dari tapah.. hehehe |
|
|
|
|
|
|
|
mengapa tidak boleh bertukar agama ya? saya seorang yang atheist sahaja, senang dan mudah. tidak perlu mengisi mana-mana borang atau ke mana-mana upacara keagamaan. saya dengar jika orang Islam bertukar agama, nanti kepalanya harus dipenggal. kelihatan agak barbaric tapi itu mungkin kepercayaan orang muslim sejak dahulu kala. |
|
|
|
|
|
|
|
mengapa tidak boleh bertukar agama ya? saya seorang yang atheist sahaja, senang dan mudah. tidak per ...
blabla Post at 21-6-2010 16:49
atheist???...hmm..kecian you ek...rasenyer you nie kekurangan knowlegde about science and religion...maybe you have yor own reason jd atheist..cam family prob...terlalu sukekan kebebasan..... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by blabla at 22-6-2010 17:32
atheist???...hmm..kecian you ek...rasenyer you nie kekurangan knowlegde about science and ...
PersonaGerek Post at 22-6-2010 16:15
Apa itu kecian? Boleh awak gunakan bahasa Malaysia yang lebih mudah? saya agak kurang faham bahasa tempatan di negara Malaysia. Saya agak hairan orang Kristian dan Islam memang akan berkata begini jika bertemu seorang yang Atheist? Urm, saya memang tidak begitu menyerlah di dalam persekolahan saya, tetapi saya pernah mendapat gred dan point yang baik dalam projek kelas sains gred ketujuh sehingga gred kesembilan saya |
|
|
|
|
|
|
|
kita dah lama tau ada cape malays...dia ni baru terhegeh2 kata ada cape indon..... |
|
|
|
|
|
|
|
Apa itu kecian? Boleh awak gunakan bahasa Malaysia yang lebih mudah? saya agak kurang faham baha ...
blabla Post at 22-6-2010 17:27
Kecian is Kasihan..it ayat comel ok...hehehe...Biaseler memang pandangan akan sebegitu akan di terima oleh atheist..I hormat you decision nak jadi atheist coz maybe yor have yor own reason to be like dat..N memang selalu org Atheist Good in Knowlegde because their alway think science and religion is not same....I soory if yor marah or kecik hati with my post..dat juz my opinion jer..hehehehe |
|
|
|
|
|
|
|
kita dah lama tau ada cape malays...dia ni baru terhegeh2 kata ada cape indon.....
alphawolf Post at 23-6-2010 07:58
Biseler bro..InDon alway tertinggal kat belakang walaupon dah lamer merdeka tp hakikatnyer still x merdeka.... |
|
|
|
|
|
|
|
Apa itu kecian? Boleh awak gunakan bahasa Malaysia yang lebih mudah? saya agak kurang faham baha ...
blabla Post at 22-6-2010 17:27
bla bla..you orang mana? malaysia? Indonesia? |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by nobito at 23-6-2010 16:48
Syekh Yusuf Al-Maqassari: Pahlawan Nasional Indonesia ????
tahun 1626-1699 Indonesia tak wujud lagi....!!!!!
zulyusoff Post at 21-6-2010 12:10
Tu la yang buat aku tak faham dengan Indon Gila Glamer ni...
Budaya klaim macam jelas wujud dalam genetik Jawe... |
|
|
|
|
|
|
|
pak jf ni pon kalo nak bukak thread selidik la btol2..indon terbentuk tahun brapa..1626 US pon x wujud lagi.. |
|
|
|
|
|
|
|
Ada Sinar Gaib di Makam Syeikh Yusuf
Minggu, 25 Juli 2010 | 04:24 WIB
KOMPAS.com/HERY PRASETYO
KOMPAS.com — Namanya Zainunisa (64). Wanita tua itu begitu setia menjaga dan membersihkan makam Syeikh Yusuf di Kampung Macassar, Cape Town, Afrika Selatan. Meski tak ditugaskan siapa pun dan tak dibayar, dia dengan setia mengurusi makam itu hingga terlihat rapi dan bersih.
"Saya hanya menghormati tokoh besar ini, tak ada motivasi lain. Saya hanya berniat ibadah," begitu kata Zainunisa ketika ditanya Kompas.com, 6 Juli lalu.
Makam Syeikh Yusuf terletak di Kampung Macassar. Begitu orang Cape Town menulis sebuah kampung di Cape Town, Afsel itu. Kampung ini terkenal karena makam Syeikh Yusuf, tokoh pejuang Indonesia yang meninggal di daerah itu pada 23 Mei 1699 sebagai pengasingan.
Dinamakan Kampung Macassar karena Syeikh Yusuf berasal dari Goa, Makassar. Dia tokoh agama sekaligus pejuang yang melawan Kompeni dan ikut membantu Sultan Ageng Tirtayasa berperang. Namun, dia akhirnya diasingkan Belanda ke Sri Lanka (dulu Ceylon). Pada 1994, dia dibawa ke Cape Town.
Bersama keluarga dan 49 pengikutnya, dia pertama kali menyebarkan agama Islam di Cape Town. Syeikh Yusuf pun dihormati sebagai tokoh besar, termasuk orang Afsel, terutama warga Cape Town, terutama lagi warga Coloured dan warga yang disebut Cape Malay.
Maka, meski kerangkanya sudah dipindah ke Makassar pada 1705, makam tersebut masih dikeramatkan. Bahkan, orang Cape Town menyebutnya "Kramat".
Makam itu terletak di tengah kampung di areal seluas sekitar 50 x 50 meter. Makam Syeikh Yusuf berada di tengah bangunan menyerupai masjid. Empat dari 49 pengikutnya juga dimakamkan di areal itu, tapi di halamannya.
Namanya saja "Kramat", makam itu dikeramatkan orang Cape Town. Namun, mereka tak terlalu mengembangkan cerita-cerita mistis seputar makam itu.
Zainunisa mengaku tak pernah memikirkan hal gaib atau cerita aneh-aneh. Namun, dia mengaku pernah mengalami hal gaib di makam itu.
"Itu terjadi tahun 2008. Saat itu sudah hampir magrib dan saya menutup pintu makam itu. Lalu, saya sempat memeriksa beberapa tempat. Ketika akan keluar dari halaman makam, tiba-tiba saya lihat pintu terbuka dengan sendirinya," kisah Zainunisa.
Dia pun segera kembali ke makam itu, lalu melihat ke dalam apakah ada seseorang. Dia melongokkan kepalanya sebelum menutup kembali.
"Masyaallah, ada sinar terang mengelilingi makam Tuan Syeikh Yusuf. Saya kaget bukan kepalang. Sinar itu begitu terang. Saya hanya bisa tertegun dan terus memandanginya, sampai benar-benar hilang. Setelah itu, saya segera menutup makam dan pulang," kata Zainunisa dengan gemetar karena mengingat pengalaman yang menurutnya aneh dan membuat dirinya merinding itu.
Dia lalu mempererat sedekap tangannya, sambil melirik makam itu. Lalu, senyumnya mengembang agak aneh. "Saya setengah takut setengah senang karena mengalami peristiwa itu. Tak ada cerita aneh di makam ini sebelumnya. Mungkin, itu satu-satunya cerita unik tentang makam Syeikh Yusuf dan saya beruntung menjadi saksinya," katanya.
Meski takut, dia tetap menjalani rutinitasnya. Dia selalu datang ke makam itu setiap pagi, lalu pulang saat zuhur. Setelah itu, dia kembali lagi sampai menjelang magrib.
"Saya yang mengurus makam ini. Saya janda dan sudah pensiun. Saya hidup dari uang pensiun. Bahkan, sering sebagian uang pensiun saya untuk biaya perawatan, membayar tukang yang membersihkan makam ini," akunya.
Menurut Zainunisa, setiap hari ada saja orang yang datang ke makam itu. Dia tak pernah menyapa tamu, hanya diam. Sosoknya kadang cukup misterius. Namun, begitu disapa, dia akan segera bicara dan menjelaskan semuanya.
"Orang datang dan pergi ke makam itu hampir setiap hari. Pada musim liburan, banyak pendatang dari berbagai daerah. Orang Indonesia sering ke sini. Saya melihat Soeharto (mantan Presiden RI) saat ke sini pada 1997," ungkapnya.
Menurutnya, sebagian orang ke makam itu untuk berdoa. Ada pula yang sekadar ingin tahu. Bahkan, ada pula yang ingin mencari berkah.
"Ada-ada saja motivasinya. Ini hanya makam, tapi terkadang ada orang yang merasa tersugesti bisa mendapat apa yang diinginkan kalau berdoa di sini. Saya tak tahu itu. Yang saya tahu, berkah itu dari Allah, bukan dari makam. Bagi saya, ini tempat bersejarah dan harus dihormati dan dirawat. Ini juga ujud penghormatan kepada sang tokoh yang meninggalkan banyak jasa," paparnya.
"Termasuk api yang saya lihat itu, entah apa. Saya tak bisa menjelaskannya," tambahnya.
|
|
|
|
|
|
|
|
so.. x mo claim ke dr afrika kubur pejuang itu?? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 16# katana83
depa dalam proses nak klaim la tu.... kalo afrika selatan ni tak bagi mesti la kena ganyang juga |
|
|
|
|
|
|
|
Namapun sudah al-maqassari dah tentu dari dari makassar....
Nama ulama besar sering memakai nama tempat asal beliau sebagai nama belakang seperti Sulthonil Aulia Syech Abdul Qadir Al-Jailani, jailani/Jilani adalah nama tempat asal beliau. |
|
|
|
|
|
|
|
bla bla..you orang mana? malaysia? Indonesia?
billionman78 Post at 23-6-2010 10:59
hai, apa khabar? sudah lama saya tidak menyertai laman ini. saya begitu sibuk dengan kehidupan seharian dan pekerjaan yang tidak pernah kunjung akhir. abang bertanyakan kerakyatan saya? saya bukan dari kedua-dua negara yang disebutkan |
|
|
|
|
|
|
| |
|