CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 12446|Reply: 6

Sejarah Perang Dunia II, Versi Lengkap

[Copy link]
Post time 22-6-2010 02:13 PM | Show all posts |Read mode
Inilah Sejarah Perang Dunia II, Versi Lengkap

Kronologis Perang Dunia II
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September  1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang  berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada  tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.
Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah  terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang  tewas dalam konflik ini.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan  Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada  tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara  Amerika Serikat.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua: yaitu Afrika, Asia dan Eropa.

Latar Belakang Perang Dunia II
  • Latar  Belakang PD II:
    • Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan  fasvio de combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya
    • Adolf  Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
    • Tenno Meiji, Jepang. Fasis  Militer.
  • Jalannya perang:
    • 1937,  Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
    • Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
    • UK &  Perancis membantu Polandia menghadapi Jerman.
    • AS terlibat  menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom
  • Akhir Perang:
    • Sekutu mendaratkan  pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
    • April 1945, ibukota  Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet
    • Jerman  menyerah pada Sekutu, Mei 1955
    • Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945  Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
    • 14 Agustus 1945,  Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
  • 17  Juli-2 Agustus 1945 –> Konfrensi Postdam
    Keputusannya
    • Jerman dibagi jadi  Jerman Barat dan Jerman Timur
    • Jerman harus membayar pampasan  perang
    • Angkatan perang Jerman dikurangi
    • Partai NAZI  dihapus
    • Penjahat perang akan dihukum
  • 8  September 1951–> Perjanjian San Francisco
    Keputusannya:
    • Jepang  diperintah oleh tentara pendudukan AS
    • Jepang membayar pampasan  perang
    • Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
    • Penjahat perang akan dihukum

Peta pihak Yang Terlibat Pada Perang Dunia II
Biru Tua=Pihak Poros Yang Sedang Menduduki Wilayah

Biru Muda=Pihak Poros Yang Sedang Diduduki Musuh Atau Bersekutu

Hijau Tua =Uni Soviet
Hijau Muda=Uni Soviet Yang Sedang Diduduki Musuh

Merah = Sekutu
Merah Muda= Wilayah Sekutu Yang Diduduki Musuh
Abu-abu=Wilayah Netral Yang Dipengaruhi Amerika
Putih= Netral





Pihak yang terlibat  dalam Perang Dunia II
Tanggal :1 September 1939 – 2 September  1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan  Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet  sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang  Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.
Pihak  Yang terlibat:
Blok Poros (AXIS)
  • Nazi Jerman : Adolf Hitler
  • Italia : Benito Mussolini
  • Jepang : Hideki Tojo

Militer tewas: 8.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak  Sekutu selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan  Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai  dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan  Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan  mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak  tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan  Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Negara-negara Poros minoritas:
  • Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand,  Rumania
  • Negara Boneka Jepang:
    Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian  wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
  • Negara boneka  Italia:
    Albania dan Ethiopia
  • Negara boneka Jerman
    Serbia
  • Negara lainnya yang berkoalisi
    Spanyol dan Denmark
  • Bekas anggota
    Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.

Negara  Sekutu:
  • Britania Raya : Winston Churchill
  • Uni Soviet : Joseph Stalin
  • Amerika Serikat : Franklin Roosevelt
  • Republik China : Chiang Kai-Shek

Militer  tewas: 17.000.000
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang  bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai  1945.
Anggota Sekutu
  • Setelah  penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
    Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni),  Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
  • Setelah  berakhirnya perang Poni (1940)
    Norwegia, Belgia, Luksemburg,  Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni  Soviet, Tannu Tuva
  • Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
    Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
    Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
  • Setelah  pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
    Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak,  Bolivia, Iran, Italia, Kolombia,  Liberia
  • Setelah D-Day (1944)
    Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador,  Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
  • Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
    Mongolia

Perkiraan jumlah korban tewas Perang Dunia II
*Indonesia di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta tewas
  • Uni Soviet = 23,200,000
  • Cina  = 10,000,000
  • Jerman = 7,500,000
  • Polandia = 5,600,000
  • Indonesia =    4,000,000
  • Jepang = 2,600,000
  • India      = 1,587,000
  • Yugoslavia = 1,027,000
  • Perancis  Indochina = 1,000,000
  • Rumania = 841,000
  • Hungaria =  580,000
  • Perancis = 562,000
  • Italia     =     459,500
  • U.K    = 450,400
  • Amerika Serikat = 418,500
  • Cekoslowakia      = 365,000
  • Lithuania = 353,000
  • Yunani     =     300,000
  • Latvia     = 227,000
  • Belanda     = 205,900
  • Ethiopia     = 205,000
  • Dll
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 22-6-2010 02:15 PM | Show all posts
Indonesia  merupakan negara dengan korban terbanyak nomor 5 di dunia

Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September  1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang  berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada  tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.
Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
Perang Dunia II di Benua Asia

Hideki Toji

1937: Perang Sino-Jepang (1937-1945)
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa.  Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang  Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi  menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria.  Pada 1937, perang telah dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
1940: Jajahan Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai  persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat  kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan  Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan  Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.
1941: Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS  Tennessee di Pearl Harbor.

Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya  Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl  Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang  menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS  dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang  pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi  Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo  dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia  Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke  tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di  Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu  kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
1942:  Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan,  Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan  yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil  taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi  kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA  (America), British (Inggris), Dutch (Belanda), (Australia) yang  berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran  pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan  Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada  laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel  Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota  terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis  pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan  Sekutu-Hindia Belanda. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang  berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai  garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian  membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil  inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara  Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak  Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral  jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda  bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi  atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Namun  setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter  Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
1942:  Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini  digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja  penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga  menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil  terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya  menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat  dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin  Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway.  Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang  industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS  kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan  Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.
Pendaratan  AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah  prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan  Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, Pada 7 Agustus 1942  Pulau Guadalcanal diserang oleh Amerika Serikat. dan awal September,  selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang  di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne,  dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di  Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.
1943–45:  Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut  kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon,  New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling  sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada  tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat  Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk  Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang  sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah  kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan  sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan  perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang  Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan  baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang  di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut  pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek  dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama  menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah  benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini  telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus  berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak  kelihatan.
1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan  Jepang

Bom atom berjulukan Fat  Man, menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki, Jepang.
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS  menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan  udara Sekutu. Diantara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu,  dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas akibat  kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini  disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi  dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak  terdapat di masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 “Enola Gay”  yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom  Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota  tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap  Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan  melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang  (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 “Bock’s  Car” yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom  Fat Man di Nagasaki.

Surat penyerahan diri  Jepang kepada Sekutu
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet  dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang,  walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang  sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan.  Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda  tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS  Missouri di teluk Tokyo.
Peta ASIA 1941
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-6-2010 02:15 PM | Show all posts
Peta ASIA  1941


Perang Dunia II di Benua Afrika dan  Timur Tengah
“Kami akan menaklukkan. Orang-orang dari Italia,  untuk senjata! Tunjukkan kegigihan, keberanian Anda, Anda layak.”  Diktator fasis Italia, Benito Mussolini,
Ketika Italia menyatakan perang terhadap Britania dan Perancis pada Juni  1940 yang secara langsung membawa konflik ke Afrika
Berikut  inilah data pertempuran dan peristiwa penting di benua Afrika
Perang  Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah
1940: Mesir dan  Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil  pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari  Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang  vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik  dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941  ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan  ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan  Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan  Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.
1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi  Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi  penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok  Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar  Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya  terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki  Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali  dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris  dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang  pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan  diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan  Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika  dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota  pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut  berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut  dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di El Alamein.
1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua

Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah  gurun
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli  1942. Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir  sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan  suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah  mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November  1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai  komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tentara  Jerman, yang dikenal sebagai “Rubah Gurun”, absen pada pertempuran luar  biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit  kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran  melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank  daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan  pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka  selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan  tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih  ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni  Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel.  Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan  strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa  berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir  lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk  Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh,  melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang  diperkuat oleh pasukan AS.
1942. Pertempuran Madagaskar

Tentara Britania mendarat  di Tamatave pada Mei 1942.
Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekut untuk merebut Madagaskar  yang dikuasai Perancis Vichy selama Perang Dunia II. Pertempuran ini  dimulai pada 5 Mei hingga 6 November 1942 dengan hasil kemenangan  sekutu.
1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara  Perancis

Pasukan Sekutu mendarat, dalam  serangan bernama sandi Operasi Obor.
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah  Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight  Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap  Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan  Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di  Bône, gerbang menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan  terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri  perlawanan mereka.
1943: Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya  pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama  Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya  dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar  bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara  pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia. Pasukan Jerman  yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel  mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum  menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman.  Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan  Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan  menawan 250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan  untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia,  pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943.  Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus  bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni  1944.
Operasi militer Perang Dunia II Di Benua Afrika
  • Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) (1941) Bendera Britania  Raya British Raj Red Ensign.svg — Serangan Angkatan Laut Inggris  terhadap Italia yang menguasai Daratan Somalia-Inggris.
  • Operasi Camilla (1941) Bendera Britania  Raya — Operasi disinformasi Inggris untuk menutupi tindakan terhadap  Eritrea
  • Operasi Canned (1940) Bendera Britania Raya  — Pemboman di Banda Alula, daratan Somalia-Italia, oleh Angkatan Laut  Inggris.
  • Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II)  Akhir keberadaan Italia (1941) Bendera Britania Raya British Raj Red  Ensign.svg — Pendaratan pasukan Inggris di Assab, Pelabuhan terakhir  Italia di Laut Merah
  • Pertempuran Madagaskar “Ironclad” (1942)  Bendera Britania Raya Bendera Afrika Selatan — Pertempuran Madagaskar
  • Operasi Ancaman (1940) Bendera Britania  Raya Flag of Free France 1940-1944.svg — Pertempuran laut, Pasukan  Perancis dan Serangan Inggris di Dakar, Perancis-Afrika Barat (Senegal)
  • Operasi Pendukung (1941) Bendera Britania  Raya — Patroli laut lepas anti-kapal selam Sekutu di Laut Madagaskar
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-6-2010 02:16 PM | Show all posts
Perang Dunia II di Benua Eropa


Salah satu foto bewarna Perang  Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya. Tampak di  tengah-tengah Adolf Hitler.
1939: Invasi  Polandia, Invasi Finlandia
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke  Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak  cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim  panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah  Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman  serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka.  Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat  itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan  lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan  lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi  perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu  tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman “Luftwaffe”. Perancis dan  kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September  sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret  1939.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba  Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari  timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis  demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya,  Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah  kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia  melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik  oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6  Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori  oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal  Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap  Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di  Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan  perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan  perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke  Polandia ini juga mengawali praktek-praktek kejam Pasukan SS dibawah  Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30  November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet  meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada  udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral  yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat  memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia memberikan  perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von  Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan  senjata mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang  memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan  musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya  sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan  serangan besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan  berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga  memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan  pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St.  Petersburg.
1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik  Baltik, Yunani, Balkan
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940  melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan  Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia  mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada  awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman  pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan “Perang Pura-Pura”  (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi,  tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk  menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan  melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh  ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan  menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary  Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk  dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati  Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis  mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah  pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta  menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa  yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang  udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada  tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil  dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk  menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi  Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang berubah  menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke London. Sebelumnya  terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas  ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil  pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt berisirahat. Perang juga  berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman  (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai  kebutu*an ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman,  Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama  (Kekuatan Poros).

Benito Mussolini (kiri) dan  Adolf Hitler
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi  dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke  Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini  berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang  dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan  dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di  daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat  perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan  beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran  dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di  wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.
1941: Invasi  Uni Soviet
Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman
Pertempuran Stalingrad
1944: Serangan Balik

Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika  Serikat dan Inggris, 1944
1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi  Jerman

Berkibarnya bendera Soviet  diatas gedung pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda berakhirnya  Perang Dunia II di Eropa.
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung  oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri  bersama dengan istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya  Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya  untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang masih  setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin  menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal  itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2  juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda  menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl  menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di  negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet  merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-6-2010 02:19 PM | Show all posts

Hitler adalah salah satu penyebab terbesar dalam Perang Dunia II
Adolf  Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Sebagai remaja dia  merupakan seorang seniman gagal. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk  Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk  keberaniannya. Kekalahan Jerman membuatnya terpukul dan geram. Di tahun  1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan  partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah  nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman/National Sozialismus  (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang  tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut “Fuehrer.

Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa  menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya  gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan “The Munich Beer Hall Putsch.”  Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi,  dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari  setahun.
Di tahun 1928 partai Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depressi  besar-besaran membikin rakyat tidak puas dengan partai-partai politik  yang besar dan sudah mapan. Dalam keadaan seperti ini partai Nazi  menjadi semakin kuat, dan di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat  puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman.
Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk  kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua  golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi  kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan  kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai  Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan  samasekali. Banyak lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung  di tempat. Meski begitu, sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih  dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena dia berhasil menekan  jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi.
Hitler dalam bukunya, “Mein Kampf” (Perjuanganku), menekankan pentingnya  lebensraum, yakni mendapatkan wilayah baru untuk rakyat Jerman di Eropa  Timur. Dia membayangkan menempatkan rakyat Jerman sebagai ras utama di  Rusia barat. Sebaliknya, sebagian besar rakyat Rusia dipindahkan ke  Siberia dan sisanya dijadikan budak. Setelah pembersihan (purge?)  besar-besaran pada tahun 1930-an, Hitler menganggap Soviet secara  militer lemah dan mudah diduduki. Ia menyatakan, “Kami hanya harus  menendang pintu dan seluruh struktur yang rapuh akan runtuh.” Akibat  Pertempuran Kursk dan kondisi militer Jerman yang melemah, Hitler dan  propaganda Nazi menyatakan perang tersebut sebagai pertahanan peradaban  oleh Jerman dari penghancuran oleh “gerombolan kaum Bolshevik” yang  menyebar ke Eropa.
Kebijakan-kebijakan dan sikap ideologi Stalin pun sama agresifnya. Saat  perhatian dunia teralih ke Front Barat, ia menduduki tiga negara Baltik  pada tahun 1940. Partisipasi aktif Stalin dalam pembagian Polandia pada  tahun 1939 pun tidak dapat diremehkan.
Hitler kemudian merancang jalan menuju penaklukan-penaklukan yang  ujung-ujungnya membawa dunia ke kancah Perang Dunia ke-2. Dia merebut  daerah pertamanya praktis tanpa lewat peperangan samasekali. Inggris dan  Perancis terkepung oleh berbagai macam kesulitan ekonomi, karena itu  begitu menginginkan perdamaian sehingga mereka tidak ambil pusing  tatkala Hitler mengkhianati Persetujuan Versailles dengan cara membangun  Angkatan Bersenjata Jerman. Begitu pula mereka tidak ambil peduli  tatkala Hitler menduduki dan memperkokoh benteng di Rhineland (1936),  dan demikian juga ketika Hitler mencaplok Austria (Maret 1938). Bahkan  mereka terima sambil manggut-manggut ketika Hitler mencaplok  Sudetenland, benteng pertahanan perbatasan Cekoslowakia. Persetujuan  internasional yang dikenal dengan sebutan “Pakta Munich” yang oleh  Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian “Perdamaian  sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan mereka bengong ketika  Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena  Cekoslowakia samasekali tak berdaya. Pada tiap tahap, Hitler dengan  cerdik menggabung argumen membenarkan tindakannya dengan ancaman bahwa  dia akan perang apabila hasratnya dianggap sepi, dan pada tiap tahap  negara-negara demokrasi merasa gentar dan mundur melemah.
Tetapi, Inggris dan Perancis berketetapan hati mempertahankan Polandia,  sasaran Hitler berikutnya. Pertama Hitler melindungi dirinya dengan  jalan penandatangan pakta “Tidak saling menyerang” bulan Agustus 1939  dengan Stalin (hakekatnya perjanjian itu perjanjian agresi karena  keduanya bersepakat bagaimana membagi dua Polandia buat kepentingan  masing-masing). Sembilan hari kemudian, Jerman menyerang Polandia dan  enam belas hari sesudah itu Uni Soviet berbuat serupa. Meskipun Inggris  dan Perancis mengumumkan perang terhadap Jerman, Polandia segera dapat  ditaklukkan.
Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April, Angkatan  Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang  Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Perancis tekuk lutut.  Tetapi pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian terhadap  serangan udara Jerman-terkenal dengan julukan “Battle of Britain” dan  Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.

Pasukan Jerman menaklukkan Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941.  Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler merobek-robek “Perjanjian tidak  saling menyerang” dengan Uni Soviet dan membuka penyerbuan. Angkatan  Bersenjata Jerman dapat menduduki bagian yang amat luas wilayah Rusia  tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim dingin. Meski  bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler  memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan  beberapa hari kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik  pangkalan Angkatan Lautnya di Pearl Harbor.
Di pertengahan tahun 1942 Jerman sudah menguasai bagian terbesar wilayah  Eropa yang tak pernah sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah.  Tambahan pula, dia menguasai Afrika Utara. Titik balik peperangan  terjadi pada parohan kedua tahun 1942 tatkala Jerman dikalahkan dalam  pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di Rusia.  Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman  angsur-berangsur secara tetap meninggalkannya. Tetapi, kendati  kekalahan Jerman tampaknya tak terelakkan lagi, Hitler menolak menyerah.  Bukannya dia semakin takut, malahan meneruskan penggasakan selama lebih  dari dua tahun sesudah Stalingrad. Ujung cerita yang pahit terjadi pada  musim semi tahun 1945. Hitler bunuh diri di Berlin tanggal 30 April dan  tujuh hari sesudah itu Jerman menyerah kalah.
Operasi  Barbarossa -Operasi militer besar-besaran untuk menginvansi Moskow,  Rusia.
Dibandingkan dengan medan perang lainnya dalam Perang Dunia II, Front  Timur jauh lebih besar dan berdarah serta mengakibatkan 25-30 juta orang  tewas. Di Front Timur terjadi lebih banyak pertempuran darat daripada  semua front pada PD II. Karena premis ideologi dalam perang, pertempuran  di Front Timur mengakibatkan kehancuran besar. Bagi anggota Nazi garis  keras di Berlin, perang melawan Uni Soviet merupakan perjuangan melawan  komunisme dan ras Arya melawan ras Slavia yang lebih rendah. Dari awal  konflik, Hitler menganggapnya sebagai “perang pembinasaan”. Di samping  konflik ideologi, pola pikir Hitler dan Stalin mengakibatkan peningkatan  teror dan pembunuhan. Hitler bertujuan memperbudak ras Slavia dan  membinasakan populasi Yahudi di Eropa Timur. Stalin pun setali tiga uang  dengan Hitler dalam hal memandang rendah nyawa manusia untuk meraih  kemenangan. Ini termasuk meneror rakyat mereka sendiri dan juga  deportasi massal seluruh penduduk. Faktor-faktor ini mengakibatkan  kebrutalan kepada tentara dan rakyat sipil, yang tidak dapat disamakan  dengan Front Barat.
Perang ini mengakibatkan kerugian besar dan penderitaan di antara warga  sipil dari negara yang terlibat. Di belakang garis depan, kekejaman  terhadap warga sipil di wilayah-wilayah yang diduduki Jerman sudah biasa  terjadi, termasuk Holocaust orang-orang Yahudi.

Tentara Jerman melemparkan  granat tangan Potato-Smasher dalam fase-fase awal Operasi Barbarossa


Master Blitzkrieg (serangan kilat) Jerman terkenal, Generaloberst Heinz  Wilhelm Guderian bersama pasukannya. Di belakang terlihat jenderal tank  terkenal lainnya, Generalleutnant Graf Hyazinth Strachwitz von  Gross-Zauche, der Panzergraf.

Panzerkampfwagen III yang berasal dari Divisi Panzer ke-8 sedang  menyeberangi sungai Bug di Rusia. Terlihat log-log kayu di belakangnya  untuk memudahkan mereka melewati jalan berlumpur yang mulai banyak  didapati selama musim gugur Rusia yang menyesakkan.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-6-2010 02:20 PM | Show all posts
Pasukan SS dengan tawanannya, tentara Asia Rusia. Selama Operasi  Barbarossa sendiri, jutaan (!) tentara Rusia tertawan, yang sebagian  besar di antaranya tewas di kamp-kamp tawanan Jerman

Tipikal tentara Wehrmacht Jerman, seorang Sersan dengan dekorasi Eiserne  Kreuz 1 klasse dan General Assault Badge di dadanya

Makam tentara Jerman di dekat Moskow. Kebanyakan makam sederhana semacam  ini pada akhirnya diratakan oleh Rusia sehingga tak terhitung berapa  banyak pasukan Jerman yang terbunuh di front Timur yang tak diketahui  kuburnya!
Latar Belakang
Pakta Molotov-Ribbentrop pada Agustus 1939 membentuk perjanjian  non-agresi antara Jerman Nazi dan Uni Soviet, dan sebuah protokol  rahasia menggambarkan bagaimana Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania,  Polandia dan Rumania akan dibagi-bagi di antara mereka. Dalam Perang  September di Polandia pada 1939 kedua negara itu menyerang dan membagi  Polandia, dan pada Juni 1940 Uni Soviet, yang mengancam untuk  menggunakan kekerasan apabila tuntutan-tuntutannya tidak dipenuhi,  memenangkan perang diplomatik melawan Rumania dan tiga negara Baltik  yang de jure mengizinkannya untuk secara damai menduduki Estonia, Latvia  dan Lithuania de facto, dan mengembalikan wilayah-wilayah Ukraina,  Belorusia, dan Moldovia di wilayah Utara dan Timur Laut dari Rumania (  Bucovina Utara dan Basarabia).
Pembagian Polandia untuk pertama kalinya memberikan Jerman dan Uni  Soviet sebuah perbatasan bersama. Selama hampir dua tahun perbatasan ini  tenang sementara Jerman menaklukkan Denmark, Norwegia, Prancis, dan  daerah-daerah Balkan.
Adolf Hitler telah lama ingin melanggar pakta dengan Uni Soviet itu dan  melakukan invasi. Dalam Mein Kampf ia mengajukan argumennya tentang  perlunya mendapatkan wilayah baru untuk pemukiman Jerman di Eropa Timur.  Ia membayangkan penempatan orang-orang Jerman sebagai ras yang unggul  di Rusia barat, sementara mengusir sebagian besar orang Rusia ke Siberia  dan menggunakan sisanya sebagai tenaga budak. Setelah pembersihan pada  tahun 1930-an ia melihat Uni Soviet lemah secara militer dan sudah  matang untuk diserang: “Kita hanya perlu menendang pintu dan seluruh  struktur yang busuk itu akan runtuh.”
Joseph Stalin kuatir akan perang dengan Jerman, dan karenanya enggan  melakukan apapun yang dapat memprovokasi Hitler. Meskipun Jerman telah  mengerahkan sejumlah besar pasukan di Polandia timur dan membuat  penerbangan-penerbangan pengintai gelap di perbatasan, Stalin  mengabaikan peringatan-peringatan dari intelijennya sendiri maupun dari  pihak asing. Selain itu, pada malam penyerbuan itu sendiri,  pasukan-pasukan Soviet mendapatkan pengarahan yang ditandatangani oleh  Marsekal Semyon Timoshenko dan Jenderal Georgy Zhukov yang memerintahkan  (sesuai dengan perintah Stalin): “jangan membalas provokasi apapun” dan  “jangan mengambil tindakan apapun tanpa perintah yang spesifik “.  Karena itu, invasi Jerman pada umumnya mengejutkan militer dan pimpinan  Soviet.

Penyerangan: Musim panas 1941
Pada pk. 04:45 22 Juni  1941, empat juta pasukan Jerman, Italia, Rumania dan Poros lainnya  menyerbu ke perbatasan dan masuk ke Uni Soviet. Selama sebulan  peneyrangan tiga arah ini sama sekali tidak dapat dihentikan sementara  tentara-tentara Panzer mengepung ratusan ribu pasukan Soviet dalam  kantung-kantung besar yang kemudian dikurangi sementara divisi-divisi  infantri yang lebih lambat bergerak menggantikan sementara  pasukan-pasukan panzer terus maju menyerang.
Tujuan Gugus Pasukan Utara adalah Leningrad melalui Negara-negara  Baltik. Gugus yang terdiri atas Pasukan ke-16 dan ke-18 serta Kelompok  Panzer ke-4 formasi ini menerobos masuk ke Lithuania, Latvia, Estonia  dan kota-kota milik Rusia: Pskov dan Novgorod.

Gugus Pasukan Tengah terdiri atas dua kelompok Panzer (ke-2 dan ke3),  yang bergulir ke timur dari kedua sisi dari Brest-Litovsk dan bertemu di  depan Minsk, diikuti oleh Pasukan ke-2, ke-4 dan ke-9. Gabungan  kekuatan Panzer mencapai Sungai Berezina dalam enam hari saja, 650 km  dari garis awal mereka. Tujuan berikutnya adalah menyeberangi Sungai  Dnieper, yang dicapai pada 11 Juli. Setelah itu, target berikut mereka  adalah Smolensk, yang jatuh pada 16 Juli, tetapi pertempuran di wilayah  Smolensk menghalangi kemajuan Jerman hingga pertengahan September, dan  secara efektif mengganggu blitzkrieg.
Gugus Pasukan Selatan, dengan Kelompok Panzer ke-1, ke-6, dan ke-11,  serta Tentara ke-17, ditugasi maju melalui Galicia dan masuk ke Ukraina.  Namun kemajuan mereka agak lambat, karena hanya astu koridor menuju  Kiev yang berhasil diamankan pada pertengahan Juli. Tentara ke-11,  dibantu dengan dua satuan tentara Rumania, berperang masuk melalui  Bessarabia menuju Odessa. Kelompok Panzer ke-1 berbalik dari Kiev untuk  sementara waktu, maju masuk ke lengkungan Dnieper. Ketika bergabung  dengan unsur-unsur selatan dari Gugus Pasukan Selatan di Uman, kelompok  itu menangkap 100,000 tawanan perang Soviet di sebuah kantong yang  besar.
Sementara Tentara Merah mengundurkan diri ke belakang Sungai Dnieper dan  Dvina, hierarkhi Soviet mengalihkan perhatiannya pada upaya memindahkan  sebanyak mungkin industri berat wilayah itu, membongkar dan mengepaknya  ke dalam kereta-kereta barang, jauh dari garis front, membangunnya  kembali di daerah-daerah yang jauh di pedalaman di belakang Ural dan di  Asia Tengah. Kebanyakan warga sipil tidak dapat dievakuasi bersama-sama  dengan perlengkapan itu dan ditinggalkan dalam belas-kasihan  pasukan-pasukan yang menyerbu.
Dengan direbutnya Smolensk dan majunya Gugus Pasukan Tengah dan Utara ke  Sungai Luga, kedua gugus pasukan itu telah mencapai tujuan besar  pertama mereka: menyeberang dan mempertahankan “jembatan darat” antara  Dvina dan Dnieper. Jalur Ke Moskwa, yang kini hanya 400 km jauhnya, kini  terbuka lebar.
Jenderal-jenderal Jerman generals berdebat tentang gerakan maju segera  menuju Moskwa, namun Hitler membantahnya, sambil menyebutkan pentingnya  gandum Ukraina dan industri berat bila berada di tangan Jerman, belum  lagi berkumpulnya pasukan-pasukan cadangan Soviet di wilayah Gomel  antara barisan selatan Gugus Pasukan Tengah dan Gugus Pasukan Selatan  yang terjebak di selatan. Perintah dikeluarkan kepada Kelompok Panzer  ke-2 untuk berbelok ke selatan dan maju menuju Kiev. Hal ini berlangsung  sepanjang bulan Agustus dan masuk ke bulan September, namun ketika  Kelompok Panzer ke-2 bergabung dengan Kelompok Panzer Pertama di  Lokhvitsa pada 5 September, 665.000 tawanan Soviet ditangkap dan Kiev  jatuh pada 19 September.
Moskwa dan Rostov: Musim Gugur  1941
Kini Hitler memutuskan untuk melanjutkan penyerbuan ke  Moskwa, mengganti nama Kelompok Panzer menjadi Pasukan Panzer dalam  penyerbuan ini. Untuk Operasi Taifun, yang direncanakan akan dimulai  pada 30 September, Tentara Panzer ke-2 segera dikirim melintasi  jalan-jalan beraspal dari Orel (direbut 7 Oktober) ke Sungai Oka di  Plavskoye, sementara Tentara Panzer ke-4 (yang dipindahkan dari Gugus  Pasukan Utara ke Tengah) dan Pasukan Panzer ke-3 mengepung  pasukan-pasukan Soviet dalam dua kantong yang besar di Vyazma dan  Bryansk. Gugus Pasukan Utara memposisikan dirinya di front Leningrad dan  berusaha memotong jalur kereta api di Tikhvin ke sebelah timur. Dengan  demikian dimulailah Pengepungan Leningrad selama 900 hari. Di sebelah  utara lingkaran Arktik, suatu pasukan Jerman-Finlandia diberangkatkan  menuju Murmansk namun tidak dapat maju lebih jauh daripada Sungai Litsa,  dan di sana mereka tinggal.
Gugus Pasukan Selatan mendorong ke bawah dari Sungai Dnieper ke pantai  Laut Azov, juga bergerak maju melalui Kharkov, Kursk dan Stalino.  Tentara ke-11 bergerak masuk ke Krimea dan menguasai seluruh jazirah itu  pada musim gugur (kecuali Sevastopol, yang bertahan hingga 3 Juli  1942). Pada 21 November tentara-tentara Jerman merebut Rostov, pintu  gerbang masuk ke Kaukasus. Namun, garis depan Jerman terlalu jauh masuk  dan pasukan-pasukan pertahanan Soviet menyerang balik ujung tombak  Tentara Panzer ke-1 dari utara, memaksa mereka menarik mundur dari kota  dan dari belakang Sungai Mius; penarikan mundur pertama Jerman  signifikan dalam perang ini.
Persis ketika Operasi Taifun berlangsung, cuaca Rusia menyerang. Selama  paruhan kedua Oktober hujan turun dengan deras, mengubah jalan-jalan  yang hanya sedikit di sana menjadi lumpur yang tidak habis-habisnya yang  memerangkap kendaraan-kendaraan Jerman, kuda-kuda dan manusianya juga.  Dengan jarak 160 km lagi yang masih harus ditempuh ke Moskwa, keadaan  yang lebih buruk masih akan terjadi ketika temperatur anjlok dan salju  mulai turun. Kendaraan-kendaraan dapat bergerak lagi, tetapi manusianya  tidak, karena membeku tanpa pakaian musim dingin. Para pemimpin Jerman  yang mengharapkan perang akan selesai dalam beberapa bulan saja, tidak  melengkapi tentara mereka untuk pertempuran di musim dingin.
Pada sebuah serangan terakhir pada 15 November pasukan-pasukan Jerman  mencoba mengepung Moskwa. Pada 27 November Pasukan Panzer ke-4 telah  tiba dalam jarak 30 km ke Kremlin ketika pasukan itu mencapai  pemberhentian trem terakhir dari jalur Moskwa di Khimki, sementara  Pasukan Panzer ke-2, meskipun berusaha keras, tidak dapat merebut Tula,  kota teakhir Rusia yang berdiri di jalan menuju ibu kota. Pertentangan  hebat menandai perbedaan pendapat antara Hitler, yang memaksa bahwa  penyerbuan ke Moskwa tidak dapat dihentikan, dan jenderal-jenderalnya,  yang pasukanp-pasukannya sudah sama sekali kepayahan di dalam cuaca  dingin yang mematikan. Sementara Hitler mulai memecati komandan-komandan  yang menentangnya, pada saat itulah pasukan-pasukan Soviet untuk  pertama kalinya memukul balik.
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 22-6-2010 02:21 PM | Show all posts
Serangan balik Soviet: Musim  Dingin 1941


Serangan balik Soviet di  musim dingin , 5 Desember 1941 hingga 7 Mei 1942
Pada musim gugur, Zhukov memindahkan pasukan-pasukan Soviet yang masih  segar dan berperlengkapan cukup dari Siberia dan timur jauh ke Moskwa  (pasukan-pasukan ini telah ditempatkan di sana untuk menantikan serangan  Jepang, tetapi intelijen menunjukkan bahwa pasukan-pasukan Jepang telah  memutuskan untuk sebaliknya menyerang Asia Tenggara dan Pasifik). Pada 5  Desember 1941, pasukan-pasukan tambahan ini menyerang garis-garis  Jerman di sekitar Moskwa, yang didukung oleh tank-tank T-34 yang baru  dan peluncur roket Katyusha. Pasukan-pasukan Soviet yang baru telah siap  untuk perang musim dingin, dan mereka termasuk juga sejumlah batalyon  ski. Pasukan-pasukan Jerman yang kepayahan dan kedinginan dikalahkan dan  dipukul mundur hingga 100 dan 250 km pada 7 Januari 1942.
Serangan lebih lanjut Soviet dilancarkan pada akhir Januari, dengan  memusatkan perhatian pada persimpangan antara Gugus Pasukan Utara dan  Tengah antara Danau Seliger dan Rzhev, dan menciptakan sebuah celah  antara dua kelompok pasukan Jerman. Bersamaan dengan gerakan maju dari  Kaluga ke barat daya Moskwa, hal ini dimaksudkan bahwa kedua serangan  itu bertemu di Smolensk, tetapi pasukan-pasukan Jerman berkumpul dan  berhasil memisahkan keduanya, dan mempertahankan suatu keunggulan di  Rzhev. Suatu penerjunan pasukan payung Soviet di Dorogobuzh yang  dikuasai oleh Jerman khususnya gagal total, dan para pasukan paying yang  berhasil bertahan harus melarikan diri ke daerah-daerah yang dikuasai  oleh para partisan yang mulai membengkak di belakang garis Jerman. Di  utara, pasukan-pasukan Soviet mengepung sebuah pos pasukan Jerman di  Demyansk, yang bertahan dengan pasokan udara selama empat bulan, dan  menempatkan diri di depan Kholm, Velizh dan Velikie Luki.
Di selatan Tentara Merah menyerang ke seberang Sungai Donets di Izyum  dan mendorong masuk 100-km. Tujuannya adalah menjepit Gugus Pasukan  Selatan ke Laut Azov, tetapi ketika musim dingin mulai menyurut,  pasukan-pasukan Jerman sanggup melakukan serangan balasan dan memotong  pasukan-pasukan Soviet yang terlalu menyebar di Pertempuran Kharkov  Kedua.

http://temperer.wordpress.com/2010/06/20/sejarah-perang-dunia-iiversi-lengkap-bag-iii-habis/
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

19-12-2024 07:23 AM GMT+8 , Processed in 0.368755 second(s), 18 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list