Post Last Edit by haniryan at 23-12-2011 19:27
Tujuh tahun menghilang korban tsunami pulang
Dicopy paste dari http://bengkulu.antaranews.com/berita/382/tujuh-tahun-menghilang-korban-tsunami-pulang
Meulaboh (ANTARA Bengkulu)- Wati(15) warga Lr Sangkis, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat,Provinsi Aceh, yang hilang saat diterjang gelombang tsunami pada 26 Desember2004 kembali pada orang tuanya.
Ibrahim, tak lain adalah neneknya, di Meulaboh, Rabumengatakan bahwa cucunya tersebut menghilang saat berusia delapan tahun saat tragedi tsunami menerpa Aceh 26 Desember2004.
"Saya yakin benar kalau dia adalah cucu saya, karena dari ciri-ciri sudah kami lihat ada kemiripan cucu saya yang hanyut bersama gelombang tsunami tujuh tahun lalu,"katanya.
Ia mengatakan, dari keterangan gadis berkulit hitam manistersebut, selama ini ia tersesat dan melanglang buana sampai ke wilayah AcehUtara dan Aceh Besar, tidak mengetahui di mana orang tuanya karena trauma danrasa takut masih menghantui perasaan gadis itu.
Ibrahim Rabu (21/12) siang mengatakan, gadis berambut cepak itu turun di terminal Bus Meulaboh datang dari Kota Banda Aceh, dan ia ke warung kopi Simpang Pelor kemudian duduk termenung.
Saat itulah warga setempat yang mengira gadis berjilbabbiru itu peminta-minta menayakan asal-usulnya dan ia terdiam, tak lama kemudian ia hanya teringat nama kakeknya yang tinggal di Kota Meulaboh.
"Saat ditanya orang dia hanya teringat nama saya,kemudian ada warga kita langsung mengantarkan dia ke rumah, kemudian saya langsung memanggil kedua orang tuanya yangselamat waktu tsunami dulu,"jelas Ibrahim.
Sementara itu Yusniar (35) dan M Yunus (43) merupakan orangtua dari gadis belia yang sudah berusia 15 tahun itu mengaku benar anaknya dari tahi lalat dan bekas luka diatas kelopak matanya saat berusia enam tahun bersamanya.
"Ini benar anak saya, saat saya tanya dia punya kakak bernama Yuli dan seorang adik saat ia dulu berusia 7 tahun, kakaknya dulu selamat, namun dia hilang dibawa gelombang tsunami,"sebut Yusniar di rumah orang tuanya.
Kata Yusniar, padahal ia tidak yakin kalau anak keduanyaitu masih hidup setelah dibawa dahsyatnya arus gelombang tsunami, akan tetapi setelah melihat dari ciri-ciri, bawaan serta kemiripan anak itu nampak jelas raut wajah ayahnya.
Isak tangis keluarga Wati mengemparkan warga Kelurahan Ujong Baroh, berbondong-bondong melihat korban tsunami Aceh yang menghilang ternyata masih hidup melang-lang buana tidak tahu pulang ke rumah.
"Saya bukan tidak mencari anak saya dari dulu, tapi saya tidak yakin kalau dia masih hidup karena waktu itu ia terlepas dari tangan saya, sementara kakak dan adiknya sempat saya larikan," katanya.
Boleh baca kat link ni kalo x faham bahasa indon http://www.nypost.com/p/news/international/girl_swept_away_later_indian_ocean_Vymf5IIVM4YMBWDXhmqhxI |