View: 2765|Reply: 9
|
tolong bagi info psl Ikhwan Muslimin
[Copy link]
|
|
boleh x sesiapa tlg bagi info psl gerakan Ikhwan Muslimin...?
pengasas2 dan tokoh2, cara gerakan, pegangan dll....
tq... |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Gerakan apa ni? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #2 prototaip's post
mak aihhh... aku tnya ko.. ko tnya aku blk... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #1 316's post
asal: Mesir
founder: hassan al-Banna
tokoh2 : syed qutb, yusuf hasawi, a kadir audah, etc.
cara gerakan : menegakkan al-Quran & sunnah di dunia moden & menentang sekularisme.
dakwah ikhwan : gerakan ikhwan adalah da'wah salafiyah, thariqah sunniyyah, haqiqah shufiyyah, lembaga politik, kelab olah raga, lembaga ilmiah dan kebudayaan, ikatan ekonomi dan pemikiran sosial.- hasan al-banna.
penyebaran : ismailliyah-kaherah-seluruh mesir-negara2 arab
lambang : dua bilah pedang menyilang melingkari al-Qur'an, ayat al-Qur'an dan tiga kata: haq (kebenaran), quwwah (kekuatan) dan hurriyyah (kemerdekaan).
itu sedikit sebanyak ttg ikhwanul muslimin. |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by sitilina at 13-3-2007 23:09
asal: Mesir
founder: hassan al-Banna
tokoh2 : syed qutb, yusuf hasawi, a kadir audah, etc.
cara gerakan : menegakkan al-Quran & sunnah di dunia moden & menentang sekularisme.
dakwah i ...
^^ Thats right...mmm...some of it. Theres a little bit correction, please dont mind insha Allah.
Ikhwanul muslimin, gerakan yang berdasarkan "semangat" yang ingin mendirikan khilafah islamiyah, yang anggotanya terdiri dari berbagai macam firqah, aliran dan golongan. DIdalamnya ada orangorang syiah, tasawuf, sekuler, etc. Tapi Hasan Al Banna, Said Hawwa, Sayyid Qutb etc beraliran suufi. Hasan Al Banna lah yang mendirikan organisasi ini pada abad yang lampau. Dan Hasan Al Banna ini beraliran tasawuf, dan masha Allah menurut para ulama Hasan Al Banna ini bukan ahli ilmu . Maka dia mendasarkan organisasinya pada semangat keislaman dan persaudaraan danbukan atas dasar ilmu. Dia waktu mendirikan organisasi ini TELAH diperingatkan oleh seorang ahli Fiqh masa tuu yang tak lain adalah ayahnya sendiri, yaitu Abdurrahman Al Banna.
Ikhwanul muslimin sangat jaun dari manhaj salaf, jadi tidak tepat jika dikatakan bahwa ikhwanul muslimin adalah salafy, atau ada orang-orang yang bermanhaj salaf didalamnya, karena gerakan ini tidak melandaskan perjuangannya di atas ilmu, dan tidak memulai perjuangannya dengan tauhid. Karena memang asanya adalah persatuan dan semangat saja, walau mereka juge bicara tauhid tapi asas tertinggi mereka BUKAN tauhid padahal Rasulullah memulai dakwahnya dengan Tauhid selama 13 tahun di MEkah. Danmereka juga tidak melakukan perjuangan ini dengan tuntunan para ulama salaf. Jadi tak heran jika didalamnya banyak aliran sesat, etc. Karena asasnya bukan tauhid dan tidak mau menurut nasehat para ulama salaf, bahkan mereka membenci para ulama salaf dan merendahkan mereka. Jadilah Ikhwanul muslimin organisasi yang TIDAK pernah mendapat SEJENGKAL tanah walau usianya sudah seabad. Karena memang sudah sunatullah, jika mereka memperjuangkan khilafah dulu sebelum TAUHID, maka Allah tak akan menolong perjuangan mereka. Dan jikapun mereka menang dalam demokrasi parlemen mereka, mereka akan saling tikam untuk menjadi pemimpin karena masing-masing golongan ingin pemimpin dari golongannya sendiri. Dan kesalahan mereka yang paling fatal juga adalah berjuang menegakkan syariat Islam dengan menempuh cara orang kafir, yakni dengan menempuh demokrasi. Padahal Demokrasi sangat bertentangan dengan syariat ISlam.
Maka dari itu, para ulama menasehatkan anak-anak muda, agar tidak terjerumus kedalam kancah demokrasi dan politik. Habis waktu terbuang percuma sedangkan waktu adalah hal yang aan ditanya oleh Allah dihari kiyamat nanti. Tuntutlah ilmu yang benar, yang sesuai dengan pemahaman salaf, yaitu mempelajari Islam ini dengan pemahaman Quran wa sunnah dengan pemahaman para sahabat radhiallahu anhuma. Untuk menuntut ilmu yang benar saja waktu ini tak akan pernah cukup walau dituntut sampai mati, karena Islam itu begitu luas. |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
tq for u all nyer info.....:tq:
tp.. kat msia ni.. ade x gerakan nie..? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #6 316's post
i think not directly connected to ikhwanulmuslimin but duplicating their methods je kot. however, despite ikhwanindo comment about the sufiyah i think such as this movement is a sign that the youth has a highblood and they have to be led to the right path. fortunately hassan al-banna was forming such this grup, how if he tend to form a musician grup or etc like what we can see in our contry now. masya-Allah, everything is happen for a reason. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by 316 at 14-3-2007 11:35 PM
tq for u all nyer info.....:tq:
tp.. kat msia ni.. ade x gerakan nie..?
Di Malaysia ini tidak ada cawangan Ikhwanul Muslimin tetapi beberapa organisasi Islam yang ada telah mengaku mengambil cara dan pendekatan yang digunakan oleh Ikhwanul Muslimin dalam perjuangan mereka. PAS, ABIM dan JIM...masing2 mengaku merekalah yang menggunakan kaedah Ikhwanul Muslimin tersebut iaitu secara usrah dan dakwah. ABIM pula telah berpecah dan menjadi ABIM utara dimana mereka pula mengaku mengambil pendekatan Ikhwanul Muslimin Jordan yang dipimpin oleh Said Hawwa lantas melekehkan kaedah yang dilakukan oleh ABIM pusat yang suatu masa pernah dipimpin oleh Anwar Ibrahim.
Ikhwanul Muslimin telah lama menjalankan perjuangan mereka sejak penubuhan nya oleh seorang pemikir hebat seperti Sheikh Hassan Al-Banna yang ingin menyatupadukan umat Islam menentang golongan2 kaffirin dan Jahilliyah. Pergerakan ini bukan saja ditentang oleh Yahudi dan golongan kuffar yang lain tetapi juga oleh golongan Islam yang memperjuangkan Islam itu secara juz'i. Puak2 inilah yang sibuk membidaahkan masyarakat Islam dalam perjuangan sempit mereka tapi perjuangan yang lebih menyeluruh itu mereka ketepikan. Mereka sanggup bersekongkol dengan yahudi dan golongan kaffirin semata-mata untuk merebut habuan dan imbuhan yang sedikit. Justeru tidak hairanlah ulamak dari puak2 ini sanggup menjadi penjilat dan pengampu Raja2 sebagaimana yang terdapat di zaman Jahilliyah dahulu. Islam yang lebih besar dan indah itu tidak mereka lihat tapi cuma menyibukkan umat dengan persoalan2 khliafiah seperti sesatnya talkin, tahlil, qunut dsbnya.
Imam Hassan Al-Banna telah berhadapan dengan situasi sebegini ketika pernah ditanya oleh seorang pengikutnya yang bertanyakan tentan solat terawikh sama ada lapan rakaat atapun duapuluh satu. Jawapannya yang sangat indah itu ialah solat terawikh itu cuma sunat saja tapi jika meninggalkan jemaah dan memutuskan perhubungan persaudaraan sesama Islam itu maka jadilah ia haram.
[ Last edited by Gravedigger at 15-3-2007 01:25 AM ] |
|
|
|
|
|
|
|
boleh refer sini, dari website al-ahkam.net
http://al-ahkam.net/home/index.php?module=subjects&func=viewpage&pageid=77
TA'RIF
Al-Ikhwan al-Muslimun adalah sebuah gerakan Islam terbesar di zaman modern ini. Seruannya ialah kembali kepada Islam sebagaimana yang termaktub di dalam al-Qur'an dan al-Sunnah serta mengajak kepada penerapan Syari'at Islam dalam kehidupan nyata. Dengan tegar gerakan ini telah mampu membendung arus sekularisasi di Dunia Arab dan Islam.
SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA
Pendirinya adalah Syaikh Hasan al-Banna (1324 |
|
|
|
|
|
|
|
PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA
Pemahaman Ikhwan terhadap Islam bersifat universal, tidak mengenal adanya pemisahan antara satu aspek dengan aspek lainnya.
Ikhwan berusaha keras memperluas kawasan geraknya sampai menjadi sebuah gerakan internasional.
Berkenaan dengan da'wah Ikhwan, Hasan al-Banna mengatakan, "Gerakan Ikhwan adalah da'wah salafiyah, thariqah sunniyyah, haqiqah shufiyyah, lembaga politik, klub olah raga, lembaga ilmiah dan keburlayaan, perserikatan ekonomi dan pemikiran sosial."
Selanjutnya Hasan al-Banna menegaskan bahwa ciri gerakan Ikhwan adalah:
1. Jauh dari sumber pertentangan.
2. Jauh dari pengaruh riya dan kesombongan.
3. Jauh dari partai politik dan lembaga-lembaga politik.
4. Memperhatikan kaderisasi dan bertahap dalam melangkah.
5. Lebih mengutamakan aspek amaliyah produktif daripada
propaganda dan reklame.
6. Memberi perhatian sangat serius kepada para pemuda.
7. Cepat tersebar di kampung-kampung dan di kota-kota.
Selain itu Hasan al-Banna menyebutkan karakteristik Ikhwan sebagai berikut :
1. Gerakan Ikhwan adalah gerakan Rabbaniyyah. Sebab, asas yang menjadi poros sasarannya ialah mendekatkan manusia kepada Rabb-nya.
2. Gerakan Ikhwan bersifat alamiyah (Internasional). Sebab, arah gerakan ditujukan kepada semua ummat manusia. Semua manusia pada dasarnya harus bersaudara. Asalnya satu, nenek moyangnya satu dan nasabnya satu. Hanya taqwa yang menentukan seseorang itu lebih dari yang lain. Dari ketaqwaannya akan terefleksi pada kebaikan dan keutamaannya yang utuh dan menyeluruh yang ia berikan kepada orang lain.
3. Gerakan Ikhwan bersifat Islami. Sebab, orientasi dan nisbatnya hanya kepada Islam.
Selain itu Hasan al-Banna menetapkan tingkatan amal yang merupakan konsekwensi logis setiap anggota, yaitu :
1. Memperbaiki diri, sehingga menjadi pribadi yang kuat fisik, teguh dalam berakhlaq, luas dalam berfikir, mampu mencari nafqah, lurus beraqidah dan benar dalam ber'ibadah.
2. Membentuk rumah tangga Islami. Sehingga keluarganya menjadi pendukung fikrah, menghormatinya dan memelihara tatakrama Islam dalam segala aspek kehidupan rumah tangganya sehari-hari.
3. Memotivasi masyarakat untuk menyebarkan kebaikan, memerangi kemungkaran dan kerusakan.
4. Memerdekakan negara dengan membersihkan rakyatnya dari berbagai bentuk kekuasaan asing kuffar di bidang politik, ekonomi ataupun mental spiritual.
5. Memperbaiki pemerintahan sehingga běnar-benar menjadi pemerintahan yang Islami.
6. Mengembalikan eksistensi negara-negara Islam dengan memer
dekakan negerinya dan menghidupkan kembali keagungannya.
7. Menjadi guru dunia dengan menyebarkan Islam ke tengah
tengah ummat manusia, sehingga tidak ada fitnah lagi dan Dien benar-benar hanya milik Allah.
"Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan Nur (dien)-Nya. " (QS, al-Taubah : 32).
Tentang tahapan da'wah, Hasan al-Banna membaginya menjadi tiga tahap :
1. Tahap pengenalan
2. Tahap pembentukan
3. Tahap pelaksanaan.
Dalam Risalah Ta'alim, Hasan al-Banna berkata, "Rukun Bai'at kita ada sepuluh. Karena itu hafallah baik-baik. Yaitu faham, ikhlash, 'amal, jihad. berkorban, tetap pada pendirian, tulus, ukhuwwah dan percaya diri." Kemudian ia memberi penjelasan terhadap rukun-rukun tersebut. Ia berkata, "Wahai saudaraku yang sejati! Ini merupakan garis besar da'wah Anda. Anda dapat menyimpulkan prinsip-prinsip tersebut menjadi lima kalimat berikut :
1. Allah tujuan kami
2. Rasulullah SAW teladan kami
3. Al-Qur'an dustur kami
4. Jihad j alan kami
5. Mati syahid cita-cita kami yang tertinggi.
Ciri-cirinya dapat disimpulkan pula menjadi lima kata, yaitu : sederhana, membaca Qur'an, shalat, sikap ksatria dan akhlaq."
Ustadz Sayyid Quthb, dalam bukunya Khashaish al-Tashawwur al-Islami wa Muqawwimatuhu, memberikan gambaran tentang pemahamannya dan pemahaman Ikhwan. Karakteristik konsepsi Islam itu berasaskan kepada
1. Rabbaniyyah
2. Tetap
3. Seimbang
4. Positif
5. Realistik
6. Tauhid.
Setiap karakteristik diberi penjelasan tersendiri secara gamblang dan luas.
Lambang al-Ikhwan al-Muslimun ialah: dua bilah pedang menyilang melingkari al-Qur'an, ayat al-Qur'an ( ) dan tiga kata: haq (kebenaran), quwwah (kekuatan) dan hurriyyah (kemerdekaan).
AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDEOLOGINYA
Al-Ikhwan al-1'iluslimun telah mengadopsi da'wah salafiyyah menjadi gerakan da'wahnya. Ia menekankan kepada pentingnya penelitian dan pembahasan terhadap dalil serta pentingnya kembali kepada al-Qur'an dan al-Sunnah dan membersihkan dari segala bentuk kemusyrikan untuk mencapai kesempurnaan tauhid.
Da'wah Ikhwan banyak dipengaruhi gerakan da'wah Syaikh Abdulwahhab, Sanusiyyah dan Rasyid Ridha. Pada umumnya da'wah tersebut merupakan kelanjutan dari Madrasah Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H/1328 M), yang juga merupakan kelanjutan Madrasah Imam Ahmad bin Hambal.
Ikhwan menerapkan tashawwuf sebagai sarana pendidikan dan peningkatan jiwa seperti pernah dilakukan para ahli tashawwuf terdahulu yang aqidahnya benar dan jauh dari segala bentuk bid'ah, khurafat, menghina diri dan sifat negatif.
Hasan al-Banna merangkum semua pemahaman tersebut dalam da'wahnya. Ditambah pula dengan konsepsi-konsepsi yang sesuai dengan kebutu*an zaman dan lingkungan. Sehingga da'wahnya mampu menghadapi berbagai arus yang melanda Mesir dan kawasan lain. |
|
|
|
|
|
|
| |
|