|
Seditkit kelainan bahasa tapi maksudnya sama...
“Kami bercanda ria dengan gadis-gadis dan merajut tali cinta dengan mereka, akan tetapi ketika kami hendak menikah, sama sekali kami tidak berfikir tentang gadis yang sudah menerjang pagar etika dan berkenalan dengan seorang pemuda yang asing darinya tanpa mengenal rasa malu atau risih… Mungkin Anda merasa keheranan dengan kata-kata ini, akan tetapi kami memandang hubungan kami dengan sebagian gadis sebagai hiburan semata…dan kalau kami hendak menikah, maka kami memandang dengan pandangan yang serius dan penuh kehati-hatian…“
Ini adalah kata-kata kebanyakan pemuda nakal, mereka berkenalan dengan para gadis dan mengikat tali hubungan yang diharamkan dengan mereka, akan tetapi mereka tidak pernah berfikir untuk menjadikan mereka sebagai istri…Bahkan mereka menganggap gadis-gadis tersebut tidak pantas untuk itu…
H.M.L berkata:”Aku tidak pernah memaksa seorangpun dari mereka untuk berbicara dan menjalin hubungan denganku. Dan sungguh aku tidak akan membiarkan saudari-saudariku melakukan hal ini, karena mereka bukanlah termasuk jenis ini (wanita murahan) yang aku kenal dengan baik…
Karena mereka yang suka bercanda dengan para pemuda melalui telephon hanyalah gadis murahan yang ada di jalanan…Seandainya mereka memiliki keluarga laki-laki, niscaya mereka akan menjadi bendungan yang kokoh dari terjerumusnya mereka ke dalam jurang yang bahaya ini”, selesai.
S.D –dia adalah pemuda yang baru berusia 21 tahun- berkata:”Aku sampai beberapa waktu lalu masih suka bercanda dengan sebagian gadis-gadis lewat telephon, akan tetapi sekarang aku tidak mau melakukannya lagi. Hal ini dikarenakan seorang pemuda pada masa-masa dini dari umurnya seperti ini, jiwanya sangat labil, kepribadiannya lemah. Oleh karena itu sangat mudah untuk terpengaruh atau meniru temannya, dan hal inilah yang aku alami.
Ketika aku mendapatkan seluruh temanku selalu bercanda dengan para gadis melalui telephon dan mereka memiliki pacar, akupun tergelincir di saat berusaha untuk meniru mereka!! Terus terang, gadis-gadis yang suka bercanda dengan laki-laki lewat telephon akhlaknya sangat rendah, walaupun aku menganggap hal ini adalah hal yang biasa, akan tetapi aku tidak rela bila saudari-saudariku melakukannya. Karena gaya hidup ini tidaklah ditempuh kecuali oleh wanita-wanita jalang”, selesai.
[ Last edited by casio at 16-3-2008 01:57 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
nak carita pasal apa ni? translation? moral? penulis? masaalah sosiol? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #2 ibnur's post
ceritanya pasl moral sahaja... cerita tu maybe di negara luar tapi kalau ditranslate ke budaya sini rasenya sama sahaja.cuma cara penulis tu agak seronok untuk di bace..
story tu hanyalah untuk renungan semua.mana yang baik hanyalah dari dia dan mana mana yang tak betul kita cuba baiki... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #3 casio's post
apa pasal RA=255, total view baru 5. |
|
|
|
|
|
|
|
topik ntah ape2...
takat copy paste baik tak payah.... |
|
|
|
|
|
|
|
Takpelah , dia hanya mengikut perancangan je |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #8 casio's post
hehehehhe... terasa ke casio? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #7 AniSani's post
die bukan mengikut perancangan tapi mengikut perasaan.... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #8 casio's post
org utara... ko kenal aku ke casio?
hehehehhe.. lama tak jumpe... jangan la kutuk2 org utara... bini ko un org utara gak kan... perak bukan utara ke? |
|
|
|
|
|
|
| |
|