1949 Ben Drinkwater (GBR) GP Isle of Man
1951 Dario Ambrosini (ITA) GP Albi
1951 Gianni Leoni (ITA) Ulster GP
1951 Sante Geminiani (ITA) Ulster GP
1953 Leslie Graham (GBR) GP Isle of Man
1954 Rupert Hollaus (AUT) GP Monza Practice
1957 Roberto Colombo (ITA) GP Spa Francorchamps
1960 Bob Brown (AUS) GP Solitude
1969 Bill Ivy (GBR) GP Sachsenring[13]
1970 Santiago Herrero (SPA) Isle of Man TT
1970 Robin Fitton (GBR) GP Nürburgring
1971 Angelo Bergamonti (ITA) GP Riccione
1971 Günter Bartusch (GDR) GP Sachsenring
1973 Renzo Pasolini (ITA) GP Monza
1973 Jarno Saarinen (FIN) GP Monza
1974 Billie Nelson (GBR) GP Opatija
1976 Otello Buscherini (ITA) GP Mugello
1977 Ulrich Graf (SUI) GP Opatija
1980 Patrick Pons (FRA) GP Silverstone
1981 Michel Rougerie (FRA) GP Yugoslavia
1983 Michel Frutschi (SUI) GP Le Mans
1989 Iván Palazzese (VEN) GP Hockenheim
2003 Daijiro Kato (JPN) GP Suzuka
2010 Shoya Tomizawa (JPN) GP Misano 2011 Marco Simoncelli (ITA) GP Sepang
Umur masih muda dengan prestasi sedang pada puncaknya. Namun Tuhan berkehendak lain. Kecelakaan hebat memaksa Daijiro Kato menyerah dan meninggalkan cita-citanya yang setinggi langit….
Kejadian sudah 8 tahun lalu. Namun moment mengerikan tersebut masih membayang jelas dipelupuk mata pemerhati Motogp. Kala itu tahun 2003, didepan para fansnya sendiri, Kato menghantam pagar pembatas Suzuka dikecepatan 200km/jam..padahal lap baru menginjak 3 putaran. Menurut beberapa saksi mata Kato kehilangan kendali Honda RCV Telefonica….secara tajam motor meluncur kekiri sehingga menabrak pagar pembatas. Saking kencangnya tubuh pembalap Jepang tersukses setelah Tetsuya Harada tersebut terpental hingga keluar lintasan melewati tembok pengaman. Pasca jatuh….Kato tidak pernah bergerak, koma tak sadarkan diri. Leher patah, kepala luka dalam serta dada retak membuatnya menjalani perawatan intensif….
Berkat jantungnya yang kuat sebagai atlit berfisik prima pelan tapi pasti kesehatan Daijiro Kato mengalami peningkatan pesat. Namun sayang…kerusakan tulang belakang tidak memperbolehkan dia sembuh secara sempurna. Setelah dua minggu berjuang melawan cedera berat yang diderita…..Kato menyerah. Tuhan memanggil pemuda berbakat dari negeri matahari terbit tersebut. Padahal…..konon ditahun 2003 Daijiro Kato difavoritkan menjadi penantang berat Valentino Rossi. Tapi jalan itu tidak pernah sampai……
Daijiro Kato kenal sepeda motor sejak doi berusia 5 tahun. Diusia yang termasuk balita Kato telah ikut dalam kompetisi sepeda motor mini. Ditahun 1985 menjuarai The Japanesse Championship, yang dilanjutkan dengan kejuaraan sepeda motor lebih besar. Tidak perlu lama 4 titel juara national berhasil dalam genggamannya. Baru pada usia 16thn Kato mencicipi motor sebenarnya. Tercatat 125 dan 250cc dilewatin Kato dengan sempurna (1994). Sejarah mencatat kemenangan Daijiro Kato dirace Aida All Japan series. Berkat talenta yang ditunjukkan, HRC tertarik……tahun 1996 Kato diberi kesempatan jajal motor Honda…..
Sebagai pembalap wild card, Kato ternyata langsung nyodok posisi tiga diGp Jepang. Dimusim berikutnya 1998,1999 doi sudah memenangi kejuaraan dengan sesekali menempati posisi puncak…masih sebagai pembalap wild card. Barulah ditahun 2000 Kato direkrut sebagai pembalap tetap oleh Honda Gresini. Pada debutnya Daijiro Kato mengukir prestasi sebagai rider nomer tiga klasemen 250cc dengan kemenangan podium tertinggi sebanyak empat kali. Namun ditahun 2001, Kato membuat dunia tercengang. Para fans balap motor dibuat terkejut oleh kepiawaiannya nyemplak motor seperempat liter. Sebab dimusim kedua, Kato menorehkan sejarah memenangi 11 kali race mengalahkan Mike Hailwood’s (10 kali). Dan tahun 2001 juara dunia 250cc resmi ditangannya…..
Selang satu tahun…2002 Daijiro Kato pindah kekelas para raja 500cc 2stroke. Setelah terbiasa menjinakkan mesin NSR500 akhirnya pada bulan Juli, 2002 Honda mengeluarkan motor 4tak anyar…RC211v dan Kato adalah salah satu pembalap yang dipromosikan berpindah kemesin baru diGP Jerman. Dengan RC211v Kato mengisi podium dua dibeberapa kali race. Hasil akhir debutnya dikelas bergengsi, menempatkannya diposisi 7 klasemen rider 500cc. Nah…..baru musim kedua 2003……prediksi mengatakan bahwa Daijiro akan menjadi penantang terkuat Valentino Rossi. Namun naas…..takdir berkata lain. Cita-citanya menjadi pembalap hebat kandas dilintasan Suzuka Jepang. Sebab pada April 2003 seluruh fans Motogp kehilangan sosoknya yang fenomenal. Berani, agresif namun bersih. Last…nama Daijiro Kato tidak akan pernah terhapus dari sejarah Motogp sampai berakhirnya dunia ini. Sebagai pembalap muda pemberani dan bertalenta tinggi. Walau jiwamu jauh disana, tapi namamu akan tetap dikenang para penyuka olah raga balap dunia. Ever after…..…(iwb)