CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 3958|Reply: 16

Pondok Mengaji Untuk Para Maknyah (6 photos + 1 video)

[Copy link]
Post time 19-3-2012 12:07 AM | Show all posts |Read mode

















Ketika Waria Bertasbih (Pesantren Waria)

Oktober 9, 2008 oleh sandibayuperwira



Pertama kalinya di Indonesia bahkan mungkin diseantero dunia islam, kini telah berdiri pesantren waria yang pesertanya khusus waria tetapi juga menerima peserta dari kaum Gay dan lesbi. Jumlah jamaahnya memang belum banyak, namun mereka terlihat  amat serius mendalami agama Islam. Kerinduan pada Tuhan, ternyata  melanda kaum waria, gay dan lesbi.

Di saat bulan puasa ramadhan kemarin, Ayat-ayat suci merdu bergema dilantunkan seorang ustadz,  diikuti sekitar 20-an jamaah. Para jamaah ada yang mengenakan sarung,  ada pula yang memakai mukena. Mereka bersama-sama mengagungkan asma Allah di bulan Ramadhan ini. Ketika adzan magrib  bergema, mereka sesaat makan-minuman ringan untuk berbuka puasa lalu  dilanjutkan dengan salat Maghrib bersama.

Kegiatan bernapaskan keagamaan terus  bergulir di rumah yang berlokasi di Kampung Notoyudan, Gedong Tengen,  Yogyakarta. Para jemaah menimba ilmu agama dari para ustadz. Sebagian  menginap untuk melanjutkan pelajaran. Aktivitas terus berlanjut, mulai  dari berzikir, lalu salat tahajut setelah sejenak tidur. Menjelang salat Subuh, mereka juga terus belajar doa-doa.

Yang membedakan dengan pengajian lain,  pesertanya bukan pria ataupun wanita, melainkan waria. Mereka bergabung  dalam Pondok Pesantren Senin-Kamis, khusus waria. “Meski waria, kami  tetap ingin dekat dengan Allah. Teman-teman waria di sini rindu menyapa  Allah,” ujar Mariyani (48), sang pendiri sambil menyebut nama-nama  rekannya yang sebagian berasal dari luar kota.

Ada Lili dari Jakarta, Tutik dan Ari dari Padang dan Batusangkar (Sumbar), atau Yessy dari Medan. “Sungguh  kawan-kawan itu juga ingin beribadah seperti layaknya kaum muslim,” kata Mariyani yang jujur mengaku dirinya waria.

Ziarah makam

Menurut Mariyani, kerinduannya pada Allah sudah terjadi 10 tahun silam. Waktu itu ia bergabung dengan kelompok  pengajian Mujahadah Al Fatah asuhan KH Hamroeli Harun MSc. “Dari sekian  banyak jemaah Pak Kiai, hanya saya yang waria. Meski begitu, Pak Kiai  berkenan merangkul dan membimbing saya. Bahagia sekali saya bisa belajar agama dari beliau. Saya bisa bersujud di hadapan Allah,” kata Mariyani  dengan wajah berbinar.
Mariyani yang pernah tiga tahun jadi Ketua Waria Yogyakarta ini semakin aktif dalam kegiatan religius.

Saat gempa melanda Yogya, ia mengajak  para waria se-DIY mengadakan doa bersama. “Bencana, kan, datang dari  Allah. Makanya kita semua harus ingat Allah. Nah, kami sekitar seratusan waria, berdoa mohon diberi ampunan. Selain dari Yogya, banyak kawan  waria dari luar kota datang,” kisahnya.

Sampai akhirnya dua tahun silam, waria  yang membuka salon ini mengadakan pengajian khusus waria tiap Rabu Pon.  Beberapa waria tertarik bergabung. Bahkan, ibu-ibu di lingkungan rumah  kontrakannya juga terlibat. “Senang sekali ada kiai yang merangkul kami. Teman-teman waria diajari salat, mengaji, juga bacaan doa sehari-hari.  Yang lebih membahagiakan, kegiatan saya mendapat dukungan masyarakat.”

Langkah cerdas  dilakukan Mariyani untuk menyentuh hati rekan-rekannya. “Saya ajak  kawan-kawan berziarah ke makam waria yang sudah meninggal. Ada yang  meninggal terserempet kereta waktu bekerja, ada yang sakit, dan  seterusnya. Rata-rata tak pernah didoakan keluarganya. Nah, saat di  makam, kawan-kawan jadi paham, suatu saat pasti akan bernasib seperti  mereka. Tak sedikit kawan-kawan yang menitikkan airmata. Muncul  kesadaran untuk dekat dengan Allah. Pelan-pelan ada yang bergabung  dengan pengajian saya,” kata Mariyani.

Begitulah,  kegiatan Rabu Pon terus berlanjut. Nah, menjelang Ramadhan, Mariyani  ingin kawan-kawannya lebih intensif lagi mengagungkan asma Allah. Dua  bulan silam, berkat dukungan KH Hamroeli, ia mendirikan Pondok Pesantren Senin-Kamis, khusus waria. Ia hanya memberitahu kawan-kawannya, “Tanpa  paksaan. Para waria memang tidak bisa dipaksa. Dia datang ke mari kalau  hatinya sendiri yang menggerakkan. Alhamdulillah, tanggapan teman-teman  memang bagus. Mereka saya cakup semua. Mulai dari waria pengamen, salon, sampai yang masih keluar malam. Ada 20-30 orang,” papar Mariyani.

Boleh pakai sarung atau mukena

Meski namanya Ponpes Senin-Kamis,  kegiatan sudah dimulai sehari sebelumnya dan mulai berlangsung sekitar  jam 16.00. Dibimbing para ustaz, mereka belajar membaca Al Quran. ”Malamnya, kami wirid, lalu baca doa kesehatan, mohon rezeki, sampai  tahajud. Tidur sebentar, disambung lagi salat fajar jam 03.30, kemudian  salat subuh,” kata Mariyani yang mendapat bimbingan dari sekitar 20  ustaz secara bergantian.

Menurut Mariyani,  banyak rekannya yang semula tidak paham sembahyang. “Pak ustaz dengan  sabar mengajari. Mulai dari wudu sampai bacaan-bacaan doa. Sekarang ada  teman yang sudah pintar adzan, lho,” ujar Mariyani yang mengadopsi  seorang anak ini. Semua itulah yang membuatnya bertekad meneruskan  kegiatannya, tidak hanya pas Ramadhan.
“Saya baru berhenti kalau Allah memanggil saya. Senang sekali Pak Kiai  dan para ustaz terus mendukung. Inilah yang bisa saya lakukan semampu  saya. Kepada kawan-kawan, saya tidak minta apa-apa. Soal dana, saya sendiri yang coba mengatasinya. Syukurlah, ada saja yang bersedia  menyumbang,” kata Mariyani yang penghasilannya ditopang dari membuka  salon.

Untuk teman-temannya, Mariyani  menyediakan sarung dan mukena untuk sembahyang. “Terserah kawan-kawan  mau pakai apa. Sarung silakan, mau pakai mukena juga boleh. Yang penting kami bisa sembahyang. Soal diterima atau tidak, hanya Allah yang  mengetahui,” katanya mantap.

Ada yang kontra  dengan kegiatan pesantren waria ini karena dianggap menodai agama karena menjalankan ibadah dengan tidak semestinya. Ini karena Islam membedakan tata cara ibadah bagi pria dan wanita dan sudah menjadi ketentuan baku  dari ALLah serta ALLah tidak pernah salah dalam mencipta mahluknya.

Berbeda dengan pendapat tersebut, Ketua  MUI yogyakarta jauh lebih bijak dalam menyikapi pesantren waria ini.  Menurut beliau kegiatan pesantren waria ini positif adanya. Setidaknya  ada niat baik yang tumbuh dari para waria untuk mendekatkan diri pada  ALLAH SWT.


Ada tanggapan..??

diambil dari http://bilah9.blogspot.com/2008/10/pesantren-waria.html



Pondok Pesantren Al-Fatah Senin-Kamis



                Pondok Pesantren (sekolah agama persendirian) Al-Fatah adalah amat  unik kerana ia dibuka khusus untuk golongan pelajar waria yang datang  dari Yogyakarta dan kawasan persekitarannya. Pensantren ini telah  diasaskan secara bersama oleh Drs.KH. Hamrolie Harun selaku ketua  jama’ah Mujahadah Alfalah dan Mbak Maryani, seorang waria yang juga  merupakan bekas penuntut pensantren.



                Pesantren ini diwujudkan kerana belum pernah ada sebuah institusi  pendidikan kerohanian yang khusus untuk golongan ini, yang lazimnya  didiskriminasikan secara sosial dan sukar untuk mendapat akses kepada  pendidikan agama. Bimbingan spiritual kepada golongan waria ini  disampaikan oleh sekumpulan ulama.  



                Secara umumnya, aktiviti Pondok Pesantren Waria Al-Fatah tidak berbeza dengan pesantren yang lain iaitu pengajian rutin setiap hari dari   Isnin hingga Khamis yang dipimpin oleh ustaz, solat wajib dan sunat  dalam melaksanakan ibadah. Buat sementara, pesantren ini memberi  kebebasan penuh kepada pelajarnya untuk memakai pakaian ibadah mengikut  keinginan mereka sehingga kesedaran mereka perolehi melalui sesi  pembelajaran yang berterusan. Pesantren ini tidak menawarkan kemudahan  penginapan, sebaliknya para penuntutnya bebas untuk keluar dan masuk  mengikut kerelaan mereka sendiri.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-3-2012 12:10 PM | Show all posts
xtaw nk komen ape..cume, dorg ni da tol2 insap ke blom?
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 12:21 PM | Show all posts
bukan hanya maknyah di indon pelacurnya juga mereka tarbiah..sebab itu biasa juga pelacur yg pandai ngaji dan tahu hukum hakam..tapi mereka tetap melacur kerana 'darurat'

bezanya di malaysia suka memaksa dgn malukan dulu sebar kisah di media2,kemudian tarbiah,...maka tarbiah dgn paksaan dptlah freethinker dlm diam...
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 01:01 PM | Show all posts
tetap mengaji.....
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 01:35 PM | Show all posts
tutup aurat
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 01:36 PM | Show all posts
bagus la dorg ni sbb tak tolak mentah2 perkara baik camni. satu hari boleh merubah hati die utk insaf. insya ALLAH....
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 19-3-2012 02:31 PM | Show all posts
gambar ke 3 tu semua posing tak bleh blahh
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 03:02 PM | Show all posts
semoga terbukala hati masing2 untuk berubah...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-3-2012 03:13 PM | Show all posts
hmmmmmmmmmm
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 04:57 PM | Show all posts
Siap pakai tudung tu
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 05:21 PM | Show all posts
bukan hanya maknyah di indon pelacurnya juga mereka tarbiah..sebab itu biasa juga pelacur yg pandai  ...
boria Post at 19-3-2012 12:21


baguslah pondok untuk waria ni, sekurangnya mereka masih ada keinginan untuk berasa tenang dengan agama. aku respect dengan ustaz tu yang tak judge penampilan waria2 ni dalam pada menyampaikan ajaran
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 06:01 PM | Show all posts
Perghh tak malu betul ada yg pakai bra je
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 07:12 PM | Show all posts
Ustaz tu x takut kena rogol beramai2 kah
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 08:44 PM | Show all posts
erm... ak tau nak gelak ker nak bersyukur etc...
feeling 2 in 1
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 08:45 PM | Show all posts
Pic last... menutup aurat gitu ...
Kalo mereka bersembahyang .. cam ner erk?? tak kan nak pakai telekung jugak
Reply

Use magic Report

Post time 19-3-2012 08:53 PM | Show all posts
baru habis nonton bidio... ada gak yang bersembahyang memakai telekung...
yang masih lagi kuat aura jantan tue... baru sembahyang ngan dressing cam lelaki ...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 20-3-2012 12:27 AM | Show all posts
terkofius mek noksss...
niat dah ade tpi cara tak tul....
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

3-1-2025 01:03 PM GMT+8 , Processed in 0.062711 second(s), 33 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list