CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

123Next
Return to list New
View: 8359|Reply: 43

Ada Apa dengan Melayu?

[Copy link]
Post time 27-2-2012 01:54 PM | Show all posts |Read mode
Post Last Edit by wartakita at 27-2-2012 13:56

Dilema Melayu (1)


Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, pernah menulis buku yang berjudul The Malay Dilemma. Buku ini ditulis pada tahun 1970, namun sempat dilarang beredar oleh pemerintahan Tun Abdul Razak. Selain isinya yang banyak mengkritik kebijakan pemerintah, buku setebal 188 halaman itu dipercaya bisa memecah belah persatuan rakyat Malaysia. Beberapa pernyataan Mahathir yang cukup berani dan dimuat dalam buku itu antara lain, kritikannya terhadap kebijakan ekonomi pemerintah yang disebutnya tak berpihak kepada kaum Melayu. Serta pernyataannya yang cukup menghebohkan, tentang kualitas puak Melayu yang digelarinya sebagai bangsa pemalas dan kurang bertanggung jawab.


Namun problematika Melayu di awal milenium ini, lebih dari sekedar sikap hidup mereka yang malas itu. Tetapi sesuatu yang lebih esensi dalam pembangunan karakter bangsa dan negara, yakni identitas diri. Kebingungan mereka dalam mendefinisikan arti “Melayu”, menjadi himpitan terbesar untuk melaju sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya.


Di Malaysia, Melayu didefinisikan sebagai : orang yang berbahasa Melayu, menjalankan adat-budaya Melayu, dan beragama Islam. Definisi ini terasa janggal jika dilihat dari kaca mata etnologi dan antropologi, yang mengelompokkan suatu bangsa dari asal usul dan keturunannya. Pemerintah Inggris adalah pihak yang pertama kali menggolongkan penduduk Semenanjung yang berkulit sawo matang dan bermata besar, sebagai puak Melayu. Meski kebanyakan mereka berasal dari luar Semenanjung, namun untuk menyederhanakan kelompok etnis yang beragam itu, Inggris menggolongkan seluruh masyarakat Nusantara sebagai etnis Melayu. Oleh karenanya kemudian muncul istilah Melayu Jati bagi penduduk asli Semenanjung. Dan Melayu Anak Dagang untuk para pendatang yang berasal dari Minangkabau, Jawa, Bugis, Aceh, dan Madura.


Definisi Melayu seperti ini, terus berlanjut hingga sekarang. Bahkan definisi ini makin meluas dengan dikekalkannya pemeluk Islam sebagai kriteria utama. Sehingga orang-orang Arab yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai bangsa Arab, kini bisa dikategorikan sebagai puak Melayu. Tidak cuma itu, orang-orang Tionghoa dan India yang menjadi Muslim, hidup dengan cara Melayu dan berbahasa Melayu, juga dianggap sebagai kaum Melayu.


Dilema Melayu Malaysia


Pasca-lepasnya Malaysia dari kolonial Inggris, dilema Melayu langsung menghadang. Mencekik kerongkongan elit-elit Melayu, yang melihat timpangnya perimbangan populasi antara Melayu dan Non-Melayu. Dari hasil sensus penduduk tahun 1957, terungkap bahwa penduduk Melayu dan Orang Asli hanya sekitar 49% dari keseluruhan penduduk Malaysia, Tionghoa 37%, dan India 12%. Enam tahun kemudian setelah pembentukan Federasi Malaysia, jumlah orang Melayu dan Tionghoa hampir sama banyaknya. Hal ini disebabkan, bergabungnya Singapura yang mayoritas Tionghoa ke dalam federasi.


Jika dihitung dari jumlah penduduknya saja, pada tahun itu orang Non-Melayu sudah melebihi jumlah orang-orang Melayu. Apalagi jika diukur angka-angka perimbangan ekonomi dan tingkat kemakmuran. Dimana hampir 70% kue ekonomi negara dikuasai oleh masyarakat Tionghoa, sedangkan puak Melayu tidak mencapai angka 10%-pun. Dari pendapatan per rumah tangga, nampak pula kemakmuran orang-orang Melayu yang jauh di bawah masyarakat Tionghoa dan India. Jika rumah tangga Tionghoa bisa memiliki pendapatan USD 394 per bulan, dan India USD 304 per bulan, maka kaum Melayu bumiputra hanya memperoleh USD 172 per bulan. Rendahnya income masyarakat Melayu ketika itu, disebabkan okupansi masyarakatnya yang hanya berkisar pada usaha pertanian dan perkebunan. Hal itu pula yang menyebabkan 4 dari 5 kota utama di Malaysia dihuni oleh mayoritas orang-orang Tionghoa.


Melihat realitas ini, maka Tunku Abdul Rahman dengan segera menyusun sebuah operasi rahasia, yang melibatkan pemerintah Indonesia. Bekerjasama dengan Soeharto, pada akhir dekade 1960 Abdul Rahman menandatangani perjanjian “impor manusia” dari Indonesia. Warga Indonesia yang didatangkan, tak hanya sebatas buruh-buruh kasar yang kelak mendukung pembangunan infrastruktur Malaysia, namun juga para tenaga ahli seperti guru, dokter, dan perawat. Berdatangannya orang-orang Indonesia ke Malaysia, maka turut mendongkrak komposisi etnis Melayu di negeri jiran tersebut. Berdasarkan sensus penduduk tahun 1970, penduduk Melayu dan Orang Asli naik menjadi 55,5%; berbanding 34,1% untuk Tionghoa dan 9% untuk India. Saat ini dengan semakin derasnya kedatangan tenaga kerja Indonesia, baik yang legal maupun ilegal, telah mempercepat peningkatan komposisi penduduk Melayu diantara bangsa-bangsa lainnya. Menurut perkiraan di tahun 2004, etnis Melayu dan Orang Asli sudah mencapai 61,4%, Tionghoa dan India menyusut masing-masing ke angka 23,7% dan 7,1%.


Meski komposisi kaum Melayu menanjak cukup pesat dalam 40 tahun terakhir, namun mereka masih menjadi kaum minoritas di kota-kota besar, seperti Kuala Lumpur dan Penang. Di kedua kota tersebut, orang Melayu hanya berjumlah masing-masing 38,6% dan 27,5%; sedangkan kaum Tionghoa mencapai angka 46,5% dan 61,5%. Bila kita pilah-pilah lagi komposisi dari ketiga etnis utama di Malaysia, maka orang-orang Hokkien yang terbanyak diantara sub-dialek Tionghoa lainnya. Mereka membentuk sepertiga dari penduduk Tionghoa-Malaysia, diikuti oleh sub-dialek Kanton, Hakka, dan Teochiu. Sedangkan pada masyarakat India, orang-orang Tamil membentuk lebih dari separuh komposisi masyarakat India-Malaysia.


Dilema kembali terjadi ketika harus menghitung komposisi etnis Melayu. Walau tak ada sensus resmi yang menanyakan asal leluhur mereka, namun dari hasil perhitungan para ilmuwan terungkap bahwa Melayu Anak Dagang mendominasi populasi masyarakat Melayu-Malaysia. Melayu Jati yang merupakan penduduk asli Malaysia, diperkirakan tak lebih dari seperempat total keseluruhan kaum Melayu. Sedangkan sisanya adalah warga keturunan Indonesia (mayoritas asal Jawa, Minangkabau, dan Bugis), yang menjadi pihak cukup menentukan dalam laju gerak pembangunan Malaysia dewasa ini. Suku Jawa, yang baru datang ke Malaysia pada pertengahan abad lalu, berperan penting dalam keberlangsungan pembangunan infrastruktur serta pengembangan usaha perkebunan. Buruh-buruh Jawa yang terkenal terampil itu, telah menguasai hampir seluruh sektor tenaga kerja kasar yang diperlukan oleh Malaysia.


Etnis Minangkabau, yang pernah mendominasi perniagaan pantai barat Semenanjung, menjadi etnis pedagang yang menguasai usaha kecil dan menengah. Mereka banyak bergerak di bidang penyaluran hasil-hasil bumi, dan tak sedikit pula yang telah masuk ke dalam usaha berteknologi tinggi. Orang-orang Bugis cukup kokoh memegang tampuk politik negara, dengan diangkatnya kembali putra keturunan Bugis : Najib Razak, sebagai Perdana Menteri Malaysia yang keenam. Sedangkan Melayu-melayu Jati, seperti yang diungkapkan oleh Mahathir, masih termangu dan berdiam diri. Kebijakan Ekonomi Baru yang pro-Melayu dan cenderung diskriminatif itu, ternyata tak banyak menolong kehidupan mereka. Justru peluang ini lebih banyak dimanfaatkan oleh orang-orang Minangkabau, Bugis, dan Jawa.


Jika saat ini kita menengok ke dalam khazanah budaya Malaysia, terlihat sekali warna Indonesia dalam corak budaya Malaysia. Dari masakan, film, musik, hingga kesenian tradisional. Bahkan dalam dua dasawarsa terakhir, lagu-lagu Indonesia sangat digandrungi oleh sebagian besar pemuda Malaysia. Menurut data yang dirilis oleh TV3 dan RTM, lagu-lagu karya anak Indonesia selalu menjadi top hits dan best seller. Tidak hanya itu, artis-artis Indonesia yang akhir-akhir ini mengguncang pasar Malaysia, diperkirakan bisa mematikan karier musisi dan industri musik negara tersebut. Dari pengakuan banyak warga Malaysia, musik-musik Indonesia dinilainya lebih progresif serta memiliki langgam beraneka ragam. Film dan sinetron karya sineas Indonesia-pun, laris manis bak kacang goreng. Astro salah satu jaringan televisi berbayar di Malaysia, bahkan telah menggandeng Multivision Plus untuk mengisi slot acara mereka dengan sinetron-sinetron Indonesia.


Banyaknya kesenian tradisional Indonesia, yang dalam lima tahun terakhir menjadi obyek promosi wisata Malaysia, merupakan satu contoh lagi keringnya produk budaya yang bisa dihasilkan mereka. Ketidakpunyaan akan budaya asli inilah, yang sering dikhawatirkan oleh para budayawan Malaysia sebagai disorientasi jati diri Melayu. Disorientasi ini salah satunya disebabkan oleh penafikan orang-orang Melayu Malaysia akan asal usulnya yang kebanyakan datang dari Kepulauan Indonesia. Pengabaian asal usul inilah yang pada gilirannya akan menyebabkan orang-orang Melayu Malaysia kehilangan kepercayaan diri dan semangat menantang zaman. Jika saja mereka mau mencari umbi akar dan silsilah keluarga, mau belajar sejarah Nusantara, mengetahui kebesaran imperium Sriwijaya dan Majapahit — bukan sebatas Kerajaan Malaka dan Johor saja — maka kebanggan sebagai bangsa besar itu akan muncul dengan sendirinya. Dan orang-orang yang berani menantang zaman adalah orang-orang yang mengetahui siapa dirinya, serta susur galur keluarganya.

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-2-2012 02:29 PM | Show all posts
Film dan sinetron karya sineas Indonesia-pun, laris manis bak kacang goreng.


Ni artikel bila ni, orang sini pun dah tak kuasa nak menengok sinetron (kecuali sebahagian hardcore aje)
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 03:03 PM | Show all posts
Ni artikel bila ni, orang sini pun dah tak kuasa nak menengok sinetron (kecuali sebahagian hardc ...
alphawolf Post at 27-2-2012 14:29



   
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 03:17 PM | Show all posts
The Malay Dilemma.


Buku ni diharamkan di Malaysia..skang haram lagi ke?

Sapa yang mewujudkan Dilemma tu?
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 04:10 PM | Show all posts
Post Last Edit by Yustan at 27-2-2012 16:30
Dilema Melayu (1)


Pengabaian asal usul inilah yang pada gilirannya akan menyebabkan orang-orang Melayu Malaysia kehilangan kepercayaan diri dan semangat menantang zaman.
wartakita Post at 27-2-2012 13:54



    yeahhhh..........hilang kepercayaan diri dan semangat menantang zaman..........yelah tu........

itu pasal la malaysia ada KLCC, F1 circuit, sponsor kelab EPL sana sini, menang bola SEA Games and AFF Cup, bg air kt singapore, ada ASTRO, hantar askar pegi somalia,bosnia, bg bantuan negara2 dilanda bencana,etc........terukkan malaysia nih..........
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 04:15 PM | Show all posts
Dilema Melayu (1)


Buruh-buruh Jawa yang terkenal terampil itu, telah menguasai hampir seluruh sektor tenaga kerja kasar yang diperlukan oleh Malaysia.wartakita Post at 27-2-2012 13:54



    yeahh........tepat sekali........
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 27-2-2012 04:17 PM | Show all posts
tak silap bapak wa ada buku tu..mana ntah hilang nye...nnti wa cari balik...
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 04:19 PM | Show all posts
ada apa dgn melayu?

ada Khalifah Imam Agong Sri Tri Buana Chula Simanjakini Datuk seri Najib tun razak...

ha.ha..hebat tak gelaran tu...gah kan?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-2-2012 04:21 PM | Show all posts
Dilema Melayu (1)


Orang-orang Bugis cukup kokoh memegang tampuk politik negara, dengan diangkatnya kembali putra keturunan Bugis : Najib Razak, sebagai Perdana Menteri Malaysia yang keenam.wartakita Post at 27-2-2012 13:54



    yeahhh..........bugis berkuasa.........yelah tu...........     mana2 pm malaysia, sume dikatakan bukan melayu tulen......
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 04:25 PM | Show all posts
Dilema Melayu (1)


Bekerjasama dengan Soeharto, pada akhir dekade 1960 Abdul Rahman menandatangani perjanjian “impor manusia” dari Indonesia. Warga Indonesia yang didatangkan, tak hanya sebatas buruh-buruh kasar yang kelak mendukung pembangunan infrastruktur Malaysia, namun juga para tenaga ahli seperti guru, dokter, dan perawat.wartakita Post at 27-2-2012 13:54



    yeahhh..........yelah tu.........tak payah import pun ramai yg masuk malaysia jd PATI...........
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 04:34 PM | Show all posts
Dilema Melayu (1)


Pemerintah Inggris adalah pihak yang pertama kali menggolongkan penduduk Semenanjung yang berkulit sawo matang dan bermata besar, sebagai puak Melayuwartakita Post at 27-2-2012 13:54


yeahhh..........yelah tu.........marco polo yg 'penipu' tu pun ada tulis pasal melayu........hang tuah pun ada sebut pasal melayu...........prasati lama pun ada tulis pasal melayu.........aiiiii..........tau main copy paste ajee.........
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 04:36 PM | Show all posts
Dilema Melayu (1)


Dan orang-orang yang berani menantang zaman adalah orang-orang yang mengetahui siapa dirinya, serta susur galur keluarganya.wartakita Post at 27-2-2012 13:54



    siapakah org yg dimaksudkan itu????
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 05:00 PM | Show all posts
INi namanya taktik ' Cuit dan Lari'!

NAk suruh org melatah la konon....

BUdayalah , jatidiri lah , ekonomi sendiri pun cina gak pegang kat indon tu.... ceh!
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 08:12 PM | Show all posts
Reply 5# Yustan

Aah..Malaysia neyh memang teruk kan??

Rakyat-rakyat Malaysia neyh memang jahat sebab suka dera makhluk Tuhan yang lainnya dengan "tidak" menghantar bantuan..



Misi Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera Barat, Indonesia
30 Oktober 2010, Kuala Lumpur – Dr Abd Rani Osman, merangkap Naib Presiden Yayasan Amal Malaysia telah diberi mandat untuk ke Sumatera Barat bagi menghantar misi bantuan sempena Tsunami yang berlaku di Barat Sumatera baru-baru ini. Antara yang turut bersama misi tersebut adalah Dr Hj Abd Rani Osman (Naib Presiden AMAL) sebagai Ketua Misi, Hj Mohd Aszmi Anuar (AJK AMAL Selangor), Mohd Supkhi Mat Arif (Ahli Sukarelawan AMAL Selangor) dan Wan Zahari (Wartawan Harakah).

Kami bertolak dari  pelabuhan di Telok Bungus, Padang, pada 30hb Okt, menaiki ferri ke Sikakap di Pulau Pagai Utara. Hanya di Sikakap terdapat dermaga yang besar yang mampu menerima kapal yang besar seperti ferri.

Perjalanan mengambil masa 12 jam dan kami selamat berlabuh di Sikakap jam 8 pagi pada Hari Ahad 31 hb Oktober.

Sebelum ini 2 buah speed bot telah terbalik di pukul ombak tetapi alhamdulilah relawan yang berada di bot itu dapat di selamatkan.

Setakat ini seramai lebih dari 490 mayat telah di temui dan selamat di kuburkan. Penduduk di Kabupaten Kepulauan Mentawai 75% adalah beragama Keristian tetapi itu tidak menghalang kami untuk menghulurkan apa sahaja bentuk bantuan kemanusiaan yang di perlukan.

Gabenor Sumatera Barat, Bapak Irwani dalam ucapannya di atas ferri ada menyebut betapa Kerajaan Indonesia mengalu-ngalukan bantuan dari mana-mana pihak termasuk dari Kerajaan Selangor.







Misi Kemanusiaan Yayasan Amal di Kassala, Sudan                                                               


KUALA LUMPUR, 1 Nov: Yayasan Amal Malaysia (Amal Malaysia) akan melaksanakan misi kemanusiaan di Kassala, Sudan dari 15 November hingga 20 November akan datang bersempena sambutan Aidiladha.

Misi kemanusiaan bagi membantu pelarian Eritrea di bandar sempadan Sudan itu akan disertai 15 anggota termasuk pegawai perubatan.

Amal Malaysia juga akan melaksanakan ibadah korban di khemah-khemah pelarian Islam di Kassala sepanjang berada di wilayah sempadan Sudan itu.

Presidennya, Husin Ismail ketika menghubungi Harakahdaily berkata, pihaknya mensasarkan 50 ekor lembu bagi ibadah korban itu dan setakat ini berjaya mengumpulkan 20 ekor lembu bagi tujuan tersebut.

"Bagi program ibadah korban kita menetapkan RM295 untuk satu bahagian lembu dan RM500 untuk seekor kambing," jelasnya.

Sehubungan itu beliau mempelawa orang ramai yang berminat menyertai program ibadah korban bagi pelarian Eritrea di Sudan menghubungi Amal Malaysia di talian 019-951 1860 (Cikgu Husin) dan 019-664 4796 (Jamuluddin).

Kini terdapat 116,000 pelarian Eritrea di wilayah Sudan ekoran konflik etnik, politik dan agama di negara pinggir Laut Merah itu. Ia mewakili jumlah terbesar pelarian di wilayah Sudan.

Sudan turut menampung 25,000 pelarian dari Chad, Ethiopia (11,000), Uganda (7,800) dan Republik Afrika Tengah (5,000) selain konflik dalaman di wilayah Darfur yang membabitkan lebih 5.3 juta penduduknya.


P/S : Rakyat Malaysia neyh memang kejam kan??
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 09:19 PM | Show all posts
Reply  Yustan

Aah..Malaysia neyh memang teruk kan??

Rakyat-rakyat Malaysia neyh mema ...
7teen Post at 27-2-2012 20:12



    Malaysia ni bodo..semua nak tolong macam la rakyat Malaysia tu sume senang..ramai yang hidup melarat tak berumah

Fefeeling kaya pulak
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 09:54 PM | Show all posts
Reply 15# nobito


   tula bodo sgt rakyat malaysia ni sbb ade perikemanusiaan kan, baik biar je org lain kebuluran janji perot sendiri kenyang.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-2-2012 11:31 PM | Show all posts
janji perot sendiri kenyang.
kurtzuandy Post at 27-2-2012 21:54



    Berbumbungkan angkasa kelabu pon banyak kat Malaysia ni..ada hati nak tolong orang luar negara

Bak kata pepatah Melayu...Kera kat hutan disusukan..anak kat rumah mati kebulor

[youtube]4h2IItJEIj0[/youtube]
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 11:46 PM | Show all posts
Reply 17# nobito


   betol2. ape la gunenye menderma, sedekah dgn semua2 amal jariah tu kan xde function sume tu. err bile tuan guru nobi nak menyatu padu kan bangsa nusantara mcm yg tuan ckp sblm ni
Reply

Use magic Report

Post time 27-2-2012 11:50 PM | Show all posts
Reply 18# kurtzuandy


    Keh3..tak payah disatukan..masa yang akan menentukn
Reply

Use magic Report

Post time 28-2-2012 01:47 AM | Show all posts
Reply  nobito


   betol2. ape la gunenye menderma, sedekah dgn semua2 amal jariah tu kan xde fu ...
kurtzuandy Post at 27-2-2012 23:46



    si 'tuan guru' ni die tau pecah belahkan melayu ajeee.............
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

3-1-2025 01:38 PM GMT+8 , Processed in 0.381171 second(s), 32 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list