Dari bicaramu kurasa,
penuh nada dan irama,
lalu cahaya berubah kebiruan,
tersusun secantik haluan.
madah dan puisi digubah,
hanya buatmu yang terindah,
lalu sanggup aku hamparkan,
satu cinta, satu jiwa,
sedangkan ianya berbeza,
tanda silam,erti sebuah keinginan,
saat aku bukan pilihan,
saat cintamu satu sandiwara,
kau berdusta,
puas ditangisi,
bila hati dilukai,
puas kau hancurkan segala impian kasih,
kini bagai kelemasan,
karam ditengah lautan,
sementara ku dihimpit oleh berjuta penyesalan.
Dengan mudah kau lepaskan kata-kata
Hingga aku terpesona
Dibuai gelora cinta dan asmara
Gitu halus, lembut dan indah sekali
Rupa-rupanya diselimuti duri
Hingga aku dikau lukai
Butakah aku dalam cinta
Hingga aku diperbudak-budakkan
Miskinkah aku dalam cinta
Hingga menjadi barang buangan
Tahulah aku sekarang
Siapa kau sebenarnya
Tiada aku sangka sama sekali
Kau hanya mencurah janji di daun keladi
Sungguh tak bererti