CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: saifulms

Satu Analisa Terhadap Hak Keluarga Nabi Saaw...

[Copy link]
Post time 23-6-2007 09:11 PM | Show all posts
Imam Abu Hassan Al Asyaari dlm kitabnya Maqalat Islamiyyin menegaskan :

Kaum Syiah ialah kaum rafidhah yg bemaksud org-org yg menolak dan dinamakan sedemikian kerana mereka menolak keimaman Abu Bakar dan Umar serta sepakat berpendapat bahwa Nabi SAW telah menentukan Ali RA sebg penggantinya dengan meyebut namanya dan mengumumkannya secara terang-terangan. mereka juga berpendapat bahwa ramai daripada sahabat Nabi telah sesat kerana telah meninggalkan ajaran dan amalan yg diperintahkannya setelah RSAW wafat. Mereka juga percaya bahwa keimama tdk boleh ditentukan kecuali dengan nash dan penentuan dar nabi SAW sendiri dan mestilahd ari keturunan baginda. Seterusnya mereka juga percaya bahwa dibolehkan bagi imam mereka bertaqiyyah dengan berkata bahwa dia bukanlah seorg imam. mereka juga membatalkan segala jenis ijtihad dlm hukum hakam dan ,mendakwa bahwa imam itu mestilah sebaik-bai k manusia dan juga mendakwa bahwa Ali RA adalah benar dlm semu perkara yg dilakukannya (iaitu maksum).

dalam hal ini Saidina Ali RA pernah berkata :

Ada dua golongan yg binasa keranaku, seorang yg berlebihan dalam mendewa-dewakan aku dan seorang dalam berlebihan membenciku. Ketahuilah aku bukan seorang nabi dan aku tidak dituruni wahyu, aku hanyalah seorang yang mengamalkan kitabullah dan sunnah nabiNya kerana itu segala  kebaiakan yg aku perintahkan kepadamu, maka taatilah, baik kami menyennaginya atau tidak.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 24-6-2007 04:19 PM | Show all posts
Dalam buku-buku sejarah yang ditulis oleh ulama-ulama Ahlussunnah, Imam Ali dikenal sebagai seorang pahlawan yang gagah berani yang selalu mendampingi Rasulullah saw. Beliau dikenal sebagai seorang Mujahid yang ditakuti oleh lawan-lawannya. Seorang yang telah mengalahkan pendekar-pendekar Kuffar, seperti Amer bin Abdi Wud, Mirhab dari Khaibar serta pendekar-pendekar Kuffar yang lain yang tidak terhitung banyaknya.           

Dalam kehidupan sehari-hari, Imam Ali dikenal sebagai orang yang sangat berhati-hati dalam masalah hukum syariat, serta dikenal sebagai orang yang taat beribadah. Hal ini disaksikan sendiri oleh Siti Aisyah Ummul Mu'minin, dimana beliau pernah berkata bahawa dari orang laki-laki yang paling dicintai Rasulullah saaw adalah suami Fatimah yakni Imam Ali. Seorang yang menurut Siti Aisyah, sebagai orang yang tekun melakukan shalat dan puasa.
         
Imam Ali juga dikenal sebagai orang yang alim, yang menguasai berbagai ilmu agama. Rasulullah pernah bersabda: "Saya adalah kotanya ilmu dan Ali adalah pintunya."
           
Di samping sifat-sifat mulia itu semua, Imam Ali adalah salah seorang Ahlul Bait, yang telah disucikan sesuci-sucinya oleh Allah SWT.
         
Allah berfiman;

揝esungguhnya Allah hendak menghapuskan segala noda dan kotoran (dosa) dari kalian Ahlul Bait dan hendak mensucikan kalian sesuci-sucinya.擺/color] (QS. Al Ahzab: 33)
         
Selain mendapatkan keistimewaan dan keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada Ahlul Bait, Imam Ali juga mendapat keistimewaan-keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada para sahabat. Hal mana kerana beliau disamping sebagai Ahlul Bait, beliau juga termasuk sahabat Rasulullah saaw.
           
Beliau adalah orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya serta dicintai oleh setiap Mu抦in.
           
Hal ini dikuatkan oleh keterangan Rasulullah saaw, di mana menjelang perang Khaibar beliau berkata kepada para sahabat: 揃esok aku akan memberi (menyerahkan) bendera kepada seorang yang mencintai Allah dan RasulNya serta dicintai oleh Allah dan RasulNya.
Reply

Use magic Report

Post time 24-6-2007 05:39 PM | Show all posts
artikel yg disampai kan oleh En Saifuls berlainan pula dgn apa yg saya baca

mengenai kisah yazib muawiyah....

artikel ini panjang ..... yg mana betul atau salah saya tak tau...

boleh download kat sini   http://www.savefile.com/files/835922

[ Last edited by  ibnur at 24-6-2007 10:28 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 24-6-2007 06:56 PM | Show all posts
Originally posted by saifulms at 24-6-2007 04:19 PM

Demikian para sahabat, mereka saling kasih sayang dan saling hormatmenghormati. Dapat kita lihat bagaimana cara Sayyidina Abu Bakarmemberi tempat kepada Imam Ali.
            
Bukannya dia yang memilih mendekat ke Rasulullah saaw, tapi beliaujustru memberi kesempatan kepada Imam Ali untuk duduk di sebelahRasulullah saaw.
            
Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat baik dan saling menghormati antara Imam Ali dengan para sahabat.


Saiful, cerita sikit hubungan sahabat macam Abu Bakr (RA) dan Umar (RA) terhadap Rasulullah dan keluarganya serta kelebihan kedua-dua sahabat ni.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-6-2007 10:28 PM | Show all posts
Originally posted by mnm77 at 24-6-2007 06:56 PM


Saiful, cerita sikit hubungan sahabat macam Abu Bakr (RA) dan Umar (RA) terhadap Rasulullah dan keluarganya serta kelebihan kedua-dua sahabat ni.


Boleh..... Akan kutunaikan permintaanmu itu wahai sahabatku yang di hormati...

Cuma aku berharap tidak akan menjadi perdebatan pula, al maklumlah thread ini nampaknya tentu akan dicemburui oleh saudara2 syiah kita tu. Kelak thread ni tentu akan dihumban pula ke subboard sana tu...


InsyaALLAH, tunggu tulisan yang bakal mendatang....



Wassalam.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 25-6-2007 11:43 PM | Show all posts

Reply #23 matjan's post

Aku masih belum dapat download file yang engkau kasi tu...

InsyaALLAH nanti jika aku dah dapat dan dah baca aku akan kasi komentar tentang itu..


Wassalam.
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 25-6-2007 11:48 PM | Show all posts


Salam,

sebelum aku menulis lebih lanjut tentang perihal sahabat2 Rasulullah saaw ini, di sini aku ingin perturunkan beberapa wasiat dari Abu Bakar ra dan juga wasiat dari Umar ra. Aku fikir kita semua patutlah renung2kan isi wasiat dari mereka ini.. :hmm:




Wasiat saidina Abu Bakar ra. kepada saidina Umar ra.



Dari Ibnu Asakir yang mendapatkannya dari Salim bin Abdullah bin Umar, dia berkata, "Ketika Abu Bakar menghadapi ajalnya, maka dia telah menulis wasiat, yang isinya seperti berikut:

'Bismillahir-rahmanir-rahim.

Ini adalah surat wasiat dari Abu Bakar pada akhir hayatnya di dunia, yang bersiap-siap hendak keluar dari dunia, yang merupakan awal masanya menuju ke akhirat dan yang bersiap-siap untuk memasuki akhirat, yang pada saat-saat seperti inilah orang kafir mau beriman, orang durhaka mau bertakwa dan pendusta mau menjadi jujur, aku telah memilih pengganti sesudahku, yaitu Umar bin Al-Khaththab. Kalau dia berbuat adil, maka memang itulah yang kuharapkan darinya. Namun jika dia semena-mena dan berubah, maka kebaikanlah yang kuinginkan dan aku tidak mengetahui yang ghaib. Adapun orang-orang yang berbuat aniaya akan mengetahui di mana mereka akan dibalikkan.'



Dari Ibnul-Mubarak, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir dan Abu Nu'aim pula telah mendapatkannya dari Abdurrahman bin Sabith, dia berkata, Sebelum ajal tiba, Abu Bakar memanggil Umar, lalu dia berkata kepadanya,

"Wahai Umar, bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahawa Allah telah menetapkan amalan yang harus dikerjakan pada siang hari, dan Dia tidak menerimanya jika dikerjakan di malam hari, dan Allah telah menetapkan amalan yang harus dikerjakan pada malam hari, dan Dia tidak menerimanya jika dikerjakan pada siang hari. Sesungguhnya Allah juga tidak menerima yang sunat sebelum yang wajib dikerjakan."




Wasiat Umar ra. kepada Khalifah Seterusnya


Dari Ibnu Abi Syaibah, Abu Ubaidah, An-Nasa'y, Abu Ya'la, Al-Baihaqy dan Ibnu Hibban, Umar bin Al-Khattab ra., dia berkata,

"Aku berwasiat kepada khalifah sesudahku agar mengetahui hak orang-orang Muhajirin golongan yang pertama dan agar menjaga kehormatan mereka. Aku juga berwasiat kepadanya untuk memperhatikan orang-orang Anshar yang telah menyediakan tempat tinggal dan beriman sejak sebelum kedatangan orang-orang Muhajirin, hendaklah dia menerima kebaikan mereka dan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka. Aku juga berwasiat kepadanya untuk berbuat baik kepada penduduk berbagai kota, karena mereka merupakan penolong bagi Islam, penyokong dana dan penghadang musuh. Janganlah dia mengambil harta pun dari mereka kecuali harta yang berlebih dan menurut kerelaan mereka. Aku juga berwasiat agar dia berbuat baik kepada orang-orang badui, karena mereka merupakan asal mula bangsa Arab dan sumber Islam. Dia harus mengambil shadaqah dari orang-orang yang kaya dan membagikannya kepada orang-orang yang miskin. Aku juga berwasiat kepadanya agar memenuhi hak Ahli Dzhimmi seperti yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, sesuai dengan perjanjian dengan mereka. Dia boleh memerangi orang-orang selain mereka, dan tidak membebankan kepada mereka kecuali menurut kesanggupan mereka



wallahu a'lam....
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 26-6-2007 12:28 AM | Show all posts
Mu'awiyah ra..




Setelah bertahun2 aku membencinya.........

Pada mulanya aku agak keberatan untuk menulis atau menyebut Radiallahu anhu dibelakang nama sahabat nabi yang ini. Sudah tentu kerana kalian semua tahu peranan ia didalam pembantaian ahli bait nabi, seperti yang diceritakan dalam artikel di atas... Namun setelah aku membaca yang ini.... benar2 menyentuh perasaanku kini..


Telah berkata At-Thabarani dan Abu Ya'la dari Abu Funail dari Mu'awiyah bin Abu Sufyan ra, suatu ketika Mu'awiyah ra. telah menaiki mimbar pada hari Qimamah dan berkata dalam khutbahnya, "Sesungguhnya harta rampasan adalah harta kami dan terserah kepada kami untuk membahagi-bahagikannya. Barangsiapa yang kami kehendaki, kami akan memberikan kepadanya dan barangsiapa yang tidak kami kehendaki kami tahan dari memberi kepadanya".

Tidak ada seorangpun yang menjawab kata-katanya itu. Pada hari Jum'at yang berikutnya beliau berkata-kata dengan perkara yang sama sehingga lah hari Jum'at yang ketiga di mana beliau juga berkhutbah dengan perkara yang sama.

Maka seorang lelaki yang hadir di dalam Masjid itu telah berkata kepadanya, "Tidak sekali-kali, sesungguhnya harta tersebut adalah milik kami semua (dan harus dibahagi-bahagikan dengan adil). Barangsiapa yang menghalang kami dari harta tersebut kami akan berhukum kepada hukum Allah dengan pedang-pedang kami".
Lalu Mu'awiyah ra. pun turun dari mimbar dan mengutus seseorang untuk memanggil lelaki itu.


Orang-orang semua pun berkata, "tentu binasalah lelaki itu".


Kemudian kaum muslimin pun masuk menemui Mu'awiyah ra. di dalam rumahnya dan mendapati lelaki itu sedang duduk di atas tempat tidur. Maka berkatalah Mu'awiyah ra. kepada orang ramai, 'Lelaki itu telah menyinari rohaniku pada hari ini, maka Allah akan menyinari jiwanya juga, aku telah mendengar Rasulullah saaw bersabda,

"Akan terjadi setelahku seorang Amir akan berkata-kata dengan sesuatu yang bertentangan dengan syari'ah dan tiada seorangpun yang menentangnya. Dengan itu mereka akan dilemparkan ke dalam neraka sebagaimana monyet memasuki neraka (berlompatan kerana kepanasan)".


Aku telah berkhutbah kepada kamu pada hari Jum'at yang pertama, maka tidak ada seorangpun dari kamu yang bangun menentangku, lalu aku takut sekiranya aku menjadi golongan amir tersebut. Kemudian aku sekali lagi berkhutbah dengan perkara yang sama pada hari Jum'at yang kedua, maka tidak ada seorangpun yang membangkang aku. Akupun berkata kepada diriku sendiri, "Sesungguhnya aku termasuk ke dalam golongan amir tersebut". Kemudian sekali lagi aku berkhutbah dengan perkara yang sama pada hari Jum'at ketiga, maka lelaki ini telah bangun dan membantahi aku. Maka dia telah menghidupkan aku, lalu Allah akan menghidupkannya'.


p/s:


[ Last edited by  saifulms at 26-6-2007 12:34 AM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 26-6-2007 11:48 AM | Show all posts
Dah masuk hari ni rasanya nak menyampuk juga (walaupun dari hari tu cuba mengelak)...

memula mengenai surah attaubah:
  Ini juga benar dan kita juga akan dapat kisah sedikit detail dalam surah AT Taubah.. ayatnya kena cek dulu..

Dan jangan lupa juga, ayat itu boleh juga ditafsirkan kepada hal yang bakal terjadi, jika engkau fahami betul2 dan melihat kepada sirah setelah wafatnya Rasulullah saaw, engkau pasti akan melihatnya..


bersandarkan kepada sirah dan hadith sahih, sememangnya ayat tersebut diturunkan semasa dan dituju kepada para sahabat yang tak ikut berperang.  Ini kita tak boleh nafikan.

Besesuaian juga dengan mukjizat al-quran tu, ianya tetap kekal sepanjang zaman.

Kita juga boleh dakwa dan tafsir ia untuk ditujukan kepada sesiapa saja.  Termasuk untuk kepentingan sendiri, kepentingan kumpulan dan juga untuk kebenaran.  


Bila sebut pasal sejarah, saya rasa nak paste sebahagian dari satu ceramah yang boleh didapati di sini:
http://www.compsoc.nuigalway.ie/ ... n_sejarah_islam.htm

Ceramah ini disampaikan oleh Ustaz Hasrizal Abdul Jamil, lulusan Syariah dari University Mu'tah, Jordan, pada 14 April 2003 di National Univerisity of Ireland, Galway.

3. Zaman Khulafah Al-Rashidin

Kita kena extra careful pada zaman ni, kerana banyak wujud golongan yang tak berpuas hati antara satu dgn yang lain. Zaman Abu Bakar dan Umar, semuanya nampak ok. Tapi biler tiba zaman Uthman dan Ali, maka banyak cerita cerita yang tak sedap didengar, kita jadi musykil, macamana sahabat yang dididik oleh Rasulullah jadi macam ni. Cerita bagaimana Khalifah mengamalkan kronism, membahagikan kuasa di kalangan keluarga, cerita cerita peperangan spt perang Jamal, perang Siffin, cerita buruk mengenai Muawiyah dan anaknya Yazid digambarkan sbg jahat.

Cerita cerita begini diambil drp buku Tarikh Al-Uma wal Mulu' yang ditulis oleh Imam Al-Tabari (Tarikh Al-Tabari). Imam Al-Tabari terlebih dahulu memberi peringatan dalam muqadimah bukunya, bahawa kaedah yang digunakan olehnya adalah dgn mencatatkan semua sumber yang diperolehinya, tidak kira benar mahupun palsu. Kemudian, akan disertakan dgn sanad (chain of narration) bagi membolehkan org mengkaji sama ada cerita tersebut benar ataupun direka. Namun benda macam ni, org yang malas tak mahu buat. mereka ambil jalan mudah, dgn quote apa sajer cerita yang mereka perolehi dalam kitab tersebut.

Sebagai contoh, kisah Majlis Tahkim, majlis di mana wakil Saidina Ali dan Muawiyah bertemu utk menyelesaikan apa yang timbul antara mereka. Dalam tarikh Al-Tabari, terdapat 13 riwayat mengenai peristiwa ini. Namun, setelah dikaji, hanya 1 sajer riwayat yang benar, kesemua yang lain adalah palsu. Namun mungkin disebabkan versi yang betul ni pendek dan tak banyak 'twist', maka diambil cerita lain yang dirasakan lebih menarik. Perawi perawi Syiah memainkan peranan yang besar dalam mereka cerita yang memburukkan Muawiyah, 3 nama yang pasti adalah Abu Mikhnaf Lut bin Yahya, Hisham bin Muhammad bin Said Al-Kalb dan Jabir bin Yazid Al-Ju'fi. Ketiga tiga mereka adalah pendusta dan hadis mereka tertolak.

4. Zaman Umaiyyah dan Abbasiyah

Kisah kisah pada zaman Umaiyyah dirakamkan pada zaman Abbasiyah. Disebabkan nature kerajaan Abbasiyah tidak menyukai kerajaan Umaiyyah, maka tentulah ada unsur unsur yang cuba diterapkan supaya timbul kebencian kpd kerajaan Umaiyyah. Sbg contoh, cerita rekaan di mana Muawiyah mengarahkan sesiapa yang membaca khutbah supaya memasukkan kata kata cacian kpd Saidina Ali.

Bagaimana kita boleh mengesan defect dalam perkara begini? Ini kerana perkembangan bahasa arab itu sendiri. Pada zaman Umaiyyah, gaya bahasanya berlainan, zaman Abbasiyah, gaya bahasanya berlainan. Sbg contoh, katakan Tun Seri Lanang dalam buku Sejarah melayu menulis: Arakian Hang Jebat bertemu Hang Tuah, "Hey Tuah, hang turun bawah...". Bagi mereka yang arif, tak perlu nak selidik dari mana sumbernya, kita dah tahu bahawa bende tu adalah tipu. Gaya bahasanya tak kena dgn zaman waktu tu.
Reply

Use magic Report

Post time 26-6-2007 06:49 PM | Show all posts
Originally posted by saifulms at 26-6-2007 12:28 AM
Mu'awiyah ra..


Setelah bertahun2 aku membencinya.........

Pada mulanya aku agak keberatan untuk menulis atau menyebut Radiallahu anhu dibelakang nama sahabat nabi yang ini. Sudah tent ...


Terima kasih Saiful.

Kisah berkaitan Mu'awwiyah RA ni ada banyak yang baik dan banyak juga yang tak baik. Namun, yang tak berapa baik tu disebabkan oleh zaman tu dalam keadaan yang sukar di mana ada banyak pihak2 yang ingin mengambil kesempatan untuk menaikkan kumpulan masing2.

Dalam kes pertikaian antara Mu'awwiyah RA dan Ali RA pula, jalan selamat yang kita patut pegang ialah Ali RA di pihak yang benar dan Mua'wwiyah RA di pihak yang tidak salah. Ada sahabat yang berpihak kepada Ali RA, ada yang berpihak kepada Mu'awwiyah RA dan ada juga yang berkecuali.

Pernah terbaca kisah Mu'awwiyah RA bertanyakan kepada orangnya tentang kebaikan Sayyidina Ali RA, dan menitis airmatanya mendengar kelebihan2 Sayyidina Ali RA. Dia (Mu'awwiyah) sendiri akan bersatu dengan Sayyidina Ali RA, jika tidak kerana pembunuh Sayyidina Uthman RA tidak dihukum. Sayyidina Ali RA pula tidak pula dapat menghukum kerana yang terlibat ramai dan pembunuhnya tidak dikenalpasti.

Sebelum Uthman RA dibunuh, Mu'awwiyah RA sendiri telah mengutus surat untuk datang menolong dan menghapuskan puak2 pemberontak yang mengengelilingi rumah Uthman RA, namun Khalifah Uthman RA enggan membenarkannya kerana dia tidak mahu memulakan pertumpahan darah, dan akhirnya dia disyahidkan dalam rumahnya sendiri.

Disebabkan hubungan rapat Mu'awwiyah RA dan Uthman RA, maka pembunuh Uthman dituntut untuk dihukum ketika Sayyidina Ali RA menjadi khalifah.
Reply

Use magic Report

Post time 26-6-2007 08:47 PM | Show all posts
Lagi satu masaalah ialah masaalah rujukan-rujukan.  Yang mana lebih authentic?  Adakah rujukan 400 tahun selepas hijrah atau rujukan sahih yang sedikit dan dari sumber yang sezaman dengan peristiwa berkenaan?

Dalam sejarah Hang Tuah contohnya, buku Hikayat Hang Tuah atau Sejarah Melayu (Tun Sri Lanang).  Sudah tentu yang lebih authentic ialah Sejarah Melayu.  Tapi cerita dari Hikayat Hang Tuah le yang orang suka walaupun penuh dengan dogeng dan khayalan.  Mungkin dengan begini orang melayu nampak jaguh?

Balik kepada sejarah pembunuhan Saidina Utsman r.a. juga ada 2 kisah yang berbeza...

dari buku Saqifah
Ia (uthman) juga menulis surat kepada penguasa di Mesir agar membunuh Muhammad bin Abu Bakar. Meskipun tidak sampai terlaksana, tetapi menimbulkan kemarahan Banu Taim.

sementara versi yang saya dapat dari website sunni begini:
Ibn al-Musayyib menjelaskan bahawa terhadap 7000 bangsa Mesir datang mengadu kepada Uthman ra. mengenai govenor mereka Ibn Abi Sarh yang zalim. Maka Uthman pun berkata : Pilihlah seseorang yang akan memerintah kamu. Lalu mereka memilih Muhammad ibn Abi Bakr. Uthman ra. menulis perlantikan untuknya dan merekapun kembali.

Didalam perjalanan pulang, yang mengambil masa perjalanan 3 hari dari Madinah, seorang hamba hitam bertemu mereka dengan membawa berita bahawa terdapatnya arahan dari Uthman ra. kepada Governor Mesir. Mereka mengeledahnya dan mendapati surat dari Uthman ra. kepada Ibn Abi Sarh mengarahkan kematian Muhammad ibn Abi Bakr dan beberapa orang sahabatnya.

Merekapun kembali ke Madinah dan mengepong Uthman ra. Mereka mendapati bahawa Unta, hamba hitam dan cop mohor adalah kepunyaannya, akan tetapi Uthman ra. bersumpah bahawa dia tidak menulis surat tersebut atau mengarahkan agar surat tersebut ditulis. Diketahui bahawa surat tersebut ditulis tangan oleh Marwan ibn al-Hakam. Uthman ra. telah dikepong selama 22 hari dimana beliau enggan menyerahkan Marwan dan enggan mengundurkan diri.

Beliau telah di bunuh pada hari terakhir Zulhijah, pada hari Jumaat, dalam keadaan beliau berpuasa, oleh beberapa orang pemberontak yang merempuh masuk kerumahnya.
[al-Dhahabi, Siyar A`lam al-Nubala
Reply

Use magic Report

Post time 27-6-2007 12:25 AM | Show all posts
Originally posted by ibnur at 26-6-2007 08:47 PM
Lagi satu masaalah ialah masaalah rujukan-rujukan.  Yang mana lebih authentic?  Adakah rujukan 400 tahun selepas hijrah atau rujukan sahih yang sedikit dan dari sumber yang sezaman dengan peristi ...


Hikayat Hang Tuah tu memang betul2 hikayat...

tapi Sejarah Melayu oleh Tun Sri Lanang memang benar buku sejarah yg boleh dijadikan rujukan...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 27-6-2007 01:05 AM | Show all posts
Dari Muawiyah ra., dari Nabi s.a.w, sabdanya : "Sesiapa yang dikehendaki ALLAH mendapat kebaikan, nescaya dijadikan dia seorang yang beroleh fahaman yang teliti dalam perkara agama; dan bahwa sesungguhnya aku ini hanyalah yang membahagikan, sedang ALLAH TA`ALA jualah yang memberi; dan sebahagian dari umatku ini tetap terus menjalankan agama ALLAH, tidak ada sesiapa pun dari kalangan orang-orang yang menyalahi mereka dapat merosakkan mereka, sehinggalah datang perintah ALLAH." (HR Bukhari dan Muslim)

Di atas ini adalah salah satu hadis yang di riwayatkan oleh saidina Mu'awiah ra. Mengapa aku letak hadis ini kat sini? Bolehlah kita fikir2kan bersama..




Sesungguhnya memang tidak dapat dinafikan apa2 kelemahan yang terdapat dalam diri saidina Mu'awiyah ra ini. Ini sudah takdirnya dari Allah SWT. Sejak di bawah pemerintahan Saiyyidina Usman bin Affan r.a lagi kuncu2 dari golongan Umayyah menguasai pentas politik yakni jawatan gabenur baik di Syam, baik di Yaman, baik dimana saja. Oleh sebab inilah, maka pernah Abu Dzar al-Ghifari menunjukkan sikapnya yang tidak senang dengan tindakan Saidina Usman ini. Dan akibat daripada sikapnya itulah, maka Abu Dzar telah dihalau dan dibuang daerah, sehingga beliau akhirnya meninggal dunia di tempat yang beliau dibuang daerah.

Memang kita tidak nafikan, bermula dari pemerintahan Saiyyidina Usmanlah berlakunya kekecohan demi kekecohan sampai terjadinya Perang Siffin; iaitu diantara Imam Ali ra. dengan Muawiyah bin Abu Suffian. Apa boleh buat, benda sudah berlaku. Perang Siffin inilah yang menghasilkan majlis tahkim diantara Abu Musa al-Ashaari yang mewakili Imam Ali ra. dengan Amru bin al As yang menjadi setiausaha politik kepada Muawiyah bin Abu Suffian. Dimana dalam rundingan inilah, Abu Musa telah ditipu oleh Amru bin al'As, yang akhirnya tiada penyelesaian yang dicapai. Ini mengakibatkan perang itu berlanjutan. Memang kita tidak nafikan berlakunya! Tapi walau bagaimanapun, peristiwa yang berlaku itu tetap dah berlaku.

Namun apa sebenarnya yang nak aku tegaskan adalah bahawa walau apa pun yang telah berlaku, jangan lupa jasa2 yang saidina Muawiyah ra telah kerjakan. Oleh kerana semua peristiwa luka itu berlaku selepas zaman wafatnya Nabi saaw., maka aku serahkan saja kepada ALLAH SWT. Tidak lagi aku mahu mencerca dia, cukuplah apa yang sudah lidahku mengungkapkannya sebab saidina Muawiyah ra juga adalah berperanan mengembangkan Islam sehingga sampai kepada kita pada hari ini.

Suatu peristiwa yang harus diingat, saidina Abu Bakar ra telah diberi nasihat oleh Saidina Umar ra selepas selesainya Perang Yamamah. Dalam perang ini, paling banyak para syuhada`nya adalah para hafiz (penghafal-penghafal Quran). Menyebabkan Umar ra. menasihati Abu Bakar supaya mengambil suatu langkah drastik untuk kumpul dan tuliskan Al Quran. Kata Umar, "Selagi kita membiarkan para hafiz terkorban, maka bagaimana generasi selepas kita nak baca Quran?"...Jawab Abu Bakar, "Kalau kamu suruh aku ubahkan bukit lebih aku sanggup daripada kamu suruh aku tulis Quran, iaitu benda yang Nabi saaw. tak pernah buat."...Tu dia betapa berhati-hatinya Saidina Abu Bakar terhadap benda yang Rasulullah saaw. tak pernah berwasiat dalam hadis baginda. Kemudian berkata Umar ra., "Memang benar sepanjang kita hidup dengan Nabi saaw., memang baginda tak pernah suruh; tapi kamu fikirlah wahai Khalifah, kamu berkuasa sekarang. Kamu boleh arahkan sahabat-sahabat supaya menulis Quran. Kerana kalau kamu biarkan tidak ditulis, apa akan jadi pada kalam ALLAH kemudian harinya?...Generasi selepas kita tidak boleh baca lagi sebab ramainya sahabat yang mati syahid adalah majoritinya para hafiz!"...Apabila Abu Bakar mendengar Umar berkata demikian; tersentuh jua hatinya. Lalu dia pun setuju, dan dipanggilnya Zaid bin Tsabit
(juru tulis Nabi s.a.w. dan seorang penyair Islam paling hebat. dia lah penyair Islam yang meniup semangat jihad dikalangan tentera-tentera Islam ketika dipanggil ke medan perang.)

Kata Saidina Abu Bakar ra,
"Wahai Zaid, dengan kuasa Khalifah yang aku ada; aku memerintahkan kamu supaya mencari pelepah-pelepah tamar, cari daun-daun kayu, samak kulit-kulit binatang dan tulislah diatasnya ayat-ayat al-Quran!"...Kamu fikirlah wahai Zaid; kalau aku tak buat benda ni, apa akan jadi pada Quran kemudian hari kelak?"...Ini membuatkan Zaid termenung sejenak. Kemudian baru Zaid setuju, tapi diletakkannya syarat supaya ada 2 orang lagi sebagai pembantu. Sebab kalau berlaku apa-apa, bukan Zaid seorang sahaja yang dipertanggungjawapkan. Perasaan bimbang tetap ada dalam hati Zaid sebelum merealisasikan projek yang amat besar ertinya kepada seluruh umat Islam ini. Lalu kata Abu Bakar, "Siapakah yang boleh membantu kamu wahai Zaid?"...Maka kata Zaid, " Panggillah Ali dan juga panggillah Muawiyah bin Abu Suffian!"...

Inilah jasa besar saidina Muawiyah ra. Walaupun akhirnya dia berperang dengan Imam Ali ra. dan berlakunya pula peristiwa Yazid bin Muawiyah membunuh cucu Rasulullah saaw, (aku sedang membaca versi yang diberikan oleh Matjan, baru dapat domnload pagi tadi.. ) semuanya aku serahkan saja pada ALLAH SWT. Kerana sebenarnya aku tak layak untuk mencaci maki sebab mereka adalah sahabat-sahabat ra.hum. yang hidup bersama dengan Nabi saaw., yang pernah melihat wajah Rasulullah saaw. dan menyentuh tubuh Rasulullah saaw.. Siapalah aku yang nak komplen sangat tentang saidina Muawiyah ra, orang yang (dikatakan) menjadi juru tulis wahyu.


Untuk melihat pro dan kontra terhadap diri sahabat nabi yang seorang ni ada kat dalam thread ni;

http://forum3.cari.com.my/viewthread.php?tid=253447&extra=page%3D1




Wassalam..



[ Last edited by  saifulms at 27-6-2007 01:15 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 27-6-2007 02:11 AM | Show all posts
i always wonder about Muawiyah sebab kat sekolah cuma belajar yang am sahaja tentangnya.. terima kasih 4 d info!
Reply

Use magic Report

Post time 27-6-2007 10:57 AM | Show all posts
Mengenai sejarah Muawiyah dan kerajaan Umayyah, bilakah sejarahnya ditulis?  Bagaimanpulak kesahihannya.  

Salah satu yang paling popular ialah Nahjul Balaghah yang dikatakan sahih oleh shiah dan palsu oleh sunni.  

Lain yang popular ialah Sirah ibnu Ishak.  Rujukan ibnu Ishak ni kita biasanya dari kitab muridnya iaitu ibnu Hisham dan At-Tabari.  Kalau ada orang kata dia rujuk dari sirah ibnu ishak, yang tu saya tak tau apa ceritanya.

Kita lihat dulu tahun-tahun pemerintahan Umayyah dan Abbasiyah (dalam tahun masihi).


661 M- Muawiyah menjadi khalifah dan mendirikan Bani Ummayyah.
670 M- Perluasan ke Afrika Utara. Penaklukan Kabul.
677 M- Penaklukan Samarkand dan Tirmiz. Serangan ke Konstantinopel.
680 M- Kematian Muawiyah. Yazid I menaiki takhta. Peristiwa pembunuhan Husain.
685 M- Khalifah Abdul-Malik menegaskan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi.
700 M- Kempen menentang kaum Barbar di Afrika Utara.
711 M- Penaklukan Spanyol, Sind, dan Transoxiana.
713 M- Penaklukan Multan.
716 M- Serangan ke Konstantinopel.
717 M- Umar bin Abdul-Aziz menjadi khalifah. Reformasi besar-besaran dijalankan.
725 M- Tentera Islam merebut Nimes di Perancis.
749 M- Kekalahan tentara Ummayyah di Kufah, Iraq ditangan tentara Abbasiyyah.
750 M- Damsyik direbut oleh tentara Abbasiyyah. Kejatuhan Kekhalifahan Bani Ummaiyyah.


752M- Bermulanya Kekhalifahan Bani Abbasiyyah.
755M- Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim.
756M- Abd ar-Rahman I mendirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah Spanyol.
763M- Penubuhan kota Bagdad. Kekalahan tentera Abbasiyyah di Spanyol.
786M- Harun al-Rashid menjadi Khalifah.
792M- Serangan ke utara Perancis.
800M- Kaidah keilmuan dicipta. Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
805M- Kampanye melawan Byzantium. Merebut Pulau Rhodes dan Siprus.
809M- wafatnya Harun al-Rashid. Al-Amin dilantik menjadi khalifah.
814M- Perang saudara antara Al-Amin dan Al-Ma'mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma'mun menjadi khalifah.
1000M- Masjid Besar Cordoba dibangun.
1005M- Multan dan Ghur ditawan.
1055M- Bagdad dikuasai oleh tentara Turki Seljuk. Pemerintahan Abbasiyyah-Seljuk bermula, yang kekal sehingga tahun 1258 apabila tentera Mongol memusnahkan Bagdad.
1085M- Tentera Kristen tawan Toledo, Spanyol.
1091M- Bangsa Norman merebut Sisilia, pemerintahan Muslim di sana berakhir.
1095M- Perang Salib pertama dimulai.
1099M- Tentera Salib merebut Baitulmuqaddis. Mereka membunuh semua penduduknya.
1144M- Nur al-Din merebut Edessa dari tentara Salib. Perang Salib kedua dimulai.
1187M- Salahuddin Al-Ayubbi merebut Baitulmuqaddis dari tentara Salib. Perang Salib ketiga dimulai.
1194M- Tentara Muslim merebut Delhi, India.
1236M- Tentara Salib merebut Cordoba, Spanyol.
1258M- Tentara Mongol menyerang dan memusnahkan Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh.Kejatuhan Baghdad. Tamatnya pemerintahan Kerajaan Bani Abbasiyyah.



Mengenai Nahjul Balghah pula dari al-shia dot com:

Sources of Nahj al Balaghah
Though al-Radi has not furnished a bibliography of the sources from which he collected the writings and sayings of Amir al-Mu'minin (as) he has referred occasionally to certain books and their compilers in his explanatory notes on various sermons, letters and sayings.

Several scholars have sought to trace back the sources of different utterances and letters collected in Nahj al-balaghah to the works compiled centuries before the birth of al-Radi. The most painstaking research in this context was done by an Indian Sunni scholar Imtiyaz 'Ali 'Arshi, who died a few years ago.

......... Here follows with some minor corrections and additions 'Arshi's list of the early sources containing the utterances and writings of Ali (as)

1. Khutab Amir al-Mu'minin 'ala al-manabir fi aljuma' wa al- 'a'yad wa ghayriha; by Zayd ibn Wahab al Jahni (d. 96/714-15).
2. Kitab khutab Amir al-Mu'minin, by Abu Ya'qub Isma'il ibn Mahran ibn Muhammad al-Sakuni al-Kufi (d. circa 148/765).

....  dan seterusnya 16 buah dan terakhir bertahun 413H/1022M.

sambungan lagi....
Among the contemporaries of al-Radi, several other scholars were engaged in collecting and quoting Amir al-Mu'minin's utterances in their works. The following can be named here: Ibn Miskawayh (d 421/1030) in Tajarib al-'umam, Hafiz Abu Na'im al-Isfahani (d. 430; 1038) in Hilyat al-'awliya', Shaykh ai-Ta'ifah al-Tusi (d. 460/1067) in al-Tahdhib, al-'Istibsar, al-'Amali and otherworks. Al-Qadi Abu 'Abd Allah Mukammad ibn Salamah al-Shafi'i(d. 453/1061) in Ma'alim al-hikam.


Yang saya jumpa rujukan yang paling awal ialah 714M-715M.  Yang ni zaman Umayyah sementara yang lain tu zaman Abbasiyah.


Sejarah Parsi dari wikipedia:
Islam Parsi dan Zaman Kegemilangan Islam Parsi (700
Reply

Use magic Report

Post time 27-6-2007 12:48 PM | Show all posts
Sedikit tambahan....  

This collection (Nahjul Balaghah) was gathered by ash-Sharif ar-Radi(359-406/970-1015) and the reason of gathering of this collection is represented by him:...

And these were not collected in any other work, nor found together in any other book ... Amir al-Mu'minin (as) was the fountain of eloquence and (his utterances) the source of rhetoric. Through him hidden delicacies of eloquence and rhetoric came to light, and from him were learnt its principles and rules. Every speaker and orator had to tread on his footprints, and every eloquent preacher availed of his utterances. Even then they could not equal him, for the credit for being the first and foremost remained with him, because his utterances were those that carried the reflection of Divine knowledge and savour of Muhammad's sayings. Accordingly I acceded to their request, as I knew that it meant great reward, handsome reputation and a treasure of recompense. The object of this compilation is that I should bring forth Amir al-Mu'minin's greatness and superiority in the art of rhetoric which is in addition to his countless qualities and innumerable distinctions, and to show that he has risen to the highest pinnacle of this attainment, is singular among all those predecessors whose utterances are quoted here and there, whereas his own utterances are like an onrushing and irresistible stream, and such a treasure of subtleties in language is unmatched.


Nahjul Balaghah dikumpul di antara 970M-1015M.

[ Last edited by  ibnur at 27-6-2007 12:51 PM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 1-7-2007 06:36 PM | Show all posts
Originally posted by ibnur at 27-6-2007 10:57 AM
Mengenai sejarah Muawiyah dan kerajaan Umayyah, bilakah sejarahnya ditulis?  Bagaimanpulak kesahihannya.  

Salah satu yang paling popular ialah Nahjul Balaghah yang dikatakan sahih oleh shiah  ...

Lain yang popular ialah Sirah ibnu Ishak.  Rujukan ibnu Ishak ni kita biasanya dari kitab muridnya iaitu ibnu Hisham dan At-Tabari.  Kalau ada orang kata dia rujuk dari sirah ibnu ishak, yang tu saya tak tau apa ceritanya.



Salam,


Boleh aku minta pendapat tuan Ibnur (atau sape2 yang tahu) berkenaan pakar sejarah ini, yakni Ibnu Ishak dan anak muridnya Ibnu Hisyam...?

[ Last edited by  saifulms at 1-7-2007 06:38 PM ]
Reply

Use magic Report

Post time 1-7-2007 06:41 PM | Show all posts

Reply #37 saifulms's post

InsyaAllah saya usahakan.  mungkin lewat sikit.
Reply

Use magic Report

Post time 2-7-2007 10:37 PM | Show all posts
Saya nak tulis ni tapi dapat tulis sikit sahaja dulu.

Sirah ibnu Ishak yang asalnya ditulis dari Nabi adam a.s. hingga Nabi Muhammad s.a.w.  Kemudian disaring Ibnu Hisham dari Nabi Ismail a.s. hingga Nabi Muhammad s.a.w.  (Kebanyakan kisah-kisah Nabi sebelum Nabi Ismail saya rasa di ambil dari ibnu ishak dan juga israeliyat termasuk kitab taurat/injil).  Lahir ibnu Ishak pada 85 hijrah dan wafat sekitar 150an hijrah.  

Kata Ibnu Hisham:
..............saya tidak akan menceritakan perkara-perkara yang tiada hubung kait dengan Rasulullah sebagaimana yang dikemukan oleh ibnu Ishak.  Bahkan saya tidak menyebutkan sirah Baginda yang tidak disokong oleh al_Quran demi meringkaskan karya ini.  Saya juga tidak akan menyebutkan syair-syair, samada yang dikenali dikalangan ulama atau tidak, atau syair-syair yang menyentuh perasaan orang lain dan syair yang tidak diakui kesahihannya oleh al-Buka'i.   .....

dicatakan juga bahawa......  peristiwa persengkokolan al-Abbas dengan kaum kafir ketika perang Badar meletus dan penawanan kaum muslimin terhadapnya.  Cerita ini telah dibuang ibnu Hisham dalam sirahnya kerana takut dengan p[ara pemimpin Abbasiyah.
  
(rujukan bab Mukadimah, Sirah Nabawi ibnu Hisham [semakan Mustafa al-Saqa, Ibrahim al-Abyari, Abdul Hafiz Syalabi])


Dari kata-kata ibnu Hisham tu dijelaskan juga bahawa dalam sirah ibnu Ishak terdapat riwayat-riwayat tidak sahih.  Ibnu Hisham wafat antara 213-218 hijrah.

Riwayat-riwayat dari sirah ibnu Ishak saya rasa memang tak jumpa kat mana-mana kecuali dari kitab-kitab anak muridnya.  Selain dari ibnu Hisham ialah al-Waqidi dan at-Tabari.

Zaman penulisan sirah-sirah selepas sirah ibnu Ishak ialah pada zaman Abbasiyah.  Kita juga tahu bahawa pada zaman Umayyah terdapat beratus ribu hadith palsu yang dibuat.  termasuk yang pro dan kontra Umayyah dan Saidina Ali r.a.  Dan tiada kawalan pada masa tu.  Kecuali penulis-penulis kitab hadith Bukhari dan Muslim.  Bila disaring hadith-hadith berikut, tinggal sedikit saja riwayat-riwayat sejarah yang sahih.


InsyaAllah saya akan sambung lagi kalau dapat.
Reply

Use magic Report

Post time 2-7-2007 10:39 PM | Show all posts
Ada sikit lagi sebenarnya....

Ulama yang memuji Ibn Ishak:

1- Yahya ibn Ma抜n
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

7-1-2025 10:09 AM GMT+8 , Processed in 0.339301 second(s), 31 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list