|
Balas #22 bzzts\ catat
kalo cam gambo tuh.. banyak setan bgayut2.. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by ibnur at 27-4-2009 20:22
tak pernah pulak dengar kisah janggut beza antara muslim dan yahud.
kalau misai tu memang sahih.
Ana tambahkan penjelasannya sikit, insya Allah manfaat. Jadi memelihara jenggot ini WAAAAAAJIB karena:
1. Perintah Allah.
Firman Allah
tentang ucapan syaitan ;
وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ
“… dan
akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Alah), lalu benar-benar mereka merubahnya.” (An-Nisa’ : 119)
Firman Allah
:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“…Dan apa
yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah …” (Al-Hasyr : 7)
2. Dan memelihara jenggot ini adalah PERINTAH ALLAH dan NABI yang mulia. Sebagaimana sabdanya:
“Akan tetapi Tuhanku memerintahkan kepadaku agar memelihara jenggotku dan mencukur kumisku.” (hadits hasan riwayat Ibnu Jarir).
“Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot, berbedalah dengan orang-orang majusi.” (riwayat Muslim)
Juga Nabi bersabda:
“Sepuluh perkara termasuk fitrah, yaitu : mencukur kumis, memelihara jenggot, mamakai siwak, mamasukkan air ke dalam hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, …” (riwayat Muslim)
Karena memelihara jenggot adalah termasuk fitrah bagi laki-laki, maka tidak boleh mencukurnya sesuai dengan surat An Nisa':119 diatas. Karena dengan mencukur jenggot dalam Islam berarti kita telah merubah ciptaan Allah yang Maha Indah . Allahlah yang tahu mana yang indah dan mana yang tidak.
Dan juga JENGGOT adalah FITRAHNYA lelaki agar TIDAK SAMA dengan perempuan. Lelaki berjenggot sedangkan perempuan TIDAK. Allah dan RasulNya melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai lelaki (Hadits Riwayat Al-Bukhari). Mencukur jenggot adalah tindakan menyerupai wanita, terancam LAKNAT Allah. Jika ancamannya TERANCAM LAKNAT ALLAH dan RASULNYA, maka apakah ini pertanda mencukur jenggot itu di perbolehkan? Tentu tidak, ini jelas keharamannya. Atau hukumnya dapat berubah sesuai perkembangan zaman dan situasi? Renungkanlah ikhwatul Islam. Apakah Islam ini hanya untuk zaman tertentu saja? Bukankah ISlam ini Rahmatan lil Alamin dari zaman nabi Adam di ciptakan sampai hari kiamat nanti. Islam ini tidak akan pernah usang dan lapuk di makan zaman. Zaman inilah yang harus kita cocokkan kepada Islam, BUKAN Islam yang harus dicocokkan kepada ZAMAN. Renungkan!
|
|
|
|
|
|
|
|
skang tengah cuba simpan janggut selama setahun, nak tengok sampai mana boleh panjang, biasanya dulu kalo dah gatal-gatal kat dagu tu kena potong sket.
yahudi nih cukur misai simpan janggut, orang islam kena gunting misai dan simpan janggut, ada hadith berkenaan tu tapi tak dapat dipastikan kategori hadis tersebut. tapi aku pun sama gak, kalo malas nak trim misai, cukur je, sebab misai pun jarang-jarang... ehehe.... |
|
|
|
|
|
|
|
3. Lalu bagaimana dengan Imam, Buya atau ustadz yang tidak berjenggot?
Kita tanyakan, apakah jika ternyata nanti mereka masuk neraka karena dosa-dosanya, lalu apakah kita dengan senang hati mau IKUT?
Bukankah kita diciptakan dengan hisab sendiri-sendiri dimana Teman melupakan temannya yang lain, dimana bapak dan ibu melupakan anak-anaknya, dimana anak melupakan ibu bapaknya??? Sendiri-sendiri. Maka bertanggung jawablah atas agamamu sendiri-sendiri pula. Kita di perintah untuk:
“…Dan apa
yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah …” (Al-Hasyr : 7)
Pada ayat lain disebutkan: "Taatlah kepada ALlah dan taat kepada Rasul dan ulil amri...".
Disini tidak disebutkan kita harus taat kepada ustadz, kiyai, ulama dengan buta. Mereka laki-laki kitapun laki-laki, mereka manusia kitapun manusia dan manusia itu dhoif, lemah dan tempatnya kesalahan. Maka apa-apa yang dikatakan mereka yang benar (sesuai dengan Quran dan sunnah yang benar) maka terimalah, dan apa-apa yang dikatakan mereka yang bertentangan dengan keduanya maka TINGGALKANLAH...siapapun mereka itu apakah ustadz, kiyai, buya, orang kaya, gembel, fakir miskin, etc. |
|
|
|
|
|
|
|
4. Jika dikatakan memelihara jenggot itu berarti berbeda dengan orang kafir, lalu bagaimana dengan Yahudi yang juga memelihara jenggot?
Kita katakan, pertama: Tidak banyak yang memelihara jenggot di antara mereka. Mayoritas mereka adalah tidak memeliharanya. Jadi ini tidak bisa di katakan kebiasaan orang kafir untuk memelihara jenggot.
Kedua, jika memang orang kafir melakukan sesuatu yang sesuai dengan ajaran Islam, itu tidak ada masalah. Dan tidak bertentangan dengan hadits "Barangsiapa menyerupai orang kafir maka termasuk golongan mereka". Karena disini orang kafir itulah yang menyerupai kita dan bukan kita yang menyerupai mereka. Lalu jika dikatakan banyak orang yahudi memelihara jenggot, maka apakah berarti muslim harus mencukur jenggot mereka (yang nyata-nyata di perintah untuk dipelihara) untuk menyelisihi Yahudi ?!?!? Jika benar demikian, ana tanya ! Jika orang-orang Yahudi masuk Islam....LALU APAKAH KITA HARUS MENJADI KAFIR UNTUK MENYELISIHI PERBUATAN YAHUDI TERSEBUT? Fahamilah.
Memelihara jenggot di wajibkan oleh Allah dan RasulNya. Ini identity seorang lelaki muslim, ini bukti kejantanan mereka, ini fitrah mereka, kewajiban orang-orang yang merasa mencintai sunnah NabiNya. Jika dikatakan kepada seorang muslim "Apakah kamu mencintai NAbi?", maka pasti orang itu tidak berani menjawab "TIDAK". Pasti dia akan menjawab "IYA, saya mencintai Nabi". Oleh karena itu jika Nabi berkata "eliharalah jenggot...", apakah kita akan mengingkari perkataan orang yang kita cintai dunia dan akherat? |
|
|
|
|
|
|
|
5. Lalu bolehkan kita mengepang jenggot kita, atau di buat seperti viking?
Sunnah Nabi tidak membolehkan hal demikian. Karena Nabi seperti tercantum pada kitab-kitab hadits adalah seorang laki-laki tampan dengan jenggot yang lebar dan besar. Di biarkan begitu saja dan dirawat dengan benar. Di sisir, dan jika beruban maka di semir dengan hyenna dengan warna coklat tua atau dengan warna merah tua.
Jika ada yang berbuat seperti viking, ana takut firman Allah :
“Dan jika kamu tanyakan kepada orang-orang munafik (tentang apa yang mereka lakukan) tentulah mereka akan menjawab: ''sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain main saja'', katakanlah: ''apakah dengan Allah, ayat ayat Nya dan RasulNya kalian selalu berolok-olok?'', tidak usah kamu minta maaf, kerana kamu telah kafir sesudah beriman…” (QS. At taubah, 65 - 66).
Dan tafsir dari ayat ini dapat dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a., Muhammad bin Kaab, Zaid bin Aslam, dan Qatadah, suatu hadis dengan rangkuman sebagai berikut: "Bahawasanya ketika dalam peperangan tabuk, ada seseorang yang berkata: "Belum pernah kami melihat seperti para ahli membaca Al-Qur''an (qurra'') ini, orang yang lebih buncit perutnya, dan lebih dusta mulutnya, dan lebih pengecut dalam peperangan", maksudnya adalah Rasulullah s.a.w. dan para sahabat yang ahli membaca Al-Qur''an. Maka berkatalah Auf bin Malik kepadanya: "kau pendusta, kau munafik, aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah s.a.w.", lalu berangkatlah Auf bin Malik kepada Rasulullah untuk memberitahukan hal ini kepada beliau, akan tetapi sebelum ia sampai , telah turun wahyu kepada beliau.
Dan ketika orang itu datang kepada Rasulullah s.a.w., beliau sudah beranjak dari tempatnya dan menaiki untanya, maka berkatalah ia kepada Rasulullah: "ya Rasulullah, sebenarnya kami hanya bersenda gurau dan mengobrol sebagaimana obrolan orang yang mengadakan perjalanan untuk menghilangkan penatnya perjalanan", kata Ibnu Umar: "sepertinya aku melihat orang tadi berpegangan sabuk pelana unta Rasulullah, sedang kedua kakinya tersandung-sandung batu, sambil berkata: "kami hanyalah bersenda gurau dan bermain main saja", kemudian Rasulullah bersabda kepadanya:
"Apakah dengan Allah, ayat-ayat Nya, dan RasulNya kamu selalu berolok olok ".
Rasulullah s.a.w. mengatakan seperti itu tanpa menengok, dan tidak bersabda kepadanya lebih dari pada itu.
Dan senda gurau disini bukanlah hanya hal yang seperti di atas saja, tapi juga dalam mengolok-olok sunnah Nabi dengan perkataan ataupun perbuatan, dan jenggot adalah di antaranya. Takutlah kita kepada Allah. |
|
|
|
|
|
|
|
6. Jika kita bertanya tentang hikmah. Maka yakinlah di atas semua perintah Allah dan RasulNya, dan juga atas semua sunnah NabiNya banyak mengandung hikmah yang besar. Dan menumbuhkan jenggot ini, juga mempunyai manfaat yang besar bagi kesehatan. Ana pernah membaca di koran/newspaper bahwa orang yang memelihara jenggot lebih terjaga dari stroke jantung. Karena pada titik-titik dagu ada titik-titik kesehatan untuk jantung.
Dan juga secara medis, terbukti bahwa jenggot merupakan pelindung amandel dari stroke matahari, sedang mencukurnya bisa membahayakan kulit. Allahu a'lam.
Tapi walaupun belum terbukti satu sunnah itu ada hikmahnya, maka kita di perintah untuk mengikuti Allah dan RasulNya baik itu sudah terungkap ataupun belum terungkap apa hikmah di balik satu perintah ataupun larangannya dari Allah dan RasulNya. Allahu a'lam |
|
|
|
|
|
|
|
7. Bagaimana dengan laki-laki yang tetap tidak mau memelihara jenggot setelah jelas padanya dalil-dalilnya.
Ingatlah ayat ini:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. ( An Nisaa’ : 115 )
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. ( An Nuur : 63) |
|
|
|
|
|
|
|
Mengikut pendapat Prof TM Hasbi As Sidiq - hadis mengenai janggut ilatnya telah habis sebab orang nasrani dengan yahudi la ni dah simpan janggut... (ini pendapat peribadi professor tu..)
Orang Islam sendiri mengikut telunjuk amerika menghina Taliban Afghanistan sebab terlalu strict tentang janggut..
Lagi satu orang barat sendiri pun lebih maklum tentang hukum Islam bila depa tengok sekumpulan mujahidin pakai seluar singkat 6 inci ke atas dari buku lali... dari situ depa dapat tahu ini bukan taliban ini ornag al qaeda...
tolong bawakan hadis sahih orang lelaki tak boleh pakai seluar bawah dari buku lali... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by kupia at 28-4-2009 12:40
Mengikut pendapat Prof TM Hasbi As Sidiq - hadis mengenai janggut ilatnya telah habis sebab orang nasrani dengan yahudi la ni dah simpan janggut... (ini pendapat peribadi professor tu..)
Orang ...
tolong bawakan hadis sahih orang lelaki tak boleh pakai seluar bawah dari buku lali...
Ape maksudna bahasa malay niii? Ape tuu seluar? Ape tuu buku lali?
|
|
|
|
|
|
|
|
bro..
continuation from FD ker? wa jenguk kat sana... |
|
|
|
|
|
|
|
jadi yg sunnah tu mcmana sebenarnya? yang digalakkan?
mcm ni?
atau mcm ni?
p.s: MAWLAY, sori wa pinjam avvy lu jap |
|
|
|
|
|
|
|
Balas #34 kinki\ catat
yeah..
sbb kat FD dorang sume galak cakap sunnah, sbb tiru Rasulullah s.a.w, sedangkan aku dah cakap bahawa Rasulullah s.a.w. sendiri bersabda supaya pelihara janggut...
frankly speaking, aku macam agak bengang ah.. tuh yang aku bawak ke sini, nak tanye pendapat mereka yang lagi pakar..
terima kasih kawan2.. banyak sungguh penjelasan yang best.. teruskanlah perbincangan... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #27 ikhwanindo's post
Memelihara jenggot di wajibkan oleh Allah dan RasulNya.
kalo wajib, tinggalnya haram, mas... nasnya mana dong...
Ini identity seorang lelaki muslim, ini bukti kejantanan mereka, ini fitrah mereka, kewajiban orang-orang yang merasa mencintai sunnah NabiNya. Jika dikatakan kepada seorang muslim "Apakah kamu mencintai NAbi?", maka pasti orang itu tidak berani menjawab "TIDAK". Pasti dia akan menjawab "IYA, saya mencintai Nabi". Oleh karena itu jika Nabi berkata "eliharalah jenggot...", apakah kita akan mengingkari perkataan orang yang kita cintai dunia dan akherat?
Islam bukan menyiksa, mas... kalo seseorang itu tidak berkemampuan melakukannya. Nabi saw suka makan kurma, kalo ada umatnya xleh nak telan kurma, gimana seh... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #37 kupia's post
buku lali tu bukan ker mata kaki? |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by mnm77 at 27-4-2009 10:42
Tidak syak lagi ia satu kewajipan kepada lelaki. Ia juga Sunnah semua Nabi.
Bercakap pasal hukum, ada Sunnah yang Wajib, ada Sunnah yang Sunat. Agama itu nasihat, maka teruskan beri nasiha ...
benar..
s/ment yang sungguh menyejukkan.. |
|
|
|
|
|
|
| |
|