|
Kesultanan Deli dekat Medan... Kesultanan depa ni popular dengan Istana Maimoon..tapi cek pernah ...
nobito Post at 3-6-2010 22:15
Raja atau Sultan di Indonesia (termasuk Raja-Raja yang masih ada di Jawa) statusnya tidak sama seperti di Mesia ... Mereka harus bekerja keras seperti rakyat biasa jika mau hidup layak ... tidak ada subsidi atau bantuan sama sekali dari pemerintah untuk mereka ...
Tahukan anda bahwa Sultan Deli sebelumnya yang maut dalam kecelakaan plane di Aceh adalah seorang perwira tentera darat Indonesia (TNI-AD) berpangkat Letnan Kolonel .. |
|
|
|
|
|
|
|
Tahukan anda bahwa Sultan Deli sebelumnya yang maut dalam kecelakaanplane di Aceh adalah seorang perwira tentera darat Indonesia (TNI-AD)berpangkat Letnan Kolonel ..
jf_pratama Post at 4-6-2010 00:40
Tambahan...beliau bekerja dibawah telapak sepatu General keturunan Jawa untuk kelangsungan hidup dan terpaksa membunuh warga Aceh yang menuntut kemerdekaan... |
|
|
|
|
|
|
|
Raja atau Sultan di Indonesia (termasuk Raja-Raja yang masih ada diJawa) statusnya tidak sama seperti di Mesia ... Mereka harus bekerjakeras seperti rakyat biasa jika mau hidup layak ... tidak ada subsidiatau bantuan sama sekali dari pemerintah untuk mereka ...
jf_pratama Post at 4-6-2010 00:40
Silahkan menjawab pertanyaan sebelum ini untuk statement diatas... |
|
|
|
|
|
|
|
indon dah senyap seperti di thread yg lain. bukak pulak thread baru barua tu nanti. |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 25# winamp05
atuk saya pernah sembunyikan seorang pewaris kesultanan ni..sebab nak elak dari di bunuh... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply winamp05
atuk saya pernah sembunyikan seorang pewaris kesultanan ni..sebab nak elak ...
monashis Post at 12-6-2010 21:52
Makanya atuk ko tahu la siapa pembunuh2 Sultan ni...
Siapa mereka tu? |
|
|
|
|
|
|
|
Actually thread ni sangat2 bagus...
Aku ada baca sebuah buku Anti-Jawa yg bertajuk Berpetualang ke Aceh karangan Radzi Sapiee...dalam buku ni penulis ada menyebut Sejarah awal keSultanan Deli tercatat di dalam Hikayat Deli... |
|
|
|
|
|
|
|
Actually thread ni sangat2 bagus...
Aku ada baca sebuah buku Anti-Jawa yg bertajuk Berpetualang ke Aceh karangan Radzi Sapiee...dalam buku ni penulis ada menyebut Sejarah awal keSultanan Deli tercatat di dalam Hikayat Deli... |
|
|
|
|
|
|
|
salam,
minta tulun rakan2 di sini sapa2 tau tentang kesultanan deli..tq
monashis Post at 29-5-2010 20:20
monashis memang ada darah Deli atau Aceh ke? |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by nobito at 29-6-2010 21:23
Tulisan bawah ni merupakan tulisan Radzi Sapiee...
Hikayat Deli menceritakan, seorang putera raja dari Benua Hindi bernama Muhammad Dalik telah merantau ke Nusantara tetapi kapalnya karam lalu terdampar di Kuala Pasai. Ketika itu ada kenduri besar kerana Raja Pasai baru sahaja mangkat. Sewaktu diberi makan nasi atas daun pisang, Muhammad Dalik tidak mahu makan. Orang pun mengerti baginda bukan rakyat biasa.
Hendak dijadikan cerita, baginda merantau ke Aceh dengan memakai nama samaran Lebai Hitam. Kebetulan pula Sultan Aceh sedang menghadapi masalah mengalahkan tujuh orang pengacau dari negeri Rum. Muhammad Dalik berjaya membunuh mereka satu persatu lalu dikurniakan gelaran Laksamana Kuda Bintan serta diangkat menjadi Laksaman Aceh mengetuai angkatan perang. Tidak lama kemudian baginda berjaya menundukkan seekor gajah besar yang ganas lalu dinaikkan pangkat menjadi Gocah Pahlawan untuk mengepalai orang-orang besar Aceh dan raja-raja taklukannya. |
|
|
|
|
|
|
|
Ketika zaman Sultan Iskandar Muda (memerintah 1607-1636 Masihi), Muhammad Dalik telah ditugaskan untuk menakluki negeri-negeri Melayu di Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu. Dalam satu misi, Gocah Pahlawan berhasil membawa balik dua orang puteri Pahang bernama Puteri Kamariah (dalam sejarah Aceh dikenali sebagai Puteri Kamaliah atau Putrou Phang, Puteri Pahang) dan Puteri Khairul Bariah. Sultan Aceh pun mengahwinkan Puteri Khairul Bariah dengan Gocah Pahlawan dan baginda sendiri berkahwin dengan Puteri Kamariah. Setelah selesai menakluki negeri-negeri di Nusantara, gelarannya ditambah lagi menjadi Seri Paduka Gocah Pahlawan Laksamana Kuda Bintan.
Ditakdirkan Allah, isterinya difitnah mempunyai hubungan sulit dengan Sultan. Pahlawan pun meningggalkan Aceh lalu membuka negeri di Sungai Lalang Percut. Tetapi baginda terus berkhidmat di bawah Sultan Aceh sebagai wakil ke atas bekas kerajaan Haru di samping menghancurkan sisa-sisa perlawanan Haru yang dibantu Portugis serta mengembangkan Islam ke pendalaman dan mengatur pemerintahan. |
|
|
|
|
|
|
|
Sambungan dari buku anti-Jawa tersebut...
Kitab Sulalatus Salatin atau Sejarah Melayu karangan Bendahara Johor, Tun Sri Lanang ada menyebut Haru meliputi wilayah Sumatera Utara sekarang pernah menjadi kerajaan besar yang setaraf dengan Pasai dan Melaka awal abad ke 15 Masihi, kerajaan-kerajaan terbesar Melayu ketika itu. Tetapi pada zaman Sultan Iskandar Muda juga beberapa Sultan Aceh sebelumnya, Haru telah hilang kedudukan sebagai kuasa besar yang disegani di rantau ini malah telah turun taraf menjadi jajahan takluk rebutan Aceh dan Johor. |
|
|
|
|
|
|
|
Sejarah
Menurut Hikayat Deli, seorang pemuka Aceh bernama Muhammad Dalik berhasil menjadi laksama ...
warung_kelapa Post at 29-5-2010 23:59
fakta yg menarik.. selama ni x penah ambik tahu pun... bagusss |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 8# nobito
ye la tuu.....macam tumasek tu "terpaksa" lah dilepas raja sebab nak dapat gaji tiap bulan......
Tak heran lah sejarah ni siapa yang tulis? takkan dia pojokkan raja sendiri.
Raja cam apa yang bersubahat dengan penjajah?.....cuih, mati lagi bagus....konon demi rakyat, nak terus jadi raja la tuuu.... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply nobito
ye la tuu.....macam tumasek tu "terpaksa" lah dilepas raja sebab nak dapat gaji ti ...
@hli Post at 1-7-2010 23:49
Tu raja x da daulat...raja gila duit... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by nobito at 8-7-2010 20:08
Revolusi Sosial 1946 dan berakhirnya Kesultanan Asahan
Di dalam kemelut ini, keganasan dialihkan pula kepada golongan tradisional (Tengku dan Raja) yang selama ini dianggap oleh golongan petani sebagai pro Belanda dan pro kolonial. Kebencian rakyat semakin meluap karena kebanyakan raja-raja itu tidak memberikan sokongan kepada pergerakan pro Republik (kecuali Sultan Siak), ditambah lagi tersebar pula kabar bahwa raja-raja itu telah menghubungi Belanda dengan harapan dapat memulihkan kembali kedudukan mereka.
Pergerakan anti kaum bangsawan kian merebak dan pemimpin republik tidak berkuasa menahannya. Dalam pada itu, beberapa pemimpin politik yang opportunis, dua diantaranya adalah Karim Marah Sutan dan Luat Siregar dari Partai Komunis Indonesia, menggunakan pergerakan anti kaum bangsawan ini sebagai landasan untuk memperkuat landasan kekuatan politik mereka. Untuk mencapai tujuan ini, mereka membangkitkan sentimen rakyat sampai akhirnya tercetuslah Revolusi Sosial di mana Raja-raja dan keluarganya dibunuh beramai-ramai dengan kejam dan hartanya dirampas. Selain dari para bangsawan, para perusuh juga membunuh kalangan profesional yang berpendidikan barat, terutama mereka yang hidup mengkuti gaya hidup barat. Oleh karena itu, beberapa orang pro nasionalis dan keluarganya juga turut dibunuh.
Keluarga Kesultanan Deli dan Serdang terselamatkan berkat penjagaan tentara Sekutu yang sedang bertugas di Medan untuk menerima penyerahan dari Jepang. Sementara di Serdang, beberapa orang keluarga raja sedari awal telah mendukung rakyat menentang Belanda. Namun di Langkat, Istana Sultan dan rumah-rumah kerabat diserang dan rajanya dibunuh bersama keluarganya termasuklah penyair besar Indonesia, Tengku Amir Hamzah yang dipancung di Kuala Begumit.
Keganasan yang paling dahsyat terjadi pada bulan Maret 1946 di Asahan dan di kerajaan-kerajaan Melayu di Labuhan Batu seperti Kualuh, Panai dan Kota Pinang. Di Labuhan Batu, daerah yang paling jauh dengan Kota Medan sehingga tidak dapat dilindungi oleh pasukan sekutu. Istana raja dikepung dan raja-rajanya pun dibunuh seperti Yang Dipertuan Tengku Al Haji Muhammad Syah (Kualuh), Sultan Bidar Alam Syah IV (Bilah), Sultan Mahmud Aman Gagar Alam Syah (Panai) da Tengku Mustafa gelar Yang Dipertuan Besar Makmur Perkasa Alam Syah (Kota Pinang).
Di Asahan, sebagian besar keluarga Raja dibunuh, namun Sultan Saibun selamat dan menyerahkan diri kepada Pemerintah Republik Indonesia di Pematang Siantar. Beliau mangkat di Medan pada 6 April 1980. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by nobito at 8-7-2010 20:35
Sultan Siak yang menyokong pergerakan pro Republik dan membayar 13 juta gulden kepada pemerintah Republik...
[youtube]9mIXWi4nUlA[/youtube]
p/s Apa yang Siak dapat? Dapatkah Kesultanan Siak kelebihan seperti Jogja? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 17# genot
Minangkabau adalah suku paling terpelajar diantara semua suku di indo sesaat sebelum dan setelah indo merdeka, tokoh kemerdekaan banyak berasal dari minangkabau. tokoh komunis pun banyak berasal dari suku ini, termasuk DN Aidit pimpinan PKI no. 1 juga berasal dari minangkabau.
Sebelum Indo merdeka di daerah ini sudah ada yang namanya nasionalisme sebelum didaerah lain ada, sistem raja pun sudah tdk dominan lagi, yang dominan adalah kelompok islam yang ingin islam yang murni. karena didarah ini ajaran siah pertyama berkembang di sumatera. |
|
|
|
|
|
|
| |
|