Aku tak luak digelar apa saja.. terutama dari puak2 jumud dan terseleweng
( eh.. a ...
Nazrulism Post at 27-4-2010 14:20
Kadang-kadang aku sayang gak kat hang nih..sebab hang penyokong kuat Ibn Taimiyyah..
Alang2 membela, tentu hang ikut cakap dia no...
Imam Ibn Taymiyyah tentang Kasyf (Penyingkapan Hijab) atas Penampakan-penampakan Ghaib
Beliau berkata (volume 11, halaman 313): "Allah Ta'ala akan menyingkapkan bagi para wali-Nya keadaan-keadaan (maqam-maqam) yang belum pernah disingkapkan sebelumnya dan Ia akan memberikan dukungan-Nya pada mereka tanpa perhitungan. Jika seorang wali mulai berbicara tentang hal-hal ghaib, di masa lalu atau masa kini atau masa depan, maka pembicaraan tersebut bisa ditinjau dari sudut pandang Bab al-'ilm al-khariq, pengetahuan yang ajaib (tidak biasa). Apapun yang dilakukan seorang wali yang berasal dari dunia ghaib, bagi manusia atau bagi pendengarnya, tentang pengobatan atau pengajaran ilmu, maka itu bisa diterima dan kita mesti bersyukur pada Allah akan hal tersebut."
Imam Ibn Taymiyyah Menyebutkan Beberapa Syaikh Besar di Dunia Tasawwuf Dalam suatu volume buku berjudul 'Ilm as-Suluk ("Ilmu tentang Perjalanan Menuju Allah"), yang terdiri atas 775 halaman dari jilid 10 Majmu'a al-Fatawa, beliau berkata (halaman 516): "ara syaikh Tasawuf besar sudah banyak dikenal dan diterima, seperti: Bayazid al-Bisthami, Syaikh 'Abdul Qadir Al-Jailani, Junaid ibn Muhammad, Hasan al-Basri, al Fudayl ibn al-Ayyad, Ibrahim bin al-Adham, Abi Sulayman ad-Daarani, Ma'ruf al-Karkhi, Siri as-Saqati, Shaikh Hammad, Shaikh Abul Bayan. "ara Sufi besar tersebut adalah pemimpin-pemimpin kemanusiaan, dan mereka menyeru pada apa yang benar dan melarang apa yang salah."
Silsilah Qadiri dari Ibn Taymiyyah sebagai seorang Syaikh Sufi
Kini, kita berada dalam suatu posisi yang lebih jauh dari sekedar mengatakan bahwa Ibn Taimiyyah sekedar memuji Tasawuf. Kita dapat mengatakan dengan pasti bahwa beliau pun adalah seorang aspiran dari Jalan Sufi yang menjadi anggota dari lebih dari satu tariqat, utamanya adalah pada Tariqat Qadiri, dari Syaikh 'Abdul Qadir al-Jailani. Dalam suatu naskah unik dari Hanbali Yusuf ibn 'Abd al-Hadi (wafat 909H/ 1503 M), yang berjudul Bad' al-'ulqa bi labs al-khirqa, yang ditemukan di Perpustakaan Universitas Princeton, Ibn Taymiyyah dituliskan dalam suatu silsilah spiritual Tasawuf bersama ulama-ulama (mazhab) Hambali terkenal lainnya. Mata rantai dalam silsilah ini, dalam urutan menurun dari 'Abdul Qadir Jailani adalah sebagai berikut:
Syaikh 'Abdul Qadir Jilani (wafat 561 H/1165 M) Abu 'Umar bin Qudama (wafat 607 H/1210 M) Muwaffaq ad-Din bin Qudama (wafat 620 H/1223 M) Ibn 'Ali bin Qudama (d. 682 H./1283 CE) Ibn Taymiyya (d. 728 H./1328 CE) Ibn Qayyim al-Jawziyya (d. 751 H./1350 CE) Ibn Rajab (d. 795 H./1393 CE)
Lebih jauh lagi, telah pula ditemukan sebuah naskah unik, juga di Perpusatkaan Princeton, karya dari Ibn Taymiyah sendiri, dalam sebuah kitab berjudul "Targhib al-Mutahabbin fi labs Khirqat al-Mutammayyazan oleh Jamal ad-Din al-Talyani. Di sini terdapat kata-kata Ibn Taymiyah sendiri, sebagaimana dikutip dari sebuah karya tulisnya, al-Mas'ala at-Tabraziyya: "Aku memakai jubah Sufi yang barakah dari Syaikh 'Abdul Qadir al-Jailani, di mana antara beliau dan aku ada dua orang Syaikh Sufi." Dalam suatu naskah lain, beliau berkata pula, "Aku telah memakai jubah Sufi dari beberapa Syaikh Sufi, yang termasuk dalam beberapa tariqat, di antara mereka adalah 'Abdul Qadir al-Jailani, yang tariqatnya adalah yang terbesar di antara tariqat-tariqat terkenal (mu'tabarah), semoga Allah merahmatinya." Setelah Ibn Taymiyah, silsilahnya berlanjut pada muridnya, Ibn Qayyim al-Jawziyya, dan muridnya Ibn Rajab.
I Love Ibn Taimiyyah...
|