CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: bobby2008

[Tempatan] AirAsia Indonesia (QZ8501): Bangkai Pesawat Telah Dikesan #2428

[Copy link]
Post time 29-12-2014 02:48 AM | Show all posts

kalau dari gambar ni ada kapal terbang satu lalu at the same time and another one heading ke direction yang last dapat contact
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-12-2014 02:50 AM From the mobile phone | Show all posts
Vokuro replied at 29-12-2014 02:28 AM
bad turbulence flight to/from langkawi rasanya sis @idril pernah experience.

so far kakak tak p ...

Turbulence belah2 kita ne kurang power sis ...waima ke OZ pun ...kalau belah2 atlantik sana memang mengucap la sis
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 04:54 AM | Show all posts
MelahJanda replied at 29-12-2014 02:12 AM
mh 370 + mh 17 + qz8501 = 8888

The very best of Sensitivity and Humility ........
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:02 AM | Show all posts
MelahJanda replied at 29-12-2014 02:12 AM
mh 370 + mh 17 + qz8501 = 8888

hahahahaha ni konspirasi aper lak ni kaka melah oi






Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:06 AM | Show all posts


lost contact di position RAFIS. Airport terdekat WIOO, Pontianak.
I flew on the same route dari Australia 4 days ago, memang teruk cuaca sepanjang route ini, almost all flights yg lalu deviated from the original route.Penuh dengan awan yang berkepul kepul.

This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:06 AM | Show all posts
Edited by FanTasyCreaTioN at 29-12-2014 05:53 AM

Berikut adalah nama-nama penumpang, termasuk satu orang balita dalam pesawat :
1. Abraham, Viona Florensa
2. Alain Oktavianus, Siauw
3. Andriani, Ratri Sri
4. Andrijany, Vincencia Sri
5. Ang, Sharon Michelle
6. Ang, Steven Michael
7. Angelina, Ong
8. Anggara, Lindawati
9. Anggraini, Monica
10. Anggreni, Linda
11. Ann Santiago, Jasmine Rose
12. Ardhi, Jayden Cruz
13. Ardhi, Reggy
14. Astutik, Yuni
15. Aurelia, Thirza
16. Biantoro, Djarot
17. Biantoro, Kevin
18. Chandra, Gani
19. Choi, Chi Man
20. Choi, Zoe Man Suen
21. Claudia Ardhi, Marianne
22. Clemency Ardhi, Michelle
23. Darmaji, The
24. Diani, Inda
25. Djomi, Kaylee C
26. Djomi, Martinus
27. Emmanuel, Angeline Esther
28. Ernawati, Ernawati
29. Evientri Wahab, Musaba
30. Febriantus, Edward
31. Fei, Joe Jeng
32. Fernando, Adrian
33. Gani, Susilo
34. Giovanni, Justin
35. Giovanni, Nico
36. Go, Feilensia Sularmo
37. Gunawan, David
38. Gunawan, Jie Charly
39. Gunawan, Jie Stephanie
40. Gunawan, Jie Steven
41. Gunawan, Jie Stevie
42. Gunawan, Kayla Audrey
43. Gunawan, Kenneth Matthew
44. Gunawan Syawal, Hendra
45. Halim, Hindarto
46. Hamid, Hayati Lutfiah
47. Handayan, Finna
48. Handoyo, Rony
49. Haripin, Sukiatna
50. Harja Subagio, Prawira
51. Hartono, David
52. Harwon Lioe, Caroline
53. Ho, Juliana
54. Hutama, Christanto Leoma
55. Indri, Jo
56. Jauw, Monita Wahyuni
57. Jessica, Jessica
58. Jong, Ang Mie
59. Josal, Shiane
60. Kho Kosuma Chandra
61. Kho, Vera Chandra
62. Krisputra, Sesha Aldi
63. Krisputri, Felicia Sabrina
64. Kristiyono, Kristiyono
65. Kusuma, Nelson
66. Kusumo, Wirantono
67. Lee, Kyung Hwa
68. Liangsih, Indahju
69. Liem, Fransisca Lanny Winat
70. Ligo, Ekawati
71. Lim, Yan Koen
72. Liman, Susandhini
73. Limantara, Juanita
74. Linaksita, Grayson Herbert
75. Linaksita, Kathleen Fulvia
76. Linaksita, Tony
77. Linggarwati, Sri
78. Megawati, Megawati
79. Merry, Merry
80. Muttaqin, Abdullah
81. Noventus, Andrian
82. Nurwatie, Donna Indah
83. Octavani, Lanny
84. Oei, Jimmy Sentosa Winata
85. Oktavianus, Denny
86. Ong, Sherlly
87. Pai, Soemamik Saeran
88. Park, Seong-beom
Infant: Park, Yuna
89. Permata, Gusti Atu Putriyan
90. Poo, Andri Wijaya
91. Pornomo, Christien Aulia
92. Pornomo, Ferny Yufina
93. Puspitasari, Ruth Natalia M
94. Putri, Gusti Ayu Made Keish
95. Ranuwidjojo, Mulyahadikusum
96. Ratna Sari, Ria
97. Romlah, Siti
98. Santoso, Fandi
99. Santoso, Karina
100. Santoso, Nikolas Theo
101. Sari, Lia
102. Sebastian, Yonatan
103. Sentoso, Samuel Joyo
104. Sholeh, Marwin
105. Sia, Soetikno
106. Sidartha, Gusti Made Bobi
107. Sii, Chung Huei
108. Soesilo, Elbert
109. Soetanto, Aris
110. Soetanto, Lina
111. Soetjipto, Cindy Clarissa
112. Soetjipto, Kevin Alexander
113. Soetjipto, Rudy
114. Soewono, Yenni
115. Su, Bundi
116. Sukianto, Kartika Dewi
117. Sulastri, Sulastri
118. Suryaatmadja, Hanny
119. Suseno, Djoko
120. Suseno, Naura Kanita Rosada
121. Susiyah, Susiyah
122. Tanus, Herumanto
123. Thejakusuma, The Meiji
124. Theodoros, Hendra
125. Theodoros, Raynaldi
126. Theodoros, Winoya
127. Usin, Suriani
128. Utomo, Soesilo
129. Wahyuni, Eny
130. Wen, Oktaria
131. Wicaksana, Bhima Aly
132. Widjaja, Andreas
133. Widjaja, Djoko Satryo Tanoe
134. Widjaja, Eko
135. Widodo, Florentina Maria
136. Widodo, Nanang Priyo
137. Widyawati, Anna
138. Wijaya, Alfred
139. Wijaya, Bob Hartanto
140. Wijaya, Marilyn
141. Wijaya, William
142. Wijaya Kwee




Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 29-12-2014 05:09 AM | Show all posts
kelana36 replied at 29-12-2014 05:06 AM
lost contact di position RAFIS. Airport terdekat WIOO, Pontianak.
I flew on the same route dari ...

Berpantang ajal sebelum mati........
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:19 AM | Show all posts
Berita belum sahih

Nelayan Mengaku Temukan Penumpang Selamat QZ8501 di Pulau Serutu
Minggu, 28 Desember 2014 21:09 WIB



Laporan Wartawan Pos Belitung, Al Adhi Setyanto

TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Pencarian pesawat Air Asia di perairan Pulau Nangka, Beltim menggunakan kapal patroli Polairud Polres Beltim, Minggu (28/12/2014) siang, hingga petang nihil hasil.

Sebelumnya, tim pencari di kapal patroli yang dipimpin Kasat Polairud Polres Beltim, AKP Yanto juga mendapatkan informasi adanya satu penumpang yang selamat.

Sesaat setelah meninggalkan Pos TNI AL Manggar, tim pencarian mendapatkan kabar adanya nelayan asal Manggar yang menemukan korban penumpang pesawat Air Asia dalam keadaan selamat. Penumpang tersebut ditemukan di sekitar perairan Pulau Serutu yang masuk wilayah Kalimantan Barat.

Kabar tersebut disampaikan keluarga nelayan yang meneruskan ke tim pencarian. Kemudian tim pencari berkoordinasi dengan posko terpadu yang dipimpin Danlanud H AS Hanandjoeddin Tanjungpandan, Letkol Pnb Setiawan. Tim pencari diperintahkan untuk menyisir perairan Pulau Nangka.

"Kita tetap sisir perairan Pulau Nangka, karena informasi sebelumnya di sekitar perairan, itu," ujar Yanto kepada Pos Belitung (bangkapos.com), Minggu (28/12/2014) saat pencarian.

Tim pencarian ini tidak mendekat ke Pulau Serutu seperti informasi sebelumnya yang didapat. Pasalnya, terkendala kapasitas bahan bakar minyak (BBM) dan jauhnya jarak tempuh ke lokasi tersebut. Pencarian diakhiri sekitar pukul 19.00 WIB.

"Masih sekitar 7 jam lagi kesana. Bisa sampai sana tapi kita nggak bisa baliknya karena BBM habis," ucap Yanto.



Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-12-2014 05:20 AM | Show all posts
just for info, the Emergency Locator Transmitter, ELT bila activated akan transmit its location on 121.5 Mhz, the civilian distress frequency, 243.0 Ultra high frequency for military and 406.025 Mhz for the satellite. Activation secara automatic on impact atau pun boleh di aktifkan secara manual.

kalau dapat detect signal disgress dari ELT ni, senang la nak cari the actual position, just home to the transmitter.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:26 AM | Show all posts










Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:30 AM | Show all posts
Sebelum Hilang, AirAsia QZ8501 Menyimpang Rute Penerbangan
Minggu, 28 Desember 2014 20:10 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari kronologis Badan SAR Nasional (Basarnas), pesawat Airbus AirAsia QZ8501 meminta belok kiri dari rute penerbangan. Alasannya ingin menghindari awan Cumulunimbus.

"Meminta penyimpangan rute, diizinkan Air Traffic Control (ATC)," ujar Direktur Angkutan Udara Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo, di kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Minggu (28/12/2014).

Usai menyimpang dari rute, pesawat juga meminta ingin naik ketinggian dari 32 ribu menjadi 38 ribu kaki. Alasan utamanya, pilot menilai cuaca memburuk pada saat itu. "Direspon permintaan minta menyimpang dari rute penerbanganan abs minta ketinggian 38 ribu feet," ungkap Djoko.

Djoko memaparkan pesawat AirAsia Q78501 menghilang pada saat ingin menaikkan ketinggian dari 32 ribu meter ke 38 ribu meter. Pihak Air Traffic Control (ATC) melarang pesawat AirAsia naik 6000 ribu kaki dengan alasan ada pesawat lain di ketinggian tersebut.

"Minta naik ketinggian belum disetujui, pesawat hilang dari pantauan radar," papar Djoko menjelaskan kronologis.

Pesawat AirAsia yang terbang ke perairan Belitung Timur, Bangka Belitung dikabarkan menghilang. Pesawat AirAsia tipe Airbus 320 dengan nomor penerbangan QZ 8501, membawa 138 penumpang.

"Komposisi penumpang 138 dewasa terdiri dari 16 anak-anak, dan satu bayi," ujar laporan dari Air Traffic Control kepada Tribunnews.com, Minggu (28/12/2014).

Pihak ATC sudah menegaksan pesawat AirAsia tersebut hilang pukul 07.55 WIB."ATC sudah declare lost pukul 07.55 WIB," tegas laporan dari ATC.

@NIXAR


Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:34 AM | Show all posts
Alasan AirAsia QZ8501 Dilarang Naik ke Ketinggian 38 Ribu Kaki
Minggu, 28 Desember 2014 19:38 WIB

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pesawat AirAsia QZ 8501 sempat meminta izin untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya terbang di 32.000 kaki. Namun, permintaan itu ditolak oleh air traffic control (ATC).

"Pesawat terbang 32.000 kaki dan ke kiri, naik ke 38.000 kaki. Tetapi untuk naik 38.000 kaki, belum diizinkan karena di atasnya masih ada pesawat," ujar Direktur Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (28/12/2014).

Djoko menuturkan, awalnya, pesawat sempat meminta ke kiri untuk menghindari awan, dan akhirnya diperbolehkan. Namun, izin itu tak dikeluarkan untuk menaikkan ketinggian. "Dari lokasi, berdasarkan radar cuaca, kondisinya memang tidak bagus. Ada awan comulonimbus (Cb)," kata Djoko.

Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ 8501 yang lepas landas dari Surabaya menuju Singapura, Minggu pagi tadi hilang kontak pada pukul 07.55 WIB. Ketika itu, pesawat diduga berada di sekitar wilayah udara Tanjung Pandan, Bangka Belitung dan Pontianak.

Pesawat sempat menghubungi ATC Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin bergeser ke kiri dan naik ke ketinggian 38.000 kaki dari 32.000 kaki.

Permintaan untuk ke kiri disetujui, namun untuk menaikkan ketinggian ditolak. Pesawat kemudian dinyatakan hilang kontak. Sebanyak 155 penumpang dan tujuh awak kabin berada di dalam pesawat itu.


Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:42 AM | Show all posts
Badai dan Petir Buntuti Penerbangan Air Asia QZ8501



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat maskapai Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi tadi. Diduga, kontak terakhir pesawat saat melintasi antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan.

Kepala Sub Bidang Pengelolaan Citra Satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ana Oktavia mengatakan cuaca ekstrem berupa badai dan petir sedang terjadi di area sekitar pesawat Air Asia saat hilang kontak.

"Jadi saat itu, ada awan comulunimbus (yang pekat), sementara di Belitung sedang terjadi hujan ringan," kata Ana Oktavia dalam keterangannya kepada wartawan.

Ana menjelaskan, pihak BMKG sebelumnya telah memberikan peringatan bagi para maskapai yang hendak menuju Singapura untuk berhat-hati.

"Karena dengan adanya awan comulunimbus, itu berbahaya bagi penerbangan. Bisa terjadi turbulensi yang membahayakan pesawat tersebut," imbuhnya.

Hal senada juga dilaporkan WeatherBug, Badan Pemantau Cuaca Swasta yang bermarkas di Germantown, Maryland. Pihaknya menemukan bahwa di sekitar lokasi AirAsia QZ8501 terbang, tengah terjadi badai dan petir.

"Dalam data kami, tengah terjadi sambaran petir di jalur penerbangan Air Asia QZ8501." kicau @WeatherBug dalam akun twitternya, Minggu pagi. "Citra satelit kami menunjukkan ada badai di sana," sambungnya


Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:50 AM | Show all posts
Bantah Karena Human Error, Airasia Serahkan Semuanya ke Basarnas
Minggu, 28 Desember 2014 22:34 WIB


Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia Sunu Widiatmoko didampingi CEO AirAsia Tony Fernandes memberikan keterangan pers di terminal II Bandara Internasional Juanda Surabaya, Minggu (28/12/2014) malam.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Indonesia AirAsia membantah human error pilot menjadi penyebab hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura Minggu (28/12/2014). Capt Iriyanto, dinilai sudah cukup berpengalaman, bahkan sudah mengoleksi 20.537 jam terbang.

Meski begitu, Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia, Sunu Widiatmoko, belum memastikan apa penyebab hilangnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang tersebut.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Basarnas dan pihak terkait, soal penyebab dan teknis pencariannya," ujar Sunu didampingi CEO AirAsia, Tony Fernandes, saat jumpa pers di Terminal II Bandara Internasional Juanda Surabaya, Minggu (28/12/2014) malam.

Sunu juga membantah, hilangnya pesawat juga disebabkan faktor teknis pesawat. Kata dia, sebelum berangkat, kondisi pesawat buatan tahun 2008 itu dipastikan laik jalan. "Kondisi pesawat laik jalan, itu sebabnya mengantongi izin dari regulator penerbangan," tambahnya.

Pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang hilang sejak tadi pagi berisi 155 penumpang, 137 penumpang dewasa, 17 anak, dan seorang bayi. Dari jumlah penumpang itu, 149 merupakan WNI, seorang warga Inggris, tiga warga Korea Selatan, seorang warga Malaysia, dan seorang lagi warga Singapura.

Pesawat juga mengangkut tujuh kru, enam WNI, dan satu lagi warga Prancis.

Pesawat yang terbang dari Surabaya tersebut mengalami hilang kontak. Pesawat harusnya sudah mendarat di Singapura sekitar pukul 08.30 waktu setempat.

*** teringat bila kejadian hampir sama menimpa kita .. berebut2 abis pilot disalahkan ...


Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:51 AM From the mobile phone | Show all posts
Harap2 masa mencari nahas ni  depa terjumpa mh370.....
Walau mustahil tp berharap sangat mh370 dijumpai
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 05:55 AM | Show all posts
noor2 replied at 29-12-2014 05:51 AM
Harap2 masa mencari nahas ni  depa terjumpa mh370.....
Walau mustahil tp berharap sangat mh370 diju ...

ha`ah..
amin..

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-12-2014 05:59 AM | Show all posts
Pesawat Asing Mulai Bantu Operasi Pencarian di Hari Kedua
Senin, 29 Desember 2014 01:53 WIB



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Operasi pencarian Pesawat Air Asia QZ-8501 di tmur pulau Belitung di hari pertama belum membuahkan hasil. Penyisiran yang dilakukan di wilayah seluas 120 x 240 mil laut itu, sama sekali tidak memberikan pentunjuk kemana pesawat rute Surabaya - Singapura itu berada.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), FHB.Soelistiyo, di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014), mengatakan di hari kedua operasi wilayah penyisiran akan diperluas ke arah Timur laut pulau Belitung, dengan wilayah seluas 150X 180 mil laut.

"Di hari kedua kita akan mulai operasi jam enam pagi, dan berakhir sampai matahari tenggelam. Di hari kedua kita juga akan menyisir kembali lokasi yang hari pertama sudah kita sisir," katanya.

Di hari pertama TNI Angkatan Udara (AU) menurunkan dua unit pesawat Hercules C 130 dari Lanud, Halim Perdanakusuma, dan Satu unit pesawat Boeing dari Lanud di Makassar. Selain itu TNI AU juga menurunkan satu unit helikopter Super Puma dari Lanud di Pontianak. Rencananya di hari kedua operasi, TNI AU menambahkan satu unit helikopter dari Lanud Atang Sanjaya untuk membantu pencarian.

Sedangkan TNI Angkatan Laut (AL) menurunkan lima unit kapal laut, dan salah satunya adalah kapal penyapu ranjau, yang mampu menditeksi keberadaan pesawat bila ternyata tenggelam ke dasar laut. Selain itu TNI AL juga menurunkan dua unit pesawat CN 235.

Basarnas sendiri kata dia menurunkan enam unit kapal laut, dan puluhan kapal kecil dari kantor SAR di Jakarta, Palembang, Pangkal Pinang, Batam dan Pontianak.

Di hari kedua bantuan dari negara asing juga direncanakan sudah hadir. Soelistiyo menyebutkan Malaysia mengirimkan satu unit pesawat Hercules, dan tiga unit kapal laut. Singapura juga mengirimkan satu unit pesawat Hercules dan tiga unit kapal laut.

"Di hari kedua operasi rencanannya bantuan itu akan datang, dan akan dikendalikan secara taktis dari posko di Pangkal Pinang," jelasnya.

Soal bahan bakar, kata dia Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla sudah menginstruksikan jajaran pertamina, agar memprioritaskan bahan bakar untuk kapal laut maupun pesawat yang dioperasikan untuk SAR. Pesawat dan kapal laut milik negara sahabat, kata dia bahan bakarnya juga akan ditanggung bila memungkinkan.


Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 06:08 AM | Show all posts
FanTasyCreaTioN replied at 29-12-2014 05:06 AM
Berikut adalah nama-nama penumpang, termasuk satu orang balita dalam pesawat :
1. Abraham, Viona Fl ...

Ada surname sama yang cam satu keluarga...So sad...that day i fly 25hb pon memang bad weather all the way...seat belt sign on jer sepanjang perjalanan...
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 06:53 AM | Show all posts
mrsLucky replied at 29-12-2014 06:08 AM
Ada surname sama yang cam satu keluarga...So sad...that day i fly 25hb pon memang bad weather all  ...

antara nya ni kan..

37. Gunawan, David
38. Gunawan, Jie Charly
39. Gunawan, Jie Stephanie
40. Gunawan, Jie Steven
41. Gunawan, Jie Stevie

42. Gunawan, Kayla Audrey
43. Gunawan, Kenneth Matthew
44. Gunawan Syawal, Hendra

alhamdulillah la kaka selamat sampai
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2014 06:58 AM | Show all posts
Pengamat: Media Jangan Tuna Etika 'Wawancara Paksa' Keluarga Korban
Senin, 29 Desember 2014 05:52 WIB

Tribunnews.com, Jakarta - Media diminta untuk tidak mewawancarai keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya-Singapura, Minggu (28/12/2014).

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata Algooth Putranto menilai peliputan hilangnya pesawat AirAsia dengan memaksa keluarga korban AirAsia untuk wawancara itu cermin media tuna etika dan empati.

“Memaksa keluarga korban dalam kondisi duka untuk menjawab pertanyaan itu menunjukkan sang reporter tidak memiliki empati juga tidak peduli etika atau bisa jadi ada tekanan besar dari ruang redaksi. Ini memalukan dan kemunduran,” ujarnya Minggu (28/12/2014).

Menurut Algooth, peliputan televisi yang peka etika dan berempati sudah mengalami kemajuan dalam peliputan kecelakaan Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di Gunung Salak dan Malaysia Airlines MH370. (baca juga: Jokowi: Kita Berdoa Untuk Keselamatan Penumpang dan Semua )

“Dalam dua peliputan tersebut, rekan-rekan jurnalis sangat menjunjung tinggi etika dan memberikan empati dalam melakukan peliputan. Kali ini, justru kemunduran karena reporter memaksa wawancara,” ujarnya.

Meski demikian, menurut Algooth hal ini tidak sepenuhnya kesalahan reporter di lapangan karena menjadi tugas media tempat reporter bekerja yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan reporter tersebut.

“Atau bisa jadi justru ruang redaksi media tempat reporter bekerja yang menuntut secara berlebihan berita eksklusif, sehingga mengakibatkan reporter terdorong melakukan peliputan dengan menafikan empati dan etika,” tuturnya.

Pada sisi lain diakui atau tidak Dewan Pers, asosiasi jurnalis dan dunia pendidikan sejauh ini kurang mengampanyekan etik jurnalisme peliputan konflik maupun bencana. “Paling-paling hanya KPI yang mengingatkan hal-hal seperti ini.”


Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

19-11-2024 05:39 PM GMT+8 , Processed in 0.609349 second(s), 31 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list