|
Lelaki Ini Kongsi Luahan Mengapa Dia Hilang Respek Pada Orang Tabligh
[Copy link]
|
|
CrowneGlory replied at 24-2-2017 04:08 PM
why in the first place u asked me ..tak habis baca ke?
obviously i dah baca...cara bercerita ni ...
i got you sister...
jangan marah..jangan marah..
|
|
|
|
|
|
|
|
Assalamualaikum.. Saya mewakili jamaah tabligh ingin meminta maaf bagi kesalahan fihak individual Yang dinytakan di atas. Walaupun saya tidak mengenali mereka, namun saya meminta maaf bagi pihak mereka.
Jika Ada perkara Yang melibatkan kes individu seharusnya diberi teguran secara individual Dan bersemuka, |
|
|
|
|
|
|
|
ninnakarinna replied at 24-2-2017 08:24 PM
Patutnya ko tikam perut beliau dgn pisau lepas tu ckp
Yg tarik nyawa bukan pisau tapi Allah... ...
Bestnya alasan cam Gitu |
|
|
|
|
|
|
|
entah knpa aku rasa anti pulak dgn org yg berpakaian jubah lusuh dan berketayap bagai..
why kalau berpakaian suit lengkap dan berkemeja segak bergaya tak leh dijadikkan ustaz pewaris nabi ke... tak perlu ler pakai ketayap, serban , kopiah.. asalkan rambut tu segak dibelah tengah dan rapi..
actually warna putih kelam / lusuh jauh lebih no standard or in other words no self confidence...
and i prefer black yg menawan.. hitam itu bergaya sehhh... |
|
|
|
|
|
|
|
I never respect those with tabligh..byk contoh dpn mata.. |
|
|
|
|
|
|
|
Xbaik nk hilang respek ni kt org camni. Nak terima terima. Xnak terima dah lah...jgn hasut org utk ikot pndgn kau |
|
|
|
|
|
|
|
Edited by zamkumis at 25-2-2017 02:39 PM
mirandanicky1 replied at 25-2-2017 11:51 AM
I never respect those with tabligh..byk contoh dpn mata..
Jika Ada perkara Yang melibatkan kes individu seharusnya diberi teguran secara individual Dan bersemuka. Masalah akan selesai.
|
|
|
|
|
|
|
|
tabligh itu tidak menjadi masalah, jgn ukur pada zahir mereka shj, ramai je yg professional jointabligh. yangmenjadi masalahnya, bila sesuatu tabligh /tarekat itu berubah sifat menjadi Cult. |
|
|
|
|
|
|
|
nak tegur depan2 kang melenting angkut geng 'tarbiah' kita balik. mcm la x kenal golongan holier than thou ni. pndg org lain lebih hina. even though ada yg tggal duit kt anak bini 40 hri, tp jgn lupa ttgungjawab sbg bapa n suami utk melindungi anak bini. kang bini kena rogol kt rumah sapa pun xtau. ingat senang nak urus anak sorg2? kena kerja 1 hal, ada suami pun serupa tiada. golongan ni seronok g jalan2 perabih duit gamaknya bbanding nak galas tggungjawab utk anak bini. |
|
|
|
|
|
|
|
eh baru mgu lps aku jmpa geng jubah putih n serban dlm 4org kot mkn kfc..
aku n ank2 baru smpai, dok kt kerusi bertentang dgn yg tua sorang tu.
tp tah knp aku rs mcm menyampah je mcm aku skeptikal dgn dia padahal aku x prnah ada experience teruk ke apa dgn org jubah...
pastu aku ubah tmpt duduk mbelakangkan dia smntara tgu suami beratur beli ayam. |
|
|
|
|
|
|
|
Sebab tu kau kene ikut geng tabligh yang ada kerjaya macam geng2 doktor ke ape. Sebab diorang RAJIN MEMBACA dan RETI TAPIS INFO sebelum BERAMAL. Geng2 tabligh penganggur, geng2 tabligh tokey pasar kau jangan ikut sangat walaupun diorang banyak duit, sebab diorang jenis PEMALAS INTELEK. |
|
|
|
|
|
|
|
satu je nak tanya...kenapa orang2 tabligh ni badan berbau eh.. dgn baju kusam nya.. |
|
|
|
|
|
|
|
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim “ (QS. Al Hujuraat :11)
Hadits Tentang Mencela Orang Lain Hadist Mencela Hadits Larangan Mencela Mencela Hadits Menghina Orang Lain
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim “ (QS. Al Hujuraat :11)
Haramnya Menghina Orang Lain
Dalam ayat ini Allah memanggil hambanya yang beriman dengan panggilan (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ), yang merupakan sebaik-baik panggilan Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Setiap ayat Allah yang didahului dengan panggilan kepada hamba-Nya(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ) menunjukkan bahwa sesudahnya Allah Ta’ala akan menyampaikan sesuatu yang penting. Sebagaimana ucapan sahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, “ Jika engkau mendengar Allah berfirman (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ) maka dengarkanlah dengan baik-baik. Karena di situ terdapat kebaikan yang Allah perintahkan atau kejelekan yang dilarang oleh Allah” (Dinukil dari Nidaa-atu Ar Rahman li Ahlil Iman)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah Ta’ala melarang dari perbuatan sikhriyyah terhadap manusia, yaitu sikap merendahkan orang lain dan menghina mereka. Hal ini sebagaimana terdapat pula dalam hadits Nabi tatkala beliau bersabda, ‘Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain’, maksudnya adalah menghina dan menganggap orang lain lebih rendah, dan ini adalah perbuatan haram. Boleh jadi orang yang dihina lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah dan lebih Allah cintai. Oleh karena itu Allah berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Adzim).
Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang sebagian hak seorang mukmin dengan mukmin yang lain. Yaitu janganlah sekelompok orang mencela sekelompok yang lain baik dengan kata-kata ataupun perbuatan yang mengandung makna merendahkan saudara sesama muslim. Perbuatan ini terlarang dan hukumnya haram. Perbuatan ini menunjukkan bahwa orang yang mencela itu merasa kagum dengan dirinya sendiri” (Taisiir Al Kariimi Ar Rahman).
Larangan ini bersifat umum, mencakup celaan terhadap segala hal. Imam At Thabari rahimahullah menjelaskan, “ Allah menyebutkan secara umum larangan untuk mencela orang lain, sehngga larangan ini mencakup seluruh bentuk celaan. Tidak boleh seorang mukmin mencela mukmin yang lain karena kemiskinannya, karena perbuatan dosa yang telah dilakukannya, dan yang lainnya” (Lihat Jaami’ul Bayan).
Jelaslah dalam ayat ini Allah mengharamkan perbuatan mencela orang lain, dan ini juga merupakan kesepakatan para ulama. Perbuatan ini termasuk dosa besar, wajib seorang muslim untuk menjauhinya dan mengingatkan orang lain dari dosa ini. Dan sifat ini merupakan di antara sifat orang munafik dan orang kafir. (Lihat Al Manhiyaat fii Suurati Al Hujuraat).
Sumber: http://muslim.or.id/22332-jangan-kau-cela-saudaramu.html |
|
|
|
|
|
|
|
Larangan Khusus Bagi Wanita
Dalam ayat ini, Allah menyebutkan secara khusus larangan bagai wanita untuk saling mencela, Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ
“Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik “ (QS. Al Hujuraat 11).
Allah khusukan penyebutan larangan bagi wanita dalam ayat ini. Padahal dalam ayat-ayat lain Allah mencukupkan dengan menyebutkan khitab dalam Al Qur’an hanya laki-laki saja, dan otomatis hukum tersebut berlaku juga bagi wanita. Adapun dalam ayat ini Allah menyebutkan wanita secara khusus karena dua alasan :
Hal ini menunjukkan penegasan larangan dan keharaman untuk berbuat sikhriyyah, di mana Allah mengulang larangan ini sebanyak dua kali, “ Janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya”.
Dikhususkan penyebutan wanita dalam ayat ini, karena kebanyakan yang melakukan perbuatan sikhriyyah adalah kaum wanita, sehingga disebutkan larangan secara khusus bagi mereka. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Syaukani dalam Fathul Qadir. (Lihat Al Manhiyaat fii Surati Al Hujuraat)
Sumber: http://muslim.or.id/22332-jangan-kau-cela-saudaramu.html |
|
|
|
|
|
|
|
bro Zamkumis, mmg kt dalam forum ni, port drang mencela, tgk ajer la dkt board gossip. drang comment ikut emosi drang, tak guna akal. drang sendiri pon taksedar. |
|
|
|
|
|
|
|
Edited by turboturtle at 27-2-2017 03:11 PM
Terima Kasih untuk peringatan Bro, sebab manusia memang akan sentiasa nampak silap orang dari nampak silap sendiri.
|
|
|
|
|
|
|
|
betul.
ayah kepada ayah tiri kami, kiranya atuk tiri la, selalu ikut geng tabligh ni sampai kemboja, china sana.
tak call nenek. nafkah of course la tak ada. nangis-nangis nenek risau sbb janji balik lepas sekian hari, tapi tak ada berita.
also, memang mereka ni tak pakai sabun kah? baju bau kepam seh. macam bau rumah bujang pemalas...
dengan kedut seribunya, baunya, comotnya, koyaknya.
and betul la, selalu merendah-rendahkan orang biasa-biasa ni kalau cakap dengan mereka, nak menang sokmo!
|
|
|
|
|
|
|
|
encik zam...encik join tabligh ke?
kalau join, sebelum keluar berdakwah ke mana2,
ada pastikan nafkah untuk insan2 yang dalam tanggungan encik mencukupi tak?
kalau cukup, mohon jangan terasa dengan thread ni,
sebab kebanyakkan mereka mencerca individu2 yang keluar berdakwah
tetapi mengabaikan nafkah untuk anak isteri
sedangkan mencukupkan nafkah itu, adalah tanggungjawab suami..hukumnya wajib..wajib sangat2..
lebih wajib daripada hukum keluar berdakwah..
|
|
|
|
|
|
|
| |
|