CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: pipi

[KHAS SYIAH] Saat Dikau Menangis - Karbala Oh Asyura [2007/1428H]

[Copy link]
 Author| Post time 20-1-2007 03:47 PM | Show all posts

Pertemuan Imam Husain as Dengan Hur bin Yazid Arrayahi [Part #2]

Sehari kemudian, seorang pengendara onta dari Kufah datang menghadap Hur sambil menyerahkan surat balasan dari Ubaidillah yang memerintahkan supaya bersikap keras dan angkuh kepada Imam Husain as dan menggiring beliau ke padang sahara yang tandus hingga Ubaidilah mengirim balatentara bantuan. Hur memberitahu Imam Husain as isi surat ini.

Mendengar pernyataan yang tertera dalam surat Ubaidillah, seorang sahabat Imam Husain as yang bernama Yazid bin Muhajir Al-Kindi berseru kepada utusan Ibnu Ziyad: 揝emoga ibumu meratapi kematianmu, betapa celakanya isi surat yang kamu bawa itu!
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 21-1-2007 12:54 AM | Show all posts
2 Muharram tahun ke 61 hijriyyah.

Imam Hussein beserta rombongannya sampai di satu tanah lapang ditempat yang bernama Karbala.
Di sinilah sebelum Imam Hussein menginjakkan kakinya terlebih dahulu ayahandanya Imam Ali AS  sudah pernah menginjakkan terlebih dahulu. Ibnu Saad Asy-Shi'biy dalam tulisan klasiknya mengemukan sebuah riwayat, bahawasanya pada suatu perjalanan menuju Shiffin Imam Ali AS melewati Karbala. Para sahabat yang turut dalam perjalanan itu sangat heran melihat Imam Ali AS tiba-tiba menangis tersedu-sedu pada saat ia mengetahui bahawa ia sedang menginjakkan kakinya di bumi Karbala. Bagaimanakah seorang yang gagah seperi Imam Ali sampai menangis tersedu-sedu?! Bukankah ia suatu keanehan?
Menurut ghalibnya setiap keanehan pasti terdapat suatu yang tersembunyi disebaliknya. Kerana itulah para sahabat saling bertanya satu sama lain. Ketika mereka langsung bertanya pada Imam Ali AS tentang sebabnya ia menangis, ayah al-Hussein itu menerangkan:
"Pada suatu hari aku melihat Rasulullah saaw sedang menangis kerana sedih. Ketika aku bertanya apa sebab beliau menangis, beliau menjawab: 'Jibril telah datang memberitahu ku bahawa anak ku Al-Hussein kelak akan mati terbunuh di tepi sungai al-Furat yaitu disebuah tempat bernama Karbala. Jibril datang membawa segumpal tanah dan kemudian aku diminta supaya mencium gumpalan tanah itu. Sejak dari itu aku tidak dapat menahan airmata ku...'
Reply

Use magic Report

Post time 21-1-2007 01:11 PM | Show all posts

Reply #62 Gravedigger's post

Waah.....

Betulkah apa yang ku baca......:hmm:
Reply

Use magic Report

Post time 21-1-2007 03:32 PM | Show all posts
Originally posted by whale at 21-1-2007 01:11 PM
Waah.....

Betulkah apa yang ku baca......:hmm:

Untuk sekali dalam hidup anda wahai whale/izan, hargailah, kenangilah Ahlul Bait a.s.
Reply

Use magic Report

Post time 21-1-2007 04:51 PM | Show all posts
Bibi
Masihkah kau derita dalam gelap penjara yang dingin menggigit tulang
Masihkah terdengar-dengar tangisan Asghar yang telah lama pergi
Disambar jutaan panah yang beku, kejam dan kaku
Masihkah kau menyeka tangisanmu agar tidak didengar ibu
Dalam rindumu pada ayah, saudara dan sahabat

Diluar sana jutaan burung terbang menikmati hidup bebas
Engkau masih lagi terpenjara walau jasad berkalang tanah
Bibi厖
Reply

Use magic Report

Post time 21-1-2007 05:02 PM | Show all posts
Cerita Asyura dari persatuan ulama Malaysia

sedikit petikan

'Dinasti Fathimiyyah di Mesir menjadikan Asyura sebagai hari dukacita (untuk mengenang kematiah Saidina Husein di Karbala)... Ketika raja-raja Bani Ayyub merebut Mesir, mereka menjadikan hari itu hari gembira... melanjutkan tradisi orang-orang Syam yang dirintis Al-Hajjaj pada zaman Abd al-Malik ibn Marwan. Tujuan utamanya adalah mempermalukan pengikut Ali bin Abi Talib yang menjadikan Asyura sebagai hari dukacita. Al-Hajjaj adalah tonggak besar dinasti Umayyah. Dia melakukan strategi kekerasan dalam menumpas pengikut Ali - lawan politik Bani Umayyah -secara fizikal. Di samping itu, dia melakukan penyelewengan fakta untuk membasmi Saidina Ali secara intelektual. Bermula sejak kekuasaan Muawiyah, pengetahuan umum diarahkan untuk membenci Ali dan mencintai penguasanya. Pendapat yang berbeza dibanteras. Pendapat yang sesuai dengan selera elit-penguasa disebarluaskan. Para khatib disuruh mengutuk Ali di mimbar-mimbar Jumaat.
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 21-1-2007 05:30 PM | Show all posts

Soal Jawab dgn PUM [Part #1]

Yazid ibn Muawiyah.         Tarikh: 2/17/2006

   Siapakah Yazid ibn Muawiyah? Apakah pendapat jumhur ulama' tentang beliau?  

Jawapan:
   Cinta Ibnu Taimiyah; Husein bin Ali atau Yazid bin Muawiyah?

"Husein dari-ku dan aku dari Husein, sungguh telah mencintai Allah orang yang telah mencintai Husein. Husein adalah salah seorang cucu (mulia)"

Majoriti mutlak kaum muslimin baik Sunnah mahupun Syiah sepakat tentang kezaliman yang dilakukan oleh para pemerintah Bani Umayyah. Bani Umayyah melakukan kezaliman bukan hanya kepada para kaum muslimin biasa, namun dilakukan juga kepada keluarga suci Rasulullah beserta para pengikut setianya. Oleh karenanya, Rasulullah saww jauh-jauh hari telah mengetahui -melalui wahyu Allah- akan hal tersebut, dan dalam banyak hadis disebutkan beliau sangat membenci Bani Umayyah sampai akhir hayatnya. Sebagai contoh, hadis yang diriwayatkan Imran bin Hashin "Rasulullah saww meninggal dalam keadaan membenci tiga kabilah; Bani Hanifah, Bani Makhzum dan Bani Umayyah". Sebagaimana disebutkan dalam hadis-hadis lain yang juga memasukkan Bani Umayyah disana.

Semenjak didirikannya sistem pemerintahan zalim yang berpusat di Syam (Damaskus saat ini), sampai pada rezim Yazid Bin Muawiyah, adalah puncak kezaliman Bani Umayyah. Semua itu dicatat oleh para sejarawan, sebagai masa yang paling buruk dalam dunia Islam. Pembantaian Husain bin Ali bin Abi Thalib as adalah peristiwa yang paling menyakitkan dari sekian banyak peristiwa sedih yang bisa ditemui dalam lembaran-lembaran sejarah umat Islam. Terlalu banyak kita dapatkan pendapat para ulama Ahlusunnah yang dengan jelas mengecam pelaku pembantaian tersebut, terutama Yazid, otak tindakan pembantaian di Karbala itu.

Pendapat Para Ulama terhadap Kezaliman Yazid

Al-Alusi mengatakan:

"Barangsiapa yang beranggapan bahwa prilaku Yazid tidak masuk kategori maksiat, sehingga dilarang untuk melaknatnya, maka sungguh ia tergolong penolong Yazid".

Taftazani berpendapat:

"Kegembiraan Yazid atas terbunuhnya Husain merupakan satu bentuk penghinaan atas Ahlul Bait (keluarga Nabi), dan hal itu merupakan sesuatu yang mutawatirat maknawi (yang diterima oleh mayoritas walau tidak transparan"

Jahidh mengungkapkan:

揃erbagai kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh Yazid, seperti; membunuh Husein, menawan keluarga Husein, memukuli kepala dan gigi Husein dengan kayu, menimbulkan rasa ketakutan penghuni Madinah, merusak Ka抌ah, semua itu, sebagai bukti bahwa Yazid memiliki jiwa keras kepala, angkara murka, kemunafikan dan telah keluar dari keimanan, maka ia masuk kategori fasik dan terlaknat. Barangsiapa yang menghindari dari pelaknatan seseorang yang layak untuk dilaknat, maka iapun termasuk orang yang terlaknat".

Seorang penulis besar Mesir Thaha Husein mengatakan:

"Sebagian beranggapan, Yazid bersih dari keterlibatan pembunuhan atas Husein dengan cara yang sangat memprihatinkan, sementara kesalahan sepenuhnya ditujukan kepada Ubaidillah. Jika memang hal itu benar, kenapa (Yazid) tidak mencela Ubaidillah? Kenapa ia tidak menghukum Ubaidillah? Kenapa ia tidak mencabut kedudukan Ubaidillah?

Dari ungkapan ulama Ahlusunnah di atas, dengan jelas bahwa mereka sendiri meyakini akan kezaliman dan kelaliman Yazid anak Muawiyah. Dan mereka pun beranggapan bahwa pembela orang zalim berarti ia dihukumi sama dengan yang dibela.

Ibnu Taimiyah dan Pembantaian Imam Husein

Bagaimana pendapat Ibnu Taimiyah tentang pembunuhan al-Husein oleh Yazid? Ibnu Taimiyah bukan hanya tidak mau menyalahkan Yazid, bahkan ia telah menulis buku tentang keutamaan Yazid beserta ayahnya, Muawiyah. Buku itu ia beri judul "Fadho抜l Muawiyah wa Yazid" (Keutamaan Muawiyah dan Yazid). Padahal, Dzahabi menukil pendapat Ahmad bin Hanbal yang mengatakan "Tiada satupun riwayat yang berkaitan dengan keutamaan Muawiyah masuk kategori riwayat sahih".

Suatu waktu, an-Nasa抜 杙enulis as-Sunan yang termasuk dari enam buku standar Ahlusunnah- datang ke kota Damaskus, ibu kota kerajaan Dinasti Umayyah. Ketika itu, penduduk Damaskus meminta darinya riwayat-riwayat tentang keutamaan Muawiyah. Mendengar permintaan tersebut an-Nasa抜 mengatakan:

"Saya tidak mengetahui keutamaannya, kecuali ada satu riwayat dari Rasulullah saww tentang dia, beliau bersabda: "Semoga Allah tidak akan pernah mengenyangkan perutmu".

Selain itu Hasan al-Basri pernah mengatakan:

"Ada beberapa hal yang terdapat pada diri Muawiyah, dimana setiap satu dari sekian hal tersebut menyebabkan ia disiksa; meng-ghoshob (merampas) kekhalifahan dengan kekerasan dan pedang, mengangkat anaknya (Yazid) sang pemabuk sebagai pengganti dirinya dalam menduduki kursi kekhilafahan, memakai baju sutera, menari, Ziyad dianggap sebagai anak, sedang Hijr bin 慉di dan pengikutnya dizalimi hingga mati".


Adapun yang berkenaan dengan Yazid, Ibnu Taimiyah dalam beberapa tulisannya terus berusaha membelanya. Dalam tulisan Ibnu Taimiyah, upaya untuk mencari pembenaran atas prilaku Yazid pada peristiwa pembantaian di Karbala, ia mengatakan "Yazid tidak menginginkan pembunuhan Husein, ia bahkan menunjukkan ketidaksenangannya atas peritiwa tersebut". Sebagaimana Ibnu Taimiyah juga mengingkari diaraknya kepala suci Husein bin Ali as oleh bala tentara Yazid. Padahal, banyak ulama ahli sejarah dari Ahlusunnah meyakini kejadian tersebut, seperti Ibnu 慉sakir dalam Tarjamah al-Imam Husein atau Ibnu Sa抋d dalam Tabaqat-nya. Ibnu Taimiyah pun dalam karyanya yang lain, mengingkari bahwa keluarga Husein bin Ali as ditawan oleh pasukan Yazid, padahal, banyak buku-buku sejarah Ahlusunnah sendiri menyebutkan hal tersebut, seperti Thabari dalam kitab Tarikh-nya, Ibnu Atsir dalam kitab al-Kamil fi at-Tarikh atau kitab al-Bidayah wa an-Nihayah. Sedang dalam kitabnya Su抋l fi Yazid bin Muawiyah, Ibnu Taimiyah mengatakan:

"Yazid tidak pernah memerintahkan untuk membunuh Husein, kepala-kepala (peristiwa Karbala) tidak dihadirkan di hadapannya, ia tidak memukul gigi-gigi kepala Husein dengan kayu. Akan tetapi, Ubaidillah bin Ziyad-lah yang melakukan itu semua".

Semua kejadian yang dinafikan oleh Ibnu Taimiyah di atas dengan jelas bisa ditemui dalam kitab-kitab standar Ahlusunnah.

Ibnu Atsir dalam kitabnya menukil ucapan Abdullahbin Abbas ra kepada Yazid, Ibnu Abbas berkata, "Engkaulah (Yazid) yangtelah penyebab terbunuhnya Husein bin Ali". Ibnu Atsir dalam kitab yangsama menulis, "Yazid memberi izin kepada masyarakat untuk menemuinyasedangkan kepala Husein bin Ali as ada di sisinya, sambil ia memukulimuka kepala tersebut sembari mengucapkan syair". Sementara Taftazani,seorang pemuka Ahlusunnah mengatakan:

"Pada hakikatnya,kegembiraan Yazid atas terbunuhnya Husein dan penghinaannya atas AhlulBait (keluarga Rasul) merupakan suatu hal yang mutawatir (diterima olehmayoritas), sedang kami tidak lagi meragukan atas kekafirannya (Yazid),semoga laknat Allah tertuju atasnya dan atas penolong dan pembelanya".

Masihlayakkah Yazid bin Muawiyah dibela, terkhusus dalam kejadian tragis diKarbala? Masihkah orang semacam Ibnu Taimiyah sudi membela manusiadurjana seperti Yazid beserta antek-anteknya? Lantas bagaimana jikakita terapkan pendapat Taftazani tadi terhadap Ibnu Taimiyah, sangpembela Yazid? Sedang Mas抲di dalam kitab Muruj adz-Dzahab dengan jelasmenuliskan "Suatu hari, setelah peristiwa terbunuhnya Husein, Yazidduduk di hidangan minuman khamr sedang di samping kanannya duduk IbnuZiyad".

Ternyata, pembelaan Ibnu Taimiyah terhadap Yazidbukan hanya berkisar tentang kesalahan besar Yazid dalam peristiwaKarbala. Namun, dalam peristiwa-peristiwa lain pun ia bersikeras untukmensucikan Yazid sesuci-sucinya. Kita akan nukil beberapa peristiwabesar yang diperbuat oleh Yazid yangmana Ibnu Taimiyah tetap membelamati-matian Yazid bin Muawiyah, padahal banyak ulama Ahlusunnah sendiridengan jelas menukil kejadian-kejadian itu.

Selain membunuhkeluarga suci Rasulullah, Yazid juga merupakan otak pembantaian di kotasuci Madinah al-Munawwarah. Kota tempat disemayamkannya tubuh suciRasulullah saww beserta banyak keluarga dan sahabatnya. Ibnu Atsirdalam kitabnya mengatakan:

"Setelah peristiwa Karbala, parapenghuni Madinah menarik baiatnya dari Yazid. Setelah Yazid mendengarkejadian tersebut, ia lantas mengirim manusia haus darah bernama Muslimbin Uqbah untuk memerintahkan penduduk Madinah supaya memberikankembali baiatnya kepada Yazid, dengan diberi jangka waktu selama tigahari. Jika tidak, maka seluruh penduduk Madinah akan dibunuh.Sebagaimana ia juga memberi ijin untuk mengambil semua harta bendamereka, dan menghukuminya halal bagi semua bala tentaranya. Setelahtiga hari Muslim bin Uqbah memasuki kota Madinah, terjadilahpembantaian besar-besaran dan prilaku durjana yang maha dahsyat selamasejarah umat manusia"

Adapun dalam kasus yang sama, Ibnu Katsir dalamal-Bidayah wa an-Nihayah mengatakan "Pasukan Yazid berbuat semena-menaterhadap para wanita Madinah, sehingga selepas peristiwa tersebut,setiap wanita melahirkan anak tanpa suami". hal sadis ini jugadijelaskan oleh Ibnu Qutaibah. Lebih lanjut ia menjelaskan:

"Padakejadian itu, banyak sahabat Rasulullah terbunuh. Delapan puluh sahabatmantan anggota perang Badar, sedang dari Quraisy dan Anshar yangberjumlah tujuh ratus orang, semuanya mati. Sementara yang terbunuhdari masyarakat umum berjumlah sepuluh ribu orang".
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-1-2007 05:31 PM | Show all posts

Soal Jawab dgn PUM [Part #2]

Bagaimana mungkin perbuatan Yazid tersebut dapat ditolelir oleh syariat Muhammad saww? Lalu, bagaimana mungkin orang seperti Ibnu Taimiyah yang menulis berjilid-jilid buku fatwa (berkenaan dengan syariat) mati-matian membela orang semacam Yazid? Bukankah Ibnu Taimiyah sendiri menukil sabda Rasul yang berbunyi "Barangsiapa yang menakut-nakuti penduduk Madinah, Allah akan menakut-nakutinya, dan semoga laknat Allah, malaikat serta segenap manusia akan tertuju kepadanya". Dan sebagaimana firman Allah swt: "Dan sesungguhnya orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata". Apakah menarik baiat dari orang yang dianggap fasik dan terlaknat karena membunuh cucu rasul dan menghinakan keluarganya merupakan suatu kesalahan?

Ibnu Taimiyah tidak bisa lagi menutupi kemursalan Yazid. Yang bisa dilakukan oleh manusia semacam Ibnu Taimiyah adalah, berusaha memperingan kesalahan Yazid dengan mengurangi jumlah korban. Oleh karena itu, di dalam kitab yang sama, dalam rangka membela dan menutup-nutupi prilaku bejat Yazid, ia mengatakan "Yazid tidak membunuh semua pemuka Madinah, pembunuhan itu tidak sampai berjumlah sepuluh ribu jiwa, darah-darah itu tidak sampai ke makam Rasul dan pembunuhan itu tidak sampai terjadi di masjid Nabi". Pantaskah Ibnu Taimiyah mengaku penghidup ajaran Salaf as-Sholeh, sedang disisi lain ia adalah pembela nomor satu pembunuh para Salaf as-Sholeh?

Kedurjanaan Yazid bukan hanya ditujukan kepada keluarga suci Rasul, para sahabat dan Tabi抜n, namun ia juga telah berbuat kurang ajar terhadap Baitullah al-A抎zam, Ka抌ah al-Musyarrafah. Rumah suci yang memiliki sakralitas lebih dibanding tempat-tempat peribadatan lainnya, sebagaimana yang telah disepakati oleh segenap kaum muslimin. As-Suyuthi dalam kitab Tarikh al-Khulafa
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 21-1-2007 05:31 PM | Show all posts

Soal Jawab dgn PUM [Part #3]

Begitu juga dalam masalah pembunuhan Husein bin Ali as. Para pengikut Ibnu Taimiyah berusaha meyakinkan bahwa pembunuh Husein bin Ali adalah pengikut Syiah sendiri. Karena pada saat itu Syiah Ali banyak ditemui di Kufah dan merekalah yang memanggil Husein untuk datang ke Kufah dengan melayangkan ribuan surat kepada Husein as. Husein dikhianati oleh kaum Syiah, merekalah pembunuh Husein yang sebenarnya. Oleh karenanya, mereka meratapi kejadian Karbala karena penyesalan akan pengkhiatan kaumnya. Jadi kambing hitam atas tragedi Karbala adalah orang-orang Syiah.

Memang, saat itu kaum Syiah banyak ditemui di Kufah, namun tidak semua orang Kufah bermazhab Syiah. Tidak semua yang melayangkan surat ke Husein bin Ali adalah yang bermazhab Syiah. Mereka yang melayangkan surat juga termasuk orang yang mengakui kekhalifahan Syeikhain. Mereka turut melayangkan surat dikarenakan kecintaan mereka kepada keluarga Rasul dan kebencian mereka akan kezaliman. Bukankah yang mengajarkan kecintaan kepada keluarga Rasul bukan hanya khusus mazhab Syiah saja? Bukankah yang mengajarkan kebencian terhadap berbagai kezaliman bukan hanya dikhususkan mazhab Syiah saja? Atas dasar itulah, lantas ribuan surat melayang ke pangkuan Husein bin Ali as.

Mereka-mereka pencari kambing hitam peristiwa Karbala tidak tahu (jahil) 朼tau sengaja tidak mau tahu (keras kepala)- bahwa sebelum peristiwa Karbala, ribuan penduduk Kufah dibunuh oleh Ubaidillah bin Ziyad dengan bekerjasama dengan Nukman bin Basyir gubernur Kufah, bawahan Yazid. Pembunuhan itu atas perintah langsung dari Syam, pusat pemerintahan rezim Yazid. Perintah itu keluar setelah Yazid mendengar melalui mata-matanya bahwa penduduk Kufah banyak melayangkan surat kepada Husein. Selain pembunuhan juga dilakukan penangkapan besar-besaran penduduk Kufah, pendukung imam Husein. Dan intimidasi untuk menarik kembali baiat yang mereka layangkan kepada Husein di bawah ancaman mati di ujung pedang. Lantas, masihkah pengikut Ibnu Taimiyah terus akan mencari-cari kambing hitam itu? Ataukah mereka terus berusaha untuk selalu mencari jalan lain dalam rangka membela kaum durjana?


Asyura dan Anak Yatim

Akhir-akhir ini, di Indonesia digalakkan untuk menjadikan hari sepuluh Muharam (Asyura) sebagai peringatan Hari Raya Anak Yatim. Hari kesedihan mengingat pembantaian putera Rasulullah Husein bin Ali as di padang gersang karbala diubah menjadi suasana gembira di hari raya. Hari duka dialihkan menjadi hari gembira dan pesta. Bukankah ini merupakan warisan budaya dinasti Bani Umayyah? Itulah cara lain untuk mengalihkan memori masyarakat muslim akan peristiwa kezaliman Yazid atas cucu Rasulullah. Berapa banyak kaum muslimin lalai dan terperdaya atas tipu daya tersebut. Apalagi pembawa budaya tersebut menghubung-hubungkannya dengan hadis-hadis diselamatkannya para Nabi pada hari Asyura. Bagaimana mungkin mereka bergembira di hari Asyura dengan alasan penyelamatan para Nabi dari berbagai ujian Ilahi, sementara pada saat yang sama Muhammad saww -penghulu para nabi dan rasul- menangis ketika mendengar dari Jibril as tentang peristiwa Asyura bakal menimpa cucu kesayangannya, Husein bin Ali as.

Sungguh celaka yang mengadakan pesta itu dengan dasar pengetahuan akan peristiwa Karbala, karena mereka bergembira di atas derita Rasul. Bisa dipastikan hati Rasul akan sakit dan tersiksa dengan situasi semacam ini. Jika hal itu terjadi, maka mereka tergolong dalam ayat "Sesungguhnya orang-orangyang menyakiti Allah dan rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akherat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan".

Lalu, mana bukti bahwa mereka adalah pecinta dan pengikut Rasul beserta keluarganya? Adakah orang yang bergembira diatas kesedihan dan kepiluhan hati Rasul bisa dikategorikan pengikut setia Rasul? Apakah layak orang-orang seperti Ibnu Taimiyah mengaku mengikuti Salaf Sholeh? Apakah Muawiyah, Yazid dan manusia-manusia sepertinya termasuk Salaf Sholeh yang Ibnu Taimiyah maksudkan? Jelas, bahwa mereka-mereka penzalim itu adalah Salaf at-Tholeh (lawan salaf as-sholeh), sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para sejarawan Ahlusunnah sendiri. Mereka juga termasuk yang menjadi sasaran Sabda Rasul "Allah mengharamkan surga bagi siapa yang telah menzalimi, membunuh atau mencela Ahlu Bait ku (keluarga) ataupun yang memiliki saham (dalam masalah tersebut)".

Jadi, adakah seorang seperti Muawiyah dan anaknya Yazid sang pemabuk layak menduduki kedudukan khalifah Rasul? Padahal kekhalifahan Rasul merupakan posisi penting yang harus tetap dijaga kesakralannya. Apakah dengan menutup-nutupi kekurangan kaum zalim dan membikin-bikin keutamaan mereka, apalagi dengan mengarang buku tentang keutamaan mereka "Fadho抜l Muawiyah dan Yazid", bukan masuk kategori penolong kaum zalim? Bukankah penolong kaum zalim berarti sama hukumnya dengan kaum zalim tersebut yang harus dilepas-tangani? Masih layakkah seseorang yang dihukumi zalim diberi gelar dan disebut Syeikh al-Islam? Apakah seseorang yang dihukumi zalim dikarenakan pembelaannya terhadap kaum zalim masih layak diikuti segala ucapannya, apalagi yang berkaitan dengan syariat Islam yang terkumpul dalam buku kumpulan fatwa (Majmu抋h al-fatawa) yang berjilid-jilid itu? Apakah seorang yang dianggap gugur ke-adilan-nya akibat membela manusia zalim masih layak berbicara tentang Islam? Apakah layak bagi manusia semacam itu menuduh selainnya sebagai ahli bid抋h dan syirik? Bukankah Islam melarang mengikuti orang zalim sebelum ia bertaubat? Dan bukankah tidak ada bukti bahwa orang yang sering disebut "Syeikh al-Islam" itu telah bertobat dalam pembelaannya terhadap manusia fasik seperti Yazid, yang menurut Jahidh 杝ebagaimana yang disebutkan di atas- layak untuk dilaknat itu. Jika seorang yang matanya belekan diangkat menjadi penghias mata orang lain atau orang buta diangkat sebagai penunjuk jalan, maka jangan salahkan jika Islam akan menjadi bulan-bulanan bahan ejekan dan cemuhan musuh-musuhnya.[] Wallahu a抣am

Dijawab 26 Februari 2006
SUMBER

[ Last edited by  pipi at 22-1-2007 09:48 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 21-1-2007 07:07 PM | Show all posts
Originally posted by billionaire at 21-1-2007 15:32

Untuk sekali dalam hidup anda wahai whale/izan, hargailah, kenangilah Ahlul Bait a.s.

Saudara,

Saya sebagai seorang islam sememangnya mencintai Ahlul Bait dan PAra Sahabat RAsulullah yang lain...Tiada permusuhan dengan mereka.
Seperti mana Saya mengasihi Rasulullah, begitulah juga dengan keluarga dan para sahabat Baginda...
Reply

Use magic Report

Post time 21-1-2007 07:09 PM | Show all posts

Reply #67 pipi's post

KAlau boleh diberikan LINK....Alangkah elok....
Reply

Use magic Report

Post time 22-1-2007 01:31 AM | Show all posts
Originally posted by whale at 21-1-2007 07:07 PM

Saudara,

Saya sebagai seorang islam sememangnya mencintai Ahlul Bait dan PAra Sahabat RAsulullah yang lain...Tiada permusuhan dengan mereka.
Seperti mana Saya mengasihi Rasulullah, begitul ...


Orang yang mencintai Ahlul-Bait tapi dalam masa yang sama tidak pula memusuhii musuhnya Ahlul-Bait. Inilah yang dikatakan kononnya tahu tapi tak kenal siapa mereka. Ada mata tapi tidak mahu melihat dan ada otak tapi tapi tidak mahu menggunakannya.


[ Last edited by  Gravedigger at 23-1-2007 11:40 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 22-1-2007 06:37 PM | Show all posts
Originally posted by Gravedigger at 22-1-2007 01:31


Orang yang mencintai Ahlul-Bait tapi dalam masa yang sama tidak pula mencintai musuhnya Ahlul-Bait. Inilah yang dikatakan kononnya tahu tapi tak kenal siapa mereka. Ada mata tapi tidak mahu  ...

Apakah anda mahu saya mengikut jejak langkah anda juga.....?!!

"Kasihkan" satu pihak dan MELAKNAT pihak yang lain....!!!
Reply

Use magic Report

Post time 22-1-2007 06:57 PM | Show all posts
Originally posted by whale at 22-1-2007 06:37 PM

Apakah anda mahu saya mengikut jejak langkah anda juga.....?!!

"Kasihkan" satu pihak dan MELAKNAT pihak yang lain....!!!

Anda tak perlu ikut nasihat grave kalau tidak mahu, patuhi sahajalah al-Quran yang mengajar anda tentang cinta

"Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya" (al-Ahzab 4)
Reply

Use magic Report

Post time 23-1-2007 05:01 PM | Show all posts
Bertalian dengan Tragedi Karbala disini dikemukakan titik-titik temu di antara kaum Muslimin berkenaan dengan peristiwa besar ini, sehingga tidak satu pun dari kita yang masih beranggapan bahwa kejadian asyura hanya berkaitan langsung dengan orang-orang Syiah dan tidak ada titik temu dalam memandang hal ini di antara mazhab lain. Padahal jika kita telusuri maka kita temukan banyak kesepakatan dalam melihat perstiwa ini. Titik temu yang dimaksudkan adalah:

1-Semua kaum Muslim sepakat bahwa Imam Husain berasal dari keluarga paling terhormat di antara para sahabat. Ayahnya adalah Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi saw dan ibunya adalah Fatimah, puteri tercinta Rasul saw.

2-Semua sepakat bahwa Imam Husain di samping sahabat besar, juga salah satu ahlul bait Nabi saw yang untuknya surat al Ahzab ayat 33 diturunkan.

3-Semua sepakat bahwa Rasul saw (datuk Imam Husain) sangat mencintai cucunya ini bahkan beliau memanggilnya dengan sebutan 揳nakku
Reply

Use magic Report

Post time 24-1-2007 08:35 PM | Show all posts
Malam 6 Muharram....

Aduhai....bagaimanakah agaknya tangis anak-anak kecil yang kehausan serta kelaparan pada malam ini dan kaum keluarga Imam Hussein yang terkepung di pasir tandus yang dikenali juga sebagai Karbun Wa Balaun atau Tanah Bencana dan Malapetaka.
Mengapa sampai hati mereka biarkan anak kecil kehausan akibat dikepung dan tidak dibenarkan mengambil air dari Sungai yang berdekatan itu.
Mengapa sampai hati mereka lakukan demikian dan sanggup mendengar tangisan bayi2 yang kehausan dan rintihan wanita2 yang kekeringan susu mereka.
Aduhai..........
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 25-1-2007 10:46 AM | Show all posts
Originally posted by Gravedigger at 24-1-2007 08:35 PM
Malam 6 Muharram....

Aduhai....bagaimanakah agaknya tangis anak-anak kecil yang kehausan serta kelaparan pada malam ini dan kaum keluarga Imam Hussein yang terkepung di pasir tandus yang dike ...



tangisan, jerih perih dan rintihan
adalah remeh, nol, tidak signifikan
dengan dunia yang dicari 'mereka'

Biarlah mereka yang memenjara
Terhina dalam dunia yang mereka bina syurga
Reply

Use magic Report

Post time 26-1-2007 07:34 AM | Show all posts
http://www.youtube.com/watch?v=S_SJPoy3OgU

Ya Ali..
Ya Hussein..
Ya Hussein..
Ya Hussein..

[ Last edited by  nmi82 at 26-1-2007 08:19 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 29-1-2007 10:04 PM | Show all posts
Hari ini 10 Muharram...

Sejarah kemanusiaan pada tanggal 10 Muharam 61 H tercoreng. Sebuah peristiwa tragis kemanusiaan hadir dalam sejarah peradaban dunia. Bumi berderak risau oleh genangan darah syuhada dari pengikut Husain, langit  menurunkan hujan kesedihan. Mendung bergelayut tebal menutupi jiwa kemanusiaan makhluk Ibnu Ziyad yang dikirim untuk membunuh Husain atas perintah Yazid bin Muawiyah.
Betapa meradang hari itu hati manusia, ketika seorang Imam Maksum dari keluarga Nabi Muhammad dan pengikutnya harus dibantai dengan kejam. Pasukan Imam Husain yang berjumlah 70 orang telah berhadapan dengan pasukan bersenjata lengkap yang berjumlah 30.000 orang. Tangan-tangan kecil, tatapan para orang tua dan wanita tak meluluhkan sifat kebinatangan dari hati tentara yang telah tertutup karang kebencian. Kebengisan tidak berubah menjadi kecintaan, begitu juga keserakahan tidak lagi menjadi kebaikan. Semua telah terpaku kaku pada sisi gelap manusia tentara Yazid, sebuah perpaduan antara kebengisan, keserakahan  dan kekejaman.
Dalam peperangan tidak berimbang, Husain akhirnya terluka parah. Tubuhnya yang suci telah berlumur darah, rasa haus pun telah mencekiknya. Tubuh yang pernah dikecup dan digendong Rasulullah saww kini telah rebah di atas padang Karbala. Kemudian datanglah manusia berhati Iblis dan  lelaki yang bertampang menakutkan, Syimr, ia menaiki dada Husain, lalu menebas kepala Husain sehingga lepas dari badannya. Kemudian Syimr menebas bagian-bagian tubuh Husain satu demi satu hingga bercerai-berai. Kemudian kepala Husain diarak keliling kota untuk menakuti kaum muslimin.
Husain dan pengikutnya telah mengikuti jalan kakeknya yakni Rasulullah. Imam Husain adalah salah seorang ahlul bait Nabi yang dijamin oleh Allah akan kebenaran jalannya. Namun hati orang yang sudah tertutup, lupa akan riwayat itu.
Dalam suatu riwayat Zaid bin Arqam berkata:
Rasulullah mengatakan: 揂mma ba抎u, sesungguhnya aku adalah manusia
Reply

Use magic Report

Post time 29-1-2007 10:44 PM | Show all posts
Saatnya Imam Hussein terkorban...

Bersaksi Humaid bin Muslim.
Ia mengatakan;
"Hussein mengenakan jubah berupa tenunan bulu halus dan serban yang dicelup dengan pewarna hijau."

Ia melanjutkan;

"Pada waktu itu aku mendengar ia berkata sebelum ia terbunuh. Ia waktu itu bertempur diatas dua kaki sehebat penempur penunggang kuda yang berani, menangkis panah serta sabar menunggu kesempatan. Ia bertempur mempertahankan diri dengan hebat sambil berkata: Apakah kalian menganjurkan pembunuhan ku? Demi Allah , kalian tidak boleh lagi membunuh hamba Allah sesudahku untuk selama-lamanya. Allah murka pada kalian dengan membunuhku. Dan demi Allah, Allah memuliakan aku dengan menghina kalian. Kemudian Ia akan membalaskan untuk ku tanpa kalian sadari. Demi Allah, andaikata kalian telah membunuhku, Allah akan menimpakan azab pada kalian dan menumpahkan darah kalian, kemudian Allah tidak menyenangi kalian, malah melipatgandakan azab yang pedih".

Ia melanjutkan laporannya:

"Hussein lama berdiam diri di tengah hari. Bila mereka mahu membunuhnya maka mereka  sudah melakukannya tapi mereka saling menunggu. Yang satu menginginkan yang lain yang akan melaksanakan pembunuhan itu.
Ia meneruskan: Syamir bin Dzi Jausyan lalu berteriak pada mereka: "Celaka kalian! Apa yang kalian lihat pada lelaki itu? Bunuhlah dia, mudah-mudahan para ibu kalian kehilangan kalian!"

Ia melanjutkan:

"Hussein lalu dikepung dari semua penjuru. Tangan kirinya ditetak oleh pedang Zur'ah bin Syarik Al-Tamimi. Ia menetak bahu Hussein, sesudah itu ia meninggalkannya. Hussein jadi longlai dan terhuyung ke depan.
Dalam keadaan begitu Sinan bin Anas bin Amru Al-Nakha'i menombaknya sehingga Hussein jatuh tersungkur.
Al-Khawali bin Yazid Al-Ashbani berseru: "Potong kepalanya!"
Ia hendak melakukannya , tapi ia gementar . Sinan bin abas lalu berkata:"Mudah-mudahan Allah melemahkan kedua lenganmu dan memisahkan kedua tangan mu dari tubuhmu!"
Ia lalu mendatangi Hussein dan menyembelihnya, memotong kepalanya sampai terputus. Kemudian ia menyerahkannya kepada Khawali bin Yazid setelah ditetak-tetak berulangkali dengan pedangnya"

Celaka kalian! Laknat Allah pada kalian yang telah membunuh cucu kesayangan Rasulullah ini serta mereka yang memusuhi dan menghina ahlul-Bait Rasulullah saaw!!!  


Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

24-1-2025 07:15 AM GMT+8 , Processed in 0.053582 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list