CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]

 Close [Copy link]
Post time 11-1-2013 07:45 PM | Show all posts
Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen



Kementerian Pertahanan makin percaya diri memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) karena mendapatkan anggaran belanja lebih banyak tahun 2013 ini.

“Tahun ini meningkat jadi Rp81 triliun,” sebut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya, Kamis (10/1).

Ia berharap, peningkatan anggaran tersebut mampu membuat rencana strategis (renstra) pengadaan minimum essential force (MEF) menjadi hanya dua tahun saja.

Semula diperkirakan pengadaan minimum baru tercapai setelah tiga tahun.“Itu dapat membantu pembangunan alutsista yang sifatnya baru,” kata Purnomo.

Menurut Purnomo, anggaran tahun 2013 meningkat dari tahun lalu senilai Rp77 triliun. Sedangkan penyerapan anggaran Kementerian Pertahanan tahun lalu mencapai 96,7 persen. “Kami harapkan bisa bertambah terus untuk memenuhi rencana strategis,” ujar Purnomo. (aby)

http://www.poskotanews.com/2013/ ... an-semakin-moderen/
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 11-1-2013 08:03 PM | Show all posts
Danlantamal V Terima Paparan Persiapan Peresmian KRI Beladau-643



Jakarta, 11 Januari 2013, -- Komandan Pangkalan Utama Angkatan laut (Danlantamal) IV Tanjung Pinang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Agus Heryana menerima paparan peresmian KRI Beladau-643 dari Komandan Pangkalan Angkatan laut (Danlanal) Batam Kolonel Laut (P) Nurhidayat, S.H di ruang rapat Markas Komando (Mako) Lantamal IV Tanjung Pinang Jalan Yos Soedarso No.1 Batu Hitam Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (10/1).

Dalam paparan tersebut, membahas tentang persiapan peresmian KRI Beladau-643 yang merupakan Kapal Perang Jenis Kapal Cepat Rudal (KCR)-40 dan rencananya akan diresmikan Menteri Pertahan (Menhan) RI Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc., MA., Ph.D., pada tanggal 25 Januari 2013 di Batam.

Hadir dalam paparan tersebut, Wakil Komandan (Wadan) Lantamal IV Tanjung Pinang Kolonel Marinir Rudy Andi Hamzah, para Asisten Danlantamal IV Tanjung Pinang, Komandan Wing Udara-2 Tanjung Pinang, Kepala Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Kafasharkan) Mentigi, Komandan Satuan Kapal Ranjau Komando Armada RI Kawasan Barat (Dansatranarmabar), Komandan Pangkalan Udara Angkatan Laut (Danlanudal) Tanjung Pinang serta para Kepala Dinas dan Kepala Satuan Kerja (Kadis/Kasatker) Lantamal IV Tanjung Pinang.

http://koarmabar.tnial.mil.id/ta ... Id/647/Default.aspx




Reply

Use magic Report

Post time 13-1-2013 09:54 AM | Show all posts
Angkatan Laut RI-China Matangkan Latihan Bersama



Indonesia dan China matangkan latihan bersama angkatan laut kedua negara, sebagai bagian memperluas bentuk kerja sama militer dan pertahanan yang disepakati kedua pihak.

"Selama ini Indonesia dan China telah memiliki latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus China," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam pertemuannya dengan Komandan Garnisun Maritim China di Shanghai, Kapten Li Yu Jie di Shanghai, Sabtu.

Kedepan, lanjut dia, akan dilakukan latihan bersama pasukan khusus kedua negara dari tiga angkatan, baik darat, laut maupun udara.

"Selain itu, kita telah sepakat untuk melakukan latihan bersama antara angkatan laut kedua negara pada 2013. Itu yg menjadi agenda kita kedepan dalam peningkatan dan perluasan kerja sama pertahanan serta militer," kata Sjafrie.

Ia menilai persiapan dan kesiapan terhadap rencana latihan bersama itu dari masing-masing pihak, terus mengalami peningkatan dan berjalan baik.

Komandan Garnisun Maritim Angkatan Laut China di Shanghai Kapten Li Yu Jie mengatakan hubungan maritim antara Indonesia dan China telah memiliki sejarah yang panjang dengan kedatangan Panglima Cheng Ho atau Zheng He ke Indonesia dalam penjelajahannya selama kurun 1405 hingga 1433.

"Hal itu menunjukkan bahwa kerja sama maritim, utamanya angkatan laut kedua negara telah dimulai sejak lama. Dan diharapkan dapat terus ditingkatkan dari waktu ke waktu," katanya.

Saat ini Angkatan Laut China dan Indonesia tengah mematangkan "navy to navy talk" yang telah disiapkan term of reference-nya pada 26 Juli 2012.

Selain itu, telah pula dibentuk kelompok kerja yang akan menjadi acuan pelaksanaan "navy to navy talk" selanjutnya.

Pembentukan mekanisme "navy to navy talk" telah diumumkan oleh ketua bersama Konsultasi Pertahanan dan Keamanan pada pertemuan kelima pada Kamis (10/1).

Selanjutnya Term of Reference for Navy Cooperation Meeting akan ditandatangani pada pertemuan "navy to navy talk" pertama pada Februari mendatang.

Forum pembicaraan antara angkatan laut kedua negara itu, merupakan bagian kerja sama pertahanan yang dapat dikembangkan sebagai pertemuan rutin dua tahun sekali untuk membahas isu-isu keamanan maritim.

Selain itu, "navy to navy talk" juga merupakan pengembangan kerja sama yang lebih nyata di bidang pertahanan dan keamanan maritim.
(R018/R010)
Reply

Use magic Report

Post time 13-1-2013 01:23 PM | Show all posts
Indonesia-china perluas kerja sama pertahanan

Beijing, (ANTARA Bengkulu) - Indonesia dan Republik Rakyat China sepakat memperluas kerja sama pertahanan untuk meningkatkan profesionalisme angkatan bersenjata kedua negara, hubungan lebih baik kedua pihak serta guna mendukung stabilitas keamanan kawasan khususnya di Asia.

Demikian pokok bahasan dalam Forum ke-5 Konsultasi Pertahanan Indonesia-China di Beijing, Kamis. Dalam forum itu, delegasi Indonesia dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sedangkan delegasi China dipimpin Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata China Letnan Jenderal Qi Jian Guo.

Dalam dokumen resmi yang diterima ANTARA di Beijing, dalam pertemuan tertutup itu dibahas berbagai kerja sama pertahanan yang telah dijalin dan akan dilakukan di masa depan oleh kedua negara.

Sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-China dibentuk pada 2007 berbagai kerja sama telah dilakukan kedua negara seperti pendidikan perwira, latihan bersama pasukan khusus kedua negara, pelatihan pilot pesawat tempur Sukhoi TNI-Angkatan Udara, kerja sama industri pertahanan dan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata.

Untuk bidang pendidikan dan pertukaran perwira, sejak 1967 sudah 107 personel militer Indonesia yang belajar di China. Saat ini tercatat 12 orang perwira militer Indonesia yang belajar di China, demikian dikutip dari dokumen itu.

Sedangkan China hingga kini telah mengirimkan delapan orang perwira militernya.

Untuk latihan bersama, Indonesia dan China telah dua kali menggelar latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata China (People's Liberation Army/PLA) dengan sandi "Sharp Knife".

Kerja sama antarpasukan khusus dalam penanggulangan terorisme, akan terus ditingkatkan dan diperluas. Kedepan mungkin dapat dilakukan latihan bersama untuk menghadapi ancaman non tradisional seperti penanggulangan bencana alam, demikian sperti dikutip dalam dokumen itu.

Sedangkan dalam bidang industri pertahanan kedua negara telah sepakat untuk memproduksi bersama rudal C-705. Hingga kini Indonesia dan China masih membahas proses pelaksanaan alih teknologi dalam pembuatan rudal C-705.

Selain C-705 Indonesia dan China akan membahas lebih lanjut alih teknologi pesawat tanpa awak, serta sistem pertahanan elektronik

Forum ke-5 Konsultasi pertahanan Indonesia-China, yang berlangsung hingga Kamis petang juga dibahas berbagai perkembangan situasi keamanan regional khususnya di Asia Pasifik, termasuk isu di Laut China Timur dan Laut China Selatan. (ant)

uncle mao emang baik adakah msia mau ikut

Reply

Use magic Report

Post time 13-1-2013 01:27 PM | Show all posts
Surface-to surface missile C-705 can reach to 135 kilometers
Indonesian National Army Navy will buy C705 missiles from China in 2013 ahead. "missiles has very high accuracy," said the Head of Department of Information TNI AL, Rear-Admiral Profit Suropati, Sunday 5 August 2012.

Ministry of Defence said the purchase of this missile has been said in President Susilo Bambang Yudhoyono's visit to China, last March 2012. This article then follow up with a meeting titled "First Defense Industry Cooperation Meeting RI-China", the end of last July 2012.

The head of the Ministry of Defence Centre for Public Communication, Brigadier General Hartind Asrin, said missile with 135 kilometer mileage has been tested twice in the Sunda Straits since 2011. "Chavez has proven effective when tested," said Hartind.

On 30 August, Hartind added, China will provide the first stage proposal that contains the technical specifications. New, in September, both parties will determine the price and number of missiles purchased. If there is no obstacle, he said, the government will sign the purchase contract C075 missile at 1 March 2013.

TNI Navy has also tested missiles in the 2011 Russian original Yakhont ago. Missiles, said profit, in contrast with C705 missiles. "C705 has a reach of some of the Yakhont missiles," he said. For that reason, said profit, Yakhont suited for battle in the wide waters, while the C705 fit in the waters of the islands.

Vice-Chairman of Defense Commission Tubagus Hasanuddin said the purchase was approved by the C705 missile House of Representatives. "It is allocated from the Budget of Income and Expenses of the Year 2010," said Hasanuddin.

Do'aken je mudah-mudahan semue lancer je
Last edited by viewx on 13-1-2013 01:28 PM

Reply

Use magic Report

Post time 14-1-2013 09:24 PM | Show all posts
Mabes TNI Segera Membentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan



JAKARTA - TNI, pada 2013, berencana membentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan). Pembentukan Kogabwilhan dianggap penting untuk mengintegrasikan tugas tiga matra TNI, terutama dalam menjaga pertahanan secara berkelanjutan.

"Kami akan lebih dulu membentuk Kogabwilhan sebelum membentuk Kohanla (Komando Pertahanan Laut)," kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, saat ditanya Koran Jakarta, Minggu (13/1).

Pembentukan Kogabwilhan ini juga sudah diwacanakan sejak 2008 lalu, seiring pelaksanaan Latihan Gabungan TNI pada 2008. Saat itu, TNI melaksanakan latihan gabungan bersandi Yudha Siaga yang digelar secara berturut-turut di tiga wilayah titik rawan, yakni Batam, Singkawang, dan Sangatta.

Latihan gabungan yang pertama kali dilaksanakan sejak masa reformasi 1998 itu dipimpin Letnan Jenderal George Toisutta. George yang saat ini masih menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat didapuk sebagai Komando Mandala Operasi.

Adapun pembentukan Kohanla, tambah Panglima TNI, masih menunggu revisi Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi TNI.

Pembentukan Kohanla akan diikuti dengan pengembangan tiga komando armada TNI Angkatan Laut. Saat ini, TNI AL baru memiliki dua komando armada, yakni Komando Armada RI Kawasan Barat dan Komando Armada RI Kawasan Timur. Rencananya akan dibentuk satu komando armada lagi, yakni Komando Armada RI Kawasan Tengah. "Perpres 10 itu sedang dikaji kembali untuk direvisi, dan Presiden juga sudah menyetujuinya," kata Agus.

Penyiapan Organisasi

Sementara itu, terkait rencana pembentukan Kogabwilhan, pemerhati pertahanan dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, menyatakan butu* suatu penyiapan organisasi, personel, maupun alat utama sistem senjata (alutsista) yang memadai. "Organisasi yang harus disiapkan semestinya bersifat gabungan dan senantiasa memperhatikan kondisi geografi s," kata dia.

Dia berharap persoalan alutsista segera diselesaikan dulu sebelum Kogabwilhan dibentuk. "Jangan sampai organisasi baru itu dibentuk hanya demi merespons masalah banyaknya perwira tanpa jabatan yang dewasa ini melanda organisasi militer Indonesia," jelas dia.

Menurut dia, kalau pembentukan Kogabwilhan hanya mengandalkan kuantitas dan kualitas alutsista yang tersedia saat ini, pembentukan itu diprediksi tidak akan banyak menambah dampak penangkalan sebagaimana yang diharapkan. Lepas dari itu, Andi menyatakan pembentukan Kogabwilhan penting untuk menjamin adanya integrasi operasional antara tiga angkatan.

Sumber : Koranjakarta
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 14-1-2013 09:25 PM | Show all posts
PINDAD Kebut Pesanan KOMODO







Di awal tahun, tidak ada waktu berleha-leha bagi PT.Pindad. Bahkan sejak akhir tahun 2012, perusahaan plat merah ini sudah sibuk menyelesaikan berbagai pesanan persenjataan. Salah satunya adalah Rantis KOMODO pesanan TNI-Polri.

Diawal tahun, sudah terlihat hasil nyata. Beberapa KOMODO pesana Brimob Polri sudah selesai dikerjakan dan siap dikirim. KOMODO pesanan polri ini sedikit berbeda dengan desain pesanan TNI baik untuk Kopassus maupun versi Mistral.

Pada versi Brimob, kaca-kaca depan dan samping dilengkapi teralis besi. Hal ini diperlukan lantaran tugas Brimob biasanya juga mencakup pengamanan aksi demonstrasi atau huru-hara.

Seperti kita ketahui, TNI-Polri memesan sejumlah kendaraan taktis ini.  Brimob Polri memesan 3 unit, sementara Kopassus memesan varian pendobrak sebanyak 2 unit.

Yang terbanyak adalah pesanan varian Mistral pesanan Arhanud yaitu sebanyak 56 unit.

Namun demikian, Pindad juga akan memproduksi KOMODO varian Komando dan Komunikasi serta Radar Artileri, sebagai hasil ToT pembelian meriam Caesar buatan Prancis.

KOMODO sendiri dibangun dengan sejumlah varian. Diantaranya varian V1 atau varian Intai, V2 varian APC, V3 varian Komando, V4 varian angkut rudal, V5 untuk varian khusus. Kita doakan saja, semoga pesanan KOMODO makin bertambah.

arc
Reply

Use magic Report

Post time 16-1-2013 01:14 PM | Show all posts
Pangkalan Kapal Selam di Teluk Palu Diresmikan 2014



TNI Angkatan Laut (AL) membangun pangkalan kapal selam di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Ditargetkan tahun depan pangkalan itu sudah bisa diresmikan pengoperasiannya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pembangunan pangkalan itu dilakukan lantaran dalam beberapa tahun ke depan, TNI AL segera diperkuat tiga unit kapal selam baru yang dibeli dari Korea Selatan. Sekarang ini TNI AL baru memiliki dua unit kapal selam.

Proses pembangunan, kata dia, sudah mencapai 90 persen. "Diharapkan 2014 sudah bisa diresmikan dan segera digunakan," ujarnya usai Peresmian Replika KRI Matjan Tutul-602 di Museum Satria Mandala Pusat Sejarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2013).

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menambahkan, pembangunan pangkalan kapal selam tersebut sudah dalam tahap penyelesaian. Misalnya, pembangunan pagar keliling dan pengecatan, serta meubelair.

Infrasktruktur utama pangkalan itu, yakni dermaga, shelter, alat tambat, radio komunikasi serta fasilitas perbaikan sudah siap. Menurut dia, penggunaan pangkalan tak menunggu kedatangan kapal selam dari Korea Selatan, pasalnya TNI AL sudah memiliki dua unit kapal selam, Cakra dan Nanggala.

"Kita sudah melakukan uji coba kesiapan pangkalan. Kita cukup sering kesana untuk bersandar," ujarnya.

Untung melanjutkan, pemilihan Teluk Palu sebagai lokasi pembangunan pangkalan karena teluk ini cukup strategis dilihat dari kepentingan geopolitik dan geostrategis. Lokasi ini dekat dengan wilayah Malaysia, terutama wilayah sengketa di Ambalat.

Sumber : Sindo
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 16-1-2013 05:32 PM | Show all posts
SEA TRIAL KAPAL KCR-40 KRI BELADAU-643



Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjung Pinang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Agus Heryana mendampingi Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda (Laksda) TNI Sru Handayanto melaksanakan Sea Trial Kapal KCR-40 KRI Beladau-643 di Perairan Barelang Batam, Kepulauan Riau, Jumat (11/1).

Kapal KCR-40 KRI Beladau-643 tersebut rencananya akan diresmikan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc, MA, Ph.D., pada tanggal 25 Januari 2013 di Batam.

Turut hadir pada kegiatan tersebut  Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal), Kapusadal Kemhan, Danguskamlabar, Aslog Danlantamal IV Tanjung Pinang, Kafasharkan Mentigi  serta Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Batam.

Sumber : Koarmabar
Reply

Use magic Report

Post time 16-1-2013 05:40 PM | Show all posts
RI Akan Beli Kapal Perang dan Sniper Anti Tank Inggris
Kemenhan akan mengirim tim untuk melihat spesifikasi kapal itu.




VIVAnews - Indonesia akan membeli tiga unit kapal perang jenis Multi Role Light Frigate dari Inggris. Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, saat menerima kunjungan Menteri Pertahanan Inggris, Philip Hammond, di kantornya, Jakarta, Rabu 16 Januari 2013.

"Masih dalam proses negosiasi dengan Inggris. Kami akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal laut tersebut," kata Purnomo usai menerima kunjungan menhan Inggris.

Purnomo berharap, dengan pembelian alutsista dari Inggris, Indonesia dapat melakukan alih teknologi. Melalui proses alih teknologi itu, Indonesia dapat membuat alutsista yang sama.

Sementera itu, Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan, selain kapal laut, pemerintah Indonesia berencana membeli sniper anti tank dari Inggris. "Ada persenjataan dari Angkatan Darat Inggris, kalau tidak salah untuk anti tank," ungkap Sjafrie.

Pada 2013, Kementerian Pertahanan memiliki anggaran belanja sebesar Rp81 triliun. Dengan anggaran tersebut, Sjafrie berharap peralatan militer Indonesia dapat dimodernisasi.

"Kami di Kementerian Pertahanan mengharapkan dukungan dari menteri keuangan untuk bisa memberikan fasilitas akselerasi pembiayaan," ungkap dia.

Untuk memenuhi alutsista TNI, Kementerian Pertahanan dengan beberapa perusahaan di Inggris telah melakukan beberapa kontrak untuk memenuhi kebutu*an peluru kendali star streak, suku cadang pesawat sky hook, dan suku cadang tank Scorpion.

"Serta beberapa perawatan yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Inggris," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo.


Reply

Use magic Report

Post time 16-1-2013 05:50 PM | Show all posts
Tawaran Kerja Sama Pertahanan dari Inggris



Ditengah suasana banjir yang mengepung kota Jakarta, Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond MP, tetap pada jalurnya menemui Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro.

Secara resmi, pertemuan keduanya disebutkan untuk membahas kerjasama pertahanan yang tertuang dalam MoU antara Inggris dan Indonesia. MoU kerjasama pertahanan itu meliputi kerjasama pendidikan, Sistem procurement, Reserve Forces serta Wellfare System.



Namun dari hasil kasak kusuk ARC di Kementrian Pertahanan, beberapa sistem persenjataan dari Inggris  sudah memasuki kontrak. Yang sudah bisa dipastikan antara lain, pengadaan satu baterai Rudal anti pesawat Starstreak, pengadaan suku cadang pesawat tempur Hawk dan Tank Scorpion, berbagai kontrak pemeliharaan, serta diupayakan adanya keterlibatan industri dalam negeri dalam hal pemeliharaan.

Khusus untuk Starstreak, sumber ARC memastikan Indonesia sudah memesan 1 Baterai. Namun bagi pabrikan jumlah itu tidak masuk dalam skala ekonomis, alias bakal merugi.

Pabrikan sendiri butu* setidaknya 3 Baterai, dan karenanya kini sedang dilakukan penjajakan mencari dana untuk penambahan 2 baterai lagi.



Selain rudal Starstreak, salah satu alutsista Inggris yang tengah menjadi incaran adalah Multi Role Light Fregate kelas Nahkoda Ragam. Saat ini, pembelian kapal tersebut tengah dinegosiasikan.

Namun, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, jika diperlukan, upgrade terhadap Nahkoda Ragam akan dilakukan. Pihak TNI-AL sendiri selaku pengguna, telah menyiapkan Satgas untuk berlatih dan menjemput kapal tersebut.

Sumber : ARC
Reply

Use magic Report

Post time 17-1-2013 09:02 AM | Show all posts
RI Minta Peluru Kendali Kapal Inggris Direparasi



Kementerian Pertahanan berupaya melobi Pemerintah Kerajaan Inggris soal perbaikan sistem peluru kendali kapal multi role light fregat. "Tadi sudah dibicarakan masalah upgrading, salah satu sistem peluru kendali kapal itu," kata Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, Rabu, 16 Januari 2013.

Indonesia membeli kapal multi role light fregat asal Inggris ini dirancang selama 1,5 tahun. Permintaan perbaikan sistem peluru kendali itu karena pabrik peluru kendali Seawolf yang terpasang pada kapal tersebut tutup. Gaga-gara inilah Malaysia, Brunei, Aljazair, dan Filipina batal membeli kapal ini. "Itu memang menjadi salah satu pertimbangan sehingga negosiasinya lama," kata Ediwan.

Kementerian Pertahanan mengaku sudah memeriksa masalah teknis terkait kapal tersebut. "Secara teknis, kapalnya masih bagus, tinggal masalah satu itu (peluru kendali)," kata dia. Ediwan menyebut tiga unit fregat kelas nakhoda yang akan dibeli tersebut masih memiliki sistem sonar dan radar yang masih baik.

Kapal ini, kata Ediwan, kini dimiliki oleh galangan kapal Nursen asal Jerman. "Tapi (kapalnya) masih diparkir di Inggris," kata dia. Harga tiga unit kapal fregat ini mencapai US$ 385 juta, "Bahkan bisa lebih dari itu," kata dia.

Negosiasi kontrak pembelian kapal, kata Ediwan, diharapkan rampung cepat. "Saya harap bulan ini bisa rampung. Negosiasi berlangsung sejak enam bulan terakhir."

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin juga mengakui adanya rencana pembelian kapal perang untuk TNI Angkatan Laut ini. Pembelian kapal permukaan ini memang termasuk prioritas," kata dia.  Pengadaan kapal ini murni pembelian.

http://www.tempo.co/read/news/20 ... -Inggris-Direparasi
Reply

Use magic Report

Post time 18-1-2013 02:21 PM | Show all posts
Kemenhan: Harga 3 Kapal Frigate Capai US$385 Juta
Proses negosiasi pembelian kapal ini memakan waktu 1,5 tahun.




Indonesia akan membeli tiga unit kapal perang jenis Multi Role Light Frigate dari Inggris. Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo mengungkapkan, kementerian menganggarkan dana sebesar US$385 juta untuk pembelian kapal tersebut.

"Bahkan bisa lebih dari itu," kata Ediwan kepada wartawan di kantornya, Jumat, 18 Januari 2013.

Proses negosiasi pembelian kapal ini, kata Ediwan, memakan waktu 1,5 tahun. Lambannya proses negosiasi terjadi karena produsen persenjataan kapal tersebut dikabarkan sudah tutup.

Selain itu, batalnya pembelian kapal jenis ini oleh Malaysia, Aljazair, dan Brunei Darussalam juga menjadi pertimbangan. "Itu sebabnya lama diputuskan," ungkap dia.

Namun Kementerian Pertahanan mengaku sudah memeriksa masalah teknis terkait kapal tersebut. Hasilnya, Kemenhan menilai ketiga kapal masih memiliki sistem sonar dan radar yang bagus.

Ediwan mengungkapkan bahwa ketiga kapal tersebut memang milik Jerman. "Tapi buatan Inggris dan kini juga di parkir di Inggris. Secara teknis kapalnya masih bagus, tinggal masalah satu, peluru kendali," ujarnya.

Kementerian Pertahanan berharap kontrak pembelian Frigate dapat segera rampung. "Kami harapkan bulan ini bisa selesai."
Reply

Use magic Report

Post time 18-1-2013 07:12 PM | Show all posts
Danlanud Supadio: Satu Skadron UAV Akan Awasi Perbatasan



Pontianak – Tak gampang mengawasi seluruh teritori Kalbar, terutama wilayah perbatasan Kalbar-Sarawak, Malaysia Timur yang rawan penetrasi pesawat asing atau gerakan lawan.

“Dalam waktu dekat ini kita akan dapat bantuan kekuatan satu skuadron pesawat tanpa awak. Kita berharap 2013 ini sudah datang dan siap dioperasikan,” ungkap Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir Novyan Samyoga saat berkunjung ke Redaksi Rakyat Kalbar di Graha Pena Kalbar Jalan Soekarno-Hatta, Kamis (17/1) sore.

Teknologi maju yang akan digunakan Angkatan Udara khususnya di Kalbar yang berpangkalan di Lanud Supadio sudah menjadi kebutu*an baik pertahanan udara maupun menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

Karena itu TNI AU tidak punya pilihan lain selain menempatkan satu skuadron pesawat tanpa awak atau unmanned aerial vehicle (UAV) di Lanud TNI AU Supadio Pontianak.

UAV yang tidak tertangkap radar itu merupakan yang pertama di Kalimantan dan ditempatkan di Supadio. Novyan mengatakan keberadaan pesawat pengintai UAV akan sangat membantu menjaga pertahanan NKRI khususnya di Kalbar.

Pasalnya, tambah Danlanud, Meksiko dan Amerika saja yang sudah didukung dengan segala peralatan dipasang masih menggunakan pagar kawat. Sementara perbatasan Indonesia-Malaysia tidak ada sama sekali perlindungan tersebut.

“Kita harapkan nanti pesawat pengintai itu tidak hanya mengawasi keamanan juga perdagangan ilegal. Terutama perdagangan barang haram seperti narkoba. Selain itu juga kejahatan internasional yang semakin rawan di perbatasan,” kata Novyan.

Ia menambahkan, pesawat tanpa awak itu tidak hanya mengawasi perbatasan darat tetapi juga laut. Pengawasan akan dilakukan sejauh efek side pesawat tersebut. Seperti diketahui, Kepulauan Natuna termasuk salah satu wilayah yang bisa dijangkau dari Supadio.

“Pesawat yang akan beroperasi nanti diperkirakan kemampuannya sekitar 400 km di perbatasan laut. Saat ini kita masih menunggu kedatangan UAV tersebut. Semuanya berdasarkan perintah Menteri Pertahanan,” jelas mantan ajudan wakil presiden tahun 2009 ini.

Novyan Samyoga juga mengakui Kalbar rawan di bidang keamanan dan pertahanan sebagaimana wilayah perbatasan umumnya. Tetapi untuk keamanan ranahnya Polri, sementara TNI fokus pada pertahanan.

“Kita bisa membantu Polri dengan catatan ada permintaan. Tetapi pada intinya kami tugasnya dalam hal keamanan. Kita bersyukur skuadron UAV ini hanya ada di Kalbar, karena kita berada di perbatasan,” jelasnya.

Novyan menambahkan, untuk di Kalimantan, skuadron tanpa awak ini hanya dioperasikan di Kalbar. Walaupun idealnya perlu beberapa skuadron udara. Tetapi memang kondisi ekonomi belum memungkinkan.

“Tetapi yang paling rawan di Kalbar. Pesawat tanpa awak itu hanya mengawasi wilayah NKRI, tidak boleh ke Malaysia. Keuntungannya, melalui pesawat itu kita bisa mengamati Malaysia tergantung sensitivitas sensor yang dimiliki,” tutur lulusan AKABRI Udara tahun 1989 itu.

Pesawat itu juga tidak bisa ditangkap radar militer.
Termasuk radar untuk penerbangan yang ada di Bandara Supadio tidak bisa melacak atau menjejaki UAV itu.
Reply

Use magic Report

Post time 19-1-2013 09:38 AM | Show all posts
Wamenhan Meninjau Kesiapan KCR Ke-3



Jakarta, DMC – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan sejumlah pejabat Kemhan serta TNI lainnya, Kamis (17/1), melakukan kunjungan kerja ke Batam, dalam rangka meninjau kesiapan Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 ketiga, yang akan diserahkan pada akhir bulan ini.

Kapal yang diberi nama KRI Beladau-643 tersebut, memiliki spesifikasi teknologi tinggi dengan panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun serta mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot.

KCR - 40 terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel pada bagian hulunya (lambung). Baja High Tensils Steel ini merupakan produk dalam negeri dari PT. Krakatau Steel.

Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan Aluminium Alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi saat berlayar.

Kapal yang sepenuhnya di buat di PT. Palindo Marine Shipyard itu, juga dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan Rudal C-705 buatan China

Selain melihat secara langsung KRI Beladau-643, Wamenhan beserta rombongan juga berkesempatan meninjau Combat Boat hasil produksi PT Palindo Marine Shipyard bekerjasama dengan Balitbang Kemhan RI, yang pengerjaannya sudah memasuki tahap penyelesaian
Reply

Use magic Report

Post time 19-1-2013 01:45 PM | Show all posts

http://3.bp.blogspot.com/-1-eS6ww0jAQ/UHeGT53GdcI/AAAAAAAAMwo/tKYhVghr1QQ/s16...

UAV Indon Searcher MK II ke?

macam mana nasib benda tiada guna ini??

Last edited by Al-Andalus on 19-1-2013 01:46 PM

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 20-1-2013 12:15 PM | Show all posts
UAV Wulung digunakan untuk pengawasan  hutan, bencana dan lain-lain masih belum difungsikan untuk militer tapi UAV ini akan terus dikembangkan
Reply

Use magic Report

Post time 20-1-2013 06:24 PM | Show all posts
Al-Andalus posted on 19-1-2013 01:45 PM
UAV Indon Searcher MK II ke?

macam mana nasib benda tiada guna ini??

bukanya lagi ditest november kemaren ya pakde??
Indonesia Develop New UAV to Assist with Forest Protection – January 2, 2013
                              
“The new UAV named Wulung, produced by the Office of Technology Assessment and Application (BPPT) in Indonesia, has already demonstrated its capability after undergoing testing in November 2012.


Wulung UAV

“The Wulung UAV has a sophisticated design and some unique  capabilities when compared to some other unmanned aircraft in the region” said Gusti Muhammad Hatta, Office of Technology Assessment and Application (BPPT).
“In addition to the use of aircraft to monitor, Wulung imaging can also participate on regional aviation and forest fire detection,” Hatta said.
Wulung UAV flight operations for a period of 4 hours and can be used to create artificial rain, a very useful feature when participating in forest fire fighting.
Operating range of the UAV Wulung is 70km, speed journey from 92-146 km / h, altitude 3.650m. UAV control system have dlen control to 73 km.
Wulung use a two-stroke gasoline internal combustion engine, the aircraft is made from composite materials to ensure light weight structure.
“With this aircraft, fire and creating artificial rain will not need to use water, because we have invented alternative materials, called pleer,” Hatta said.
According to this, the effect of a kg pleer can be compared with a ton of water. Meanwhile a UAV Wulung can carry 8 kg pleer.




Reply

Use magic Report

Post time 20-1-2013 06:25 PM | Show all posts
Wulung can carry 8 kg pleer.  ->
Reply

Use magic Report

Post time 20-1-2013 06:32 PM | Show all posts
repost di post sebelumnya dah ader

Indonesia Will Create Its Own Squadron of UAV         
Posted on      Jan 05, 2013     

          The Indonesian Minister of Research and Technology Gusti Muhammad Hatta said in 2013 Indonesia will start to make a squadron of Unmanned Aerial Vehicle (UAV) to strengthen the national defense system and civilian purposes.
“The Ministry of Defense has asked to be provided with a squadron of these unmanned aircrafts with the main purpose of surveillance or spying” said the Minister.
The Minister also said that the development of this unmanned aircraft will be one of the focus of its Ministry in addition to the planned of rockets and satellites.
According to him, other than for military purposes, these drones can also use for civilian purposes such as help produce artificial rain and observation in hazardous areas.
“Unmanned aircraft can go through clouds to sowing salt making artificial rain, as well as to observe volcanoes which are dangerous if performed by manned aircraft. In addition it can also be used to observe the practice of illegal fishing and illegal logging” he said.
The UAV codenamed “Wulung” believed to have specifications and capabilities that are not inferior to foreign products


Gusti said that these type of drones have usually been used for winning war abroad. In Israel, for example, unmanned aircraft equipped with weapons used to shoot people.
Indonesia through the National Aeronautics and Space Agency (Lapan) and the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) have produced a number of unmanned aircraft prototypes. He said that in making the squadron of drones, his ministry will fully support these two institutions.
“So far LAPAN has made a small UAV while BPPT has developed three classes of unmanned aerial vehicles with different size, small, medium and large,” he said.
The funding for the development of these drones according to him will be provided by the Ministry of Defense.
Gusti and Yusgiantoro, the Indonesian Minister of Defense have already been shown the capabilities of the UAV developed by BPPT. The UAV codenamed “Wulung” believed to have specifications and capabilities that are not inferior to foreign products. The UAV has a wingspan of 6.36 meters, a length of 4, 32 meters, height of 1.32 meters tall and weighs 120 kg.
UAV Wulung can currently only fly as far as 73 kilometers from its ground controllers withQuote speed journey from 92-146 km / h and an altitude of 12 thousand feet. The UAV is being upgraded to achieve a travel range of up to 300 kilometers. It can fly up to four hours non-stop. The controller software is developed internally by BPPT but some vital parts such as the aircraft’s engines and cameras were imported from European countries.
Wulung use a two-stroke gasoline internal combustion engine and is made from composite materials to ensure light weight structure. Wulung is the largest UAV prototype cmade by BPPT while others are smaller and codenamed Sriti, Alap-Alap, Gagak and Pelatuk.
“Initially, the drones will be prioritized for civilian purposes such as monitoring areas in Indonesia. But in its development, the aircraft can be used as the primary means of military weapons systems. For that aircraft must be equipped with advanced technology and I am sure BPPT could make it, “added the Minister.
The Ministry of Defense said that this will have a compounding benefit to the country amongst other things is to reduce the country dependency to the current supplier and will provide flexibility in terms of future development.



Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

24-2-2025 06:49 PM GMT+8 , Processed in 0.436980 second(s), 29 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list