|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
Indonesian Mi-35P Repaired in Ukraine

Mi-35P Combat helicopter with tail number HS-7130 from the 31 Squadron Army Air Corps Indonesia - one of the first two vehicles of this type, set in Indonesia in 2003 (photo : Scramble)
Although Indonesia acquires Mi-35P Russian combat helicopters brand new from "Rostvertol", for repair these Indonesian machines it appears to prefer the Ukraine.
Participant under the nickname “lindr” on website forums.airforce.ru, studying public documentation of customs bodies of Ukraine, discovered that two Mi-35P combat helicopters first Russian supplies in 2003 was repair in Ukraine.
According to “lindr”, two Mi-35P with serial numbers 070385 and 070386 arrived in Ukraine from Indonesia for repairs in Aug. 3, 2012, and already 26 December 2012 were sent back. It comes with the Indonesian helicopter tail number HS-7129 and HS-7130, supplied under a contract with Indonesia "Rosoboronexport" in 2002 for two cars and delivered to Indonesia September 15, 2003.
Helicopters are a part of the 31st Squadron of Indonesian Army Aviation, stationed at the airport, Ahmad Yani (Semarang). Repair of both the helicopter to apparently SE Konotop plant "AVIAKON".
http://bmpd.livejournal.com/450549.html |
|
|
|
|
|
|
|
Wah, 100 Perwira TNI AL ke Luar Negeri, Ada Apa?
Seragam TNI AL (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA---TNI Angkatan Laut akan mengirim sebanyak 100 orang personelnya yang berpangkat perwira ke luar negeri untuk menempuh pendidikan lanjutan pascasarjana dan program doktor di sejumlah perguruan tinggi ternama.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Dr Marsetio kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, pengiriman para perwira tersebut dengan fasilitas beasiswa dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pemerintah sudah menetapkan 100 personel TNI AL yang diberi kesempatan belajar ke luar negeri. Mereka bisa mengambil program S2, S3 atau doktor di beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Harvard, Yale, MIT, atau Oxford," katanya usai memimpin wisuda sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Kobangdikal.
Dari kuota 100 orang tersebut, lanjut Marsetio, sebanyak 40 orang perwira TNI AL yang mendapat kesempatan belajar ke luar negeri pada tahun ini, setelah mereka dinyatakan lolos seleksi.
Menurut KSAL, salah satu syarat mutlak bagi perwira TNI AL yang akan belajar di luar negeri adalah penguasaan bahasa Inggris yang diukur melalui tes TOEFL, selain beberapa persyaratan administrasi lainnya.
"Mereka nanti akan mengambil program pendidikan yang sesuai dengan kebutu*an pengembangan TNI AL, semisal program doktor peperangan bawah air, peperangan udara, atau bidang perencanaan personel," tambahnya.
Marsetio menjelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU Sisdiknas, TNI juga merupakan bagian dari pendidikan nasional yang harus terus didorong untuk peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
"Angkatan bersenjata di negara manapun, saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan 'hard power', tetapi 'soft power' atau kemampuan personelnya juga harus disiapkan untuk mengawaki sistem persenjataan yang terus berkembang teknologinya," ujarnya.
Selain pendidikan di luar negeri, lanjut KSAL, pihaknya juga menyiapkan program pendidikan berkelanjutan untuk 100 orang personel di perguruan tinggi dalam negeri, terdiri dari 50 orang jenjang S1, 30 orang S2, dan 20 orang S3.
"TNI AL akan terus mendorong personelnya, terutama jajaran perwira untuk mengembangkan diri dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Marsetio.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/01/11/mgg4a5-wah-100-perwira-tni-al-ke-luar-negeri-ada-apa
Last edited by wongedandotcom2 on 6-2-2013 09:02 AM
|
|
|
|
|
|
|
|
wongedandotcom2 posted on 5-2-2013 12:10 PM 
http://itjen.kemhan.go.id/node/2481
Maksud pembelian kedua itu apa bro
apa membeli KPR lebih dari satu |
|
|
|
|
|
|
|
Force Commander Bangga Hasil Kerja Satgas Kizi TNI
GONAIVES-HAITI (Pos Kota) – “Saya merasa bangga dan menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap hasil kerja keras dan seluruh usaha yang selama ini dilakukan oleh Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti).
Demikian antara lain disampaikan Force Commander MINUSTAH Mayor Jenderal Fernando Goulart saat memberikan pengarahan kepada seluruh personel Satgas pada kunjungannya ke Markas Indonesia Engineering Company, Bumi Garuda Camp, Gonaives – Haiti.
Kunjungan Force Commander MINUSTAH Mayor Jenderal Fernando Goulart beserta rombongan ke Markas Indonesia Engineering Company, disambut secara langsung oleh Komandan Satgas (Dansatgas) Kizi TNI Konga XXXII-B Letkol Czi Arief Novianto dengan jajar kehormatan.
Lebih lanjut dikatakan oleh Force Commander, bahwa rasa bangga dan apresiasinya kepada prajurit TNI yang tergabung dalam Konga XXXII-B/MINUSTAH, karena dengan penuh dedikasi dan semangat yang tinggi Satgas Kizi TNI telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik yang diberikan oleh MINUSTAH, diantaranya pembangunan jembatan dan perbaikan jalan.

Sebelum mengakhiri sambutannya, “kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/MINUSTAH agar tetap menjaga kedisplinan serta mentaati seluruh peraturan umum yang berlaku selaku personel pasukan perdamaian PBB”, kata Force Commander.
Usai memberikan pengarahan kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI, Force Commander Mayor Jenderal Fernando Goulart beserta rombongan menerima paparan dari Dansatgas Konga XXXII-B/MINUSTAH Letkol Czi Arief Novianto, diantaranya tentang gambaran singkat kegiatan Satgas Kizi TNI selama kurun waktu 3 bulan ini dan rencana kegiatan yang akan dilakukan ke depan serta kendala-kendala yang dihadapi di lapangan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
|
|
|
|
|
|
|
|
kabin caesar


|
|
|
|
|
|
|
|
Pengganti KRI Dewa Ruci Diperebutkan Pabrikan Spanyol dan Polandia
Maket tall ship kandidat pengganti KRI Dewaruci dipamerkan perusahaan Polandia di Indo Defense 2012. Kapal berukuran panjang 92 meter dan lebar 12 meter, dapat dipacu hingga 16 kn. (Foto: Berita HanKam)
4 Februari 2013, Jakarta: Tim peneliti pengganti KRI Dewaruci tinggal memilih di antara dua pabrikan, yakni dari Spanyol atau Polandia. Walaupun belum diumumkan apa nama dua perusahaan pembuatnya, dipastikan pengganti kapal tiang tinggi itu berasal dari dua negara tersebut.
"Tim peneliti saat ini sudah di sana dan sedang bekerja untuk menentukan perusahaan mana yang cocok. Rencananya tahun ini akan ditentukan," kata Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Madya Marsetio, di Jakarta, Minggu (3/2). Marsetio memastikan tiga dari lima perusahaan yang tertarik membuat pengganti KRI Dewaruci tak memenuhi kriteria.
Menurut Kasal, tim peneliti masih melihat kelayakan dari dua perusahaan tersebut. Tim juga sedang bekerja untuk menentukan mana yang terbaik agar pada 2014 nanti pengganti KRI Dewaruci sudah bisa beroperasi. "Yang jelas, semua mekanisme pengadaan ada di Kementerian Pertahanan. Kami hanya bagian dari tim. Tapi kami berharap penggantinya yang terbaik," kata Marsetio.
Dia yakin pengganti KRI Dewaruci jauh lebih canggih. Pengganti KRI Dewaruci ini dipastikan buatan tahun 2013. "Bisa dibayangkan betapa canggihnya kapal itu. Bandingkan dengan umur KRI Dewaruci yang sudah memasuki 60 tahun," jelas dia.
Tetap Dioperasikan
Walaupun nanti sudah ada pengganti, KRI Dewaruci tetap akan dioperasikan. Tahun ini saja, KRI Dewaruci masih bisa mengikuti Australian Cruise Ship Reviews. "Ke depan tetap akan kita operasikan walaupun hanya berlayar di dalam negeri," kata dia. KRI Dewaruci disiapkan untuk mengarungi dunia sambil menggembleng para kadet Angkatan Laut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama Untung Suropati, mengatakan ada lima perusahaan yang mengajukan penawaran, yakni dua dari Spanyol, satu dari Polandia, dan dua dari Belanda. Sedangkan perusahaan Jerman tidak lagi disertakan karena sudah tidak membuat kapal layar tiang tinggi.
Padahal, KRI Dewaruci adalah buatan Jerman. Adapun spesifikasi kapal pengganti nanti diharapkan mampu menampung 120 kadet dan 80 awak kapal. Kapal baru itu rencananya mampu menampung total 180 sampai dengan 200 orang. Adapun tipe kapal yang akan dipilih adalah tipe Barque.
Mengenai harga, TNI AL, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan masih membahasnya. Namun, beredar kabar pemerintah menyiapkan anggaran 80 juta dollar AS. "Kapal pengganti itu dijadwalkan selesai 2014," kata Untung. Seperti diketahui, TNI AL telah mengoperasikan kapal latih KRI Dewaruci sejak 1953.
Kapal layar legendaris itu buatan HC Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman, pada 1952. KRI Dewaruci memiliki panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, dan bobot mati 847 ton. Kapal ini dilengkapi sistem navigasi canggih dan sudah terkomputerisasi. Kapal tipe Barquentin ini memiliki tiga tiang utama dengan 16 layar ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 10,5 knot.
Sumber: Koran Jakarta
|
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Dapat Tambahan 6 Jet Tempur Sukhoi

Today 11:26
Komitmen pemerintah Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanan melalui kekuatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) kiranya akan terwujud mulai tahun 2013 ini. Lantaran, Kementerian Pertahanan melalui TNI Angkatan Udara (TNI AU) akan mendapatkan beberapa pesawat seperti T 50 dari Korea dan 6 Pesawat Sukhoi dari Rusia.
"Ada program yg restra pertama yang lima tahunan itu untuk mendatangkan beberapa alutsista. Sebetulnya proses pembangunan pertahanan ini adalah domainnya kementrian pertahanan. Tapi perlu diketahui bahwa dalam tahun ini kita kedatangan pesawat T 50 dari korea, lalu kedatangan pesawat Sukoi dengan jumlah 6 unit lagi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).
Selain dua pesawat itu, TNI AU juga akan menambah Pesawat tempur jenis Super Tucano yang rencananya didatangkan sebanyak 16 unit. Saat ini baru 4 unit yang sampai di Indonesia.
"Periode berikutnya bertahap 4 unit lagi. kemudian F-16 dari Amerika keseluruhan 24 unit. bertahap akan datang. Diharapkan pertengahan 2014 akan datang 4 unit yang sudah ditingkatkan kemampuannya," tuturnya.
Jendral bintang tiga TNI AU ini juga menjelaskan, untuk meningkatkan alutsista yang semakin kuat, TNI AU ke depan juga rencana ada penambahan Pesawat Hercules dari Australia yang sudah ditingkatkan kemampuannya. "Heli juga ada dengan pengadaan dalam negeri, PT DI. CN 235 dan Casa juga dengan PT DI," pungkasnya. (Ary)
Liputan 6
http://m.liputan6.com/read/50531 ... 6-jet-tempur-sukhoi
Last edited by wongedandotcom2 on 6-2-2013 03:56 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
TNI AU Kirim Enam Pilot Untuk Pelatihan Pesawat T-50 Dan T/A-50
Today 16:27


Seoul (MIK/WDN) - TNI AU kirim enam pilot pesawat tempur untuk pelatihan pesawat latih T-50 dan T/A-50.
Pelatihan ini akan memakan waktu selama 21 minggu, dan para pilot TNI AU akan melakukan pelatihan dengan pesawat T-50 sebelum menggunakan pesawat TA-50.
Pelatihan pesawat TA-50 sendiri akan dilakukan di Wing 16th Fighter 1, setelah lulus dalam menerbangkan pesawat T-50.
Para calon pilot berikutnya harus memenuhi syarat yaitu selama 13 minggu para pilot merupakan pilot penerbang aktif hawk MK53 dan F-16 di Indonesia, selanjutnya para calon pilot T-50 dalam 3 minggu akan berada di tempat pelatihan, kursus pelatihan menerbangkan T-50 selama 9 minggu, dan 8 minggu akan melakukan kursus pelatihan menerbangkan TA-50, selanjutnya pelatihan di darat 2 minggu dan melakukan penerbangan selama 5 minggu.
Saat di tempat pelatihan T-50, para calon pilot akan melakukan beberapa simulasi yaitu, simulasi penerbangan instrument, prosedur darurat, termasuk pelatihan teori dasar dan melakukan pelatihan dengan simulator.
Setelah menyelesaikan pelatihan didarat, para calon pilot kemudian melakukan pelatihan pesawat sungguhan untuk melakukan beberapa program seperti operasi pembentukan formasi terbang, terbang malam, dan latihan tempur dasar yang diperkirakan akan memakan waktu.
Kemudian para calon pilot akan melakukan kursus pelatihan TA-50, pelatihan itu sendiri hampir sama dengan pelatihan T-50.
Para calon pilot akan didampingi oleh enam pilot instruktur dari Angkatan Udara Korsel (ROKAF). Para instruktur sendiri harus memiliki 1000 jam terbang dan fasih dalam berbahasa inggris untuk mendidik para calon pilot.
"Di sini, di Wing 16th Fighter, kami sediakan fasilitas tempat sholat untuk para calon pilot, karena mereka tahu tentang gaya hidup negara muslim seperti Indonesia," kata seorang pejabat di Wing 16th Fighter.
Setelah lulus menerbangkan T-50 dan TA-50, para pilot akan kembali ke Indonesia.
Pada mei 2011, Indonesia menandatangani kontrak perjanjian dengan Korea Aerospace Industries untuk pengadaan 16 unit T-50, selain itu Indonesia juga mengoperasikan 17 unit KT-1 serta melakukan kerjasama dengan Korsel untuk memngembangkan pesawat tempur KFX.
|
|
|
|
|
|
|
|
Anggaran TNI AU 2013 Naik 8,3 Persen

Liputan6.com, Jakarta : Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan besar anggaran TNI AU di Tahun Anggaran (TA) 2013 secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan TA 2012. Kenaikan tahun ini mencapai 8,3 persen. Kenaikan tersebut untuk anggaran non-pendidikan sebesar Rp 458,1 miliar.
"Dengan kenaikan tersebut, kita perlu betul-betul mengoptimalkan anggaran yang ada dengan membuat prioritas kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat," kata Bagus Putu di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).
Jenderal bintang tiga TNI AU ini menjelaskan anggaran yang ada tersebut, harus diprioritaskan untuk kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat. Sebab untuk alokasi anggaran pemeliharaan dan perawatan alutsista, kenaikannya dinilai sangat kecil.
"Saya memahami bahwa dengan keterbatasan alokasi anggaran pemeliharaan akan berpengaruh terhadap kesiapan alutsista dan kesiapan satuan," tutur Bagus.
Tapi, ungkap Bagus, jika anggaran yang terbatas itu dapat dikelola dengan efektif, efesien, dan benar maka hasilnya adalah peningkatan kesiapan TNI AU. "Saya berharap dengan semangat Swa Bhuwana Paksa, profesionalisme awak pesawat tetap dapat ditingkatkan dan dipertahankan," ucap Bagus.(Ais) |
|
|
|
|
|
|
|
TNI Serap Anggaran 2012 Hingga 98,75 Persen

5 Februari 2013, Jakarta: Tahun 2012, anggaran TNI Rp 54,21 triliun. Anggaran yang terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau terserap 98,75 persen.
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Selasa (5/2), Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menjelaskan, anggaran TNI tahun 2012 itu terdiri dari belanja untuk pegawai dengan pagu anggaran Rp 34,37 triliun, terserap 100 persen. Lalu, belanja barang dengan pagu anggaran Rp 10,16 triliun, terserap 100 persen. Dan, belanja modal dengan pagu anggaran Rp 9,67 triliun telah terealisasi Rp 8,98 triliun atau terserap 92,98 persen.
"Sisa anggaran sebesar Rp 678 miliar, merupakan anggaran belanja modal bersyarat yang masih berada ke Kemenkeu. Terdiri dari Rp 480 miliar untuk pengadaan alat komunikasi Mabes TNI dan Rp 198 miliar untuk pengadaan alat selam TNI AL. Hingga saat ini belum ada kejelasannya dari Kemenkeu maupun hasil preaudit dari BPKP," ujar Agus Suhartono.
Dengan demikian, kata Panglima TNI, daya serap anggaran TNI tahun anggaran 2012 dengan pagu anggaran RP 54,21 triliun, telah terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau 98,75 persen.
Panglima TNI pun menjelaskan, anggaran TNI di 2013 ini masih akan difokuskan pada program pembangunan kekuatan pokok minimum TNI. Hal ini merupakan jabaran dari renstra tahap II2010-2014 dan dokumen pembangunan kekuatan pokok minimum TNI 2010-2024 (jangka menengah). Sesuai pagu definitif DIPA 2013, TNI mendapat alokasi anggaran Rp 58,93 triliun. Rinciannya, unit organisasi Mabes TNI dengan alokasi anggaran Rp 6,51 triliun akan digunakan untuk program penggunaan kekuatan pertahanan integratif Rp 1,78 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista Rp 1,26 triliun, program peningkatan profesionalisme integratif prajurit TNI Rp 309,52 miliar, program penyelenggaraan manajemen dan operasional integratif Rp 3,15 triliun.
Lalu, untuk unit organisasi TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, alokasi anggaran Rp 52,41 triliun dengan rincian, untuk program dukungan kegiatan kesiapan matra Rp 2,33 triliun. TNI AD Rp 946,47 miliar, TNI AL Rp 763,85 miliar, dan TNI AU Rp 624,39 miliar.
Untuk program modernisasi alutsista dan non alutsista, sarana dan prasarana matra Rp 9,38 triliun. Rinciannya, TNI AD Rp 3,44 triliun, TNI AL Rp 2,08 triliun, dan TNI AU Rp 3,85 triliun.
Sementara, untuk program profesionalisme personel matra sebesar Rp 1 ,70 triliun, terdiri dari TNI AD Rp 919,14 miliar, TNI AL Rp 319,83 miliar, dan TNI AU Rp 466,91 miliar.
Sedangkan program manajemen dan operasional matra sebesar Rp 38,99 triliun dengan rincian TNI AD Rp 28,15 triliun, TNI AL Rp 7 triliun, dan TNI AU Rp 3,83 triliun.
Sumber: Jurnal Parlemen |
|
|
|
|
|
|
|
3 KRI Buatan Dalam Negeri Laksanakan Latihan Tempur

Jakarta, 7 Februari 2013, -- Tiga Kapal Perang Repubik Indonesia (KRI) yang berada di bawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) hasil produksi dalam negeri melaksanakan latihan Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat III/L3.
Kapal-kapal perang tersebut yakni KRI Clurit (CLT-641), KRI Kujang (KJG-642), dan KRI Beladau (BLD-643), Ketiga kapal perang yang memiliki kemampuan sebagai kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula ini sehari-harinya berada di bawah pembinaan Satuan Kapal Cepat (Satkat)Koarmabar.
Latihan Glagaspur Tingkat III/L3 yang melibatkan kapal-kapal perang bertipe Kapal Cepat Rudal (KCR) ini berada di bawah kendali oprasional Komandan Satuan Kapal Cepat Kolonel Laut (P) Dafit Santoso. Latihan ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme prajurit koarmabar dan mengukur kesiapan serta kemampuan tempur unsur-unsur Koarmabar sesuai fungsi azasinya, agar dapat melaksanakan tugas utamanya serta dapat meningkatkan kerja sama taktis antar unsur-unsur koarmabar dalam melaksanakan aksi tempur laut.
Pelaksanaan Latihan Glagaspur Tingkat III/L3 ini dibagi dalam tiga tahap pertama yaitu tahap persiapan di pangkalan dalam tahap ini unsur-unsur KRI yang terlibat melaksanakan kegiatan antara lain briefing rancana Manlap Glagaspur Tingkat III/L3, dan selanjutnya melakukan persiapan akhir untuk pelaksanaan manuver lapangan. Tahap kedua manuver lapangan, pada tahap ini unsur-unsur KRI yang terlibat keluar Pangkalan Tanjung Uban bersama-sama melaksanakan serial latihan di Selat Riau, Laut Natuna dan Selat Singapura guna meningkatkan profesionalisme tempur prajurit matra laut. Selanjutnya tahap ketiga yakni tahap pengakhiran dilanjutkan dengan pembuatan laporan pelaksanaan, selanjutnya unsur-unsur bergerak bebas menuju daerah operasi yang telah ditentukan.
Dengan dilaksanakannya Latihan Glagaspur Tingkat III/L3 diharapkan unsur-unsur KRI di jajaran Koarmabar mampu untuk menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan negara, keamanan perairan wilayah barat dan kredibilitas NKRI serta tanggap menghadapi situasi-situasi yang timbul dalam pelaksanaan operasi.
Latihan Glagaspur Tingakat III/L3 unsur-unsur KRI jajaran Koarmabar ini juga dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun 2013 mendatang.
http://koarmabar.tnial.mil.id/ta ... Id/776/Default.aspx |
|
|
|
|
|
|
|
Dislitbangau Berhasil Uji Coba Parasut untuk Terjun Freefall

DINAS Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) berhasil meneliti, membuat dan menguji coba parasut (payung) untuk terjun Freefall.
Ujicoba dilaksanakan belum lama ini di Pangkalan TNI AU Suryadarma, Kalijati, Subang dengan menggunakan dua Pesawat Helikopter EC 120 Colibri dari Skadron Udara 7 dan personel Paskhasau dari Wing 3 Paskhas Bandung sebagai penerjun.
Menurut Kolonel Tek Christian Shahmo, Kasubdis Matsus Dislitbangau, selaku Kalakgiat mengatakan pembuatan payung tersebut Dislitbangau bekerjasama dengan PT Langit Biru Parasut Bandung dan berhasil di uji coba dengan hasil baik dan memuaskan sehingga layak untuk diterbitkan sertifikat uji coba oleh Kadislitbangau, Marsma TNI Edy Yuwono.
Dijelaskan Kolonel Tek Christian uji coba dilakukan sebanyak tiga sorty dengan dua pesawat Helikopter EC 120 Colibri yang diawaki Letkol Pnb Daan Sulfi, Kadisops Lanud Suryadarma, Lettu Pnb Kadek, Mayor Pnb Anggit Budi W, Lettu Pnb Trio Agung dan penerjun dari Wing 3 Paskhas, Pelda Rusli, Serka Petrus, Serka Almustofa (Juru Kamera) dan Pelda Dwijo sebagai Jump master.
Sorty Pertama uji coba dilakukan dengan menggunakan dummy seberat 95 kg dan berhasil mengembang dan mendarat dengan baik, akhirnya sorty ke dua dan ketiga dilaksanakan uji coba langsung oleh penerjun dengan sistem HAHO dan HALO dari ketinggian diatas 7000 feet.
"Standar parasut baik dan layak untuk digunakan” Kata dua penerjun uji coba Rusli dan Petrus ketika mendarat setelah beberapa menit melayang di udara.
Hadir dalam uji coba tersebut sebagai penilai Kolonel Tek Andi PS, Dislambangjaau, Kolonel Tek Hadi Purnomo dan Kolonel Tek Didik Bangun, Dislitbangau, Letkol Pnb Agung Nugroho, Sopsau,Letkol Tek Iwan Tahandi, Srenaau dan beberapa Pamen dari Koharmatau, Korpaskhasau, Dispotdirga dan Depohar 70. |
|
|
|
|
|
|
|
F-5 TNI AU Akan Diupgrade dan Mendapat Tambahan dari Korea

TNI AU akan menerima penambahan kekuatan baru atas kedatangan pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia dan T-50 buatan Korea Selatan. "Dalam program renstra pertama lima tahunan, TNI AU mendatangkan alutsista, tahun ini TNI AU akan kedatangan pesawat T-50 dari Korea dan pesawat Sukhoi dari Rusia," kata KSAU.
Selain itu, lanjut KSAU, TNI AU juga akan menerima pesawat tempur jenis Super Tucano secara bertahap dan F-16 dari Amerika yang diharapkan pertengahan 2014 datang empat unit dan sudah ditingkatkan kemampuannya.
Menurut KSAU, kedatangan pesawat Sukhoi dan T-50 merupakan bagian dari program rencana strategis (Renstra) lima tahunan. "Dengan adanya penambahan pesawat tempur itu akan menambah kekuatan alat utama sistem senjata TNI AU," kata dia.
Terkait pesawat tempur F-5, KSAU mengatakan TNI AU tetap menggunakan, namun perlu ditingkatkan kemampuannya
"Sesuai program kerja strategis, pesawat F-5 masih efektif di up-grade lagi untuk digunakan, karena negara lain masih banyak yang menggunakan seperti Singapura."
"Selain itu TNI AU juga akan mendapat tambahan F-5 dari pemerintah Korea Selatan yang merupakan komplemen dari pembelian pesawat T-50," kata KSAU
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=320667 |
|
|
|
|
|
|
|
indonesia Akan Mendapatkan Blue Print Marder 1A Secara Utuh

Satu nukilan info tangan pertama lain yang ARC terima adalah mengenai nasib Marder. Walaupun statusnya sebagai IFV (Infantry Fighting Vehicle), ternyata penerima tangan pertama adalah Kavaleri TNI AD.
Hal ini lebih karena alasan kemudahan administrasi. Kedepannya, dari jumlah 50 Marder 1A3 yang akan diterima oleh TNI AD, sebagian akan disebar ke batalyon infantri, sementara sisanya dipergunakan oleh Kavaleri.
Khusus untuk Marder 1A3 yang akan dipergunakan oleh Kavaleri TNI AD, sosoknya akan dimodifikasi dengan bantuan PT Pindad. Hal ini tidak lepas dari perjanjian ToT antara Indonesia dan Jerman, dimana Indonesia akan menerima cetak biru Marder 1A3 secara utuh, yang artinya PT Pindad akan mampu membuat lini produksi Marder sendiri dari tahap pertama dengan asistensi dari pihak Jerman.
Tentunya Pindad sendiri membutu*kan bantuan dari industri strategis lainnya, seperti misalnya PT Krakatau Steel yang diharapkan mampu mengembangkan logam dengan spesifikasi kekerasan yang memenuhi armor hardness untuk kebutu*an pembuatan ranpur.
TNI AD sendiri berharap agar PT Pindad mampu mengawal proses pabrikasi Marder, yang diarahkan sebagai basis dari pengembangan tank medium. Untuk kebutu*an tersebut, TNI AD sendiri telah melakukan studi pendahuluan mengenai ketepatan jenis kubah yang akan dipasang, karena seperti diketahui, ada sejumlah opsi yang tersedia.
Satu yang ditawarkan saat ini adalah kubah-kanon OTO Hitfact kaliber 105mm yang mampu menembakkan munisi 105mm APFSDS untuk melawan tank. Namun untuk produk final yang dipilih, tentunya membutu*kan evaluasi lanjutan.
ARC |
|
|
|
|
|
|
|
PT DI Lanjutkan Pengembangan Pesawat N250 Besutan BJ Habibie

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (DI) (Pesero) siap melahirkan kembali pesawat N-250 atau 'The New N-250' peninggalan BJ Habibie. Pesawat komersial yang terhenti pengembangannya sejak 1998 ini, dalam waktu enam bulan ke depan akan diputuskan kelanjutan atau masa depan pengembangannya.
Dirut PT DI, Budi Santoso menjelaskan, tahap awal pihaknya akan melakukan riset atau studi pasar mengenai prospek pesawat bermesin turboprop ini di mata industri penerbangan internasional.
"Kita sedang buat studi pasarnya. Apakah mau pakai desain yang lalu atau ada perubahan di N-250," ujar Budi kepada detikFinance, Selasa (5/2/2013).
Menurutnya, paling cepat 6 bulan ke depan hasil studi pesawat yang telah dikembangkan sejak akhir 1980-an ini mucul. Budi menjelaskan, The New N-250 ini siap masuk ke pasar penumpang berkapasitas 70 sampai 80 penumpang yakni di bawah pesawat jet komersial berpenumpang 100 orang dan di atas pesawat bermesin propeler (baling-baling) berpenumpang 50 orang.
"Market yang ada, 70 sampai 80 penumpang, jadi PT DI jangan sampai salah masuk," sebutnya.
Saingan terberat The New N-250 nantinya adalah pesawat pabrikan asal Eropa yakni Bombardier Q-400 dengan kapasitas 80 penumpang.
"Tapi dari desain kita lebih baik dari Bombardier Q-400," cetusnya.
http://finance.detik.com/read/20 ... +%28detikFinance%29 |
|
|
|
|
|
|
|
Komandan Kodikau: Pesawat G-120TP Grob Akan Tiba Mulai Mei 2013
Sekolah Penerbang Adisucipto akan Gunakan Pesawat Baru



REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Kehadiran pesawat baru G-120 TP Grob untuk sekolah penerbang (Sekbang) Lapangan Udara (Lanud) Adisucipto diharapkan bisa meningkatkan kualitas penerbang yang dihasilkan. Pesawat baru buatan Jerman ini akan menggantikan pesawat lama yang sudah berusia 30 tahun.
Demikian dikatakan Komandan Kodikau Marsekal Muda TNI, Ida Bagus Anom pada serah terima jabatan Danlanud Adisucipto dari Marsekal Pertama TNI Abdul Muis kepada Kolonel Penerbang Agus Munandar di Yogyakarta, Jumat (8/2). Abdul Muis selanjutnya menjadi wakil asisten operasi Kasau di Jakarta.
"Insyallah bulan Mei akan datang empat pesawat. Berturut-turut akan datang hingga 18 pesawat. Kalau pemerintah mempunyai dana akan lebih bagus 24 pesawat," katanya.
Dijelaskan Ida Bagus Anom, pesawat lama dinilai tidak bisa melakukan manuver ekstrem. "Grab dipilih karena terbaik untuk sekolah penerbang TNI. Sebab sekolah penerbang TNI tidak seperti sekolah penerbang sipil, membutu*kan manuver ekstrem," katanya.
Bagus juga mengatakan apabila TNI AU menjadi lebih baik akan berdampak pada berkurangnya kecelakaan. "Kita akan selalu menuju zero accident," katanya.
Di bidang keselamatan terbang, kata Bagus, dirinya selalu menekankan kepada penerbang agar memperhatikan prosedur dan patuh akan aturan dan prosedur yang dibuat. Sehingga penerbang akan selalu terhindar dari incident maupun accident.
http://www.republika.co.id/berit ... unakan-pesawat-baru
|
|
|
|
|
|
|
| |
|