CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: abuaya

PANDANGAN ULAMA’-ULAMA’ AHLUS SUNNAH TENTANG IBNU TAIMIYAH

[Copy link]
Post time 5-5-2010 02:21 PM | Show all posts
tak bolehker kita terima Allah itu bersemayam, dan bagaimana Dia bersemayam itu tidak serupa makhluk dan sesuai dengan kebesaranNya.?

ini bukan mujassim
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 5-5-2010 03:16 PM | Show all posts
Minta jangan dilayan Encik abuaya yang hanya nak berlawan taip dengan ego yang sangat tinggi.

Tidak ada apa-apa faedah berlawan taip dangan orang macam tu melainkan ada orang yang akan terikut rentak dia.

Ikut lah nasihat-nasihat ustaz-ustaz dan ulamak-ulamak yang dah banyak beri nasihat berkenaan bab ini.  Yang bergaduh dan sampai buat blog ni tak akan ke mana-mana melainkan bertambahnya kecelaruan umat Islam.

Jika ada yang menyatakan wahabi, ibnu taimiyah, ibnu qayyim dan lain-lain ulamak/ustaz sebagai mujasim, biarkan mereka.  Sekiranya ia adalah fitnah, semoga Allah s.w.t. beri petunjuk kepada mereka dan juga kita.  Dan moga Allah tidak menghukum kita kerana kesilapan kita dan saudara kita.
Reply

Use magic Report

Post time 5-5-2010 06:56 PM | Show all posts
KORANG SEMUA TENGOK, MANA ADA TAMBAHAN (MEREKA) DALAM KURUNGAN TU!!!! TAPI AHLI BIDAAH PANDAI2 TAMBAHKAN DALAM KURUNGAN PULAKKKKK!!!!! pANDAI BETUL AHLI BIDAAH NAK PUSINGKAN MAKNANYA!!!!!
abuaya Post at 5-5-2010 13:16


perkataan dalam kurungan untuk menerangkan sesuatu ayat yang mengikut konteks keseluruhan ayat yang berkaitan.

Lihat perkataan Adz Dzahabi yang disalah mengertikan sebagai mencela Ibnu Taimiyah sedangkan beliau menegur sikap penentang2 Ibnu Taimiyah.

Demi Allah mataku tidak pernah memandang seeseorang yang lebih luas ilmunya serta lebih kuat kecerdasannya dari orang yang bernama Ibnu Taimiyah dengan kezuhudannya pada makanan, pakaian, dan Perempuan serta penegakkan kebenaran dan berjihad dengan segala sesuatu yang memungkinkan.
Saya sudah lelah mengamati dan menimbangnya hingga saya bosan setelah bertahun-tahun menelitinya, hasil yang saya peroleh: ternyata Penyebab ia direndahkan oleh penduduk mesir dan syam, serta mereka membencinya, menghinanya,mendustakannya, dan mengkafirkannya adalah karena kesombongan, ujub, dan keinginan [mereka] untuk menjadi Pimpinan serta pelecehan [mereka] terhadap para pembesar [seperti ibnu Taimiyah]. Lihatlah betapa berbahayanya mengaku-ngaku sesuatu yang tidak dimiliki dan cinta kepada populariti. Kita mohon Ampun kepada Allah subhanahu wataala.
Beberapa orang telah membantahnya (ibnu Taimiyah). Mereka tidak lebih wara, tidak lebih alim, dan tidak lebih zuhud darinya.


Tulisan biru .. perkataan Adz Dzahabi yang memuji Ibn Taimiyah.
Tulisan merah.. Perkataan Adz Dzahabi terhadap orang yg membantah Ibnu Taimiyah dengan gantinama 'mereka'

Jadi ucapan Adz-Dzahabi (hijau) mesti difahami dengan ayat (biru dan merah) yang berkaitan dengannya. Dengan itu tanpa penerangan perkataan dalam kurungan pun dapat difahami maksud sebenar Adz-Dzahabi.

Sebab itu aku kata "jangan kopipes sekerat2" kerana tujuan kamu untuk memfitnah Adz-Dzahabi !
Reply

Use magic Report

Post time 5-5-2010 11:19 PM | Show all posts
Reply  Nazrulism



Bertobat lagi dan lagi dan lagi dan lagi....hahaha


Garis Panduan Aqidah Asyariyyah
baghal Post at 5-5-2010 03:37


Abu Hassan as-sya'ari sendiri telah meninggalkan Asy'ariyah dan kembali ke Manhaj salaf.. sedangkan ko pulak siap ada Garis Panduan Aqidah Asyariyah!

Jika nak tahu aqidah salaf Abu Hassan as-sya'ari ... sila baca Al-Ibanah
Reply

Use magic Report

Post time 5-5-2010 11:57 PM | Show all posts
Post Last Edit by Nazrulism at 6-5-2010 00:14
hahahahaha......apa kena mengena pulak tok guru dia dengan jawapan dia?
abuaya Post at 5-5-2010 13:19


Memang ada kena mengena.. kerana itu yg mereka pelajari dari tok guru mereka.. dan mereka memburukkan penentang Bid'ah dengan menggelar wahabi sedangkan mereka hanya mengaku-ngaku sebagai ahlul Sunnah wal Jamaah. Lihat pula guru kepada Hassan Ali As-Saggof iaitu Muhammad Zahid al-Kautsari al-Jahmi, seorang yang mengumpulkan segala bentuk kebid’ahan di dalam dirinya dalam tulisannya Maqoolat al-Kautsari.

1. Memperbolehkan membangun kubah dan masjid di atas kubur karena hal ini  

merupakan perkara yang telah diwariskan. (Maqoolat al-Kautsari hal. 156-157).

2. Tidak memperbolehkan menghancurkan kubah atau masjid yang

dibangun di atas kuburan yang mana hal ini merupakan hal yang telah

diwariskan kepada ummat. (idem)

3. Bolehnya sholat di pekuburan dan dia memperbolehkan sholat di

Masjid yang dibangun padanya kuburan orang yang sholih dengan

maksud bertabaruk dengan peninggalan-peninggalannya (atsar), dan

menganggap do’a menjadi ijabah di sana... (hal. 157)

4. Menganggap Nabi memberikan syafa’at di alam barzakh dan

mengetahui permintaan orang yang meminta, dan dia juga berdalil

dengan mimpi-mimpi (hal. 389)

5. Menganggap Nabi mengetahu ilmu al-Lauh dan al-Qolam (hal. 373).

6. Meniadakan kebanyakan sifat-sifat bagi Allah dan merubah nash shifat

menjadi sifat yang dianggap kurang menyerupai manusia, hewan,

benda mati dan sebagainya. (tersebar dalam hampir semua

karangannya).

7. Memperbolehkan ziarah ke kuburan untuk bertabaruk dan berdo’a di

sampingnya dan menyakini keijabahannya sebagaimana juga boleh

siarah ke kuburan untuk meminta tolong kepada mayat dalam rangka

memperoleh kebaikan dan menjauhkan dari bencana. (hal. 385)

8. Berkeyakinan bahwa arwah para wali turut memberi andil dalam

mempengaruhi alam semesta dan bahkan turut serta di dalam

pengaturannya (hal. 382).

9. Bolehnya menyeru Rasulullah setelah meninggalnya beliau dalam

rangka menjauhkan dari kesukaran dan ia mengaku hal ini merupakan

warisan dari para sahabat radhiallahu 'anhum (hal. 391).

10. Memperbolehkan bertawasul dengan dzat wali baik hadir maupun

      ghaib ataupun pasca wafatnya. (hal. 378-380 dan 386)

11. Bertawasul dengan do’anya orang yang masih hidup bukan

dianggapnya sebagai tawasul baik ditinjau dari sisi bahasa maupun

syar’i.

12. Boleh mempergunakan lafazh isti’anah dan istighotsah ketika

bertawasul.

13. Mencela hadits-hadits Bukhari-Muslim yang menyelisihi madzhabnya9

14. Banyak menukil ucapan-ucapan penghulu kesesatan filsafat semacam

      ar-Razi, at-Taftazani, al-Jurjani dan selainnya.
Reply

Use magic Report

Post time 6-5-2010 10:15 AM | Show all posts
Abu Hassan as-sya'ari sendiri telah meninggalkan Asy'ariyah dan kembali ke Manhaj salaf..  ...
Nazrulism Post at 5-5-2010 23:19


Al-Ibanah yg mana? yg dipalsukan wahabi atau yg asal?

Hang faham ka Manhaj Salaf tu apa? Jangan samakan salafi wahabi dengan manhaj salaf...
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 6-5-2010 10:26 PM | Show all posts
Reply 102# ibnur


    biarkan lah dia posting sbb makin banyak dia posting makin terserlah kebodohan dia tu. mesti dia marah habis ni. soweyyy.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

6-2-2025 11:09 PM GMT+8 , Processed in 0.144525 second(s), 17 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list