|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
Pembukaan Latma Silent Iron 13-1

Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana bertindak selaku inspektur upacara mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington pada upacara pembukaan Latihan bersama (Latma) Silent Iron 13-1 di lapangan tembak pistol Jusman Fuger Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (11/02).
Latihan bersama tersebut selain bertujuan untuk mempererat persahabatan juga meningkatkan kerja sama Militer Indonesia dengan Amerika Serikat serta meningkatkan profesionalisme prajurit Denjaka, US Navy Seal dan US Marsoc dalam rangka mendukung tugas pokok satuan.
Dalam amanat Dankormar yang dibacakan oleh Danpasmar-2 menyampaikan, bahwa Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah laut yang cukup luas serta mempunyai kekayaan alam yang sangat besar di dalamnya dan kondisi ini sangat rentan dari segala bentuk ancaman, baik ancaman potensial maupun faktual, untuk itu diperlukan keberdaaan TNI-AL yang kuat dan professional dalam menghadapi segala bentuk ancaman tersebut.
Pada amanatnya yang lain Dankormar menjelaskan latihan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 11 hingga 28 Pebruari 2013 antara Denjaka dengan US Navy Seals ini adalah salah satu bentuk kerja sama pemerintah Indonesia-Amerika dalam bidang militer yang bersandikan Silent Iron 13-1 .
dimana latihan ini berbeda dengan Latma yang pernah dilaksanakan sebelumnya baik Maritime Counter Terrorism Operastion (Plash Iron 06-03) maupun Plash Iron 07-03, karena pada Latma ini dillaksanakan latihan yang meliputi dua aspek media laut dan darat.
Hadir dalam acara pembukaan latihan tersebut Para Asisten Kaspasmar-2, Para Dankolak Pasmar-2, Atase US Marine Letkol Avila, Perwakilan Puspenerbal Mayor Laut Rifai dan Perwakilan dari KPLP Bpk. Fourmansyah. |
|
|
|
|
|
|
|
Penerjun Kostrad Dilengkapi Alat Khusus

DEPOK (Pos Kota) – Upaya menunjang kinerja pasukan di zona konflik, anggota Kostrad, dibekali alat terjun payung khusus. Alat itu dapat berputar 360 derajat dan dilengkapi perangkat komputer dan komunikasi jarak jauh.
Kapten Inf Agus Susanto, Kepala Pelaksana Teknis Penerangan Kostrad, mengatakan dengan alat itu, prajurit yang diterjunkan di lapangan, khususnya zona konflik, dapat efektif beropersi. “Alat ini juga diharapkan bisa meminimalisir angka kecelakaan penerjun,” ujarnya usai simulasi alat itu pada acara yang dibuka Panglima Kostrad, Letjen TNI Muhammad Munir, Selasa (13/2) siang.
Menurutnya, alat itu bakal bisa dikombinasikan dengan simulasi virtual yang membuat penerjun bisa berinteraksi dengan lingkungan yang disimulasikan komputer. “Lingkungan maya ini ditampilkan di layar komputer atau melalui tampilan stereoskopik berbentuk kacamata digital dengan mengikutsertakan tambahan informasi hasil penginderaan. Ini seperti suara melalui speaker atau HP,” jelasnya. (angga/yp) |
|
|
|
|
|
|
|
Uji Tembak Integrasi Sista Hanud

Uji terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam dilaksanakan pada hari Selasa 29 Januari 2013 dan Senin 4 Februari 2013 di Balai Produksi dan Pengujian Roket (BPPR) LAPAN dan Pangkalan TNI AU, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pelaksanaan uji terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam dibagi menjadi dua bagian yaitu uji penembakan meriam 57 mm AA (Anti Aircraft) tanggal 29 Januari 2013 dan uji penembakan misil tanggal 4 Februari 2013.
Pada penembakan meriam 57 mm AA dilaksanakan penembakan amunisi 57 mm HE (High Explosive) dengan sasaran balon udara dan penembakan amunisi 57 mm proximity dengan sasaran benda hexagonal yang diikat ke balon udara, sedangkan untuk penembakan misil menggunakan sasaran target drone S-70 buatan China.
Ukuran keberhasilan pada uji penembakan meriam 57 mm AA menggunakan amunisi HE adalah ketepatan tembakan dengan menghitung banyaknya proyektil yang masuk ke dalam lingkaran 15 mil pada layar monitor FCDV-1, apabila lebih dari 30 % proyektil masuk pada lingkaran ini maka pengujian dinyatakan memenuhi syarat.
Untuk pengujian amunisi 57 mm proximity sistem proximity fuse pada proyektil harus dapat bekerja dan meledak di dekat sasaran. Sedangkan untuk penembakan misil harus mengenai target drone secara langsung (direct hit).

Hasil tembakan amunisi 57 mm proximity pertama (gb.kiri) dan kedua (gb.kanan)
Hasil uji penembakan amunisi 57 mm HE, seluruh proyektil yang berjumlah 27 butir masuk dalam lingkaran 15 mil yang terlihat di monitor FCDV-1.
Untuk penembakan amunisi proximity, pada penembakan pertama proyektil meledak pada jarak 20 s.d. 30 m sebelum sasaran, pada penembakan kedua proyektil meledak pada jarak 2 s.d. 5 m dari sasaran. Sedangkan untuk penembakan misil mendapatkan hasil direct hit pada penembakan yang kedua.

Misil pertama miss (gb.kiri), sesaat sebelum terjadi impact pada misil kedua (gb.kanan)
Dalam uji tembak ini didapatkan dua hal baru, yang pertama kinerja teknologi proximity pada amunisi 57 mm yang dapat meningkatkan kill probability meriam 57 mm dan yang kedua adalah kesulitan pembidikan misil dengan menggunakan elektro optik apabila sasaran terbang di bawah langit yang tertutup awan karena pantulan panas matahari pada tepi awan dapat mengalihkan penguncian elektro optik.
Dengan selesainya Uji terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam maka kegiatan selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah penggantian gearbox seluruh kendaraan materiil kontrak dengan yang menggunakan sistem syncromesh, pengujian kendaraan, pengiriman Alut Sista ke asrama Denarhanud Rudal 001 Dam IM, Lhokseumawe dan diakhiri dengan pelatihan operator dan teknisi di asrama Denarhanud Rudal 001.
Sumber : Pussenarhanud |
|
|
|
|
|
|
|
Spanyol Izinkan Indonesia Rakit Pesawat CN 212-400

VIVAnews - Spanyol memberikan lisensi kepada Indonesia untuk merakit pesawat CASA sipil CN 212-400. Hal ini merupakan wujud kerja sama yang terjalin lama antara Indonesia dan Spanyol di bidang industri pesawat.
"Pesawat CN 212-400 merupakan pesawat angkut kecil dan rencananya untuk pabrik akan dibangun di Bandung, kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dengan Spanyol," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai bertemu Menhan Spanyol Pedro Morenes Eulates, Rabu, 13 Februari 2013.
Dalam kesempatan itu Purnomo mengharapkan Indonesia dapat menjadi agen pemasaran yang baik untuk pesawat angkut tersebut. Sebelumnya Indonesia juga pernah membeli pesawat CASA C-295 sebanyak 9 buah senilai US$325 juta.
Sebelumnya tahun lalu, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang sempat lesu membuat kejutan. Perusahaan BUMN ini dapat proyek triliunan rupiah untuk menggarap beberapa perangkat militer dan sipil. Salah satunya bekerja sama dengan perusahaan CASA Spanyol, yaitu pesawat CN-212.
Sekitar 25-50 engineer PT DI tahun lalu menjalani pelatihan untuk mendalami teknologi CN-295. Pesawat CN-212 hasil kerja sama RI-Spanyol juga diborong sebanyak 50 pesawat oleh PT Merpati Nusantara Airline seharga US$7 juta atau Rp66,03 miliar per unit. (eh) |
|
|
|
|
|
|
|
Menhan RI – Spanyol Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan



Dalam rangka mempererat hubungan diplomasi, khususnya peningkatan hubungan kerjasama di Bidang Pertahanan antara Indonesia dan Spanyol, Rabu (13/2) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro bersama Menhan Spanyol Pedro Morenes Eulate menandatangani Draft Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama di bidang pertahanan.
MoU peningkatan kerja sama militer Spanyol-Indonesia ini telah digagas kedua negara sejak tahun 2007 lalu, atas kebijakan Pemerintah Spanyol untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan dengan kawasan Asia Pasifik yang diterapkan bukan saja oleh Kemlu tapi juga Kemhan.
Usai penandatanganan MoU, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan beberapa kerjasama pertahanan dengan cakupan atensi untuk memfasilitasi peningkatan hubungan pertahanan melalui kerja sama teknologi dan pengetahuan, promosi dan melakukan kegiatan pendekatan.
130213_MoU_dgn_Menhan_Spanyol-3Lebih rinci Menhan RI menjelaskan, bidang Industri kedirgantaraan dalam pengadaan pesawat CN 235, CN 295, dan pesawat terbaru CN 212- 400 juga merupakan bagian dari kesepakatan. Nantinya Pemerintah Spanyol berencana untuk memberikan Lisensi Produk pembuatan pesawat kepada industri pesawat PT. Dirgantara Indonesia.
Ditambahkan Menhan Purnomo Yusgiantoro, dalam MoU tersebut juga disepakati mengenai kerjasama operasi militer selain perang. Salah satunya diungkapkan Menhan adalah kerjasama Humanitarian Assistance dan Disaster Relief. Kerjasama ini dinilai sangat penting karena memadukan kombinasi dari keterlibatan elemen militer dan elemen sipil.
“ Disini kita sama-sama saling belajar untuk bekerjasama tentang operasi militer selain perang khususnya penanganan bencana, karena banyak terjadi bencana di negara kita,” ungkap Menhan.
130213_MoU_dgn_Menhan_Spanyol-2Upaya peningkatan kerjasama pertahanan lainnya yang diadakan dimasa datang oleh kedua negara adalah potensi kerjasama Maritim dalam hal pembangunan kapal antara industri strategis di kedua negara.
Turut menyaksikan penandatanganan MoU, Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Rafael Conde de Saro, Kepala Staf Angkatan Laut Spanyol, Laksamana D. Jaime Munoz-Delgado, kepala Kabinet Laksamana D. Javier Pery Parades.
Disamping itu Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono, Staf Ahli Menhan bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin, Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso serta para pajabat dijajaran Kementerian Pertahanan RI. (MAW/SR)
|
|
|
|
|
|
|
|
Kemampuan Kapal Cepat Rudal (KCR) Buatan Nasional Sangat Memuaskan

Manuver Kapal Cepat Rudal (KCR) dalam Latihan Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat III/L-3 (foto : koarmabar)
Kapal Cepat Rudal (KCR) produksi dalam negeri yang berada di bawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) berhasil mengikuti Latihan Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat III/L-3 dengan mencapai nilai kualitatif cukup memuaskan.
KCR tersebut yakni KRI Clurit (CLT-641), KRI Kujang (KJG-642), dan KRI Beladau (BLD-643). Ketiga KCR tersebut merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat.
Ketiga kapal perang yang dilengkapi dengan Sensor Weapon Control (Sewaco) dan Close in Weapon System (CIWS) ini sehari-harinya berada di bawah pembinaan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmabar dengan Komandan Kolonel Laut (P) Dafit Santoso.
Glagaspur Tingkat III/L3 yang Kendali Operasional dibawah Komandan Satkat Koarmabar selaku Perwira Pelaksanan Latihan mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengakhiran dapat terlaksana dengan baik, tertib dan lancar. Materi-materi yang dilaksanakan dalam serial latihan dapat dilaksanakan dengan lancar diantaranya manuver lapangan di Selat Riau dan Laut Natuna, AAROFEX serta GUNNEX di Laut Natuna.
Semua materi yang dilaksanakan telah dapat mencapai nilai kualitatif cukup memuaskan. Hasil lain yang tidak kalah pentingnya ialah tidak ada kerugian personel dan material yang berarti.
Dengan nilai kualitati cukup memuaskan hasil pencapaian KRI Clurit (CLT-641), KRI Kujang (KJG-642), dan KRI Beladau (BLD-643) sebagai kapal perang yang baru bergabung dengan TNI Angkatan Laut pada bulan Januari ini, Glagaspur Tingkat III/L3 unsur-unsur KRI di jajaran Koarmabar dinyatakan berhasil. (koarmabar) |
|
|
|
|
|
|
|
Pengabdian Pasukan Penjaga Pulau-Pulau Kecil Terluar




REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Para prajurit ini layak mendapat apresiasi dan penghormatan yang tinggi dari seluruh warga Indonesia. Prajurit Marinir TNI AL bersama dengan satuan TNI lainnya rutin bergantian menjaga pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan dengan negara tetangga. Termasuk untuk menjaga pulau terluar atau pulau terpencil yang berada di wilayah Papua, seperti Pulau Brass, Pegun, dan Fanildo.
Bukan main-main tugas mereka. Dalam menjaga pulau-pulau tersebut, mereka harus siap menghabiskan waktu hingga enam bulan. Baru setelah itu mereka boleh meninggalkan pulau-pulau tersebut setelah mendapat perintah dari atasan. Padahal, mereka sering kali harus pindah tugas dari satu wilayah ke wilayah lain.
Mereka harus meninggalkan seluruh anggota keluarga. Memang berat, tapi mereka harus menjalaninya. “Kami ini harus siap ditugaskan di mana pun,’’ ujar seorang prajurit marinir.
Para prajurit yang berada di KRI Sultan Nuku juga menjalani tugas berat. Sudah hampir satu bulan mereka berada di lautan. Terakhir, mereka mendapat perintah dari pusat untuk mendukung tugas Bank Indonesia (BI) yang hendak melakukan kegiatan pengedaran uang di wilayah terpencil dan perbatasan pada 6-16 Februari.
Tanpa dukungan prajurit TNI AL Sultan Nuku, sulit bagi BI melaksanakan tugasnya. Untuk mendekati Kepulauan Mapia (terdiri atas Pulau Pegun, Brass, dan Fanildo) saja, saat ini hanya jalur laut yang bisa menjangkau tempat tersebut. Karena itulah, peran TNI AL, khususnya dari prajurit KRI Sultan Nuku sangat vital. |
|
|
|
|
|
|
|
kabar kelanjutan Trimaran kita gman Gan...... |
|
|
|
|
|
|
|
wiwit posted on 15-2-2013 04:12 PM 
kabar kelanjutan Trimaran kita gman Gan......
Januari 2013 mulai proses produksi.. pengalaman di jadikan pelajaran yang berharga 
|
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia dan AS Latihan Militer Bersama di Thailand






Amerika Serikat dengan negara-negara sahabatnya di Asia kembali menggelar latihan militer tahunan, Cobra Gold. Latihan ini melibatkan Thailand sebagai tuan rumah, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, dan Malaysia.
Menurut kantor berita Reuters, latihan ini berlangsung selama sebelas hari dengan melibatkan sekitar 13.000 tentara dari tujuh negara. Pembukaan latihan berlangsung pada Kamis kemarin, yang ditandai dengan latihan serangan amfibi di dekat pantai Pattaya, ungkap stasiun berita Channel News Asia.
Penyerangan amfibi itu melibatkan lebih dari 300 personel militer Thailand dan AS. Tugas mereka merebut posisi musuh di pantai. Operasi militer itu juga didukung oleh sejumlah jet tempur F-18, Harrier, pasukan terjung payung serta pendaratan kendaraan amfibi Thailand dan Amerika.
Selama latihan militer bersama dengan sandi "Cobra Gold" tersebut pasukan militer Thailand, AS, Singapura, Jepang Korsel dan Indonesia akan ikut serta dalam latihan simulasi komputer seputar skenario pasukan penjaga perdamaian multinasional.
"Cobra Gold" telah digelar sejak 1981, saat itu sebagai latihan militer bersama tahunan antara Thailand dan AS ketika Thailand dianggap sebagai negara terdepan dalam menghadapi penyebarluasan komunisme di kawasan itu. Belakangan latihan ini juga mengikutsertakan beberapa negara lain, termasuk Indonesia
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Cobra Gold kali ini tidak saja latihan operasi militer. Para peserta juga berlatih bersama untuk operasi penyelamatan korban bencana alam dan penyaluran bantuan kemanusiaan.
|
|
|
|
|
|
|
|
Russia akan mengirim 2 sukhoi ke Makasar Pekan depan

Moskow, GATRAnews - Direktur Jendral Perusahaan “Rosoboronexport” Anatoly Isaikin menyatakan, "Kerja sama Indonesia-Rusia dibidang teknik militer berkembang sudah lama dan terus meningkat," kepada koresponden GATRAnews di Moskow, Svet Zakharov, saat jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Rusia.
Isaikin menyatakan Indonesia-Rusia telah menandatangani kontrak untuk pasokan enam buah pesawat tempur jenis Sukhoi yaitu SU-30MK2. Pesawat tempur itu akan didatangkan ke Indonesia pada waktunya sesuai dengan kontrak. demikian pernyataan pers yang diterima Sabtu (16/2).
Menurut informasi yang diperoleh oleh Gatranews dari Atase partahanan Indonesia di Moskow, Kolonel Andi Kustoro dua buah pesawat tempur Sukhoi akan diberangkatkan tanggal 21 Pebruari mendatang, dari pabrik pembuatannya ke Makasar dengan pesawat raksasa Antonov. "Di sana kemudian pesawat Sukhoinya akan dirakit," tutur Andi.
Lebih lanjut, Isaikin menyebutkan tak hanya Sukhoi, Indonesia-Rusia juga mengadakan kerja sama pasokan persenjataan lainnya. "Dengan Indonesia. seperti dengan negeri-negeri lainnya, kerjasama kita berkembang aktif dewasa ini pada dua jurusan: yaitu layanan setelah penjualan dan transfer teknologi tertentu," kata Isaikin.
Indonesia, lanjut Isaikin, sebagai kebayakan negeri yang ekonominya maju terus, sudah sewajarnya berkepentingan untuk mengembangkan industri sendiri, termasuk industri militer. "Maka saah satu syarat kerja sama kita adalah terjadinya transfer teknologi dibidang teknik militer. Dalam mempertimbangkan kontrak dan usulan dari pihak Indonesia kami pasti memperhitungkan dan mencantumkan dalam kontrak itu pekerjaan bersama dengan perusahaan-perusaaan industri militer Indonesia," tutur Isaikin.
Salah satu program kerja sama yang sekarang sedang digalakkan adalah program ”Rosoboronexort”. "Program ini mengirimkan delegasi-delegasi Rusia ke sejumlah perusahaan industri militer yang leading. Program ini juga termasuk di dalamnya produksi teknik, reparasi teknik angkatan udara, darat dan laut. Saya beranggapan, tegas Anatoly Isaikin, bahwa kerjasama teknik militer kami dengan Indonesia, berada pada tingkat yang sangat baik dan ada prospeknya kerjasama dengan perusahaan kompleks industri militernya adalah cerah.
Selama 2012 lalu, lanjut Isaikin, lewat program ”Rosoboronexport” Rusia telah bekerjasama dengan 60 negeri dan memasok produksi tujuan militer senilai US$ 12,9 milyar, yang melebihi tahun 2011 sebesar 20%. Bagian terbesarnya adalah teknik dirgantara. Sebanyak 43% pasokan militer berada di negara-negara kawasan Asia Pasifik, wilayah Timur (23%), Afrika Utara (23%) dan Amerika Latin (18%). |
|
|
|
|
|
|
|
SATUAN LINTAS UDARA KOSTRAD MILIKI ALAT TERJUN KHUSUS

17 Februari 2013, Jakarta: Sebagai salah satu satuan andalan Kostrad, satuan Lintas Udara (Linud) sering dihadapkan pada tantangan di medan penugasan. Untuk mendukung hal tersebut, Kostrad bekerjasama dengan PT. DI membekali satuan Lintas Udara dengan alat khusus, yaitu Alat Latih Terjun Statis (ALTS) 500.
Alat ini dilengkapi Parasut yang dapat berputar 360° didukung oleh perangkat komputer dan alat komunikasi jarak jauh.
Dengan alat khusus ini, prajurit yang diterjunkan ke sasaran dapat beroperasi secara efektif. Selain itu, dengan alat khusus ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan yang dialami penerjun.
Kelebihan lain, alat khusus ini nantinya dapat dikombinasikan lewat simulasi komputer, dimana penerjun dapat berinteraksi dengan lingkungan secara virtual melalui tampilan stereoskopik kacamata digital yang didalamnya terdapat informasi hasil penginderaan seperti suara melalui speaker atau Handphone.
Alat khusus ini sebelumnya telah diperagakan oleh Prajurit Yonif Linud-330 Kostrad yang dipimpin langsung Danyonif Linud-330 Kostrad Letkol Inf Andi Gunawan di hadapan Pangkostrad Letjen TNI M. Munir saat pelaksanaan Rapim dan Rakernis Kostrad TA. 2013 lalu di Madivif-1 Kostrad, Cilodong.
Sumber: KOSTRAD |
|
|
|
|
|
|
|
CN 295 Buatan PT DI Siap Mejeng di Langkawi Airshow Malaysia

Jakarta - Pesawat militer CN-295 produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) siap dipamerkan pada acara Langkawi Airshow, di Malaysia tanggal 26-28 Maret 2013. Pesawat generasi terbaru dari CN 235 tersebut merupakan produk hasil kerjasama dengan Airbus Military, Spanyol.
Dirut PT DI Budi Santoso menuturkan pihaknya akan membawa dan memamerkan produk unggulan terbaru ini di acara pameran produk-produk kedirgantaraan sipil dan militer di Malaysia tersebut.
"Yang akan dipamerkan CN 295, dulu kita pamerkan CN 235. Ini punya angkutan udara (TNI AU)," tutur Budi kepada detikFinance, Selasa (19/2/2013).
Pesawat yang dibandrol dengan harga 25 juta euro ini atau sekitar Rp 325 miliar, nantinya untuk pangsa pasar Asia akan diproduksi dan dipasarkan oleh PT DI di Bandung
sementara untuk pasar di luar Asia akan diproduksi oleh Airbus Military.
Budi menuturkan, Malaysia juga berniat membeli CN 295 setelah sebelumnya memiliki 8 unit CN 235 yakni 6 unit CN 235-220M Military Transport dan 2 unit CN 235-220M VIP. "Kalau jual per unit 25 juta euro," tambahnya
Selain memiliki produk baru hasil kerja sama dengan Airbus Military, PT DI juga memiliki 6 produk pesawat yakni NC 212-200, C212-400, CN 235-220M, CN235-200MPA Helikopter Bell 412 EP dan Helikopter Super Puma. Untuk dua tahun ke depan, PT DI siap meluncurkan pesawat baling-baling berpenumpang 19 orang yakni, N 219 asli rancangan putra-putri Indonesia.
http://finance.detik.com/read/20 ... ;utm_medium=twitter |
|
|
|
|
|
|
|
PT DI Bantu Pemerintah Bikin Pesawat Tempur Versi RI
.jpg)
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan terlibat dalam pengembangan dan produksi pesawat jet tempur buatan Indonesia. Pesawat itu dikembangkan atas kerja sama Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Indonesia, pesawat tempur generasi 4,5 yakni Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) akan diluncurkan.
Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso menuturkan, untuk mengembangan pesawat yang lebih canggih dari F-16 dan di bawah F-35 ini, PT DI telah mengirimkan sebanyak 30 orang tenaga insinyur ke Korsel untuk terlibat dalam pengembangan proyek pesawat temput versi Indonesia dan Korsel.
"Baru pulang Desember (2012) 30 orang. Kami mengirim atas nama Kemenhan. Jadi 1,5 tahun tim kita ada di Korea. Kita 1,5 tahun sama-sama mendesain. Kita ada yang belajar dari Korea, dan Korea ada yang belajar dari kita (PT DI)," tutur Budi kepada detikFinance di Kantor Pusat PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Jumat (15/2/2013).
Setelah desain dan prototipe selesai, pesawat tempur IFX versi Indonesia akan diproduksi oleh PT DI di Indonesia, sementara untuk versi KFX akan diproduksi di Korsel.
Untuk desain masing-masing pesawat tempur, akan disesuaikan untuk masing-masing misi setiap negara. Menurut Budi, secara kemampuan, PT DI tidak menghadapi masalah besar memproduksi pesawat tempur versi Indonesia karena telah berpengalaman melahirkan berbagai pesawat termasuk N-250.
"Ini desain aero dinamis, pesawat penumpang dengan fighter sama. Suruh hitung stress analisis sama. Mungkin material yang lebih canggih. Tapi secara basic kemampuan insinyur sama," tambahnya.
Sumber : Detik
Proyek bayangan PT.DI ternyata berjalan. |
|
|
|
|
|
|
|
PT DI Dapat Kontrak Buat 14 Pesawat

BANDUNG, (PRLM).- PT Dirgantara Indonesia mendapatkan kontrak pengerjaan 14 unit pesawat per Februari 2013. Diproyeksikan nilai kontrak tersebut bisa memenuhi sekitar 74% dari target kontrak yang ditetapkan pada tahun ini.
Kepala Komunikasi PT DI, Soni Saleh Ibrahim, merinci keempat belas unit pesawat itu, masing-masing untuk pasar Asia Tenggara sebanyak 8 unit pesawat, dan 6 unit pesawat untuk pasar dalam negeri.
Adapun untuk pasar Asia Tenggara adalah CN 235 sebanyak 4 unit, pesawat CN 212 sebanyak 2 unit, dan pesawat CN 295 sebanyak 2 unit.
Sementara untuk pasar dalam negeri adalah pesawat jenis CN 235 sebanyak 3 unit, dan Helikopter Bell sebanyak 3 unit. "Secara total, kontraknya bernilai Rp 2,3 triliun," katanya saat jumpa pers di kantor PT DI, Jl Pajajaran, Rabu (20/2).
Dia menambahkan, target kontrak yang ditetapkan pihaknya untuk tahun ini sebesar Rp 3,1 triliun. Dengan demikian, progres nilai kontrak yang telah didapatkan oleh PT DI per Februari 2013 mencapai sekitar 74% dari target yang ditetapkan.
Selain itu, dia juga mengatakan, pihaknya sedang dalam proses menunggu hasil audit dari otoritas perhubungan udara Eropa atau European Aviation Safety Agency (EASA).
Audit tersebut merupakan salah satu rangkaian proses yang dilakukan agar pihaknya mendapatkan persetujuan untuk bisa melakukan perawatan Air Bus Military.
Dia mengatakan, rangkaian proses tersebut cukup lama. Menurutnya, sejak akhir tahun kemarin pihaknya telah menjalani proses tersebut.
"Setelah proses audit ini pun, masih ada lagi beberapa rangkaian proses, seperti sertifikasi orang-orang yang akan melakukan perawatan, kemudian proses kualifikasi tools yang akan kami pakai untuk perawatan itu," ujarnya.
PT DI menargetkan pendapatan sekitar Rp 200-Rp 250 miliar dari bisnis perawatan pesawat. Mengomentari jenis pesawat yang nantinya akan dirawat oleh PT DI, dia mengatakan, mayoritas pesawat tersebut adalah jenis pesawat Boeing dan Air Bus.
Soni berkeyakinan pihaknya bisa melewati proses kualifikasi untuk mendapatkan sertifikat perawatan pesawata. Hal itu didasari oleh besarnya modal untuk mengikuti rangkaian proses, dan keinginan untuk memperbesar porsi bisnis perawatan pesawat dari perusahaan asal Indonesia.
Terkait dengan besarnya porsi, dia mencontohkan bisnis perawatan pesawat pada tahun 2010 lalu. Menurutnya, bisnis perawatan pesawat pada masa itu senilai Rp 600 juta dolar AS.
Dari nilai tersebut, yang terserap oleh perusahaan asal Indonesia, termasuk PT DI, hanya sebesar 20%. Sementara sisanya sebagian besar diserap oleh negara-negara, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Soni juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang dalam masa menunggu kontrak pengerjaan pesawat komersil sekelas N 250 berkapasitas 70-80 penumpang. Inisiator pengerjaan pesawat tersebut adalah PT Ragio Aviasi Industri (RAI), dimana BJ Habibie menjabat sebagai ketua dewan komisarisnya.
"PT Rai sudah mendekalarasikan diri pada 2012 awal, terkait pembuatan pesawat sekelas N 250 tersebut, dan hingga sekarang diskusi dengan PT DI sudah berlangsung. Namun, belum sampai ke masalah kontrak. Rencananya, nanti memang PT DI yang mengerjakan, sementara pemasaran oleh PT RAI," ujarnya.
Meskipun demikian, dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan terkait masalah perencanaan. "Persiapannya memang harus dari sekarang, meski matrial belum masuk. Dan dalam waktu 3 tahun harus jadi. Kalau lebih dari itu, bisa kemahalan dari orang-orangnya, karena mereka juga kan digaji," katanya. (A-204/A-89)***
sumber : Pikiran Rakyat
|
|
|
|
|
|
|
|
Besok, Dua Pesawat Sukhoi Tiba di Lanud Hasanuddin


MAROS– Dua pesawat tempur Sukhoi dari Rusia akan tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (22/2) besok. Dua pesawat ini merupakan bagian dari enam pesawat tempur Sukhoi yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI tahun ini.
Selanjutnya empat pesawat sejenis akan tiba secara bertahap di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Keberadaan dua pesawat tempur Sukhoi ini akan meningkatkan kemampuan pertahanan udara melalui kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Saat ini pesawat tempur Sukhoi yang ditempatkan di Lanud Sultan Hasanuddin berjumlah 10 unit.
Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Mayor Muliadi menjelaskan, spesifikasi pesawat Sukhoi yang baru ini hampir sama dengan 10 Sukhoisebelumnya,yang sudah berada di Lanud Sultan Hasanuddin sejak 2010 lalu.
“Pesawat ini sama dengan pesawat Sukhoi yang sudah ada saat ini. Tidak ada kelebihan lain,”kata Muliadi. Muliadi menambahkan, dua Sukhoi yang akan tiba memiliki jenis 6006 dan 6007.
Pesawat buatan Rusia ini akan digunakan untuk memperkuat 10 Sukhoi yang ada sebelumnya. Semua pesawat Sukhoi yang ada Lanud Sultan Hasanuddin, kata Muliadi,bertugas menjaga keamanan negara di seluruh Indonesia.
“Mengenai spesifikasi pesawat dengan yang lainnya, saya belum bisa sebutkan secara rinci. Apalagi pesawatnya belum datang,” kata Muliadi. SEPUTAR INDONESIA |
|
|
|
|
|
|
|
Jupiter Aerobatic Team akan tampil di Malaysia

Tim aerobatik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara bernama "Jupiter Aerobatic Team" akan tampil di "Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013", Malaysia, 26-30 Maret 2013.
"Kegiatan itu merupakan ajang pameran kedirgantaraan dan produk alat utama sistem senjata (alutsista) kedirgantaraan," kata Koordinator "Jupiter Aerobatic Team" (JAT) Letnan Kolonel (Letkol) Pnb Dedy "Leopard" Susanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, "Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013" yang diselenggarakan di wilayah utara negara Malaysia itu merupakan "event" tahunan yang cukup besar.
"JAT merupakan tim aerobatik kebanggaan Indonesia. Tim aerobatik sebuah negara merupakan salah satu indikator profesionalisme Angkatan Udara (AU)," kata Komandan Skadron Pendidikan (Skadik) 102 itu.
Ia mengatakan JAT sudah berkali-kali diundang negara tetangga untuk menampilkan kemampuannya beraerobatik. Hal itu merupakan kebanggaan TNI AU dan masyarakat Indonesia.
"Hal itu untuk memperkenalkan kepada dunia tentang kemampuan tim aerobatik TNI AU untuk tampil di pentas internasional, sekaligus menunjukkan Bangsa Indonesia juga memiliki putra-putra yang tidak kalah bersaing dalam kancah kedirgantaraan dunia," katanya.
Menurut dia, untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti "event" di Malaysia tersebut JAT melakukan latihan di Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta.
"JAT melakukan atraksi manuver seperti jupiter roll, loop, xclover leap, mirror, tango to, dan jupiter roll back, hi "G" turn roll slide, dan break off. JAT masing-masing diawaki Frando Marpaung, HS Romas, Marcelinus, HM Kisha, dan IB Adi Brata," katanya. (B015/M008) |
|
|
|
|
|
|
|
Dua Sukhoi Tiba di Makassar Diangkut Pesawat Antonov

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM--Dua pesawat tempur Sukhoi tipe SU-30 MK 2 tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin TNI Angkatan Udara, Jumat (22/2/13) malam ini.
Dua dari enam pesawat pesanan pemerintah Republik Indonesia buatan Rusia ini, mendarat mulus yang diangkut dengan pesawat Antonov AN-124-100 Flight Number VDA 613 yang dibawa pilot Gorbunov Vladimir beserta 17 kru pesawat.
Pesawat angkut AN-124-100 tersebut berangkat dari Bandara Dzemgi, Rusia, Rabu (20/2/13) pukul 00.30 UTC. Dengan rute penerbangan bandara Dzemgi Rusia lalu ke Bandara Ninoy Aq Manila hingga tiba ke Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Mandai, Kabupaten Maros.
Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin, Mayor Mulyadi, mengatakan, kedatangan dua pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 ini menambah kekuatan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebagai home base pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia.
Sebelumnya, sudah ada 10 unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 yang datang secara bertahap pada tahun 2003 lalu di Lanud Iswahyudi, Madiun. Selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin pada 2009 dan 2010.
Jika enam pesawat pesanan tahun 2013 ini datang semuanya, maka TNI AU memiliki total 16 Sukhoi. |
|
|
|
|
|
|
| |
|