View: 1982|Reply: 8
|
pengajaran melalui permainan
[Copy link]
|
|
Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada
murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya
ada
kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu
permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan
kanan
ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika
saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian
mengangkat
antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa
saat
kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya
angkat
kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka
katakanlah
"Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi
keliru
dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun,mereka
sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan
berhenti.
Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita
umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita
begitu
jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada
kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq
menjadi
bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita
menerima
hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara
menarik
oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu.
Dan
anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti
membalik dan menukar nilai dan ketika.
"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina
tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah,
tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan
trend,hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib
adalah
biasa, materialistik kini menjadi suatu gayahidup dan lain lain."
"Semuanya
sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit
menerimanya
tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada
murid-muridnya. "Paham cikgu..."
"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan."Cikgu ada
Qur'an,cikgu
akan letakkannya di tengah karpet.
Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana
caranyamengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
Murid-muridnya berpikir . Adayang mencuba alternatif dengan tongkat,dan
lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet,
dan
ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-
murid,begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. ..Musuh-musuh Islam
tidak
akan
memijak-mijak anda dengan terang-terang. ..Kerana tentu anda akan
menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam
dihina
dihadapanmereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari
pinggir, sehingga anda tidak sadar.
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang
kuat.
Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang
kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau
dimulai
dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan
dulu,
kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah
dihancurkan. .."
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak
akanmenghentam
terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda.
Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain,
sehinggameskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam
dan
mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini
semua
adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang
dijalankan
oleh musuh musuh kita... "
"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya
murid- murid. "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang,
misalnya
Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi."
"Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan
sedar,
akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan,mereka
akan
bangkit serentak, baru mereka akan sadar".
"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita
berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik
takalaanak-anak
itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran
masing-masing
di kepalanya...
RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..
TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH MEMBERI
TAUFIQ
DAN
HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR
BAHAWA
AGAMA,BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!
UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN
DENGAN
KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN
HARGA
DIRI!!
JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..USAH
HANYA
BILA
SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DINEGARA2
LAINNYA,
BARU
KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI KITA
SUDAH
TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI.
YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM...AMIIINN. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by basiron at 29-3-2007 08:45 PM
Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada
murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya
ada
kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berk ...
Amin..:pray: |
|
|
|
|
|
|
|
AMIIIIIN.....
semoga semua dapat petunjukNya...
semoga kita tidak buta hati.... |
|
|
|
|
|
|
|
Terima kasih kerana mengingatkan saya .. |
|
|
|
|
|
|
|
bagus cerita ni....terima kasih kerana sudi berkongsi . semoga allah memberkati kita semua.. |
|
|
|
|
|
|
|
dua2 crita ni menarik....
so sama2lah kita menperingati antara satu sama lain....amin |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #8 pinKy180's post
semoga kita sentiasa ingat mengingati antara satu sama lain |
|
|
|
|
|
|
| |
|