|
Setiap lafas, tak semudah tiupan sabda puisi, lama sudah ia harus berakhir agar menjadi saksi bintang. Sinar yang menemani setiap sisi malapku. Hanya menanti kasih tak sampai..
Khilaf takkan berhenti dlm setiap denting, bagai menguasai lembut rambut kepunyaan diri, tangis setia menemani kujur ni tanpa jemu, seperti ingin bernafas dalam darah yg baru..
Sebagai kata yg terucap dr pendita puisi bagai pisau yg menacap di dada, beri kebahagiaan ketika ku malap. Mencari bahasa kesunyian yang dulunya peneman setia. Tangisku takkan henti.... |
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Belia & Informasi
|