View: 10817|Reply: 30
|
Tahun Berdirinya Kerajaan-Kerajaan Kuno yang pernah ada di Nusantara
[Copy link]
|
|
Jika daftar di bawah ini betul ... maka awal kerajaan melayu adalah Kerajaan Kendis yang berlokasi di Jambi - Sumatra .... Jadi tidak heranlah jika banyak yang mengatakan bahwa budaya dan bahasa melayu berasal dari Jambi dan kemudian menyebar keseluruh wilayah Nusantara (terutama pada masa Kerajaan Sriwijaya) ...
Juga terungkap bahwa kerajaan islam yang pertama di Nusantara adalah Kesultanan Ternate di Maluku dan Kesultanan Samudra Pasai (Sumatra) yang telah ada sebelum Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1292 ..
DAFTAR KERAJAAN-KERAJAAN DI NUSANTARA :
1. Kerajaan Kandis* Lubuk Jambi Riau Sebelum Masehi
2. Kerajaan Melayu Jambi - Jambi Abad ke-2 M
3. Kerajaan Salakanegara Pandeglang - Banten 150 M
4. Kepaksian Skala Brak Kuno Gunung Pesagi - Lampung Abad ke-3 M
5. Kerajaan Kutai Muara Kaman - Kaimantan Timur Abad ke-4 M
6. Kerajaan Tarumanegara - Banten Abad ke-4 M
7. Kerajaan Koto Alang Lubuk Jambi Abad ke-4 M
8. Kerajaan Barus Barus - Sumatra Utara Abad ke-6 M
9. Kerajaan Kalingga Jepara - Jawa Tengah Abad ke-6 M
10. Kerajaan Kanjuruhan Malang - Jawa Timur Abad ke-6 M
11. Kerajaan Sunda Banten-Jawa Barat 669 M
12. Kerajaan Sriwijaya Palembang - Sumatra Selatan Abad ke-7 M
13. Kerajaan Sabak Muara Btg. Hari - Jambi 730 M
14. Kerajaan Sunda Galuh Banten-Jawa Barat 735 M
15. Kerajaan Tulang Bawang - Lampung 771 M
16. Kerajaan Medang - Jawa Tengah 820 M
17. Kerajaan Perlak Peureulak - Aceh Timur 840 M
18. Kerajaan Bedahulu - Bali 882 M
19. Kerajaan Pajajaran Bogor - Jawa Barat 923 M
20. Kerajaan Kahuripan - Jawa Timur 1009 M
21. Kerajaan Janggala Sidoarjo - Jawa Timur 1042 M
22. Kerajaan Kadiri/Panjalu Kediri - Jawa Timur 1042 M
23. Kerajaan Tidung Tarakan - Kalimantan Timur 1076 M
24. Kerajaan Singasari - Jawa Timur 1222 M
25. Kesultanan Ternate - Ternate, Maluku 1257 M
26. Kesultanan Samudra Pasai - Aceh Utara 1267 M
27. Kerajaan Aru/Haru Pantai Timur, Sumatra Utara 1282 M
28. Kerajaan Majapahit Jawa Timur 1293 M
29. Kerajaan Indragiri Indragiri, Riau 1298 M
30. Kerajaan Panjalu Ciamis Gunung Sawal, Jawa Barat Abad ke-13 M
31. Kesultanan Kutai Kutai, Kalimantan Timur Abad ke-13 M
32. Kerajaan Dharmasraya Jambi 1341 M
33. Kerajaan Pagaruyung Batu Sangkar, Sumbar 1347 M
34. Kesultanan Aceh Banda Aceh 1360 M
35. Kesultanan Pajang Jawa Tengah 1365 M
36. Kesultanan Bone Bone, Sulawesi Selatan 1392 M
37. Kesultanan Buton Buton Abad ke-13 M
38. Kesultanan Malaka Malaka 1402 M
39. Kerajaan Tanjung Pura Kalimantan Barat 1425 M
40. Kesultanan Berau Berau 1432 M
41. Kerajaan Wajo Wajo, Sulawesi Selatan 1450 M
42. Kerajaan Tanah Hitu Ambon, Maluku 1470 M
43. Kesultanan Demak Demak, Jawa Tengah 1478 M
44. Kerajaan Inderapura Pesisir Selatan, Sumbar 1500-an M
45. Kesultanan Pasir/Sadurangas Pasir, Kalimantan Selatan 1516 M
46. Kerajaan Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur 1520-an M
47. Kesultanan Tidore Tidore, Maluku Utara 1521 M
48. Kerajaan Sumedang Larang Jawa Barat 1521 M
49. Kesultanan Bacan Bacan, Maluku 1521 M
50. Kesultanan Banten Banten 1524 M
51. Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan 1526 M
52. Kesultanan Cirebon Jawa Barat 1527 M
53. Kesultan Sambas Sambas, Kalimantan Barat 1590-an M
54. Kesultanan Asahan Asahan 1630 M
55. Kesultanan Bima Bima 1640 M
56. Kerajaan Adonara Adonara, Jawa Barat 1650 M
57. Kesultanan Gowa Goa, Makasar 1666 M
58. Kesultanan Deli Deli, Sumatra Utara 1669 M
59. Kesultanan Palembang Palembang 1675 M
60. Kerajaan Kota Waringin Kalimantan Tengah 1679 M
61. Kesultanan Serdang Serdang, Sumatra Utara 1723 M
62. Kesultanan Siak Sri Indrapura Siak, Riau 1723 M
63. Kasunanan Surakarta Solo, Jawa Tengah 1745 M
64. Kesltn. Ngayogyakarto Hadiningrat Yogyakarta 1755 M
65. Praja Mangkunegaran Jawa Tengah-Yogyakarta 1757 M
66. Kesultanan Pontianak Kalimantan Barat 1771 M
67. Kerajaan Pagatan Tanah Bumbu, Kalsel 1775 M
68. Kesultanan Pelalawan Pelalawan, Riau 1811 M
69. Kadipaten Pakualaman Yogyakarta 1813 M
70. Kesultanan Sambaliung Gunung Tabur 1810 M
71. Kesultanan Gunung Tabur Gunung Tabur 1820 M
72. Kesultanan Riau Lingga Lingga, Riau 1824 M
73. Kesultanan Trumon Sumatra Utara 1831 M
74. Kerajaan Amanatum NTT 1832 M
75. Kesultanan Langkat Sumatra Utara 1877 M |
|
|
|
|
|
|
|
title = kerajaan2 awal nusantara.. but, all listed here is from indons....
not fare! |
|
|
|
|
|
|
|
good job wak.
800 ad x termasuk kerajaan tharsis dan luca veach |
|
|
|
|
|
|
|
Jadi tidak heranlah jika banyak yang mengatakan bahwa budaya dan bahasa melayu berasal dari Jambi dan kemudian menyebar keseluruh wilayah Nusantara
bahasa melayu piawai is from Riau Lingga..
which means,
its Johorean made... |
|
|
|
|
|
|
|
Kerajaan Melayu Jambi - Jambi Abad ke-2 M
apa kata orang kepulauan jawa?! |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by jf_pratama at 19-2-2011 13:03
Ada yang aneh ..... Sriwijaya adalah Kerajaan Melayu ... tapi tidak ada satupun bukti prasasti tertulis ataupun sejarah yang ditemui berlokasi di Semenanjung (kecuali Prasasti Ligor - Thailand) ..
So, Kesimpulannya adalah .......
Catatan-catatan mengenai bukti eksistensi Kerajaan Sriwijaya
Berikut ini adalah beberapa sumber sejarah yang diketahui berkaitan dengan Sriwijaya:
Berbahasa Sanskerta atau Tamil
- Prasasti Ligor di Thailand
- Prasasti Kanton di Kanton
- Prasasti Siwagraha
- Prasasti Nalanda di India
- Piagam Leiden di India
- Prasasti Tanjor
- Piagam Grahi
- Prasasti Padang Roco
- Prasasti Srilangka
Sumber berita Tiongkok
- Kronik dari Dinasti Tang
- Kronik Dinasti Sung
- Kronik Dinasti Ming
- Kronik Perjalanan I Tsing
- Kronik Chu-fan-chi oleh Chau Ju-kua
- Kronik Tao Chih Lio oleh Wang Ta Yan
- Kronik Ling-wai Tai-ta oleh Chou Ku Fei
- Kronik Ying-yai Sheng-lan oleh Ma Huan
Prasasti berbahasa Melayu Kuno
- Prasasti Kedukan Bukit tanggal 16 Juni 682 Masehi di Palembang
- Prasasti Talang Tuo tanggal 23 Maret 684 Masehi di Palembang
- Prasasti Telaga Batu abad ke-7 Masehi di Palembang
- Prasasti Palas Pasemah abad ke-7 Masehi di Lampung Selatan
- Prasasti Karang Brahi abad ke-7 Masehi di Jambi
- Prasasti Kota Kapur tanggal 28 Februari 686 Masehi di P. Bangka
- Prasasti Sojomerto abad ke-7 Masehi di Pekalongan - Jawa Tengah
Prasasti Kedukan Bukit
Sumber : http://arkeologi.web.id/readarticle.php?article_id=36
Diantara prasasti-prasasti Kerajaan Sriwijaya, prasasti Kedukan Bukit paling menarik diperbincangkan. Di samping banyak mengandung kata yang tidak mudah ditafsirkan, prasasti tersebut oleh beberapa sarjana dianggap mengandung kunci pemecahan masalah lokasi ibukota kerajaan besar itu, yang mendominasi pelayaran dan perdagangan internasional selama empat abad. Dari segi ilmu bahasa, prasasti Kedukan Bukit merupakan pertulisan bahasa Melayu-Indonesia tertua yang pernah ditemukan sampai saat ini.
Alkisah, di daerah Kedukan Bukit, Palembang, terdapat batu bertuliskan huruf kuno yang dikeramatkan penduduk. Jika diadakan perlombaan berpacu perahu bidar di Sungai Musi, perahu yang akan dipakai ditambatkan dulu pada batu itu dengan harapan memperoleh kemenangan. Pada bulan November 1920, Batenburg seorang kontrolir Belanda mengenali batu itu sebagai prasasti. Penemuan itu segera dilaporkan pada Oudheidkundigen Dienst (Dinas Purbakala). Akhirnya, prasasti itu tersimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor D.146.
Pada tahun itu juga, Residen Palembang L.C. Westenenk menemukan prasasti lain di daerah Talang Tuwo. Di Museum Pusat prasasti itu bernomor D.145. Kemudian kedua prasasti itu ditranskripsikan dan diterjemahkan oleh Philippus Samuel van Ronkel dalam tulisannya, “A Preliminary Notice Concerning Two Old Malay Inscriptions in Palembang”, pada majalah ilmiah Acta Orientalia, Volume II, 1924, hh. 12-21.
Isi Prasasti
Prasasti Kedukan Bukit bertarikh 604 Saka (682 M) dan merupakan prasasti berangka tahun yang tertua di Indonesia. Terdiri atas sepuluh baris, tertulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno, masing-masing baris berbunyi sebagai berikut:
1. Swasti, sri. Sakawarsatita 604 ekadasi su-
2. klapaksa wulan Waisakha Dapunta Hyang naik di
3. samwau mangalap siddhayatra. Di saptami suklapaksa
4. wulan Jyestha Dapunta Hyang marlapas dari Minanga
5. tamwan mamawa yang wala dua laksa dangan kosa
6. dua ratus cara di samwau, dangan jalan sariwu
7. telu ratus sapulu dua wanyaknya, datang di Mukha Upang
8. sukhacitta. Di pancami suklapaksa wulan Asada
9. laghu mudita datang marwuat wanua .....
10. Sriwijaya jayasiddhayatra subhiksa
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
1. Bahagia, sukses. Tahun Saka berlalu 604 hari kesebelas
2. paroterang bulan Waisaka Dapunta Hyang naik di
3. perahu melakukan perjalanan. Di hari ketujuh paroterang
4. bulan Jesta Dapunta Hyang berlepas dari Minanga
5. tambahan membawa balatentara dua laksa dengan perbekalan
6. dua ratus koli di perahu, dengan berjalan seribu
7. tiga ratus dua belas banyaknya, datang di Muka Upang
8. sukacita. Di hari kelima paroterang bulan Asada
9. lega gembira datang membuat wanua .....
10. Perjalanan jaya Sriwijaya berlangsung sempurna
Prasasti Kedukan Bukit menguraikan jayasiddhayatra (perjalanan jaya) dari penguasa Kerajaan Sriwijaya yang bergelar Dapunta Hyang (Yang Dipertuan Hyang). Oleh karena Dapunta Hyang membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan, sudah tentu perjalanan itu bukanlah piknik, melainkan ekspedisi militer menaklukkan suatu daerah. Dari prasasti Kedukan Bukit, kita mendapatkan data-data:
1. Dapunta Hyang naik perahu tanggal 11 Waisaka 604 (23 April 682). Tidak ada keterangan dari mana naik perahu dan mau ke mana.
2. Dapunta Hyang berangkat dari Minanga tanggal 7 Jesta (19 Mei) dengan membawa lebih dari 20.000 balatentara. Rombongan lalu tiba di Muka Upang (sampai kini masih ada desa Upang di tepi Sungai Musi, sebelah timur Palembang).
3. Dapunta Hyang membuat ‘wanua’ tanggal 5 Asada (16 Juni).
(Penyesuaian tarikh Saka ke tarikh Masehi diambil dari Louis-Charles Damais, “Etude d’Epigraphie Indonesienne III: Liste des Principales Datees de l’Indonesie”, BEFEO, tome 46, 1952).
Prasasti Kedukan Bukit hanya menyebutkan gelar Dapunta Hyang tanpa disertai nama raja tersebut. Dalam prasasti Talang Tuwo yang dipahat tahun 606 Saka (684 M) disebutkan bahwa raja Sriwijaya Dapunta Hyang Sri Jayanasa menitahkan pembuatan Taman Sriksetra tanggal 2 Caitra 606 (23 Maret 684). Besar kemungkinan dialah raja Sriwijaya yang dimaksudkan dalam prasasti Kedukan Bukit.
Timbul setumpuk pertanyaan: Di manakah letak Minanga? Benarkah Minanga merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya, ataukah hanya daerah taklukan Sriwijaya? Apakah arti kalimat ‘marwuat wanua’? Benarkah kalimat itu menyatakan pembangunan sebuah kota seperti pendapat banyak ahli sejarah? Benarkah peristiwa itu merupakan pembuatan ibukota atau perpindahan ibukota Sriwijaya? Demikianlah prasasti Kedukan Bukit mengandung banyak persoalan yang tidak sederhana. “This text has caused much ink to flow” kata Prof. Dr. George Coedes dalam bukunya, The Indianized States of Southeast Asia, University of Malaya Press, Kuala Lumpur, 1968, h. 82.
Beberapa Tafsiran
Pada tahun 1975 Departemen P dan K menerbitkan enam jilid buku Sejarah Nasional Indonesia yang ditetapkan sebagai buku standar bagi pelajaran sejarah di sekolah-sekolah. Jilid II membahas Zaman Kuna, disusun oleh Ayatrohaedi, Edi Sedyawati, Edhie Wuryantoro, Hasan Djafar, Oei Soan Nio, Soekarto K. Atmojo dan Suyatmi Satari, dengan editor Bambang Sumadio. Tafsiran mereka terhadap isi prasasti Kedukan Bukit adalah sebagai berikut: Dapunta Hyang memulai perjalanan dari Minanga Tamwan, kemudian mendirikan kota yang diberi nama Sriwijaya. Mungkin sekali pusat Sriwijaya terletak di Minanga Tamwan itulah, daerah pertemuan sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri (Sejarah Nasional Indonesia, II, Balai Pustaka, Jakarta, 1977, h. 53).
Dr. Buchari, ahli epigrafi terkemuka, dalam tulisannya “An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung)”, Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional, Jakarta, 1979, hh. 26-28, memberikan penafsiran yang berbeda: Pada mulanya Kerajaan Sriwijaya berpusat di Minanga yang terletak di Batang Kuantan, di tepi Sungai Inderagiri, dengan alasan minanga = muara = kuala = kuantan. Lalu pada tahun 682 Dapunta Hyang menyerang Palembang dan membuat kota yang kemudian dijadikan ibukota kerajaannya yang baru. Jadi pada tahun 682 terjadi perpindahan ibukota Sriwijaya dari Minanga ke Palembang.
Dr. Slametmulyana, ahli filologi ternama, dalam bukunya Kuntala, Sriwijaya dan Suwarnabhumi, Idayu, Jakarta, 1981, hh. 73-74, berpendapat bahwa Kerajaan Sriwijaya selamanya beribukota di Palembang dan tidak pernah berpindah-pindah. Isi prasasti Kedukan Bukit tidak ada hubungannya dengan pembuatan kota Sriwijaya, dan Minanga yang disebutkan dalam prasasti itu hanyalah sebuah daerah taklukan Sriwijaya. Slametmulyana melokasikan Minanga di Binanga, yang terletak di tepi Sungai Barumun, Sumatera Timur. |
|
|
|
|
|
|
|
Jika memang ada dari Semenanjung ... maka sebaiknya anda paparkan di sini ....
jf_pratama Post at 19-2-2011 10:00
memang ada pun......
do your homework...
tidak ada satupun bukti prasasti tertulis ataupun sejarah yang ditemui berlokasi di Semenanjung
takde kerajaan awal di semenanjung huh?
tell u again,
do your homework boy.......
nowadays,
which one of your sultanate kingdom still have a power?.......
hanya ada 10 kesultanan melayu yang masih wujud di dunia ini... and still have a power......
9 of them located at semenanjung...
indons?...... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by jf_pratama at 20-2-2011 13:21
memang ada pun......
do your homework...
takde kerajaan awal di semenanjung ...
system_failure Post at 19-2-2011 18:23
Hahahaha ... Anda ini ternyata contoh sejati dari penyokong Melayu 'Uber Alles' .... tapi saya maklumi karena anda mungkin terpengaruh situasi dan emosi politik dari bangsa melayu di negara anda saat ini ......
Sebenarnya saya mahu mempertanyakan dan mendiskusikan hal ini ....... Mengapa tidak ditemukan sama sekali prasasti di Semenanjung hingga kini .... padahal banyak prasasti kuno dapat kita temukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Thailand, Kamboja, Vietnam etc ... Jika memang semenanjung adalah awal pusat peradaban melayu (sriwijaya) pada saat itu maka tentu saja akan banyak ditemukan prasasti atau bukti arkeologis di semenanjung yang mendukung hipotesis tersebut ....
Mari kita berdiskusi secara ilmiah dan didukung oleh dengan bukti-bukti ....sejarah adalah kisah objective tentang masa lalu ... jangan dikaitkan dengan politik dan agama (sangat sering saya temukan di forum ini) .... Setuju?
|
|
|
|
|
|
|
|
errmm.. yg selalu kedengaran adalah kerajaan kedah lama, kerajaan melaka... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by darthery at 23-2-2011 01:23
hurm.... buat masa sekarang ni kerajaan Melayu yg paling lama dan wujud serta mempunyai kuasa sebagai ketua agama dan negeri/negara adalah Kesulatanan Kedah.... pada aku la kan... Malaysia beruntung... kita masih mengiktiraf Kesultanan2 dan emngagkat mereka menjadi ketua negara dan dipilih bergilir-gilir menjadi Yang Dipertuan Agong iaitu ketua tertinggi negara.... mungkin kita masih belum menemui bukti2 tulisan pada batu /prasati/.... yg betul2 lama..... tpi kita perlu bangga kerana kesultanan/kerajaan Melayu masih wujud dan raja2nya masih berdaulat dan diiktiraf.... maaf cakap... majapahit, demak atau apapun kerajaan lama Indonesia kini tidak diiktiraf oleh negara anda sendiri........ bahkan tidak ada satu pun undang2/perlembagaan yg mengiktiraf mereka.... yg ada hanya Presiden.... jadi anda taat setia pada presiden sahaja... hehehehe... jadi silalah bangga dengan kerajaan2 lama anda yg dah tumbang n jika ada pun hanya berkuasa dlm kratonnya sahaja.... seperti maharaja china yg terakhir (walaupun kerajaan lama/dinasti china lagi besar dan berkuasa tpi ianya hanya menjadi sejarah... yg tinggal hanya Istana Larangan di Beijing.... bangga dangan sejarah..... bangga... tpi kami di Malaysia bukan saja bangga dengan sejarah.. kami juga bangga kerana Kerajaan Kesultanan Kami Masih berdiri teguh dan utuh... serta masih lagi mempunyai kuasa..... anda ketawakan kami tapi kami lagi boleh ketawakan kesultanan dan raja2 anda sudah tidak ada kuasa langsung hahahahahahaahaha... Daulat Tuanku!! semoga Raja2 Melayu Kesultanan Kedah, Perlis, Perak, Kelantan, Terengganu, Selangor, Pahang, Johor dan Negeri Sembilan bertahta dan berkuasa hingga ke akhir masa~~.... jadikan kejatuhan kerajaan2 seperti Majapahit dan lain2 sebagai iktibar buat kita.... |
|
|
|
|
|
|
|
Hahahaha ... Anda ini ternyata contoh sejati dari penyokong Melayu 'Uber Alles' .... tapi saya m ...
jf_pratama Post at 20-2-2011 00:25
erm...mamat indong ni tak iktiraf prasasti bertulisan jawi agaknye.. batu bersurat tu hape?! |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 13# hasell
salam hasell, sori nak menyampuk, betul kata anda, bila saya baca je komen dia tadi dlm hati saya terus berkata, mamat indon ni x byk lagi study..batu bersurat tu bukan ke prasasti jugak ke...indon selali camtu, bangga dengan sejarah mereka yg sudah hancur tapi x mengambil iktibar dari kehancuran. |
|
|
|
|
|
|
|
Belanda yang menghapuskan sistem raja di indonesia, ini amat memalukan sekali bangsa indonesia yang menyangka mereka lebih berkerajaan dari malaysia, perkataan ke'raja'an sendiri adalah kata terbitan dari perkataan 'raja', namun indonesia lingkup kerajaannya, dan amatlah memalukan penjajah bisa mengikis hati rakyat indonesia hingga tidak mahu kepada rajanyanamun masih menggila bermegah dengan kerajaan lamanya. Tahukah orang2 indonesia, di Belanja sendiri mereka tidak menghapuskan sistem rajanya.
Beatrix lahir - 1938 - ditabalkan menjadi raja/ratu - 30 April 1980 sehingga Sekarang
Jadi apa megahnya orang indonesia dengan raja-rajanya... Sedangkan kerajan langkasuka adalah kerajaan Melayu, walaupun pusatnya ada yang mengatakan kini terletak di selatan thai, daerah kemelayuan yang dapat pada thai, tapi orang2 malaysia tidak tergila2 macam orang indonesia yang asyik memarahi orang malaysia.. sebaliknya orang melayu selatan thai masih bisa bernyanyi dan mengamalkan budaya seperti melayu malaysia tanpa ada cemburu di hati rakyat malaysia.
Cuma indonesia tidak mahu budayanya dimainkan diluar, walaupun dari rakyatnya sendiri yang berpindah. Oranmg China bebas dengan tarian naganya di serata dunia dan tidak sedikitpun ada masalah klim itu dan ini oleh pihak tanah besar china. Begitu juga orang india, tidak sekali2 marah akan hindunya diamalkan di bali. |
|
|
|
|
|
|
|
aku tak faham kenapa korg kena mcm meroyan bila jf tanya mcm tu..
kenapa?
jwb je la mcm biasa...
cth,
ok, kat kedah ada begini2.....kat terengganu ada begini2...kat melaka ada mcm ni...
kat kelantan ada begini3....mcm tu je..
jawab mcm ni...aku rasa mcm unhealthy la..rilek laa.. |
|
|
|
|
|
|
|
hu3.. sbb niat JF adalah untuk mencabar.. |
|
|
|
|
|
|
|
hu3.. sbb niat JF adalah untuk mencabar..
hasell Post at 23-2-2011 17:48
ko jgn kate aku menyebelahi jf ni lak..cuma kali ni aku tgk legit la..
"Sebenarnya saya mahu mempertanyakan dan mendiskusikan hal ini ....... Mengapa tidak ditemukan sama sekali prasasti di Semenanjung hingga kini .... padahal banyak prasasti kuno dapat kita temukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Thailand, Kamboja, Vietnam etc ... Jika memang semenanjung adalah awal pusat peradaban melayu (sriwijaya) pada saat itu maka tentu saja akan banyak ditemukan prasasti atau bukti arkeologis di semenanjung yang mendukung hipotesis tersebut ....
Mari kita berdiskusi secara ilmiah dan didukung oleh dengan bukti-bukti ....sejarah adalah kisah objective tentang masa lalu ... jangan dikaitkan dengan politik dan agama (sangat sering saya temukan di forum ini) .... Setuju?"
facts, evidences. -> theory.
apa yg wak jf ni nak, facts & evidences yg mengatakan semenanjung ni pusat peradaban awal (srivijaya)... tu je..
|
|
|
|
|
|
|
|
hu3...
ayat pertama JF:
Sebenarnya saya mahu mempertanyakan dan mendiskusikan hal ini ....... Mengapa tidak ditemukan sama sekali prasasti di Semenanjung hingga kini
itu yg ramai kuarkan bukti2 mengenai prasasti ni.. sebab prasasti bagi JF hanya dlm bahasa sanskrit sedangakan di dunia melayu, byk perkembangan sastera berlaku.. bukan hanya dari hindu semata2..
kemudian, dia kata:-
Jika memang semenanjung adalah awal pusat peradaban melayu (sriwijaya) pada saat itu maka tentu saja akan banyak ditemukan prasasti atau bukti arkeologis di semenanjung yang mendukung hipotesis tersebut ....
Mari kita berdiskusi secara ilmiah dan didukung oleh dengan bukti-bukt
kalau nak mengkaji sriwijaya, bukan hanya sekadar di tanah jawa atau semenanjung malaysia kerana sriwijaya adalah empayar.. makanya perluasannya dari utara hingga ke selatan, timur ke barat. kiranye, ia merangkumi tanah jajahan yg besar. JF berbangga2 dgn penemuan prasasti bahawa sriwijaya itu ada di tanah jawa sedangakn melayu2 di sini mengatakan sriwijaya itu ibu kotanya ada disini. so, berbalah la dua2 pendapat ni...
makanya, JF mencabar melayu2 di sini, untuk keluarkan bukti2 yakni prasasti2 yg mengatakan sriwijaya itu ada di tanah melayu semenanjung juga...
so, buktinya, harus melihat pada kesemua prasasti2 yg ada, baik di tanah jawa, indochina dan sebagainya...
so.. the bottom line is:-
JF MAU BERBANGGA2/menunjuk2 DENGAN BUKTI PRASASTI TENTANG SRIWIJAYA KERANA DI MALAYSIA, TIADA BUKTI PRASASTI DI TEMUI UNTUK MENGAITKAN MALAYSIA DENGAN SRIWIJAYA..
itulah di katakan "JF sebenarnye mencabar" |
|
|
|
|
|
|
| |
|