Ogoh-ogoh merupakan salah satu ciri khas dari rangkaian pelaksanaan perayaan Tahun Baru Caka yang kita kenal dengan Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh umunya dibuat dengan muka seram, mata besar melotot sebagai lambang/simbolis buta kala.
Ogoh-ogoh akan diarak keliling desa pada malam pengerupukan, dimana tepat pada tengah hari sebelumnya sudah dilaksanakan upacara pecaruan yang disebut tawur agung/tawur kesanga yang bertujuan untuk membayar atau mengembalikan. Apa yang dibayar dan dikembalikan? Adalah sari-sari alam yang telah dihisap atau digunakan manusia. Sehingga terjadi keseimbangan maka sari-sari alam itu dikembalikan dengan upacara Tawur/Pecaruan yang dipersembahkan kepada Bhuta sehingga tidak menggangu manusia melainkan bisa hidup secara harmonis (buta somya). Setelah diupacari dengan upacara buta yadnya pecaruan tersebut, buta kala yang disimbolkan dengan Ogoh-ogoh ini kemudian diarak keliling desa disertai dengan berbagai bunyi-bunyian seperti kentongan, bom khas bali yang disebut plug-plugan, mercon, kembang api dan lainnya yang selanjutnya berakhir pada kuburan setempat untuk dibakar yang secara secara simbolis buta kala ini agar kembali ke alamnya masing masing dan tidak mengganggu manusia sehingga kehidupan harmonis antara manusia dengan alam dan ciptaannya terwujud.
Ogoh-ogoh pada umumnya dibuat untuk simbolis buta kala, seperti raksasa, leak, celuluk dengan tampangnya yang seram, mata melotot besar, dengan taring yang panjang. Tetapi kreativitas orang bali membuat tampang ogoh-ogoh dari tahun ke tahun semakin beragam dan makin bagus tentunya.
Berikut beberapa foto ogoh-ogoh di daerah Denpasar dan Ubud yang penulis sempat abadikan pada sebelum dan pada malam pangerupukan dalam rangka perayaan Nyepi Tahun Caka 1934/Tahun Masehi 2012.
TEGALLALANG, 21/3 – PARADE “OGOH-OGOH”. Sejumlah pemuda mengarak “Ogoh-Ogoh” hasil kreativitasnya dalam parade untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1934 di Tegallalang Bali, Rabu (21/3). Boneka monster yang melambangkan sifat buruk/jahat itu diarak berkeliling desa untuk menyambut datangnya Tahun Baru Saka 1934. FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana/ss/Spt/12.
Hindus in Bali are preparing for the Day of Silence Nepi
Hindu believers carry a statue of the demon, which in these parts called «Ogoh-ogoh» before the Day of Silence Nepi in Klaten, Central Java. Nepi, or "Day of Silence" - the New Year in Bali, which is celebrated annually at different times due to the fact that it is linked to the day of the vernal equinox. Nepi - the day of purification of body and soul.
A.
Two. Traditionally on this day set of giant puppets «Ogoh-ogoh», depicting demons, which are then burned. In pictures: statues of demons «Ogoh-ogoh» in Denpasar.
Three. A resident of Bali in carnival costume during a parade in Jakarta, Indonesia.
4. Believers have a giant statue »Ogoh-ogoh», representing the evil spirit, before the Day of Silence Nepi in Jakarta.
Five. Balinese woman during a parade in Jakarta.
6. Believers have a giant statue during a solemn procession in built in the ninth century Prambanan Temple in Yogyakarta.
7. Believers have a giant statue during a solemn procession in Jakarta.
Eight.
9. Solemn procession on the eve of "Nepi" - Day of Silence in Klaten, Central Java.
10. Balinese woman in front of a solemn procession in Denpasar.
11. The solemn procession in Denpasar.
12. Believers have the image of the demon «Ogoh-ogoh» during a rally in Denpasar, Bali.
13. Indonesian police checks statues of demons «Ogoh-ogoh» for the presence of substances zryvchatyh before a solemn procession in Denpasar.
diaorang modified lah tu..samalah macam kita pak arab & mamak malabar ajar lain kita modified ikut citarasa kita kemudian kita kata itulah isele sebenar,pak arab pulak yg salah
mazhab? tak tahulah pulak tapi pernah baca kisah cerita dari org bali bahawa org malayalam hindu dari kerala yg dakwah mereka peluk hindu..pendakwah dulu mestilah taraf kasta atasan mungkin bukan brahmin sebab brahmin dulu2 di larang pergi ke luar negara...tapi taraf yg boleh baca veda lah..
oic... tapi aku rasa sure apa yang dipraktis kat bali mesti berbeza ngan apa yang diamalkan kat tanah besar india kan...
agak menarik ... sebab bali satu satunya wilayah yang dikira jauh daripada india tetapi rakyatnya masih lagi mengamalkan ajaran hindu
bukan bali sahaja hampir seluruh asia,cuma belah lain popular dgn buddha yg juga dtgnya dari hindu dan india... umat melayu nusantara lebih lama amal hindu/buddha drpd islam itu sendiri...