Keong sawah adalah sejenis siput air yang mudah dijumpai di perairan tawar tropika Asia, seperti di sawah, aliran parit serta danau. Kandungan proteinnya hampir sama dengan telur, namun kurang lemak berbanding daging, ayam dan telur. Malah, ia tinggi karbohidrat.
Memetik CNN Indonesia, ia dikenali sebagai keong (siput) gondang, siput sawah, siput air atau tutut, bentuk keong sawah serupa dengan siput murbai, tapi warna cengkerangnya hijau pekat kehitaman. Keong sawah selalu disajikan sebagai lauk di Indonesia. Ia banyak didapati pada musim hujan dan sebelum menabur benih padi baru. Petani selalu mencari keong untuk dijual.
Geli dan jijik? Kadangkala memang berlendir tetapi setelah dimasak gulai, keenakannya memang menjilat jari! Kira macam adik-beradik siput sedut jugalah ni. Selain berprotein tinggi, dagingnya manis seperti kerang. Sedangkan teksturnya kenyal dan berserat seperti cendawan. Ini antara punca 'siput' begitu terkenal dalam masakan Perancis (escargot) dan Eropah. Mahal pula kalau makan di restoran yang ada 'kelas'. Sebelum dimakan, keong sawah mesti dibersihkan beberapa kali dengan air biasa. Ini untuk menghilangkan bau lumpurnya. Setelah itu, rendam dalam air selama lima minit. Selepas dicuci bersih, keong sawah direbus (ketuk serai, hiris lengkuas, campak asam gelugur, campur belacan sikit) selama 5-7 minit dan bolehlah dimakan. Jika tak nak rebus, boleh juga menggoreng atau menumis dengan tambahan sayuran, karbohidrat (seperti pasta) atau jenis daging lainnya. Daging keong sawah tumis yang dimasak bercili dan pedas pun terasa nikmatnya. |
7
Bagus |
3
Marah |
4
Terkejut |
4
Sedih |
7
Lawak |
7
Bosan |
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
Anonymity
ADVERTISEMENT