CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 4452|Reply: 19

Sejarah Palembang

[Copy link]
akmala This user has been deleted
Post time 30-12-2006 05:36 PM | Show all posts |Read mode
Kota Palembang  ini sebenernya termasuk salah satu kota tua di Indonesia. Tanggal 16 Juni yang lalu sudah berumur 1320 tahun.

Arti Nama Palembang

Nama Palembang banyak mempunyai arti. Pengertian yang mendekati kenyataan adalah apa yang diterjemahkan oleh R.J.Wilkinson dalam kamusnya A Malay English Dictionary (Singapore, 1903): lembang adalah tanah yang berlekuk, tanah yang rendah, akar yang membengkak karena terendam lama di dalam air. Menurut Kamus Dewan: lembah, tanah lekuk, tanah yang rendah, untuk arti lain dari lembang adalah tidak tersusun rapi, terserak-serak. Sedangkan menurut bahasa Melayu ¬Palembang, lembang berarti air yang merembes atau rembesan air. Arti Pa atau Pe menunjukkan keadaan atau tempat.

Menurut Sevenhoven2 Palembang berarti tempat tanah yang dihanyutkan ke tepi, sedangkan Stuerler3 menerjemahkannya sebagai tanah yang terdampar. Pengertian Palembang tersebut kesemuanya menunjukkan tanah yang berair. lni tidak jauh dari kenyataan yang ada, bahkan pada saat sekarang, yang dibuktikan oleh data statistik tahun 1990, bahwa masih terdapat 52,24% tanah yang tergenang di kota Palembang.

Sebagai catatan tambahan, di Kotamadya sekarang ini masih tercatat sebanyak 117 buah anak-anak sungai yang mengalir di tengah kota.

[ Last edited by  akmala at 30-12-2006 05:37 PM ]

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


akmala This user has been deleted
 Author| Post time 30-12-2006 05:40 PM | Show all posts
Kondisi alam yang digenangi oleh air bagi nenek moyang orang-orang Palembang menjadi modal mereka untuk memanfaatkannya. Air menjadi sarana transportasi yang sangat vital, ekonomis, efisien dan punya daya jangkau dan punya kecepatan yang tinggi. Selain kondisi alam, juga letak strategis kota ini yang berada dalam satu jaringan yang mampu mengendalikan lalu lintas antara tiga kesatuan wilayah:
Tanah tinggi Sumatera bagian Barat, yaitu : Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah kaki bukit atau piedmont dan pertemuan anak-anak sungai sewaktu memasuki dataran rendah.
Daerah pesisir timur laut.

Ketiga kesatuan wilayah ini merupakan faktor setempat yang sangat mementukan dalam pembentukan pola kebudayaan yang bersifat peradaban. Faktor setempat yang berupa jaringan dan komoditi dengan frekuensi tinggi sudah terbentuk lebih dulu dan berhasil mendorong manusia setempat menciptakan pertumbuhan pola kebudayaan tinggi di Sumatera Selatan. Faktor setempat inilah yang membuat Palembang menjadi ibukota Sriwijaya, yang merupakan kekuatan politik dan ekonomi di zaman klasik pada wilayah Asia Tenggara. Kejayaan Sriwijaya diambil oleh Kesultanan Palembang Darusallam pada zaman madya sebagai kesultanan yang disegani di kawasan Nusantara.

Sriwijaya, seperti juga bentuk-bentuk pemerintahan di Asia Tenggara lainnya pada kurun waktu itu, bentuknya dikenal sebagai Port-polity. Pengertian Port-polity secara sederhana bermula sebagai sebuah pusat redistribusi, yang secara perlahan-lahan mengambil alih sejumlah bentuk peningkatan kemajuan yang terkandung di dalam spektrum luas. Pusat pertumbuhan dari sebuah Polity adalah entreport yang menghasilkan tambahan bagi kekayaan dan kontak-kontak kebudayaan. Hasil-hasil ini diperoleh oleh para pemimpin setempat. (dalam istilah Sriwijaya sebutannya adalah datu), dengan hasil ini merupakan basis untuk penggunaan kekuatan ekonomi dan penguasaan politik di Asia Tenggara.

Ada tulisan menarik dari kronik Cina Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau Ju-Kua pada abad ke 14, menceritakan tentang Sriwijaya sebagai berikut :Negara ini terletak di Laut selatan, menguasai lalu lintas perdagangan asing di Selat. Pada zaman dahulu pelabuhannya menggunakan rantai besi untuk menahan bajak-bajak laut yang bermaksud jahat. Jika ada perahu-perahu asing datang, rantai itu diturunkan. Setelah keadaan aman kembali, rantai itu disingkirkan. Perahu-perahu yang lewat tanpa singgah dipelabuhan dikepung oleh perahu-perahu milik kerajaan dan diserang. Semua awak-awak perahu tersebut berani mati. Itulah sebabnya maka negara itu menjadi pusat pelayaran.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

akmala This user has been deleted
 Author| Post time 30-12-2006 05:41 PM | Show all posts
Tentunya banyak lagi cerita, legenda bahkan mitos tentang Sriwijaya. Pelaut-pelaut Cina asing seperti Cina, Arab dan Parsi, mencatat seluruh perisitiwa kapanpun kisah-kisah yang mereka lihat dan dengan. Jika pelaut-pelaut Arab dan Parsi, menggambarkan keadaan sungai Musi, dimana Palembang terletak, adalah bagaikan kota di Tiggris. Kota Palembang digambarkan mereka adalah kota yang sangat besar, dimana jika dimasuki kota tersebut, kokok ayam jantan tidak berhenti bersahut-sahutan (dalam arti kokok sang ayam mengikuti terbitnya matahari). Kisah-kisah perjalanan mereka penuh dengan keajaiban 1001 malam.

Pelaut-pelaut Cina mencatat lebih realistis tentang kota Palembang, dimana mereka melihat bagaimana kehiduapan penduduk kota yang hidup diatas rakit-rakit tanpa dipungut pajak. Sedangkan bagi pemimpin hidup berumah ditanah kering diatas rumah yang bertiang. Mereka mengeja nama Palembang sesuai dengan lidah dan aksara mereka. Palembang disebut atau diucapkan mereka sebagai Po-lin-fong atau Ku-kang (berarti pelabuhan lama).Setelah mengalami kejayaan diabad-abad ke-7 dan 9, maka dikurun abad ke-12 Sriwijaya mengalami keruntuhan secara perlahan-lahan. Keruntuhan Sriwijaya ini, baik karena persaingan dengan kerajaan di Jawa, pertempuran dengan kerajaan Cola dari India dan terakhir kejatuhan ini tak terelakkan setelah bangkitnya bangkitnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan Islam yang tadinya merupakan bagian-bagian kecil dari kerajaan Sriwijaya, berkembang menjadi kerajaan besar seperti yang ada di Aceh dan Semenanjung Malaysia.

Dari sisa Kerajaan Sriwijaya tersebut tinggalah Palembang sebagai satu kekuatan tersendiri yang dikenal sebagai kerajaan Palembang. Menurut catatan Cina raja Palembang yang bernama Ma-na-ha Pau-lin-pang mengirim dutanya menghadap kaisar Cina tahun 1374 dan 1375.Maharaja ini barangkali adalah raja Palembang terakhir, sebelum Palembang dihancurkan oleh Majapahit pada tahun 1377. Berkemungkinan Parameswara dengan para pengikutnya hijrah ke semenanjung, dimana ia singgah lebih dulu ke pulau Temasik dan mendirikan kerajaan Singapura. Pulau ini ditinggalkannya setelah dia berperang melawan orang-orang Siam. Dari Singapura dia hijrah ke Semenanjung dan mendirikan kerajaan Melaka. Setelah membina kerajaan ini dengan gaya dan cara Sriwijaya, maka Melaka menjadi kerajaan terbesar di nusantara setelah kebesaran Sriwijaya.Palembang sendiri setelah ditinggalkan Parameswara menjadi chaos. Majapahit tidak dapat menempatkan adipati di Palembang, karena ditolak oleh orang-orang Cina yang telah menguasai Palembang. Mereka menyebut Palembang sebagai Ku-Kang dan mereka terdiri dari kelompok-kelompok cina yang terusir dari Cina Selatan, yaitu dari wilayah Nan-hai, Chang-chou dan Changuan-chou.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

akmala This user has been deleted
 Author| Post time 30-12-2006 05:45 PM | Show all posts
Peta Palembang

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 30-12-2006 09:53 PM | Show all posts
kota palembang nih kota besar kan skang kat indon?? rasanya banyak keturunan orang melayu di malaysia sendiri berasal dari sini....

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 31-12-2006 05:49 AM | Show all posts
ASM.
Ya...memang ramai orang Palembang di Tanah Melayu sekarang. Contohnya di kawasan Langat, Selangor dll lagilah. Orang Palembang ni ramai jugak yang jadi ulama besar, jadi Wali. Contoh yang ramai orang tau, Sheikh Abdul Samad Falimbani (Palembang) yang karang kitab Hidayatus Salikin  dll tulah. Banyak idea Imam Al-Ghazali yang dia pakai. Orang Palembang pun terkenal sebagai pendekar dan hulubalang besar. Depa ni memang pelayar yang terbilang sebab kampung halaman depa terendam dek air. Ramai yang hijrah ke Tanah Melayu naik rakit aje, dengan segala periuk belanga. Ada jugak yang mati kat Selat Melaka sebelum sempat landing kat pantai semenanjung. Ada juga orang Palembang yang pergi perguru dengan wali-wali dari tanah Arab dan jugak yang ikut dengan Tok Awang Kenali di Kelantan. Ramai orang Palembang ikut mengembangkan tareqat di Tanah Melayu, contohnya tareqat Naqshabandiah.
Palembang ni besar ertinya bagi peradaban Melayu dan perkembangan Islam di Nusantara ni...Salam dan Al-Fatihah untuk orang Palembang yang berjasa...

terima kasih banyak pada yang memulakan tulisan tentang Palembang ni...

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 31-12-2006 12:22 PM | Show all posts
Originally posted by sikomeng at 31-12-2006 05:49 AM
ASM.
Ya...memang ramai orang Palembang di Tanah Melayu sekarang. Contohnya di kawasan Langat, Selangor dll lagilah. Orang Palembang ni ramai jugak yang jadi ulama besar, jadi Wali. Contoh yang ram ...

eemmm.....so,engko nih mesti asal keturunan dari palembangkan...ahakss.....takpe.....mereka banyak berjasa dalam dunia beradapan melayu...
Reply

Use magic Report

akmala This user has been deleted
 Author| Post time 31-12-2006 07:53 PM | Show all posts

Reply #6 sikomeng's post

Sepertinya ente juga banyak tahu ttg Palembang. Boleh nih bagi infonya.  

Kitab Hidayatus Salkin karangan Sheikh Abdul Samad al-Falimbani memang merupakan syarah kitab Bidayah Hidayah karangan Imam Ghazali.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


akmala This user has been deleted
 Author| Post time 31-12-2006 07:54 PM | Show all posts
Beberapa Habib dan Awliya di Palembang Darussalam

PEMAKAMAN KAWAH TENGKUREP

1. Alhabib abdurrahman bin Husin bin Hasan Maula Taqoh ( Al _Idrus)
adalah wali Allah yang sangat aktif dalam dakwahnya dan menjadi Sohibut Turbah
2. AL Habib Muhammad Bin Yusuf Al Angkawi
3. AL Habib Myuhammad bin Ali AL Haddad ( Datuk Murni AL Haddad )
4. Al Habib Aqil bin Alwi
5. Al Habib Abdullah bin Aqil Al Mandihij
6.Al Hubabah Syai Nisa Binti Abdullah Al Mandihij
7. Al Habib Muhammad bin Ahmad Al Habsyi

PEMAKAMAN KAMBANG KOCI

1. Al Habib Ibrahim bin Zain bin Yahya
juga merupakan anak menantu Sultan Mahmud Badarudin I dari anaknya
Radin Ayu Aisyah Binti Sulatan Mahmud Badarruddin I
2. Al Habib Abdurrahman bin Hasan Al Habsyi
3. Al Habib Abdurrahman bin Hasan Al Aidarus
4. Al Habib Syech bin Hasan Al Aidarus (Kyai Geding)
5. Al Habib Syech bin Ahmad bin Shahabudin
Beliau mendapat tanah dari SMB I dari daerah KUTO sampai ke KENTEN.Masjid Darul Muttaqin adalah salah satu peninggalan beliau.
6.Al Habib Alwi bin Ahmad AL Kaf
( ketika maninggal di hadrat maut terjadi gempa sehingga semua santri dan mursyid di Hadrat Maut mengetahui mengenai kematiannya )
7. Al HAbib Muhammad bin Abdurrahman Al Munawar
( Yang membangun Mushola AL Munawwar 13 Ulu )
8. Al Habib Ali bin Abdurrahman AL Munawwar
9. Al Habib Abdullah bin Salim Al Kaf
( Yang membangun Masjid Sungai Lumpur 11 Palembang )
10. Al Habib Syech bin Alwi Al Kaf
( yang meng islamkan Daerah Kreu dekat Bandar Lampung )
11. AL Habib Sulaiman bin Abdullah AL Khirid
( anak keturunannya banyak di Malasyia dan Singapura)
12. Syayid Umar bin Ali Al Junaid
13. Al Habib Abdullah bin Ali Al Kaf
14.Syayid Ali ( Gelar Mangku Kusobo, Anak Sultan Palembang)
15.Syayid AL Allamah Abdurrahman (Gelar Jaya Wijaya,Anak Sultan
Palembang)

[ Last edited by  akmala at 31-12-2006 07:55 PM ]

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 1-1-2007 02:50 AM | Show all posts
ASM.
tentu ramai yang tau, banyak makam lama terdapat, kalau aku tak salah, di Pulau Besar, Melaka. Banyak antara makam-makam tu diberitahu orang, adalah makam orang Palembang. Depa ni ada yang berdarah Raja dll. lah, terpaksa hijrah keluar ke Tanah Melayu sebab negeri depa kena serang. Cumanya orang Palembang ni jenih "low-profile" la kot, jadi depa tak heboh-heboh tentang hadir depa tu. Masa zaman perang di Malaya dulu, ramai orang Palembang yang turut berjuang tapi sayang tak ada rekod dalam lipatan sejarah macam lain-lain tokoh yang kita taulah. Depa ni ada yang jenih bom landing kat sebelah, dia tercampak juga tapi boleh bangunlah lepas tu... Masa zaman komunis dan darurat, ada juga orang-orang ni yang berjuang dengan pihak Kerajaan lah. Ada yang kena "ambush", macam bertih peluru carbine luruh atas landrover tapi alhamdulillah hidup sampai hari ni. Begitu juga time Kiyai Saleh di Johor dan Dato' Meor Abd Rahman di Perak dulu, ramai juga orang Palembang yang turut sama turun padang. Bukan apa, depa ni memang boleh kata expertlah dalam seni bela diri terutama dalam permainan pedang dan parang panjang. Kisah begini elok generasi sekarang jadikan teladan untuk semangat berjuang sekurang-kurang dalam hidup. Syukur ada orang-orang yang korbankan nyawa macam depa ni, dapat kita merasa hidup di Tanah Melayu dengan aman seperti sekarang...
Reply

Use magic Report

akmala This user has been deleted
 Author| Post time 1-1-2007 05:59 PM | Show all posts
Memang Bro, sejarah2 perjuangan orang2 dulu, keknya jangan sampai hilang. Buat anak cucu kita nanti.
Reply

Use magic Report

Post time 2-1-2007 01:20 AM | Show all posts
Originally posted by akmala at 1-1-2007 05:59 PM
Memang Bro, sejarah2 perjuangan orang2 dulu, keknya jangan sampai hilang. Buat anak cucu kita nanti.

masalahnya,nenek aku tak suka makan kek....tuh ler susah nyer....
Reply

Use magic Report

Post time 4-1-2007 08:01 PM | Show all posts
Mod , topic ni boleh di satukan dengan topil Sriwijaya.:pmuka::pmuka:
Reply

Use magic Report

akmala This user has been deleted
 Author| Post time 5-1-2007 04:05 AM | Show all posts
Kapan Nama Palembang "lahir"?

Nama Palembang "lahir" tepatnya belum dapat diperkirakan. Apakah nama ini lahir sejak Sriwijaya runtuh atau sebaliknya nama Palembang lahir lebih dahulu sebelum nama Sriwijaya "lahir". Dari sumber Cina, yaitu kronik Chu-fan-chi, karya Chau Ju-kua tahun 1225, disebutkan nama Pa-lin-fong (Palembang), adalah salah satu bawahan San-fo-tsi. Sedangkan yang dimaksudkan dengan San-fo-tsi menurut kronik Ling-wai-tai-ta karya Chau Ku-fei tahun 1178 adalah kerajaan Chan-pi (Jambi).

Wang Ta-yuan dalam catatan perjalanannya Tao-i chih-lio (1349-1350), membedakan antara San-fo-tsi dengan Ku-kang (Kiu-Kiang), yaitu dua buah nama dan tempat yang berbeda. Menurut Ma-huan dalam Ying-yai-Sheng-lan ditulis tahun 1416, menyatakan bahwa Ku-kang adalah negeri yang dahulunya disebut San-fo-tsi (San-bo-tsai).

Dari kronik-kronik Cina, sebagian mengatakan bahwa pe¬ngertian San-fo-tsi dapat berarti Palembang dan juga Jambi. J.L.Moens mempertegas bahwa yang disebut kerajaan San-fo-tsi bukan hanya satu kerajaan saja, dia menyarankan bahwa ahli sejarah harus membedakan "San-fo-tsi Palembang" dan "San-fo¬tsi Melayu". Sayangnya J.L. Moens tidak tuntas menyelesaikannya.

Banyak penulis sejarah berpendapat kekeliruan penulisan Cina karena San-fo-tsi (Suarnabhumi atau Pulau Emas) dengan hanya menyebutkan nama pulaunya saja, tidak mendetil dengan nama-nama kerajaan di bagian pulau tersebut.

O.W.Wolters mengungkap keadaan ini untuk memperjelas dengan mengambil pendapat Satyawati Sulaiman, dan memperbaiki pernyataan Cina pada paruh kedua abad ke-14, bahwa didalam pengertian San-fo-tsi adanya tiga raja-raja, salah satunya raja Palembang. Sedangkan dua raja yang lain, dia menyarankan penguasa Jambi dan kerajaan Melayu di pedalaman, yang oleh Kartanegara sebagai bawahannya pada paruh kedua abad ke¬-13, yang diperintah oleh Adityawarman beberapa tahun pada abad ke-14.
Reply

Use magic Report

akmala This user has been deleted
 Author| Post time 5-1-2007 04:06 AM | Show all posts
Nama Palembang pada zaman klasik, selain dalam catatan kronik Cina, juga tertulis dalam Nagarakertagama karangan Prapanca pada tahun 1365. Di dalam Pupuh XIII disebutkan negara-negara bawahan Majapahit di daerah Melayu adalah; Jambi, Palembang, Dharmasraya, Toba dan seterusnya.

Setelah zaman Islam nama Palembang menjadi populer dengan dimuatnya di dalam Babad Tanah Jawi (1680) dan Sejarah Melayu (1612). Sejarah Melayu aslinya ditulis sekitar tahun 1511, ditulis kembali dari pelbagai versi, antaranya oleh Abdullah ibn Abdulkadir Munsyi yang menulis kembali teks tahun 1612.

Teks yang menceritakan Palembang dari Sejarah Melayu:
..... ada sebuah negeri di tanah Andalas, Perlembang namanya, Demang Lebar Daun nama rajanya, asalnya daripada anak-cucu Raja Sulan; Muara Tatang nama sungainya. Adapun negeri Perlembang itu, Palembang yang ada sekarang inilah. Maka Muara Tatang itu ada sebuah sungai, Melayu namanya; di dalam sungai itu ada sebuah bukit Seguntang Mahameru namanya.
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2007 05:40 AM | Show all posts
ASM.
Akmala mungkin orang Palembang...?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


akmala This user has been deleted
 Author| Post time 6-1-2007 11:28 AM | Show all posts
Betul Bro  
Reply

Use magic Report

Post time 7-1-2007 11:58 AM | Show all posts
ASM.
Salam buat anda Akmala (Saudara/saudari? maaf aku tak pasti) . Terasa bangga juga, bila membaca serba sedikit sejarah satu keturunan yang ada di sini, dan terasa betapa kecil dan kerdilnya diri aku ni yang tiada apa...Bertuah Akmala menjadi sebahagian dari keturunan yang dimuliakan oleh Allah swt. Alhamdulillah.
Moga Palembang terus dipelihara Allah.

salam dan AL-Fatihah  buat rohaniah sekelian sheikh dan Wali Alllah yang Akmala letak sebagai kalung kenang-kenangan dalam tread ini...tak boleh nak tulis lagi, rasa sayu....
Reply

Use magic Report

akmala This user has been deleted
 Author| Post time 7-1-2007 01:03 PM | Show all posts
Aneka Nama Palembang dalam Sejarah

Palembang sekarang, sebelum nama "Palembang" tampaknya beberapa kali berubah nama sepanjang sejarahnya. Waktu ia menjadi ibukota San-Fo-Tsi, maka ia bernama Swarna Bhumi yaitu sama dengan nama negaranya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yin-Yai-Sheng-Lan karya Ma-Huan yaitu San-Fo-Tsi (Swarna Bhumi) adalah nama ibukota kerajaan San-Fo-Tsi. Antara kata Swarnabhumi dan Palembang terdapat pengertian yang mengandung identitas yang sama yaitu emas.

Swarnabhumi berarti bumi emas, sedangkan Palembang menurut cerita rakyat berasal dari kata pelimbangan emas, yaitu tempat menyaring dan mencuci emas dari bumi (pasir). Dengan adanya pertautan pengertian antara Swarnabhumi dengan Palembang maka cerita rakyat tentang asal nama Palembang tampak ada juga benarnya. Dari hasil analisa ini maka Palembang sekarang sepanjang sejarahnya menurut data yang ada mengalami lima kali periode yang berbeda baik kedudukannya maupun namanya.

Pertama ia bernama Mukha Upang, menurut prasasti Kedukan Bukit hal ini terjadi dalam periode Sriwijaya pemula (Shih-Li-Fo-Shih) ditahun 605 saka atau 683 M. Pada saat itu kedudukannya adalah sebagai negara lokal yang berada di bawah Sriwijaya pemula dengan berpusat di Minanga – Komering Ulu.

Kedua, ia bernama Swarnabhumi menjadi ibukota San-Fo-Tsi I (Swarnabhumi = Sriwijaya Lanjutan I). Kedudukan ini dipegangnya mulai tahun 860 M sampai tahun
Reply

Use magic Report

Post time 9-3-2011 09:26 PM | Show all posts
Bangga juga bila tahu tentang sejarah palembang ni...walaupun aku tak tau kaum keluarga di sana dan cuma mengetahui drp arwah datuk bahawa dia berasal dr kerturunan Syed di palembang...dan telah tidak memakai lagi gelaran tersebut...
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

20-12-2024 06:43 PM GMT+8 , Processed in 0.163818 second(s), 45 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list