Tertidur 30 kali sehari

contactlens · Post time 21-3-2012 09:18 PM

Sade Biggs, kanak-kana yang berusia 8 tahun ini, harus kehilangan masa indah bersama teman-teman seusianya. Sebhagian besar waktunya di habiskan di tempat tidur. Penyakit gangguan masa tidur membuatnya terlelap hingga 30 kali sehari.

Sade menderita narkolepsi, penyakit serangan tidur dalam kadar cukup ekstrim. Penderita umumnya sulit mempertahankan keadaan sedar. Penyakit ini menyerang  500 warga England. Belum ada ubat boleh menyembuhkannya.

Selain rasa mengantuk tak tertahankan sepanjang hari, penyakit ini juga dikaitkan dengan katapleksi. Gejala ini berupa lemah otot secara mendadak, seperti lumpuh  pada beberapa bahagian otot atau keseluruhan otot tubuh.

Akibat keadaan itu, Sade tak boleh bebas bermain dengan kanak-kanak seusianya. Bahkan, menaiki basikal  pun boleh menjadi hal yang berbahaya, kerana serangan penyakit setiap saat tanpa dapat dikawal.

Ibunya, Dana Thompson, 37, mengatakan, gejala narkolepsi muncul sejak Sade berusia dua tahun. "Ketika itu, saya merasa ada yang tidak kena. Sade tidur sepanjang hari, dan berlanjut hingga malam tak bangun. Dia juga boleh jatuh tertidur ketika sedang asyik makan," kata Dana.

"Pernah suatu ketika, dia naik basikal di belakang saya, dan ketika saya menoleh ke belakang, Sade sudah jatuh dan tertidur di tanah. Saya benar-benar takut," Dana menambahkan.

Sade tidur dengan interval waktu yang tak tentu. Dia tidur sepanjang hari dan sepanjang malam, hingga kehilangan kendali tubuhnya. "Saya suka tidur, tapi hal ini membuat saya sulit untuk melakukan aktiviti,” kata gadis yang selama tiga tahun terakhir menjalani serangkaian terapi dan pengobatan di sebuah hospital di London.

Dr Parviz Habibi, seorang konsultan pediatrik di Imperial College Healthcare, mengatakan, "Banyak anak-anak dengan narkolepsi menjadi sangat pemarah dan memiliki masalah perilaku lainnya, termasuk hiperaktif, juga masalah perhatian dan belajar."