CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: saifulms

Agama...

[Copy link]
 Author| Post time 7-3-2006 04:09 PM | Show all posts
Alam Baru. (Segala Yang Diciptakan Allah)              





Orang yang awam dan segala haiwan yang hidup bernyawa menyangka bahawa segala sesuatu yang disaksikan adalah nyata, sebab inilah mereka disebut belum berakal atau kurang akal, dan cenderung bagi kanak-kanak yang belum baligh ada pada keadaan ini.


Apabila ia mulai mengetahui betapa segala sesuatu yang disaksikan itu fana' dan ja'iz maka mulailah perjalanan perenungan-perenungan pada jalan akhirat yang disebut dengan taffakur (merenung).


Ketahui olehmu, segala sesuatu yang disaksikan pada semesta alam ini ada 4 (empat) jenis:

1. Jirim, yakni sesuatu yang dapat dihitung disentuh berbentuk. Misalnya: Benda padat, besi, daging, kayu, tulang, daun dan sebagainya.

2. Jisim, yakni sesuatu yang hidup bernyawa, tidak bersamaan luar dan dalam. Misalnya: Manusia dan heiwan.

3. Jauhar farad, yakni sesuatu yang halus, tidak dapat dibelah-belah atau dihitung. Misalnya: Asap, cahaya, udara, benda cair, debu, eletrik dan lain-lain.

4. Jauhar latif, yakni sesuatu yang halus tidak dapat disaksikan oleh khawas yang lima namun nyata adanya bagi diri. Misalnya: Ruh, Jin, Malaikat dan Syaitan.


Maha Suci Zat Yang menjadikan segala sesuatu itu seperti salah satu dari keempat jenis alam yang tersebut diatas itu, sebab Dia Yang menjadikan segala jenis bagi alam itu.


Jirim, Jisim, jauhar Farad dan Jauhar latif itu wajib mempunyai keadaan (sifat) dengan empat keadaan:

1. Bertempat, misalnya, ada pada dunia, ada pada alam, ada pada khayal atau bayang-bayang fikiran (kenangan) dan ada didalam waktu (masa).

2. Memiliki arah, misalnya, di utara, di selatan, di atas, di bawah, hadapan atau belakang.

3. Bersusun-susun atau bercerai-cerai, misalnya manusia, bersusun-susun maksudnya mulai dari ujung rambut hingga ke ujung kaki, bercerai-cerai maksudnya ada manusia yang satu dan ada pula manusia yang lainnya.

4. Bersifat, Misalnya Warna, Bentuk, Rupa, Panas atau dingin, Besar atau Kecil, Gerak atau diam, Keras atau lunak, Bising atau sunyi, Harum atau bau, Asam atau Manis, Halus atau kasar dan lainnya.


Maha Suci Zat Yang menjadikan segala sesuatu itu keadaannya seperti salah satu dari keempat keadaan Alam yang tersebut diatas itu, sebab Dia Yang menjadikan keempat keadaan bagi alam itu.


Ketahui olehmu, apabila engkau renungkan baik-baik, maka segala yang dijadikan oleh Allah itu keadaan zahirnya selalu berubah setiap detiknya, dan tidak akan sama dari awal hingga akhir kejadian, pasti ada saja faktor-faktor kecil yang membezakannya, untuk inilah dinamakan Alam Baru, ertinya berubah.


Maka kejadian yang telah berlalu itu tidaklah akan kembali menjadi sebuah kenyataan lagi, melainkan menjadi sebuah kenangan, ketahui olehmu, sesungguhnya tiadalah kenyataan didunia ini, melainkan prasangkaan belaka atau lebih jelasnya hidup didunia ini ibarat mimpi , untuk itulah prasangkaan memandang nyata kepada segala yang disaksikan didunia itu disebut bathil .


Kenyataan yang haq (benar) adalah saat ini, yang Berlalu adalah kenangan, yang akan datang adalah khayal atau angan-angan, Sungguh tiada kenyataan selain SAAT ini.


Dan engkau saat ini sedang menyaksikan Af'al (Perbuatan) Zat Yang Menjadikan segala sesuatu yang sedang engkau saksikan ini, Dia yang menjadikan Waktu dan segala yang terjadi pada waktu, Dia Yang menjadikan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, yakni akhirat.


Maka inilah yang disebut permulaan menyaksikan Tiada Yang Wujud selain Zat Yang Menjadikan Segala yang engkau saksikan, Dialah Allah, Tuhanmu! Dia tiada berubah-ubah pada Kenyataan Yang Haq, Dia Kekal pada penyaksianmu terhadap alam ini, namun engkau khianat pada janjimu, Dusta engkau kepadaNya, sungguh engkau adalah kaum yang merugi, sebab engkau mencampurkan adukkan Yang Haq dengan yang bathil, padahal engkau mengetahui.


Bertaubatlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya semata-mata Dialah yang engkau hadapi, sebab segala yang engkau saksikan, termasuk ketika engkau membaca tulisan ini, tiada terlepas dari KekuasaanNya, Dialah ALLAH yang menjadikanmu dan meliputi segalanya ini sehingga dapat engkau saksikan.


"Wallahu kholaqakum wa maa ta'maluun
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 8-3-2006 08:37 PM | Show all posts
Hukum Alam





Hukum Alam atau 'hukum adat tabi'at' adalah kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada semesta alam ini (Dalam hukum 'akal' disebut harus (ja'iz) akal atau boleh diterima oleh akal akan adanya atau tiadanya sesuatu), maka Hukum Alam ini berlaku hanya ketika hidup didunia saja.


Kejadian-kejadian yang dijadikan oleh Zat Yang Kuasa dan Yang Menentukan pada alam ini saling berhubungan atau saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam keadaan tidak tetap, namun disebabkan terdapat kebiasaan-kebiasaan (Tabi'at) yang berupa sebab dan akibat pada alam ini maka kebiasaan-kebiasaan (tabi'at) itu cenderung dirumuskan menjadi suatu ketetapan apabila mendekati kebiasaan kejadian yang berlaku walaupun tidak bersifat tetap atau pasti , maka dinamakanlah ketetapan itu dengan nama "Hukum Alam @ Hukum Adat Tabi'at" (kebiasaan).


Hukum Alam ini adalah dasar dari segala hukum yang berlaku didunia ini, mulai dari hal yang sederhana hingga hal yang bersifat rumit, misalnya:


Makanan, sebab makan maka wajib kenyang.

Air, sebab minum air maka wajib hilang dahaga.

Pisau tajam, sebab tajam apabila dipotongkan pada tangan maka wajib putus atau luka.

Api, sebab dibakarkan pada kayu kering maka wajib terbakar.


Kebiasaan-kebiasaan (Tabi'at) ini berubah-ubah (tidak tetap), kadang2 suatu kejadian yang dahulu dianggap mustahil apabila telah tiba waktunya terjadi berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan, maka menjadi wajib terjadi apabila memenuhi syarat-syarat kebiasaan itu. Misalnya: Berbicara secara langsung dengan orang yang berada dibenua yang berbeza, dahulu mustahil, sekarang tidak mustahil lagi sebab sudah ada berbagai alat komunikasi, apabila cukup syarat peralatan-peralatannya maka menjadi wajib dapat berkomunikasi dengan orang yang berada dibenua yang berbeza itu.


Apabila dilakukan penelitian pada kebiasaan-kebiasaan (tabi'at) alam ini, lalu ditetapkan dengan simbul-simbul dan ukuran pada faktur-faktur yang diteliti, maka akan didapati suatu rumusan yang dapat menjadi ketetapan pada suatu kejadian alam.


Sebab inilah berkembang penelitian-peneltian pada tabi'at ini dari zaman ke zaman, mulai dari Matematik, Kimia, Biologi, Fizik, Sosial, Kejiwaan, hingga elektro-magnetik, yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dahsyat pada kejadian alam ini, sungguh hebat Zat Yang Menjadikan penemu dan segala sesuatu yang ditemukan itu.


Tetapi manusia-manusia yang menemukan segala sesuatu yang sudah ada dalam Kuasa Tuhan itu kebanyakan tidak bersyukur, mereka sesungguhnya telah lupa diri dan menjadi takbur, bahkan sanggup menjadikan otak mereka sebagai tuhan-tuhan mereka, kaum itu menyangka telah menciptakan sesuatu, padahal segala hal itu sudah ada dalam Ketentuan Tuhan Semesta alam yang menjadikan mereka dan apa-apa yang mereka kerjakan tetapi mereka benar-benar engkar akan pertemuan dengan (bukti Kehebatan dan Kekuasaan) Tuhannya. Baca Q: Ar Ruum 8.


Sesungguhnya ada kejadian yang mustahil pada tabi'at ini (kejadian diluar kebiasaan / luar biasa), dan hal ini sudah terjadi sejak dahulu, misalnya pada kejadian Ibrahim, dibakar namun tak hangus, kejadian Isma'il, leher dipotong dengan pisau tajam tapi tak putus ataupun luka, Tongkat nabi Musa dilempar menjadi ular dan banyak lagi.


Kejadian diluar tabi'at ini berlaku kepada hamba-hamba Allah, apabila berlaku pada Rasul-rasul disebut mukjizat, apabila terjadi kepada nabi-nabi disebut irhas, apabila terjadi kepada Wali-wali Allah disebut karamah dan apabila terjadi kepada Mukmin biasa yang ta'at disebut ma'unat.


Kejadian pada hamba-hamba Allah ini tiada disebabkan oleh keinginan (nafsu) mereka sendiri, melainkan mereka melakukan sesuatu yang biasa atas perintah Allah, dan Allah Menjadikan sesuatu itu sekehendakNya walaupun menjadi suatu kejadian yang diluar tabi'at sebagai petunjuk bagi hamba2Nya bahawa Allah adalah Tuhan mereka yang Besar KuasaNya dan Yang Mengetahui segala RencanaNya.


Kejadian diluar tabi'at ini berlaku juga kepada Kafirun, mereka menyangka dengan tangan-tangan mereka sendiri dapat melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan itu.


Disebut Istidraj, pada zahirnya baik tetapi
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-3-2006 05:52 PM | Show all posts
HUKUM SYARA'




Erti Syari'at adalah aturan atau tatacara pada kelakuan zahir untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan didalam hati, yakni keredhoan Allah.


Kelakuan zahir yang diatur dalam syari'at adalah meliputi seluruh kelakuan pada gerak atau diamnya jasad, yang menghasilkan beberapa kelakuan, yakni:

1. Perkataan, yakni menyampaikan pesan yang berupa lisan atau tulisan, tanda pada perubahan raut muka dan tanda pada perubahan anggota badan.

2. Perbuatan, yakni melakukan suatu pekerjaan yang menyebabkan suatu hasil, berlazim dengan hukum adat tabi'at.

3. Membaca, yakni menyaksikan segala yang berlaku pada zahir dirinya dengan alat (wastah) khawas yang lima, dan mengambil ikhtibar (pelajaran) dari segala penyaksian itu berlazim dengan hukum Akal.



Syari'at adalah jalan bagi hamba untuk berkomunikasi dengan Tuhannya melalui mujazi (dengan sandaran), yakni perbuatan (Af'al) Tuhannya.


Hai Orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Q: Al Hajj 77


Pada hakikatnya komunikasi (hubungan) dengan segala isi alam (Hablu min-annas) adalah mujazi (sandaran) penyerahan diri kepada Zat Yang Menjadikan alam (Hablu min-Allah).


Maka satu-satunya jalan untuk bertawakal (menyerahkan diri) kepada Tuhan selama ada didunia setiap makhluk dituntut untuk bersyari'at sesuai dengan yang telah disampaikan kepada mereka oleh Allah, Zat Yang Menjadikan mereka, melalui Rasul-rasul Allah mulai dari Adam as. hingga Muhammad saaw.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-3-2006 06:01 PM | Show all posts
PENGERTIAN DOSA & PAHALA





Erti dosa pada hakikatnya adalah hijab (dinding) yang menghalangi makhluk dari mengenal Tuhannya. Hijab inilah yang menjadi azab (rasa pedih) bagi makhluk setelah dibangkitkan dari kematian mereka, betapa terkejut menyaksikan kenyataan Zat Yang HAQ yang selama ini mereka engkari, rasa pedih yang ditimpakan kepada mereka pada saat ini tiada pernah mereka rasakan didunia.


Sesungguhnya azab Allah diakhirat ini tiada dapat dibandingkan rasanya dengan rasa pedih duniawi, rasa pedih duniawi ada batasan rasa dan waktu tertentu, disini mereka merasakan kepedihan yang tiada tertanggungkan oleh roh mereka, tiada batas rasa kepedihannya itu (Berjuta2 kali ganda lebih pedih dari rasa terpedih duniawi) dan tiada batas waktu (tiada sembuh-sembuh), sungguh mereka kekal dalam kepedihan yang tiada tertanggungkan oleh Roh mereka.

Baca Q: Al Ahzab 66

33 : 66 Pada masa muka mereka dibalik-balikkan dalam Neraka, mereka berkata (dengan sesalnya): Alangkah baiknya kalau kami dahulu (semasa di dunia) taat kepada Allah serta taat kepada Rasul Allah.


Erti Pahala pada hakikatnya adalah terangkatnya hijab (dinding) yang menghalangi hamba sehingga ia mengenal hakikat Tuhannya sekadar akalnya. mereka tiada terkejut ketika sampai di akhirat, kenyataan Zat Yang Haq ini sudah mereka saksikan didunia dan kekal tiada pernah berubah.

Sungguhpun demikian mereka terkejut juga ketika mendapatkan kenikmatan yang tiada pernah mereka rasa didunia, sungguh Nikmat Allah diakhirat ini tiada dapat dibandingkan dengan segala rasa nikmat duniawi, rasa nikmat duniawi ada batasan rasa dan waktu tertentu, disini mereka merasakan kenikmatan yang tiada tertanggungkan oleh roh mereka, tiada batas rasa nikmat itu (Berjuta2 kali ganda lebih nikmat dari rasa ternikmat duniawi) dan tiada batas waktu (tiada jemu2), sungguh mereka kekal dalam kenikmatan yang tiada tertanggungkan oleh Roh mereka.


Baca: Q:  Q: Al Jin 12

72 : 12 Dan bahawa sesungguhnya kita (sekarang) mengetahui, bahawa kita tidak sekali-kali akan dapat melepaskan diri dari balasan Allah (walau di mana sahaja kita berada) di bumi dan kita juga tidak sekali-kali akan dapat melarikan diri dari balasanNya (walau ke langit sekalipun).


Maka dosa dan pahala atau lazim disebut Khabar Menakutkan dan Khabar Menggembirakan inilah yang menjadi ukuran pada hukum syari'at, bukan takut kepada dosa atau harap kepada pahala dalam ukuran duniawi, melainkan Takut dan Harap semata-mata kepada Tuhan Zat Pemilik hamba, sebab hamba yang menanggung segala rasa sekehendak Tuhannya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 26-3-2006 12:53 PM | Show all posts
Hukum syari'at ini dibahagi dua perkara, yakni hukum taklif (tuntutan) dan hukum wudl'i (hantaran).



HUKUM TAKLIF



Hukum taklif adalah suatu hukuman yang dituntut pada tiap-tiap orang islam yang baligh (cukup umur) dan ber'akal', laki-laki atau perempuan.

Hakikat hukum taklif adalah satu, yakni tuntutan atau perintah, namun perintah yang satu ini kelihatan pada dua kelakuan bagi yang menanggung perintah, yakni mengerjakan atau meninggalkan.

Allah telah menghukumkan bagi segala makhluk, ta'at atau melanggar perintah (suruh kerjakan dan suru
h tinggalkan) itu menghasilkan dosa atau pahala.

Orang-orang yang mentaati perintah Allah dan RasulNya setelah mereka mendapat luka, bagi orang-orang yang berbuat kebajikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. Ali Imran 172

Dan siapa yang mennyimpang diantara mereka dari perintah Kami, kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala Saba' 12


Baca juga: Q: Ath Thalaaq 8, An Nisaa 13, At Taubah 71, An Nuur 54



Hukum taklif ini dibahagi menjadi 5 bahagian:

1. Wajib, yaitu suatu yang mesti dikerjakan, jikalau ditinggalkan berdosa.

2. Sunah, yaitu jikalau dikerjakan berpahala dan ditinggalkan tiada berdosa.

3. Haram, yaitu suatu yang mesti ditinggalkan, jikalau dikerjakan berdosa.

4. Makruh, yaitu jikalau ditinggalkan berpahala dan dikerjakan tiada berdosa.

5. Harus atau Mubah, yaitu bersamaan jikalau dikerjakan tiada berdosa dan tiada berpahala, begitu juga sebaliknya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 26-3-2006 12:58 PM | Show all posts
HUKUM WUDL'I




Hukum wudl'i adalah suatu hukum yang merupakan hantaran sebab-akibat terbit hukum taklif pada kejadian yang zahir (hukum adat tabi'at).


Hukum wudl'i dibagi lima bagian:


1. Sebab

2. Syarat

3. Sah (Diterima)

4. Batal (Ditolak)

5. Mani' (Dicegah)


PERUMPAMAAN: Shalat Zohor

Sebab matahari sudah tergelincir maka wajib shalat zohor, tetapi ada syarat sebelum melakukan shalat itu, apabila sempurna segala syarat barulah sah shalatnya, jikalau tiada sempurna segala syarat maka batal shalatnya, terkadang sudah sempurna segala syarat tetapi datang mani' diwaktu itu seperti datang haid bagi kaum perempuan, maka tercegahlah ia daripada mengerjakan shalat itu, jikalau dikerjakan maka jadi haram dan berdosa, karena ada mani' waktu itu.


Itulah perintah Allah yang diturunkanNya kepada kamu, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah nescaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. Ath Thalaaq 5



Muslim yang awam yang mengikuti Rasul dengan jalan menuntut ilmu pada ahli zikr (ahli waris ilmu Rasulullah saaw.) tetap dituntut ta'at pada perintah Allah dan RasulNya (taklid) walaupun belum mengerti atau belum beriman, sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.


Baca Q: Al Hujuraat 14

Orang-orang "A'raab" berkata: " Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tetapi sementara iman belum lagi meresap masuk ke dalam hati kamu katakanlah sahaja: ` kami telah Islam '. Dan (ingatlah), jika kamu taat kepada Allah RasulNya (zahir dan batin), Allah tidak akan mengurangkan sedikitpun dari pahala amal-amal kamu, kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani".


Nafsu dan Syahwat (rasa duniawi) mu akan terseksa ketika engkau memenuhi tuntutan Tuhanmu, maka bersabarlah.

Baca: Muddatstsir 7

Dan bagi (menjalankan perintah) Tuhanmu, maka hendaklah engkau bersabar (terhadap tentangan musuh)!


Barang siapa tiada menuntut ilmu dan mengikuti ahli zikr yang merupakan ahli waris ilmu dan akhlak Rasulullah saaw, maka sesungguhnya mereka tiada mengikuti Rasul, dan mereka tiada dituntut untuk ta'at kepada Allah dan RasulNya walaupun mengaku islam dan hafiz segala hukum syari'at islam, sebab tiada dosa yang tiada diampuni selain syirik, sedangkan nyata-nyata mereka merasa telah berbuat sesuatu, padahal Allahlah yang menjadikan mereka dan apa-apa yang mereka perbuat, sesungguhnya mereka tiada dihisab sama sekali, melainkan langsung menjadi bara api neraka. Na'uzubillah...
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 29-3-2006 07:14 PM | Show all posts
Hakikat Makrifat              

Hakikat makrifat (Pengenalan Diri) yang merupakan jalan bagi Agama ada tiga bahagian.



Hakikat Makrifat Pada orang Awam.


Keyakinan Jazam (Putus, 100% percaya) adanya Allah, Zat Yang menjadikan dirinya dan apa-apa yang ia saksikan, tiada syak, waham ataupun zon, dengan jalan ilmu yang muafakat dengan dalil, dalilnya yaitu Kitabullah dan Assunnah yang dipelajari melalui Ahli Zikr, yakni Al-Qur'aan yang hidup pada masanya.

Inilah muslim yang awam, termasuk pada golongan ini adalah ulama-ulama fuqaha, walaupun belum mulai menjalankan agama, namun sudah masuk menjalankan agama apabila ia menuntut ilmu pada seorang ahli waris ilmu dan akhlak Rasulullah saaw serta mengamalkannya sekadar yang ia fahami secara taklid dahulu kepada ilmu yang ia fahami itu.



Hakikat Makrifat Pada orang Khawas.


Keyakinan Jazam (Putus, 100% percaya) adanya Allah, Zat Yang menjadikan dirinya dan apa-apa yang ia saksikan, tiada syak, waham ataupun zon, dengan jalan ilham ilahi yang muafakat dengan akal dan ilmunya (Al qur'an dan As sunnah), dalilnya yaitu pada dirinya, seperti firman Allah Ta'ala:

"Wa Fii Anfusikum, afala tubsiruun?"

"Didalam dirimu tidak kah engkau perhatikan?"

Dan lagi sabda Rasulullah saaw:

"Man Arafa Nafsahu faqad arafa rabbahu.."

"Barang siapa mengenal dirinya, nescaya mengenal Tuhannya."


Maka inilah orang-orang mukmin yang benar-benar menjaga dirinya dengan Kasih Sayang Tuhannya dari segala maksiat batin dan lebih2 lagi dari maksiat yang zahir.




Hakikat Makrifat Pada orang Khawas Al- Khawas.


Keyakinan Jazam (Putus, 100% percaya) adanya Allah, Zat Yang menjadikan dirinya dan apa-apa yang ia saksikan, tiada syak, waham ataupun zon, dengan jalan Kasaf Ilahi yakni tidak memerlukan dalil, sebab sentiasa ia berhadapan langsung dengan Tuhannya setiap saat, ialah Ahli Zikr, yakni Al-qur'an yang hidup.

Ia terpelihara dari mencampur adukan perkara yang Haq dengan yang batil, ia terpelihara dari berhasrat menzahirkan apa-apa yang menjadi rahsia dirinya dan rahsia Tuhannya, melainkan apabila Tuhannya menghendaki ia bergerak dan diam semata-mata karena Wahyu Allah Semata, tiada yang sampai kepada keadaan ini sejak awal manusia dijadikan hingga akhirnya melainkan Muhammad .

Dan Allah menjanjikan keberadaan Al-Qur'an ini hingga akhir zaman, bahkan Allah menjamin kemurnian kebenaran ajarannya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 5-6-2006 02:13 AM | Show all posts
Hajat Diri              





Tujuan Diri Yang Hakiki


Hajat atau tujuan (objektif) diri dalam hidup ini adalah mengakui Allah sebagai Tuhannya, untuk dapat mencapai tujuan ini setiap diri diwajibkan mengenal Allah dengan sebenar-benar pengenalan berlazim dengan keadaan maqam makrifat dirinya seperti yang dihuraikan pada bab Hakikat Makrifat.


Maka sah lah diri disebut ehsan, yakni diri semata-mata menyaksikan Kesempurnaan Zat Tuhannya melalui Kehebatan, Kebesaran dan Kemuliaan Sifat-SifatNya yang ditajalikan pada dirinya melalui segala khabar (informasi) yang sempurna bagi diri sehingga-hingga segala khabar itu terlihat nyata bagi diri.


Sekurang-kurangnya pada martabat ehsan (muslim) adalah keyakinannya yang jazam (putus) tiada syak, waham dan zon dengan ilmunya yang berdasar dalil dari Kitabullah dan Assunnah bahawa Tuhannya mengetahui apa-apa yang yang ada pada dirinya yakni ia yakin Allah Melihat segala 損erbuatannya
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 6-6-2006 12:50 AM | Show all posts
ZAT dan SIFAT              





Ketahui olehmu dalam bab Zat dan Sifat ini perlu berhati-hati dalam memahaminya, sebab bila direnung sekilas seolah mudah, namun kebanyakan diri sulit untuk memahami hal ini, terlebih lagi bagi makhluk yang takabur dimuka bumi yang dihijab dari pengetahuan ini dengan sebab mereka meringan-ringankan hal yang sangat penting untuk difahami ini.


Pengertian zat adalah sesuatu yang ada (wujud), dan zat tidak memerlukan tempat berdiri.


Pengertian sifat adalah suatu keadaan, sifat memerlukan tempat berdiri, tempat berdirinya sifat adalah zat.


Zat adalah wujud yang sebenarnya, sifat itu ibarat bayang-bayang zat, sifat adalah hal yang menjelaskan tentang keadaan zat.

Zat dan sifat tiada bersatu dan tiada bercerai, 'sifat' mustahil ada apabila tiada zat, dan 'zat' mustahil dikenal apabila tiada bersifat.


Maka ketahuilah olehmu, zat adalah sesuatu yang tiada dapat diperbincangkan ataupun dihuraikan, apabila ada perbincangan tentang zat itu, maka yang diperbincangkan itu bukanlah zat, melainkan sifat daripada zat itu.


Sifat adalah lafaz, zat adalah makna.



Zat ada dua jenis:

1. Zat Tuhan, wujudnya tidak disebabkan oleh sesuatu sebab, tiada berkehendak kepada tempat berdiri dan tiada berkehendak kepada yang menjadikan.

2. Zat alam, wujudnya disebabkan oleh sebab dijadikan, tiada berkehendak kepada tempat berdiri tetapi berkehendak kepada Yang Menjadikan, yakni Zat Tuhan.



Sifat ada dua jenis:

1. Sifat Tuhan, keadaannya tidak disebabkan oleh suatu sebab, berdiri pada Zat Tuhan, tiada berkehendak kepada yang menjadikan.

2. Sifat alam, keadaannya disebabkan oleh sebab dijadikan, berdiri pada zat alam, berkehendak kepada Yang Menjadikan, yakni Zat Tuhan.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 7-6-2006 12:18 AM | Show all posts
Zat & Sifat Alam              




Zat alam ada dua bahagian:


1. Zat Ardli, Ada permulaan tiada kesudahan, sebab di kekalkan oleh Zat Yang Menjadikan. inilah sebenar-benar dirimu.

2. Zat Mujazi, Ada permulaan dan ada kesudahan. inilah segala yang engkau saksikan di dunia.



Sifat alam ada empat perkara:


1. berkehendak kepada tempat

2. memiliki arah.

3. bercerai atau bersusun-susun

4. mempunyai Warna, Bentuk, Rasa dan segala keadaan yang lainnya.




Zat Alam              




Adanya zat alam kerana dijadikan oleh Zat Yang Qadim, ketika zat alam dijadikan maka jadilah segala sifat alam ini dengan Kuasa dan KetentuanNya, begitulah PerbuatanNya Yang Esa meliputi segala kejadian.


Zat alam itulah yang disebut dengan Rahsia Ketuhanan yang merupakan bayang-bayang Zat Yang Menjadikannya, istilah Rahsia Ketuhanan inilah disebut dengan "Latiefat-Ar-Rabbaniyah".


Zat Yang Qadim Menjadikan waktu dan memperjalankan zat alam didalam waktu yang Dia ciptakan itu, maka berlazimlah urutan kejadian mulai dari awal tersusun hingga akhir kejadian yang dijelaskan pada bab yang sedang engkau baca ini hanyalah merupakan pendekatan faham belaka, sesungguhnya kejadian itu dari awal hingga akhirnya dijadikan sekaligus dijadikan oleh Zat Yang Qadim dengan KalamNya, "Kun!!!" (Jadi!!) "Fayaa-Kun" (Maka Jadilah), Zat Yang Qadim tiada memerlukan pertolongan dari sesuatu apapun, sebab sebelum segala sesuatu itu dijadikan tiadalah sesuatu yang Wujud melainkan Dia.


QS: Al-Qamar 54 : 50 Dan hal Kami (dalam melaksanakan apa yang Kami kehendaki), hanyalah satu cara sahaja, (cepat jadinya) seperti sekelip mata.

Dan hal Kami (dalam melaksanakan apa yang Kami kehendaki), hanyalah satu cara sahaja, (cepat jadinya) seperti sekelip mata.



Awal kejadian zat alam ini dianugerahi sifat dapat mengetahui dan dapat membezakan antara zat dirinya dengan Zat Tuhannya, maka zat alam ini dinamakan Akal, ia mengetahui sekadar yang dikhabarkan oleh Tuhannya, ketahuilah olehmu bahawasanya pada awal kejadian zat alam ini dianugerahi pengetahuan yang tiada terdinding oleh suatu apapun, penyaksiannya sangat jazam (Haqul Yaqien), sehingga ia tunduk dan ta'at kepada Tuhannya, sifat ini lazim disebut dengan sifat Malaikat.

Kemudian zat alam ini dianugerahi sifat berkehendak kepada mengingat dan mencatat sesuatu kejadian yang berlaku pada dirinya, maka dinamakanlah ia Qalbu (Hati), ketika itulah Allah menyeru kepadanya, Alastu bi Rabbikum? , lalu ia menjawab, Qaalu bala, sifat inilah yang lazim disebut dengan ehsan.

Kemudian Zat Yang Qadim menganugerahi jasad (tempat) dari saripati tanah yang merupakan kenderaan bagi zat alam untuk menunaikan janjinya dalam memuja dan mempertuhankan Zat Yang Qadim, lazim jasad ini dinamakan dengan dunia.

Ketika zat alam ditiupkan kedalam jasadnya maka hiduplah segala fungsi-fungsi yang ada pada jasadnya itu, sifat yang menghidupkan fungsi-fungsi pada sekalian badannya inilah yang lazim zat alam disebut dengan sebutan Roh, maka terhijablah segala penyaksiannya yang Haqul yaqien itu, digantikan dengan penyaksian yang terbatas (terhad) pada sandaran wastah (alat) yang ada pada jasadnya semata, yakni hati, pendengaran dan penglihatan.

Wastah pada jasad ini berlazim dengan segala badan, dengan hati maka didunia ia dapat merasakan segala khabar dari Zat Yang Qadim, dengan penglihatan dan pendengaran maka didunia ia dapat menyaksikan segala khabar dari Zat Yang Qadim, perasaan dan penyaksian didunia yang berlazim dengan jasad inilah maka dinamakanlah zat alam ini Nafsu, ketika inilah zat alam terhijab (terdinding oleh kehendak jasad) dari apa-apa yang sebelumnya ia ketahui dengan tiga hijab, yakni hijab pada Qada' & Qadar, hijab pengenalan terhadap dirinya dan hijab pengenalan terhadap Tuhannya.



QS: Az-Zumar 39 : 6  Ia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), kemudian Ia menjadikan daripadanya - isterinya (Hawa); dan Ia mengadakan untuk kamu binatang-binatang ternak delapan ekor: (empat) pasangan (jantan dan betina). Ia menciptakan kamu dalam kandungan ibu kamu (berperingkat-peringkat) dari satu kejadian ke satu kejadian. Dalam tiga suasana yang gelap-gelita. Yang demikian (kekuasaanNya) ialah Allah Tuhan kamu; bagiNyalah kekuasaan yang mutlak; tiada Tuhan melainkan Dia; oleh itu bagaimana kamu dapat dipesongkan (dari mematuhi perintahNya)?


Sebelum ditiupkan kedalam jasadnya zat alam ibarat batu yang putih bersih suci mulia, namun setelah ditiupkan kedalam jasad ia berubah menjadi batu hitam kelam dan kotor terselimuti oleh hijab yang ada pada jasadnya, maka lazim sebutan baginya itu Hazar azwaad.


Maka dimulailah perjalanan zat alam didalam dunia melalui jasadnya, sesungguhnya zat alam mempunyai amanah untuk membersihkan dan membawa jasadnya kehadapan Tuhannya dengan pengakuan yang 'benar' sebagaimana keadaan awal ia dijadikan, yakni kembali Haqul yaqien hingga benar-benar Tunduk dan Ta'at zahir dan batin kepada Tuhannya.


QS: Al-A'Raaf 7 : 29 Katakanlah: "Tuhanku menyuruh berlaku adil (pada segala perkara), dan (menyuruh supaya kamu) hadapkan muka (dan hati) kamu (kepada Allah) dengan betul pada tiap-tiap kali mengerjakan sembahyang, dan beribadatlah dengan mengikhlaskan amal ugama kamu kepadaNya semata-mata; (kerana) sebagaimana Ia telah menjadikan kamu pada mulanya, (demikian pula) kamu akan kembali (kepadaNya).


Apabila zat alam tidak berhasil membawa jasadnya untuk kembali kepada mengenal Tuhannya maka ia akan tertipu oleh nafsunya yang terhijab dari keadaan yang haq, dan ia akan menyangkal wujud Tuhannya, dan menyangkal dirinya dijadikan oleh Tuhannya, maka lazim sifat ini dinamakan Syaitan, dan wujudnya disebut iblis.


Baca QS: Shaad 38:74 Melainkan Iblis; ia berlaku sombong takbur (mengingkarinya) serta menjadilah ia dari golongan yang kafir.


Dan baca juga QS: Al-A'Raaf 7:179, Al-Maaidah 5:13.


Ketahui olehmu zat alam hanyalah satu adanya, tidak berbilang-bilang, ia adalah khalifah bagi semesta alam dibumi, dan tiada disebut khalifah apabila ada lebih dari satu.


Baca QS: An-Naml 27:62 Atau siapakah yang telah menjadikan bumi tempat penetapan dan telah menjadikan sungai-sungai di antara bahagian-bahagiannya dan telah menjadikan untuknya gunung-ganang yang menetapnya; dan juga telah menjadikan di antara dua laut (yang masin dan yang tawar) sekatan (semula jadi) yang memisahnya? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan kebanyakan mereka (yang musyrik itu) tidak mengetahui.


baca juga QS: Al-An'aam 6:94


Sesungguhnya Allah menjadikan alam bagimu supaya engkau mengenal akan Dia, bahkan Dia menjadikan syaitan bagimu dari jenis jin (Batin) dan manusia (Zahir) sebagai ujian bagimu.


QS: Al-An'aam 6:112 Dan janganlah kamu makan dari (sembelihan binatang-binatang halal) yang tidak diseb
ut nama Allah ketika menyembelihnya, kerana sesungguhnya yang sedemikian itu adalah perbuatan fasik (berdosa); dan sesungguhnya Syaitan-syaitan itu membisikkan kepada pengikut-pengikutnya, supaya mereka membantah (menghasut) kamu; dan jika kamu menurut hasutan mereka (untuk menghalalkan yang haram itu), sesungguhnya kamu tetap menjadi orang-orang musyrik.





Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh dari Syaitan-syaitan manusia dan jin, setengahnya membisikkan kepada setengahnya yang lain kata-kata dusta yang indah-indah susunannya untuk memperdaya pendengarnya. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah mereka tidak melakukannya. Oleh itu, biarkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan (dari perbuatan yang kufur dan dusta) itu.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 8-6-2006 12:36 AM | Show all posts
Memahami Do'a              



Ketahui olehmu bahawa segala istilah yang ada dalam tulisanku ini hanyalah sandaran bagi pendekatan faham belaka, tiada mutlak kebenarannya dan memerlukan perenungan serta pengamalan dalam menilik diri yang satu (tunggal) pada alam ini, ibarat sebuah titik maka zahirlah segala huruf yang dimulai dari titik diakhiri dengan titik juga, zahirlah segala kalam dimulai dari huruf diakhiri dengan huruf juga, namun kalam hanyalah tamsil dari pada makna yang sebenarnya, tiada yang demikian itu sesuai maknanya melainkan sebagai pendekatan faham belaka untuk itulah engkau dianugerahi "akal".


Engkau faham atau tidak bukanlah urusanmu, urusanmu adalah menerima ketentuan dari Tuhanmu suka atau tidak suka, sungguh tiada dapat engkau menghindari segala ketentuanNya.


Maka adalah pertaruhan bagimu suatu ketentuan yang dihijabkan olehNya pada dirimu, yang berupa untung baik dan untung jahat, memilih ikhlas atau menyangkal pertemuanmu dengan Tuhanmu pada segala ketentuan inilah satu-satunya urusanmu didunia yang dipertaruhkan kepadamu.


Pilihanmu itulah yang menentukan nasibmu baik atau buruk, sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasibmu melainkan engkau sendiri yang wajib memilihnya.


Khabar telah sampai padamu berupa wa'ad dan wa'id, tiada dosa yang tidak diampuni oleh Allah melainkan syirik (mempersekutukan Allah), sungguh walau sebesar zarrah saja engkau syirik, maka buruklah nasibmu dan engkau termasuk pada kaum yang sangat merugi dan kekal dalam azab yang sangat pedih dengan tiada hisab.


Maka untuk menuju hajatmu yang menentukan nasibmu inilah engkau diwajibkan menuntutnya dan berikhtiar sekadar kemampuanmu dengan sentiasa mengingat Kuasa Tuhanmu pada menentukan segala perjalananmu, dan diwajibkan engkau meminta tolong kepadaNya, sesungguhnya tiada penolong selain Dia, bahkan dirimu sendiri tiada kesanggupan untuk menolong dirimu, ingatlah Firman Allah,

Mintalah kepadaKu nescaya Aku kabulkan! , Al-Mu'min 40:60

Demikianlah janji Tuhanmu kepadamu.

Baca juga QS: Al-Baqarah 2:45, Al-Baqarah 2:153, Al-A'Raaf 7:55, Al' Ankabuut 29:17.


Jangan engkau meminta sesuatu diluar hajatmu itu, lebih-lebih lagi jika engkau meminta sesuatu bagi nafsumu yang nyata-nyata menjauhkan dirimu dari Tuhanmu, sesungguhnya ini adalah melampaui batas, yakinlah Allah PASTI memberikan yang terbaik bagimu, sesungguhnya Dia mengetahui apa-apa yang dihadapan dan dibelakangmu yang engkau sendiri tiada mengetahuinya.


Ingatlah Kemuliaan, Rezeki, Kesejahteraan dan Keselamatan didunia ini bukanlah sesuatu yang mesti sesuai dengan nafsumu, melainkan berkekalan iman dan takwa kepada Allah yang terhujam didalam dirimu pada setiap saat, sesungguhnya apabila engkau meminta lebih dari ini adalah melampaui batas, sehingga walaupun engkau miskin atau kaya, terhina atau terhormat, sakit atau sehat maka engkau mengetahui bahawa segala ikhtiarmu yang bersungguh-sungguh itu bahagian dari ketentuan dari Allah sebagai tanda Keredhoan Allah pada penghambaanmu dan dengan Dialah engkau dapat beribadah, demikianlah tamsil pengakuanmu betapa Kuasa Tuhanmu terhadap dirimu yang merupakan pertolonganNya yang amat dekat padamu.


Engkau sentiasa akan sabar, bersyukur dan redho dengan ketentuanNya yang Adil, tiada pada dirimu kesombongan dan keinginan hendak dimuliakan oleh makhluk.




DEMIKIANLAH ADANYA... HANYA ALLAH YANG LEBIH MENGETAHUI..

IsyaAllah akan bersambung lagi jika di izinkan Allah SWT ......

[ Last edited by  saifulms at 8-6-2006 12:38 AM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-6-2006 04:37 PM | Show all posts
Assalamu'alaikum,

Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT aku menyambung kembali risalah ini dengan harapan aku dan engkau dapat mengambil pelajaran darinya... Sesungguhnya bukan aku yang 'memberi' tetapi Allah yang 'memberi' kerana aku bukannya apa2 hanyalah hambaNya yang lemah lagi hina......



BAB Maruah              






Maruah adalah kehormatan, sungguh tiada kehormatan bagi manusia dihadapan Allah melainkan sebenar-benar penghambaan kepada Allah dan sebenar-benar pengakuan Allah sebagai Tuhannya.


Pada syari'atnya Muhammad diwajibkan selalu menggunakan penutup kepala pada keramaian kecuali ketika ber-ihram, tidak ada yang dapat menunjukan dan membuktikan dalil Muhammad terbuka kepalanya, beliau saaw selalu dikhabarkan bertutup kepala.


Berikut ini adalah beberapa kelakuan yang menunjukan seorang hamba yang beritikad menjaga maruah dihadapan Tuhannya.



Kelakuan Batin:


1. Senantiasa Ingat kepada Allah

2. Attafahum dengan segala yang ia 'perbuat'.

3. Khusyuk dan Tawadu' sentiasa berhadapan dengan Tuhannya.




Kelakuan Zahir:


1. Menjaga Kesucian jasad (Tiada junub, dan Berwuduk)

2. Berpakaian yang suci dari najis menutupi tubuhnya hingga dibawah lututnya, Menutupi kepala pada khalayak ramai, kecuali ber-ihram.

3. Tiada pernah dengan sengaja membuka seluruh pakaiannya, walaupun mandi sekalipun, selalu menggunakan kain basahan. Terkecuali sekejap saja ketika berganti pakaian dengan tetap menjaga jangan sampai ada orang yang melihat auratmu termasuk dirimu.

4. Berjimak dengan isterinya dengan berpakaian, cukup menyingkap sekadar yang perlu sahaja.




Allah Melihat (Bashirun), tiada terdinding PenglihatanNya, Dan Allah menyediakan syari'at ini khusus bagimu yang percaya demi kehormatanmu sehingga engkau nyaman dihadapanNya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-6-2006 05:52 PM | Show all posts
Agama Khusus untuk kamu              






Wahai manusia, Tuhanmu menurunkan petunjukNya ini semata-mata khusus untuk kamu yang berakal.

Maka jangan sekali-kali engkau menyalahkan yang lain, jangan pula engkau membenarkan yang lain.

Sesungguhnya Kebenaran dan Kesalahan adalah sesuatu yang KHUSUS bagi kamu yang berfikir supaya engkau membersihkan hatimu dari mempertuhankan selain Dia.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-6-2006 05:57 PM | Show all posts
Ikuti Rasulmu!              





Ketahuilah,

Allah tidak akan menerima seluruh amal ibadahmu sebanyak dan sebesar apapun amalanmu itu dan Allah tiada akan mengampunimu apabila pada dirimu ada syirik walau sebesar zarrah sahaja.




Muaz bin Jabbal menangis ketika mendengar khabar ini, lalu ia bertanya kepada Rasulullah saaw,

"Wahai Rasul Allah, bagaimana aku bisa selamat? sedangkan mereka yang telah beribadah setiap saat kepada Allah dengan khusyuk dan mereka tiada mengumpat dalam hati, tiada riyak, tiada 'ujub, tiada berkehendak dihormati makhluk, namun Allah tetap melemparkan kembali amalan mereka itu diwajah mereka dan Allah menolaknya?"

"Wahai Muaz bin Jabbal, ketahui olehmu, mereka tiada selamat dikeranakan mereka sombong dihadapan Allah, mereka menyangka telah berbuat sesuatu perbuatan yang mulia, padahal Allahlah yang Kuasa atas diri mereka, dan Allahlah yang menjadikan perbuatan mereka, tetapi mereka tiada menyedari dan tiada bersyukur.
Jika engkau berkehendak untuk selamat, ikutilah aku"


Maka kesimpulannya adalah, manusia selalu sudah merasa pandai dan cukup beriman, padahal mereka terpedaya oleh syirik yang tersembunyi lagi tersembunyi.


Mereka tiada sudi mengikuti Rasul (menuntut ilmu) hingga akhir hayat mereka, disebabkan merasa sudah beriman dan telah sanggup mengerjakan amalan-amalan yang dilakukan Rasulullah saaw, padahal perbuatan Rasulullah jauh berbeza dengan perbuatan mereka pada batin.


Sungguh perbuatan Rasulullah tiada dapat ditiru-tiru dan dibuat-buat, sebab perbuatan Rasulullah itu timbul dari dalam Kalbu yang suci dan terpelihara, bahkan Allah yang memeliharanya.


Perbuatan mereka hanyalah sekadar taklid dan tiada sedikitpun mereka berkehendak mengetahui bagaimana batin Rasulullah ketika mengerjakan amalan-amalan itu, mereka tiada sudi bertanya bahkan pergi jauh meninggalkan Rasulullah.



Demikianlah manusia akhir zaman ini, dan tatkala Allah menghisab amalan mereka, mereka terkejut ketika seluruh Malaikat yang dilangit melaknat seluruh amal perbuatan mereka yang mereka anggap baik itu, bahkan dilemparkan seluruh amalan mereka itu pada wajah mereka.


Malaikat berkata kepada mereka,

"Engkau hampir menipu kami dengan segala perbuatanmu yang baik-baik seperti perbuatan Rasulullah, hingga Allah melemparkannya hari ini kehadapanmu disebabkan engkau merasa telah memperbuat segala perbuatan itu, sesungguhnya Allahlah yang menjadikan segala perbuatanmu, tetapi engkau tiada sudi (menuntut ilmu) mengikuti Rasullullah saaw total dari ayunan hingga ke liang lahat! Betapa Sombong engkau dihadapan Tuhanmu!

Lihatlah dirimu, yang merasa sudah sama sesuci Rasulullah, padahal engkau telah lama meninggalkan Rasulmu yang pengajarannya meliputi Zahir dan Batin!"

Mereka menjerit dan mengatakan bahawa mereka pengikut Muhammad saaw, tetapi mereka tiada dapat membuktikan kepada para malaikat, dan ketika Muhammad saaw dimohonkan bersaksi atas mereka, Rasulullah saaw memalingkan muka dan berkata, "Aku tidak pernah berjumpa dengan mereka."

Dan orang-orang itu tiada dihisab lagi melainkan langsung dihempaskan menjadi bara api Neraka Jahannam.

Berbeza dengan orang-orang mukmin yang menuntut ilmu hingga akhir hayat mereka, ketika mereka dihisab dengan segala dosa mereka yang sebesar gunung, Para malaikat bertanya siapa Rasul mereka, lalu mereka menjawab, "Muhammad saaw." Guru-guru mereka yang merupakan ulama warisatul an-biya (pewaris Ilmu, Akhlak dan Iman para Nabi) dan para Auliya hingga Rasulullah saaw, menjadi saksi atas mereka.


Rasulullah berdo'a untuk mereka,"Wahai Zat Yang Menguasai Hari Akhir, ampunilah mereka, sebab mereka tidak mengetahui dan mereka mati ketika sedang menuntut ilmu,"

Allah berfirman,"Aku Mengetahui apa-apa yang tiada engkau ketahui, Wahai para malaikatKu, masukan seluruh pengikut RasulKu ini kedalam SyurgaKu,"
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-7-2006 08:19 PM | Show all posts
Amalan Bathin Rasulullah




Untuk mengetahui rahsia bagaimana batin Rasulullah ketika mengerjakan amalan-amalan itu, engkau mesti menuntut ilmu dan mengikuti ahli waris yang mewarisi titisan ilmu Rasulullah yang sempurna dan mulia (Al Qur'an) yang terhujam didalam kalbunya KEIKHLASAN yang tiada tergoyahkan oleh Iblis, Bahkan Allah Yang Haq memeliharanya.


QS: SAD 82-84.
[82] Iblis berkata: " Demi kekuasaanmu (wahai Tuhanku), aku akan menyesatkan mereka semuanya, -
[83] " Kecuali hamba-hambaMu di antara zuriat-zuriat Adam itu yang dibersihkan dari sebarang kederhakaan dan penyelewengan ". [84] Allah berfirman: " Maka Akulah Tuhan Yang Sebenar-benarnya, dan hanya perkara yang benar Aku firmankan -






Allah menjamin keberadaan dan menjamin kemurnian ajaran Muhammad saaw (Al-Qur'an) hingga akhir zaman.




Mintalah ampun kepada Allah atas segala kesombonganmu, sesungguhnya engkau bodoh tetapi tak tahu bahawa engkau bodoh, maka mohonkanlah ditunjukan jalan yang Haq, sehingga engkau dipertemukan dengan titisan ilmu Al Qur'an pada Kalbu Ahli zikri yang akan mengajari dan membimbingmu hingga hampir kepada Zat Yang Menjadikanmu.



Ikutilah gurumu dengan segala ADAB sebagaimana ADAB para sahabat terhadap Guru mereka Muhammad saaw, begitulah syarat yang dicontohkan bagi orang yang berkehendak pada jalan keselamatan (Islam), jika engkau tiada beradab seperti yang demikian itu, maka engkau telah BID'AH!



Bagaimanakah para sahabat dapat mengikuti Rasul sekiranya mereka syak (ragu-ragu) terhadap Rasulullah? padahal Allah menurunkan ujian yang berat bagi keyakinan para sahabat terhadap Rasulullah.



Ingatlah bagaimana tragedi bathin para sahabat ketika Rasulullah mengkhabarkan tentang kejadian Isra' Mi'raj?


Bersabarlah, dan ingatlah sesungguhnya Allah telah menentukan siapa-siapa yang Dia Kehendaki, tanda-tanda bagi yang dikehendakiNya adalah mengakui kebodohan dan kesombongannya dan bersujud memohon ampun dihadapanNya dengan hati yang hancur lebur seketika setelah mendapat khabar yang Haq dari Allah Jalla wa Azza.



Ketahuilah, Segala sesuatu tentang Zat Yang Esa TETAP dalam ketetapanNya Yang Haq, tiada pernah berubah! namun prasangkaanmu terhadap KETETAPAN Tuhanmu selalu berubah-ubah (Qulb) inilah sifatmu yang takabur (Sombong).




Adakala engkau tunduk (biasanya jika dalam Kesulitan), kemudian engkau lalai dalam kecongkakan (biasanya jika dalam kelapangan), begitulah berbolak balik keadaan hatimu terhadapNya.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 8-7-2006 07:07 PM | Show all posts
RENUNGAN TENTANG ILMU DAN TUHAN              






Tatkala Nabi Muhammad saaw menerima wahyu pada umur 40 tahun, wahyu pertama yang diturunkan adalah perintah Allah agar manusia membaca dan menulis.



(Al- Alaq 96 : 1-5 )
Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar dengan perantaran kalam ,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
.


Di bahagian lain, beliau membacakan ayat Al Qur'an yang menegur manusia agar berpikir,


(Al- Baqarah 2 : 40 )
Hai Bani Israil , ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku , niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut .


(Al- Baqarah 2 : 219 )
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa'atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
mengamati alam ciptaan-NYA,



(Al - Ghaasyiyah 88 : 17 - 20)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?



Dibahagian lain Allah mengagungkan manusia sebagai makhluk yang berakal dan menegurnya dengan kata-kata ?hai pemilik akal?



( Al- Baqarah 2 : 179 )
Dan dalam qishaash itu ada hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.



(  Al- Ma'idah 5 : 100 )
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan."


(Ath- Thalaq 65 : 10)

Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,



Dibahagian lain lagi Allah mengatakan bahwa hanya orang berilmulah yang benar-benar takwa kepada Allah,



( Fathir 35 : 28 )
Dan demikian di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya . Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.








Pendapat Imam Ali as tentang Allah ;



Imam Ali bin Abi Thalib as yang oleh Rasul dikatakan sebagai "Pintu Ilmu Rasul" melukiskannya dengan jelas :


"Segala puji bagi Allah SWT yang nilai nilaiNYA tidak terlukiskan oleh para pembicara; tidak terhitung nikmatNYA oleh para penghitung; dan hak-hakNYA terhadap pengabdian tidak akan terpenuhi oleh para pengupaya. Ia tidak dapat dicapai oleh ketinggian tingkat intelektual, dan tidak terselami oleh pengertian yang dalam; Ia yang sifatNYA tiada terbatas lukisan, pujian yang tepat tidaklah maujud, sang waktu tidaklah dapat memberi batas, dan tiada kurun yang mengikatnya. Ia menciptakan makhluk dengan kemahakuasaanNYA..



Pangkal agama adalah makrifatNYA, dan kesempurnaan makrifatNYA adalah membenarkanNYA, dan kesempurnaan pembenaranNYA adalah mengesakanNYA, dan kesempurnaan keimanan kepada keesaanNYA adalah tulus ikhlas kepadaNYA, dan kesempurnaan tulus ikhlas kepadaNYA adalah menafikan sifat-sifat yang diberikan kepadaNYA, kerana setiap sifat membuktikan bahawa Ia bukanlah yang disifati dan setiap yang disifati membuktikan bahawa Ia bukanlah sifat. Dan barang siapa mensifatkan Allah SWT yang maha suci maka ia telah memberi pasangan kepadaNYA, dan barang siapa memberi pasangan kepadaNYA maka ia telah menggandakanNYA dan barang siapa yang menggandakanNYA maka ia telah membahagi bahagikanNYA dan telah berlaku jahil kepadaNYA, dan barang siapa berlaku jahil kepadaNYA bererti ia telah menunjukNYA, dan barang siapa telah menunjukNYA bererti telah memberi batas kepadaNYA, dan barang siapa membatasiNYA bererti memberi jumlah kepadaNYA.


Dan barang siapa berkata "Di dalam apa Dia barada?" maka ia telah menyisipkanNYA, dan barang siapa berkata "Di atas apa Dia berada ?" maka sungguh ia lepas dari hal tersebut. Dia adalah maujud, tetapi tidak muncul dari peristiwa kejadian. Ia ada, tetapi tidak dari tiada. Ia bersama segala sesuatu tanpa saling berdampingan. Dan Ia tidak bersama segala sesuatu tanpa saling berpisahan. Ia bertindak, tetapi tidak berarti Ia bergerak dan menggunakan alat. Ia maha melihat meskipun tidak ada makhluk untuk dilihat. Ia Esa meskipun tiada sesuatu pun yang menemaniNYA dan tidak merasa sepi karena ketiadaannya."


Demikian ungkapan Imam Ali as.





Wallahu a'lam.  Wassalam.

[ Last edited by  saifulms at 8-7-2006 07:09 PM ]

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 10-7-2006 06:28 PM | Show all posts
Kebinasaan Syahadat


              

Hal yang membinasakan Syahadat adalah Tidak MengEsakan Zat, Sifat, dan Perbuatan (Af'al) Allah ,

Tanda-tandanya:

1. Mempersekutukan Allah.

2. Menduakan Allah.

3. Tidak mengakui Muhammad sebagai Rasul Allah.

4. Menyangkal dirinya dijadikan Allah.


Maka i'tikad yang termasuk dalam membinasakan Syahadat banyak sekali dalam perkataan dan kelakuan sehari-hari, apalagi bila dii'tikadkan sehingga menjadi suatu syak (keraguan terhadap Allah) sedang diri tiada menyedari, beberapa i'tikad yang batil itu antaranya termasuk pengakuan-pengakuan diri pada:

1. Merasa/mengaku-ngaku menasihati (berkata-kata).

2. Merasa/mengaku-ngaku memberi sesuatu.

3. Merasa/mengaku-ngaku memperbuat sesuatu.

4. Senang/bahagia/bangga/takkabur dengan kemenangan (kemuliaan) duniawi (nafsu)/menyangka dimuliakan makhluq.

5. Sedih/Kecewa/Marah dengan kekalahan (kehinaan) duniawi (nafsu)/menyangka dihinakan makhluq.

6. Dan Lain-lain PRASANGKAAN yang menyangkal betapa Allah yang menjadikan segala sesuatu itu.



Demikianlah beberapa contoh betapa sulit menjalankan AMANAH Qalbu supaya tetap dalam keadaan SUCI terhadap segala Qada' dan Qadar Allah pada diri.


Untuk itulah Zat Yang Pengasih dan Penyayang memberi peringatan padamu berulang-ulang hingga sekurang-kurangnya 9 kali sehari untuk engkau mengingat penyaksianmu bahawa Tiada Tuhan Selain Allah, dan penyaksianmu bahawa Muhammad adalah Rasul Allah.


Bahkan Allah berulang-ulang memperingatimu dengan berbagai kejadian yang berulang-ulang, yang seluruhnya merupakan contoh / tamsil keadaan dirimu dan wa'ad/wa'id bagi prasangkaanmu terhadap Allah yang tersurah pada Al-Qur'an.


Syahdan, kemuliaan/kemenangan (kesejahteraan didunia) bagi mukmin bukanlah pada kekayaan atau kemajuan sains yang mencerminkan segala i'tikad yang melampaui batas, melainkan diTETAPKAN (Tsabit) Qalbunya pada Agama Islam (Menuntut Ilmu Tauhid), diTETAPKAN (Tsabit) Qalbunya pada mengingat (menyebut Asma) Allah dan diTETAPKAN (Tsabit) Qalbunya pada Ta'at (beribadah) kepada Allah pada menzahirkan perbuatan Allah (Qada dan Qadar) yang Esa, tiada sekali-kali yang demikian itu terbit dari diri mereka, demikianlah sehingga-hingga khabar tentang kesejahteraan dunia bagi yang hidup hatinya.




Wallahu'alam....

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 10-7-2006 06:31 PM | Show all posts
Sebutan yang membinasakan Syahadat


              

Barang siapa binasa syahadatnya, maka yang diucapkannya (syahadat) adalah DUSTA, INGKAR pada yang dijanjikannya (Qaalu bala), KHIANAT pada yang diamanahkan kepadanya (AQAL), maka disebutlah mereka itu Al-Munafiqun.


Ketahuilah, sesungguhnya yang demikian itu disebabkan mereka telah mengaku beriman, kemudian mereka kafir, maka hati mereka dikunci, maka mereka terhijab dari kebenaran yang Haq.


Jika engkau melihat mereka pada zahirnya membuat engkau kagum, dan jika mereka berbicara engkau tertarik mendengarnya (seolah benar, padahal menyesatkan), mereka seakan-akan kayu yang tersandar, mereka menyangka bahawa semua teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka adalah musuh , maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka.


Dan apabila dikatakan kepada mereka,"Mari (menuntut ilmu tauhid supaya beriman), agar Rasulullah memohonkan ampunan untukmu, maka mereka memalingkan kepalanya, dan engkau melihat mereka menghalang-halangi, dan mereka menyombongkan diri.


Ketahuilah, sama saja bagi mereka samada engkau memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak, Allah tidak akan mengampuni mereka, Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.




Wassalam..
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 16-7-2006 02:58 AM | Show all posts
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani,





Bermulanya  syari'at itu adalah kelakuan zahir dari orang yang jazam (Tiada keraguan sedikitpun) keyakinannya terhadap Allah dan RasulNya.


Maka ketika dirukunkan (Disyaratkan Mutlaq) betapa Islam itu yang pertama adalah mengikrarkan dan mentasdiqkan (meyakinkan dengan tiada keraguan) dua kalimah syahadat. Ashadu alla ilaha illallahu wa ashaduanna muhammadar rasulullahi........


Rasulullah mengajarkan dan membimbing umatnya tentang Tauhid, seorang muslim wajib memahami Tauhid yang merupakan asbabul hikam, yakni dengan memahami perbuatan dan perkataannya yang zahir (sesuai) dengan i'tikad yang lurus kepada mengEsakan Tuhannya.


Yakni Hukum Akal (KETUHANAN), hukum Adat Tabi'at (Scientific) dan hukum Syari'at (Kelakuan Zahir pada Jasad) atau hukum pada perbuatan dan perkataan.


Tengoklah betapa terlebih fardhu dari segala fardhu tentang keimanan itu, sebab inilah yang bermula sah atau tidak i'tikadnya pada perbuatan dan perkataannya yang zahir sesuai dengan niat yang didalam hati.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 16-7-2006 03:00 AM | Show all posts
Apabila sudah berlazim membenarkan betapa segala kelakuan zahir (Perbuatan dan Perkataan) itu mesti berlandaskan keimanan, maka dihukumkan pada dirinya ISLAM dengan mengucapkan dua kalimah syahadah beserta keimanan sesuai kadar hijab yang menutupi akalnya.


Sebesar zarah saja dalam membenarkan dua kalimah syahadah dan disertai keinginan untuk belajar kepada ahli zikir, maka sah lah segala ibadahnya walaupun terkena hisab (perhitungan) sesuai kadar keimananya itu.


Bagaimana jika tiada keinginan menuntut ilmu yang demikian?, maka dihukumkan ia telah merasa pandai dan mesti bertanggung jawab atas segala prasangkaannya itu, kebanyakan orang-orang ini hafaz qur'an dan hafaz sunnah rasulullah, tetapi miskin dari kefahaman terhadap makna dua kalimah syahadah.


Inilah yang disebutkan oleh imam Al-Ghazali dengan katanya, "Banyak orang-orang yang merasa beriman, mereka shalat, puasa, zakat bahkan mengerjakan haji, tetapi mati dalam beberapa dosa besar (syirik) sedang mereka tiada menyedarinya."


Ketahuilah, beberapa perkara dalam Tauhid itu tiada dapat dihuraikan dengan sejelasnya, sebab memerlukan pengamalan dan kesabaran dalam menghadapi segala ujian didalam kehidupannya.


Ibarat menerangkan rasa durian kepada orang yang tiada pernah memakan durian, ibarat menerangkan warna merah kepada orang yang buta warna, sedangkan perkara ini memerlukan pengamalan demi membersihkan segala hijab (virus) yang menyelimuti akalnya.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

18-1-2025 07:01 PM GMT+8 , Processed in 0.516568 second(s), 28 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list