Pulau Jemur (Indonesia) dan Pulau Jemor (Malaysia)
Munculnya berbagai masalah Bahasa di kedua negara dapat diperjelas dengan melihat sejarah berdirinya kota tersebut. Banyak penduduk Indonesia datang ke Malaysia khususnya untuk bekerja pada saat kegiatan pertambangan timah sedang digalakkan. Tidak hanya Indonesia, tetapi juga China dan India karena Malaysia kekurangan tenaga kerja. Bahkan sampai tahun 1857 hampir semua provinsi/negeri mayoritas China (tabel).
Untunglah kemudian tambang timah habis, sehingga imigran China banyak yang tidak bekerja dan pulang ke negara asal sehingga masyarakatnya berkurang sehingga sekarang.
Masuknya berbagai etnis menyebabkan bahasa juga berkembang. Nama-nama daerah akhirnya juga berkembang mengikuti bahasa etnis penduduk yang tinggal di sana. Pulau jemor adalah salah satu contoh kasus diantara berbagai nama yang banyak jumlahnya. Pulau Jemor (pakai o) terletak di Provinsi/negeri Selangor, Kabupaten/Mukim Tanjong (pakai o) Karang, kecamatan/pekan/kampung Sungai Sembilan.
Pulau ini mirip dengan Pulau Jemur (pakai u) yang terletak di Provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hilir, masuk dalam gugusan kepulauan Arwah seluas 2,5 km persegi. Dapat ditempuh dari pelabuhan Bagan Siapi-api sejauh 60 mil laut hanya dengan perahu sewa karena tidak ada pelayaran regular ke sana. Jadi memang beberapa istilah bahasa yang ada di Riau memang mirip dengan yang terdapat di Malaysia karena sejarah kedua-dua bangsa sudah menyatu sejak lama. Begitu erat.....
Dr. Risal Satiaputra Djohan - Dokter Indonesia dan Operasi Cangkok Wajah Pertama di Amerika
Sebuah berita di kompas sekilas biasa-biasa saja, tak ada kaitannya dengan keindonesiaan kita. Tapi, begitu mencermati berita itu, ada semacam rasa bangga membacanya karena ternyata berita baik tentang keberhasilan operasi face off atau cangkok wajah pertama di Amerika itu melibatkan seorang dokter ahli bedah plastik berdarah Indonesia.
Connie Culp, yang lima tahun lalu mengalami cacat wajah akibat sebuah letusan senjata api menghancurkan wajahnya, akhirnya mendapatkan wajah baru dari seorang wanita yang telah meninggal dunia (lihat gambar).
Menurut KOMPAS, suami Connie, Thomas, menembaknya pada 2004. Sang suami kemudian dipenjara tujuh tahun. Tembakan itu membuat hidung, pipi, dan rahang Connie hancur. Matanya juga tersisa satu. Ratusan serpihan peluru dan tulang tertanam di wajahnya. Dia memerlukan tabung di tenggorokan agar bisa bernapas. Dua bulan setelah insiden, seorang pakar bedah plastik di Cleveland Clinic, Dr. Risal Djohan, memeriksa luka wanita malang itu. “Dia memberitahuku bahwa dia tidak yakin apakah bisa menolongku, tetapi dia akan mencoba,” kata Connie. Ia pun menjalani 30 kali operasi untuk memperbaiki wajahnya. Connie memberanikan diri tampil di depan umum dengan wajah barunya. Hasilnya, lumayan! Wajah Connie terlihat “indah” dibandingkan wajah sebelumnya yang mengerikan, membuat anak-anak ketakutan.
***
Perhatikan nama dokter yang mengoperasi Conny!! Ya, Dr. Risal Djohan. Nama lengkap dokter kelahiran Jakarta, yang bermukim di Cleveland itu, adalah Dr. Risal Satiaputra Djohan. Dari nama dia, jelas Risal adalah orang Indonesia. Dokter lulusan Finch University of Health Sciences – Chicago Medical School/Saint Joseph Medical Center) yang kemudian berpraktek di Catholic Health Partners-Columbus Hospital ini juga merupakan ahli bedah di klinik bedah plastik di Cleveland.
Menurut data Cleveland Surgery Clinic, Risal merupakan dokter spesial di tiga bidang, yakni: reconstructive microvascular surgery, breast surgery, dan aesthetic surgery.
Dr. Risal Djohan (paling kiri-berbaju putih) dalam operasi face off wajah Connie (sumber: daylife.com). Dari kiri ke kananr. Risal Djohan, Dr. Daniel Alam, Dr. Francis Papay and Dr. Maria Siemiono.
Dr. Risal Djohan (tutup kepala merah) ketika melakukan operasi cangkok wajah Connie, yang memakan waktu 22 jam.
orang malaysia pun byk hebat2 tapi tak de yg nak tonjolkan kat forum ni...
takpe kita terima kehebatan org Indonesia... Indoensia, Malaysia, Singapore, Thailand pun ada warga mereka yg hebat2 tersendiri.. asal jgn ada isu provokasi tak pela...
George Anwar, Ph.D - Kepala Mechanical Engineering Dept. Univ. California Berkeley
Besar di lingkungan keluarga yang menekankan pentingnya pendidikan, Dr. George Anwar selalu mendapatkan predikat Summa Cum Laude sejak kecil dari bangku sekolahnya. Putra sulung dari pasangan Anwar Rawy dan Mary Anwar ini , lahir di Hongkong ketika ayahnya bekerja sebagai wartawan luar negeri Kantor Berita “Antara” di jajahan Inggris itu. Pada awal pemerintahan Orde Baru ( 1966) kembali ke Indonesia. Di perguruan Taman Siswa, Kemayoran, Jakarta, dia mengalami pendidikan SD-nya hanya 9 bulan, karena ayahnya ditugaskan kembali ke luar negeri sebagai kepala perwakilan “ Antara” yang pertama untuk Singapura setelah konfrontasi.
Tiga tahun kemudian, pindah ke San Francisco. Di negeri Paman Sam inilah George memulai pendidikannya sejak dari SD, SMP, SMA hingga mengakhiri pendidikannya di University of California, Berkeley, salah satu Universitas ternama di dunia.
Pada tahun 1982 dia memperoleh gelar sarjananya dalam 2 bidang, yaitu Nuclear And Mechanical Engineering. Untuk meneruskan pendidikannya dia mengambil jalan pintas, langsung masuk ke dalam program S3. Tahun 1987 diperolehnya gelar kandidat Doktor dalam Specializing in Automatic Controls and Robotics, sekaligus gelar Master di bidang Mechanical Engineering, Dynamics and Controls direngkuhnya pula. Dia lulus pendidikan Doktor di bidang yang sama pada bulan Mei 1991. Saat ini dia aktif sebagai dosen di UC Berkeley dan San Francisco State University.
Ayah dari Sebastian (8) ini di mata para sahabatnya adalah sosok yang sederhana. Baginya tampilan luar seperti pakaian atau penampilan, bukanlah sesuatu yang demikian penting. Dia lebih suka tampil dan berkata apa adanya.
Bagi para mahasiswa, Dr. George Anwar adalah salah satu dosen yang tidak membosankan. Tutur bahasanya mudah diikuti sehingga mahasiswa mudah mencerna pengetahuan yang dia sampaikan di depan kelas.
Sejak kecil Dr. George Anwar memang menyukai dunia teknologi terutama teknologi robot. Maka tak heran tesis yang diambilnya saat merengkuh gelar Phd adalah mengenai seputar Robotic Technology. Dia sendiri saat ini adalah Kepala Departemen Mechanical Engineering di unit riset UC Barkeley. Dan dengan senang hati dia sempat memberikan tour keliling departemen tersebut kepada mahasiswa-mahasiwa dari UNIKOM Bandung yang ikut lomba Robogames di San Francisco beberapa waktu lalu.
Bersama para ilmuwan lainnya, seperti Prof. Dr. M. Tomizuka, George Anwar telah membantu masyarakat dengan menuliskan artikel-artikel yang diterbitkan dalam berbagai jurnal ilmiah. Artikel-artikel tersebut diantaranya Low Velocitiy Friction Compensation and Feedforward Solution Based on Repetitive Control, Plug in Repetitive Control for Industrial Robotic Manipulators, dan Discrete time Repetitive Control for Robot Manipulators.
Seperti orang sukses lainnya, Dr. George Anwar yang semasa SMA pernah ikut pertandingan atletik ini menerima banyak penghargaan. Beberapa diantaranya adalah : UC Berkeley Departmental Citation for Outstanding Undergraduate Accomplishments in Nuclear Engineering, 1981 – 1982; UC Berkeley, Outstanding Graduate Student Instructor, 1988 – 1989.
Proyek penelitian adalah bagian dari keahlian yang dimiliki George Anwar. Ia telah melakukan banyak penelitian, mulai dari penelitian untuk keperluan pengembangan teknologi otomotif sampai teknologi kesehatan. Dia pernah memimpin penelitian di LabVIEW yang berbasis sistem pengawasan lingkungan bangunan untuk pusat pembangunan lingkungan di Universitas Berkeley merancang akuisisi multi-data berkecepatan tinggi untuk perusahaan Ford Motor dalam penelitian anti-selip otomotif.
Ia juga mengembangkan analog/digital multi-prosesor sistem komputer VME untuk pemetaan jantung yang digunakan oleh UCSF untuk penelitian jantung dan dibangun sistem kontrol gerakan arsitektur terbuka untuk penelitian kontrol gerakan umum, yang berujung didirikan Intergrated Motions, Inc, perusahaan konsultasi yang beroperasi di Berkeley, California. Dia adalah salah satu pendiri sekaligus presiden perusahaan ini sejak tahun 1994.
George Anwar telah menangani lebih dari 30 klien. Beberapa di antaranya adalah Lawrence Livermore Lab. Livermore, CA; NASA, Mountain View, CA; Tieryo Inc., Osaka, Jepang; IBM, San Jose, CA; Ford Motor Company, Dearborn, MI; UC Berkeley, Berkeley, CA; UCSF School of Medicine, San Francisco, CA; Applied Materials, San Jose, CA. dan Innovative Robotic, San Jose, CA.
Soal keterlibatannya dalam Lawrence Livermore Lab, Dr. George Anwar adalah satu-satu-satunya warga Indonesia yang bisa menjadi peneliti di sana.
Ia juga telah merasakan berbagai pekerjaan. Pertama, pada tahun 1983 – 1985, ia bekerja untuk IXYS Corp. sebagai anggota staf teknis. Kemudian pada 1985, dia bekerja sebagai konsultan teknis di Xbergraphics, Inc. Setelah itu dari 1986 - 1991, dia telah mencoba berbagai pekerjaan di UC Berkeley seperti peneliti / asisten pengajar, instruktur, dan mengunjungi penelitian insinyur. Pada tahun 2005, ia menjadi salah satu dosen dari UC Berkeley dan di tahun 2008 ia juga menjadi dosen di San Francisco State University.
Dengan sederet penghargaan dan pengalaman kerja serta kesibukan luar biasa, kegiatan mengajar menjadi kegiatan yang tak bisa dia tinggalkan. Ketika ditanya kenapa memilih menjadi dosen, dia menjawab bahwa dirinya amat menyukai dunia mengajar. Baginya membagikan ilmu sama pentingnya dengan menuntut ilmu.
“Bukankah ilmu yang kita miliki pada akhirnya mesti kita sebarkan atau implementasikan untuk membantu sesama?” jawabnya singkat.
Sekali lagi Dr. George Anwar merasa bersyukur dibesarkan oleh lingkungan keluarga yang disiplin dan begitu menekankan pentingya pendidikan. Dalam mendidik, Dr. George Anwar mengaku orangtuanya berpengaruh besar sehingga dirinya menjadi seperti sekarang.
“Cerdas saja tak cukup, melainkan disertai kedisplinan, ketekunan dan dukungan keluarga, “ kata pria yang sejak sekolah selalu dikategorikan A+ Student ini.
Lho .. kok malah orang Indonesia yang mewakili Malaysia. Tetaplah berkarya di Malaysia, tapi hati-hati agar hasil karya anda tidak diklaim oleh mereka (seperti yang dialami oleh UAV ciptaan Endang Rachman) ... Hehehehe
Prof Dr. Irwandi Jaswir - Orang Indonesia di International Islamic University Malaysia
Irwandi Jaswir, alumnus IPB tahun 1993, meraih posisi ke-2 dalam 'Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009' di Bangkok. Irwandi, profesor madya itu, mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Irwandi Jaswir, alumnus Institut Pertanian Bogor tahun 1993, meraih posisi ke-2 dalam 'Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009' di Bangkok.
Irwandi, yang kini berpangkat profesor madya, itu mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia. Kompetisi prestisius itu diprakarsai oleh Scopus, situs basis data pencarian jurnal ilmiah dan indeks kutipan terbesar di dunia.
Kepada Kompas, Sabtu (13/6), Irwandi menjelaskan, tahun ini ada 150 pencalonan dari 23 negara di Asia Pasifik dalam tiga kategori, yaitu bisnis, pertanian dan sumber daya alam, serta teknologi dan engineering. Irwandi berkompetisi di bidang pertanian dan sumber daya alam.
”Penilaian oleh panel juri terdiri dari 3 orang untuk setiap bidang. Mereka adalah para pakar dan profesor berkaliber dunia yang mempunyai rekor karya ilmiah di Scopus,” kata Irwandi.
Setelah disaring, lima finalis setiap kategori diundang untuk mempresentasikan karya serta pencapaian mereka di hadapan para juri di Asian Institute of Technology, Bangkok, awal Juni lalu. Irwandi menjadi satu-satunya finalis orang Indonesia. Finalis lain berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, China, India, Taiwan, Hongkong, dan Thailand.
Irwandi (38) lahir di Medan, Sumatera Utara. Dia memiliki catatan 40 karya ilmiah di jurnal internasional serta 60 karya ilmiah di konferensi internasional. Belum lagi puluhan artikel ilmiah populernya di berbagai media massa, serta lima artikel bab buku (book chapter) di buku ilmiah internasional.
Ayah tiga anak yang beristrikan seorang dokter gigi ini telah menerima 23 anugerah sains di tingkat lokal dan internasional, termasuk medali emas di Geneva pada 2006 atas inovasinya dalam metode pendeteksian lemak babi (Kompas, 29/4/2006). Menyelesaikan pendidikan di IPB, Irwandi meraih S-2 (1994-199) dari Universitas Pertanian Malaysia serta S-3 (1997-2000) dari UPM dan The University of British Columbia, Kanada.
bangsattt punyer indon......merempat kat forum msia.....mesti kat indon sana banyak forum2 sex kan? itu yang korang merempat kat forum2 malaysia yang ternyata lagi berilmiah kan????
Hahahaha ....... Tahukah anda bahwa dari 10 orang penentu kebijakan teknis di Petronas, 6 orangnya adalah ekspatriat Indonesia...
jf_pratama Post at 3-9-2009 13:50
Hahahaha ....... Tahukah anda bahwa dari 10 orang penentu kebijakan teknis di Petronas, 6 orangnya adalah ekspatriat Indonesia...
jf_pratama Post at 3-9-2009 13:50
tahukah kamu JF keruntuhan ekonomi, sosial, dan lain2 lagi adalah disebabkan ketumpulan pemikiran pembuat dasar ekonomi indonesia..
huh..
nak kata malu, duk satu negara.
Perlu ke kalau berforum ni nak provok2?
Jf juz menunjukkan Indonesian punya rakyat yang genius-genius
tapi rakyat malaysia dalam forum ni tunjukkan perangai yang .....
Fikir la sendiri semua dah besar ada akal tapi guna hati.
Saya sendiri kagum dengan indonesian yang pembuka thread paparkan dan kita boleh jadikan contoh untuk kita maju.
Lepas ni ada la yang start attacking me
huh..
nak kata malu, duk satu negara.
Perlu ke kalau berforum ni nak provok2?
Jf juz menunjukkan Indonesian punya rakyat yang genius-genius
tapi ...
mehacomp_91 Post at 3-9-2009 21:15
aku tak attack ko ni....aku harap ko sudi2 kan lah jenguk current issue.....cari thread jf ni buka....& nilai....
bukannya kitaorg kondem dia membabi buta....tp ada sebab...so sila carisebab kenapa dia ni kena kutuk dgn forumer.....harap maklum...tq
*hmmm...forumer tegar current issue (CI) kenal sgt dgn jf ni...