Indonesia-Jerman Sepakat untuk Latihan Perang Bersama
Berlin - Kunjungan kenegaraan dan kerja Presiden SBY ke Berlin, Jerman juga menghasilkan sebuah Memorandum of Understanding (MoU) kegiatan dalam bidang pertahanan. Salah kegiatan yang disepakati adalah kerjasama dalam latihan pasukan khusus Angkatan Darat.
Delegasi yang mewakili Indonesia dalam kerjasama dengan kementerian pertahanan Jerman adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Dalam kesepakatan tersebut ada 16 kegiatan kerjasama pertahanan militer untuk peningkatan capacity building.
16 Kegiatan tersebut diantaranya adalah kerjasama peace keeping operation, kerjasama universitas pertahanan, kerjasama Civil Military Coordination (CIMIC) atau Binter, kerjasama latihan pasukan khusus angkatan darat, kerjasama pelayanan medis militer, seminar militer dalam demokrasi dan pelatihan komandan kompi untuk pengawakan Main Battle Tank (MBT).
Sedangkan kerjasama bidang industri pertahanan meliputi pembelian 103 MBT jenis Leopard dan 50 unit Marder untuk infanteri fighting vehicle (IFV), pembelian 18 unit pesawat latih angkatan udara, pembelian material khusus untuk pasukan khusus dan pemeliharaan batery kapal selam.
"Telah ditandatangani MoU tentang perlindungan informasi guna keperluan pengembangan industri pertahanan agar keperluan informasi industri pertahanan dapat dikelola dan dijaga oleh kedua pihak," ujar Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam keterangannya di Berlin, Jerman, Selasa (5/3/2013).
Danrem 102/Pjg Uji Coba KMC Rigid Bouyancy Boat (RBB)
Danrem 102/Pjg Kolonel Czi Irwan didampingi Kasrem beserta para Kasi dan juga para Dan/Kabalak Aju Rem 102/Pjg pada Rabu (6/2)
menghadiri pelaksanaan kegiatan uji coba KMC Rigid Bouyancy Boat (RBB) yang bertempat di Pelabuhan Rambang Palangkaraya dan dilanjutkan dengan patroli sungai di wilayah Puntun.
KMC Rigid Bouyancy Boat (RBB) merupakan Kapal cepat pengadaan dari TNI AD Tahun 2012 dan dalam penggunaanya langsung diserahkan kepada Denbekang XII-44-01 PLK.
Dalam kesempatan tersebut Danden Bekang XII-44-01 PLK Letkol Cba Frans Surya Ginting menyampaikan bahwa KMC Rigid Bouyancy Boat (RBB) ini merupakan Kapal cepat yang berukuran sedang dengan panjang 9 meter, lebar 3,18 meter serta tingi 1,30 meter ysng dilengkapi dengan mesin penggerak Motor Tempel (OBM) 250 HP 4 Tak Type F 250 GTEX dan motor tempel (OBM) 250 HP 4 Tak Type FL 250 GTEX.
KMC Rigid Bouyancy Boat (RBB) berkapasitas tempat duduk 10 orang serta dilengkapi dengan peralatan yang terbilang modern seperti kelengkapan radio komunikasi, perlengkapan Navigasi yang menggunakan Satelit Global Positioning (GPS) perlengkapan listrik perlengkapan tambat serta dilengkapi juga Trailer (Trolly) dan alat keselamatan lainnya.
Dalam uji coba tersebut Danrem 102/Pjg beserta jajaran berkesempatan menaiki KMC Rigid Bouyancy Boat (RBB) bergerak menyisiri Sungai Kahayan +10 km, uji coba ini juga diikuti oleh satu regu dari anggota Yonif 631/Atg serta anggota Denbekang XII-44-01 PLK.
Di akhir kegiatan Danrem 102/Pjg mengharapkan kepada anggota Denbekang XII-44-01 PLK agar supaya merawat KMC Rigid Bouyancy Boat (RBB) tersebut sehingga masa pakainya bisa lebih lama/panjang.
Selain itu Danrem memerintahkan kepada Dandim 1016/Plk dan Komandan Yonif 631/Atg untuk memanfaatkan kapal tersebut untuk patroli sungai di wilayahnya.Kegiatan uji coba dan patroli sungai berjalan tertib aman dan lancar. (Kodam Tanjungpura)
Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family
Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (11/3), menerima kunjungan kehormatan Delegasi Investor Swedia yang dipimpin oleh Group Wallenberg Family didampingi Duta Besar Swedia untuk Indonesia HE Ewa Ulrika Polano di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kedatangannya menemui Menhan kali ini adalah bagian dari rangkaian Delegasi bertemu dengan pejabat-pejabat negara untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Indonesia dan khusus menemui Menhan Purnomo Yusgiantoro untuk mengetahui lebih lanjut rencana pengembangan industri Alutsista dalam negeri dan rencana pengadaan Alutsista.
Menhan menyambut baik tawaran kerjasama dari Wallenberg Family dan akan mengusahakan pertemuan dengan Mabes TNI dan Mabes Angkatan sebagai pengguna Alutsista, kemungkinan-kemungkinan pengadaan Alutsista dan kerjasama industri pertahanan yang diharapkan oleh pengguna. Namun Menhan juga akan mengupayakan pertemuan dengan Dirjen Strahan mengenai kemungkinan pengembangan kebutu*an Alutsista jangka panjang yang dapat bekerjasama dengan industri pertahanan yang dimiliki oleh Wallenberg Family.
Wallenberg Family berharap dapat menjalin kerjasama industri pertahanan serta alih teknologi beberapa peralatan militer baik secara G to G maupun langsung dengan Industri Pertahanan Indonesia atau Kementerian Pertahanan. Wallenberg Family yang memiliki industri alutsista di antaranya; pesawat tempur, kapal selam, radar, misil dan lain-lainnya berharap dapat membangun kerjasama industri pertahanan untuk jangka panjang.
Saat menerima Delegasi Wallenberg Family, Menhan Purnomo Yusgiantoro didampingi oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksda TNI Ir Rachmad Lubis, Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Dr Ir Eddy Herjanto SE, MSc, Direktur Teknik dan Industri Ditjen Pothan Kemhan Marsma TNI Darlis Pangaribuan MSc dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.
Kopaska dan US Navy Seal Gelar Flash Iron 13-01 JCET
Jakarta - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, bersama US Navy Seal, menggelar latihan bersama Flash Iron 13-01 Joint Combined Exchange Training (JCET).
Latihan pasukan khusus Angkatan Laut dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tersebut direncanakan berlangsung 21 hari, mulai 13 Maret hingga 2 April 2013, di Markas Komando (Mako) Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Pondok Dayung, Jakarta Utara.
"Latihan bersama ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks," ujar Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., dalam amanatnya pada upacara pembukaan Flash Iron 13-01 JCET di yang dibacakan Komandan Komando Latihan (Dankolat) Koarmabar Kolonel Laut (P) Yudo Margono di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (13/3).
Latihan bersama melibatkan dua tim dari Satkopaska Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), dua tim dari Satkopaska Koarmabar dan satu tim dari US Navy Seal. Materi yang diujikan, meliputi teknis, taktis dan manuver di lapangan menggunakan metode latihan teori, drill dan praktek di lapangan dengan sifat latihan satu pihak dikendalikan.
Menurut Pangarmabar, perkembangan dinamika di lapangan sangat cepat bila dikaitkan dengan tingkat kompleksitas tugas dan tantangan yang dihadapi TNI Angkatan Laut.
Oleh karena itu, keberhasilan tugas dan latihan bersama ini akan terkait erat dengan semangat, dedikasi, kekompakan dan rasa kebersamaan yang mendalam dari semua prajurit.
Sasaran yang akan diwujudkan pada latihan kali ini, adalah untuk meningkatkan ketajaman profesionalisme prajurit Satkopaska TNI Angkatan Laut dan US Navy Seal. Oleh karena itu, latihan bersama tersebut dilaksanakan untuk menguji kemampuan individu maupun tim serta memantapkan standar operasi prosedur (SOP) di lapangan.
"Jenis dan beban materi latihan telah disusun secara bertahap, berlanjut dan berkesinambungan, agar hasil latihan dapat dijadikan sebagai landasan untuk latihan berikutnya," jelas Pangarmabar.
Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan, para penyelenggara latihan baik pelaku, pelatih maupun pengawas dan pengendali latihan harus memiliki kesamaan persepsi, rencana latihan jangka panjang serta sistem, dan metode latihan yang tepat bagi Kopaska dan US Navy Seal sehingga akan terbentuk suatu tim yang solid.
Diakhir amanatnya Pangarmabar menekankan kepada para Perwira Pelaksana beserta seluruh staf dan pelaku latihan untuk selalu menjaga keamanan baik personel maupun materiil dengan selalu mengacu pada standar prosedur keselamatan latihan.
Kodam Iskandar Muda Terima Empat Unit Anoa-2,Dan enam unit meriam Howitzer 105 MM
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) di jajaran Komando Daerah Militer Iskandar Muda butu* peremajaan karena kondisi yang ada sekarang ini sudah tua.
"Saat ini, banyak alutsista Kodam IM sudah tua dan perlu pembaharuan serta perbaikan," kata Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar di Banda Aceh, Kamis (14/3).
Pernyata tersebut disampaikan Pangdam usai peusijuek atau tepung tawar alutsista baru yang diterima Kodam Iskandar Muda, yakni empat unit kendaraan tempur panser APS Anoa-2 dan enam unit meriam Howitzer 105 MM beserta truk dan tiga ambulans.
Saat ini, kata dia, Kodam Iskandar Muda memiliki sekitar 21 kendaraan tempur jenis tank. Namun, kondisinya sudah tua, misalnya untuk memanaskan mesin, butu* waktu lama serta kecepatannya juga sudah terbatas.
Pangdam mengatakan, kendati alutsista sudah tua dan masih kekurangan, jajaran Kodam Iskandar Muda selalu siap menjaga setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apalagi, kata dia, dengan penambahan alutsista baru tersebut semakin meningkatkan upaya pengamanan wilayah di jajaran Kodam Iskandar Muda di Provinsi Aceh.
"Saya berharap dengan penambahan panser, meriam, maupun truk, dan ambulans ini semakin meningkatkan kinerja pengamanan," ungkap jenderal berbintang dua tersebut.
Menurut Zahari, empat panser Anoa-2 yang baru diterima tersebut menjadi andalan Kodam Iskandar Muda. Panser buatan PT Pindad tersebut dilengkapi senjata 12,7 mm yang dapat berputaran 360 derajat.
"Panser Anoa-2 ini memperkuat persenjataan Batalion Kavaleri 11/Serbu. Sedangkan meriam ini menjadi andalan Batalion Armed 17 Rencong Sakti," ungkap Mayjen Zahari Siregar.
Kopaska dan US Navy Seal Gelar Flash Iron 13-01 JCET
Jakarta - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, bersama US Navy Seal, menggelar latihan bersama Flash Iron 13-01 Joint Combined Exchange Training (JCET).
Latihan pasukan khusus Angkatan Laut dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tersebut direncanakan berlangsung 21 hari, mulai 13 Maret hingga 2 April 2013, di Markas Komando (Mako) Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Pondok Dayung, Jakarta Utara.
"Latihan bersama ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks," ujar Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., dalam amanatnya pada upacara pembukaan Flash Iron 13-01 JCET di yang dibacakan Komandan Komando Latihan (Dankolat) Koarmabar Kolonel Laut (P) Yudo Margono di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (13/3).
Latihan bersama melibatkan dua tim dari Satkopaska Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), dua tim dari Satkopaska Koarmabar dan satu tim dari US Navy Seal. Materi yang diujikan, meliputi teknis, taktis dan manuver di lapangan menggunakan metode latihan teori, drill dan praktek di lapangan dengan sifat latihan satu pihak dikendalikan.
Menurut Pangarmabar, perkembangan dinamika di lapangan sangat cepat bila dikaitkan dengan tingkat kompleksitas tugas dan tantangan yang dihadapi TNI Angkatan Laut.
Oleh karena itu, keberhasilan tugas dan latihan bersama ini akan terkait erat dengan semangat, dedikasi, kekompakan dan rasa kebersamaan yang mendalam dari semua prajurit.
Sasaran yang akan diwujudkan pada latihan kali ini, adalah untuk meningkatkan ketajaman profesionalisme prajurit Satkopaska TNI Angkatan Laut dan US Navy Seal. Oleh karena itu, latihan bersama tersebut dilaksanakan untuk menguji kemampuan individu maupun tim serta memantapkan standar operasi prosedur (SOP) di lapangan.
"Jenis dan beban materi latihan telah disusun secara bertahap, berlanjut dan berkesinambungan, agar hasil latihan dapat dijadikan sebagai landasan untuk latihan berikutnya," jelas Pangarmabar.
Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan, para penyelenggara latihan baik pelaku, pelatih maupun pengawas dan pengendali latihan harus memiliki kesamaan persepsi, rencana latihan jangka panjang serta sistem, dan metode latihan yang tepat bagi Kopaska dan US Navy Seal sehingga akan terbentuk suatu tim yang solid.
Diakhir amanatnya Pangarmabar menekankan kepada para Perwira Pelaksana beserta seluruh staf dan pelaku latihan untuk selalu menjaga keamanan baik personel maupun materiil dengan selalu mengacu pada standar prosedur keselamatan latihan.
Harga Kemahalan, Sritex Batal 'Dandani' Tentara Irak
Baghdad - Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) sudah terkenal sampai ke luar negeri. Sampai-sampai pemerintah Irak berencana memesan seragam untuk para tentaranya dari produsen tekstil dalam negeri tersebut.
Namun sayang, rencana pemesanan seragam tentara itu harus batal. Pasalnya, kualitas seragam hasil Sritex sangat bagus sehingga harganya terlalu mahal.
"Sritex batal itu, soalnya kemahalan. Irak kan belum punya duit banyak jadi akhirnya batal," kata Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin ketika ditemui detikFinance di Hotel Al-Mansour, Baghdad, Rabu (13/3/2013) malam waktu setempat.
Memang selama ini produk tekstil Sritex sudah mendandani banyak tentara di berbagai negara di dunia. Contohnya Amerika Serikat (AS), NATO dan lain sebagainya.
"Kualitas mereka memang bagus makanya jadi mahal. Sudah nego-nego begitu tetap tidak bisa juga," jelasnya.
Selain seragam tentara, Irak juga berminat membeli beberapa peralatan perang lain dari Indonesia, seperti contohnya panser dan senjata buatan PT Pindad (Persero).
Sritex memang terkenal sebagai produsen pakaian asal Sukoharjo yang juga memasok pakaian untuk merek-merek terkenal dunia seperti Zara, Timberland, dan lain-lain. Perusahaan ini juga memasok seragam untuk tentara di berbagai negara dunia.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio diangkat sebagai warga kehormatan korps Marinir. Acara tersebut berlangsung di Lapangan apel Ksatrian Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan. Baret kehormatan tersebut diserahkan langsung oleh Komandan Korps Marinir Mayen TNI (Mar) A Faridz Washington.
Selain pengangkatan warga kehormatan, dalam kesempatan ini, KSAL juga memberikan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada Kopral Satu Eko Yulianto. Ia kini menyandang pangkat Kopral Kepala karena aksinya membantu seorang ibu dari perompakan di bekasi. Eko sendiri pada saat itu menderita luka tembak dari si perampok.
Pasukan Hantu Laut Negeri Kepulauan.
KASAL ANUGERAHI KENAIKAN PANGKAT LUAR BIASA KEPADA SEORANG PRAJURIT MARINIR
Bunyi ledakan dan rentetan tembakan yang disusul meluncurnya tank-tank amfibi dan sejumlah kendaraan tempur pengangkut pasukan beralangsung di Lapangan Upacara Brigif-2 Marinir, Kesatrian Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (14/3), mewarnai awal acara pengukuhan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir, dalam suatu upacara militer.
Upacara yang dihadiri para sesepuh Korps Marinir, para mantan Komandan Korps Marinir, serta sejumlah pejabat tinggi TNI itu ditandai dengan penyematan Brevet Tri Media Intai Amfibi Korps Marinir dan Brevet Anti-Teror TNI AL di dada sebelah kanan, serta dilanjutkan dengan penyerahan baret ungu oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington kepada Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Brevet Intai Amfibi Marinir yang disematkan itu sebelumnya dibawa oleh para peterjun prajurit Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Yon Taifib Marinir dipimpin Komandan Denjaka Kolonel Marinir Nur Alamsyah yang mendarat tepat di depan mimbar inspektur upacara.
Dalam upacara itu dimeriahkan dengan demonstrasi bela diri ala Marinir, yaitu serbuan kilat, stabo, dan tembak reaksi jarak dekat dengan peluru tajam. Selain itu, juga dilaksanakan defile pasukan dan defile kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL.
Pengangkatan dan pengukuhan Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir ini, didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain sebagai wujud penghargaan Korps Marinir kepada Pemimpin TNI AL atas kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir.
Di samping itu juga sebagai bentuk apresiasi yang tinggi atas keteladanan, jiwa, sikap, semangat, dan integritas yang telah diberikan kepada Korps Marinir TNI AL selama ini.
“Hari ini merupakan hari yang paling bersejarah dalam perjalanan karir militer saya, karena hari ini saya diangkat menjadi warga kehormatan sebuah korps yang memiliki tradisi yang besar korps yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara yaitu Koprs Marinir.
Baret Ungu yang saya kenakan ini bukanlah semata-mata hanya sebagai simbol. Pemakaian baret ini mencerminkan kualifikasi prajurit perkasa Matra Laut yang senantiasa berada di garda terdepan untuk menghancurkan musuh yang hendak merobek-robek kedaulatan dan keutuhan NKRI,” kata Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir.
Sejak berdirinya Korps Marinir TNI AL tahun 1945, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio merupakan orang ke-30 yang menerima penganugerahan Warga Kehormatan Korps Marinir. Adapun Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL secara keseluruhan adalah sebagai berikut
: Jenderal Besar TNI (Purn) A.H. Nasution, Laksamana TNI (Purn) Walujo Soegito, Jenderal TNI (Purn) L.B Moerdani, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Muhamad Arifin, Laksamana TNI (Purn) Tanto Koeswanto, Jenderal TNI (Purn) Feisal Tanjung, Laksamana TNI (Purn) Arief Koeshariadi, Jenderal US Marines C.C Krulak, Laksamana TNI (Purn) Widodo A.S., Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto, Laksamana TNI (Purn) Indroko S., Jenderal TNI (Purn) Endriartono S., Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebianto, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, LaksamanaTNI (Purn) Sumardjono, Letjen ROK Marines Lee Sang-Roh, Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, S.H., Jenderal US Marines James T. Conway, Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Laksamana TNI Soeparno, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Jenderal Polisi Timor Pradopo, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Marsekal TNI Imam Sufaat, dan Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Upacara parade dan defile ini melibatkan lebih dari 5.000 prajurit Korps Marinir, terdiri dari: 6 Brigade upacara, satu Peleton Korps Musik, satu Kelompok Bendera, dan satu Kompi Pasus, dipimpin Komandan Upacara Brigjen TNI (Mar) Siswoyo H.S. yang sehari-hari menjabat Komandan Pasmar-1. Melatarbelakangi pasukan upacara, berbagai macam material tempur Korps Marinir TNI Angkatan Laut, antara lain:
10 unit Tank Pt 76, 14 unit BTR 50, 4 unit Kapa, 4 unit Howitzer 122 mm, 4 unit Meriam 57mm 2 unit Rm-70 Grad, 4 unit Liaz, 4 unit Unimog.
Sementara material tempur lainnya yang terlibat dalam defile antara lain: 3 kendaraan (ran) motor kawal, 2 unit ran khusus, 2 unit ran Rubicon, 3 unit ran mobil kawal: 16 unit ran KIA, 1 unit ran bengkel, 7 unit ambulance, 1 unit ran Komob, 9 unit ran REO, 7 unit ran LIAZ, 2 unit Sub Screamer, 3 unit Sea Raider, 6 unit BVP–2, 3 unit RM-70 Grad, 6 unit Tank PT 76 M, 9 unit BMP 3 F, 4 unit Unimog+How 105 mm, 2 unit Unimog+How 122 mm, 6 unit Kapa K–61, 9 unit BTR 50 P(M), 2 unit Opleger Tatra, 9 unit Hino, dan 12 unit Ford Ranger.
Setelah resmi menjadi Warga Kehormatan Korps Marinir, Kasal pun menganugerahkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi, dari Koptu Marinir menjadi Kopka Marinir Eko Yulianto anggota Puskodal Markas Komando Korps Marinir atas keberanian dan kesuksesannya dalam menggagalkan aksi perampokan sepeda motor di Perum Bekasi Timur Regency Blok C3, Kel. Cimuning, Kec. Mustika Jaya, Bekasi, Jumat 1 Februari lalu.
Penganugerahan Pangkat Luar Biasa kepada Kopka Mar Eko Yulianto karena yang bersangkutan merupakan sosok prajurit yang ksatria, pemberani, cerdas, dan tangkas, serta mempunyai jiwa dan naluri kesetiakawanan sosial yang tinggi guna menggagalkan aksi perampokan sepeda motor milik seorang ibu oleh kawanan penjahat bersenjata api.
Meski penjahat bersenjata api, namun dengan naluri yang tinggi sebagai prajurit Korps Marinir, Kopka Marinir Eko Yulianto spontan mengejar pelaku perampokan dengan sepeda motornya hingga sejauh sekitar 2 (dua) km.
Mengetahui pelaku perampokan tengah dikejar seseorang, maka pelaku mengeluarkan dua kali tembakan. Tembakan pertama meleset, dan tembakan kedua menyerempet paha kiri belakang Koptu (sekarang Kopka) Marinir Eko Yulianto. Kendati keadaan luka, Kopka Marinir Eko Yulianto tetap mengejar dan berteriak “rampok” sehingga mengundang warga lain untuk membantu. Melihat banyaknya warga yang turut mengejar, maka pelaku meninggalkan sepeda motor curian dan melarikan diri dengan rekannya yang juga mengendarai sepeda motor.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan laut.
Sultan brunei ternyata warga kehormatan marinir.sultan brunei juga ini warga kehormatan Paskhas Tni Au Last edited by rifa on 15-3-2013 09:59 PM
KRI TELUK RATAI-509 DUKUNG PERGESERAN PASUKAN DAN MATERIAL TEMPUR
Salah satu unsur kapal perang Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) jenis Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Ratai-509 dengan Komandan Letkol Laut (P) Arief Budiman mendukung pergeseran pasukan (serpas) dan pergeseran material (sermat) Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 202/Tajimalela Kodam Jaya yang diberangkatkan dari Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta.
Menurut Komandan KRI Teluk Ratai-509 Letkol Laut (P) Arief Budiman, beberapa material yang diangkut di dermaga Kolinlamil meliputi 13 unit Armored Personnel Carrier (APC) Anoa, 1 unit ambulance Anoa, 1 unit Recovery Anoa, 1 unit truk NPS, 1unit jenis kendaraan Isuzu OZ serta senjata perorangan berupa laras panjang dan pistol.
Sementara debarkasi personel berjumlah 126 orang. dalam rangka latihan BTP tingkat Brigade-6/Kostrad di daerah Asembagus, Banyuwangi.
Bandung - Kementerian Pertahanan menerima 6 helikopter angkut tipe Bell-412 EP dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Jumat (15/3/2013).
Serah terima ditandatangani oleh Dirut PT DI Budi Santoso dan Kepala Barahanan Kementerian Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, Aslog TNI Mayjen TNI Hari Krismoni dan Aslog KASAD Mayjen Joko Sri Widodo di Hanggar Rotary Wing KP II PT DI, Jalan Pajajaran.
Selanjutnya, Aslog KASAD menyerahkan kembali pada Danppuspenerbad Brigadir Jenderal Mochammad Afifudiing selaku pengguna. Enam unit helikopter tersebut sesuai dengan kontrak pada 6 Maret 2012 lalu.
"Semoga penyerahan enam helikopter ini akan membawa pengaruh besar bagi kemampuan TNI, khususnya TNI AD dalam menghadapi tugas yang semakin berat," ujar Budi saat memberikan sambutan.
Budi mengatakan sebagai salah satu penyedia produk alutsista, PT DI berusaha optimal untuk memenuhi tuntutan yang diminta serta menjaga kepercayaan yang diberikan tersebut dengan bekerja efisien sehingga menghasilkan produk yang memuaskan pelanggan.
Seharusnya, jadwal penyerahan enam helikopter ini dilakukan pada September, Oktober dan November 2013. Namun PT DI mampu menyerahkan enam helikopter pesanan tersebut lebih cepat.
"PT DI berupaya mempercepat delivery sehingga kami mampu menyerahkan enam heli tersebut hari ini demi mendukung rencana latihan gabungan TNI," katanya.
Selama ini, TNI AD menjadi pengguna terbesar helikopter-helikopter produksi PT DI. "PTDI mengharapkan TNI AD tetap mempercayakan dan memprioritaskan pemenuhan kebutu*an helikopternya pada PT DI," ucap Budi.
Helikopter tipe Bell-412 EP adalah helikopter serbaguna yang ditenagai dengan sepasang engine, Pratt & Whitney PT6T-3D, dengan 4 bilah rotor utama dan 2 bilah rotor ekor.
Helikopter ini diawaki oleh 2 orang pilot dan ko-pilot serta mampu mengangkut 13 penumpang yang termasuk kelas menengah.
Tipe Bell-412 seri EP ini merupakan helikopter Bell-412 generasi baru yang dapat diandalkan. Dimana sebelumnya telah membuktikan kehandalannya dalam berbagai operasi di Indonesia maupun di negara-negara lain.
Disamping mampu melaksanakan misi-misi militer, Bell-412 EP ini juga mampu melaksanakan penerbangan sipil, operasi SAR dan pemadam kebakaran.
"Helikopter Bell-412EP ini dari sifat dinamika lebih baik dari kapasitas mesin juga 17 persen lebih besar dibandingkan Bell-412," jelasnya.
Tahun depan, TNI AD tambah 16 Helikopter Bell-412 EP
TNI Angkatan Darat (AD) hari ini resmi menerima 6 Helikopter Bell-412 EP dari PT Dirgantara Indonesia (DI). Tahun depan rencananya, TNI AD akan menambah 16 unit lagi.
Berdasarkan kontrak jual beli, 6 helikopter ini dilego dengan US$ 6,5 juta. Sedangkan kontrak selanjutnya pada 2014 yakni 16 unit sebesar US$ 175.
Direktur PT DI Budi Santoso mengaku senang dengan kerja sama yang berkelanjutan ini. Dia berharap penyerahan helikopter mampu membawa pengaruh besar untuk tugas TNI AD yang semakin berat.
"PT DI sebagai penyedia selalu berupaya memenuhi kebutu*an yang diminta. Apalagi ini untuk kebutu*an pertahanan Indonesia," kata Budi, usai menyerahkan enam unit Helikopter Bell-412 EP, di Hanggar Rotary PT DI, Bandung, Jumat (15/3).
Wakasad TNI AD Letjen Moeldoko mengatakan, kebutu*an untuk ketahanan sifatnya tak terbatas. Karenanya dalam kesempatan itu yang juga hadir Komisi I DPR RI untuk terus mendukung.
"Pesanan ini dimaksudkan untuk perkuatan alutsista. Kami semua telah menyiapkan. Kami harap perkuatan alutsista semakin tinggi," katanya.
Pihaknya mengaku telah menerima 13 unit Helikopter Bell-412 dari PT DI. Rencananya kerja sama akan terus dilanjutkan hingga memenuhi kebutu*an 33 helikopter.
Di tempat sama Brigadir Jenderal Mochammad Afifuddin terus berangan-angan untuk terus menambah armada pertahanan khususnya TNI AD.
"Kebutu*an dalam waktu dekat yakni 4 skadron. Kebutu*an tidak dibatasi, sebanyak-banyaknya karena melihat kondisi negara yang berjauhan secara geografis," jelasnya.
Bahkan dia masih berangan-angan untuk mendatangkan pesawat canggih dari luar. Black Hawk. "Kita ingin terus tambah," ujarnya.
Helikopter tipe Bell 412 EP ini sendiri merupakan helikopter serbaguna yang ditenagai oleh sepasang engine, pratt dan whitney PT6T-3D dengan empat bilah rotor utama dan dua bilah rotor ekor. Helikopter ini termasuk kelas menengah diawaki 2 pilot dan co piloy serta 13 penumpang.
Keandalannya dalam operasi baik di Indonesia maupun negara lain, Heli ini mampu melaksanakan misi milter juga penerbangan sipil, operasi SAR, dan pemadam kebakaran.
Untuk mendukung blue print TNI Angkatan Laut tahun 2014 menuju Minimum Essential Force (MEF), Koarmatim melakukan modernisasi unsur-unsur yang berada dibawah jajarannya.
Salah satu unsur tersebut adalah KRI Karang Pilang-981 yang berada dijajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim. Modernisasi yang dilakukan meliputi penggantian sistem pendorongan (propulsi), perbaikan interior kapal serta persenjataannya dengan menambah dua pucuk meriam kaliber 20mm. Perbaikan ini dilakukan di Dock Ship Lift Divisi Kapal Perang PT. PAL
Dalam perbaikan ini sistem permesinan KRI Karang Pilang yang tadinya menggunakan empat Mesin Pendorong Pokok (MPK) bertenaga Water Jet direvitalisasi menjadi dua MPK Shaft Propeler.
Dengan adanya penggantian sistem pendorong pokok ini secara teknis dapat mengurangi laju kecepatan kapal, namun disisi lain dari segi operasional sangat positif dalam efisiensi bahan bakar.
Memang dengan dua MPK Shaft Propeler kecepatan kapal akan turun dari 40 knot menjadi 18 knot, namun dari segi pemakaian bahan bakar dapat menghemat pemakaian dari 2 ton per jam menjadi 2 ton per hari.
Melihat sejarah KRI Karang Pilang-981, awalnya adalah kapal penumpang milik PT. Pelni dengan nama KM. Ambulu, dibuat pada tahun 1996 di galangan kapal Lurrsen Jerman.
Kemudian pada tanggal 07 April 2006 kapal tersebut dihibahkan ke Angkatan Laut dan dipercayakan memperkuat jajaran Satban Koarmatim.
Kapal perang ini sangat efektif dalam melaksanakan opersi tempur laut, hal ini disebabkan oleh bangunan kapal perang terbuat dari aluminium, yang sulit dideteksi oleh radar kapal perang musuh.
Dominasi platform kapal dari alminium secara teknis jika terdeteksi radar kapal perang musuh, akan tampak samar. Hal itu dapat dijadikan sebagai sarana kamuflase dan pengelabuahan terhadap lawan.
Di jajaran Koarmatim, KRI Karang Pilang memilki fungsi sebagai Kapal Cepat Angkut Personel (KCP), diawakai sekitar 30 personel dengan Komandan Mayor Laut (P) Basuki Mulyo Wibowo.
Kapal ini naik dock PT. PAL pada tanggal 19 Februari 2013, dan sempat ditinjau oleh Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Gerhan Lantara, Rabu (13/3) kemarin. (Dispenarmatim).
TNI AL akan kembangkan satuan tempur beberapa wilayah tanah air. Hal itu ditegaskan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio, di sela penganugerahaannya sebagai warga kehormatan Korps Marinir, di Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (14/3/13).
“Dalam waktu dekat akan dibentuk Yonif-10 Marinir yang berkedudukan di Pulau Setoko Batam dan Pasmar-3 yang berkedudukan di Sorong Papua”, ujar Marsetio.
Pengembangan satuan-satuan itu adalah untuk mengantisipasi dan menyikapi perubahan paradigma yang terjadi, termasuk mengamankan Selat Malaka dari ancaman perompak,tambah Marsetio.
Diingatkannya pula dengan adanya pengembangan satuan tersebut, seluruh Korps Marinir agar terus berupaya optimal menjaga konsistensi serta meningkatkan kemampuan profesionalisme hingga memenuhi kriteria World Class Marine.
Selain Kasal Laksamana Dr. Marsetio mendapat kehormatan sebagai warga Korps Marinir yang ke 30, Koptu Mar. Eko Yulianto juga mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa yang diberikan langsung oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Koptu Mar Eko Yulianto merupakan anggota Puskodal Mako Kormar yang beberapa waktu lalu berhasil menggagalkan aksi perampokan sepeda motor di Bekasi
6 penerbang tempur Indonesia saat ini tengah berlatih menjinakan pesawat T-50 di Korea Selatan. Pelatihan itu sendiri akan berjalan hingga bulan Agustus mendatang.
Sementara itu, informasi yang diperoleh ARC menyebutkan, sisa T-50i pesanan Indonesia tengah dalam pembuatan. Selain berkamuflase tim aerobatik, setengah sisa pesanan lainnya akan berkamuflase abu-abu mirip dengan corak pesawat tempur Hawk 109/209 TNI-AU.
50 Tahun Emas Kisah Heroik dan Perjalanan SATKOPASKA
Gerakan begitu cepat, membuat tak ada satu pun ABK kapal Malaysia yang menyadari kehadiran Ismail diatas kapal. Tanpa basa basi Ismail langsung mendobrak pintu samping kapal.
"Dimana komandan kapal", dengan wajah ketakutan ABK itu menunjukkan ruang komandan kapal. Bentakan ini mendapat jawaban lirih dengan logat melayu kental.....
Sang komandan menjawab bahwa keberadaan kapal hanya sebatas menjalankan perintah. "Ini wilayah Indonesia, jadi setelah saya turun dari kapal ini, segera kalian pergi dari wilayah ini".
Pihak Malaysia sama sekali tidak menduga aksi Ismail dan rekan rekannya. Mereka mendekati dan menaiki kapal tanpa sepucuk senjata pun. Hal ini pula yang membuat mereka gentar. Begitu Ismail loncat kembali ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan kabur dari Karang Unarang.
SURABAYA - PT PAL Indonesia optimistis lima tahun ke depan mampu merenovasi dan membangun kapal selam sendiri. Tekad itu dibuktikan dengan diikutkannya karyawan PT PAL Indonesia dalam Transfer of Technology (ToT) di Korea Selatan.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, menyebut saat ini karyawannya tengah mengikuti seleksi internal. "Tahun lalu kami sudah mengikuti ToT di Belanda, dan tahun ini ke Korea," kata Firmansyah.
Sebelumnya PT PAL Indonesia ditunjuk Kementerian Pertahanan membangun kapal militer dengan dua negara tersebut. Kerjasama membangun Kapal Cepat Rudal (KCR) dengan Belanda telah selesai. Kini giliran dengan Korea untuk membangun kapal selam.
Optimisme bisa membangun kapal selam di dalam negeri itu dikuatkan dengan program pemerintah yang mengucurkan anggaran melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pembangunan kapal. Anggaran US$150 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) itu tidak hanya untuk membangun kelengkapan militer, tetapi juga doking untuk kapal militer.
"Selama ini untuk overhoul kapal selam harus dilakukan di Korea, setiap lima tahun sekali dengan biaya yang cukup besar," kata mantan Direktur Utama PT Dok Perkapalan Surabaya itu.
Dia optimistis langkah PT PAL sudah tepat. Usai pegawainya selesai mengikuti ToT di Korea, PT PAL mampu mandiri mendukung langkah strategis pemerintah dalam pemenuhan kebutu*an kapal, termasuk mencegah perputaran uang ke luar negeri.
Terkait kerjasama dengan Korsel, PT PAL akan mengirimkan karyawannya ke Negeri Gingseng tersebut. "Dalam waktu dekat, kami mengirim karyawan untuk bekerja sama dengan Korea membangun kapal selam melalui sistem learning by doing," kata Firmansyah Arifin.
Disebutkan, ada sejumlah karyawan akan dikirim ke Korea Selatan dalam rangka kerjasama memproduksi alutsista. Itu, lanjutnya, melibatkan Kementerian Pertahanan kedua bangsa. Kemenhan, selanjutnya memberi kesempatan kepada PT PAL untuk melaksanakan tugas tersebut.
Sedangkan Humas PT PAL, Bayu Wicaksono, mengungkapkan pengiriman karyawan diawali dengan proses penjaringan. PT PAL sudah memilih karyawan yang layak untuk disertakan dalam transfer pengetahuan di Korea.
"Saat ini DSME Daewoo perusahaan yang ditunjuk pemerintah Korea masih menyeleksi penerimaan. Pengumumannya kami belum tahu, tetapi kuota yang ditetapkan sebanyak 120 pegawai," ungkapnya.
Jumlah itu akan dikirim dalam beberapa gelombang. Selama di Korea karyawan PT PAL mendapat tugas melakukan alih teknologi untuk membangun kapal selam untuk kebutu*an TNI-AL.
PT PAL menyebut, informasi dari Kemenhan RI, sebanyak tiga kapal selam akan dimiliki TNI-AL. Dua kapal selam dengan type DSME 209 dibangun di Korea, sedangkan satu kapal selam lainnya dibangun di Surabaya.
"Ini adalah pengalaman pertama kami membangun kapal selam, setelah sebelumnya kami berpengalaman meng-overhaul (merakit) dua kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala,” jelasnya.
Kapal selam yang akan dibangun PT PAL dilakukan setelah dua kapal selam selesai dibangun di Korea.
Karena seluruh komponen dan teknologi yang dijalankan di Korea akan diwujudkan di Indonesia. "Karyawan kami tidak membangun on table, tetapi langsung praktek merakit kapal selam. Dari hasil praktek itu akan diimplementasikan saat membangun di Surabaya," jelasnya.ins